Peran Pemerintah Jambi Dalam Mengatasi K

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Permasalahan kemacetan lalu lintas saat ini bukan hanya menjadi
persoalan bagi kota-kota besar di Indonesia yang notabene memiliki kompleksitas
yang tinggi. Di Kota Jambi yang merupakan ibu kota dari Propinsi Jambi,
kemacetan lalu lintas mulai menjadi momok tersendiri. Dimana kemacetan lalu
lintas yang terjadi sangat menghambat masyarakat dalam melakukan aktivitasnya
disamping kerugian lainnya.
Kota yang baik dapat ditandai antara lain dengan melihat kondisi
transportasinya. Sektor transportasi harus mampu memberikan kemudahan bagi
seluruh masyarakat dalam segala kegiatannya di semua lokasi yang berbeda dan
tersebar dengan karakteristik fisik yang berbeda pula. Dengan kata lain, setiap
wilayah kota harus dapat dijangkau oleh sistem pelayanan angkutan umum yang
ada, untuk itu kebutuhan transportasi harus seimbang dengan penyediaan
prasarana dan didukung oleh sistem jaringan jalan dengan tingkat pelayanan yang
memadai.
Kemacetan lalu lintas adalah situasi atau keadaan tersendatnya
atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya
jumlah


kendaraan

melebihi

kapasitas

jalan

(WIKIPEDIA

2015

http://id.wikipedia.org/wiki/Kemacetan_lalu_lintas). Kemacetan lalu lintas yang
terjadi mulai sejak pukul 07.00 WIB yaitu saat jam masuk kantor/sekolah, pulang
sekolah dan pulang kantor, bahkan hingga larut malam dibeberapa ruas jalan
tertentu.
1

Kota Jambi sebagai simpul jasa distribusi, memiliki peranan yang penting

dalam memacu perkembangan ekonomi, sedangkan pertumbuhan ekonomi yang
cepat akan mengakibatkan perubahan aktifitas kota yang berdampak pada struktur
dan karakteristik serta pola penggunaan lahan kota kemudian diikuti oleh
pengembangan kota.

1.2 Rumusan Masalah
Kemacetan lalu lintas sangat sulit untuk dihilangkan, paling tidak hanya
dapat dikurangi kepadatannya. Hal ini disebabkan karena kemacetan lalu lintas
dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan satu sama lainnya. Untuk
mengatasi atau paling tidak mengurangi kemacetan lalu lintas perlu kita ketahui
terlebih dahulu hal-hal yang menjadi penyebab timbulnya kemacetan lalu lintas,
apa dampak negatif yang timbul akibatnya dan bagaimana peran Pemerintah Kota
Jambi agar dapat mengurangi terjadinya kemacetan lalu lintas tersebut.
Dari ulasan diatas, maka kami membuat rumusan masalah dalam makalah ini,
sebagai berikut:
1. Pengertian kemacetan lalu lintas.
2. Apa penyebab dan dampaknya kemacetan lalu lintas di Kota Jambi?
3. Bagaimana upaya Pemerintah Kota Jambi dalam mengurangi kemacetan lalu
lintas saat ini?


2

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai ialah:
a. Memenuhi tugas dan sebagai bahan diskusi untuk mata kuliah Seminar
Ekonomi Pembangunan.
b. Mengetahui penyebab kemacetan lalu lintas di Kota Jambi
c. Mengetahui upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Jambi dalam upaya
mengurangi kemacetan lalu lintas.

3

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kemacetan Lalu Lintas
Pengertian lalu lintas menurut Undang-undang RI No.14 Tahun 1992
adalah gerak kendaraan, orang dan hewan di ruang lalu lintas jalan yang
mempunyai pengertian prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah
kendaraan, orang dan atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung.
Sedangkan pengertian dari kemacetan lalu lintas adalah situasi atau keadaan

tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya
jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.
Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan
jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien
melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas. Adapun komponenkomponen lalu lintas itu sendiri terdiri atas manusia, kendaraan dan jalan yang
saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan
kelayakan untuk dikemudikan oleh pengemudi yang mengikuti aturan lalu lintas
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas
dan angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan.
2.2 Komponen Lalu Lintas
Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai pengguna,
kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang
memenuhi persyaratan kelaikan dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan
lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut
lalu lintas dan angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan.
1. Manusia sebagai pengguna
4

Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan
kaki yang dalam keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang

berbeda-beda (waktu reaksi, konsentrasi dll). Perbedaan-perbedaan tersebut
masih dipengaruhi oleh keadaan phisik dan psykologi,

umur serta jenis

kelamin dan pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca, penerangan dan tata
ruang.
2. Kendaraan
Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan
dengan kecepatan, percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang
membutuhkan ruang lalu lintas yang secukupnya untuk bisa bermanuver dalam
lalu lintas.
3. Jalan
Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor
maupun kendaraan tidak bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut
direncanakan untuk mampu mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan
mampu mendukung beban kendaraan serta aman, sehingga dapat meredam
angka kecelakaan lalu lintas.

2.3


Penyebab Kemacetan Lalu Lintas
Beberapa faktor penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas dikota Jambi :
1.

Faktor Jalan Raya ( ruang lalu lintas jalan ).
Buruknya kondisi ruang lalu lintas jalan serta sempit/terbatasnya ruang jalan
akan menghambat pergerakan pengguna jalan Penyebab buruknya kondisi
ruang jalan raya antara lain: adanya kerusakan sebagian atau seluruh ruas
jalan, pemanfaatan ruang jalan untuk urusan yang bukan semestinya atau
5

pemanfaatan yang keliru, misal: jalan digunakan untuk praktik pasar, warung
dan perparkiran. Terbatasnya lahan jalan dapat diartikan daya tampung
(kapasitas) yang rendah dari ruang lalu lintas jalan, disebabkan jumlah
kendaraan yang melintas /beredar melebihi daya tamping ruang jalan dan
pemanfaatan yang keliru dari ruang lalu lintas jalan.
2.

Faktor Kendaraan

Faktor kendaraan adalah faktor-faktor yang berasal dari kondisi kendaraan
yang melintasi dijalan raya. Berbagai hal yang menyangkut kondisi
kendaraan bisa berupa: jenis, ukuran, kuantitas (jumlah) dan kualitas
kendaraan yang melintas dijalan raya. Misal: jumlah kendaraan yang
beroperasi / melintas melebihi daya tampung jalan raya, beroperasinya jenis
dan ukuran kendaraan tertentu yang berpotensi memacetkan arus lalu lintas.

3.

Faktor Manusia ( pemakai Jalan )
Faktor manusia adalah faktor-faktor yang berasal dari manusia selaku
pemakai jalan. Berbagai hal menyangkut manusia antara lain: sikap, perilaku
dan

kebiasaan

yang

kurang


tepat

ketika

menggunakan

jalan

raya menyebabkan kemacetan lalu lintas dan membahayakan pihak lain,
misal: sikap dan perilaku mementingkan diri sendiri, tidak mau mengalah,
arogan, menganggap bahwa melanggar aturan berlalu lintas adalah hal biasa
serta tidak mengetahui atau tidak mau peduli bahwa gerakan (manuver) nya
mengganggu bahkan membahayakan keselamatan pengguna jalan lain.
4.

Faktor Lain
Banyak faktor lain selain ketiga faktor (komponen) diatas yang dapat
menyebabkan kemacetan lalulintas, misalnya penerapan yang keliru terhadap
kebijakan lalu lintas angkutan jalan seperti larangan parkir pada bahu jalan
6


dan berjualan di bahu jalan sehingga menimbulkan kemacetan, keberadaan
mall (pintu mall) ditepi jalan raya sehingga keluar masuk kendaraan, orang
dan angkutan umum yang mengutamakan mengganggu kelancaran lalu
lintas, kurangnya

jumlah

petugas

pengatur

lalu

lintas, demonstrasi,

kerusuhan, dan cuaca (hujan deras dan banjir), dll.
Dari faktor-faktor diatas, hal umum yang sering dijumpai dalam
keseharian kita sebagai penyebab kemacetan lalu lintas dikota kita,
diantaranya adalah :

 Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas yang
berlaku di Indonesia hal tersebut dikarnakan kurangnya kesadaran
masyarakat untuk mencari tahu peraturan lalu lintas atau rambu-rambu
lalu lintas.
 Kurang mengerti rambu lalu lintas di jalan raya.
 Kesadaran tertib berlalu lintas kurang dan rendah.
 Arus kendaraan yang melewati jalan tersebut telah melampaui kapasitas
jalan tersebut, dimana jumlah kendaraaan dari berbagai jenis selalu
meningkat, sedangkan panjang jalan dan pertambahan panjang dan
luasnya tidak sebanding dengan pertambahan jumlah kendaraan tiap
tahunnya.
 Bila terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan seringkali menimbulkan rasa
ingin tahu warga yang menyebabkan warga berkerumun memadati jalan
atau kendaraan yang terlibat kecelakaan yang belum dibersihkan atau
disingkirkan dari badan jalan.

7

 Terjadinya banjir yang merendam badan jalan sehingga para pengendara
kendaraan memperlambat laju kendaraannya.

 Adanya bagian jalan yang rusak atau berlubang.
 Adanya perbaikan jalan, penggalian pemasangan jaringan telekomunikasi
atau pipa saluran air.
 Parkir sembarangan/dibahu jalan.
 Beralihnya masyarakat dari menggunakan transportasi umum ke
transportasi pribadi. Adanya peralihan masyarakat dari menggunakan
transportasi umum ke transportasi pribadi telah memberikan permasalahan
baru bagi dunia lalu lintas.
 Adanya pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di pinggir
jalan raya.

2.4

Dampak Kemacetan Lalu Lintas.

Kemacetan lalu lintas yang terjadi ditentunya menimbulkan dampak negatif
terhadap masyarakat maupun pemerintah, yang dapat dirasakan langsung atau
tidak langsung, diantaranya yaitu :
1.

Dampak negatif dari kemacetan lalu lintas terhadap masyarakat maupun
pemerintah kerugian

ekonomi

karena

boros

bahan

bakar (BBM),

terganggunya jadwal bisnis dan kegiatan keluarga dengan segala macam
dampak yang mengikutinya.
2.

Stress dan kelelahan dengan segala akibatnya, seperti mudah tersinggung,
mudah marah, dan turunnya produktivitas.

8

3.

Penurunan kualitas udara di Kota Jambi akibat meningkatnya kadar zat-zat
pencemar utama yang berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor
dengan rentetan dampak lainnya seperti penyakit dan berkontribusi besar
pada terjadinya pemanasan global dan perubahan cuaca.

4.

Menggangu kendaraan “Darurat” yang menangani pelayanan kepada
masyarakat. (Seperti : Ambulance dan Pemadam Kebakaran pada saat waktu
yang genting).

2.5 Peran Pemerintah Kota Jambi dalam mengatasi Kemacetan Lalu Lintas.
Peran pemerintah dalam menanggulangi kemacetan di Kota Jambi sudah
cukup baik dalam mengatur lalu lintas. Jika kemacetan di Kota Jambi sulit
ditanggulangi oleh kepolisian, maka Dinas Perhubungan juga ikut campur dalam
kemacetan tersebut.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan
kemacetan lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana, meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:

a. Peningkatan kapasitas
1.

Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah
dengan meningkatkan kapasitas jalan. (seperti: Memperlebar jalan,
menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan)

2.

Mengubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,

3.

Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu,
biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.

9

4.

Meningkatkan kapasitas persimpangan

melalui

lampu

lalu

lintas,

dengan

adalah

persimpangan.
5.

Menambah lampu lalu lintas pada titik tertentu.

6.

Memperbaiki rambu-rambu lalu lintas yang telah rusak.

b. Keberpihakan kepada angkutan umum/publik
Untuk

meningkatkan

daya

dukung

jaringan

jalan

mengoptimalkan kepada angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan
antara lain:
1.

Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum

2.

Subsidi langsung maupun tidak langsung melalui keringanan
pajak kendaraan bermotor, bea masuk kepada angkutan umum

c. Pembatasan kendaraan pribadi
Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus
dilakukan manajemen tidak langsung yang lebih ekstrem sebagai berikut:
1.

Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya
pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea
masuk yang tinggi.

2.

Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu,
seperti kawasan satu jalur seperti yang diterapkan pada jalan menuju
sungai kambang.
Kami melihat dari langkah-langkah diatas hanya sebagian yang
telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Jambi yaitu pada peningkatan
kapasitas, sedangkan pada perbaikan angkutan umum/publik kami melihat
10

sudah ada kebijakan yang dilakukan hanya saja belum optimal dan seperti
yang diharapkan semua pihak, bahkan ada kalanya terkesan ditentang.

2.6 Peran masyarakat.
Sebenarnya upaya dalam menanggulangi kemacetan lalu lintas tidak dapat
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, peran masyarakat juga
sangat menentukan. Masyarakat sebagai pengguna jalan juga dapat membantu
pemerintah dalam menangani kemacetan lalu lintas seperti dengan beralih ke
angkutan umum yang tersedia dan lebih tertib berlalu lintas agar para pengguna
kendaraan pribadi seharusnya mengikuti aturan agar tidak mengganggu pengguna
jalan yang lain. Pejalan kaki harus mau membiasakan diri berjalan di trotoar dan
menyeberang di jembatan penyeberangan. Apabila ingin menggunakan angkutan
umum, maka kita harus menghentikan angkutan tersebut di halte yang telah di
sediakan, begitu pula bila ketika hendak turun.
Apabila menggunakan kendaraan pribadi sebaiknya gunakan kendaraan
yang kecil dan jangan mencoba untuk menerobos lampu merah jika terjadi
kemacetan lalu lintas dan jangan menggunakan kendaraan pribadi untuk
keperluan yang tidak penting. Bagi para pengguna sepeda motor gunakanlah
selalu jalur kiri dan dengan kecepatan yang tidak tinggi. Pedagang
kaki lima sebaiknya tidak berdagang di trotoar karena trotoar merupakan haknya
pejalan kaki, begitu juga pejalan kaki untuk tidak membeli barang-barang di
troatoar.

11

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah yang kerap kali timbul di kota-kota besar yaitu kemacetan .
Kemacetan lalu lintas yang terjadi di kota Kota Jambi disebabkan oleh banyak
faktor, yang dapat dijelaskan secara umum yaitu;
1.

faktor jalan raya ( ruang lintas kenderaan )

2.

faktor manusia,

3.

faktor kenderaan dan faktor lainnya.

Dan kemacetan lalu lintas ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat
khususnya para pengguna jalan dan juga berdampak terhadap negara / pemerintah.
Dampak negatif terhadap masyarakat maupun pemerintah, yang dapat dirasakan
langsung atau tidak langsung, diantaranya yaitu :
a. Kerugian ekonomi dan waktu.
b. Turunnya produktivitas masyarakat
c. Penurunan kualitas udara di Kota Jambi akibat gas buang kendaraan.
d. Mempengaruhi kualitas hidup masayarakat.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu
lintas, antara lain :
a. Oleh Pemerintah Kota Jambi
12

 Peningkatan Kapasitas Jalan serta sarana dan prasarana terkait.
 Pembenahan angkutan umum/publik
b. Oleh Masyarakat
 Meningkat kedisiplinan dan kesadaran tertib berlalu lintas.
 Mematuhi rambu-rambu lalu lintas
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R & Adisasmita, S.A. 2011. Manajemen Transportasi Darat : Mengatasi
Kemacetan Lalu Lintas di Kota Besar (Jakarta). Jakarta:Graha Ilmu.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemacetan (diakses tanggal 24 April 2015)

13