Alasan Ketertarikan Mengenai Hubungan Ke (1)

Nama

: Syahla Isni Safira

NIM

: 1815152979

Kelas

: 6F/PGSD 2015

Mata Kuliah : Bahasa Sebagai Sarana Komunikasi Ilmiah

Alasan Ketertarikan Mengenai Hubungan Kepercayaan Diri
dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pada Siswa SD
Saya tertarik dengan mata pelajaran matematika karena matematika
merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, sehingga banyak siswa yang
menganggap bahwa matematika pelajaran yang sulit. Pada kenyataannya,
matematika merupakan ilmu pengetahuan yang selalu diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, matematika juga merupakan ilmu pasti yang

hanya memiliki satu jawaban yang benar, jika jawaban berbeda sudah dipastikan
salah. Meskipun ilmu pasti, persoalan dalam matematika dapat diselesaikan
dengan cara yang berbeda. Terdapat sebagian siswa yang dapat mengerjakan
dengan berbagai cara dan ide, namun sebagian siswa lainnya mengerjakan
persoalan matematika hanya dengan cara yang telah dijelaskan oleh guru.
Menurut Wulandari dan Sinambela, “Dalam pembelajaran matematika
terlihat bahwa dalam pembelajaran tersebut peserta didik harus mampu
mamahami konsep matematika, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural untuk memecahkan masalah”. 1 Berdasarkan penyataan
tersebut dalam pembelajaran matematika, siswa harus mampu dalam mamahami
dan menerapkan konsep matematika yang telah dipelajari. Selain itu, siswa juga
harus mampu menganalisis pengetahuan secara faktual, konseptual dan
prosedural untuk memecahkan masalah.
Dalam memenuhi seluruh kompetensi (aspek yang harus dikuasai) siswa
perlu memiliki kreativitas dalam proses memecahkan permasalahan matematika.
Noel mengungkapkan bahwa, “Kreativitas dalam matematika lebih pada
kemampuan berpikir kreatif. Karena secara umum sebagian besar aktivitas yang
dilakukan seseorang yang belajar matematika adalah berpikir”. 2 Ungkapan tersebut
bermakna bahwa dalam matematika juga diperlukan kreativitas. Namun, dalam

matematika seluruh kegiatan didominasi dengan kegiatan berpikir. Oleh karena itu,
dalam matematika kreativitas biasa disebut dengan kemampuan berpikir kreatif.
Rista, Ikhsan, dan Hizir mengungkapkan bahwa, “Berpikir kreatif adalah
aktivitas terkait dengan kepekaan terhadap masalah, memberikan informasi baru
dan mengeluarkan banyak ide-ide yang tidak biasa dari suatu pikiran terbuka,
serta mampu mengaitkan hubungan-hubungan dalam menyelesaikan masalah

1 Wulandari dan NJM Sinambela, 2017, Hubungan Kepercayaan Diri (Self-Confidence) dengan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model Problem Basedlearning di MAN
Kisaran. Jurnal Inspiratif. Vol.3 No.2 p.103.
2 Sri Hastuti Noer, 2011, Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Pembelajaran Matematika Berbasis
Masalah Open-Ended. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.5 No.1 p.106.

tersebut”.3 Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa kemampuan berpikir kreatif
merupakan suatu kegiatan yang menunjukkan bahwa siswa mampu menganalisa
permasalahan yang ada, siswa mampu memunculkan informasi dasar dan
mengungkapkan ide baru, serta mengaitkan berbagai ide dan informasi dalam
menyelesaikan permasalahan matematika.
Siswa tidak akan terlihat mampu berpikir kreatif jika siswa tidak
memperlihatkan


kemampuannya.

Oleh

karena

itu,

siswa

harus

dapat

memperlihatkan kemampuannya dengan percaya diri. Menurut Keller (1983) dalam
teorinya model ARCS yang dikutip pada buku Siregar dan Nara, menyebutkan
bahwa huruf C pada ARCS adalah “Confidence (kepercayaan diri) yaitu merasa
diri kompeten atau mampu dan berpotensi untuk dapat berinteraksi dengan
lingkungan”.4


Seseorang

memiliki

kepercayaan

diri

saat

dirinya

mampu

berinteraksi dengan sesama manusia serta lingkungannya.
Berbeda halnya dengan ungkapan Maslow dalam Iswidharmanjaya, yang
menyatakan bahwa, “Percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan
dalam aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan dalam diri). Dengan percaya
diri, seseorang akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri. Sementara itu,

kurang percaya diri dapat menghambat pengembangan potensi diri”. 5 Definisi
3 Lia Rista dkk., 2016, Meningkatkan Kreativitas Matematik dan Kepercayaan Diri Siswa Melalui
Pembelajaran Humanistik Berbasis Pendidikan Matematika Realistik. Jurnal Didaktik Matematika. Vol.3 No.1
p.65
4 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar Dan Pembelajaran (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010),
p.52.
5 Derry Iswidharmanjaya, Satu Hari Menjadi Lebih Percaya DIri (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2013),
p.21.

menurut Maslow memiliki makna bahwa kepercayaan diri merupakan sesuatu
yang berada dalam diri siswa, dengan adanya kepercayaan diri siswa akan
mampu memahami dirinya. Jika siswa kurang memiliki kepercayaan diri akan
berakibat pada terhambatnya perkembangkan bakat dan potensi yang telah
dimilikinya
Berdasarkan hasil analisa dari kedua teori di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa percaya diri merupakan sikap percaya kepada kemampuan diri sendiri dan
memiliki konsep diri yang positif sehingga mampu bertindak mandiri dalam
mengambil keputusan, berani mengemukakan pendapat, dan berinteraksi dengan
baik. Siswa diharapkan dapat menuangkan kreativitas yang dimilikinya dengan
penuh kepercayaan diri. Dengan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, siswa akan

mampu untuk mengungkapkan ide dirinya, berinteraksi dengan baik, dan
mengambil keputusan tanpa ragu.
Berikut ini terdapat beberapa pemaparan penelitian yang menggunakan dua
variabel yang telah dipilih. Penelitian yang dilakukan oleh Devi Setyowati dan I
Wayan Widana yang berjudul pengaruh minat, kepercayaan diri, dan kreativitas
belajar terhadap hasil belajar matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kepercayaan diri berpengaruh secara langsung terhadap kreativitas belajar.
Kepercayaan diri merupakan salah satu ciri-ciri individu kreatif, sehingga
kepercayaan diri diyakini berpengaruh terhadap kreativitas individu tersebut.

Kepercayaan diri pada peserta didik ini akan membuat peserta didik lebih kreatif
dalam menemukan hal-hal yang baru dalam permasalahan yang dihadapinya. 6
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Raefri Sahrunanca dan
Dyah Astorini W yang berjudul hubungan antara kepercayaan diri dengan
kreativitas kelompok belajar “Sekolah Kami” di Bekasi. Dalam penelitian ini, hasil
yang diperoleh adalah tidak ada hubungan antara kepercayaan diri dengan
kreativitas, karena kepercayaan diri yang tinggi ternyata tidak menimbulkan
kreativitas yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya. 7
Berdasarkan permasalahan dan teori yang telah diuraikan, saya tertarik
untuk membuktikan bahwa terdapat hubungan antara kepercayaan diri dan

kemampuan berpikir siswa. Alasan lain saya tertarik memilih judul ini karena
terdapat dua penelitian yang memiliki tujuan yang sama namun memiliki hasil yang
berbeda.

6 Devi Setyowati dan I Wayan Widana, 2016, Pengaruh Minat, Kepercayaan Diri, dan Kreativitas Belajar
Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal EMASAINS. Vol.5 No.1 p.70-71.
7 Raefri Sahrunanca dan Dyah Astorini W, 2013, Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kreativitas
Kelompok Belajar “Sekolah Kami” Di Bekasi. Jurnal PSYCHO IDEA. Vol.11 No.1 p.52-53.

Daftar Pustaka
Iswidharmanjaya, D. 2013. Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Lia Rista, dkk. 2016. Meningkatkan Kreativitas Matematik dan Kepercayaan Diri
Siswa Melalui Pembelajaran Humanistik Berbasis Pendidikan Matematika
Realistik. Jurnal Didaktik Matematika. Vol.3 No.1.
Noer, Sri Hastuti. 2011. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Pembelajaran
Matematika Berbasis Masalah Open-Ended. Jurnal Pendidikan Matematika.
Vol.5 No.1.
Sahrunanca, Raefri, Astorini. 2013. Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan
Kreativitas Kelompok Belajar “Sekolah Kami” Di Bekasi. Jurnal Psycho Idea.

Vol.11 No.1.
Setyowati, Devi, Widana. 2016. Pengaruh Minat, Kepercayaan Diri, dan Kreativitas
Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal EMASAINS. Vol.5 No.1.
Siregar, Eveline, Nara. 2010.Teori Belajar Dan Pembelajaran. Bogor: Penerbit
Ghalia Indonesia.
Wulandari, Sinambela. 2017. Hubungan Kepercayaan Diri (Self-Confidence)
dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dengan
Menggunakan Model Problem Basedlearning di MAN Kisaran. Jurnal
Inspiratif. Vol.3 No.2.