Konsep Uang dalam islam (1)
Uang Dalam Konsep Ekonomi Islam
Oleh : Herianti (01.12.3110)
Prodi : Ekonomi Syariah (Stain Watampone)
PROLOG
Uang merupakan instrumen yang sangat penting bagi sektor perekonomian
bagi suatu negara. Pada kenyataannya hampir semua aktivitas ekonomi
bergantung pada instrumen ini, yakni berfungsi sebagai alat tukar ataupun alat
bayar (Medium of Exchange), oleh karena itu, kehadiran uang dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat di anggap sangat vital, terutama dalam konteks produksi,
distribusi maupun dalam ranah pemenuhan kebutuhan hidup mereka.
Sebelum uang dikenal luas sebagai media transaksi sebagaimana yang
terjadi saat ini, masyarakat dahulunya melakukan aktivitas ekonomi mereka
dengan cara barter (pertukaran barang dengan barang), namun karena seiring
perkembangan zaman, merupakan suatu hal yang tidak praktis dan tidak efisien
karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk
melakukan pertukaran (double coincidence of wants) dan hal ini akan mempersulit
transaksi antar manusia.1 Oleh karenanya, dibutuhkan suatu alat tukar yang dapat
diterima semua pihak, dan alat tukar demikian itulah yang disebut dengan Uang.
Terkait dengan hal tersebut diatas, ada beberapa ayat dalam al-Qur’an
yang menunjukkan tentang pengertian uang dan keabsahan penggunaan uang
sebagai pengganti sistem barter, antara lain dalam: (1) QS. Ali Imran : 75 tentang
Dinar ()ددي يننار, (2) QS. Yusuf : 20 tentang Dirham (3) , )د راهم/ ( دد يرنهمQS. Al-Kahfi :
19 tentang waraq atau uang tumpahan perak ()نو نر قق, (4) QS. Yusuf : 88 tentang
Bidha’ah, barang-barang niaga yang biasanya dijadikan alat tukar (عةة
)دبنضا ن, (5) QS.
At-Taubah : 34 tentang zahab dan fidhdhah, emas dan perak (ب
نذ نه ق/ )دف ضنضقة.
Seiring perkembangan zaman baragam masalah terjadi dikarenakan
adanya persfektif yang berbeda dalam hal menafsirkan fungsi dan kedudukan
uang yang semestinya, dalam konsep islam jelas bahwa uang adalah uang yang
1 Sholeh Dipraja, Golden Planner: Pasti Kaya Dengan Investasi Emas, (Jakarta: Tangga
Pustaka, 2011), h.4.
1
berfungsi sebagai alat tukar dalam bertransaksi dan uang bukanlah capital,
sebaliknya konsep uang yang dikemukakan dalam ekonomi konvensional tidak
jelas, karena sering kali uang dalam persfektif konvensional diartikan secara
bolak-balik (interchangeability), yaitu uang sebagai uang dan uang sebagai modal
(capital).2 Dalam islam, capital is private goods, sedangkan money is public
goods. uang yang ketika mengalir disebut public goods, lalu mengendap kedalam
kepemilikan seseorang disebut stock concept, pada akhirnya uang tersebut
menjadi milik pribadi maka disebut private goods. Jadi secara umum konsep uang
yang diterapkan dalam islam maupun konvesional jelas sangat berbeda baik dari
persfektif konsep maupun output yang diperoleh dari konsep tersebut, karena
ketika uang termanfaatkan sebagaimana mestinya menurut pandangan islam maka
jelas akan berimbas baik pada kondisi perekonomian suatu negara.
Sebagai gambaran bahwa konsep uang yang diterapkan oleh beberapa
negara khususnya indonesia masih berbasis konvensional, konsekuensi yang harus
dihadapi dengan sistem moneter berbasis konvensional itu adalah ketidakstabilan
nilai mata uang. Berikut data kurs rupiah dalam 1 tahun terakhir :
Sumber : http://www.sahamok.com
Dari data tersebut diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa mata uang
dalam konsep ekonomi konvensional basisnya masih sangat spekulatif sehingga
dengan hal itu kondisi perekonomian juga selalu dalam keadaan kurang stabil.
Oleh karena itu islam menawarkan suatu sistem mata uang, yaitu
penggunaan dinar (emas) dan dirham (perak) sebagai solusi dalam menstabilkan
2 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islami (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007),
h. 77.
2
perekonomian suatu bangsa, dalam hal ini telah diakui banyak pihak bahwa kedua
mata uang tersebut adalah mata uang paling stabil. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Direktur Public Interest Riset and Advocacy Center (PIRAC),
Zaim Saidi, bahwa emas dan perak merupakan alat tukar paling stabil. Sejak awal
sejarah Islam sampai saat ini, nilai mata uang Islam yang didasari oleh mata uang
bimetal ini secara mengejutkan sangat stabil jika dihubungkan dengan bahan
makanan pokok. Selain itu ia juga mengungkapkan bahwa Untuk jangka panjang,
sistem mata uang bimetal terbukti menjadi mata uang paling stabil. Dinar bukan
hanya digunakan untuk simpanan, investasi dan penjaga nilai, namun juga sebagai
alat tukar.3
Oleh sebab itu, tulisan ini menjadi sebuah hal yang menarik untuk dibahas
karena dapat memberikan suatu pemahaman mendasar mengenai konsep dasar
uang dalam islam, selain itu juga dapat menjadi solusi alternatif dalam
menghadapi era modernitas (konsep uang dalam ekonomi konvensional) saat ini,
serta dengan itu perekonomian mampu berkembang dengan baik sehingga harapan
menciptakan masyarakat yang sejahtera dapat terealisasikan dengan adil dan
merata.
DIALOG
3 Republika,”Dinar
Untuk
Kemaslahatan
http://www.republika.co.id, Diakses Tanggal 10 April 2015.
3
Umat”
di
kutip
dari
Pengertian dan Fungsi Uang
Uang menurut bahasa berasal dari bahasa arab yaitu “Maal” yang berarti
condong/cenderung, sedang menurut istilah ialah segala benda yang berharga dan
bersifat materi serta beredar diantara manusia. Para fuqaha mendefinisikan kata
“Maal” dengan sesuatu yang mana manusia condong/cenderung kepadanya dan
mungkin disimpan untuk keperluannya diwaktu-waktu tertentu.4
Adapun defenisi uang menurut para ahli ekonomi, diantaranya 5 (1)
Menurut Dr.Muhammad Zaki Syafi’i, uang adalah segala sesuatu yang diterima
khalayak untuk menunaikan kewajiban-kewajiban, (2) Menurut J.P Coraward
mendefinisikan uang sebagai segala sesuatu yang diterima secara luas sebagai
media pertukaran, sekaligus berfungsi sebagai standar ukuran nilai harga dan
media penyimpanan kekayaan, dan (3) Menurut Boumoul dan Gandlre, uang
adalah segala sesuatu yang diterima secara luas sebagai alat pembayaran, diakui
pula secara luas sebagai alat pembayaran utang-utang dan pembayaran.
Dalam al-Qur’an ada beberapa ayat yang menunjukkan pengertian dan
keabsahan penggunaan uang (emas dan perak) , salah satunya tercantum dalam
Qs. At-Taubah (9) : 34,
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian
besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani
benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan
mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan
orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah
kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang
pedih.6
4 Malahayati, Rahasia Bisnis Bisnis Rasulullah, (Yogyakarta: Jogja Great! Publisher,
2010), h. 122.
5 Ahmad Hasan, Mata Uang Islami :Telaah Komprehensif Sistem Keuangan Islami,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h. 10.
6 Mushaf Aisyah, Al-Qur'an Dan Terjemahnya, Cet.I (Jakarta: Al-Fatih, 2013), h. 192.
4
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa uang adalah segala
sesuatu yang tersedia dan diterima secara umum oleh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya ( baik berupa barang maupun jasa). Selain itu, Uang
dapat dijadikan sebagai alat pembayaran atau transaksi, jika memenuhi syaratsyarat, berikut: diterima oleh umum (acceptibility), tahan lama dan tidak cepat
rusak (durability), mudah disimpan dan dipindahtangankan (portibility), dapat
dibagi-bagi dan tidak mengurangi nilai (divisibility), nilainya stabil (stability of
value), dan jumlahnya memenuhi kebutuhan.7
Selanjutnya Kegunaan uang tercermin dari fungsi-fungsinya, dimana
fungsi uang terbagi atas 3 yaitu : fungsi asli, fungsi turunan serta fungsi uang
dalam islam.
1. Fungsi Asli Uang (Primary Function)
Fungsi asli atau fungsi primer uang dibagi menjadi 3 bagian, Yaitu: 8
a. Uang sebagai alat tukar (medium of exchange) artinya uang harus
diterima atau mendapat jaminan kepercayaan. Jaminan kepercayaan
tersebut diberikan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang atau
keputusan yang berkekuatan hukum. Sehingga dengan fungsinya itu,
uang dapat mempercepat dan mempermudah kegiatan pertukaran dalam
perekonomian, artinya dengan uang orang yang akan melakukan
aktivitas ekonomi tidak perlu menukarkan menukarkan dengan barang,
tetapi cukup dengan menggunakan uang tersebut.
b. Uang sebagai satuan hitung (unit of account), dalam artian uang adalah
standar ukuran harga, yakni media pengukur nilai harga komoditi dan
jasa, dan perbandingan harga setiap komoditas dengan komoditas
lainnya, jadi intinya adalah uang dapat digunakan untuk menunjukkan
nilai berbagai barang dan jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan
besarnya kekayaan, serta dapat pula digunakan untuk mengukur besar
kecilnya pinjaman.
7 Bambang Widjajanta dan Aristanti Widyaningsih, Mengasah Kemampuan Ekonomi,
(Bandung: Citra Praya, 2007), h. 140.
8 Ahmad Hasan, Mata Uang..., h.12.
5
c. Uang sebagai media penyimpan nilai (store of value), fungsi uang
sebagai penyimpan nilai dihubungkan dengan kemampuan uang
menyimpan hasil transaksi atau pembelian yang meningkatkan daya
beli, sehingga semua transaksi tidak perlu dihabiskan saat itu juga,
dengan kata lain uang dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli
dari masa sekarang kemasa mendatang.
2. Fungsi Turunan Uang (Secondary Function),
Fungsi turunan uang terdiri atas beberapa diantaranya adalah sebagai alat
pembayaran (mean of payment), untuk menentukan harga, sebagai alat
pembayaran hutang, sebagai alat penimbun kekayaan (store of value),
sebagai alat penimbun kekayaan (modal) dan sebagai alat pendorong
kegiatan ekonomi.9 Selain itu juga ada yang berpendapat bahwa uang juga
berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan status sosial.
3. Fungsi Uang dalam Islam
Fungsi uang dalam islam berbeda dengan ekonomi konvensional, karena
dalam islam fungsi uang menurut Ibnu Taimiyah hanyalah sebagai alat tukar
(medium of exchange), dan alat ukur nilai (unit of account).10 Namun Imam
Ghazali Dan Ibnu Khaldun beranggapan bahwa uang adalah apa yang
digunakan manusia sebagai standar ukuran nilai, media transaksi dan media
simpanan (medium of saving), Selain itu islam menganggap bahwa uang
bukanlah capital, dalam artian uang bukanlah sebuah komoditi yang bisa
diperjual belikan. Dalam kitab “Ihya Ulumuddin”, Imam Ghazali.
mengibaratkan uang sebagai cermin yang tidak mempunyai berwarna, tetapi
dapat merefleksikan semua warna,11 artinya uang tidak mempunyai harga,
tetapi uang dapat merefleksikan semua harga. karena yang bisa memberikan
manfaat (langsung) bukanlah uang itu sendiri, melainkan barang yang dibeli
dari uang tersebut.
9 Wikipedia, "Uang", The Free Encyclopedia, Dikutip dari http//:www.wikipedia.co.id,
Diakses Tanggal 10 April 2015.
10 Hulwati, Ekonomi Islam : Teori & Praktiknya dalam Perdagangan Obligasi Syariah
Dipasar Modal Indonesia Dan Malaysia, (Jakarta: Ciputat Press, 2009), h. 55.
11 Taufik Hidayat, Buku Pintar Investasi Syariah, (Jakarta: Mediakita, 2011), h. 22.
6
Sejarah Dan Evolusi Uang
Sejarah perkembangan uang, terbagi atas beberapa tahap, diantaranya :
1. Tahap Sebelum Barter
Pada tahap ini manusia belum mengenal barter karena setiap orang
berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri, dan apa yang
diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.12
Intinya pada tahap ini manusia dihadapkan dengan sumber daya alam yang
melimpah sehingga dengan itu manusia memenuhi kebutuhannya sendiri.
2. Tahap Pertukaran dengan Barter
Pada tahap ini manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa apa yang
mereka produksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri. Akhirnya mereka orang yang mau menukarkan barang yang
dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya untuk memperoleh
barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri. Inilah yang disebut sebagai
barter, yaitu menukar suatu barang dengan barang lain.13
3. Tahap Uang Barang (commodity money)
Kesulitan yang dialami manusia dalam barter adalah kesulitan
mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu
bersamaan, kesulitan lain yang dirasakan masyarakat adalah bagaimana
memecahkan atau membagi barang jika barang tersebut akan ditukar dengan
berbagai barang. sehingga manusia menyimpulkan bahwa kesulitan
pertukaran cara barter dapat diatasi jika memiliki barang.
Uang barang maksudnya adalah barang yang seolah-olah berfungsi
sebagai uang. Syarat uang barang itu antara lain barang tersebut dapat
diterima semua orang (generally accepted), bernilai tinggi atau kebutuhan
barang sehari-hari.14 Namun, dalam prakteknya masih banyak kesulitan
yang dihadapi seperti uang barang itu tidak memiliki pecahan, sulit untuk
menyimpannya (storage), dan lain sebagainya.
4. Tahap Uang Logam (Metallic Money)
12 Geri Achmadi, Mengenal Seluk Beluk Uang, (Bogor: Yudhistira, 2007), h. 10.
13 Ibid.
14 Ibid., h. 11.
7
Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi
sehingga digemari umum, nilainya bisa ditentukan, tahan lama, tidak mudah
rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindahpindahkan. Uang logam biasanya terbuat dari emas, perak, perunggu,
tembaga, dan aluminium. Uang logam disebut sebagai uang penuh (full
bodied money) yang artinya nilai uang yang tertera di permukaan sama
dengan nilai yang terkandung di dalamnya.15
5. Tahap Uang Kertas (Token Money)
Karena penggunaan uang logam sulit dilakukan untuk transaksi dalam
jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas. Uang kertas diberlakukan
untuk mengatasi kesulitan dalam penggunaan uang logam. Mula-mula uang
kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak
sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang
kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100%
dengan emas/perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktuwaktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pemberlakukan uang
kertas didasarkan pada kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yang
mengeluarkannya. Atas dasar hal tersebut uang kertas disebut sebagai uang
kepercayaan (fiat money). Adanya uang kertas menghemat biaya pembuatan
logam mulia, dan seiring perkembangan manusia tidak lagi menggunakan
emas namun beralih menggunakan “kertas bukti” sebagai alat tukar. 16
6. Tahap Uang Elektronik
Seiring kemajuan teknologi dan informasi mulailah berkembang uang
elektronik, dimana untuk menyelesaikan transaksi ekonomi, pihak yang
melakukan transaksi tidak perlu membawa uang tunai, namun cukup dengan
melakukan pembayaran melalui kartu kredit, transfer antar rekening, yang
saat ini bahkan telah dapat dilakukan melalui internet, serta sms dan telepon
seluler.
Uang Beredar
15 Ahmad Hasan, Mata Uang..., h. 67.
16 Ibid, h.76.
8
Jumlah uang beredar (Money Supply) merupakan sarana strategis dalam
kegiatan perekonomian. Sebagaimana pendapat JM. Keynes “kekuatan hukum
ekonomi yang tersembunyi”, menunjukkan bahwa jumlah uang menentukan
tingkat harga dan tingkat pertumbuhan jumlah uang menentukan tingkat inflasi.
Jumlah uang beredar (Money Supply) adalah nilai keseluruhan uang yang berada
di tangan masyarakat. Secara teknis, yang dihitung sebagai uang beredar adalah
uang yang benar-benar berada di tangan masyarakat. Uang yang berada di tangan
bank (bank umum dan bank sentral), serta uang kertas dan uang logam (uang
kartal) milik pemerintah tidak dihitung sebagai uang beredar.17
Defenisi jumlah uang yang beredar dalam arti sempit (narrow money)
dikenal dengan M1, dalam arti luas (broad money) adalah M2 dan M3, dan uang
beredar dalam arti lebih luas adalah L, Adapun Persamaannya18 :
M1 = C + DD
M2 = M1+TD+SD, M3= M1+QM
M3 = L
Dimana :
C
= Currency (Uang Kartal : Kertas Dan Logam)
DD
= Demand Deposits (Uang Giral : Rekening Koran/Giro)
TD
= Time Deposits (Deposito Berjangka)
SD
= Saving Deposits (Saldo Tabungan)\
QM
= Quasi Money (L)
Secara umum M1 adalah yang paling liquid, sebab proses menjadikannya
uang kas sangat cepat dan tanpa adanya kerugian nilai (artinya satu rupiah
menjadi juga satu rupiah), sedang M2 mencakup deposito berjangka (time
deposits) maka tingkat liquiditasnya lebih rendah, karena untuk menjadikannya
uang kas, deposito berjangka perlu waktu (3, 6 atau 12 bulan). Dan apabila
dijadikan uang kas sebelum jangka waktu tersebut maka akan dikenakan
17 Fitri Amalia,“Pengaruh Tingkat Pembiayaan Perbankan Syariah, JUB dan PDB
Terhadap SBI Syariah Periode 2003-2013 dengan Pendekatan ECM”, Inferensi, Jurnal Penelitian
Sosial Keagamaan,Vol. 8, No. 2, Desember 2014, h.273.
18 Nopirin, Ekonomi Moneter, (Yokyakarta: BPFE UGM, 2013), h. 3.
9
denda/penalti.19 Berikut data Jumlah Uang Beredar (money supply) di Indonesia,
Tahun 2013-2015 (dalam miliar rupiah) :
Tahun
2013
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Septembe
r
Oktober
Novembe
r
Desember
2014
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Septembe
r
Oktober
Novembe
r
Desember
2015
Januari
0,00
787.916,00
786.606,00
810.112,00
832.273,00
822.930,00
858.557,00
879.986,00
855.783,00
867.721,00
Amount of Circulate Money (Billion)
Currency
Demand
Sum of M2
Money
Money
0,00
0,00
0,00
3.265.869,00
326.885,00
461.031,00
3.277.426,00
321.541,00
465.065,00
3.319.468,00
331.226,00
478.886,00
3.357.823,00
324.393,00
507.880,00
3.423.155,00
334.087,00
488.843,00
3.413.437,00
347.204,00
511.353,00
3.506.574,00
383.932,00
496.054,00
3.502.420,00
359.417,00
496.365,00
3.584.017,00
360.085,00
507.636,00
856.146,00
870.455,00
3.576.318,00
3.614.519,66
363.772,00
375.823,00
492.374,00
494.632,00
2.697.208,00
2.719.371,91
887.064,00
0,00
842.669,00
834.526,00
853.494,00
886.620,00
906.746,00
945.784,00
918.530,00
896.008,50
949.173,10
3.727.695,59
0,00
3.649.270,00
3.639.494,00
3.656.440,00
3.732.093,00
3.784.861,00
3.861.659,00
3.891.434,00
3.887.553,76
4.009.856,51
399.589,00
0,00
380.061,00
367.645,00
377.429,00
378.491,00
380.493,00
381.704,00
452.752,00
399.451,60
395.234,27
487.474,00
0,00
462.608,00
466.881,00
476.065,00
508.129,00
526.253,00
564.080,00
465.778,00
496.556,90
553.938,83
2.817.826,19
0,00
2.784.379,00
2.783.476,00
2.781.019,00
2.824.253,00
2.855.698,00
2.899.117,00
2.955.220,00
2.974.672,33
3.044.546,96
940.349,43
955.547,14
4.024.152,54
4.076.294,16
396.113,67
405.706,19
544.235,76
549.840,94
3.066.084,43
3.098.962,51
942.144,54
0,00
918.118,61
4.170.730,79
0,00
4.174.164,56
419.185,04
0,00
391.294,62
522.959,50
0,00
526.823,99
3.206.956,32
0,00
3.233.180,18
Sum of M1
Quasi Money
0,00
2.467.124,00
2.479.959,00
2.497.223,00
2.512.648,00
2.584.890,00
2.543.285,00
2.608.174,70
2.625.945,65
2.691.902,80
Sumber: SEKI BI, Processed by Trade Data and Information Center, Ministry of Trade
Sebagaimana dalam teori telah dikemukakan sebelumnya bahwa
berdasarkan tingkat likuiditas, M1 dikatakan yang paling liquid, dan ternyata
sesuai data tersebut diatas adalah benar, bahwa M1 dari tahun 2013-2015 selalu
19 Ibid.
10
dalam angka/nominal yang paling besar dibandingkan dengan M2, M3 dan quasi
money (uang kuasi).
Konsep Uang Dalam Ekonomi Konvensional & Islam
Konsep uang dalam ekonomi islam sangatlah berbeda dengan konsep
uang dalam ekonomi konvensional. Dalam ekonomi islam, konsep uang itu
sangatlah jelas dan tegas bawa uang itu adalah uang, uang bukan capital.
Berikutnya, dengan konsep uang yang dikemukakan dalam ekonomi islam tidak
jelas. Istilah uang dalam perspektif ekonomi konvensional diartikan secara bolak
balik (interchangeability), yaitu uang sebagai uang dan uang sebagai capital. 20
Perbedaan lainnya adalah bahwa dalam ekonomi islam, uang adalah
sesuatu yang bersifat flow concept dan capital adalah sesuatu yang bersifat stock
concept, sedangkan dalam ekonomi konvensional terdapat beberapa pengertian.
Frederic S. Mishkim, mengungkapkan konsep Irving Fisher menyatakan bahwa:
MV = PT
Keterangan:
M = Jumlah uang
V = Tingkat perputaran uang
P = Tingkat harta barang
T = Jumlah barang yang diperdagangkan
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa semakin cepat perputaran
uang (Velocity), maka semakin besar income yang diperoleh. Persamaan ini juga
berarti bahwa uang adalah flow concept. Fisher juga mengatakan bahwa tidak ada
sama sekali korelasi antara kebutuhan memegang uang (demand for holding
money) dengan tingkat suku bunga. Konsep fisher ini hampir sama dengan konsep
yang ada dalam ekonomi islam, bahwa uang adalah flow concept, bukan stock
concept. Pendapat lain yang diungkapkan oleh Mishkin adalah konsep dari
Marshall Pigou dari Cambridge, yaitu:
M = kPT
Keterangan:
20 Adiwarman A. Karim, Ekonomi..., h. 77.
11
M = Jumlah uang
k = 1/v
P = Tingkat harga barang
T = Jumlah barang yang diperdagangkan
Meskipun secara matematis k dapat dipindahkan kekiri atau kekanan,
secara filosofis kedua konsep ini berbeda. dengan adanya k pada pemasaran
Marshall pigou diatas menyatakan bawa demand for holding money adalah suatu
proporsi (k) dari jumlah pendapatan (PT). semakin besar demand for holding
money (M) , untuk tingkat pendapatan tertentu (PT). Konsep ini berarti Marshall
pigou mengatakan bahwa uang adalah salah satu cara untuk menyimpan kekayaan
(store of wealth).
Dari uraian diatas, jelas kita tidak boleh serta-merta mengatakan bahwa
perbedaan islam dan konvensional adalah islam memandang uang sebagai flow
concept, dan konvensional memandang uang sebagai stock concept. Pandangan
seperti itu menjadi keliru, karena faktanya, dalam ekonomi konvensional sendiri
terjadi pertentangan salah satunya adalah Fisher menganggap bahwa uang adalah
flow concept sedangkan kelompok cambridge school menganggap uang sebagai
stock concept. Intinya dalam islam, konsep capital is private goods, sedangkan
money is public goods, artinya bahwa uang yang ketika mengalir adalah public
goods (flow concept), ketika mengendap kepemilikan seseorang (stock concept),
uang tersebut menjadi milik pribadi (private good).21 Berikut penjelasan secara
singkat konsep uang dalam islam :
21 Ibid.
12
Untuk lebih jelasnya, konsep private dan public goods masing-masing
dapat diilustrasikan dengan mobil dan jalan tol. Mobil adalah private good
(capital) dan jalan tol adalah public good (money). Apabila mobil tersebut
menggunakan jalan tol, baru kita dapat menikmati jalan tol. Namun, apabila mobil
tersebut tidak menggunakan jalan tol, maka kita tidak akan menikmati jalan tol
tersebut. Dengan kata lain, jika uang diinvestasikan dalam proses produksi, maka
kita baru akan mendapatkan lebih banyak uang. Sedangkan dalam konsep
konvensional uang dan capital dapat menjadi private goods, maka bagi mereka
jika mobil diparkir di garasi ataupun digunakan di jalan tol, mereka tetap akan
menikmati manfaat dari jalan tol tersebut. Apakah uang diinvestasikan pada
proses produksi aau tidak, mereka tetap harus mendapat lebih banyak uang. Di
sinilah letak keanehan teori bunga (interest theory) yang dikemukakan oleh para
ekonom konvensional.22 Untuk memudahkan maka berikut perbedaan mendasar
mengenai uang dalam konsep islam dan konvensional :
KONSEP ISLAM
Uang tidak identik dengan
modal
Uang adalah pubic goods
Modal adalah private goods
Uang adalah flow concept
Modal adalah stock concept
KONSEP KONVENSIONAL
Uang sering diidentikkan dengan modal.
Uang (modal) adalah private goods.
Uang (modal) adalah flow concept bagi
fisher.
Uang (modal) adalah stock concept bagi
cambridge school.
Sebagai penjelasan, uang sebagai public goods artinya uang diperuntuhkan
untuk masyarakat banyak, bukan monopoli perorangan (private goods),
sedangkan flow concept merupakan sebuah konsep yang menganalogikan uang
seperti air mengalir, dalam artian bahwa uang harus diputar atau diinvestasikan
kesektor rill agar dapat menghasilkan keuntungan yang besar, sehingga pada
akhirnya keuntungan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak signifikan
terhadap pertumbuhan perekonomian yang merata untuk seluruh masyarakat.
Peranan Uang dalam Perekonomian
22 Ibid., h.78.
13
Seluruh aspek kehidupan modern saat ini tidak terlepas dan ditopang
sepenuhnya oleh uang. Tidak ada satupun peradaban didunia ini yang tidak
mengenal dan menggunakan uang, jika memang ada maka perekonomian dalam
peradaban tersebut pasti stagnan dan tidak berkembang. Peranan dan keterkaitan
yang erat antara uang dengan kegiatan perekonomian dapat dianggap sebagai
suatu hal yang bersifat alami karena semua kegiatan perekonomian modern,
misalnya produksi, investasi, dan konsumsi, selalu melibatkan uang. Jadi dapat
disimpilkan bahwa uang berperan secara langsung membiayai sektor rill. Serta
disisi lain uang secara tidak langsung juga mempengaruhi suku bunga (interest
rate) suatu negara.
Aliran uang dalam suatu perekonomian bagaikan darah yang mengalir
dalam tubuh manuisi tanpanya seakan-akan manusia akan mati. Demikian juga
ketika kita kekurangan uang, bagaikan kekurangan darah, akan mengakibatkan
gairah hidup manusia menurun dan melemah.23 Abraham H. Maslow dalam teori
motivasinya mengatakan bahwa kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah
kebutuhan fisik.24 kebutuhan fisik manusia tidak lain adalah berupa barang dan
jasa. untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa tersebut, cara yang paling
mudah adalah dengan memiliki sesuatu yang disebut uang. karena uang adalah
sesuatu benda yang diterima dan digunakan secara umum sebagai alat untuk
memudahkan proses transaksi dalam memenuhi kebutuhan manusia berupa
barang dan jasa. sehingga secara tidak langsung juga dapat dikatakan bahwa
kebutuhan yang paling “mendasar” dalam perekonomian dan kehidupan sosialnya
adalah uang.
EPILOG
Uang sebagai alat tukar melalui proses evolusi yang sangat panjang, sejak
sistem prabarter, barter dan akhirnya menjadi emas dan perak. Dinar dan dirham
salah satu mata uang yang beredar dimasa lalu. Secara umum, uang diartikan
23 Rimsky K. Judisseno, Sistem Moneter dan Perbankan Di Indonesia, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2005), h. 1.
24 Wikipedia, "Teori Hierarki Kebutuhan Maslow", The Free Encyclopedia, Dikutip dari
http//:www.wikipedia.co.id, Diakses Tanggal 11 April 2015.
14
sebagai sesuatu yang dapat diterima sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah
tertentu atau sebagai alat pembayaran utang, atau sebagai alat untuk melakukan
pembelian barang dan jasa. Uang kemudian berkembang dan berevolusi
mengikuti perjalanan sejarah. Jadi, uang yang kita gunakan saat ini melalui
evolusi dan hingga berlaku uang kertas dan uang elektronik yang marak
digunakan saat ini. Serta jenisnya pun beragam sesuai dengan kebutuhan manusia.
Dalam sistem ekonomi konvensional, uang dipandang tidak hanya sebagai
alat tukar yang sah, melainkan juga dipandang sebagai komoditas, oleh karena itu
menurut sistem ekonomi konvensional, uang dapat diperjualbelikan dengan
kelebihan, bahkan uang dalam persfektif kapitalis dapat disewakan (leasing),
sedangkan dalam persfektif ekonomi islam, benda apapun yang dijadikan sebagai
uang fungsinya hanyalah sebagai medium of exchange, karena uang dipandang
bukanlah sebuah komoditas yang dapat diperjualbeilikan dengan adanya
kelebihan. Suatu fenomena penting dari karakteristik uang seperti tersebut diatas
bahwa uang tidak tidak diperlukan untuk konsumsi, tidak perlu untuk dirinya
sendiri melainkan dibutuhkan untuk membeli barang yang lain sehingga
kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Selain itu perbedaan mendasar lainnya adalah
bahwa ekonomi islam memandang uang sebagai flow concept (public goods),
sedangkan konvensional menganggap uang sebagai stock concept (private goods).
15
REFERENSI
Achmadi, Geri, Mengenal Seluk Beluk Uang, Bogor: Yudhistira, 2007.
Amalia, Fitri, “Pengaruh Tingkat Pembiayaan Perbankan Syariah, JUB dan PDB
Terhadap SBI Syariah Periode 2003-2013 dengan Pendekatan ECM”,
Inferensi, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan,Vol. 8, No. 2, Desember
2014.
Dipraja, Sholeh, Golden Planner : Pasti Kaya dengan Investasi Emas, Jakarta:
Tangga Pustaka, 2011.
Hasan, Ahmad, Mata Uang Islami :Telaah Komprehensif Sistem Keuangan
Islami, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005.
Hidayat, Taufik, Buku Pintar Investasi Syariah, Jakarta: Mediakita, 2011.
Hulwati, Ekonomi Islam : Teori & Praktiknya dalam Perdagangan Obligasi
Syariah dipasar Modal Indonesia dan Malaysia, Jakarta: Ciputat Press,
2009.
Judisseno, Rimsky K., Sistem Moneter dan Perbankan Di Indonesia, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Karim, Adiwarman A., Ekonomi Makro Islami, Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2007.
Malahayati, Rahasia Bisnis Bisnis Rasulullah, Yogyakarta: Jogja Great! Publisher,
2010.
Mushaf Aisyah, Al-Qur'an Dan Terjemahnya, Jakarta: Al-Fatih, 2013.
Nopirin, Ekonomi Moneter, Yokyakarta: BPFE UGM, 2013.
Republika,”Dinar Untuk Kemaslahatan Umat” Dikutip dari http://www.republika.
co.id, Diakses Tanggal 10 April 2015.
Widjajanta, Bambang dan Aristanti Widyaningsih, Mengasah Kemampuan
Ekonomi, Bandung: Citra Praya, 2007.
Wikipedia, "Teori Hierarki Kebutuhan Maslow", The Free Encyclopedia, Dikutip
dari http//:www.wikipedia.co.id, Diakses Tanggal 11 April 2015.
,"Uang", The Free Encyclopedia, Dikutip http//:www.wikipedia.co.id,
Diakses Tanggal 10 April 2015.
16
17
Oleh : Herianti (01.12.3110)
Prodi : Ekonomi Syariah (Stain Watampone)
PROLOG
Uang merupakan instrumen yang sangat penting bagi sektor perekonomian
bagi suatu negara. Pada kenyataannya hampir semua aktivitas ekonomi
bergantung pada instrumen ini, yakni berfungsi sebagai alat tukar ataupun alat
bayar (Medium of Exchange), oleh karena itu, kehadiran uang dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat di anggap sangat vital, terutama dalam konteks produksi,
distribusi maupun dalam ranah pemenuhan kebutuhan hidup mereka.
Sebelum uang dikenal luas sebagai media transaksi sebagaimana yang
terjadi saat ini, masyarakat dahulunya melakukan aktivitas ekonomi mereka
dengan cara barter (pertukaran barang dengan barang), namun karena seiring
perkembangan zaman, merupakan suatu hal yang tidak praktis dan tidak efisien
karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk
melakukan pertukaran (double coincidence of wants) dan hal ini akan mempersulit
transaksi antar manusia.1 Oleh karenanya, dibutuhkan suatu alat tukar yang dapat
diterima semua pihak, dan alat tukar demikian itulah yang disebut dengan Uang.
Terkait dengan hal tersebut diatas, ada beberapa ayat dalam al-Qur’an
yang menunjukkan tentang pengertian uang dan keabsahan penggunaan uang
sebagai pengganti sistem barter, antara lain dalam: (1) QS. Ali Imran : 75 tentang
Dinar ()ددي يننار, (2) QS. Yusuf : 20 tentang Dirham (3) , )د راهم/ ( دد يرنهمQS. Al-Kahfi :
19 tentang waraq atau uang tumpahan perak ()نو نر قق, (4) QS. Yusuf : 88 tentang
Bidha’ah, barang-barang niaga yang biasanya dijadikan alat tukar (عةة
)دبنضا ن, (5) QS.
At-Taubah : 34 tentang zahab dan fidhdhah, emas dan perak (ب
نذ نه ق/ )دف ضنضقة.
Seiring perkembangan zaman baragam masalah terjadi dikarenakan
adanya persfektif yang berbeda dalam hal menafsirkan fungsi dan kedudukan
uang yang semestinya, dalam konsep islam jelas bahwa uang adalah uang yang
1 Sholeh Dipraja, Golden Planner: Pasti Kaya Dengan Investasi Emas, (Jakarta: Tangga
Pustaka, 2011), h.4.
1
berfungsi sebagai alat tukar dalam bertransaksi dan uang bukanlah capital,
sebaliknya konsep uang yang dikemukakan dalam ekonomi konvensional tidak
jelas, karena sering kali uang dalam persfektif konvensional diartikan secara
bolak-balik (interchangeability), yaitu uang sebagai uang dan uang sebagai modal
(capital).2 Dalam islam, capital is private goods, sedangkan money is public
goods. uang yang ketika mengalir disebut public goods, lalu mengendap kedalam
kepemilikan seseorang disebut stock concept, pada akhirnya uang tersebut
menjadi milik pribadi maka disebut private goods. Jadi secara umum konsep uang
yang diterapkan dalam islam maupun konvesional jelas sangat berbeda baik dari
persfektif konsep maupun output yang diperoleh dari konsep tersebut, karena
ketika uang termanfaatkan sebagaimana mestinya menurut pandangan islam maka
jelas akan berimbas baik pada kondisi perekonomian suatu negara.
Sebagai gambaran bahwa konsep uang yang diterapkan oleh beberapa
negara khususnya indonesia masih berbasis konvensional, konsekuensi yang harus
dihadapi dengan sistem moneter berbasis konvensional itu adalah ketidakstabilan
nilai mata uang. Berikut data kurs rupiah dalam 1 tahun terakhir :
Sumber : http://www.sahamok.com
Dari data tersebut diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa mata uang
dalam konsep ekonomi konvensional basisnya masih sangat spekulatif sehingga
dengan hal itu kondisi perekonomian juga selalu dalam keadaan kurang stabil.
Oleh karena itu islam menawarkan suatu sistem mata uang, yaitu
penggunaan dinar (emas) dan dirham (perak) sebagai solusi dalam menstabilkan
2 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islami (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007),
h. 77.
2
perekonomian suatu bangsa, dalam hal ini telah diakui banyak pihak bahwa kedua
mata uang tersebut adalah mata uang paling stabil. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Direktur Public Interest Riset and Advocacy Center (PIRAC),
Zaim Saidi, bahwa emas dan perak merupakan alat tukar paling stabil. Sejak awal
sejarah Islam sampai saat ini, nilai mata uang Islam yang didasari oleh mata uang
bimetal ini secara mengejutkan sangat stabil jika dihubungkan dengan bahan
makanan pokok. Selain itu ia juga mengungkapkan bahwa Untuk jangka panjang,
sistem mata uang bimetal terbukti menjadi mata uang paling stabil. Dinar bukan
hanya digunakan untuk simpanan, investasi dan penjaga nilai, namun juga sebagai
alat tukar.3
Oleh sebab itu, tulisan ini menjadi sebuah hal yang menarik untuk dibahas
karena dapat memberikan suatu pemahaman mendasar mengenai konsep dasar
uang dalam islam, selain itu juga dapat menjadi solusi alternatif dalam
menghadapi era modernitas (konsep uang dalam ekonomi konvensional) saat ini,
serta dengan itu perekonomian mampu berkembang dengan baik sehingga harapan
menciptakan masyarakat yang sejahtera dapat terealisasikan dengan adil dan
merata.
DIALOG
3 Republika,”Dinar
Untuk
Kemaslahatan
http://www.republika.co.id, Diakses Tanggal 10 April 2015.
3
Umat”
di
kutip
dari
Pengertian dan Fungsi Uang
Uang menurut bahasa berasal dari bahasa arab yaitu “Maal” yang berarti
condong/cenderung, sedang menurut istilah ialah segala benda yang berharga dan
bersifat materi serta beredar diantara manusia. Para fuqaha mendefinisikan kata
“Maal” dengan sesuatu yang mana manusia condong/cenderung kepadanya dan
mungkin disimpan untuk keperluannya diwaktu-waktu tertentu.4
Adapun defenisi uang menurut para ahli ekonomi, diantaranya 5 (1)
Menurut Dr.Muhammad Zaki Syafi’i, uang adalah segala sesuatu yang diterima
khalayak untuk menunaikan kewajiban-kewajiban, (2) Menurut J.P Coraward
mendefinisikan uang sebagai segala sesuatu yang diterima secara luas sebagai
media pertukaran, sekaligus berfungsi sebagai standar ukuran nilai harga dan
media penyimpanan kekayaan, dan (3) Menurut Boumoul dan Gandlre, uang
adalah segala sesuatu yang diterima secara luas sebagai alat pembayaran, diakui
pula secara luas sebagai alat pembayaran utang-utang dan pembayaran.
Dalam al-Qur’an ada beberapa ayat yang menunjukkan pengertian dan
keabsahan penggunaan uang (emas dan perak) , salah satunya tercantum dalam
Qs. At-Taubah (9) : 34,
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian
besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani
benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan
mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan
orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah
kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang
pedih.6
4 Malahayati, Rahasia Bisnis Bisnis Rasulullah, (Yogyakarta: Jogja Great! Publisher,
2010), h. 122.
5 Ahmad Hasan, Mata Uang Islami :Telaah Komprehensif Sistem Keuangan Islami,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h. 10.
6 Mushaf Aisyah, Al-Qur'an Dan Terjemahnya, Cet.I (Jakarta: Al-Fatih, 2013), h. 192.
4
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa uang adalah segala
sesuatu yang tersedia dan diterima secara umum oleh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya ( baik berupa barang maupun jasa). Selain itu, Uang
dapat dijadikan sebagai alat pembayaran atau transaksi, jika memenuhi syaratsyarat, berikut: diterima oleh umum (acceptibility), tahan lama dan tidak cepat
rusak (durability), mudah disimpan dan dipindahtangankan (portibility), dapat
dibagi-bagi dan tidak mengurangi nilai (divisibility), nilainya stabil (stability of
value), dan jumlahnya memenuhi kebutuhan.7
Selanjutnya Kegunaan uang tercermin dari fungsi-fungsinya, dimana
fungsi uang terbagi atas 3 yaitu : fungsi asli, fungsi turunan serta fungsi uang
dalam islam.
1. Fungsi Asli Uang (Primary Function)
Fungsi asli atau fungsi primer uang dibagi menjadi 3 bagian, Yaitu: 8
a. Uang sebagai alat tukar (medium of exchange) artinya uang harus
diterima atau mendapat jaminan kepercayaan. Jaminan kepercayaan
tersebut diberikan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang atau
keputusan yang berkekuatan hukum. Sehingga dengan fungsinya itu,
uang dapat mempercepat dan mempermudah kegiatan pertukaran dalam
perekonomian, artinya dengan uang orang yang akan melakukan
aktivitas ekonomi tidak perlu menukarkan menukarkan dengan barang,
tetapi cukup dengan menggunakan uang tersebut.
b. Uang sebagai satuan hitung (unit of account), dalam artian uang adalah
standar ukuran harga, yakni media pengukur nilai harga komoditi dan
jasa, dan perbandingan harga setiap komoditas dengan komoditas
lainnya, jadi intinya adalah uang dapat digunakan untuk menunjukkan
nilai berbagai barang dan jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan
besarnya kekayaan, serta dapat pula digunakan untuk mengukur besar
kecilnya pinjaman.
7 Bambang Widjajanta dan Aristanti Widyaningsih, Mengasah Kemampuan Ekonomi,
(Bandung: Citra Praya, 2007), h. 140.
8 Ahmad Hasan, Mata Uang..., h.12.
5
c. Uang sebagai media penyimpan nilai (store of value), fungsi uang
sebagai penyimpan nilai dihubungkan dengan kemampuan uang
menyimpan hasil transaksi atau pembelian yang meningkatkan daya
beli, sehingga semua transaksi tidak perlu dihabiskan saat itu juga,
dengan kata lain uang dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli
dari masa sekarang kemasa mendatang.
2. Fungsi Turunan Uang (Secondary Function),
Fungsi turunan uang terdiri atas beberapa diantaranya adalah sebagai alat
pembayaran (mean of payment), untuk menentukan harga, sebagai alat
pembayaran hutang, sebagai alat penimbun kekayaan (store of value),
sebagai alat penimbun kekayaan (modal) dan sebagai alat pendorong
kegiatan ekonomi.9 Selain itu juga ada yang berpendapat bahwa uang juga
berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan status sosial.
3. Fungsi Uang dalam Islam
Fungsi uang dalam islam berbeda dengan ekonomi konvensional, karena
dalam islam fungsi uang menurut Ibnu Taimiyah hanyalah sebagai alat tukar
(medium of exchange), dan alat ukur nilai (unit of account).10 Namun Imam
Ghazali Dan Ibnu Khaldun beranggapan bahwa uang adalah apa yang
digunakan manusia sebagai standar ukuran nilai, media transaksi dan media
simpanan (medium of saving), Selain itu islam menganggap bahwa uang
bukanlah capital, dalam artian uang bukanlah sebuah komoditi yang bisa
diperjual belikan. Dalam kitab “Ihya Ulumuddin”, Imam Ghazali.
mengibaratkan uang sebagai cermin yang tidak mempunyai berwarna, tetapi
dapat merefleksikan semua warna,11 artinya uang tidak mempunyai harga,
tetapi uang dapat merefleksikan semua harga. karena yang bisa memberikan
manfaat (langsung) bukanlah uang itu sendiri, melainkan barang yang dibeli
dari uang tersebut.
9 Wikipedia, "Uang", The Free Encyclopedia, Dikutip dari http//:www.wikipedia.co.id,
Diakses Tanggal 10 April 2015.
10 Hulwati, Ekonomi Islam : Teori & Praktiknya dalam Perdagangan Obligasi Syariah
Dipasar Modal Indonesia Dan Malaysia, (Jakarta: Ciputat Press, 2009), h. 55.
11 Taufik Hidayat, Buku Pintar Investasi Syariah, (Jakarta: Mediakita, 2011), h. 22.
6
Sejarah Dan Evolusi Uang
Sejarah perkembangan uang, terbagi atas beberapa tahap, diantaranya :
1. Tahap Sebelum Barter
Pada tahap ini manusia belum mengenal barter karena setiap orang
berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri, dan apa yang
diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.12
Intinya pada tahap ini manusia dihadapkan dengan sumber daya alam yang
melimpah sehingga dengan itu manusia memenuhi kebutuhannya sendiri.
2. Tahap Pertukaran dengan Barter
Pada tahap ini manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa apa yang
mereka produksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri. Akhirnya mereka orang yang mau menukarkan barang yang
dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya untuk memperoleh
barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri. Inilah yang disebut sebagai
barter, yaitu menukar suatu barang dengan barang lain.13
3. Tahap Uang Barang (commodity money)
Kesulitan yang dialami manusia dalam barter adalah kesulitan
mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu
bersamaan, kesulitan lain yang dirasakan masyarakat adalah bagaimana
memecahkan atau membagi barang jika barang tersebut akan ditukar dengan
berbagai barang. sehingga manusia menyimpulkan bahwa kesulitan
pertukaran cara barter dapat diatasi jika memiliki barang.
Uang barang maksudnya adalah barang yang seolah-olah berfungsi
sebagai uang. Syarat uang barang itu antara lain barang tersebut dapat
diterima semua orang (generally accepted), bernilai tinggi atau kebutuhan
barang sehari-hari.14 Namun, dalam prakteknya masih banyak kesulitan
yang dihadapi seperti uang barang itu tidak memiliki pecahan, sulit untuk
menyimpannya (storage), dan lain sebagainya.
4. Tahap Uang Logam (Metallic Money)
12 Geri Achmadi, Mengenal Seluk Beluk Uang, (Bogor: Yudhistira, 2007), h. 10.
13 Ibid.
14 Ibid., h. 11.
7
Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi
sehingga digemari umum, nilainya bisa ditentukan, tahan lama, tidak mudah
rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindahpindahkan. Uang logam biasanya terbuat dari emas, perak, perunggu,
tembaga, dan aluminium. Uang logam disebut sebagai uang penuh (full
bodied money) yang artinya nilai uang yang tertera di permukaan sama
dengan nilai yang terkandung di dalamnya.15
5. Tahap Uang Kertas (Token Money)
Karena penggunaan uang logam sulit dilakukan untuk transaksi dalam
jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas. Uang kertas diberlakukan
untuk mengatasi kesulitan dalam penggunaan uang logam. Mula-mula uang
kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak
sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang
kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100%
dengan emas/perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktuwaktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pemberlakukan uang
kertas didasarkan pada kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yang
mengeluarkannya. Atas dasar hal tersebut uang kertas disebut sebagai uang
kepercayaan (fiat money). Adanya uang kertas menghemat biaya pembuatan
logam mulia, dan seiring perkembangan manusia tidak lagi menggunakan
emas namun beralih menggunakan “kertas bukti” sebagai alat tukar. 16
6. Tahap Uang Elektronik
Seiring kemajuan teknologi dan informasi mulailah berkembang uang
elektronik, dimana untuk menyelesaikan transaksi ekonomi, pihak yang
melakukan transaksi tidak perlu membawa uang tunai, namun cukup dengan
melakukan pembayaran melalui kartu kredit, transfer antar rekening, yang
saat ini bahkan telah dapat dilakukan melalui internet, serta sms dan telepon
seluler.
Uang Beredar
15 Ahmad Hasan, Mata Uang..., h. 67.
16 Ibid, h.76.
8
Jumlah uang beredar (Money Supply) merupakan sarana strategis dalam
kegiatan perekonomian. Sebagaimana pendapat JM. Keynes “kekuatan hukum
ekonomi yang tersembunyi”, menunjukkan bahwa jumlah uang menentukan
tingkat harga dan tingkat pertumbuhan jumlah uang menentukan tingkat inflasi.
Jumlah uang beredar (Money Supply) adalah nilai keseluruhan uang yang berada
di tangan masyarakat. Secara teknis, yang dihitung sebagai uang beredar adalah
uang yang benar-benar berada di tangan masyarakat. Uang yang berada di tangan
bank (bank umum dan bank sentral), serta uang kertas dan uang logam (uang
kartal) milik pemerintah tidak dihitung sebagai uang beredar.17
Defenisi jumlah uang yang beredar dalam arti sempit (narrow money)
dikenal dengan M1, dalam arti luas (broad money) adalah M2 dan M3, dan uang
beredar dalam arti lebih luas adalah L, Adapun Persamaannya18 :
M1 = C + DD
M2 = M1+TD+SD, M3= M1+QM
M3 = L
Dimana :
C
= Currency (Uang Kartal : Kertas Dan Logam)
DD
= Demand Deposits (Uang Giral : Rekening Koran/Giro)
TD
= Time Deposits (Deposito Berjangka)
SD
= Saving Deposits (Saldo Tabungan)\
QM
= Quasi Money (L)
Secara umum M1 adalah yang paling liquid, sebab proses menjadikannya
uang kas sangat cepat dan tanpa adanya kerugian nilai (artinya satu rupiah
menjadi juga satu rupiah), sedang M2 mencakup deposito berjangka (time
deposits) maka tingkat liquiditasnya lebih rendah, karena untuk menjadikannya
uang kas, deposito berjangka perlu waktu (3, 6 atau 12 bulan). Dan apabila
dijadikan uang kas sebelum jangka waktu tersebut maka akan dikenakan
17 Fitri Amalia,“Pengaruh Tingkat Pembiayaan Perbankan Syariah, JUB dan PDB
Terhadap SBI Syariah Periode 2003-2013 dengan Pendekatan ECM”, Inferensi, Jurnal Penelitian
Sosial Keagamaan,Vol. 8, No. 2, Desember 2014, h.273.
18 Nopirin, Ekonomi Moneter, (Yokyakarta: BPFE UGM, 2013), h. 3.
9
denda/penalti.19 Berikut data Jumlah Uang Beredar (money supply) di Indonesia,
Tahun 2013-2015 (dalam miliar rupiah) :
Tahun
2013
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Septembe
r
Oktober
Novembe
r
Desember
2014
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Septembe
r
Oktober
Novembe
r
Desember
2015
Januari
0,00
787.916,00
786.606,00
810.112,00
832.273,00
822.930,00
858.557,00
879.986,00
855.783,00
867.721,00
Amount of Circulate Money (Billion)
Currency
Demand
Sum of M2
Money
Money
0,00
0,00
0,00
3.265.869,00
326.885,00
461.031,00
3.277.426,00
321.541,00
465.065,00
3.319.468,00
331.226,00
478.886,00
3.357.823,00
324.393,00
507.880,00
3.423.155,00
334.087,00
488.843,00
3.413.437,00
347.204,00
511.353,00
3.506.574,00
383.932,00
496.054,00
3.502.420,00
359.417,00
496.365,00
3.584.017,00
360.085,00
507.636,00
856.146,00
870.455,00
3.576.318,00
3.614.519,66
363.772,00
375.823,00
492.374,00
494.632,00
2.697.208,00
2.719.371,91
887.064,00
0,00
842.669,00
834.526,00
853.494,00
886.620,00
906.746,00
945.784,00
918.530,00
896.008,50
949.173,10
3.727.695,59
0,00
3.649.270,00
3.639.494,00
3.656.440,00
3.732.093,00
3.784.861,00
3.861.659,00
3.891.434,00
3.887.553,76
4.009.856,51
399.589,00
0,00
380.061,00
367.645,00
377.429,00
378.491,00
380.493,00
381.704,00
452.752,00
399.451,60
395.234,27
487.474,00
0,00
462.608,00
466.881,00
476.065,00
508.129,00
526.253,00
564.080,00
465.778,00
496.556,90
553.938,83
2.817.826,19
0,00
2.784.379,00
2.783.476,00
2.781.019,00
2.824.253,00
2.855.698,00
2.899.117,00
2.955.220,00
2.974.672,33
3.044.546,96
940.349,43
955.547,14
4.024.152,54
4.076.294,16
396.113,67
405.706,19
544.235,76
549.840,94
3.066.084,43
3.098.962,51
942.144,54
0,00
918.118,61
4.170.730,79
0,00
4.174.164,56
419.185,04
0,00
391.294,62
522.959,50
0,00
526.823,99
3.206.956,32
0,00
3.233.180,18
Sum of M1
Quasi Money
0,00
2.467.124,00
2.479.959,00
2.497.223,00
2.512.648,00
2.584.890,00
2.543.285,00
2.608.174,70
2.625.945,65
2.691.902,80
Sumber: SEKI BI, Processed by Trade Data and Information Center, Ministry of Trade
Sebagaimana dalam teori telah dikemukakan sebelumnya bahwa
berdasarkan tingkat likuiditas, M1 dikatakan yang paling liquid, dan ternyata
sesuai data tersebut diatas adalah benar, bahwa M1 dari tahun 2013-2015 selalu
19 Ibid.
10
dalam angka/nominal yang paling besar dibandingkan dengan M2, M3 dan quasi
money (uang kuasi).
Konsep Uang Dalam Ekonomi Konvensional & Islam
Konsep uang dalam ekonomi islam sangatlah berbeda dengan konsep
uang dalam ekonomi konvensional. Dalam ekonomi islam, konsep uang itu
sangatlah jelas dan tegas bawa uang itu adalah uang, uang bukan capital.
Berikutnya, dengan konsep uang yang dikemukakan dalam ekonomi islam tidak
jelas. Istilah uang dalam perspektif ekonomi konvensional diartikan secara bolak
balik (interchangeability), yaitu uang sebagai uang dan uang sebagai capital. 20
Perbedaan lainnya adalah bahwa dalam ekonomi islam, uang adalah
sesuatu yang bersifat flow concept dan capital adalah sesuatu yang bersifat stock
concept, sedangkan dalam ekonomi konvensional terdapat beberapa pengertian.
Frederic S. Mishkim, mengungkapkan konsep Irving Fisher menyatakan bahwa:
MV = PT
Keterangan:
M = Jumlah uang
V = Tingkat perputaran uang
P = Tingkat harta barang
T = Jumlah barang yang diperdagangkan
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa semakin cepat perputaran
uang (Velocity), maka semakin besar income yang diperoleh. Persamaan ini juga
berarti bahwa uang adalah flow concept. Fisher juga mengatakan bahwa tidak ada
sama sekali korelasi antara kebutuhan memegang uang (demand for holding
money) dengan tingkat suku bunga. Konsep fisher ini hampir sama dengan konsep
yang ada dalam ekonomi islam, bahwa uang adalah flow concept, bukan stock
concept. Pendapat lain yang diungkapkan oleh Mishkin adalah konsep dari
Marshall Pigou dari Cambridge, yaitu:
M = kPT
Keterangan:
20 Adiwarman A. Karim, Ekonomi..., h. 77.
11
M = Jumlah uang
k = 1/v
P = Tingkat harga barang
T = Jumlah barang yang diperdagangkan
Meskipun secara matematis k dapat dipindahkan kekiri atau kekanan,
secara filosofis kedua konsep ini berbeda. dengan adanya k pada pemasaran
Marshall pigou diatas menyatakan bawa demand for holding money adalah suatu
proporsi (k) dari jumlah pendapatan (PT). semakin besar demand for holding
money (M) , untuk tingkat pendapatan tertentu (PT). Konsep ini berarti Marshall
pigou mengatakan bahwa uang adalah salah satu cara untuk menyimpan kekayaan
(store of wealth).
Dari uraian diatas, jelas kita tidak boleh serta-merta mengatakan bahwa
perbedaan islam dan konvensional adalah islam memandang uang sebagai flow
concept, dan konvensional memandang uang sebagai stock concept. Pandangan
seperti itu menjadi keliru, karena faktanya, dalam ekonomi konvensional sendiri
terjadi pertentangan salah satunya adalah Fisher menganggap bahwa uang adalah
flow concept sedangkan kelompok cambridge school menganggap uang sebagai
stock concept. Intinya dalam islam, konsep capital is private goods, sedangkan
money is public goods, artinya bahwa uang yang ketika mengalir adalah public
goods (flow concept), ketika mengendap kepemilikan seseorang (stock concept),
uang tersebut menjadi milik pribadi (private good).21 Berikut penjelasan secara
singkat konsep uang dalam islam :
21 Ibid.
12
Untuk lebih jelasnya, konsep private dan public goods masing-masing
dapat diilustrasikan dengan mobil dan jalan tol. Mobil adalah private good
(capital) dan jalan tol adalah public good (money). Apabila mobil tersebut
menggunakan jalan tol, baru kita dapat menikmati jalan tol. Namun, apabila mobil
tersebut tidak menggunakan jalan tol, maka kita tidak akan menikmati jalan tol
tersebut. Dengan kata lain, jika uang diinvestasikan dalam proses produksi, maka
kita baru akan mendapatkan lebih banyak uang. Sedangkan dalam konsep
konvensional uang dan capital dapat menjadi private goods, maka bagi mereka
jika mobil diparkir di garasi ataupun digunakan di jalan tol, mereka tetap akan
menikmati manfaat dari jalan tol tersebut. Apakah uang diinvestasikan pada
proses produksi aau tidak, mereka tetap harus mendapat lebih banyak uang. Di
sinilah letak keanehan teori bunga (interest theory) yang dikemukakan oleh para
ekonom konvensional.22 Untuk memudahkan maka berikut perbedaan mendasar
mengenai uang dalam konsep islam dan konvensional :
KONSEP ISLAM
Uang tidak identik dengan
modal
Uang adalah pubic goods
Modal adalah private goods
Uang adalah flow concept
Modal adalah stock concept
KONSEP KONVENSIONAL
Uang sering diidentikkan dengan modal.
Uang (modal) adalah private goods.
Uang (modal) adalah flow concept bagi
fisher.
Uang (modal) adalah stock concept bagi
cambridge school.
Sebagai penjelasan, uang sebagai public goods artinya uang diperuntuhkan
untuk masyarakat banyak, bukan monopoli perorangan (private goods),
sedangkan flow concept merupakan sebuah konsep yang menganalogikan uang
seperti air mengalir, dalam artian bahwa uang harus diputar atau diinvestasikan
kesektor rill agar dapat menghasilkan keuntungan yang besar, sehingga pada
akhirnya keuntungan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak signifikan
terhadap pertumbuhan perekonomian yang merata untuk seluruh masyarakat.
Peranan Uang dalam Perekonomian
22 Ibid., h.78.
13
Seluruh aspek kehidupan modern saat ini tidak terlepas dan ditopang
sepenuhnya oleh uang. Tidak ada satupun peradaban didunia ini yang tidak
mengenal dan menggunakan uang, jika memang ada maka perekonomian dalam
peradaban tersebut pasti stagnan dan tidak berkembang. Peranan dan keterkaitan
yang erat antara uang dengan kegiatan perekonomian dapat dianggap sebagai
suatu hal yang bersifat alami karena semua kegiatan perekonomian modern,
misalnya produksi, investasi, dan konsumsi, selalu melibatkan uang. Jadi dapat
disimpilkan bahwa uang berperan secara langsung membiayai sektor rill. Serta
disisi lain uang secara tidak langsung juga mempengaruhi suku bunga (interest
rate) suatu negara.
Aliran uang dalam suatu perekonomian bagaikan darah yang mengalir
dalam tubuh manuisi tanpanya seakan-akan manusia akan mati. Demikian juga
ketika kita kekurangan uang, bagaikan kekurangan darah, akan mengakibatkan
gairah hidup manusia menurun dan melemah.23 Abraham H. Maslow dalam teori
motivasinya mengatakan bahwa kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah
kebutuhan fisik.24 kebutuhan fisik manusia tidak lain adalah berupa barang dan
jasa. untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa tersebut, cara yang paling
mudah adalah dengan memiliki sesuatu yang disebut uang. karena uang adalah
sesuatu benda yang diterima dan digunakan secara umum sebagai alat untuk
memudahkan proses transaksi dalam memenuhi kebutuhan manusia berupa
barang dan jasa. sehingga secara tidak langsung juga dapat dikatakan bahwa
kebutuhan yang paling “mendasar” dalam perekonomian dan kehidupan sosialnya
adalah uang.
EPILOG
Uang sebagai alat tukar melalui proses evolusi yang sangat panjang, sejak
sistem prabarter, barter dan akhirnya menjadi emas dan perak. Dinar dan dirham
salah satu mata uang yang beredar dimasa lalu. Secara umum, uang diartikan
23 Rimsky K. Judisseno, Sistem Moneter dan Perbankan Di Indonesia, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2005), h. 1.
24 Wikipedia, "Teori Hierarki Kebutuhan Maslow", The Free Encyclopedia, Dikutip dari
http//:www.wikipedia.co.id, Diakses Tanggal 11 April 2015.
14
sebagai sesuatu yang dapat diterima sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah
tertentu atau sebagai alat pembayaran utang, atau sebagai alat untuk melakukan
pembelian barang dan jasa. Uang kemudian berkembang dan berevolusi
mengikuti perjalanan sejarah. Jadi, uang yang kita gunakan saat ini melalui
evolusi dan hingga berlaku uang kertas dan uang elektronik yang marak
digunakan saat ini. Serta jenisnya pun beragam sesuai dengan kebutuhan manusia.
Dalam sistem ekonomi konvensional, uang dipandang tidak hanya sebagai
alat tukar yang sah, melainkan juga dipandang sebagai komoditas, oleh karena itu
menurut sistem ekonomi konvensional, uang dapat diperjualbelikan dengan
kelebihan, bahkan uang dalam persfektif kapitalis dapat disewakan (leasing),
sedangkan dalam persfektif ekonomi islam, benda apapun yang dijadikan sebagai
uang fungsinya hanyalah sebagai medium of exchange, karena uang dipandang
bukanlah sebuah komoditas yang dapat diperjualbeilikan dengan adanya
kelebihan. Suatu fenomena penting dari karakteristik uang seperti tersebut diatas
bahwa uang tidak tidak diperlukan untuk konsumsi, tidak perlu untuk dirinya
sendiri melainkan dibutuhkan untuk membeli barang yang lain sehingga
kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Selain itu perbedaan mendasar lainnya adalah
bahwa ekonomi islam memandang uang sebagai flow concept (public goods),
sedangkan konvensional menganggap uang sebagai stock concept (private goods).
15
REFERENSI
Achmadi, Geri, Mengenal Seluk Beluk Uang, Bogor: Yudhistira, 2007.
Amalia, Fitri, “Pengaruh Tingkat Pembiayaan Perbankan Syariah, JUB dan PDB
Terhadap SBI Syariah Periode 2003-2013 dengan Pendekatan ECM”,
Inferensi, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan,Vol. 8, No. 2, Desember
2014.
Dipraja, Sholeh, Golden Planner : Pasti Kaya dengan Investasi Emas, Jakarta:
Tangga Pustaka, 2011.
Hasan, Ahmad, Mata Uang Islami :Telaah Komprehensif Sistem Keuangan
Islami, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005.
Hidayat, Taufik, Buku Pintar Investasi Syariah, Jakarta: Mediakita, 2011.
Hulwati, Ekonomi Islam : Teori & Praktiknya dalam Perdagangan Obligasi
Syariah dipasar Modal Indonesia dan Malaysia, Jakarta: Ciputat Press,
2009.
Judisseno, Rimsky K., Sistem Moneter dan Perbankan Di Indonesia, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Karim, Adiwarman A., Ekonomi Makro Islami, Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2007.
Malahayati, Rahasia Bisnis Bisnis Rasulullah, Yogyakarta: Jogja Great! Publisher,
2010.
Mushaf Aisyah, Al-Qur'an Dan Terjemahnya, Jakarta: Al-Fatih, 2013.
Nopirin, Ekonomi Moneter, Yokyakarta: BPFE UGM, 2013.
Republika,”Dinar Untuk Kemaslahatan Umat” Dikutip dari http://www.republika.
co.id, Diakses Tanggal 10 April 2015.
Widjajanta, Bambang dan Aristanti Widyaningsih, Mengasah Kemampuan
Ekonomi, Bandung: Citra Praya, 2007.
Wikipedia, "Teori Hierarki Kebutuhan Maslow", The Free Encyclopedia, Dikutip
dari http//:www.wikipedia.co.id, Diakses Tanggal 11 April 2015.
,"Uang", The Free Encyclopedia, Dikutip http//:www.wikipedia.co.id,
Diakses Tanggal 10 April 2015.
16
17