Dakwah Islam di Nusantara dan Asal usul
DAKWAH ISLAM DI NUSANTARA
DAN
ASAL USUL MUHAMMADIYAH
Oleh :
ALINA KRISTIANI (17.72.018682)
KHUSNUL RAHMAWATI (17.72.018671)
KELOMPOK II
TEORI MASUKNYA ISLAM DI
NUSANTARA
Terdapat 5 teori masuknya Islam di
Indonesia yang mengungkapkan tentang
asal mula Islam berkembang di Nusantara,
yaitu :
1. Teori Gujarat
2. Teori Persia
3. Teori Makkah
4. Teori China
5. Teori Maritim.
Teori Gujarat
Menyatakan bahwa Islam masuk di
Indonesia berasal dari Gujarat, India
Islam masuk ke Indonesia sejak awal abad
ke 13 Masehi bersama dengan hubungan
dagang yang terjalin antara masyarakat
Nusantara dengan para pedagang Gujarat
yang datang.
Dicetuskan oleh dua orang sejarawan
berkebangsaan Belanda, Snouck
Hurgronje dan J.Pijnapel
Teori Gujarat
Bukti :
1. Batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh
tahun 1297 yang bercorak khas Islam Gujarat
2. Catatan Marcopolo
3. Warna tasawuf pada aliran Islam yang
berkembang di Indonesia
Kelemahan :
1. Masyarakat Samudra Pasai menganut mazhab
Syafii, sementara masyarakat Gujarat lebih
banyak menganut mazhab Hanafi.
2. Saat islamisasi Samudra Pasai, Gujarat masih
merupakan Kerajaan Hindu.
Teori Persia
Menyatakan bahwa Islam yang masuk di
Indonesia pada abad ke 7 Masehi
Islam dibawa oleh kaum Syiah, Persia
Dicetuskan Umar Amir Husen dan
Hoesein Djajadiningrat
Teori Persia
Bukti :
1. Kesamaan budaya Islam Persia dan Islam
2.
3.
4.
5.
Nusantara (seperti adanya peringatan
Asyura dan peringatan Tabut)
Kesamaan ajaran Sufi
Penggunaan istilah persia untuk mengeja
huruf Arab
Kesamaan seni kaligrafi pada beberapa batu
nisan
Maraknya aliran Islam Syiah khas Iran pada
awal masuknya Islam di Indonesia.
Teori Persia
Kelemahan :
Bila dikatakan bahwa Islam masuk pada
abad ke 7, maka kekuasaan Islam di
Timur Tengah masih dalam genggaman
Khalifah Umayyah yang berada di
Damaskus, Baghdad, Mekkah, dan
Madinah. Jadi tidak memungkinkan bagi
ulama Persia untuk menyokong
penyebaran Islam secara besar-besaran
ke Nusantara.
Teori Mekkah
Menyatakan bahwa proses masuknya Islam
di Indonesia berlangsung saat abad ke 7
Masehi
Dibawa oleh para musafir Arab
Dicetuskan oleh Van Leur, Anthony H.
Johns, T.W Arnold, dan Buya Hamka.
Hingga kini, teori Arab dianggap sebagai
teori yang paling kuat.
Teori Mekkah
Bukti :
1. Abad ke 7 Masehi, di Pantai Timur Sumatera
memang telah terdapat perkampungan Islam
khas dinasti Ummayyah, Arab
2. Madzhab yang populer kala itu khususnya di
Samudera Passai adalah madzhab Syafii yang
juga populer di Arab dan Mesir. Dan yang
ketiga, a
3. Adanya penggunaan gelar Al Malik pada rajaraja Samudera Pasai yang hanya lazim ditemui
pada budaya Islam di Mesir.
Teori Mekkah
Kelemahan :
Hanya terletak pada kurangnya fakta dan
bukti yang menjelaskan peran Bangsa Arab
dalam proses penyebaran Islam di
Indonesia.
Teori China
Islam masuk ke Indonesia karena dibawa
perantau Muslim China yang datang ke
Nusantara
Dicetuskan oleh Slamet Mulyana dan
Sumanto Al Qurtuby
Teori China
Bukti :
1. Fakta adanya perpindahan orang-orang muslim
2.
3.
4.
5.
China dari Canton ke Asia Tenggara, khususnya
Palembang pada abad ke 879 M
Adanya masjid tua beraksitektur China di Jawa
Raja pertama Demak yang berasal dari
keturunan China (Raden Patah)
Gelar raja-raja demak yang ditulis menggunakan
istilah China
Catatan China yang menyatakan bahwa
pelabuhan-pelabuhan di Nusantara pertama kali
diduduki oleh para pedagang China.
Teori Maritim
Dicetuskan sejarawan asal Pakistan, N.A.
Baloch
Teori ini menyatakan bahwa penyebaran
Islam di Nusantara tidak bisa dilepaskan
dari kemampuan umat Islam dalam
menjelajah samudera
Tidak dijelaskan darimana asal Islam yang
berkembang di Indonesia, yang jelas
menurut teori ini, masuknya Islam di
Indonesia terjadi di sekitar abad ke 7
Masehi.
PROSES PERKEMBANGAN ISLAM
DI NUSANTARA
Agama Islam masuk dan berkembang di
Nusantara secara damai.
Islam menyebar di Indonesia melalui
berbagai cara, yaitu :
1. Perdagangan
2. Perkawinan
3. Tasawuf
4. Pendidikan
5. Budaya
6. Dakwah
Perdagangan
Pedagang-pedagang muslim yang berasal
dari Arab, Persia, dan India telah ikut
ambil bagian dalam jalan lalu lintas
perdagangan yang menghubungkan Asia
Barat, Asia Timur, dan Asia Tenggara
Dimulai pada abad ke-7 sampai abad ke16.
Perkawinan
Pedagang muslim yang datang di Indonesia,
sebagian menetap di kota-kota pelabuhan dan
membentuk perkampungan yang disebut Pekojan.
Perkawinan antara putri bangsawan dan pedagang
muslim akhirnya berlangsung.
Perkawinan ini dilakukan secara Islam, yaitu
dengan mengucapkan (menirukan) dua kalimat
syahadat.
Dalam Babad Tanah Jawi, misalnya, diceritakan
perkawinan antara Maulana Iskhak dan putri Raja
Blambangan yang kemudian melahirkan Sunan
Giri, sedangkan dalam Babad Cirebon diceritakan
perkawinan putri Kawunganten dengan Sunan
Gunung Jati
Tasawuf
Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang
telah bercampur dengan mistik dan hal-hal
yang bersifat magis.
Ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran
yang mengandung persamaan alam pikiran
seperti pada mistik Indonesia–Hindu
Tokoh : Hamzah Fansuri, Nuruddin ar
Raniri, dan Syeikh Siti Jenar.
Pendidikan
Pendidikan dalam Islam dilakukan dalam
pondok-pondok pesantren yang
diselenggarakan oleh guru-guru agama,
kiai-kiai, atau ulama-ulama.
Pesantren ini merupakan lembaga yang
penting dalam penyebaran agama Islam
karena merupakan tempat pembinaan
calon guru-guru agama, kiai-kiai, atau
ulama-ulama.
Setelah menamatkan pelajarannya di
pesantren, murid-murid (para santri) akan
kembali ke kampung halamannya.
Budaya
Dalam menyebarkan agama Islam, sebagian wali
menggunakan media seni budaya yang sudah ada dan
disenangi masyarakat.
Pada perayaan hari keagamaan seperti Maulid Nabi,
misalnya, seni tari dan peralatan musik tradisional
(gamelan) dipakai untuk meramaikan suasana.
Sunan Kalijaga yang sangat mahir memainkan wayang
memanfaatkan kesenian ini sebagai sarana untuk
menyampaikan agama Islam kepada masyarakat, yaitu
memasukkan unsur-unsur Islam dalam cerita dan
pertunjukannya. Senjata Puntadewa yang bernama Jimat
Kalimasada, misalnya, dihubungkan dengan dua kalimat
syahadat yang berisi pengakuan terhadap Allah dan Nabi
Muhammad. Masyarakat yang menyaksikan pertunjukan
Sunan Kalijaga akhirnya mengenal agama Islam dan
tertarik ingin menjadikan Islam sebagai agamanya.
Dakwah
Penyebaran Islam di Nusantara, terutama
di Jawa, sangat berkaitan dengan
pengaruh para wali yang kita kenal dengan
sebutan wali sanga. Mereka inilah yang
berperan paling besar dalam penyebaran
agama Islam melalui metode dakwah.
CORAK ISLAM DI
NUSANTARA
Corak islam di nusantara dibagi menjadi 3
masa, yaitu :
1. Masa Kesulthanan
2. Masa penjajahan
3. Gerakan dan organisasi Islam.
KEDATANGAN DAN PENJAJAHAN
BANGSA BARAT DI NUSANTARA
Bangsa Eropa yang berhasil singgah di Indonesia
adalah Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda.
Faktor penyebab kedatangan bangsa Eropa
datang ke timur adalah:
1. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bidang geografi dan navigasi
2. Kisah perjalanan Marcopolo dalam bukunya
Imago Mundi (citra dunia) dan l Milione (sejuta
keajaiban),
3. Jatuhnya kota Konstantinopel pada tahun 1453
yang menghentikan perdagangan Asia-Eropa,
4. Mewujudkan Gold, Glory, dan Gospel,
5. Politik merkantilisme.
ASAL USUL MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah tidak lepas dari peranan KH.Ahmad
Dahlan seseorang yang dilahirkan di Yogyakarta pada
tahun 1869 dan wafat 1923 dengan nama asli Muhammad
Darwis anak seorang kiai H. Abu Bakar Bin Sulaiman
Khatib Masjid Kauman atau Kesultanan Yogyakarta.
Lantas, ia pergi ke Mekah pada tahun 1890 dan belajar
dengan seorang guru Syekh Ahmad Khathib dari Minang
Kabau, salah seorang ulama yang kharismatik dan besar
di Masjid al-Harom.
Setelah sepulang dari Mekah, KH Ahmad Dahlan
mendalami Al Qur'an dengan menelaah, membahas,
meneliti dan mengkaji kandungan isi Al Quran. Sikap KH
Ahmad Dahlan sesunguhnya dalam rangka melaksanakan
firman Allah sebagaimana yang tersimpul dalam dalam
surat An-Nisa ayat 82 dan surat Muhammad ayat 24 yang
pada dasarnya adalah melakukan taddabur atau
memperhatikan dan mencermati dengan penuh ketelitian
terhadap apa yang tersirat dalam ayat Al Quran.
ASAL USUL MUHAMMADIYAH
Sikap seperti inilah yang dilakukan KH Ahmad
Dahlan ketika menatap surat Ali Imran ayat 104
yang berbunyi: "Dan hendaklah ada di antara
kamu sekalian segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
makruf dan mencegah yang munkar, merekalah
orang-orang yang beruntung."
Memahami seruan diatas, KH Ahmad Dahlan
tergerak hatinya untuk membangan sebuah
perkumpulan, organisasi atau persyarikatan
yang teratur dan rapi di mana tugasnya
melaksanakan misi dakwah Islam amar Makruf
Nahi Munkar di tengah masyarakat Indonesia.
ASAL USUL
MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad
Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H,
yakni bertepatan tanggal 18 November 1912
M di kota Yogyakarta.
Gerakan ini diberi nama Muhammadiyah
dengan maksud untuk berta'faul
(berpengharapan baik), dapat mencontoh dan
meneladani jejak perjuangan nabi
Muhammad SAW dalam rangka menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam sematamata demi terwujudnya Izzul Islam wal
Muslimin, kejayaan Islam sebagai idealita dan
kemulian hidup umat Islam sebagai realita.
ASAL USUL
MUHAMMADIYAH
Sejarah singkat berdirinya Muhammadiyah di
Indonesia berasal dari kata bahasa estimologis
Arab "Muhammad" yaitu nama Nabi atau Rasul
yang terakhir. Kemudian mendapatkan "ya
nisbiyah" yang artinya menjeniskan.
Jadi, asal-usul sejarah nama Muhammadiyah
berarti umatnya Muhammad atau pengikut
Nabi Muhammad Saw. Yaitu semua orang yang
menyakini bahwa Muhammad adalah hamba
dan pembawa pesan Allah yang terakhir untuk
menyebarkan ajaran Islam dan tauhid
ASAL USUL
MUHAMMADIYAH
Dengan demikian, siapapun yang beragama
Islam maka dia adalah orang
Muhammadiyah, tanpa dilihat atau dibatasi
oleh perbedaan organisasi, golongan bangsa,
geografis dan etnis. Ini adalah arti dan
makna muhammadiyah dilihat dari perspektif
bahasa.
Kemudian, arti istilah atau terminologis
Muhammadiyah dalam kacamata organisasi
yang muncul dibawakan oleh KH Ahmad
Dahlan adalah gerakan Islam yang bersifat
dakwah Amar Makruf Nahi Munkar, berasas
Islam dan bersumber Al Qur'an dan Sunah.
Khusnul
Alina
DAN
ASAL USUL MUHAMMADIYAH
Oleh :
ALINA KRISTIANI (17.72.018682)
KHUSNUL RAHMAWATI (17.72.018671)
KELOMPOK II
TEORI MASUKNYA ISLAM DI
NUSANTARA
Terdapat 5 teori masuknya Islam di
Indonesia yang mengungkapkan tentang
asal mula Islam berkembang di Nusantara,
yaitu :
1. Teori Gujarat
2. Teori Persia
3. Teori Makkah
4. Teori China
5. Teori Maritim.
Teori Gujarat
Menyatakan bahwa Islam masuk di
Indonesia berasal dari Gujarat, India
Islam masuk ke Indonesia sejak awal abad
ke 13 Masehi bersama dengan hubungan
dagang yang terjalin antara masyarakat
Nusantara dengan para pedagang Gujarat
yang datang.
Dicetuskan oleh dua orang sejarawan
berkebangsaan Belanda, Snouck
Hurgronje dan J.Pijnapel
Teori Gujarat
Bukti :
1. Batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh
tahun 1297 yang bercorak khas Islam Gujarat
2. Catatan Marcopolo
3. Warna tasawuf pada aliran Islam yang
berkembang di Indonesia
Kelemahan :
1. Masyarakat Samudra Pasai menganut mazhab
Syafii, sementara masyarakat Gujarat lebih
banyak menganut mazhab Hanafi.
2. Saat islamisasi Samudra Pasai, Gujarat masih
merupakan Kerajaan Hindu.
Teori Persia
Menyatakan bahwa Islam yang masuk di
Indonesia pada abad ke 7 Masehi
Islam dibawa oleh kaum Syiah, Persia
Dicetuskan Umar Amir Husen dan
Hoesein Djajadiningrat
Teori Persia
Bukti :
1. Kesamaan budaya Islam Persia dan Islam
2.
3.
4.
5.
Nusantara (seperti adanya peringatan
Asyura dan peringatan Tabut)
Kesamaan ajaran Sufi
Penggunaan istilah persia untuk mengeja
huruf Arab
Kesamaan seni kaligrafi pada beberapa batu
nisan
Maraknya aliran Islam Syiah khas Iran pada
awal masuknya Islam di Indonesia.
Teori Persia
Kelemahan :
Bila dikatakan bahwa Islam masuk pada
abad ke 7, maka kekuasaan Islam di
Timur Tengah masih dalam genggaman
Khalifah Umayyah yang berada di
Damaskus, Baghdad, Mekkah, dan
Madinah. Jadi tidak memungkinkan bagi
ulama Persia untuk menyokong
penyebaran Islam secara besar-besaran
ke Nusantara.
Teori Mekkah
Menyatakan bahwa proses masuknya Islam
di Indonesia berlangsung saat abad ke 7
Masehi
Dibawa oleh para musafir Arab
Dicetuskan oleh Van Leur, Anthony H.
Johns, T.W Arnold, dan Buya Hamka.
Hingga kini, teori Arab dianggap sebagai
teori yang paling kuat.
Teori Mekkah
Bukti :
1. Abad ke 7 Masehi, di Pantai Timur Sumatera
memang telah terdapat perkampungan Islam
khas dinasti Ummayyah, Arab
2. Madzhab yang populer kala itu khususnya di
Samudera Passai adalah madzhab Syafii yang
juga populer di Arab dan Mesir. Dan yang
ketiga, a
3. Adanya penggunaan gelar Al Malik pada rajaraja Samudera Pasai yang hanya lazim ditemui
pada budaya Islam di Mesir.
Teori Mekkah
Kelemahan :
Hanya terletak pada kurangnya fakta dan
bukti yang menjelaskan peran Bangsa Arab
dalam proses penyebaran Islam di
Indonesia.
Teori China
Islam masuk ke Indonesia karena dibawa
perantau Muslim China yang datang ke
Nusantara
Dicetuskan oleh Slamet Mulyana dan
Sumanto Al Qurtuby
Teori China
Bukti :
1. Fakta adanya perpindahan orang-orang muslim
2.
3.
4.
5.
China dari Canton ke Asia Tenggara, khususnya
Palembang pada abad ke 879 M
Adanya masjid tua beraksitektur China di Jawa
Raja pertama Demak yang berasal dari
keturunan China (Raden Patah)
Gelar raja-raja demak yang ditulis menggunakan
istilah China
Catatan China yang menyatakan bahwa
pelabuhan-pelabuhan di Nusantara pertama kali
diduduki oleh para pedagang China.
Teori Maritim
Dicetuskan sejarawan asal Pakistan, N.A.
Baloch
Teori ini menyatakan bahwa penyebaran
Islam di Nusantara tidak bisa dilepaskan
dari kemampuan umat Islam dalam
menjelajah samudera
Tidak dijelaskan darimana asal Islam yang
berkembang di Indonesia, yang jelas
menurut teori ini, masuknya Islam di
Indonesia terjadi di sekitar abad ke 7
Masehi.
PROSES PERKEMBANGAN ISLAM
DI NUSANTARA
Agama Islam masuk dan berkembang di
Nusantara secara damai.
Islam menyebar di Indonesia melalui
berbagai cara, yaitu :
1. Perdagangan
2. Perkawinan
3. Tasawuf
4. Pendidikan
5. Budaya
6. Dakwah
Perdagangan
Pedagang-pedagang muslim yang berasal
dari Arab, Persia, dan India telah ikut
ambil bagian dalam jalan lalu lintas
perdagangan yang menghubungkan Asia
Barat, Asia Timur, dan Asia Tenggara
Dimulai pada abad ke-7 sampai abad ke16.
Perkawinan
Pedagang muslim yang datang di Indonesia,
sebagian menetap di kota-kota pelabuhan dan
membentuk perkampungan yang disebut Pekojan.
Perkawinan antara putri bangsawan dan pedagang
muslim akhirnya berlangsung.
Perkawinan ini dilakukan secara Islam, yaitu
dengan mengucapkan (menirukan) dua kalimat
syahadat.
Dalam Babad Tanah Jawi, misalnya, diceritakan
perkawinan antara Maulana Iskhak dan putri Raja
Blambangan yang kemudian melahirkan Sunan
Giri, sedangkan dalam Babad Cirebon diceritakan
perkawinan putri Kawunganten dengan Sunan
Gunung Jati
Tasawuf
Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang
telah bercampur dengan mistik dan hal-hal
yang bersifat magis.
Ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran
yang mengandung persamaan alam pikiran
seperti pada mistik Indonesia–Hindu
Tokoh : Hamzah Fansuri, Nuruddin ar
Raniri, dan Syeikh Siti Jenar.
Pendidikan
Pendidikan dalam Islam dilakukan dalam
pondok-pondok pesantren yang
diselenggarakan oleh guru-guru agama,
kiai-kiai, atau ulama-ulama.
Pesantren ini merupakan lembaga yang
penting dalam penyebaran agama Islam
karena merupakan tempat pembinaan
calon guru-guru agama, kiai-kiai, atau
ulama-ulama.
Setelah menamatkan pelajarannya di
pesantren, murid-murid (para santri) akan
kembali ke kampung halamannya.
Budaya
Dalam menyebarkan agama Islam, sebagian wali
menggunakan media seni budaya yang sudah ada dan
disenangi masyarakat.
Pada perayaan hari keagamaan seperti Maulid Nabi,
misalnya, seni tari dan peralatan musik tradisional
(gamelan) dipakai untuk meramaikan suasana.
Sunan Kalijaga yang sangat mahir memainkan wayang
memanfaatkan kesenian ini sebagai sarana untuk
menyampaikan agama Islam kepada masyarakat, yaitu
memasukkan unsur-unsur Islam dalam cerita dan
pertunjukannya. Senjata Puntadewa yang bernama Jimat
Kalimasada, misalnya, dihubungkan dengan dua kalimat
syahadat yang berisi pengakuan terhadap Allah dan Nabi
Muhammad. Masyarakat yang menyaksikan pertunjukan
Sunan Kalijaga akhirnya mengenal agama Islam dan
tertarik ingin menjadikan Islam sebagai agamanya.
Dakwah
Penyebaran Islam di Nusantara, terutama
di Jawa, sangat berkaitan dengan
pengaruh para wali yang kita kenal dengan
sebutan wali sanga. Mereka inilah yang
berperan paling besar dalam penyebaran
agama Islam melalui metode dakwah.
CORAK ISLAM DI
NUSANTARA
Corak islam di nusantara dibagi menjadi 3
masa, yaitu :
1. Masa Kesulthanan
2. Masa penjajahan
3. Gerakan dan organisasi Islam.
KEDATANGAN DAN PENJAJAHAN
BANGSA BARAT DI NUSANTARA
Bangsa Eropa yang berhasil singgah di Indonesia
adalah Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda.
Faktor penyebab kedatangan bangsa Eropa
datang ke timur adalah:
1. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bidang geografi dan navigasi
2. Kisah perjalanan Marcopolo dalam bukunya
Imago Mundi (citra dunia) dan l Milione (sejuta
keajaiban),
3. Jatuhnya kota Konstantinopel pada tahun 1453
yang menghentikan perdagangan Asia-Eropa,
4. Mewujudkan Gold, Glory, dan Gospel,
5. Politik merkantilisme.
ASAL USUL MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah tidak lepas dari peranan KH.Ahmad
Dahlan seseorang yang dilahirkan di Yogyakarta pada
tahun 1869 dan wafat 1923 dengan nama asli Muhammad
Darwis anak seorang kiai H. Abu Bakar Bin Sulaiman
Khatib Masjid Kauman atau Kesultanan Yogyakarta.
Lantas, ia pergi ke Mekah pada tahun 1890 dan belajar
dengan seorang guru Syekh Ahmad Khathib dari Minang
Kabau, salah seorang ulama yang kharismatik dan besar
di Masjid al-Harom.
Setelah sepulang dari Mekah, KH Ahmad Dahlan
mendalami Al Qur'an dengan menelaah, membahas,
meneliti dan mengkaji kandungan isi Al Quran. Sikap KH
Ahmad Dahlan sesunguhnya dalam rangka melaksanakan
firman Allah sebagaimana yang tersimpul dalam dalam
surat An-Nisa ayat 82 dan surat Muhammad ayat 24 yang
pada dasarnya adalah melakukan taddabur atau
memperhatikan dan mencermati dengan penuh ketelitian
terhadap apa yang tersirat dalam ayat Al Quran.
ASAL USUL MUHAMMADIYAH
Sikap seperti inilah yang dilakukan KH Ahmad
Dahlan ketika menatap surat Ali Imran ayat 104
yang berbunyi: "Dan hendaklah ada di antara
kamu sekalian segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
makruf dan mencegah yang munkar, merekalah
orang-orang yang beruntung."
Memahami seruan diatas, KH Ahmad Dahlan
tergerak hatinya untuk membangan sebuah
perkumpulan, organisasi atau persyarikatan
yang teratur dan rapi di mana tugasnya
melaksanakan misi dakwah Islam amar Makruf
Nahi Munkar di tengah masyarakat Indonesia.
ASAL USUL
MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad
Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H,
yakni bertepatan tanggal 18 November 1912
M di kota Yogyakarta.
Gerakan ini diberi nama Muhammadiyah
dengan maksud untuk berta'faul
(berpengharapan baik), dapat mencontoh dan
meneladani jejak perjuangan nabi
Muhammad SAW dalam rangka menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam sematamata demi terwujudnya Izzul Islam wal
Muslimin, kejayaan Islam sebagai idealita dan
kemulian hidup umat Islam sebagai realita.
ASAL USUL
MUHAMMADIYAH
Sejarah singkat berdirinya Muhammadiyah di
Indonesia berasal dari kata bahasa estimologis
Arab "Muhammad" yaitu nama Nabi atau Rasul
yang terakhir. Kemudian mendapatkan "ya
nisbiyah" yang artinya menjeniskan.
Jadi, asal-usul sejarah nama Muhammadiyah
berarti umatnya Muhammad atau pengikut
Nabi Muhammad Saw. Yaitu semua orang yang
menyakini bahwa Muhammad adalah hamba
dan pembawa pesan Allah yang terakhir untuk
menyebarkan ajaran Islam dan tauhid
ASAL USUL
MUHAMMADIYAH
Dengan demikian, siapapun yang beragama
Islam maka dia adalah orang
Muhammadiyah, tanpa dilihat atau dibatasi
oleh perbedaan organisasi, golongan bangsa,
geografis dan etnis. Ini adalah arti dan
makna muhammadiyah dilihat dari perspektif
bahasa.
Kemudian, arti istilah atau terminologis
Muhammadiyah dalam kacamata organisasi
yang muncul dibawakan oleh KH Ahmad
Dahlan adalah gerakan Islam yang bersifat
dakwah Amar Makruf Nahi Munkar, berasas
Islam dan bersumber Al Qur'an dan Sunah.
Khusnul
Alina