Berwisata ke Gunung api

03 Editorial

[03] Mengingat Paradoks Kehidupan, Menyadari Maskulinisme dan Feminisme Bumi

[04] 04 Energi Panas Bumi: Banyak Manfaatnya,

Geologi Populer

Murah, dan Ramah Lingkungan [18] Berwisata ke Gunung api [26] Gunung Anak Krakatau Menggeliat [30] Daya Tarik Letusan Gunung Karangetang 2007 dan Potensi Bahayanya

34 Lintasan Geologi

[34] Sekilas Letusan G. Gamkonora Tanggal 9-13 Juli 2007 [48] Pengukuran Ground Penetrating Radar (GPR) di Sekitar Pusat Semburan Lumpur Panas Sidoarjo [52] Sumber Daya Tersembunyi di Daerah Sulit Air

62 Geofakta

[62] William Smith:The Father Of English Geology [65] Mengenal Lebih Jelas Istilah Plagiogranit Samudera

68 Profil

[68] Sugiharto Nitiharjo: Bergelut dengan Gerakan Tanah dan Air Bersih di Daerah Sulit Air, Berbagi Rasa yang Positif dan Mensyukuri

76 Seputar Geologi

Informasi tentang kegiatan bidang geologi dan bidang lain terkait kegiatan kegeologian, khususnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dan diikuti oleh Badan Geologi.

Pe nasehat Kepala Badan Geologi Penanggungjawab Sekretaris Badan Geologi Pemimpin Redaksi Eddy Mulyadi Wakil Pemimpin Redaksi Priatna Dewan Redaksi Oman Abdurahman,Prima M. Hilman, M. Taufik, Igan S. Sutawidjaja, Sugiharto Nitihardjo, Ipranta Redaktur Pelaksana Joko Parwata, M. M. Saphick Nurjaman, Bunyamin Koresponden Nandang Sumarna, Evina Widyantini, Nenen Andriyani Sirkulasi Asep Sofyan Fotografer & Dokumentasi Gatot Sugiharto, Titan Roskusumah Marketing & Humas Lilies M. Maryati Tata Letak & Artistik [V]Artstudio 022-70662366 Alamat Redaksi Gedung D Lantai IV Jl. Diponegoro No. 57 Bandung 40122 Telp. 022-7217321 Faks.022-7218154 website: http://www.bgl.esdm.go.id e-mail: warta@bgl.esdm.go.id

DESEMBER 2007 VOL. 2 NO. 4

Energi Panas Bumi: Banyak Manfaatnya, Murah, dan Ramah Lingkungan

Berwisata ke Gunung api Gunung Anak Krakatau Menggeliat

Daftar Isi Volume 2 No. 4 Desember 2007

03 Editorial

[03] Mengingat Paradoks Kehidupan, Menyadari Maskulinisme dan Feminisme Bumi

[04] 04 Energi Panas Bumi: Banyak Manfaatnya,

Geologi Populer

Murah, dan Ramah Lingkungan [18] Berwisata ke Gunung api [26] Gunung Anak Krakatau Menggeliat [30] Daya Tarik Letusan Gunung Karangetang 2007 dan Potensi Bahayanya

34 Lintasan Geologi

[34] Sekilas Letusan G. Gamkonora Tanggal 9-13 Juli 2007 [48] Pengukuran Ground Penetrating Radar (GPR) di Sekitar Pusat Semburan Lumpur Panas Sidoarjo [52] Sumber Daya Tersembunyi di Daerah Sulit Air

62 Geofakta

[62] William Smith:The Father Of English Geology [65] Mengenal Lebih Jelas Istilah Plagiogranit Samudera

68 Profil

[68] Sugiharto Nitiharjo: Bergelut dengan Gerakan Tanah dan Air Bersih di Daerah Sulit Air, Berbagi Rasa yang Positif dan Mensyukuri

76 Seputar Geologi

Informasi tentang kegiatan bidang geologi dan bidang lain terkait kegiatan kegeologian, khususnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dan diikuti oleh Badan Geologi.

Pe nasehat Kepala Badan Geologi Penanggungjawab Sekretaris Badan Geologi Pemimpin Redaksi Eddy Mulyadi Wakil Pemimpin Redaksi Priatna Dewan Redaksi Oman Abdurahman,Prima M. Hilman, M. Taufik, Igan S. Sutawidjaja, Sugiharto Nitihardjo, Ipranta Redaktur Pelaksana Joko Parwata, M. M. Saphick Nurjaman, Bunyamin Koresponden Nandang Sumarna, Evina Widyantini, Nenen Andriyani Sirkulasi Asep Sofyan Fotografer & Dokumentasi Gatot Sugiharto, Titan Roskusumah Marketing & Humas Lilies M. Maryati Tata Letak & Artistik [V]Artstudio 022-70662366 Alamat Redaksi Gedung D Lantai IV Jl. Diponegoro No. 57 Bandung 40122 Telp. 022-7217321 Faks.022-7218154 website: http://www.bgl.esdm.go.id e-mail: warta@bgl.esdm.go.id

Editorial

Mengingat Paradoks Kehidupan, Menyadari Maskulinisme dan Feminisme Bumi

Paradoks atau dua hal dalam satu diri yang seolah mungkin datang. Potensi energi panas bumi, airtanah, bertentangan, barangkali adalah salah satu ciri utama

dan wisata sekitar gunungapi adalah tiga dari sekian kehidupan. Aneh, memang. Tapi, begitulah adanya.

banyak aspek feminisme bumi. Kita pun sadar, bahwa Kita takut akan panasnya api. Sayangnya, kita sangat

alam sebenarnya lebih banyak memberikan memerlukan api. Demikian pula air adakalanya

kelembutan dan manfaatnya ketimbang kekerasan dan mendatangkan banjir yang terhadapnya kita

murkanya.

menghindar. Namun, kita pun sadar, manusia tak mungkin hidup tanpa air. Api dan air adalah dua

Ya, betapa tidak, kita memiliki sekitar 256 lokasi panas paradoks dari tak terhitung banyaknya paradoks di

bumi dengan potensi energi total sekitar 28 Gwe. Bila alam. Sikap manusia terhadap keduanya pun

potensi itu dapat kita manfaatkan dengan sebaik- paradoks: kadang menyukai, adakalanya membenci.

baiknya, maka bukan saja menyumbang untuk pencapain target elektrifikasi di tahun 2009 sebesar

Beberapa filosof menyebut hal-hal yang bersifat 67%, melainkan kita pun sudah mulai melangkah ke penertiban hingga kekerasan sebagai aspek

salah satu target millenium pembangunan bangsa- “maskulinisme”; dan hal-hal yang bersifat

bangsa: energi bersih dan terbarukan. Demikian pula, pengampunan hingga kelembutan sebagai aspek

potensi air tanah di daerah sulit air cukup dapat “feminisme”. Maka, paradoks pun adalah tabiat

diandalkan, dan pariwisata gunungapi dapat kehidupan yang mengandung segenap aspek

dikembangkan. Tidak kurang dari 250 lokasi daerah feminisme dan maskulinisme itu. Sebuah paradoks

sulit air atau total sekitar 500.000 penduduk telah yang kita berada dalam pengaruhnya..

memperoleh air bersih bersumber dari airtanah hasil kegiatan tahun 1995-2007. Untuk itu, maka penelitian

Apabila sifat bumi yang sedang mendatangkan dan promosi wilayah kerja pertambangan panas bumi bencana digambarkan sebagai maskulinisme bumi,

perlu ditingkatkan; potensi air tanah di sekitar 5.000 dan keadaan bumi yang sedang tenang adalah sifat

daerah sulit air atau desa tertinggal perlu feminismenya, maka paradoks pun merupakan ciri

dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya; sebagaimana bumi. Bumi terkadang sangat maskulin, sehingga

halnya potensi wisata lingkungan gunungapi dari dengan enteng begitu saja menjadi sumber bencana.

sekitar 79 kawasan gunungapi kita perlu terus Namun, bumi pula lah yang sebenarnya sangat feminin

ditingkatkan.

karena bumi adalah perbendaharaan manfaat yang besar dan melimpah bagi semua makhluk hidup di

Selain itu, pada saat yang sama kita harus senantiasa atasnya. Apa yang disajikan Warta Geologi kali ini pun

sadar dan waspada terhadap kerentanan bumi kita. masih di sekitar paradoks bumi, maskulinisme

Yaitu, kemungkinan munculnya bencana alam, sekaligus feminisme bumi itu.

terutama pada kawasan-kawasan yang telah diketahui rawan terhadap bencana.

Para pembaca yang budiman, Semburan lumpur Lapindo (2006), letusan gunungapi

Pembaca yang budiman,

Karangetang (Agustus 2007), dan Anak Krakatau Menghadapi paradoks alam, sebagian kita mungkin (Oktober 2007); kalau kita sepakat, dapatlah kita sebut

bertanya: ”Manakah yang lebih dominan antara sebagai geliat maskulinisme bumi. Masyarakat di

maskulinisme atau bencana dengan feminisme atau sekitar fenomena alam itu cukup direpotkan

manfaat di alam itu?”. Jawabannya, semua saya kira karenanya. Kita pun disadarkan bahwa alam yang

sepakat, “feminisme”-lah yang lebih dominan. Berkata sehari-hari tampak cantik, mengundang kita untuk

sebagian diantara para filosof: “Maskulinisme mengunjunginya atau memanfaatkannya, dapat pula

hanyalah pelengkap untuk 'tabiat' kehidupan yang menunjukkan keperkasaannya yang

pada dasarnya feminin: mencipta, memelihara, mengkhawatirkan. Lalu, kita pun diingatkan, bahwa

menumbuhkan hingga ke tingkat kesempurnaan”. suatu waktu mungkin beberapa gunungapi dari 79 gunungapi kita meletus; sejumlah sumber gempa dari

Semoga kita mampu selalu bersyukur dengan ribuan sumber gempa yang ada berguncang; tsunami

memanfaatkan sumber daya alam sebaik-baiknya. terjadi menyusul guncangan-guncangan itu; dan

Pada saat yang sama, semoga kita pun diberi longsor menerjang banyak daerah. Pada saat itu

kemampuan untuk selalu waspada dan berusaha betapa bumi menjadi sangat ”maskulin”.

mengurangi resiko akibat bencana alam. Namun, kecantikan dan kekayaan alam di sekitar

gunungapi, feminisme bumi kita itu, menyembuhkan luka akibat bencana yang terjadi sebelumnya dan menentramkan ingatan akan bencana alam yang

Bandung, Desember 2007

Editorial 3

Energi Panas Bumi:

Banyak Manfaatnya, Murah, dan Ramah Lingkungan

Oleh: Dr. Sjafra Dwipa engembangan panas bumi sebagai

P menyumbangkan sesuatu yang nyata untuk

salah satu sumber energi dewasa ini sangat strategis dan

pencapaian milenium pembangunan bangsa-bangsa. Dalam arus kuat perhatian dunia terhadap ekonomi yang terintegrasi dengan sosial dan lingkungan tersebut sampai tahun 2015 itu, pengembangan energi panas bumi sangat relevan. Sebab, energi panas bumi merupakan sumber daya yang bersifat bersih atau tidak mencemari lingkungan dan dapat diperbaharui (renewable). Keterdapatannya yang sering berada di daerah-daerah terpencil akan memicu pertumbuhan yang berarti apabila sumber energi tersebut dikembangkan. Panas bumi adalah sumber energi yang karakternya sangat cocok untuk pengembangan ekonomi lokal yang berwawasan lingkungan.

4 Warta Geologi.Desember 2007

Gambaran skematik ideal mengenai sistem panas bumi. Air meteorik (Rain water) masuk melalui daerah resapan (recharge area), kemudian mengalir pada reservoir yang mengalami pemanasan (tanda panah merah/hot water) dari sumber panas (magmatic intrusion: area warna merah/hot rock ). (Sumber: website International Geothermal Association, 2002).

Potensi energi panas bumi Indonesia merupakan sangat besar. Akan tetapi, pelepasan secara terbesar di dunia yaitu setara dengan 27 Gwe

alamiah energi panas bumi itu di alam sangatlah (Gigawatt elektrik, setara dengan 10 trilyun watt

kecil, rata-rata sekitar 1/16 watt per meter listrik). Sementara itu, saat ini hanya sebesar 857

persegi dari bawah permukaan bumi. Walaupun Mwe (Megawatt elektrik atau 1 juta watt listrik)

setiap orang dapat mengkonversi energi panas yang sudah dimanfaatkan untuk pembangkit

bumi menjadi tenaga listrik dengan efisiensi tenaga listrik. Potensi panas bumi Indonesia perlu

20%, namun hal itu hampir mustahil. Sebab, terus digali dan dikembangkan melalui berbagai

untuk menghidupkan lampu 60 watt saja, bentuk penyelidikan cadangan, rencana

misalnya, dengan energi panas bumi, maka kita pemanfaatan, dan implementasinya. Dengan

membutuhkan semua arus panas dari area seluas demikian, potensi kekayaan tersebut dapat

lapangan bola. Gradien temperatur menjadikan Indonesia sebagai negara pelopor

(peningkatan temperatur seiring bertambahnya dan produsen terbesar energi bersih bersumber

kedalaman) bumi yang normal dari permukaan 0 0 dari panas bumi.

hingga kerak bumi umumnya sebesar 17 -30 C per kilometer kedalaman.

Sistem Panas Bumi Panas bumi adalah sumber energi panas yang

Namun, dalam suatu daerah vulkanik kecil, terkandung di dalam air panas, uap air, dan

seperti pegunungan vulkanik di Pulau Jawa, batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya

Selandia Baru, dan Islandia, panas bumi dalam suatu sistem yang secara kejadian

mempunyai gradien temperatur yang lebih tinggi semuanya tidak dapat dipisahkan dan untuk

dibandingkan dengan gradien temperatur pemanfaatannya diperlukan proses

normal kerak bumi. Hal ini disebabkan karena penambangan. Secara alami, sumber energi

pada kedalaman tertentu terdapat magma yang panas bumi tampil bersamaan dengan

naik dari mantel bumi melewati kerak bumi keberadaan gunung api sehingga

menuju permukaan. Magma yang naik ini keterdapatannya hampir selalu berada di daerah

kemudian menghasilkan panas yang dapat yang berelevasi tinggi atau daerah hutan.

dimanfaatkan sebagai energi. Bumi, seperti juga matahari, menghasilkan panas

Sistem panas bumi dapat dideskripsikan sebagai secara alamiah. Energi yang dihasilkan oleh

air yang terkonveksi pada kerak bumi bagian atas panas bumi, seperti energi matahari, berjumlah

dalam ruangan yang tertekan, kemudian panas

Geologi Populer 5 Geologi Populer 5

tersebut.

permukaan bumi. Terdapat tiga elemen penting yang berpengaruh dalam sistem panas bumi,

Manifestasi Panas Bumi di Permukaan yaitu:

Suatu sumber daya panas bumi di bawah permukaan sering kali ditunjukkan oleh adanya

(1) sumber panas, manifestasi panas bumi di permukaan (geother- (2) reservoir dan batuan penutup (caprock), serta

mal surface manifestation), seperti mata air (3) fluida.

panas, kubangan lumpur panas (mud pools), geyser, kolam air panas, dan manifestasi panas

Seperti telah diuraikan di atas, sumber panas bumi lainnya. Manifestasi panas bumi di pada lapangan panas bumi adalah magma yang

permukaan diperkirakan terjadi karena adanya berasal dari kedalaman 50-100 km, bergerak ke

perambatan panas dari bawah permukaan atau atas, menembus atau mengintrusi lapisan-

karena adanya rekahan-rekahan yang lapisan batuan dengan membawa temperatur

0 0 memungkinkan fluida panas bumi (uap dan air yang tinggi (900 -1200 C) menuju kedalaman

panas) mengalir dari bawah ke permukaan. dangkal yang berkisar antara 2-10 km. Bentuk

intrusi ini biasanya intrusi kecil yang berulang Daerah dimana terdapat manifestasi panas bumi seperti retas (dike).

di permukaan biasanya merupakan daerah yang pertama kali dicari dan dikunjungi pada tahap

Reservoir adalah suatu batuan yang mempunyai eksplorasi panas bumi. Dari karakteristik porositas dan permeabilitas yang baik serta

manifestasi panas bumi di permukaan serta mengandung fluida panas akibat adanya panas

kandungan kimia air yang dijumpai kita dapat bumi. Reservoir umumnya dilapisi oleh batuan

membuat berbagai perkiraan mengenai sistem penutup yang impermeabel (tak dapat

panas bumi di bawah permukaan, misalnya menyimpan fluida) dan berhubungan dengan

mengenai jenis dan suhu reservoir. permukaan atau daerah resapan. Pada

umumnya, reservoir yang sering dijumpai dalah

Fumarol

batuan yang tersusun dari batuan vulkanik Fumarol (fumarole) adalah lubang kecil yang muda. Walaupun demikian, tidak tertutup

memancarkan uap panas kering (dry steam) atau kemungkinan jenis batuan lainnya bertindak

uap panas yang mengandung butiran-butiran air sebagai reservoir, seperti batuan sedimen dan

(wet steam). Hampir semua fumarol yang metamorf.

merupakan manifestasi permukaan dari sistem dominasi air memancarkan uap panas basah.

Fluida pada umumnya berupa air meteorik, yaitu Temperatur uap ini umumnya tidak lebih dari air yang berasal dari permukaan bumi. Kehadiran

100 C. 0

air magmatik (air yang berasal atau dibawa oleh magma) bersama volatil (komponen magma

Di daerah tempat adanya sistem dominasi uap yang mudah menguap) sangat mempengaruhi

dapat dijumpai wet fumarole atau pun dry komposisi kimia fluida. Pada reservoir tersebut air

fumarole, yaitu fumarol yang memancarkan uap meteorik dapat mengganti fluida yang biasanya

bertemperatur tinggi, sekitar 100-150 C. 0 keluar dari reservoir secara alamiah (hot springs)

Fumarol jenis ini sangat jarang dijumpai di alam. atau fluida yang keluar melalui lubang bor. Air

Salah satu contohnya adalah fumarol di meteorik akan berada dalam fasa (tahap) uap

lapangan panas bumi Sarula (Sumatera Utara). atau fasa cair, tergantung kepada besarnya

Kecepatan fumarol jenis ini umumnya sangat tekanan dan temperatur yang dimilikinya. Air ini

tinggi (>100 meter/detik). terkadang membawa unsur kimia dan gas seperti CO , H S, dan lain-lain. 2 2 Kolam Air Panas (Hot Pools) Kehadiran kolam air panas di alam juga

Mekanisme yang terjadi pada sistem panas bumi merupakan salah satu petunjuk adanya sumber adalah konveksi fluida. Konveksi ini disebabkan

daya panas bumi di bawah permukaan. Kolam air oleh pemanasan, dan perpindahan panas

panas ini terbentuk karena adanya aliran air tersebut dilakukan oleh konveksi fluida. Panas

panas dari bawah permukaan ke permukaan yang dipasok pada dasar sistem sirkulasi

bumi melalui rekahan-rekahan batuan. Pada

6 Warta Geologi.Desember 2007

[a]

[b]

[c]

[d]

[a] fumarol, [b] kolam air panas, [c] kubangan lumpur panas dan [d] tanah hangat. permukaan bumi, air mengalami penguapan

Air panas dapat berasal dari suatu reservoir air yang disebabkan adanya perpindahan panas dari

panas yang terdapat jauh di bawah permukaan permukaan air ke atmosfer. Panas yang hilang ke

bumi atau mungkin juga berasal dari air tanah atmosfer sebanding dengan luas area kolam,

(groundwater) yang menjadi panas karena temperatur pada permukaan, dan kecepatan

pemanasan oleh uap panas. angin. Kolam air panas dibedakan menjadi tiga,

Ÿ Bila air tersebut berasal dari reservoir panas

yaitu: bumi maka air tersebut hampir selalu bersifat

Ÿ Kolam air panas yang tenang (calm pools)

netral, umumnya jernih dan berwarna

Ÿ Kolam air panas yang mendidih (boiling pools)

kebiruan.

Ÿ Kolam air panas yang bergejolak (ebullient Ÿ Bila air tersebut berasal dari air tanah yang

pools) menjadi panas karena pemanasan oleh uap panas maka air yang terdapat di dalam kolam

Temperatur pada calm pools umumnya berada di air panas umumnya bersifat asam. Sifat asam ini bawah temperatur titik didih (boiling point). Di

disebabkan karena terjadinya oksidasi H di 2 sini laju aliran air umumnya kecil sekali.

dalam uap panas. Kolam air panas yang bersifat Sedangkan temperatur pada boiling pools adalah

asam (acid pools) umumnya berlumpur dan temperatur titik didih. Boiling pools seringkali

kehijau-hijauan. Kolam air panas mungkin saja disertai dengan semburan air panas. Oleh karena

terdapat di atas suatu reservoir air panas. itu boiling pools juga diklasifikasikan sebagai hot

springs atau mata air panas. Pada ebullient pools Mata air panas atau mata air hangat juga yaitu kolam air panas yang bergejolak, terdapat

merupakan salah satu petunjuk adanya sumber letupan-letupan kuat yang muncul secara tidak

daya panas bumi di bawah permukaan. Istilah beraturan disebabkan karena terlepasnya uap

”hangat” digunakan bila temperatur air lebih panas pada suatu kedalaman di bawah 0 kecil dari 50 C dan istilah ”panas” digunakan bila

permukaan air. Letupan-letupan kecil dapat juga 0 temperatur air lebih besar dari 50 C. Mata air disebabkan karena adanya non-condensable gas

panas atau mataair hangat ini terbentuk karena (gas yang tidak dapat mengembun) seperti CO . 2 adanya aliran air panas atau air hangat dari

Geologi Populer 7

Sumber Daya Cadangan

Pulau

Spekulatif

Hipotetis

Terduga

Mungkin Terbukti

(MWe) (MWe) (MWe)

(MWe) (MWe)

Sumatra

15 Tabel 1. Potensi Sumber daya dan cadangan panas bumi Indonesia. 380 Jawa

- - Nusa Ten ggara

- - Sulawesi

Papua 50 -

10723 1450 2002 256 Lokasi

Total

Total : 27.510 Mwe 14172

Potensi sumber daya dan cadangan panas bumi Indonesia

lebar 50-200 km, mulai dari Sumatera hingga perairan Maluku.

Pemanfaatan sumber daya panas bumi pada dunia pertanian dan perternakan telah terbukti

Hingga di penghujung tahun 2006 telah membawa dampak positif. Dengan diketahui terdapat 256 kelompok lokasi panas

memanfaatkan panas untuk menstabilkan bumi dengan total potensi sekitar 27 Gwe. Dari

temperatur bagi pertumbuhan dan bobot berat sejumlah ini, 203 lokasi (80%) berasosiasi

dari tanaman atau hewan yang akan dengan lingkungan vulkanik dan 53 lokasi (20%)

diproduksikan. Pemanfataan tersebut bisa berada di lingkungan non vulkanik seperti di

diaplikasikan pada temperatur ruangan, sirkulasi sebagian besar Pulau Sulawesi (kecuali Sulut),

udara, menjaga kelembaban tanah dan udara Kalimantan Barat, dan di Kepala Burung Irian

serta untuk sterilisasi media yang digunakan Jaya.

untuk tumbuhnya tanaman. Pemanfaatan Energi Panas Bumi

Pemanfaatan Panas Bumi untuk Pemanfaatan energi panas bumi dibagi atas

Pembangkit Listrik pemanfaatan tidak langsung (menggunakan

Fluida panas bumi bertemperatur tinggi tekanan uap untuk memutar turbin pembangkit

(>225 C) telah lama digunakan di beberapa 0 listrik) dan pemanfaatan langsung. Pemanfaatan

negara untuk pembangkit listrik. Beberapa tahun langsung adalah penggunaan panas dari fluida

terakhir ini perkembangan teknologi telah panas bumi. Dewasa ini pemanfaatan fluida

memungkinkan digunakannya fluida panas bumi panas bumi sangat beraneka ragam, baik untuk

0 bertemperatur sedang (150 -225 C) untuk 0 pemanas ruangan, rumah kaca, sterilisasi media

pembangkit listrik. Energi panas bumi yang relatif tanaman, pengering hasil pertanian dan

tidak menimbulkan polusi dan terdapat perikanan, pengering kayu, dll.

menyebar di seluruh Kepulauan Indonesia, sesungguhnya merupakan salah satu energi yang

Penggunaan fluida panas bumi tersebut sangat tepat untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit tergantung dari besarnya potensi yang

listrik di masa yang akan datang untuk dimilikinya, terutama temperatur dari fluida yang

memenuhi sebagian dari kebutuhan listrik dihasilkan.

nasional yang cenderung terus meningkat.

10 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Untuk kandungan panas atau cadangan yang pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik

relatif kecil, namun mempunyai suhu yang cukup Tenaga Uap (PLTU). Perbedaaannya adalah pada

tinggi sebagai sumber energi listrik, dapat PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan

digunakan untuk pembangkit listrik berskala kecil broiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari

dengan kapasitas terpasang antara 1-5 MW. Di reservoir panas bumi. Apabila fluida di kepala

beberapa tempat pembangkit dibangun dengan sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat

kapasitas kecil, seperti di Fang Thailand yang dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian

berkapasitas 300 kW. Untuk mendukung turbin akan mengubah energi panas bumi

keberadaan pembangkit tenaga panas bumi menjadi energi listrik. Apabila fluida panas bumi

skala kecil, dibutuhkan campur tangan keluar dari kepala sumur sebagai campuran

pemerintah, karena pembangkit skala kecil fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka

menghadapi permasalahan keuangan dan operasional.

Pada dasarnya pembangkit tenaga panas bumi dapat dibangun mengikuti permintaan beban listrik. Pembangkit tenaga kecil biasanya dibangun menggunakan pendekatan modular yang dapat mengurangi biaya konstruksi dan dapat ditempatkan dekat ke sumur sehingga keseluruhan proyek mempunyai dampak lingkungan yang minimal. Pembangkit tenaga kecil telah memainkan peranan penting dalam perkembangan dan

Skema berbagai kegunaan energi panas bumi sesuai dengan temperatur penggunaan tenaga panas bumi. Kunci suksesnya adalah pembangkit yang

terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan kapasitasnya melebihi permintaan, dan selalu pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan

mencari kemungkinan penyatuan sistem melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga

pemanfaatan langsung air panas untuk fasa uap yang dihasilkan dari separator inilah

memperbaiki perekonomian perusahaan yang kemudian dialirkan ke turbin.

pembangkit dan juga masyarakat setempat. Dari 256 lokasi panas bumi, baru 7 lapangan

Hotel International Kirishima di Jepang termasuk panas bumi yang menghasilkan listrik dengan

unik dalam memanfaatkan tenaga panas bumi. kapasitas terpasang sebesar 807 Mwe. Karena

Selain untuk pemandian uap, hotel ini juga adanya efisiensi turbin, PLTP tersebut mampu

memiliki pembangkit tenaga panas bumi skala memproduksi 857 Mwe. PLTP tersebut terdapat

kecil (100 kW) yang dibangun pada tahun 1983 di Sumatera (Sibayak), Jawa Barat (Kamojang,

dan masih digunakan sampai sekarang. Hotel ini Darajat, Wayang Windu Salak), Jawa Tengah

juga menggunakan uap dari sumur panas bumi (Dieng), dan Sulawesi Utara (Lahendong).

Geologi Populer 11

Sumber panas bumi yang sudah dikembangkan menjadi PLTP Sibayak '95

Cadangan, 170 MW

di Indonesia Terpasang, 2 MW

Dieng '02

Cadangan, 580 MW Terpasang, 60 MW

Kamojang '83

Cadangan, 333 MW Terpasang, 140 MW

PLTP

Total Kapasitas : 807 MW

Gunung Salak '94

Cadangan, 600 MW Terpasang, 330 MW

Darajat '94

Cadangan, 432 MW Terpasang, 145 MW

Lahendong '01

Cadangan, 175 MW

Wayang Windu '99

Terpasang, 20 MW

Cadangan, 385 MW Terpasang, 110 MW

12 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7

Pembangkit listrik beskala kecil di Fang Thailand dengan tipe biner berkapasitas 300 kW (Sumber: website World Bank, 2000) untuk pemanas dan penyejuk ruangan.

Pemanfaatan Panas Bumi Untuk Rumah Kaca

P e m a n f a a t a n Pa n a s B u m i Pa d a Rumah kaca adalah sebuah ruangan yang Pertanian Terbuka

dirancang untuk menumbuhkan tanaman di Air yang berasal dari panas bumi dapat

bawah kondisi lingkungan yang terkontrol. Efek digunakan pada pertanian ladang terbuka

rumah kaca menyebabkan terjebaknya radiasi sebagai sumber irigasi atau pemanas tanah dan

matahari dan panas oleh penggunaan kaca, agen pensteril tanah. Aplikasi ini sangat baik

plastik film atau fiberglass sebagai kontrol karena menggunakan pemanasan pada rentang

lingkungan permukaan untuk menutup area pertanian. Pemanasan rumah kaca merupakan

suhu terendah dimana sumber dayanya sangat salah satu aplikasi sumber daya panas bumi yang melimpah. Tumbuhan akar terbuka (sayuran

sering digunakan.

varietas 'musim dingin') dan tumbuhan jenis cepat tumbuh (seperti poplar) menunjukkan

Evaluasi dari proyek rumah kaca melibatkan pertumbuhan yang pesat dan menguntungkan

pertimbangan dari struktur pemanasan, sistem jika ditanam pada tanah dengan suhu 21 C. 0

perancangan dan konsumsi energi setiap tahunnya. Semua tanaman yang dipasarkan,

Di dekat Ismir, Turki dan Oregon, USA, fluida bunga, dan banyak tumbuhan lainnya cocok panas bumi juga telah dimanfaatkan untuk

untuk ditanam dalam rumah kaca. Suhu dalam memanaskan tanah pertanian (soil heating). Air

ruang kaca merupakan suatu fungsi dari 0 0 tanaman, yang diatur antara 18 -27 C. Beberapa

panas bumi dialirkan melalui pipa-pipa yang tumbuhan seperti mawar membutuhkan kontrol ditanam di bawah permukaan tanah. Di Oregon, kelembaban dan sirkulasi udara yang baik untuk

penggunaan panas bumi pada pertanian ini tidak menghindari terjadinya penjamuran pada daun. hanya memperbaiki kualitas produksi tetapi juga

Jamur Shiitake dapat tumbuh sepanjang tahun meningkatkan produksi jagung (45%), tomat

di tanah yang dipanasi dari fluida panas bumi (50%) dan kedelai (66%).

dalam rumah kaca di propinsi Fujian Cina. Lama pertumbuhan dari jamur ini kurang dari 2 bulan

Geologi Populer 13

Rumah kaca di New Mexico Amerika Serikat yang menggunakan panas bumi untuk menstabilkan temperatur ruangan (website Geothermal Education Office, 2000)

Pemanfaatan air panas bumi untuk budidaya ikan patin di Lampung

14 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7

Geologi Populer 15

Contoh sterilisasi media jamur, Kamar sterilisasi media jamur, Lapangan panas bumi Kamojang (Jawa Barat)

(autoclave) Kamojang (Jawa Barat)

Skema pemanfaatan energi panas bumi untuk sterilisasi Jamur siap panen, media tanam

Lapangan panas bumi Kamojang (Jawa Barat)

16 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7

Kopra yang dikeringkan dengan panas bumi, Kopra yang dikeringkan dengan panas matahari, Lahendong Sulawesi Utara

Lahendong Sulawesi Utara

Penulis adalah Kepala Bidang Informasi , Pusat Sumber Daya Geologi - Badan Geologi

Geologi Populer 17

Berwisata ke Gunung api

Oleh: Igan S. Sutawidjaja

B tempat rekreasi yang lengkap dengan berbagai

anyak cara orang dalam memilih jenis wisata ketika memanfaatkan waktu liburan. Ada yang suka mengunjungi

atraksi permainan, ada juga yang lebih menyukai melihat riak air dan mendengar suara ombak di pantai, dan ada pula yang memilih sebagai oponturir dengan mendaki gunung dan menikmati berbagai keindahan pemandangannya. Untuk yang terakhir ini, bagi anda yang tertarik dengan wisata gunung api, dalam tulisan berikut ini kami mengajak anda untuk mengetahui tentang wisata gunung api.

Foto : Igan S. Sutawidjaja

18 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7 18 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7

abu, letusan material pijar, leleran lava. Pada jarak Obyek wisata gunung api yang dihasilkan dapat

yang aman, letusan gunung api ini menjadi merupakan obyek wisata yang sudah ada

tontonan yang menarik, di samping melihat sebelumnya maupun obyek wisata yang sudah

gumpalan abu yang disemburkan juga lontaran dikembangkan. Jenis obyek wisata tersebut

batu pijar yang bila kejadiannya di waktu sore dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu obyek

atau malam hari , terlihat seperti kembang api wisata utama dan obyek wisata penunjang.

raksasa.

Obyek wisata utama adalah obyek wisata Obyek wisata gejala gunung api adalah gunung api sebagai hasil kegiatan gunung api,

obyek wisata hasil kegiatan gunung api berupa diantaranya pemunculan mataair panas,

mataair panas, semburan air panas, fumarola fumarola, solfatara, kawah, kaldera, danau

(semburan uap air), solfatara (semburan asap kawah, erupsi, dll.

belerang), kubangan lumpur panas. Obyek wisata erupsi gunung api adalah

Obyek wisata mitigasi bencana geologi

Foto: Igan S. Sutawidjaja

Foto: Igan S. Sutawidjaja

Obyek wisata kawah gunung Obyek wisata kawah gunung api : Danau Kawah G.

api : Danau Kawah G. Galunggung

Kelimutu,

Foto: Igan S. Sutawidjaja

Foto: Igan S. Sutawidjaja

Obyek wisata kawah gunung Obyek wisata kawah gunung api : Kawah G. Bromo.

api : Kawah G. Papandayan’

Foto: Igan S. Sutawidjaja

Obyek wisata kaldera gunung api , dari atas: Kaldera Bromo-Tengger, Jawa Timur; Kaldera Batur, Bali; dan Kaldera Rinjani, Lombok.

20 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7

Indonesia merupakan daerah kunjungan wisata Halmahera dan Sulawesi Utara. Secara geografis yang sarat dengan obyek-obyek wisata yang khas

maupun administratif, deretan gunung api maupun alamiah. Salah satu obyek wisata alami

tersebut dapat dijangkau dengan mudah baik yang perlu dikembangkan sesuai dengan nilai

melalui darat, laut, maupun udara. Segala potensi sumber daya alamnya, yaitu gunung api.

bentuk fenomena alam yang terjadi di gunung Potensi wisata gunung api Indonesia dengan 129

api, bentang alam, keindahan panorama, gunung api aktifnya merupakan aset wisata yang

kesejukan udara dan kesuburan tanahnya luar biasa, keindahah danau kawah,

merupakan sumber daya gunung api yang dapat pemandangan sebuah kaldera, hingga pan-

dikembangkan dan dimanfaatkan secara orama letusan gunung api merupakan jenis

maksimal sebagai sumber daya wisata gunung wisata yang dapat dijadikan andalan. Gunung

api.

api merupakan tujuan disamping para ilmuwan, juga para wisatawan baik domestik maupun

Disamping memiliki potensi bahaya, gunung api manca negara, karena mempunyai daya tarik

merupakan daerah yang sangat subur, sehingga tersendiri, keindahan, kelangkaan dan keindahan

menjadi daya tarik sebagai kawasan panoramanya. Sampai saat ini wisata gunung api

permukiman, pertanian perkebunan dan segala masih mengandalkan pada daya tarik sumber

aktifitas manusia lainnya. Potensi tersebut dapat daya wisatanya saja, belum dikembangkan

menjadi daya dukung yang kuat dalam upaya dalam segi keilmuannya. Padahal diharapkan

pengembangan menjadi obyek wisata gunung api yang potensial. Pada saat terjadi letusan pun,

Foto: Igan S. Sutawidjaja

para wisatawan tidak hanya melakukan kegiatan gunung api dijadikan obyek wisata maupun wisata dari segi kesenangannya saja, tetapi juga

penyelidikan keilmuan. Walaupun sangat bisa mendapatkan manfaat keilmuan yang

beresiko tetapi menjadi obyek wisata yang langka berguna.

dan atraktif. Oleh sebab itu sudah saatnya bagi instansi kepariwisataan ataupun para pengusaha

Potensi Wisata Gunung api wisata tidak hanya menyuguhkan obyek wisata Indonesia salah satu negara yang kaya akan gunung api dalam bentuk fisik alamnya saja, gunung api, memiliki l.k. 500 gunung api, 129 tetapi sebaiknya disertai dengan informasi diantaranya merupakan gunung api aktif yang mengenai aspek ilmiah kegunungapian dan tersebar pada jalur gunung api sepanjang 7000 lingkungannya, agar obyek-obyek wisata km yang membentang mulai dari pulau Sumatra, tersebut dapat bernilai lebih tinggi serta lebih Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Banda hingga

menarik.

Geologi Populer 19

Obyek wisata utama gunung api (arah jarum jam dari kiri atas): Mata air panas Pancuran Tujuh, Baturaden, Purwokerto; Mata air panas Pancuran 13, Guci, Tegal; Semburan fumarola Kawah Kamojang, Garut Endapan air panas Gua Sarabadak, Baturaden, Purwokerto.

adalah obyek wisata yang dibuat dalam rangka tidak banyak orang untuk melakukan wisata jenis mitigasi bencana geologi, diantaranya pos

ini, karena memerlukan fisik yang prima dan pengamatan gunung api, dam penahan lahar,

keterampilan.

saluran pembuangan air danau kawah dll. Obyek wisata budaya/tradisi/kesenian

Obyek wisata penunjang adalah obyek wisata adalah obyek wisata hasil kegiatan manusia yang gunung api yang bersifat umum, diantaranya

unik dan langka yang terbentuk/terjadi sekitar panorama/bentang alam, air terjun serta obyek

gunung api, seperti candi, kampung kuno, yang berhubungan dengan aktifitas manusia,

kesenian khas. Selain obyek wisata utama, seperti obyek wisata budaya/tradisi/sejarah dan

banyak obyek wisata budaya atau tradisi yang lainnya berupa candi, upacara keagamaan/adat,

dilakukan di sekitar lereng gunung api. Hal ini rumah adat, kesenian.

ikut melengkapi kunjungan wisata ke gunung api.

Obyek wisata panorama gunung api adalah obyek wisata bentang alam yang

Aspek Wisata Gunung api, terdiri atas aspek menimbulkan keindahan alam, seperti bentuk

produk wisata gunung api dan aspek pasar. kerucut gunung api, kawah, kaldera dll.

Aspek produk wisata mempunyai kandungan obyek wisata gunung api cukup besar dan

Obyek wisata rekreasi/olah raga adalah menarik serta memiliki kekhasan, serta obyek wisata kegiatan manusia yang dilakukan di

mempunyai potensi wisata budaya yang berada kawasan gunung api, seperti hiking, trekking,

di sekitar gunung api sehingga dapat melengkapi rapelling dan lain-lain. Obyek wisata ini lebih

sekaligus memperkuat keberadaan obyek wisata cenderung sebagai obyek wisata minat khusus,

gunung api, sedangkan aspek pasar meliputi (1)

Geologi Populer 21

Foto: Igan S. Sutawidjaja

Foto: Reuter

Foto: Igan S Sutawidjaja

Foto: Igan S. Sutawidjaja

Obyek wisata utama erupsi gunung api (arah jarum jam dari kiri atas): Erupsi G. Bromo 2004, Jawa Timur; Erupsi G. Batur 1994, Bali; Erupsi G. Papandayan 2002, Jawa Barat; Wisata saat erupsi G. Anak Krakatau 1993, Lampung Selatan.

lokasi gunung api umumnya mudah dikenal dan gunung api, dapat dijadikan sebagai obyek mudah dicapai serta umumnya terletak pada

wisata gunung api.

jalur/lintasan wisata, (2) obyek wisata serta sarana penunjang di sekitar gunung api dapat

Penutup Pengembangan kepariwisataan merupakan salah Sianidasi pada tambang rakyat,

dijadikan elemen wisata yang sangat Halmahera Utara, Malut satu cara yang dapat membantu meningkatkan

mendukung, (3) minat wisatawan domestik dan pertumbuhan perekonomian nasional. Untuk itu mancanegara ke kawasan gunung api masih diperlukan suatu perencanaan yang matang besar, dan (4) Pos Pengamatan Gunung api yang dengan melibatkan berbagai unsur seperti merupakan media informasi tingkat kegiatan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan

22 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7

Foto: Igan S. Sutawidjaja

Foto: Igan S. Sutawidjaja

Foto: Igan S. Sutawidjaja

Foto: Igan S. Sutawidjaja

Foto: Igan S. Sutawidjaja

Obyek wisata utama produk gunung api (arah jarum jam dari kiri atas) Endapan awan panas yang dipahat menjadi pura di Bali; Gua pada endapan lava G. Slamet, Jawa Tengah; Endapan belerang di Kawah Ijen, Jawa Timur; Endapan piroklastik G. Bromo; Endapan air panas

di Baturaden.

elemen swasta, agar pemanfaatan berbagai wisatawan dengan mudah melakukan potensi obyek wisata dapat dijadikan andalan

pemilihan. Perlunya meningkatkan pengetahuan bagi devisa negara serta dapat meningkatkan

gunung api bagi calon para guide wisata gunung perekonomian daerah. Untuk merealisasikan hal

api.n

tersebut perlunya meningkatkan promosi melalui berbagai media seperti Leaflet, buku, video tentang aset wisata gunung api yang dimiliki oleh Indonesia. Membuat paket wisata dalam

Penulis adalah Penyelidik Bumi pada Pusat Vulkanologi dan kemasan yang menarik, sehingga para

Mitigasi Bencana Geologi - Badan Geologi

Geologi Populer 23

Obyek wisata utama gejala gunung api (arah jarum jam dari kiri atas): Lapangan solfatara di Kawah mas G. Papandayan, Jawa Barat; Semburan air panas di Kawah Kamojang, Jawa Barat; Bualan lumpur panas di Kawah Lahendong, Sulawesi Utara; semburan air panas di Kawah Domas

Menambang emas dari tailing tambang tembaga, Mimika, Papua. G. Tangkubanparahu, Jawa Barat.

Obyek wisata mitigasi bencana gunung api

pembuangan air danau kawah G. Galunggung, Jawa Barat; Sabo dam di Kali Krasak, (arah jarum jam dari kiri atas) Outlet lereng G. Merapi, Jawa

Jawa Timur; Shelter pelindung dari bahaya lontaran batu (pijar) saat terjadi letusan di G. Tengah; Inlet saluran pembuangan air danau kawah G. Kelut, Asama, Jepang.

24 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7

Obyek wisata penunjang sekitar gunung api:

, Panorama Kaldera Batur dilihat dari lereng G. Batur , latar tampak dinding kaldera dan Danau Batur

. belakang G. Agung, Bali (atas); Kaldera Rinjani di P Lombok masih favorit sebagai wisata minat khusus (bawah).

Obyek wisata penunjang sekitar gunung api (arah jarum jam dari kiri atas) Air terjun banyak dijumpai pada lereng gunung api, beberapa yang dikembangkan menjadi obyek kesenangan; gunung api tempat wisata dan studi di lapangan; tempat peristirahatan paling nyaman di lereng gunung api, apalagi dilengkapi kolam renang/rendam air panas; gunung api merupakan sumber air bersih dan menjadi tempat kesenangan bermain air; gunung api merupakan tempat yang subur sehingga hutan tumbuh subur, apabila ditata akan menjadi obyek wanawisata.

Tradisi Kasodo di

Obyek wisata penunjang budaya, tradisi, dan kesenian sekitar

gunung api (dari kiri atas searah jarum jam): Adat Kampung Naga di lereng G. Tinggi Dieng,

Obyek wisata penunjang rekreasi atau olah raga

kawah G. Bromo, Jatim; Rumah

searah jarum jam): Mendaki puncak gunung api melewati batu-batu (dari kiri atas Galunggung, Jabar; Candi Pandawa Lima di Dataran

tajam di G. Anak Krakatau, Lampung Selatan; kepuasan mencapai Jateng; Budaya dan kesenian adu domba di lereng G. Guntur

puncak Mahameru, Jatim; Rapelling pada endapan batuapung di Jabar.

Pulau Rakata Komplek Krakatau.

Geologi Populer 25

Gunung Anak Krakatau Menggeliat

Oleh: Igan S. Sutawidjaja

G menimbulkan korban mencapai 36.000 ribu

unung Anak Krakatau yang terkenal dengan peristiwa letusan tahun 1883 diikuti dengan tsunami dan

orang, pada tanggal 23 Oktober 2007 kembali menggeliat setelah istirahat selama enam tahun. Letusan kali ini terjadi di lereng atas sebelah barat daya hampir ke selatan membentuk kawah baru.

Gunung api yang terletak di Selat Sunda Lampung Selatan itu memuntahkan material yang dierupsikan membentuk kolom asap setinggi 100 sampai 600 m dari puncaknya dan melontarkan batu (pijar) berdiameter sampai tiga meter pada radius satu kilometer dari pusat erupsinya. Selain itu, material ukuran dua sampai enam sentimeter dilontarkan sejauh dua kilometer.

26 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7

Jenis letusan Gunung Anak Krakatau pada umumnya strombolian, yaitu semburan magma akibat pelepasan gas yang dikeluarkan sedikit demi sedikit. Pada siang hari kita dapat menyaksikan semburan material magmatis membentuk kolom asap berwarna abu-abu atau abu-abu kehitaman dan suara dentuman. Adakalanya kolom asap berwarna putih, hal tersebut material yang disemburkan tidak banyak, yang dilepaskan hanyalah gas. Pada malam hari dapat menyaksikan

Komplek Gunung api Krakatau di Selat Sunda. letusan-letusan

Untuk menghindarkan terjadinya korban akibat spektakuler

letusan Krakatau, para pengunjung tidak dimana kolom

diperkenankan memasuki wilayah radius tiga asap tidak tampak,

kilometer dari pusat erupsinya.

Seorang jurnalis sedang mengabadikan letusan Gunung Anak Letusan Gunung Anak Krakatau difoto dengan menggunakan Krakatau dari pantai utara P. Rakata.

zoom dari pantai utara P. Rakata.

tetapi semburan magma dan lontaran batu pijar tampak sangat menarik, seperti halnya

Gunung Anak Krakatau, sejak lahir tahun 1929 menyaksikan pesta kembang api.

sampai sekarang telah meletus sekurang-kurang

80 kali atau terjadi setiap tahun berupa letusan Bagi para wisatawan yang ingin

esplosif atau efusif. Waktu istirahat kegiatan mendokumentasikan letusan Gunung Anak

letusannya antara 1-8 tahun, tetapi kegiatan Krakatau, posisi yang paling baik dapat

letusannya adakalanya terjadi 1-6 kali letusan dilakukan dari Pulau Rakata, yaitu di pantai utara

dalam setahun, bahkan pada tahun 1993 dan Rakata di teluk sebelah barat. Dari tempat ini kita

2001 letusan terjadi hampir setiap hari sepanjang dapat menyaksikan letusan Gunung Anak

tahun.

Krakatau baik siang atau malam hari secara aman dari bahaya lontaran batu (pijar).

Komplek Gunung api Krakatau terdiri atas empat

Geologi Populer 27

Letusan Gunung Anak Krakatau pada malam hari, tampak semburan lava pijar dan lontaran batu pijar dofoto dengan menggunakan zoom dari pantai utara P. Rakata.

pulau, yaitu Rakata, Sertung, Panjang dan Anak tidak akan menimbulkan bencana bagi Krakatau. Ketiga pulau pertama merupakan sisa

penduduk di sekitar Selat Sunda maupun bagi pembentukan kaldera dari Gunung Krakatau

pelayaran yang melewati Selat Sunda, karena purba, sedangkan Pulau Rakata adalah gunung

jangkauan lontaran batu (pijar) terbatas di dalam api yang tumbuh bersamaan dengan gunung api

komplek Gunung Krakatau atau beradius 3 Km Danan dan Perbuwatan sebelum terjadi letusan

dari pusat erupsinya, tinggi tiang asap berkisar besar pada tahun 1883. Gunung Anak Krakatau

antara 100 - 600 m. Yang dikhawatirkan dalam merupakan pulau gunung api yang terletak di

hal ini adalah para pengunjung yang mendekat pusat Komplek Gunung Krakatau yang tersusun

atau mendaki Gunung Anak Krakatau bisa dari lapisan selang-seling antara lava dan

terkena lontaran batu pijar, kemudian abu yang piroklastik (material lepas), menyusun tubuhnya

diterbangkan angin sehingga mencapai jalur mencapai tinggi 315 m dari muka laut, hasil

pesawat terbang, apabila terhisap mesin jet, pengukuran pada Agustus 2003. Komplek

maka akan merusak mesin tersebut. Letusan Gunung Krakatau ini tidak dihuni oleh penduduk,

semacam ini juga tidak akan menimbulkan tetapi menjadi obyek menarik bagi para

tsunami, karena material yang disemburkan wisatawan maupun para ahli gunung api sebagai

jumlahnya sedikit dan jatuh di sekitar sumber obyek penelitian serta menikmati keindahan

erupsinya.n

alamnya. Kegiatan letusan Gunung Anak Krakatau saat ini

Penulis adalah Penyelidik Bumi pada Pusat Vulkanologi dan merupakan tahap pembangunan tubuhnya dan

Mitigasi Bencana Geologi - Badan Geologi

28 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7

Lokasi Letusan G. Anak Krakatau pada tanggal 23-25 Oktober 2007

Tekanan magma mendorong Anak Krakatau terus tumbuh

Lokasi Letusan 23 Oktober 2007

Sumber: Tempointeraktif.com

Lokasi letusan G. Anak Krakatau dilihat dari Selatan pada tanggal 25 Oktober 2007

Asap letusan putih kelabu-hitam, setinggi 200-300 m di atas kawah, selang waktu antara letusan 3-6 menit

Geologi Populer 29

Daya Tarik Letusan Gunung Karangetang 2007 dan Potensi Bahayanya

Oleh: Cecep Sulaeman, dkk

“ kami yang ingin menonton letusan

Gunung Karangetang. Hampir setiap hari turis M

ay I stay here?....”, itu salah satu pertanyaan seorang turis kepada

datang ke Pulau Siau untuk menyaksikan letusan Gunung Karangetang. Sering pula para turis datang ke pos pengamatan Gunung Karangetang dan memohon ijin mendirikan tenda di halaman pos pengamatan untuk menyaksikan keindahan letusan Gunung Karangetang pada malam hari. Letusan gunung tidak jarang menimbulkan bencana, akan tetapi membawa kesuburan dan juga memberikan kenimatan (amenities) kepada umat manusia.

Letusan Gunung Karangetang Agustus 2007 memiliki daya tarik untuk ditonton di samping memiliki potensi bahaya. Gunung Karangetang terletak di Pulau Siau, Kabupaten Sitaro, Propinsi Sulawesi Utara. Kabupaten Sitaro merupakan kabupaten yang baru dibentuk. Sitaro sendiri singkatan dari nama tiga pulau yaitu Siau, Tagulandang dan Biaro.

30 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7

G. AWU

P. SANGIR

tersebut terjadi guguran-guguran piroklastik yang kadang-kadang menyebabkan awan panas guguran.

Bila kita melihat kejadian semburan material pijar pada malam hari, ibaratnya kita sedang

P. SIAU

menonton pesta kembang api. Semburan

P. TAGULANDANG

material dilihatnya seperti semburan kembang api yang keluar dari kawah kemudian jatuh ke tanah dan memancar menimbulkan bunga api baru. Luncuran material dilihatnya ibarat bola-

G. RUANG

bola api yang menggelinding. Barangkali itu

G. TANGKOKO

MANADO Bitung

salah satu daya tarik letusan Gunung

AS

P. LEMBEH

G. LOKON

G. MAHAWU

Karangetang, sehingga turis jauh-jauh datang

A G. SOPUTAN dari manca negara dengan rela tidur di tenda-

H tenda hanya ingin menonton letusan Gunung

A LAUT MALUKU

Karangetang.

N I G. AMBANG

Berdasarkan catatan, letusan selama Agustus 2007 umumnya mirip dengan letusan sebelumnya dan tampaknya sudah menjadi

Peta Lokasi Gunung Api Karangetang karakteristik dari kegiatan letusan Gunung Karangetang. Semburan-semburan material pijar

Letusan Gunung Karangetang Agustus tersebut biasa dikenal sebagai letusan Stromboli. 2007

Gunung api yang memiliki letusan Stromboli Kapan letusan Gunung Karangetang dimulai?,

biasanya banyak diburu oleh wisatawan dan perlu penelitian untuk menjawabnya, karena

fotografer. Seperti saat Gunung Batur di Bali setiap hari juga letusan terjadi. Guguran lava dari

sedang meletus pada tahun 1994 dan tahun puncak sering terjadi, sinar api di puncak selalu

1997, hotel-hotel di Kintamani selalu penuh oleh tampak pada malam hari. Pengamat Gunung

turis yang ingin melihat letusan stromboli. Karangetang mengatakan sejak tahun 1980-an

Sedangkan di Pulau Siau belum banyak hotel, Gunung Karangetang tidak pernah mutiki

sehingga para turis memilih mendirikan tenda- (bahasa Siau yang artinya tidur). Wajar kalau

tenda untuk menyaksikan letusanstromboli. Daniel (pengamat Gunung Karangetang) pernah

Peningkatan kegiatan Gunung Karangetang memperoleh penghargaan pelayanan luar biasa biasanya diawali dengan meningkatnya gempa dari pemerintah RI, karena beliau juga sering tektonik. Begitu pula peningkatan kegiatan pada tidak mutiki dalam melaksanakan tugasnya. Agustus 2007 diawali dengan meningkatnya

Bila dilihat dari waktu meningkatnya intensitas jumlah gempa tektonik lokal pada tanggal 5 letusan, letusan Agustus 2007 mulai meningkat

Agustus 2007. Sedangkan data deformasi secara mencolok sejak 11 Agustus 2007. Waktu

menunjukkan tubuh Gunung Karangetang itu terjadi leleran lava ke kali Sahede sejauh 1700

membengkak sejak Juni 2007. Tetapi ada juga m dari kawah. Dari ujung lelerannya terjadi awan

orang yang menghubungkan antara kejadian panas guguran sejauh 2250 m. Dari kali tersebut

letusan Gunung Api Karangetang Agustus 2007 terjadi penyimpangan leleran lava ke arah kali

dan gempa Bengkulu September 2007 dengan Keting sejauh 1800 m dari puncak. Kegiatan

peristiwa gerhana yang waktunya hampir letusan berikutnya adalah sering terjadi

bersamaan. Memang sebelumnya kita mencatat semburan material pijar, luncuran material pijar,

peristiwa gerhana yang waktunya hampir leleran lava serta letusan abu. Diujung leleran lava