Hasil Positif dari Penerapan Desentralis

Hasil Positif dari Penerapan Desentralisasi
Tugas Mata Kuliah Hukum Konstitusi
Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
Oleh

: Lina Indriani

NIM

: 02011281621188

Terjadinya penumpukan tugas dan pemusatan kekuasaan di pemerintaan pusat
seringkali menyebabkan tidak efektifnya pelaksanaan pemerintahan dalam suatu
negara. Untuk mengatasi serta mencegah terjadinya penumpukan dan pemusatan
kekuasaan tersebut, pemerintah pusat melimpahkan wewenang dari pemerintah
kepada pemerintah daerah/otonom untuk mengatur dan mengurus urusan tertentu
sebagai urusan rumah tangganya sendiri atau sering disebut dengan desentralisasi.
Menurut No. 32 Tahun 2004 Pasal 1 angka 7, desentralisasi adalah
penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Dari segi sosial, desentralisasi dapat membuka peluang partisipasi daerah agar
lebih aktif dan bertanggung jawab dalam mengambil setiap keputusan secara inovatif,
efektif dan efisien. Meskipun demikian, pemerintah masih berhati-hati dalam
pelaksanaan desentralisasi kearah yang lebih luas karena terdapat berbagai kondisi
yang dapat memengaruhi pelaksanaan program desentralisasi. Kondisi-kondisi
tersebut diantaranya yaitu :
a. Sejumlah pejabat pusat dan birokrasi pusat mendukung desentralisasi dan
organisasi-organisasi yang diserahi tanggung jawab.
b. Sejauhmana perilaku, sikap, dan budaya yang dominan mendukung terhadap
pelimpahan pembuatan keputusan.

c. Sejauahmana kebijaksanaan dan program dirancang dan dilaksanakan secara
tepat untuk meningkatkan desentralisasi

pembuatan keputusan dan

manajemen.
d. Sejauhmana sumber-sumber daya keuangan dan sumber daya menusia yang
tersedia bagi organisasi yang diserahi tanggung jawab.
Kondisi-kondisi


tersebut

tentunya

sangat

memengaruhi

pelaksanaan

desentralisasi, baik berupa perubahan ke arah yang lebih baik atau bahkan cenderung
mempersulit program-program pelaksanaannya. Maka dari itu diperlukan adanya
komunikasi yang baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah supaya
pelimpahan wewenang dari pusat ke daerah dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
Sementara itu, berdasarkan hakikatnya desentralisasi dapat mencegah
terjadinya penumpukan (concentration of power) dan pemusatan kekuasaan
(centralized of power). Meskipun demikian, di banyak negara berkembang, salah
satunya seperti di Indonesia, menunjukkan bahwa penerapan desentralisasi bukan

merupakan langkah yang cepat atau secara otomatis dapat mengatasi berbagai
masalah pemerintahan, seperti masalah politik dan ekonomi yang ada. Desentralisasi
bisa saja berhasil diterapkan di suatu negara, sementara di negara-negara lain justru
tidak efektif untuk diterapkan. Namun tidak menutup kemungkinan jika dibalik
kekurangan-kekurangan tersebut desentralisasi justru telah menciptakan hasil-hasil
positif. Manfaat atau hasil-hasil positif yang diperoleh dari penerapan desentralisasi
antara lain meliputi :
a. Desentralisasi dapat mencegah terjadinya penumpukan dan /atau pemusatan
kekuasaan.
b. Akses masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan mengalami peningkatan.
c. Desentralisasi dapat meningkatkan partisipasi pemerintah daerah dalam
sejumlah bidang, serta mampu bertanggung jawab atas setiap keputusan.
d. Meningkatkan sumber-sumber pembangunan daerah.

e. Pembangunan ekonomi dapat terlaksana secara tepat dan cepat karena
pemerintah daerah telah dilimpahi wewenang serta diangap lebih tahu
kepentingan dan kebutuhan di daerahnya.
f. keanekaragaman budaya di daerah dapat terpelihara serta didayagunakan
sebagai pendorong kemajuan pembangunan dalam bidang-bidang lainnya
karena dentralisasi diselenggarakan agar sepenuhnya dilimpahkan kepada

kekhususan di daerah.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa meskipun desentralisasi
tidak secara otomatis mampu mengatasi masalah-masalah pemerintahan, akan tetapi
dalam penerapannya (khususnya di Indonesia) desentralisasi dianggap cukup optimal
dalam mencegah terjadinya penumpukan dan pemusatan kekuasaan, pembangunan
daerah yang semakin merata, sehingga terciptanya pemerintahan yang lebih efektif
dan efisien.

Sumber/Daftar Pustaka :
Huda, Niā€™matul. 2005.Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Asshiddiqie, Jimly. 2009. Pengantar Hukum Tata Negara. PT RajaGrafindo Persada