PENGEMBANGAN MEDIA PENGENALAN KEARIFAN LOKAL BUDAYA CIREBON BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI MAHASISWA

JURNAL LOGIKA, Vol XVII, No 2, Agustus 2016
www.jurnal.unswagati.ac.id

ISSN: 1978-2560

PENGEMBANGAN MEDIA PENGENALAN KEARIFAN LOKAL BUDAYA
CIREBON BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER
BAGI MAHASISWA
Siti Aisyah, M.Pd
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui seperti apa media pendidikan kearifan
lokal Cirebon berbasis aplikasi android; (2) Mengetahui apakah media pendidikan kearifan
lokal Cirebon berbasis aplikasi android dapat digunakan sebagai media pendidikan karakter.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (R&D) diadopsi dari model 4D (Define, Design, Develop, dan Disseminate). Tahap define merupakan tahap awal untuk
memilih dan menetapkan konten kearifan lokal yang mengandung nilai pendidika karakter.
Tahap design merupakan tahap pembuatan draft awal aplikasi android. Pada tahap develop
draft aplikasi android divalidasi oleh validator kemudian dilakukan uji coba pertama. Dari
uji coba pertama dilakukan perbaikan pada aplikasi android untuk selanjutnya digunakan
pada uji coba kedua. Tahap disseminate dilaksanakan dengan cara mengunggah aplikasi
android kearifan lokal cirebon di situs playstore. Teknik analisis data yang dilakukan adalah
analisis deskriptif pada saran/komentar validator, dan skor penilaian media oleh validator

serta mahasiswa. Hasil pengembangan aplikasi android ini dinilai sangat baik secara
keseluruhan oleh validator dan mahasiswa dengan kriteria isi konten yang cukup luas namun
uraiannya singkat dan padat dan mengandung muatan pendidikan karakter, kriteria desain
grafis layout yang sederhana namun informatif dan variatif dalam penyajian tulisannya, serta
kriteria foto dan gambar yang dapat menjadi daya tarik konten.

Kata kunci: Kearifan lokal, pendidikan karakter, aplikasi android

sebagai daerah yang memiliki banyak

PENDAHULUAN
Kearifan lokal mempunyai arti

warisan budaya sangat kaya akan kearifan

sangat penting bagi anak didik kita. Nilai-

lokal. Dari mulai warisan nilai-nilai dari

nilai kerja keras, pantang mundur, dan


Sunan Gunung Jati, tradisi, bahasa, hingga

tidak kenal menyerah perlu diajarkan pada

warisan peninggalan fisik seperti situs-

generasi penerus kita. Dengan demikian,

situs. Namun fakta di lapangan, Cirebon

pendidikan karakter melalui kearifan lokal

kini cukup dikenal lewat kasus-kasus geng

seharusnya

motor yang dilakukan oknum-oknum tidak

gencar diperkenalkan dalam


dunia media yang dewasa ini begitu cepat

bertanggungjawab

yang

dan terbuka.

merupakan

Ironi

Dalam ruang lingkup kearifan lokal

pelajar.

notabene
lain


yaitu

beberapa peninggalan warisan budaya

yang lebih spesifik, yakni daerah Cirebon,

yang

pembahasan ini akan diangkat. Cirebon

diperhatikan. Begitu-pun dengan identitas37

berbentuk

fisik

kurang

begitu


JURNAL LOGIKA, Vol XVII, No 2, Agustus 2016
www.jurnal.unswagati.ac.id

ISSN: 1978-2560

identitas seperti bahasa, sikap, dan lain
Hasil penelitian pada tahap awal

sebaginya, dirasa sudah luntur dari jiwa
yakni

generasi muda Cirebon.

pendefinisian,

dan

penetapan

Kemajuan teknologi juga sangat


konten-konten apa saja yang akan dimuat

terasa di Cirebon, khususnya teknologi

dalam media berbasis android ini. Dasar

informasi. Kemajuan teknologi informasi

dari pemilihan konten-konten yang akan

secara spesifik ditandai dengan akses

diangkat dalam media ini adalah kearifan

internet yang cukup luas di berbagai sudut

lokal yang menjadi ciri khas masyarakat

daerah,


Cirebon

hingga

ketersediaan

fasilitas

yang

mengandung

nilai

informasi berupa gawai yang sudah cukup

pendidikan

karakter.


Pada

tinggi di berbagai kalangan masyarakat

ditetapkan

kerangka

konten

Cirebon.

akhirnya

berikut: Kearifan Lokal dalam Petatah-

menciptakan strategi yang secara integral

Petitih; Kearifan Lokal dalam Tradisi;


akan dapat menjadi salah satu solusi

Kearifan Lokal dalam Batik; Kearifan

alternatif

tentang

Lokal dalam Kesenian; Kearifan Lokal

kearifan lokal Cirebon yang mulai luntur

dalam Bangunan Peninggalan; Kearifan

pada jiwa pemuda Cirebon. Solusi ini yaitu

Lokal dalam Kuliner Khas..

Kondisi


dari

ini

pada

permasalahan

Setelah

memanfaatkan teknologi informasi yang

kerangka

tahap

ini

sebagai


konten

jadi,

sudah dominan di masyarakat Cirebon,

peneliti mulai mengembangkan isi konten

yaitu gawai berbasis android, sebagai

baik

inovasi sumber media dalam dunia media

implementasinya pada aplikasi android

untuk menggencarkan pendidikan karakter

Kearifan Lokal Cirebon. Kepadatan isi

dengan nilai kearifan lokal didalamnya.

konten, layouting, tipografi, dan integrasi
dengan

secara

substansial

nilai-nilai

dalam

maupun

pendidikan

karakter menjadi fokus utama dalam

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain

pengembangan media pada tahap ini. Hasil

Research and Development (R&D) yang

dari tahap ini yaitu rancangan awal media

diadaptasi

Model

aplikasi android sebagai produk awal.

pengembangan 4D terdiri atas 4 tahap

Pada tahap develop draft aplikasi android

utama yaitu: (1) Define (pendefinisian);

divalidasi oleh validator untuk dilakukan

(2) Design (perancangan); (3) Develop

perbaikan sebelum dilakukan uji coba. Uji

(pengembangan);

Disseminate

coba pertama berperan sebagai uji awal

(penyebaran) (Thiagarajan, et al., 1974: 5).

dari produk yang sudah direvisi dari

dari

model

(4)

4D.

38

JURNAL LOGIKA, Vol XVII, No 2, Agustus 2016
www.jurnal.unswagati.ac.id

ISSN: 1978-2560

masukan saran/komentar validator ahli dan

Hasil ini diinterpretasikan untuk menjawab

praktisi. Setelah uji coba pertama yang

rumusan masalah.

diujikan pada 10 mahasiswa IAIN Syekh
HASIL DAN PEMBAHASAN

Nurjati yang dipilih secara acak. Aplikasi

Dari

android kemudian direvisi kembali untuk

desain

awal

yang

telah

digunakan pada uji coba kedua. Uji coba

dirancang pada tahap define dan design,

kedua dilakukan pada 10 mahasiswa

dilakukan validasi produk awal oleh ahli

UNSWAGATI Cirebon, juga secara acak.

materi

Hasil

selanjutnya

akademik), ahli media (praktisi teknologi

menyempurnakan

informasi), dan praktisi (abdi dalem

uji

coba

digunakan
aplikasi

kedua

untuk
android.

(dosen/wakil

keraton).

Hasil

rektor

validasi

bidang

menunjukkan

Tahap

disseminate

cara

mengunggah

bahwa dari kriteria media aplikasi android

aplikasi android Kearifan Lokal Cirebon

Kearifan Lokal Cirebon yang meliputi

pada Play Store, yang merupakan tempat /

aspek konten, desain grafis-layout, serta

laman pengunduhan aplikasi yang bebas

gambar/foto, seluruhnya dinilai dalam

diakses secara bebas skala internasional.

kategori

dilakukan

dengan

“baik”.

Berdasarkan

validasi

triangulasi ini maka media aplikasi android

Penentuan kualitas mediaaplikasi
penelitian

Kearifan Lokal Cirebon layak digunakan

berpatokan pada mengacu pada kriteria

sebagai media pendidikan karakter bagi

penilaian skala 5.

mahasiswa dengan merevisi beberapa

android

sebagai

produk

kriteria
Tabel 1.Kriteria Data Hasil Penelitian
Rentang skor

saran/masukan

dari

validator. Produk hasil revisi validasi ini
kemudian diuji cobakan di lapangan.

Kategori
Sangat Baik

> 4,2
3,4 < ≤ 4,2
2,6 < ≤ 3,4
1,8 < ≤ 2,6
≤ 1,74

sesuai

Uji coba dilakukan dengan cara

Baik

memberikan penjelasan terlebih dahulu

Cukup Baik

mengenai aplikasi android Kearifan Lokal

Kurang

Cirebon

Sangat Kurang

serta

poin-poin

pada

setiap

kriteria penilaian dalam angket pada

(Sumber: Sukarjo, 2006)

responden. Kemudian responden diminta
Pada

kedua

uji

coba

yang

mengisi angket sambil diberi kesempatan

dilakukan, diperoleh data penilaian media
oleh

validator

dan

mahasiswa

untuk mencoba aplikasi android yang

yang

diujicobakan. Proses pengisian angket oleh

dianalisis dengan kriteria penilaian skala 5.

responden rata-rata berkisar 15-20 menit
39

JURNAL LOGIKA, Vol XVII, No 2, Agustus 2016
www.jurnal.unswagati.ac.id

ISSN: 1978-2560

per orang. Selama pengisian, peneliti

menunjukkan

penilaian

meninggalkan

untuk

seluruh kriteria yang mengarah pada nilai

menguoptimalkan objektivitas penilaian

“baik” dengan skor akhir rata-rata sebesar

oleh

angket

3,96. Baik secara kuantitatif maupun

tidak

kualitatif, skor yang didapat tidak berbeda

responden

responden.

dilakukan

Pengisian

satu-per-satu,

berkelompok.

rata-rata

dari

jauh dengan skor hasil uji coba ke-1.

Hasil uji coba ke-1 menunjukkan

Secara umum masih revisi berkisar pada

penilaian rata-rata yang mengarah pada

kriteria

nilai “baik” secara keseluruhan yang

automatic fullscreen. Adapun saran yang

meliputi kriteria isi konten, desain grafis

relatif baru yaitu mengenai isi konten yaitu

serta

layout,

foto/gambar.

Secara

layout

yang

diinginkan

bisa

terkait tempat-tempat bersejarah yang

kuantitatif skor akhir rata-rata penilaian

perlu

sebesar

komentar/saran

bangunan peninggalan belanda. Saran ini

perbaikan yang dijaring pada angket

tidak direaisasikan karena tidak secara

penilaian

kualitatif

substansial memiliki nilai kearifan lokal

sebagai bahan revisi. Secara umum revisi

dan muatan pendidikan karakter. Pada

berkisar

yang

akhirnya, dari data kualitatif yang dijaring

diinginkan lebih dinamis dan kreatif.

pada uji coba ke-2, tidak dilakukan revisi

Hasilnya dilakukan revisi pada desain

terhadap produk hasil revisi ke-2,, dan

cover page setiap konten (halaman awal

produk hasil ujicoba ke-2 ini yang akan di

konten) dengan menambahkan foto dan

diseminasikan sebagai produk akhir.

4,09.

Adapun

dianalisis

pada

secara

kriteria

layout

ditambahkan

seperti

bangunan-

highlights konten di dalamnya pada cover
page.

Selain itu sebagian responden

KESIMPULAN

berpendapat bahwa ukuran file aplikasi ini

Berdasarkan

relatif besar, oleh karena itu dilakukan

terhadap

kompresi ukuran dari yang semula 30 MB

disimpulkan bahwa:

menjadi + 7 MB.

1.

Hasil revisi uji coba ke-1 ini

hasil

rumusan

pembahasan

masalah

dapat

Berdasarkan validasi ahli dan praktisi
diperoleh kriteria media pendidikan

kemudian digunakan pada uji coba ke-2

karakter

dengan jumlah responden yang sama

Cirebon berbasis android yaitu kriteria

sebanyak 10 responden, namun berasal

isi konten yang cukup luas namun

dari

aplikasi

Kerifan

Lokal

kampus

yang

berbeda

yaitu

uraiannya singkat dan padat dan

UNSWAGATI.

Hasil

uji

ke-2

mengandung

coba

40

muatan

pendidikan

JURNAL LOGIKA, Vol XVII, No 2, Agustus 2016
www.jurnal.unswagati.ac.id

Magdalia Alfian. (2013). Potensi Kearifan
Lokal dalm Pembentukan Jati Diri
dan Karakter Bangsa. Prosiding
The 5th International Cofereenceon
Indonesian Studies: Jakarta FIPB UI.
Ni Wayan Sartini. (2004). Menggali Nilai
Kearifan Lokal Budaya Jawa
Lewat Ungkapan (Bebasan, Saloka,
dan Paribasan). Jurnal Ilmiah
Bahasa dan Sastra. V(1). Hlm. 2837.

karakter, kriteria desain grafis layout
yang sederhana namun informatif dan
variatif dalam penyajian tulisannya,
serta kriteria foto dan gambar dengan
resolusi cukup sebagai penjelas dan
daya tarik konten.
2.

Berdasarkan penilaian validator dan
responden

dalam

uji

coba

ISSN: 1978-2560

yang

dilakukan dalam dua tahap, diperoleh
Nuraini Asriati. (2012). Mengembangkan
Karakter Peserta Didik Berbasis
Kearifan
Lokal
Melalui
Pembelajaran di Sekolah. Jurnal
Pendidikan
Sosiologi
dan
Humaniora. 2(III). Hlm. 106-119.
Safaat Nazaruddin. 2011 . Pemrograman
android aplikasi mobile smartphone
dan tablet berbasis android.
Bandung: Informatika Bandung.
Sukarjo. (2006). Kumpulan Materi Evaluasi
Pembelajaran. Yogyakarta: Program
Pasca Sarjana UNY.
Thiagarajan, S. et. al. (1974). Instructional
Development for Training Teachers
of
Exceptional
Children.
Broomington: Indiana University.

media pendidikan karakter aplikasi
Keraifan

Lokal

Cirebon

berbasis

android dengan rerata nilai seluruh
kriteria dalam kategori baik, sehingga
media tersebut layak digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Haidlor

Ali Ahmad. (2010). Kearifan
Lokal
sebagai
Landasan
Pembangunan Bangsa. Harmoni
Jurnal Multikultural & Multireligius.
34(IX). Hlm. 5-8.
Joko Sutarso. (2012). Menggagas pariwisata
berbasis Budaya dan Kearifan
Lokal.
Menggagas Pencitraan Berbasis
Kearifan Lokal. 4(II). Hlm. 505-515.

41

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24