Karakteristik Dalam Perilaku Organisasi dalam

Karakteristik Dalam Perilaku Organisasi
Posted on January 5, 2013 by Artikel Ekonomi
Dalam mempelajari perilaku keorganisasian dipusatkan pada 3 karakteristik,yaitu Perilaku.
Fokus dari perilaku keorganisasian adalah perilaku individu dalam organisasi,oleh karenanya
harus mampu memahami perilaku berbagai individu dan organisasi. Struktur. Struktur
berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap dalam organisasi,bagaimana pekerjaan dalam
organisasi dirancang,dan bagaimana cara pengaturannya.
Struktur Organisasi berpengaruh besar terhadap perilaku individu atau orang dalam
organisasi serta efektivitas organisasi. Proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang
terjadi

antara

anggota

organisasi.

Proses

organisasi


meliputi

:

komunikasi,kepemimpinan,proses pengambilan keputusan dan kekuasaan. Salah satu
pertimbangan utama dalam merancang struktur organisasi adalah agar berbagai proses
tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam ilmu manajemen,seorang manager
harus mengetahui perilaku individu. Dimana setiap individu ini tentu saja memiliki
karakteristik individu yang menentukan terhadap perilaku individu,yang pada akhirnya
menghasilkan sebuah motivasi individu. Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari
interaksi antara individu serta lingkungannya. Semua perilaku individu agaknya dibentuk
oleh kepribadian dan pengalamannya. Perilaku individu dalam organisasi meliputi :
1.

Karakteristik

individu,terdiri

dari


kemampuan,kebutuhan,kepercayaan,pengalaman,pengharapan,dan

lain-lain

2. Karakteristik organisasi,meliputi hierarki,tugas-tugas,wewenang,tanggung jawab,sistem
penghargaan,sistem kontrol,dan lain-lain Dasar-dasar perilaku individu antara lain :
1. Karakteristik biografis,terdiri atas umur,jenis kelamin,status perkawinan,masa kerja,
2.

Kemampuan,meliputi

kemampuan

fisik

dan

kemampuan

intelektual,


3. Kepribadian,yaitu himpunan karakteristik dan kecenderungan yang stabil serta menentukan
sifat

umum

dan

perbedaan

dalam

perilaku

seseorang,

4. Determinan kepribadian,terbentuk karena faktor keturunan,lingkungan,dan situasi,
5. Pembelajaran,yakni setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi
sebagai hasil pengalaman adalah dua individual atau lebih yang berinteraksi dan saling
bergantung dan saling bergabung untuk mencapai sasaran tertentu Ada 4 alasan yang

menyebabkan manusia/individu memerlukan kehadiran suatu kelompok atau perlu
membentuk
a.
b.

kelompok,yaitu
alasan
adanya

untuk
kedekatan

:

pemuasan
dan

kebutuhan;
daya


tarik;

c.

adanya

tujuan

kelompok;

dan

d. adanya alasan ekonomi.
Ada dua alasan seseorang bergabung dalam kelompok. Pertama,untuk mencapai tujuan yang
bila dilakukan sendiri tujuan itu tidak tercapai. Kedua,dalam kelompok seseorang dapat
terpuaskan kebutuhannya dan mendapatkan reward sosial seperti rasa bangga,rasa
dimiliki,cinta,pertemanan,dsb. Besarnya anggota kelompok akan mempengaruhi interaksi dan
keputusan yang dibuatnya. Kelompok merupakan bagian dari suatu organisasi sebagai suatu
sistem. Faktor eksternal yang menentukan perilaku dan prestasi kelompok seperti strategi
organisasi,struktur


wewenang,peraturan,sumber-sumber

organisasi,proses

seleksi,sistem

imbalan,budaya organisasi,dan lingkungan fisik.
Selain faktor eksternal di atas,perilaku dan prestasi kelompok juga ditentukan oleh internal
anggota kelompok itu sendiri yaitu sumber-sumber yang dimiliki oleh para anggota
kelompok,terdiri dari:
Kemampuan Prestasi kelompok mempunyai hubungan dengan kemampuan fisik dan
kemampuan intelektual yang relevan dengan tugas dari anggota kelompok. Karakteristik
kepribadian Sifat-sifat kepribadian para anggota kelompok mempunyai efek terhadap prestasi
kelompok oleh pengaruh kuat tentang bagaimana anggota kelompok berinteraksi dengan para
anggota kelompok yang lain.
Pada tingkat individu,jika pegawai merasa bahwa organisasi memenuhi kebutuhan dan
karakteristik individualnya,ia akan cenderung berperilaku positif. Tetapi sebaliknya,jika
pegawai tidak merasa diperlakukan dengan adil,maka mereka cenderung untuk tidak tertarik
melakukan hal yang terbaik. Untuk itu,ketika seseorang mempunyai ketertarikan yang tinggi

dengan pekerjaan, seseorang akan menunjukkan perilaku terbaiknya dalam bekerja. tidak
semua individu tertarik dengan pekerjaannya. Akibatnya beberapa target pekerjaan tidak
tercapai,tujuan-tujuan organisasi tertunda dan kepuasan serta produktivitas pegawai menurun.
Di lain pihak,organisasi berharap dapat memenuhi standar-standar sekarang yang sudah
ditetapkan serta dapat meningkat sepanjang waktu. Masalahnya adalah cara menyelaraskan
sasaran-sasaran

individu

dan

kelompok

dengan

sasaran

organisasi;dan

jika


memungkinkan,sasaran organisasi menjadi sasaran individu dan kelompok. Untuk itu
diperlukan pemahaman bagaimana orang-orang dalam organisasi itu bekerja serta kondisikondisi yang memungkinkan mereka dapat memberikan kontribusinya yang tinggi terhadap
organisasi.

Azas-azas Organisasi
Sobat

pembaca,

pemahaman

mengenai organisasi akan

lebih

jelas

dan


dimengerti dengan mengetahui azas-azas organisasi. Dengan mengetahui azas-azas
tersebut maka dapat terhindar dari pemahaman yang salah dan pelaksanaan fungsi
organisasi yang amburadul.

Azas-azas Organisasi

Setiap organisasi baik organisasi pemerintah, swasta, masyarakat, maupun
organisasi

dalam

bentuk

yang

lain

tentu

menghadapi


masalah

bagaimana

organisasinya dapat berjalan dengan baik. Oleh karenanya, perlulah pemahaman
yang jelas kepada para pemegang kebijakan atau setiap anggota organisasi untuk
memahami dan menguasai azas-azas organisasi sehingga kebuntuan, kebingungan
dan hambatan-hambatan teknis yang akan menimbulkan permasalahan dalam
menjalankan organisasi tersebut dapat diminimalisir sekecil mungkin. Tentang
macam-macam

azas

organisasi

seharusnya

dihayati


dengan

benar.

Ada beberapa pendapat tentang azas-azas organisasi, menurut Henry Fayol
(1993:45) sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Pembagian Kerja
Wewenang dan Tanggungjawab
Disiplin
Kesatuan Perintah
Kesatuan Arah
Kepentingan Individu di bawah Kepentingan Umum
Gaji
Sentralisasi
Ketertiban
Keadilan
Kestabilan Masa Kerja
Inisiatif
Kesatuan Jiwa.

Menurut L.P. Alford dan H. Russel Beathy (1993:47) ada beberapa azas-azas
organisasi yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Azas
Azas
Azas
Azas
Azas
Azas
Azas
Stanley

Tujuan
Wewenang dan Tanggungjawab
Wewenang Pokok
Penugasan Kewajiban-Kewajiban
Defenisi
Kesamaan
Efektifitas Organisasi
Vance (1993:50) mengemukakan pendapat tentang azas-azas organisasi

sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Azas penyebab
Azas keyakinan
Azas tujuan
Azas pengarahan dan kontrol
Azas standarisasi
Azas wewenang
Azas tanggungjawab
Azas pembagian kerja
Azas pelimpahan
Azas penyusunan fungsi
Azas kesatuan struktur
Azas perwujudan
Azas-azas organisasi berperan dua macam yaitu pertama sebagai pedoman

untuk membentuk struktur organisasi yang sehat dan efesien, dan peranan kedua
sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan organisasi agar dapat berjalan lancar.
Atas dasar dua macam peranan inilah dapat kiranya disusun defenisi azas-azas
organisasi yaitu : “Berbagai pedoman yang sejauh mungkin hendaknya dilaksanakan
agar memperoleh struktur organisasi yang baik dan aktivitas organisasi dapat
berjalan

dengan

lancar.

Pengertian

“sejauh

mungkin”

dimaksudkan

untuk

menunjukkan bahwa azas-azas tidak dapat berlaku mutlak, sebaliknya apabila
diabaikan dapat mengakibatkan organisasi akan mengalami kesulitan. Dari berbagai
pendapat, maka dapat kita memberikan kesimpulan bahwa azas-azas organisasi
tersebut adalah pembagian kerja, wewenang dan tanggungjawab, disiplin, kesatuan
perintah,

kepentingan

individu

dibawah

kepentingan

umum,

gaji

pegawai,

sentralisasi, saluran jenjang, ketertiban, keadilan, kestabilan masa kerja, inisiatif,
kesatuan jiwa korps, koordinasi, jenjang, penyusunan fungsi, staff, orang tepat pada
struktur yang tepat, pengakuan adanya pucuk pimpinan sebagai sumber wewenang,
staff khusus

dan

umum, departementasi, pelimpahan

dan

pemakaian azas

pengecualian, keseimbangan tanggungjawab dan wewenang, rentangan kontrol,
tujuan,

wewenang

terakhir,

penugasan

kewajiban,

pembatasan,

kesamaan,

efektifitas

organisasi,

pengecualian,

analisis,

pelimpahan,

komunikasi,
kesederhanaan,

penyusunan

jenjang,

standarisasi,

kontrol,

spesialisasi,

berkelangsungan, fleksibilitas, keseimbangan, hubungan langsung, penyesuaian
pada organisasi.
Wewenang bertindak, saluran pengawasan dan komunikasi, penunjukkan garisgaris

promosi,

penugasan

secara

logis

kewajiban-kewajiban,

menghormati

kemampuan pribadi, sentralisasi wewenang, pembagian fungsi, azas penyebab, azas
keyakinan, pengarahan, tanggungjawab, kesatuan struktur, azas perwujudan,
penanggungjawab tunggal, menanyakan ide bawahan, gabungan fungsi dan jalur
staf, peraturan, penugasan pekerjaan, keseimbangan struktur, desentralisasi,
efesiensi,

jenjang

organisasi,

spesialisasi

organisasi

dan

pembagian

kerja,

kemutlakkan tanggungjawab, jenjang wewenang, pembatasan fungsi, pemisahan
dan kemampuan kepemimpinan.
Wah, banyak yah azas-azasnya.. Yeah, gimna lagi.. Sudah dari sononya kali...
Hehehe...