MANA YANG LEBIH MUDAH MENGAMPUNI ATAU ME

Bab I
PENDAHULUAN
Mujizat orang lumpuh disembuhkan adalah salah satu mujizat yang dilakukan oleh Yesus
semasa pelayanannya. Mujizat yang terjadi itu di lakukan lazimnya berdasarkan oleh belas
kasihan yang muncul dalam hati Yesus. Mujizat orang lumpuh disembuhkan ini dicatat dalam
tiga injil sinoptik. Dari masing-masing kitab injil itu memberikan gambaran peristiwa yang
saling melengkapi. Sehingga ketika membaca kitab injil yang satu pemahaman tentang peristiwa
itu akan semakin jelas. Mujizat orang lumpuh disembuhkan itu diceritakan oleh Matius pastilah
mempunyai makna baginya. Mujizat ini adalah sebagai bukti untuk menunjukkan kepada para
pembacanya masa itu bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dinubuatkan dalam Perjanjian
Lama. Dengan salah satu mujizat ini akan menjadi gambaran bahwa Yesus adalah Allah dengan
mengampuni dosa orang lumpuh itu dan membuktikan bahwa diri-Nya Allah dengan
menyembuhkan orang yang lumpuh itu.
Mujizat orang lumpuh disembuhkan ini diceritakan Matius untuk membuktikan bahwa
Yesus adalah Allah. Dalam Teks Matius 9:1-8 ini muncul beberapa pertanyaan yang akan
menjadi pembahasan dalam paper ini. Mengapa Orang lumpuh itu harus meneguhkan hatinya?
Pertanyaan yang lain juga muncul, mengapa Yesus harus mengampuni dosa-dosa orang lumpuh
itu?, bagaimana Yesus bisa berkata lebih mudah mengampuni dari pada berkata bangkitlah dan
berjalanlah? Dan mengapa orang-orang pada saat itu takut dan memuliakan Allah melihat
peristiwa itu?.
Paper ini akan berusaha untuk menjelaskan dari beberapa pertanyaan itu dan diakhir paper ini

akan memberikan kesimpulan dan aplikasi yang bisa di terapkan bagi orang percaya dalam
kehidupan pelayanan.
STT Berea | 1

Bab II.
ANALISA-ANALISA
A. Analisa Historis.
a. Konteks Historis Tingkat Satu.
1. Situasi Politik.
Kekaisaran Romawi berkuasa pada saat Perjanjian baru itu ditulis, kekaisaran Romawi pada
saat itu di kuasai oleh seorang Kaisar yang juga disebut raja (1 Petrus 2:17), dan kaisar ini juga
dikenal sebagai Agustus (Lukas 2:1). Dibawah pemerintahan Kaisar Agustus, kekuasaan Romawi
benar-benar ditegakkan. Agustus ini memerintah dengan bijaksana, ia memerintah dengan
menggabungkan sistem pemerintahan yang lama (Republik), dan juga dengan menggabungkan
bentuk pemerintahan didaktor yang disokong oleh Julius Caesar. Pada pemerintahan Agustus ini
dilakukan pemberishan dengan senat-senat yang tidak bermutu. Agustus juga mengambil
kebijakan dengan memperbaiki moral rakyatnya. Kaisar Agustus ini menghidupkan kembali
agama dan negara dan banyak membangun kuil-kuil tempat ibadah. 1
Untuk menata negaranya, Agustus mengadakan sensus penduduk dan harta kekayaannya
untuk yang pertama kalinya. Kaisar Agustus ini memerintahkan untuk mendaftarkan dirinya

masing-masing ditempat kelahirannya. Perintah untuk mendaftarkan diri ini ternyata juga diikuti
oleh Yusuf dan Maria orang tua Yesus. Kitab injil mencatat bahwa Yusuf dan Maria pergi ke
suatu kota yang disebut Betlehem utuk mendaftarkan dirinya. 2

1
2

Merril C. Tenney, Survey Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 2013), 1-6.
Ibid, Survey Perjanjian Baru, 6.

STT Berea | 2

2. Situasi Sosial.
Kedaan dunia abad pertama dan abad ke duapuluh satu ini tidak begitu berbeda. Adanya
perbedaan status sosial dari golongan orang kaya dan orang miskin begitu terlihat. Dikalangan
Yudaisme sendiri tedapat kelompok beberapa kelompok orang baik itu kelompok orang yang
kaya (Ningrat), kelompok menengah, rakyat jelata, kaum budak dan penjahat.
Mayoritas kehidupan masyarakat Palestina hidup dalam kemiskinan. Pekerjaan mereka
biasanya dalah petani, seniman, dan sebagian kecil adalah pedagang. Pekerjaan masyarakat
palestina biasanya hanya dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dengan layak, seperti para

nelayan yang menjadi murid Yesus. Pembagian status sosial di sini terlihat dalam menjalankan
kewajiban keagamaan. Orang Yahudi menganggap orang kaya adalah orang yang dikasihi Allah.3
3. Budaya.
Kebudayaan diabawah pemerinatahan Kaisar Agustus ini bangkit kembali. Munculnya
Penyair seperti Vergil yang menjadi pujangga dizaman yang baru ini. Penyair ini menyebutkan
akan adanya masa keemasan yang akan datang. Dan pada saat pemerintahan Kaisar Agustus
inilah masa keemasan itu bagi karya puisi romawi. Namun pada masa pemerintahan Agustus
tidak ada hasil karya tulis yang dihasilkan. Namun di abad yang pertama ini pembangunan fisik
di Romawi ini maju dengan pesat. Banyaknya didirikan bangunan seperti jembatan, gedung
kesenian yang masih berdiri sampai sekarang menjadi saksi kehebatan bangsa Romawi saat itu.
Selain itu pada masa pemerintahan Kaisar Agustus ini muncul juga kesenian musik dan drama
yang bertujuan unuk mneghibur rakyat jelata. Pada masa itu muncul lelucon dan lawakan badut
yang bertema kehidupan yang rendah dan memalukan dalam penyajiannya.4
4. Keagamaan.
3
4

Ibid, Survey Perjanjian Baru, 59-61.
Ibid, Survey Perjanjian Baru, 63-66


STT Berea | 3

Agama romawi pada awalnya adalah agama animisme. Namun seiring pertumbuhan negara
militer dan kebudayaan Yunani mengakibatkan peleburan agama mereka dan didominasi oleh
Pantheon Yunani. Meskipun pemujuaan terhadap dewi-dewi masih dilakukan, tetapi pada masa
itu penyembahan pemerintah juga mulai dilakukan.5
b. Konteks Historis Tingkat Dua.
1. Penulis Injil Matius.
Walaupun dokumen ini tidak mencantumkan nama penulisnya, namun kesaksian semua
bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa Injil ini ditulis
oleh Matius. Matius adalah seorang pemungut cukai (petugas pajak pada zaman itu) yang
menjadi salah satu dari kedua belas rasul Yesus.6
Menurut tradisi gereja, penulis kitab injil ini adalah Matius, Rasul, Bekas pemungut
cukai, ia juga disebut Lewi (Matius 9:9; 10:13; Markus 2:14; Lukas 5:27).7 Kepenulisan Matius
ini tidak mendapat banyak persoalan, hal ini dikarenakan Matius bukanlah seorang apostolik
yang terkenal. Keadaannya ini membuat adanya seseorang yang ingin memakai namanya sebagai
penulis bajakan. Namun dibalik itu semua ada hal yang penting yang tidak begitu diketahui.
Matius yang adalah pemungut cukai, pastilah ia seorang yang terpelajar dan sudah pasti bisa
membuat catatan dalam melakukan pekerjaannya. 8


2. Tema Injil Matius.
Matius memapilkan Yesus sebagai Mesias penggenapan dalam nubuatan Perjanjian Lama.
Keinginan Matius ini untuk menyampaikan Yesus adalah Mesias adalah dengan melihat

5

Ibid, Survey Perjanjian Baru, 67-70.
Merril C. Tenney, Survey Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 2013), 183-184.
7
M.E. Duyverman, Pembibing kedalam Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996), 54-55.
8
Merrill C. Tenney, Survei Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 2013), 183-184.
6

STT Berea | 4

silsilah yang ditempatkan oleh penulis (Matius). Untuk mendukung tema yang diangkat
Matius ini, penulis kitab ini sering memakai ayat perjanjian lama khususnya nubuatan para
nabi dan menghubungkan pada diri Yesus. Jadi dapat disimpulkan bahwa Matius ingin
menuliskan injilnya dengan menyatakan Yesus adalah Mesias.9

3. Alamat Injil Matius.
Injil ini ingin disampaikan kepada orang-orang Yahudi. Matius menulis injil ini pertamatama dikhususkan untuk orang Yahudi dengan menjelaskan Yesus sebagai Mesias yang
sudah dijanjikan Allah dalam perjanjian Lama. Injil ini di sampaikan kepada orang
Yahudi dengan maksud supaya mereka mengerti bahwa Yesus adalah Mesias yang sudah
dinantikan mereka sejak lama. Namun injil yang awalnya itu disampaikan kepada orang
Yahudi ini akhirnya juga sampai kepada orang yang bukan Yahudi, hal ini disebabkan
karena kebebalan orang Yahudi.10
B. Analisa Konteks.
1. Konteks Dekat.
Matius mencatat kisah ini dengan menghubungkan kisah sebelumnya dimana Yesus di desak
oleh orang Gadara untuk meninggalkan tempat atau daerah itu. Setelah Yesus di tolak di daerah
Gadara ini maka Yesus bertolak keseberang, dan menuju ke kotanya sendiri atau kapernaum.
Ketika Yesus berada di kapernaum Yesus melakukan mujizat dengan menyembuhkan orang yang
sakit lumpuh itu.
Selain itu matius mencatat dengan kisah selanjutnya dimana Penulis kitab Injil ini
menghubungkan dengan pemanggilan Matius pemungut cukai. Dan injil ini mencatat bahwa

9

Walter M. Dunnett, Pengantar Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 2011), 17-18.

Ibid, Pembibing kedalam Perjanjian Baru, 54.

10

STT Berea | 5

Yesus pergi kerumah Matius pemungut cukai atau yang disebut juga Matius Lewi. Matius yang
telah dipanggil Yesus ini akhirnya menjadi murid Yesus.
2. Konteks Jauh.
Orang lumpuh disembuhkan ternyata ini juga terjadi ketika Petrus dan Yohanes hendak pergi
kerumah ibadah. Mujizat yang dilakukan Petrus berbeda polanya dengan yang dilakukan oleh
Yesus. Petrus juga mengatakan hal yang berbeda yaitu “demi nama Yesus, orang Nazaret itu
berjalanlah. Disini dapat dilihat ada perintah yang sama dengan Yesus, Petrus memberikan
perintah kepada orang yang lumpuh itu berjalan.
Hal ini tidaklah mudah bagi orang lumpuh itu, bagaimana mungkin ia akan berjalan
sedangkan ia lumpuh. Dalam kisah ini pastilah orang yang lumpuh ini mempunyai kepercayaan
kepada Petrus dengan percaya apa yang dikatakannya itu benar-benar mempunyai kuasa. Orang
yang lumpuh itu pasti juga mempunyai keteguhan hati untuk bisa bangkit dan berjalan.
Keinginan dan keteguhan hati serta imannya itu membuahkan hasil yang manis dimana orang
yang lumpuh itu bisa berjalan. Dan akhirnya orang yang melihat itu memuliakan Allah.11

C. Analisa Teks.
1. ITB
1Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke
kota-Nya sendiri.
2 Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya.
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah,
hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."
3 Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah."
4 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan halhal yang jahat di dalam hatimu?
5 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan:
Bangunlah dan berjalanlah?

11

http://katarinahalimloves.wordpress.com/2012/05/12/kis-31-10-petrus-menyembuhkan-orang-lumpuh/,
diakses pada tanggal 31 Oktober 2014.

STT Berea | 6

6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"

lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu :"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan
pulanglah ke rumahmu!"
7 Dan orang itupun bangun lalu pulang.
8 Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah
memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia.
2. KJV
1 And he entered into a ship, and passed over, and came into his own city.
2 And, behold, they brought to him a man sick of the palsy, lying on a bed: and Jesus seeing their
faith said unto the sick of the palsy; Son, be of good cheer; thy sins be forgiven thee.
3 And, behold, certain of the scribes said within themselves, This man blasphemeth.
4 And Jesus knowing their thoughts said, Wherefore think ye evil in your hearts?
5 For whether is easier, to say, Thy sins be forgiven thee; or to say, Arise, and walk?
6 But that ye may know that the Son of man hath power on earth to forgive sins, (then saith he to the
sick of the palsy,) Arise, take up thy bed, and go unto thine house.
7 And he arose, and departed to his house.
8 But when the multitudes saw it, they marvelled, and glorified God, which had given such power
unto men.

3. NIV
1 Jesus stepped into a boat, crossed over and came to his own town.

2 Some men brought to him a paralytic, lying on a mat. When Jesus saw their faith, he said to the
paralytic, "Take heart, son; your sins are forgiven."
3 At this, some of the teachers of the law said to themselves, "This fellow is blaspheming!"
4 Knowing their thoughts, Jesus said, "Why do you entertain evil thoughts in your hearts?
5 Which is easier: to say, 'Your sins are forgiven,' or to say, 'Get up and walk'?
6 But so that you may know that the Son of Man has authority on earth to forgive sins..." Then he
said to the paralytic, "Get up, take your mat and go home."
7 And the man got up and went home.
8 When the crowd saw this, they were filled with awe; and they praised God, who had given such
authority to men.

4. NAS
1 And getting into a boat, He crossed over, and came to His own city.
2 And behold, they were bringing to Him a paralytic, lying on a bed; and Jesus seeing their faith said
to the paralytic, "Take courage, My son, your sins are forgiven."
3 And behold, some of the scribes said to themselves, "This fellow blasphemes."
4 And Jesus knowing their thoughts said, "Why are you thinking evil in your hearts?
5 "For which is easier, to say, 'Your sins are forgiven,' or to say, 'Rise, and walk '?
6 "But in order that you may know that the Son of Man has authority on earth to forgive sins "-- then
He said to the paralytic-- "Rise, take up your bed, and go home."

7 And he rose, and went home.
8 But when the multitudes saw this, they were filled with awe, and glorified God, who had given such
authority to men.

STT Berea | 7

5. Teks Yunani (BGT)
1 Καὶ ἐμβὰς εἰς πλοῖον διεπέρασεν καὶ ἦλθεν εἰς τὴν ἰδίαν πόλιν.
2
καὶ ἰδοὺ προσέφερον αὐτῷ παραλυτικὸν ἐπὶ κλίνης βεβλημένον. καὶ ἰδὼν ὁ Ἰησοῦς
τὴν πίστιν αὐτῶν εἶπεν τῷ παραλυτικῷ· θάρσει, τέκνον, ἀφίενταί σου αἱ ἁμαρτίαι.
3
καὶ ἰδού τινες τῶν γραμματέων εἶπαν ἐν ἑαυτοῖς· οὗτος βλασφημεῖ.
4
καὶ ἰδὼν ὁ Ἰησοῦς τὰς ἐνθυμήσεις αὐτῶν εἶπεν· ἱνατί ἐνθυμεῖσθε πονηρὰ ἐν ταῖς
καρδίαις ὑμῶν;
5
τί γάρ ἐστιν εὐκοπώτερον, εἰπεῖν· ἀφίενταί σου αἱ ἁμαρτίαι, ἢ εἰπεῖν· ἔγειρε καὶ
περιπάτει;
6
ἵνα δὲ εἰδῆτε ὅτι ἐξουσίαν ἔχει ὁ υἱὸς τοῦ ἀνθρώπου ἐπὶ τῆς γῆς ἀφιέναι ἁμαρτίαςτότε λέγει τῷ παραλυτικῷ· ἐγερθεὶς ἆρόν σου τὴν κλίνην καὶ ὕπαγε εἰς τὸν οἶκόν σου.
7
καὶ ἐγερθεὶς ἀπῆλθεν εἰς τὸν οἶκον αὐτοῦ.
8
ἰδόντες δὲ οἱ ὄχλοι ἐφοβήθησαν καὶ ἐδόξασαν τὸν θεὸν τὸν δόντα ἐξουσίαν τοιαύτην
τοῖς ἀνθρώποις.
D. Analisa Arti Kata
Seorang lumpuh dalam terjemahan aslinya menggunakan kata “παραλυτικὸν”
Paralutikon yang berarti the lame person, sick of palsy, (one) that has the palsy, the paralytic.
Dalam Terjemahan baru diartikan orang yang lumpuh, orang lumpuh, seorang lumpuh, yang
goyah dan orang yang dilumpuhkan. Kata ini juga berarti seorang yang tidak mempunyai
kemampuan untuk melakukan aktivitas karena sakit lumpuh yang dideritanya. 12
Percayalah atau dalam terjemahan Yunaninya “Θάρσει” kata Tharsei ini merupakan kata
kerja Present imperative active orang ke-2 tunggal yang berarti “Teguhkanlah hatimu”. Jika
melihat arti dari terjemahan Yunani (BGT) ini mempunyai perbedaan yang jauh dengan
terjemahan baru (TB). Dalam terjemahan NAS “Take courage” Meneguhkan hati NIV “Take
heart” Meneguhkan hati, KJV “be of good cheer” Bergembiralah. 13 Menurut Kamus The
Contemporary English-Indonesian kata Cheer ini lebih diartikan bergembiralah.14

12

Bible Works 8.
Ibbid, BibleWork 8.
14
Peter Salim, The Contemporary English-Indonesian Dictionary: With British And American
Pronounciation and spelling (_____: Media Eka Pustaka,__), 360.
13

STT Berea | 8

Dari arti yang diperoleh itu maka Paper ini lebih memilih arti dari kata “Θάρσει” memakai
arti Teguhkanlah hatimu. Dalam Terjemahan Baru (TB) dan KJV, paper ini menganggap arti kata
atau terjemahan yang terlalu jauh dalam menafsirkan. Jika melihat kata yang sama dalam Matius
9:22 kata Tharsei “Θάρσει” diartikan sebagai “Teguhkanlah Hatimu”. Oleh karena itu Paper ini
lebih setuju dan memilih terjemahan “Teguhkanlah hatimu” untuk kata “Θάρσει” ini.
Kata teguhkan dalam bahasa inggris Courage ini mempunyai arti sebuah kepercayaan dalam
tingkatan yang tinggi atau baik. Perkataan Teguhkanlah ini akan memunculkan kekuatan/ kuasa/
tenaga yang besar. Sehingga kata teguhkanlah hatimu ini juga mempunyai makna untuk
membuat kita terhindar dari rasa takut. Dalam kamus Christian Etnichs & Pastoral The
Theology mengatakan: Courage belongs to a class of virtues* that we might call the virtues of
will power or strength. Courage enabels us not to be derailed by fear.15
Dosamu sudah diampuni (TB) atau dalam terjemahan Yunani “ἀφίενταί σου αἱ
ἁμαρτίαι” (BGT) artinya (dosa-dosamu sudah diampuni), Dalam terjemahan KJV, NIV, NAS
juga memiliki arti yang sama dengan terjemahan TB. Perbedaannya adalah jika dalam
terjemahan Yunani dan Inggris (KJV, NIV, NAS) itu dalam memakai kata dosa menunjukkan hal
yang jamak (Banyak) tetapi dalam terjemahan TB menggunkan dalam bentuk tunggal.16
Kata ἀφίενταί Aphienthai (Your sins have been forgiven) memberikan implikasi bahwa
dosa-dosanya yang sudah terjadi masa lalu dan sekarang sudah diampuni. Dalam buku The
Exspositor’s Bible comentary menyatakannya hal yang demikian. Apheonthai (Your sins have
been forgiven) see notes. The latter might imply that the man’s sins were forgiven at some time
in the past and now remain forgiven.17
15

David J. Atkinson, David F. Field, New Dictionary of Christian Etnics & Pastoral Theology (USA:
InterVarsity Press, 1995), 265.
16
Ibbid, BibleWork 8.
17
Frank E. Gaebelein, The Exspositor’s Bible Comentary Vol. 8 (Michigan: Zondevan Publishing house,
1984), 222.

STT Berea | 9

Ahli Taurat dalam terjemahan bahasa Yunanai (BGT) “γραμματέων” Artinya Beberapa
orang ahli Taurat (an expert in the law). Ada perbedaan dalam terjemahan bahasa Inggris NIV.
Dalam terjemahan NIV ini menggunakan kata “some of the teachers of the law”. Beberapa guru
Taurat. Dari arti ini semakin melengkapi pengertian dari beberapa ahli Taurat yang berada di
tempat dimana Yesus menyembuhkan orang yang sakit lumpuh itu. Dari arti kata ini maka dapat
dilihat bahwa yang berada disitu adalah orang yang benar-benar ahli, ia bukan hanya seorang ahli
tetapi juga seorang Guru yang mengajar hukum Taurat.18
Berkata dalam hatinya dalam terjemahan bahasa aslinya adalah “εἶπαν ἐν ἑαυτοῖς”
artinya berkata dalam diri mereka sendiri, kata ini memiliki arti bahwa ini adalah wujud
ketidaksenangan ahli Taurat dengan apa yang dikatakan Yesus.19
Menghujat Allah dalam terjemahan bahasa aslinya adalah “βλασφημεῖ (Kata Kerja
Present indikatif Aktif) yang berarti “Dia sedang menghujat Allah”. Para ahli taurat ini
mempunyai pandangan yang benar dimana hanya Allah saja yang bisa mengampuni dosa
manusia. Dengan demikian, ketika mereka mendengar Yesus berkata “dosamu sudah diampuni”
maka mereka berkata bahwa Yesus sedang menghujat Allah. Permasalahan yang muncul ini
dikarenakan mereka (Ahli Taurat) melihat bahwa Yesus adalah manusia biasa. Tetapi, Yesus
bukanlah manusia biasa. Yesus adalah sepenuhnya manusia dan Ia juga sepenuhnya Allah.
Sehingga dari penyataan Yesus itu juga membuktikan bahwa Yesus itu adalah Allah, sehingga Ia
layak untuk mengampuni dosa manusia.20
Mengetahui Pikiran Mereka dalam terjemahan aslinya adalah “ἰδὼν … ἐνθυμήσεις”.
Kata ini juga berarti “Melihat Pikiran”. Manusia tidak akan bisa mengetahui pikiran orang lain,
kecualoi dengan bantuan Tuhan, setan atau orang yang mengetahui itu adalah Tuhan sendiri.
18

Ibbid, BibleWork 8.
Ibbid, BibleWork 8.
20
Ibbid, BibleWork 8.
19

STT Berea | 10

Dalam ayat ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah, sehingga Yesus bisa mengetahui pikiran
dari ahli taurat yang berpikiran bahwa Yesus menghujat Allah.21
Manakah Lebih Mudah “τί γάρ ἐστιν εὐκοπώτερον” kata ini menunjukkan sesuatu
pilihan dimana Yesus mengatakan ini sebagai pilihan untuk memilih. Manakah yang lebih
mudah danlam terjemahan NIV “Which is easier” artinya yang lebih mudah. Didalam
terjemahan KJV dan NAS sama menggunakan kata “For which is easier” yang berarti “ untuk
yang lebih mudah.
Bangunlah dalam terjemahan bahasa aslinya adalah “ἐγερθεὶς” Merupkan kata kerja
Aorist. Kata ini memiliki arti “Bangunlah engkau “get up/ raise up”. Dari kata ini berarti Yesus
memerintahkan kepada orang lumpuh itu untuk bangkit/ berdiri. Ini adalah salah satu mukjizat
yang dilakukan Yesus dengan menyembuhkan orang yang sakit lumpuh itu.22
Mereka Ketakutan “ἐφοβήθησαν”. Kata Ephobetesan ini mempunyai arti mereka sangat
ketakutan. Tetapi dalam terjemahan KJV ini justru menunjuk kepada suatu kekaguman, atau
orang-orang yang meihat kejadian itu heran. Dalam terjemahan KJV kata Ephobetesan ini
diartikan “they marveled” yang artinya mereka kagum. Jadi dari arti ini bisa dikatakan bahwa
orang-orang yang melihat kejadian itu sangat takut. Penulis lebih setuju kata Ephobetesan ini
diartikan sebagai Takut bukan kagum. Alasannya karena dalam ayat yang lain seperti Kisah Para
Rasul 16:38 kata yang sama yaitu Ephobetesan diartikan sebagai Takut bukan kagum.23
Memuliakan Allah atau “ἐδόξασαν”. Kata berasal dari kata δοξάζω yang berarti
mamuliakan. Kata Edoxasan ini adalah kata kerja Aorist indikatif aktiv orang ke 3 jamak. Jadi
kata ini diartikan sebagai mereka memuliakan Allah. melihat dari terjemahan bahasa Inggris

21

Ibbid, BibleWork 8.
Ibbid, BibleWork 8.
23
Ibbid, BibleWork 8.
22

STT Berea | 11

baik itu KJV, NIV dan NAS, terjemahan Inggris itu juga memiliki arti yang sama Memuliakan
Allah.24

24

Ibbid, BibleWork 8.

STT Berea | 12

BAB III
PENAFSIRAN
Kisah Yesus menyembuhkan orang yang sakit lumpuh ini dilakukan Yesus ketika Yesus
berada di Kapernaum (kotanya sendiri). Ketika Yesus berada dirumah, maka datanglah banyak
orang berkerumun memenuhi rumah itu. Disana ada juga orang yang datang dengan membawa
seorang yang lumpuh. Dalam Markus disitu diceritakan ada empat orang yang berusaha
membawa orang yang lumpuh ini kepada Yesus. Usaha keempat orang yang membawa orang
lumpuh ini menemui jalan buntu, dimana tempat itu penuh dengan kerumunan orang yang
membuat mereka tidak bisa sampai kepada Yesus yang berada didalam rumah.
Seorang lumpuh “παραλυτικὸν” ini memiliki pengertian orang yang tidak bisa
berjalan atau orang yang sama sekali tidak bisa melakukan suatu pekerjaan. Orang yang lumpuh
ini dapat dikatakan adalah orang yang menderita karena penyakit ini membuat seorang lumpuh
ini tidak bisa melakukan aktivitas atau kesenangan yang ada dalam dirinya. Orang yang lumpuh
ini hanya bisa pasrah dan mengikuti apa yang dilakukan oleh orang lain terhadap dirinya.
Ketika keempat orang yang mengusung orang yang sakit lumpuh itu tidak masuk, mereka
kemudian mencari cara untuk tetap bisa membawa orang yang sakit ini kepada Yesus. Kemudian
mereka menemukan satu jalan yaitu dengan membongkar atap untuk menurunkan orang yang
sakit ini kehadapan Yesus. Usaha yang mereka lakukan ini ternyata membuahkan hasil yang
baik. Mereka berhasil menurunkan orang yang lumpuh ini tepat berada dihadapan Yesus. Usaha
mereka ini merupakan bentuk dan bukti bahwa mereka mau untuk saling menolong dan melayani
orang yang sakit ini.
Yesus melihat iman orang yang mengusung itu dan berkata “Teguhkanlah hatimu” atau
“Θάρσει” (Percayalah dalam TB). Dengan melihat iman dari orang yang mengangkat dan juga
STT Berea | 13

iman dari orang yang lumpuh ini Yesus memberikan perintah kepada orang yang lumpuh ini
untuk menguatkan hatinya. Kata Θάρσει” ini adalah merupakan kata kerja bentuk imperative.
Kata kerja ini adalah bentuk perintah sehingga kata Θάρσει” dapat di artikan “Kuatkanlah
hatimu/ Teguhkanlah hatimu”. Sehingga kata ini memiliki arti Kuatkanlah hatimu, karena dosadosanya sudah diampuni. Orang lumpuh ini perlu mempunyai keteguhan hati sehingga orang itu
tidak mengalami keraguan dan ketakutan sehingga orang lumpuh ini bisa mengalami mujizat.
Melihat terjemahan KJV dari Matthew Henry Commentary disitu menyatakan The favour
of Christ, in what he said to him; Son, be of good cheer, thy sins be forgiven thee. This was a
sovereign cordial to a sick man, and was enough to make all his bed in his sickness; and to make
it easy to him. Yang dapat diartikan Kasih karunia Kristus, dengan apa yang dikatakan padanya;
Hai anak, bersukacitalah, dosa-dosamu dapat diampuni. Ini adalah kedaualatan Allah yang peduli
pada seorang yang sakit; dan sudah cukup untuk melakukan semua ditempat tidurnya karena
penyakitnya itu; dan untuk memudahkan baginya. Dapat dilihat bahwa Matthew Henry
menggunakan kata bahagia ini dengan menghubungkan dosa yang dapat diampuninya sehingga
orang itu patut bersukacita.25
Kata ini menimbulkan permasalahan yang baru. Dimana perkataan ini yang menjadi
persoalan bagi orang-orang Yahudi yang berada tempat peristiwa itu terjadi. Orang-orang
Yahudi memahami bahwa hanya Allah yang bisa mengampuni dosa manusia. Ketika Yesus
mengatakan “dosamu sudah diampuni” maka orang Yahudi menganggap bahwa Yesus
menyamakan diri dengan Allah dan hal ini dianggap sebagai penghujatan terhadap Allah.
Dosamu sudah diampuni atau dalam terjemahan Yunaninya menggunkan kata “ἀφίενταί σου
αἱ ἁμαρτίαι” dari arti kata Aphientai sou ai amartiai ini mempunyai arti “Dosa-dosamu sudah
diampuni. Dalam Terjemahan baru disitu dituliskan dalam bentuk tunggal, sedangkan dalam
25

Matthew Henry, Matthew Henry’s Comentary (USA: Hendrickson Publisher, 1998), 23.

STT Berea | 14

terjemahan Yunaninya menggunakan bentuk jamak, sehingga arti kata itu seharusnya di artikan
dosa-dosamu.
Namun, dibalik perkataan Yesus ini menimbulkan problema yang baru. Dimana paham dari
Ahli Taurat mengatakan bahwa Yesus sedang menghujat Allah. Pengertian dari Ahli Taurat ini
sepertinya benar jika melihat Yesus dalam sisi manusianya. Tetapi yang perlu diketahui adalah
Yesus adalah sepenuhnya manusia dan juga sepenuhnya Allah. Memang benar apa yang
diketahui oleh Ahli Taurat dimana hanya Allah sendiri yang berkuasa untuk mengampuni dosa
manusia.
Akan tetapi, perkataan Yesus ini juga memberikan arti bahwa Yesus adalah memang Allah
sendiri. Ini juga bisa menjadi sebuah klaim yang Yesus berikan bahwa Yesus itu adalah Allah.
Walaupun Ia mengambil diri sebagai manusia. Pernyataan Yesus yang memberikan
pengampunan ini juga mempunyai arti bagi orang yang lumpuh itu. Hal ini juga memberikan arti
bahwa sakit penyakit (sakit lumpuh) yang diderita oleh orang itu adalah akibat dari dosa. Dengan
begitu Yesus juga memberikan pelajaran bahwa dosa itu harus diampuni terlebih dahulu dari
pada kesembuhan secara jasmani. Ketika penyebab penyakit itu sudah di sembuhkan
(kesembuhan secara batin) maka kesembuhan secara jasmani itu baru dilakukan oleh Yesus.
Ketika ahli taurat ini berpikir yang buruk terhadap Yesus. Yesus mengetahuinya walaupun
ahli taurat itu tidak mengungkapkan secara langsung dan itu masih berada dalam pikiran mereka.
Berpikir dalam hati, sungguh mustahil jika Yesus adalah manusia biasa bisa mengetahui pikiran
seseorang. Pikiran dalam hati ini disebabkan oleh perkataan Yesus yang mengatakan “Dosamu
sudah di Ampuni”. Tetapi pikiran yang timbul dalam hati itu bisa mengakibatkan hal yang buruk,
karena sesuatu yang buruk itu disimpan dalam hati dan akan menjadi sebuah kebencian dan akan
menyebabkan ahli Taurat itu menyebarkan kabar yang tidak baik terhadap Yesus (Gosip).
STT Berea | 15

Setelah Yesus mengetahui hal itu Yesus mengambil tindakan dan berkata kepada mereka
dengan sebuah pertanyaan “Manakah lebih mudah mengampuni dosa manusia atau berkata
bangunlah dan berjalanlah?”. Memang jika dipikir akan lebih mudah berkata dosamu sudah
diampuni. Mengapa bisa demikian? Pengampunan itu tidak dapat di lihat secara mata jasmani.
Manusia cenderung meminta tanda dengan bukti yang dapat dilihat secara langsung dengan mata
jasmani. Tetapi pengampunan tidak dapat dirasakan dan juga dilihat. Ketika Yesus berkata
dosamu sudah diampuni. Orang yang sakit lumpuh itu belum merasakan apa-apa.
Namun Yesus tidak hanya mengampuni saja, Yesus tahu bahwa orang yang sakit lumpuh itu
tidak hanya menginginkan pengampunan, tetapi juga mengharapkan kesembuhan. Yesus
memberikan bukti pengampunan itu dengan menyuruh orang itu untuk bangkit dan berjalan.
Dengan melihat pola ini dapat diperkirakan Yesus melihat bahwa sakit lumpuh yang diderita itu
disebabkan oleh Dosa. Yesus mengetahui hal ini dan mendahulukan penyembuhan dosa-dosanya
dengan mengampuninya. Pengampunan dosa terlihat sangat mudah karena Yesus hanya berkata
dosamu sudah diampuni (Your sins have been forgiven). Pengampunan ini tidak bisa dirasakan
tetapi dampaknya adalah kesembuhan yang terjadi berikutnya.
Maka untuk hal ini dapat dikatakan bahwa pengampunan dosa yang diberikan Yesus ini juga
untuk menyatakan bahwa Yesus adalah Allah. Untuk membuktikannya Yesus melanjutkan
dengan kata perintah kepada orang yang lumpuh itu “Bangunlah”atau ἐγερθεὶς dalam
terjemahan Inggrisnya memakai kata Raise Up. Kata ini berarti Yesus memerintahkan untuk
orang yang lumpuh itu berdiri/ bangkit dari tempat tidurnya. Yesus tidak hanya memerintahkan
orang yang lumpuh itu untuk bangkit tetapi juga memerintahkan untuk berjalan “περιπάτε”.
Ketika orang yang lumpuh itu bangkit diahadapan mereka semua, mereka pasti merasa heran
dengan kejadian itu. Mereka menjadi sangat takut, dalam bahasa Yunaninya (BGT) memakai
STT Berea | 16

kata “ἐφοβήθησαν”. Kata ini memiliki arti Takutlah, ketakutan, ketakutanlah, kuatir,
menghormati, tidak berani. Melihat arti kata ini maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
mereka takut, mereka segan dan mereka menghormati Yesus yang telah melakukan sebuah
perkara yang sangat mustahil bagi mereka.
Ketakutan orang-orang pada saat itu mengakibatkan suatu hal yang menarik. Dimana penulis
injil ini melanjutkan ayat ini dengan menyatakan orang-orang pada saat itu juga memuliakan
Allah karena perbuatan yang ajaib itu diberikan kepada manusia (Yesus). Orang banyak itu
memuliakan Allah “ἐδόξασαν” Berasal dari kata “δοξαζω” doxazo, yang mempunyai definisi
arti glorify, honour, have glory, magnify, make glorious, full of glory. Kata ini mempuanyai arti
dalam bahasa indonesia dianggap mulia, dihormati, dimuliakan, dimuliakan-Nya, kemuliaan,
mempermuliakan, memuji.26 Dari sini dapat diartikan bahwa mereka memuliakan, memuji atau
menghormati Allah atas apa yang telah diberikan kepada manusia dengan memberikan
kesembuhan bagi orang lumpuh itu.

26

Sabda 4.301.

STT Berea | 17

BAB IV
PENUTUP
a. Keseimpulan
Mujizat orang lumpuh disembuhkan ini adalah mujizat yang dilakukan oleh Yesus ketika Yesus
berada di kotanya sendiri (Kapernaum). Yesus menyembuhkan orang lumpuh ini ketika melihat
iman mereka (baik itu yang membawa dan juga orang yang lumpuh) yang sungguh-sungguh
kuat. Mereka melakukan usaha yang cukup keras dengan harus membawa orang lumpuh itu
keatap dan juga menurunkannya didepan Yesus. Dengan melihat imannya itu Yesus berkata
“Teguhkanlah hatimu! Dosamu sudah diampuni”. Yesus memerintahkan supaya orang lumpuh
itu mempunyai iman yang kuat dan teguh, tidak tergoyahkan dengan keadaan yang ada. Setelah
itu Yesus mengampuni dosa orang yang lumpuh itu.
Pengampunan dosa ini mempunyai indikasi bahwa penyakit itu juga bisa datang atau
terjadi karena dosa-dosa yang dilakukan baik itu oleh dirinya sendiri ataupun akibat dari orang
tua mereka. Karena itu perlu bagi Yesus untuk mengampuni dosanya terlebih dahulu atau dalam
kata lain kesembuhan rohani dahulu yang di lakukan oleh Yesus barulah kemudian kesembuhan
secara jasmani.
Yesus mengatakan bahwa mengampuni dosa itu lebih mudah. Mengapa demikian?,
karena pengampunan dosa itu tidak dapat dilihat secara kasat mata dan bisa saja itu tidak terbukti
karena memang tidak ada tanda atau bekasnya orang yang sudah diampuni dosanya. Karena itu
berkata mengampuni dosanya itu lebih mudah dari pada berkata bangunlah dan berjalanlah.
Karena kata itu menuntut adanya bukti yang bisa dilihat dan dilakukan oleh orang yang sakit itu.
Orang-orang pada saat itu mereka memuliakan Allah karena mereka heran, mereka sangat
kagum melihat semuanya itu. Mereka menjadi sangat takut karena sebuah perbuatan ajaib itu.
STT Berea | 18

Pada awalnya mereka yang mungkin saja ikut dalam golongan ahli Taurat yang mengatakan
bahwa Yesus sedang menghujat Allah, tetapi setelah melihat kejadian itu mereka kemudian
memuliakan Allah dan menjadi takut kepada Yesus. Mereka memuji Allah karena perbuatan ajaib
itu diberikan Allah kepada manusia.
b. Aplikasi
Dengan melihat hal in maka dapat dikatakan bahwa sakit penyakit itu tidak hanya terjadi karena
virus, bakteri atau kuman yang berada dalam tubuh manusia. sakit penyakit itu bisa juga datang
dari perbuatan dosa yang dilakukan oleh seseorang. Oelh karena itu gereja juga harus memahami
akan hal ini sehingga gereja bisa menangani dengan lebih jeli terhadap penyakit yang terjadi
dalam jemaat.
Gereja mempunyai tanggung jawab untuk dapat mengenali itu semua, sehingga gereja mampu
memenuhi kebutuhan jemaat dengan baik. seperti dalam kisah ini dimana Yesus mengampuni
dosa mereka baru menyembuhkan. Tetapi tidak berhenti pada pengampunan saja, gereja juga
harus membawa jemaat untuk mempunyai iman yang teguh kepada Allah, sehingga kesembuhan
itu dapat terjadi.
Penyembuhan yang dilakukan oelh gereja sebaiknya juga mengikuti pola yang sama, dimana
gereja harus memuali kesembuhan itu dari kesembuhan batin barulah kesembuhan secara
jasmani itu di usahakan. Ini berarti gereja sekarang harus melakukan konseling kepada
jemaatnya yang mengalami sakit, sehingga dapat diketahui permasalahan yang sebenarnya. Jika
sakit itu disebabkan karena dosa maka gereja harus membereskan itu dengan meminta
pengampunan kepada Allah. Dan juga gereja tidak boelh lupa untuk selalu memuliakan Allah,
baik kesembuhan itu sudah terjadi ataupun belum terjadi. Gereja tetap harus memuliakan Allah
karena memang Dia adalah Allah yang layak untuk disembah.
STT Berea | 19

DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, David J. New Dictionary of Christian Etnics & Pastoral Theology. USA: InterVarsity
Press, 1995.
BibleWorks 8.
Dunnett, Walter M. Pengantar Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 2011.
Duyverman, M.E. Pembibing kedalam Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996.
Gaebelein, Frank E. The Exspositor’s Bible Comentary Vol. 8. Michigan: Zondevan Publishing
house, 1984.
Henry, Matthew Matthew Henry’s Comentary. USA: Hendrickson Publisher, 1998.
http://katarinahalimloves.wordpress.com/2012/05/12/kis-31-10-petrus-menyembuhkan-oranglumpuh/, diakses pada tanggal 31 Oktober 2014.
Sabda 4.301.
Salim, Peter. The Contemporary English-Indonesian Dictionary: With British And American
Pronounciation and spelling. ___: Media Eka Pustaka, ___.
Tenney, Merril C. Survey Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 2013.

STT Berea | 20