Transportasi dan Perkembangan Wilayah di

TRANSPORTASI DAN PERKEMBANGAN WILAYAH
Indonesia dikenal sebagai negara maritim yakni kepulauan. Negara
Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau besar serta pulau-pula kecil merupakan
tantangan tersendiri bagi pemerintah maupun masyarakat untuk memecahkan
permasalahan yang biasa muncul akibat letak geografisnya. Transportasi sangat
penting peranannya bagi daerah baik itu perdesaan atau daerah semi urban atau
urban di negara-negara yang sedang berkembang, karena menyediakan akses
bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa sehari-hari, serta
meningkatkan kehidupan sosial ekonomi. Akses terhadap informasi, pasar, dan
jasa masyarakat dan lokasi tertentu, serta peluang-peluang baru kesemuanya
merupakan kebutuhan yang penting dalam proses pembangunan.
Selain itu kondisi geografis juga mempengaruhi muncul nya
permasalahan seperti banyak nya sungai-sungai besar dan luas serta hutan-hutan
yang masih menjadi batas atau terkadang hambatan untuk menjangkau suatu
wilayah baik didalalam pulau itu sendiri maupun antar pulau. Permasalahan yang
paling mudah ditemui adalah kesulitan dalam menjangkau antara pulau satu ke
pulau lain maupun antara wilayah-wilayah didalam pulau itu sendiri. Kesulitan ini
salahsatunya dipicu oleh tidak tersedianya pelayanan infrastruktur yang memadai,
terutama transportasi. Keberadaan potensi SDA maupun SDM yang berbeda
menciptakan adanya interaksi antar wilayah yang salang ketergantungan dalam
rangka memenuhi kebutuhan wilayah itu sendiri.

Morlok (1988) mengemukakan bahwa akibat adanya perbedaan tingkat
pemilikan sumberdaya dan keterbatasan kemampuan wilayah dalam mendukung
kebutuhan penduduk suatu wilayah menyebabkan terjadinya pertukaran barang,
orang dan jasa antar wilayah.
Dengan dibangunnya sarana transportasi, kegiatan ekonomi masyarakat,
pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pembangunan pada kawasan yang
mempunyai potensi ekonomi tinggi akan lebih mudah dikembangkan. Kegiatan
ekonomi masyarakat ini akan berkembang apabila mempunyai prasarana dan
sarana transportasi yang baik untuk aksesibilitas. Aksesibilitas ini dapat memacu
proses interasi antar wilayah sampai ke daerah yang paling terpencil sehingga
tercipta pemerataan pembangunan.
Desy Kusumawardani_pembangunan wilayah ugm1

TRANSPORTASI DAN PERKEMBANGAN WILAYAH
Hurst (1974) mengemukakan bahwa interaksi antar wilayah tercermin
pada keadaan fasilitas transportasi serta aliran orang, barang, maupun jasa.
Transportasi merupakan tolok ukur dalam interaksi keruangan antar wilayah dan
sangat penting peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatu
wilayah.
Masa perkembangan transportasi terwujud dalam bentuk bahwa

kemajuan alat angkut selalu mengikuti dan mendorong kemajuan teknologi
transportasi. Perkembangan ini telah memupus kegelapan dalam kehidupan
manusia yang tidak terjamah oleh kemajuan dalam jangka waktu yang lama.
Transportasi dapat memajukan kesejahteraan ekonomi dan masyarakat,
menciptakan dan meningkatkan tingkat aksesibilitas dari potensi-potensi sumber
alam dan luas pasar. Sumber alam yang semula tidak termanfaatkan akan
terjangkau dan dapat diolah.
Prasarana transportasi berperan sebagai alat bantu untuk mengarahkan
pembangunan dan sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan atau barang
akibat adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Sebagai contoh suatu
kawasan permukiman baru yang hendak dipasarkan, tidak akan pernah ada
peminatnya apabila di lokasi tersebut tidak disediakan prasarana transportasi. Hal
senada juga terjadi di kawasan permukiman transmigran. Suatu kawasan
permukiman tidak akan dapat berkembang meskipun fasilitas rumah dan sawah
sudah siap pakai jika tidak tersedia prasarana transportasi. Hal ini akan
mengakibatkan biaya transportasi menjadi sangat tinggi. Jika hal ini dibiarkan
terus maka kawasan permukiman transmigran tersebut tidak akan berkembang.
Oleh karena itu, kebijakan yang harus dilakukan adalah menyediakan sistem
prasarana transportasi dengan biaya minimal agar dapat dilalui.
Faktor perkembangan wilayah yakni modal, tenaga kerja, perlengkapan

SDA dan pasar merupakan kesatuan yang saling berkaitan dan nantinya
menghasilkan interaksi dan menciptakan kegiatan ekonomi, social maupun politik.
Dalam kegiatan ekonomi transportasi akan berkaitan dengan produktivitas.

Desy Kusumawardani_pembangunan wilayah ugm2

TRANSPORTASI DAN PERKEMBANGAN WILAYAH
Kemajuan transportasi akan membawa peningkatan mobilitas manusia, mobilitas
faktor-faktor produksi dan mobilitas hasil olahan yang dipasarkan. Makin tinggi
mobilitas yang dilakukan maka semakin cepat gerakan distribusi serta lebih
singkat waktu yang diperlukan dalam mengolah bahan dan memindahkan nya dari
tempat dimana bahan tersebut yang semula kurang bermanfaat ke lokasi dimana
manfaat nya lebih besar. Peningkatan produktivitas, karena transportasi ini
merupakan motor utama penggerak kemajuan ekonomi.

Ekonomi yang

berkembang akan ditunjukkan oleh adanya mobilitas yang tinggi, dengan
ditunjang transportasi yang memadai dan lancar. Seperti hal nya negara-negara
maju, mereka memiliki transportasi yang mendukung dalam setiap aktivitas yang

mereka lakukan. Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan terjadinya
interaksi antara penduduk lokal dengan dunia luar. Keterisolasian merupakan
masalah pertama yang harus ditangani.
Transportasi berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan produsen
dengan konsumen. Kajian transportasi dan perkembangan wilayah memiliki
dimensi persoalan dengan rentang yang luas dan kompleks. Oleh karena itu untuk
dapat memahami pola kerja transportasi dan aksesibilitas, dituntut untuk memiliki
pandangan yang luas tidak hanya pada satu bidang kajian ilmu saja. Salahsatu
bidang ilmu yang terkait dengan transporatsi adalah geografi transportasi.
Persoalan keterjangkauan akibat jarak yang jauh sehingga tidak dapat
melakukan kegiatan ekonomi secara maksimal tidak berlaku di Negara maju, hal
ini karena perkembangan transportasi mereka yang unggul sehingga terkadang
transportasi bukanlah menjadi isu utama menurunnya mobilitas di Negara maju.
Sedangkan belum berkembang seperti hal nya Indonesia, ditandai oleh factor
mobilitas yang masih rendah terutama dipengaruhi oleh distribusi angkutan yang
belum lancar.
Sumber daya alam yang dimiliki suatu negara tidak memiliki arti apa-apa
jika tetap berada ditempatnya tanpa disentuh oleh campur tangan manusia yang
ahli untuk memanfaatkannya. Agar sumberdaya tersebut berdaya guna maka


Desy Kusumawardani_pembangunan wilayah ugm3

TRANSPORTASI DAN PERKEMBANGAN WILAYAH
diperlukan kerja keras untuk mengolah sumberdaya tersebut dengan bantuan
sumberdaya manusia.
Dapat di ambil contoh misalnya Negara jepang adalah Negara yang
dapat dikatakan tidak banyak memiliki sumberdaya alam, namun biasa dilihat
Negara jepang adalah Negara maju dengan kemandirian ekonomi, penyediaan
jasa transportasi yang tinggi, serta kemajuan teknoloi yang terus berkembang
pesat. Jika disoroti lebih lanjut mengapa Negara jepang ini dapat berkembang
menjadi Negara maju adalah karena Jepang memiliki sumberdaya manusia yang
mengabdikan keahliannya dengan sungguh-sungguh untuk bekerja keras.
Kekurangan sumberdaya alam yang diisi degnan kemampuan sumberdaya
manusia akan menghasilkan perpaduan daya cipta (produk. Bahan yang tidak
dimiliki oleh jepang dilakukan import dari Negara lain, selanjutnya diolah, lalu
dipasarkan, dan keberuntungannya adalah produk Negara jepang selalu laris
dipasaran.

Kegiatan mengimport, mengolah dan memasarkan produk yang


dilakukan Negara jepang bisa berjalan jika memiliki sistem pengangkutan yang
baik. Sistem pengangkutan tersebut dapat menjamin keamaan, kecepatan,
keselamatan serta terjangkau oleh daya beli masyarakat, hal ini dapat
dianalaogikan sepertihal nya transportasi. Harapannya transportasi yang ada di
Indonesia saat ini bisa seperti sistem pengangkutan di Negara jepang.

Desy Kusumawardani_pembangunan wilayah ugm4

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24