BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupa

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1. Desain Eksperimen Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini diteliti menggunakan rancangan eksperimen (Pretest-posttest control group design). Penulis memilih desain ini agar dapat mengetahui kemapuan awal siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Dalam bentuk yang paling sederhana, pendekatan eksperimentalini berusaha untuk menjelaskan, mengendalikan dan meramalkan fenomena seteliti mungkin. Sugiyono (2010:109) membagi desain penelitian eksperimen kedalam 3 bentuk yakni pre-eksperimental desaign, true experimental design, dan quasi experimental desaign.

  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Quasi Ekperimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi Eksperimental Design digunakan karena pada kenyataanya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2010:115).

  Tabel 3.1 Desain ekperimen

  Desain Eksperimen Non Equivalent Control Group Design

  Q

  2

  1 X Q

  

3 Q

  • Q

  4 Dimana dalam desain ini terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas

  kontral yang dipilih secara random. Kemudian diberi pretest untuk mengetahui

  Secara homogenitas, hasil pretest yang baik apabila nilai kelas eksperimen (X) dan pengaruh pembelajaran (O ) dan (O ). Dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa:

  2

4 Q 1 : Pretest untuk kelas eksperimen untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

  Q

  

2 : Pretest untuk kelas kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan

antar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

  Alasan penulis menggunakan Pretest-posttest control group design adalah karena dalam dua kelas tersebut mempunyai kemampuan yang setara, sehingga akan dipilih satu kelas yang akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model PBM. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan kelas eksperiman dengan kelas kontrol, yaitu kelas eksperimen menggunakan model PBM dan kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Selanjutnya agar mengetahui perubahan atau peningkatan hasil yang dicapai kedua kelas dievaluasi.

  Jenis penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan satu kelas atau lebih kelas eksperimen dan satu atau lebih kelas kontrol atau kelas yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Selanjudnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan ketercapaian terhadap hasil belajara Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas yang mendapat perlakuan eksperimen dengan menggunalakan metode PBM. Tahap-tahap kegiatan tindakan eksperimen yaitu:

  1. Memilih subjek penelitian secara acak yaitu SD Negeri Plumutan yang memiliki kelas pararel.

  2. Menggolongkan subjek menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen yaitu kelas 4B SD Negeri Plumutan yang dikenai variabel perlakuan penggunaan pendekatan saintifik melalui model PBM dan kelompok control yaitu kelas

  4A SD Negeri Plumutan yang diberi pembelajaran seperti biasa guru kelas mengajar yaitu cara konvensional.

  3. Menyusun kisi-kisi instrument (dalam lampiran) yang nantinya dikembangkan dalam instrument soal pretest dan posttest.

  4. Menguji cobakan instrument soal pretest pada kelas uji coba yaitu kelas 5 SD Negeri Jlumpang.

  5. Menganalisis hasil pretest dikelas uji coba untuk menguji apakah instrument valid dan reliable.

  6. Memberikan soal pretest dengan bobot soal dan materi yang sama pada kelas 4A SD Negeri Plumutan dan kelas 4B SD Negeri Plumutan.

  7. Menganalisis hasil soal pretest yang dilakukan di kelas 4A SD Negeri Plumutan dan kelas 4B SD Negeri Plumutan untuk mengetahui bahwa kedua kelas tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan.

  8. Membuat RPP dengan menggunakan pendekatan saintifik melalui model PBM pada pembelajaran IPA kelas 4 SD. dan membuat RPP dengan menggunakan pembelajaran dengan model konvensional pada pembelajaran

  IPA kelas 4 SD.

  9. Melaksanaka pembelajaran dengan menggunakan treatmen atau perlakuan yaitu pendekatan saintifik melalui model PBM di kelas 4B sesuai dengan RPP yang dibuat, dan kelas 4A dengan menggunakan pembelajaran konvensional untuk melihat pengaruh hasil belajar IPA.

  10. Melaksanakan protest pada kelas 4A dan kelas 4B.

  11. Hitung perbedaan antara hasil pretest dan posttest untuk masing-masing kelompok (pretest-postest kelompok eksperimen kelas 4B), (pretest-postest untuk kelompok kontrol kelas 4A).

  12. Membandingkan perbedaan tersebut untuk menentukan apakah penggunaan pendekatan saintifik melalui model PBM itu berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa lebih besar pada kelompok eksperimen atau kelompok kontrol. Pretest-postes kelompok eksperimen dan kelompok control dalam menghitung dan menganalisis data dilakukan dengan bantuan software SPSS 20,0(Statistical Product and Service Solution).

  13. Hasil pengumpulan data nantinya akan digunakan untuk menarik kesimpulan apakah ada pengaruh penggunaan pendekatan saintifik melalui model PBM terhadap hasil belajar IPA.

  3.2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Plumutan tahun

  pelajaran 2014/2015. Dalam penelitian ini siswa kelas 4 SD Negeri Plumutan akan diberikan perlakuan dengan jumlah siswa 57 yang terdiri dari laki-laki 29 perempuan 28 lebih jelasnya akan digambarkan dalam tabel 3.2.

  Tabel 3.2 Jumlah Siswa kelas 4 SD N Plumutan Tahun Ajaran 2014/2015

  Sekolah Kelas Jenis kelamin Jumlah siswa Laki-laki perempuan

  SD N Plumutan

  4A (control) 15

  14

  29

  4B (eksperimen) 13

  15

  28 Jumlah 28 29 57 Total seluruh subjek yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 57 sesuai dengan desain yang dipilih, maka dilakukan uji kesetaraan untuk mengetahui perbedaan pada kelas 4. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan perlakuan dengan diberikan tes hasil belajar.

  3.3. Variabel dan Definisi Operasional

  3.3.1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variable yang diteliti, yaitu variablebebas dan variable terikat.

  3.3.1.1 Variabel Bebas (X) Variabel bebas ini sering disebut variabel independen atau variabel X adalah variabel yang diteliti perbedaannya atau variabel yang diduga membertikan suatu perbedaan. Dalam penelitian ini yang dimaksudkan dengan variabel bebas yaitu keefektifan penerapan pendekatan saintifik melalui model PBM.

  3.3.2.1 Variabel Terikat (Y) Variabel terikat ini sering disebut dependen atau variabel Y adalah variabel yang keberadaannya tergantung pada variabel ini. Dalam penelitian yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA. Hasil belajar adalah perolehan yang didapat karena adanya kegiatan mengubah bahan (raw materials) menjadi barang jadi (finished goods).

  3.3.2 Devinisi Operasional

  3.3.2.1 Devinisi Operasional Variabel Bebas (X) Pendekatan saintifik melalui model PBM adalah pendekatan yang memberikan pengalaman belajar secara langsung pada siswa dimana siswa diberi pengalaman langsung yaitu dengan guru memunculkan permasalahan kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok setelah itu guru membatu siswa dalam investigasi kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan yang terahir yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

  3.3.2.2 Devinisi Oprasional Variabel Terikat (Y) Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan kegiatan belajar. Variabel Y ini nantinya sebagai acuan untuk melakukan penilaian model PBM. Hasil belajar yang nantinya akan dinilai adalah hasil belajar IPA siswa yang diperoleh dari hasil post test siswa.

  3.4. Data dan Teknik Pengumpulan Data

  3.4.1 Data Pada penelitian kali ini data yang dibutuhkan adalah hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka teknik pengumpulan data yang dibutuhkan menggunakan teknik pretest pada masing-masing kelompok, memberikan tretmen pada kelompok eksperimen dengan menggunakan pendekatan saintifik melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dalam pembelajaran IPA, dan memberikan posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Tes

  a. Pretest Metode ini digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa kelas 4 SD Negeri Plumutan sebelum diberikan treatmen atau perlakuan.

  1. Kisi-kisi pretest Sebelum soal pretest dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya.Konsep dasar penyusunan pretest ini adalah unsure penilaian hasil belajar IPA.

  2. Instrument Pretest Instrument pretest disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.Skor yang dipakai skala penialaian. Semakin banyak jawaban benar yang ditunjukkanj semakin tinggi nilainya. Hal ini menunjukkan ada pengaruh dengan adanya makin tinggi hasil belajarnya.

  Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Pretest

  Standar Kompetensi (SK) :9.Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit Kompetensi Dasar (KD) : 9.2Mendiskripsikan posisi bulan dari kenampakan bumi dari hari ke hari

  No Indikator Item Soal Pilihan

  1

1.Menunjukkan 4. Abrasi dapat terjadi karena….

  factor-faktor yang 5.Hutan sangat bermanfaat bagi kita, maka kita harus…. menyebabkan

  6. Penyebab utama pasang surut di bumi adalah gaya perubahan tarik…. permukaan bumi 7.Pasang tinggi terjadi pada saat fase….

  8. Pada siang hari bumi tampak terang karena….

  13. Pada malam hari, bumi tampak sangat gelap. Hal ini disebabkan oleh….

  14.Peristiwa naik dan turunnya air laut disebut….

  17.Pasang surut air laut dalam sehari terjadi….

  21. Kebakaran hutan dapat mengakibatkan perubahan daratan yaitu ….

  22. Pada siang hari kita merasakan panasnya matahari karena pada saat itu posisi matahari…. 2 2. menunjukkan 1.

  Benda langit yang tidak memiliki cahaya dan hanya perubahan dapat dilihat jelas ketika malam tiba adalah……… kenampakan

  3.sekelompok bintang yang tampak berhubungan benda-benda membentuk suatu konfigurasi khusus disebut…. langit

  10. Benda langit yang memancarkan cahaya sendiri (kenampakan disebut…. bintang, matahari,

  11. Bulan tidak mengeluarkan cahaya sendiri, bulan) melainkan memantulkan cahaya dari….

  12.Bintang tampak berkedip-kedip dan kecil dari penglihatan kita, hal itu disebabkan….

  15. Bulan dan bintang dapat kita lihat pada waktu….

  16. Di antara benda langit berikut yang bergerak

mengitari bumi adalah….

  18. Saat matahari terbenam kedudukan matahari di lengkungan langit sebelah….

  

19. Semua planet mengelilingi….

  23. Matahari adalah bintang yang menjadi pusat….

  24. Rasi bintang biduk dapat kita lihat ketika memandang langit sebelah….

  Orion dijadikan sebagai petunjuk untuk memuali….

  3

  3. Memberikan

  2. Bentuk bulan akan terlihat bulat penuh pada fase contoh posisi bulan…. bulan dari hari ke

  9. Fase bulan yang ditandai seluruh permukaan bulan hari yang disinari menghadap kebumi disebut….

  20. Seluruh permukaan bulan terkena cahaya matahari, maka terjadi bulan….

  a. Postest Metode ini digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa kelas 4 SD Negeri Plumutan setelah diberi treatmen atau perlakuan.

  1. Kisi-kisi Postes Sebelum soal posttest dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisisnya. Konsep dasar penyusunan posttest ini adalah unsure penilaian hasil belajar IPA.

  2. Instrument Postest Soal postest diberikan setelah pembelajaran, dan sebelum pembelajaran terlebih dahulu diberi soal pretest sebanyak 25 soal. Instrument postest disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat disesuaikan dengan materi. Skor yang dipakai adalah skala penilaian. Semakain banyak jawaban yang ditunjukkan semakin banyak nilaianya. Hal ini menunjukkan ada pengaruh dengan adanya makin tinggi hasil belajarnya.

  Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Postest

  Standar Kompetensi (SK) :10.Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan Kompetensi Dasar (KD) : 10.1Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut).

  No Indikator Item Soal Pilihan perubahan lingkungan fisik karena angin

  8 Para nelayan memanfaatkan angin laut untuk… 9 Para nelayan memanfaatkan angin darat untuk….

  23 Apa yang terjadi jika tidak turun hujan dalam kurun waktu yang sangat lama…..

  22 Akibat sinar matahari yang terlalu panas dapat

merugikan bagi petani karena…..

  19 Teriknya cahaya matahari di musim kemarau dapat menyebabkan tanah atau batuan mengalami….

  18 Selain menguntungkan, sinar matahari yang dipancarkan

juga bersifat merugikan kecuali…

  16 Tumbuhan sangat membutuhkan sinar matahari untuk….

  15 Berikut adalah manfaat energy panas matahari oleh manusia, kecuali….

  Menyebutkan penyebab perubahan lingkungan fisik karena cahaya matahari

  3 3.

  26 Langit akan mendung dan diselimuti awan yang sangat tebal serta berwarna kelabu, itu adalah cirri-ciri akan terjadi….

  20 Hujan mengakibatkan becek dan lengket jika jatuh pada tanah….

  

10 Kapan terjadinya angin darat….

  5.Suatu daerah tampak penuh dengan air. Rumah, sawah, sekolah terendam air, keadaan ini disebut….

  Menyebutkan penyebab perubahan lingkungan fisik karena hujan

  2 2.

  25 Angin kencang di atas sering disebut angin….

  

24Udara yang bergerak disebut….

  21 Salah satu penyebab tenggelamnya kapal yang sedang berlayar adalah…..

  17 Pengikisan tanah yang disebabkan oleh angin disebut…

  11 Para petani sering memanfaatkan kincir angin untuk mengairi sawahnya, kincir angin bersumber dari energi…… 12 selain memberikan manfaat bagi manusia, angin juga dapat merugikan jika berlebihan, angin kencang di Sumatra Utara disebut dengan angin….

  27 Apa manfaat sinar matahari pada pabrik krupuk udang….

  2. Observasi Kegiatan Pembelajaran Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya pada saat proses belajarang mengajar berlangsung.

  Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dari awal kegiatan pembelajaran hingga selesai. Instrument observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alamai, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaiknya instrument observasi mempunyai keterbatasan dalam manggali informasi yang berupa pandapat atau persepsi dari subjek yang diteliti. Adapun kisi-kisi sebagai berikut.

  Tabel 3.5 Kisi-kisi lembar Observasi kelas eksperimen

  No Aspek yang diamati Kegiatan

  1. Persiapan alat dan bahan, kondisi kelas Pra Pembelajaran 2. a. Persiapan guru dalam memulai pembelajaran, (Kegiatan Awal) dijemur…

  30 Kebakaran hutan menimbulkan asap tebal sehingga dapat merugikan bagi pengguna jalan kecuali….

  4 4.

  Menyebutkan penyebab perubahan lingkungan fisik karena gelombang air laut

  

1 Erosi dapat mengakibatkan……

  2 Pohon yang ditanam dipantai untuk mencegah abrasi adalah…..

  3 Gelombang air laut yang sangat besar dan air sampai jauh ke wilayah daratan hingga merusak daratan disebut….

  6 Abrasi dipengaruhi oleh….

  7 Gelombang air laut timbul karena adanya….

  13 Salah satu bidang olahraga yang memanfaatkan

gelombang laut adalah…..

  14 Pengikisan pantai yang disebabkan oleh gelombang air laut disebut….

  28 Apa manfaat dinding atau beton besar di pantai…. d.Guru memunculkan permasalahan 3. a. Pembagian kelompok (Kegiatan Inti) b. Penyediyaan fasilitas untuk membantu pemecahan 2. mengorganisasikan masalah siswa untuk belajar

  c. Guru membimbing siswa merumuskan dan 3. membantu

menyajikan hasil karya investigasi

kelompok 4. mengembangkan dan menyajikan hasil karya

4 Pemberian evaluasi (Kegiatan Akhir)

  5.Menganalisis dan

  a. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dan evaluasi mengevaluasi proses pemecahan masalah

b. Pemberian umpan balik dan kesimpulan

3.5 Analisis Data

  Data yang terkumpul dari hasil pre test dan post test pada kelas yang diberikan perlakuan dilakukan pengujian rata-rata. Untuk menguji perbedaan rata-rata dipakai uji t dengan bantuan SPSS. Uji t digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Berbasia Masalah (PBM) terhadap peningkatan hasil belajar. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar untuk mengetahui apakah ada pengaruh pembelajaran menggunkan model Pembelajaran Berbasia Masalah (PBM). Tes hasil belajar dianalisis menggunakan bantuan program SPSS.

3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilititas

  3.5.1.1 Uji Validitas Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010:27).

  Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 20,0 dengan menggunakan Corrected Item- Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung ) di bandingkan dengan nilai r tabel . Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r

  tabel

  atau nilai r hitung > nilai nilai r

  tabel,

  maka item tersebut adalah valid (Riduwan dan Sunarto, 2012: 353).Pada uji validitas ini, terdapat 21 siswa yang mengerjakan sehingga r tabel adalah 0,433.

  Validitas soal dapat dihitung dengan menggunakan bantuan software SPSS 20,0 yaitu dengan langkah-langkah Analyze- Scale- Reability Analysis kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan yaitu pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Dari 70 item soal, setelah dilakukan penghitungan uji validitas dapat diperoleh hasil akhir uji validitas seperti pada tabel berikut.

  Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas pretest

  Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

  Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

  Deleted Dua 18.71 19.214 .665 .773 Empat 19.24 19.290 .521 .785 Lima 18.95 19.748 .439 .789 Enam 18.71 19.214 .665 .773 Delapan 19.14 19.529 .664 .788 Sepuluh 18.81 19.262 .763 .778 Sebelas 18.81 18.462 .631 .767 Duabelas 18.71 19.214 .665 .773 Tigabelas 18.76 19.590 .520 .780 empatbelas 18.90 19.090 .728 .779 Limabelas 18.86 18.829 .442 .774 Tujuhbelas 18.71 19.214 .665 .773 delapanbelas 19.14 18.529 .596 .775 Duapuluh 18.90 18.490 .494 .771 duapuluhsatu 19.00 18.400 .458 .772 duapuluhdua 18.95 18.848 .556 .777 duapuluhlima 18.90 18.390 .522 .769 duapuluhenam 19.29 18.514 .434 .774 duapuluhtujuh 19.48 20.062 .486 .790 Dari 30 soal yang disiapkan terdapat 21 soal yang valid dan 9 soal yang tidak valid, dengan masing-masing koefisien validitasnya dibawah r tabel 0,433. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka peneliti memperbaiki dan mengeliminasi soal berdasarkan indikatornya

  Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas postest

  Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

  Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

  Deleted Satu 25.19 37.262 .645 .816 Dua 25.57 36.162 .453 .815 Tiga 25.19 37.262 .645 .807 Lima 25.19 37.262 .645 .807 Enam 25.19 37.262 .645 .807 Tujuh 25.33 37.633 .551 .813 Delapan 25.76 36.090 .450 .806 Sembilan 25.62 37.748 .653 .816 Sepuluh 25.48 36.162 .453 .806 Sebelas 25.52 37.662 .661 .815 Duabelas 25.71 37.114 .441 .812 Empatbelas 25.52 35.562 .542 .803 Tujuhbelas 25.48 36.162 .453 .806 Delapanbelas 25.67 37.933 .451 .817 Duapuluh 25.72 36.163 .455 .809 duapuluhempat 25.57 36.262 .645 .811 Duapuluhlima 25.71 36.614 .671 .809 Duapuluhtujuh 25.19 38.462 .444 .814 duapuluhdelapan 25.24 36.690 .617 .805 duapuluhsembilan 25.19 37.262 .645 .807 Tigapuluh 25.52 38.062 .527 .817 Tigapuluhdua 25.67 36.033 .445 .806 Tigapuluhtiga 25.29 37.014 .435 .808 Tigapuluhlima 25.24 36.690 .617 .805 tigapuluhenam 25.52 35.162 .613 .800 tigapuluhsembilan 25.38 35.848 .572 .803 Empatpuluh 25.76 37.490 .488 .814

  Dari 40 soal yang disiapkan terdapat 27 soal yang valid dan 13 soal yang tidak valid, dengan masing-masing koefisien validitasnya dibawah r tabel 0,433. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka peneliti memperbaiki dan mengeliminasi soal berdasarkan indikatornya.

  3.5.1.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas instrument adalah ketetapan atau keajegan instrument tersebut dalam menilai apa yang dinilai. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama. Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2011:172).

  Instrumen dikatan reliabel bila hasil pengukuran relative konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Table 3.8 menunjukkan kriteria untuk menentukan besarnya koefisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George dan mellery dalam krisanta (2011:47) sebagai berikut:

  Tabel 3.8 Koefisien Reliabilitas

  Nilai Reliabilitas 0,90 ≤... Sangat Reliabel 0,71- 0,89 Reliabel 0,41- 0,70 Cukup Reliabel 0,21- 0,40 Kurang Reliabel ..... ≤ 0,20 Tidak Reliabel

  Hasil perhitungan reliabilitas di SD Negeri Jlumpang sebagai uji coba, menggunakan SPSS 20.0 For Windows. Berdasarkan hasil uji coba 30 item soal pretest diperoleh Crombach’s Alpha sebesar 786 berdasarkan kriteria diatas menyatakan bahwa item soal reliabel dan dapat diterima. Adapun hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini

  Tabel 3.9 Reliability Statistics Pretest

  

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items

Alpha

.786

  30 Hasil perhitungan reliabilitas di SD Negeri Jlumpang sebagai uji coba,

  menggunakan SPSS 20.0 For Windows. Berdasarkan hasil uji coba 40 item soal postest diperoleh Crombach’s Alpha sebesar 815 berdasarkan kriteria diatas menyatakan bahwa item soal reliabel dan dapat diterima. Adapun hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  Tabel 3.10 Reliability Statistics Postest

  

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items

Alpha

.815

  40

  3.5.2. Uji Homogenitas Varian Uji homogenitas digunakan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda. Untuk menguji homogenitas varians menggunakan uji-t dengan langkah-langkah Analyze- Comperemean- Independent Sample T-Test. Uji homoginitas di dapat dari hasil pretest antara kelompok kontrol dan kelompok exsperimen. Hasil uji homoginitas dapat dilihat pada table berikut ini:

  Tabel 3.11 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Kontrol dan Eksperimen

  

Test of Homogeneity of Variances

Nilai Levene Statistic df1 df2 Sig.

  .004

  1 55 .953

  Berdsarkan output pada Tes Of Homogenety Of Variance, homogenitas dapat dilihat dari kolom sig, yang menunjukkan nilai signifikan 0,953 lebih dari Alpha yang ditetapkan yaitu 0,05. Dengan demikian, distribusi data skor pretest adalah homogeny.

  3.5.3. Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk menganalisis datayang digunakan yaitu menganalisis data nilai siswa dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak.

  Pada data yang berdistribusi normal menggunakan statistik parametrik dan apabila data tidak berdistribusi normal menggunakan statistik nonparametrik. Uji normalitas dapat dilakukan dengan bantuan software SPSS yaitu dengan langkah-langkah

  

Analyze, Descriptive Statistics, Explore. Hasil dapat dilihat pada hasil perhitungan

pada kolom kolmogorov- Smirnov. Datadikatakan normal apabila nilai signifikansi

  yang ditunjukkan pada kolom nilai Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,05. Berikut perhitungan uji normalitas data: Tabel 3.12

  Normalitas Data

  

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Postestkontrol Postesteksperim en N a,b Mean

  29

  28

  65.03

  80.68 Normal Parameters Std. Deviation 12.957 10.951 Absolute .176 .124

Most Extreme Differences Positive .109 .095

Negative -.176 -.124

Kolmogorov-Smirnov Z .950 .657

  

Asymp. Sig. (2-tailed) .328 .782 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan table diatas, terlihat bahwa data normalitas dari soal postest baik kelompok control maupun eksperimen mempunyai nilai signifikan lebih dari alpha yang ditentukan yaitu 0,05, yaitu kelompok kontrol 0,328 dan kelompok eksperimen 0,782. Dengan demikian, disimpulkan bahwa pada taraf signifikan 0,05 data dari kedua kelompok berdistribusi normal.

  3.5.4 Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara signifikan.

  Menurut Sugiyono (2010:273) bila sempel membandingkan sebelum dan sesudah treatment atau perlakuan, atau membandingkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen maka digunakan t-test sampel related. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H : rata-rata nilai kelompok eksperimen = rata-rata nilai kelopok kontrol. Artinya bahwa tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pendekatan saintifik demelalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. H

1 : rata-rata nilai kelompok eksperimen > rata-rata nilai kelompok kontrol.

Artinya bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pendekatan saintifik melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

  Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu dengan menggunakan uji-t atau independent sample T- test. Hasil dapat dilihat pada tabel t-test Equality of Means pada sig (2-tailed), jika signifikansi >005, maka tidak ada perbedaan yang signifikan. jika signifikansi< 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan.

Dokumen yang terkait

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semes

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semes

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semes

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bergas Kidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semes

0 0 72

Kesehatan Spiritual Lanjut Usia Di Getasan Dan Panti Wredha Salib Putih Salatiga Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesehatan Spiritual Lanjut Usia di Getasan dan Panti Wredha Salib Putih Salatiga

1 1 40

Kesehatan Spiritual dan Kesiapan Lansia dalam Menghadapi Kematian Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesehatan Spiritual dan Kesiapan Lansia dalam Menghadapi Kematian

0 1 57

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten Sema

0 0 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten

0 0 23