Tugs tinjauan filsafat mazhab hukum

1

KAJIAN FILSAFAT ILMU (ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI
DAN AKSIOLOGI) TERHADAP PENTINGNYA BAHASA

PENDAHULUAN
Ilmu dan bahasa saling berkaitan satu sama lain. Bahasa merupakan perantara kita
dalam menyampaikan suatu ilmu. Bahasa berfungsi sebagai alat berfikir ilmiah,
muncul problem yang serius dan dapat diselesaikan dengan bantuan filsafat.
Bahasa sering tidak mampu membebaskan diri dari gangguan pemakainya,
kerusakan bahasa tersebut biasanya disebabkan oleh tidak digunakannya kaidah
logika, logika itu filsafat. Kekeliruan dalam berbahasa melahirkan kekeliruan
dalam berfikir. Untuk itu filsafat sangat berperan dalam menentukan kualitas
bahasa.
Bahasa memiliki tugas yang paling penting yaitu memberikan kejelasan hubungan
antara berpikir dan berbicara, antara fungsi ekspresif dan representatif bahasa.
Menjelaskan kondisi-kondisi psikofisik dari ucapan, peranan individu dan
komunitas dalam perkembangan sebuah bahasa, hubungan antara tipe-tipe bahasa
umum dan struktur bahasa khusus. Secara terminologi, menyelidiki sumbersumber pertama sebuah bahasa dan hasil baru yang ada sekarang dari bahasa itu
serta usaha-usaha lebih lanjut. Pandangan-pandangan pada filsafat bahasa berbeda
terutama atas masalah hubungan antara yang dipikirkan dan yang diucapkan. Jadi

dengan bahasa bukan saja manusia dapat berpikir secara teratur namun juga dapat
mengkomunikasikan apa yang sedang dia pikirkan kepada orang lain. Namun
bukan itu saja, dengan bahasa kita pun dapat mengekspresikan sikap dan perasaan
kita. Seorang bayi bila dia sudah kenyang dan hatinya pun sangat senang, dia
mulai membuka suara. Lewat seni suara dia akan mengekspresikan perasaannya,
kedukaan, dan kesukaan lewat liku nada kata-kata.

2

Tujuan Makalah
Merujuk pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah:
1. Menjelaskan hakikat dari Ilmu
2. Menjelaskan hakikat dari Bahasa
3. Menjelaskan Terminologi Ilmu, Ilmu pengetahuan dan Sains
4. Menjelaskan Politik Bahasa Nasional
Kegunaan Makalah
1

Secara Teoretis
a. Memberikan informasi mengenai Filsafat Ilmu dengan Kajian tentang Ilmu

dan Bahasa
b. Menambah pengetahuan dan memberi kemudahan dalam mempelajari

Filsafat Ilmu khususnya dengan Kajian tentang Ilmu dan Bahasa
2. Secara Praktis
a. Bertambahnya wawasan mahasiswa terhadap Filsafat Ilmu dengan Kajian
tentang Ilmu dan Bahasa
b. Dapat mengikuti perkembangan Ilmu dan Bahasa
c. Memahami makna Filsafat Ilmu dengan Kajian Ilmu dan Bahasa
A. Hakikat Ilmu
Ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge) adalah dua bidang yang berbeda.
Pengetahuan (knowledge) merupakan kumpulan upaya dan pemahaman, pikiran,
perasaan, dan pengalaman yang diperoleh manusia ketika berinteraksi dengan
orang lain dan alam sekitarnya, yang kemudian diabstraksi dalam bentuk
pernyataan, ungkapan artistik, teori, dalil, rumus atau hukum. Suriasumantri
(1990: 293) mengatakan, “ knowledge merupakan terminologi generik yang
mencakup segenap bentuk yang kita tahu seperti filsafat, ekonomi, seni, beladiri,
cara menyulam, dan Biologi...“. Ilmu (science) merupakan bagian dari
pengetahuan (knowledge), membahas bidang pengetahuan tertentu yang tersusun
secara sistematis, diperoleh dengan observasi (tahapan metode ilmiah) yang dapat

digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.

3

B. Hakikat Bahasa
Bahasa adalah media manusia berpikir secara abstrak yang memungkinkan objekobjek faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol abstrak. Bahasa adalah
sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi masyarakat
pemakainya. Sebagi contoh kita menggabungkan bunyi-bunyi bahasa atau fonem
menjadi kata atau butir leksikal sesuai dengan aturan dari bahasa yang kita
gunakan, butir-butir leksikal ini kemudian digabungkan lagi untuk membuat
struktur tata bahasa sesuai dengan aturan-aturan sintaksis dalam bahasa dengan
demikian bahasa merupakan ujaran yang diucapkan secara lisan, verbal secara
arbiter.
Bahasa pada hakikatnya memiliki dua fungsi utama yakni pertama, bahasa sebagai
sarana komunikasi antarmanusia dan kedua, sebagai sarana budaya yang
mempersatukan kelompok manusia yang mempergunakan bahasa tersebut. Fungsi
pertama dapat kita sebutkan sebagai fungsi komunikatif dan fungsi yang kedua
dapat kita sebutkan sebagai fungsi kohesif atau integratif.
Hubungan bahasa dan ilmu diantaranya: (1) ilmu dapat berkembang jika temuan
dalam ilmu itu disebarkan (dipublikasikan) melalui tindakan komunikasi (2)

temuan itu kemudian didiskusikan, diteliti ulang, dikembangkan, diterapkan atau
diperbaharui oleh ilmu lainnya (3) dalam proses tersebut menggunakan bahasa
sebagai media (komunikasi).
C. Terminologi Ilmu, Ilmu Pengetahuan dan Sains
Knowledge merupakan terminologi generik yang mencakup segenap bentuk yang
kita tahu seperti filsafat, ekonomi, seni, bela diri, cara menyulam dan biologi.
Untuk membedakan tiap-tiap bentuk dari anggota kelompok knowledge terdapat
tiga kriteria yakni:

4

1

obyek ontologis, adalah obyek yang ditelaah yang membuahkan pengetahuan
(knowledge). Umpamanya ekonomi menelaah hubungan antara manusia

2

dengan benda/ jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
landasan epistemologis, berhubungan dengan cara yang dipakai untuk

mendapatkan pengetahuan (knowledge). Landasan epistemologis berbeda
untuk tiap bentuk apa yang diketahui manusia. Umpamanya landasan
epistemologis matematika adalah logika deduktif dan landasan epistemologis

3

kebiasaan adalah pengalaman dan akal sehat.
landasan aksiologis, adalah nilai kegunaaan dari pengetahuan (knowledge).

Landasan aksiologis juga dapat dibedakan untuk tiap jenis pengetahuan
(knowledge). Nilai kegunaan filsafat berbeda dengan nilai kegunaan fisika nuklir.
Jadi seluruh bentuk dapat digolongkan ke dalam kategori pengetahuan
(knowledge) dimana masing-masinng bentuk dapat dicirikan oleh karakterisktik:
1

obyek ontologis: pengalaman manusia yakni segenap ujud yang dapat
dijangkau lewat pancaindera atau alat yang membantu kemampuan

2


pancaindera.
landasan epistemologis: metode ilmiah yang berupa gabungan logika deduktif
dan logika induktif dengan pengajuan hipotesis atau disebut logico-

3

hyphotetico-verifikasi.
landasan aksiologis: kemaslahatan

manusia.

Artinya

segenap

ujud

pengetahuan (knowledge) secara moral ditujukan untuk kebaikan hidup
manusia.
Bentuk pengetahuan (knowledge) dalam bahasa inggris adalah science. Ilmu

(science) merupakan bagian dari pengetahuan (knowledge) yang bersifat spesifik
yang mempunyai obyek ontologis, landasan epistemologis dan landasan
aksiologis yang khas.
Sains merupakan adopsi yang kurang dapat dipertanggungjawabkan, dimana sains
adalah terminologi yang dipinjam dari bahasa inggris yakni science. Pembentukan
kata sifat dengan kata dasar sains ini adalah agk janggal dalam struktur bahasa

5

Indonesia. Kemudian, terminologi science dalam bahasa asalnya penggunaannya
sering dikaitkan dengan natural science seperti teknik. Maka teminologi science
sering dikaitan dengan teknologi. Sederhananya bahwa ilmu-ilmu sosial bukanlah
sains atau dengan kata lain sains hanya digunakan untuk ilmu-ilmu alam saja.
Padahal bila merujuk pada pengertian dari science adalah ilmu, yang berarti
mencakup ilmu-ilmu sosial dan juga ilmu-ilmu alam. Jadi adopsi sains dari kata
science adalah kurang tepat.
Politik Bahasa Nasional
Bahasa mempunyai dua fungsi utama yakni sebagai sarana komunikasi
antarmanusia dan sebagai sarana budaya yang mempersatukan kelompok manusia
yang mempergunakan bahasa tersebut. Fungsi yang pertama dapat kita sebutkan

sebagai fungsi komunikatif dan fungsi yang kedua sebagai fungsi kohesif atau
integratif. Pengembangan suatu bahasa harus memperhatikan kedua fungsi ini
agar terjadi keseimbangan yang saling menunjang dalam pertumbuhannya.
Pada tanggal 28 oktober 1928 bangsa Indonesia memilih bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional. Alasan utama bahasa Indonesia dipilih sebagai bahasa nasional
pada waktu itu ditekankan pada fungsi kohesif bahasa Indonesia sebagai sarana
untuk mengintegrasikan berbagai suku ke dalam satu bangsa yakni Indonesia.
Bahasa Indonesia selaku fungsi komunikatif yakni fakta bahwa bahasa Indonesia
merupakan lingua franca dari sebagian besar penduduk, namun bila dikaji lebih
mendalam, maka kriteria bahasa sebagai fungsi kohesif merupakan kriteria yang
menentukan. Penekanan pada fungsi kohesif dari bahasa selaku alat perjuangan
untuk mempersatukan dan memerdekakan bangsa, pilihan dijatuhkan pada bahasa
melayu.
Selaku alat komunikasi pada pokoknya bahasa mencakup tiga unsur yakni
pertama, bahasa selaku alat komunikasi untuk menyampaikan pesan yang
berkonotasi perasaan (emotif), kedua berkonotasi sikap (afektif) dan ketiga,
berkonotasi pikiran (penalaran). Fungsi komunikasi bahasa dapat diperinci
menjadi fungsi emotif, afektif dan penalaran. Perkembangan bahasa pada

6


dasarnya adalah pertumbuhan ketiga fungsi komunikatif tersebut agar mampu
mencerminkan perasaan, sikap dan pikiran suatu kelompok masyarakat yang
mempergunakan bahasa tersebut. Pengembangan bahasa Indonesia sebagai milik
nasional dalam artian yang sedalam-dalamnya, maka harus dicegah dominasi
bahasa Indonesia oleh salah satu bahasa daerah dan harus diarahkan agar bahasa
Indonesia menghimpun khasanah kata-kata yang terbaik dari seluruh bahasa
daerah kita.
PENUTUP
Berdasarkan pada tinjauan pustaka dan pembahasan maka dapat disimpulkan ilmu
dan bahasa memiliki keterkaitan satu sama lain. ilmu dapat berkembang, melalui
publikasi ilmiah dengan menggunakan komunikasi bahasa yang baik. Keterkaitan
ini didukung dengan hakikat dari ilmu dan bahasa itu sendiri, terminologi ilmu,
ilmu pengetahuan (knowledge) dan sains, ketetapan quo vadis dan politik bahasa
nasional.
Hakikat ilmu Suriasumantri (1990: 293) mengatakanm, “ Knowledge merupakan
terminologi generik yang mencakup segenap bentuk yang kita tahu seperti filsafat,
ekonomi, seni, beladiri, cara menyulam, dan Biologi...“. Ilmu (science)
merupakan bagian dari pengetahuan (knowledge), membahas bidang pengetahuan
tertentu yang tersusun secara sistematis, diperoleh dengan observasi (tahapan

metode ilmiah) yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di
bidang (pengetahuan) itu. Hakikat bahasa, bahasa memiliki fungsi komunikatif
dan fungsi integratif. Terminologi terdiri dari obyek ontologis (obyek yang
ditelaah yang menghasilkan pengetahuan), landasan epistemologis (cara
mendapatkan pengetahuan) dan landasan aksiologis (nilai kegunaan suatu
pengetahuan). Politik bahasa nasional menetapkan bahasa nasional yaitu bahasa
Indonesia berdasarkan fungsi bahasa secara integratif.

7

Merujuk pada keterkaitan antara ilmu dan bahasa, sebaiknya penggunaan bahasa
lebih dikembangkan lagi dengan bahasa yang baik dan benar sehingga diharapkan
dengan adanya bahasa yang baik dan benar, transfer ilmu dapat berjalan dengan
baik tanpa adanya salah paham. Kemudian, mengupayakan pengembangan bahasa
sebagai sarana berpikir dan berbicara, baik dalam kalangan masyarakat keilmuan
maupun non keilmuan.

DAFTAR PUSTAKA
http://ariztik.wordpress.com,”penggunaan-bahasa-indonesia-dalam-prosespenalaran”. 26/04/2012, 20:10


8

http://indrastomo.blogspot.com/2012/06/makalah-ilmu-dan-bahasa.html
http://jowofile.jw.lt/ebook/files5,”Peranan-Filsafat-Bahasa-DalamPengembangan-Ilmu-Bahasa”. 27/04/2012, 20:18
http://www.scribd.com/doc/13236846/ILMU-DAN-BAHASA-ivate-max-age-0must-revalidate-Content-Length-27-X
Suriasumantri, S. Jujun. (2007). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.