Sikap toleransi agama terhadap kehidupan

Sikap toleransi agama terhadap kehidupan agama

MAKALAH
Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Ilmu jiwa agama

Oleh kelompok 7:
1. Syamsudin ahmad
2. M. Arif hidayatullah
3. Riani

Dosen pembimbing:
Drs. Rahmat M.A
INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI (IAIT) KEDIRI
FAKULTAS TARBIYAH TAHUN 2014-2015

Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Fase remaja adalah masa transisi atau peralihan dari akhir masa kanakkanak menuju masa dewasa. Dengan demikian, pola pikir dan tingkah
lakunya merupakan peralihan dari anak-anak menjadi orang dewasa.

Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang
masa kanak-kanak sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan
tingkah laku remaja sangat berbeda pada saat masih kanak-kanak. Hubungan
dengan kelompok (teman sebaya) lebih erat dibandingkan hubungan dengan
orang tua.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan mental?
2. Bagaimana pertumbuhan mental remaja?
3. Bagaiman cirri-ciri remaja?

C. Tujuan penulisan
Untuk memenuhu tugas mata kuliah Ilmu Jiwa Agama.

Bab II

Pembahasan
A. Pengertian mental remaja
Dalam arti khusus adalah suatu kemampuan menyesuaikan diri yang serius
sifatnya yang mengakibatkan kemampuan tertentu dan pencapaian tertentu
perkembangan Mental Pada Remaja Adalah suatu proses yang kekal dan tetap dan

menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi
berdasarkan proses pertumbuhan, Kematangan dan belajar dalam menyesuaikan
diri yang serius mengakibatkan kemampuan tertentu dan pencapaian tertentu
pada remaja (Monks, 1984: 2).
(Monks, 1984: 2).
Perkembangan Mental merupakan suatu proses yang menggambarkan perilaku
kehidupan social psikologi manusia/remaja pada posisi yang harmonis di dalam
lingkungan masyarakat yang lebih luas dan kompleks .Menurut Havighurst
Perkembangan tersebut harus di pelajari , Dijalani dan dikuasai oleh setiap
individu dalam perjalanan hidupnya . Hal Ini merupakan tugas yang cukup berat
bagi para remaja untuk lebih menuntaskan tugas perkembangan mentalnya
sehubungan dengan semakin luas dan kompleksnya kondisi kehidupan yang harus
di jalani dan di hadapi.
Tidak Lagi mereka dijuluki sebagai anak anak melainkan ingin diharga dan
dijuluki sebagai orang yangsudah dewasa.
Sesuai dengan pengertian Perkembangan Mental Pada Remaja di sini akan di
jelaskan tentang penyesuaian diri pada remaja.
1. Nilai
Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat,
misalnya adat kebiasaan dan sopan santun (Sutikna, 1998: 5). Sopan santun, adat,

dan kebiasaan serta nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai-nilai
hidup yang menjadi pegangan seseorang dalam kedudukannya sebagai warga
Negara Indonesia dalam hubungan hidupnya dengan serta dengan sesama warga
Negara.

2.

Moral

Moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak,
kewajiban, dan sebagainya (Purwadarminto, 1957: 957). Dalam moral diatur
segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan, dan suatu perbuatan yang
dinilai tidak baik dan perlu dihindari. Moral berkaitan dengan kemampuan untuk
membedakan antara perbuatan yang benar dan yang salah. Dengan demikian,
moral merupakan kendalia dalam bertingkah laku.
3. Sikap
Menurut Gerung, sikap secara umum diartikan sebagai kesediaan beraksi individu
terhadap sesuatu hal (Mappiare, 1982). Sikap berkaitan dengan motif dan
mendasari tingkah laku seseorang dapat diramalkan tingkah laku apa yang dapat
terjadi dan akan diperbuat jika telah diketahui sikapnya.


B. Ciri-ciri Masa Remaja
Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi
perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa
perubahan yang terjadi selama masa remaja.
1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal
yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional
ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi
pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini
merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda
dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang
ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi
bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung
jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring
berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk
di awal-awal masa kuliah.
2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual.
Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri

dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat,

baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem
respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan,
dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan
orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya
dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru
dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang
lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat
mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting.
Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak
lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama,
tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa
kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan
yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi
lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan
tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul
tanggung jawab tersebut.


BAB III
Kesimpulan
1. Dalam arti khusus adalah suatu kemampuan menyesuaikan diri yang serius
sifatnya yang mengakibatkan kemampuan tertentu dan pencapaian tertentu
perkembangan Mental Pada Remaja Adalah suatu proses yang kekal dan tetap
dan menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi
berdasarkan proses pertumbuhan,
2. Cirri ciri
 fisik Pertumbuhan badan remaja sangat cepat.
 Mental Mereka menyukai petualangan dan penemuan hal-hal baru
 Social Mereka ingin menjadi dewasa dan tidak tergantung pada orang dewasa
 Cara menanggapi Jangan timbulkan gangguan emosional pada mereka.

DAFTAR PUSTAKA
H. Sunarto, Dr. Prof. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Rineka Cipta: Jakarta
Darajat Zakiah. 1982. Kesehatan Mental. Gunung Agung; Jakarta