PENGELOLAAN PROGRAM BK pptx 1
PENGELOLAAN PROGRAM BK
a. Pengertian pengelolaan program BK
1. PENGERTIAN PENGELOLAAN
Pengelolaan sama artinya dengan manajemen yaitu merupakan
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha .
Dalam konteks bimbingan dan konseling, berdasarkan
pengertian pengelolaan diatas, pengelolaan pelayanan/program
BK dapat berarti proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan aktivitas-aktivitas pelayanan
bimbingan dan konseling dan penggunaan sumber daya untuk
mencapai tujuan yang telah dicapainya.
b. Tujuan
1.
2.
3.
4.
membantu mengembangkan kualitas kepribadian idividu yang dibimbing atau
dikonseling.
membantu mengembangkan kualitas kesehatan mental klien.
membantu mengembangkan perilaku-perilaku yang lebih efektif pada iri individu dan
lingkungannya.
membantu klien menanggulangi problema hidup dan kehidupan secara mandiri.
Secara lebih rinci, tujuan bimbingan dan konseling atau tujuan konseling seperti telah
disebutkan di atas adalah agar: pertama, memperoleh pemahaman yang lebih baik
terhadap dirinya. Kedua, mengarahkan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya k
arah tingkat perkembangan yang optimal. Ketiga, mampu memecahkan sendiri masalah
yang dihadapinya. Keempat, mempunyai wawasan yang lebih realistis serta penerimaan
yang objektif tentang dirinya. Kelima, dapat menyelesaikan diri secara lebih efektif baik
terhadap dirinya sendiri maupun lingkunagnnya sehingga memperoleh kebahagiaan dalam
hidupnya. Keenam, mencapai taraf diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Ketujuh,
terhindar dari gejala-gejala kecemasan dan perilaku salah satu.
c. sasaran
Sasaran bimbingan dan konseling di sekolah adalah tiap-tiap pribadi siswa secara
perorangan, dalam arti mengembangkan apa yang ada pada diri tiap-tiap individu
(siswa) secara optimal agar masing-masing individu dapat sebesar-besarnya
berguna bagi dirinya sendiri, lingkungannya, dan masyarakay pada umumnya.
Sasaran pengembangan pribadi tiap-tiap siswa memalui pelayanan bimbingan dan
konseling melalui beberpa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah adalah
pertama, pengungkapan, pengenalan dan penerimaan diri. Kedua, pengenalan
lingkungan. Individu atau siswa hiduo di tengah–tengah lingkungan. Individu tidak
hanya dituntut untuk dirinya sendiri, melainkan juga dituntut untuk mengenal
lingkungannya. Seperti penerimaan diri sendiri, individu pun hendak menerima
lingkungannya sebagimana adanya. Hal ini tidak berarti individu tunduk saja pada
lingkungannya, melainkan ia ditutut harus mampu mewujudkn sikap positif
terhadap lingkungannya. Lingkungan yang kurang menguntungkan bagi individu,
hendaknya tidak membuat ia putus asa, melainkan
•
•
•
Ketiga, pengambilan keputusan. Setelah potensi siswa terungkap dan indisidu yang
bersangkutan mengenal potensi dirinya, mengenal masalah-masalah yang dihadapinya
dan individu tersebut pun dapat menerima dirinya apa adanya sesuai potensinya.
Pengambilan keputusan yang menyangkut dirinya sendiri sering kali amat berat dilakuka,
terlebih apabila terjadi pertentangan anatar realitas tentang diri sendiri dengan
lingkungannya. Di sinilah peranan bimbingan dan konseling untuk membantu penampilan
secara bjektif dua unsur, yaitu diri sendiri dan lingkungan.
Keempat, pengarahan diri. Kemampuan mengambil keputusan seperti dikemukakan di
atas, hendaknya diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata. Sebaik apapun sebuah
keputusan, apabila tidak diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata tidak akan ada
manfaatnya. Seseorang atau individu harus berani menjalani keputusan yang telah
diambilnya untuk dirinya sendiri.
Kelima, eksistensi diri (perwujudan diri). Dalam konteks ini, tujuan pelayanan bimbingan
dan konseling adalah membantu individu agar mampu mewujudkan diri secara baik di
tengah-tengah lingkungannya. Setiap individu hendaknya mampu mewujudkan diri
sendiri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dasar, dan karakteristik kepribadian.
d. Ruang lingkup materi
• Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting, bik bagi individu yang berada dalam
lingkungan sekolah, rumah tangga(keluarga), maupun masyarakat sekitar pada umumnya. Pelyanan
bimbingan dan konseing di sekolah mempunyai ruang lingkup yng luas dan dapt dilihat dari berbagai
segi, yaitu segi fungsi, sasaran, layanan, dan masalah.
• Pertama, segi fungsi. Dilihat dari segi fungsi, rung lingkup pelayaan bimbingan dan konseling di
sekolah mencangkup fungsi-fungsi: pencegahan, pemahaman, pengentasan, pemeiharaan,
penyaluran, penyesuaian, pengembangan, dan perbaikan.
• Kedua, segi sasaran. Dilihat dari segi sasaraan, ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah diperntukn bagi semua siswa dengan tujuan agar siswa secara perorangan mencapai
perkembangan yang optimal melalui kemampuan; pengungkapan-pengenalan-penerimaan diri,
pengenalan lingkungan, pengambilan keputusan, pengarahan diri dan pewujudan diri. Dalam hal
tertentu, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi siswa, akan terdap prioritas sasaran bimbingan
dan konseling.
• Ketiga, segi layanan. Dilihat dari segi layanan yang diberikan, ruang lingkup pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah meliputi layanan-layanan; pengumpulan data, pemberian informasi,
penempatan, konseling, alih tangan kasus(referal), dan penilian dan tindak lanjut.
• Keempat, segi masalah. Dilihat dari segi masalah, ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling
di sekolah meliputi; bimbingan pendidikan, bimbingan karier, bimbigan pribadi-sosial.
a. Pengertian pengelolaan program BK
1. PENGERTIAN PENGELOLAAN
Pengelolaan sama artinya dengan manajemen yaitu merupakan
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha .
Dalam konteks bimbingan dan konseling, berdasarkan
pengertian pengelolaan diatas, pengelolaan pelayanan/program
BK dapat berarti proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan aktivitas-aktivitas pelayanan
bimbingan dan konseling dan penggunaan sumber daya untuk
mencapai tujuan yang telah dicapainya.
b. Tujuan
1.
2.
3.
4.
membantu mengembangkan kualitas kepribadian idividu yang dibimbing atau
dikonseling.
membantu mengembangkan kualitas kesehatan mental klien.
membantu mengembangkan perilaku-perilaku yang lebih efektif pada iri individu dan
lingkungannya.
membantu klien menanggulangi problema hidup dan kehidupan secara mandiri.
Secara lebih rinci, tujuan bimbingan dan konseling atau tujuan konseling seperti telah
disebutkan di atas adalah agar: pertama, memperoleh pemahaman yang lebih baik
terhadap dirinya. Kedua, mengarahkan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya k
arah tingkat perkembangan yang optimal. Ketiga, mampu memecahkan sendiri masalah
yang dihadapinya. Keempat, mempunyai wawasan yang lebih realistis serta penerimaan
yang objektif tentang dirinya. Kelima, dapat menyelesaikan diri secara lebih efektif baik
terhadap dirinya sendiri maupun lingkunagnnya sehingga memperoleh kebahagiaan dalam
hidupnya. Keenam, mencapai taraf diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Ketujuh,
terhindar dari gejala-gejala kecemasan dan perilaku salah satu.
c. sasaran
Sasaran bimbingan dan konseling di sekolah adalah tiap-tiap pribadi siswa secara
perorangan, dalam arti mengembangkan apa yang ada pada diri tiap-tiap individu
(siswa) secara optimal agar masing-masing individu dapat sebesar-besarnya
berguna bagi dirinya sendiri, lingkungannya, dan masyarakay pada umumnya.
Sasaran pengembangan pribadi tiap-tiap siswa memalui pelayanan bimbingan dan
konseling melalui beberpa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah adalah
pertama, pengungkapan, pengenalan dan penerimaan diri. Kedua, pengenalan
lingkungan. Individu atau siswa hiduo di tengah–tengah lingkungan. Individu tidak
hanya dituntut untuk dirinya sendiri, melainkan juga dituntut untuk mengenal
lingkungannya. Seperti penerimaan diri sendiri, individu pun hendak menerima
lingkungannya sebagimana adanya. Hal ini tidak berarti individu tunduk saja pada
lingkungannya, melainkan ia ditutut harus mampu mewujudkn sikap positif
terhadap lingkungannya. Lingkungan yang kurang menguntungkan bagi individu,
hendaknya tidak membuat ia putus asa, melainkan
•
•
•
Ketiga, pengambilan keputusan. Setelah potensi siswa terungkap dan indisidu yang
bersangkutan mengenal potensi dirinya, mengenal masalah-masalah yang dihadapinya
dan individu tersebut pun dapat menerima dirinya apa adanya sesuai potensinya.
Pengambilan keputusan yang menyangkut dirinya sendiri sering kali amat berat dilakuka,
terlebih apabila terjadi pertentangan anatar realitas tentang diri sendiri dengan
lingkungannya. Di sinilah peranan bimbingan dan konseling untuk membantu penampilan
secara bjektif dua unsur, yaitu diri sendiri dan lingkungan.
Keempat, pengarahan diri. Kemampuan mengambil keputusan seperti dikemukakan di
atas, hendaknya diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata. Sebaik apapun sebuah
keputusan, apabila tidak diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata tidak akan ada
manfaatnya. Seseorang atau individu harus berani menjalani keputusan yang telah
diambilnya untuk dirinya sendiri.
Kelima, eksistensi diri (perwujudan diri). Dalam konteks ini, tujuan pelayanan bimbingan
dan konseling adalah membantu individu agar mampu mewujudkan diri secara baik di
tengah-tengah lingkungannya. Setiap individu hendaknya mampu mewujudkan diri
sendiri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dasar, dan karakteristik kepribadian.
d. Ruang lingkup materi
• Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting, bik bagi individu yang berada dalam
lingkungan sekolah, rumah tangga(keluarga), maupun masyarakat sekitar pada umumnya. Pelyanan
bimbingan dan konseing di sekolah mempunyai ruang lingkup yng luas dan dapt dilihat dari berbagai
segi, yaitu segi fungsi, sasaran, layanan, dan masalah.
• Pertama, segi fungsi. Dilihat dari segi fungsi, rung lingkup pelayaan bimbingan dan konseling di
sekolah mencangkup fungsi-fungsi: pencegahan, pemahaman, pengentasan, pemeiharaan,
penyaluran, penyesuaian, pengembangan, dan perbaikan.
• Kedua, segi sasaran. Dilihat dari segi sasaraan, ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah diperntukn bagi semua siswa dengan tujuan agar siswa secara perorangan mencapai
perkembangan yang optimal melalui kemampuan; pengungkapan-pengenalan-penerimaan diri,
pengenalan lingkungan, pengambilan keputusan, pengarahan diri dan pewujudan diri. Dalam hal
tertentu, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi siswa, akan terdap prioritas sasaran bimbingan
dan konseling.
• Ketiga, segi layanan. Dilihat dari segi layanan yang diberikan, ruang lingkup pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah meliputi layanan-layanan; pengumpulan data, pemberian informasi,
penempatan, konseling, alih tangan kasus(referal), dan penilian dan tindak lanjut.
• Keempat, segi masalah. Dilihat dari segi masalah, ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling
di sekolah meliputi; bimbingan pendidikan, bimbingan karier, bimbigan pribadi-sosial.