Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Fault Point di SMP Stela Matutina Salatiga

Perancangan dan Implementasi Aplikasi Fault Point
di SMP Stela Matutina Salatiga

Artikel Ilmiah

Peneliti :
Indri Veronica Ulmasembun (672009270)
Drs. Prihanto Ngesti Basuki, M.Kom
Dr. Dharmaputra Taludangga Palekahele, M.Pd

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2015

Perancangan dan Implementasi Aplikasi Fault Point
di SMP Stela Matutina Salatiga
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :
Indri Veronica Ulmasembun (672009270)
Drs. Prihanto Ngesti Basuki, M.Kom
Dr. Dharmaputra Taludangga Palekahele, M.Pd

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknolgi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2015

i

ii

iii

iv


v

vi

Perancangan dan Implementasi Aplikasi Fault Point
di SMP Stela Matutina Salatiga
1)

Indri Veronica U, 2)Prihanto Ngesti Basuki, 3)Dharmaputra T. Palekahelu
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)672009270@student.uksw.edu, 2) ngesti@staff.uksw.edu,
3)dpalekahelu@yahoo.com

Abstrak

SMP Stela Matutina menggunakan Fault Point yang berguna untuk mendata
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan siswa.Data yang disimpan berupa tulisan tangan

pada kertas catatan poin pelanggaran. Data pelanggaran siswa susah untuk diolah terutama
saat guru BK ingin memeriksa murid yang paling banyak melakukan pelanggaran dan
pelanggaran yang paling sering dilanggar juga saat terjadi perubahan data sehingga
diperlukan sebuah solusi. Aplikasi fault point berbasis web merupakan salah satu solusi yang
dapat memenuhi kebutuhan. Semua data dapat diinputkan ke dalam aplikasi ini sehingga
pencatatan fault point tidak lagi manual.
KataKunci :Aplikasi Web,Fault Point

Abstract

Fault Point system in StelaMatutina Junior High School is useful to record violations
of the student. The data storedin the form off hand writing on paper records violation points.
Students breach datais difficult to be processed, when the counseling teacher wants to check
student who is the most student and violations o fthe most frequently violated also when there
is a change of data that is required develop asolution. A web-based fault point system is one
solution that can meet the needs. All data can be entered into the application so fault point is
no longer recording manually.
Keywords: Web Application, Fault Point

1


Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana.
Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.

2,3)

1

1.

Pendahuluan

SMP Stella Matutina merupakan sekolah yang dikelola oleh Suster – Suster OSF.
Salah satu visi SMP Stella Matutina yaitu mengembangkan kecerdasan moral-emosional,
tentunya para guru bukan hanya mempunyai tugas untuk mengajar dan membagikan ilmu,
tetapi juga membantu membentuk karakter murid bukan hanya cerdas intelektualnya tetapi
dalam moral-emosional juga. Kedisiplinan seorang siswa juga termasuk dalam perkembangan
moral-emosional siswa.
Pada pembentukan, pembinaan dan pengembangan kedisiplinan, semua sekolah perlu
mempunyai tata tertib. Pada kenyataan sehari-hari masih banyak siswa yang melanggar tata

tertib sekolah, baik pelanggaran bersifat ringan maupun yang dianggap berat. Oleh karena itu,
tata tertib diperlukan untuk menunjang kelancaran proses pendidikan di sekolah serta untuk
mengurangi jumlah pelanggaran. Salah satu sistem tata tertib sekolah yang diberlakukan
adalah sistem fault point atau poin pelanggaran.
Penghitungan poin pelanggaran tata tertib siswa di SMP Stella Matutina diperlukan
untuk mendisiplinkan para siswa dan dapat meminimalisir pelanggaran yang sering
dilakukan, untuk tindakan selanjutnya pihak sekolah dapat bekerjasama dengan orangtua
murid untuk mengambil kebijakan pembinaan atau solusi sesuai dengan sanksi yang
dilakukan.
Penghitungan data poinpelanggaran di SMP Stela Matutina masih ditulis pada form
pelanggaran masing-masing siswa. Saat terjadi pelanggaran, form tersebut diisi sesuai dengan
jumlah poin yang ditentukan.Guru BK yang bertanggungjawab atas pembinaan para siswa
masih harus mengecek secara manual siswayang mempunyai jumlah pelanggaran terbanyak
dan pelanggaran apa saja yang sering dilanggar saat akan melakukan pembinaan. Poin
pelanggaran tidak hanya diisi oleh guru BK tetapi oleh seluruh guru di SMP Stela Matutina,
melalui form yang ada di guru BK, setelah diisi dikembalikan lagi ke guru BK. Hal ini dinilai
kurang efektif dan efisien bagi para guru dan khususnya bagi guru Bimbingan Konseling
(BK) untuk perekapan dan meninjau tingkat pelanggaran yang ada di SMP Stella Matutina
Salatiga. Orangtua yang berhalangan datang ke sekolah atau yang tinggal di luar kota tidak
dapat mengontrol secara langsung perilaku anak di sekolah, kecuali saat anak melakukan

pelanggaran yang dianggap berat oleh pihak sekolah orangtua akan dihubungi untuk
membahas lebih lanjut tentang sanksi atau kebijakan yang akan dilakukan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka telah dilakukan penelitian dan
perancangan aplikasi yang dapat membantu para guru dalam pendataan faut point, dan juga
bagi orangtua untuk memantau perkembangan anak di sekolah tanpa harus datang langsung
ke sekolah.
2.

Tinjauan Pustaka
Penelitian ini merujuk pada beberapa penelitian sebelumnya yang membahas tentang
fault point. Diantaranya pada jurnal yang berjudul Sistem Informasi Fault Point SMKN 1
Ponorogo Berbasis Web menggunakan JSP dan MySQL, menyebutkan bahwa pembuatan
web sistem informasi fault point merupakan perhatian teknologi untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan khususnya terkait masalah banyaknya
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa-siswi di sekolah. Tujuan pembuatan aplikasi ini salah
satunya adalah dapat menganalisa pelanggaran yang dilakukan oleh siswa-siswi di SMKN 1
Jenangan Ponorogo. Aplikasi yang dibuat menghasilkan antrian data pembinaan pada guru
BK (Bimbingan Konseling) untuk siswa/i yang melakukan pelanggaran terbesar agar lebih
diperhatikan, kemudian dilakukan pembinaan khusus dan diberikan sanksi oleh pihak
sekolah. [1]

2

Penelitian pada SMP Negeri 5 Semarang oleh Sutejo dan Abdul Rouf berjudul
Rancang Bangun Sistem Informasi Perhitungan Poin Pelanggaran Siswa menggunakan
metode penelitian kualitatif yang kemudian pengolahan data menggunakan Visual Basic
bertujuan untuk menganalisa, merancang dan membangun suatu sistem informasi perhitungan
point pelanggaran siswa SMP dan memperbaiki sistem lama yang masih manual. Sistem
informasi yang dihasilkan membantu guru BK (Bimbingan Konseling) dalam pengisian data
poin pelanggaran siswa dengan cepat dan dapat melihat jumlah poin dari masing-masing
siswa serta pelanggaran apa yang dilakukan. [2]
Berdasarkan penelitian yang ada, pembuatan aplikasi fault point mempermudah
pendataan dan penghitungan fault point. Yang menjadi perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya yaitu, guru yang bukan guru BK (Bimbingan Konseling) mempunyai
akses login ke aplikasi untuk memasukkan pelanggaran yang dilakukan oleh murid, sehingga
tidak perlu mengisi data secara manual lagi. Selain itu murid atau orangtua/wali dapat login
dan melihat pelanggaran apa saja yang telah dilakukan sehingga orangtua dapat melihat
perkembangan siswa di sekolah. Perekapan data siswa yang melakukan pelanggaran dapat
dilihat di sistem karena terdapat fitur untuk melihat pelanggaran apa yang sering dilakukan
siswa dan siswa yang melakukan pelanggaran paling banyak. Input poin pelanggaran
dipisahkan berdasarkan 3 kategori; kelakukan, kerapian, kerajinan, untuk mempermudah

perekapan hasil akhir saat data akan dimasukan ke raport siswa tiap akhir semester.
Fault Point
Fault Point dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai poin kesalahan atau
pelanggaran. Poin kesalahan atau pelanggaran merupakan poin yang didapat dari hasil
rekapitulasi pelanggaran yang dilakukan oleh orang atau sekelompok orang, pendataan sebab
kesalahan dilakukan dengan maksud dan tujuan untuk memantau serta mengetahui tingkat
kesalahan guna memutuskan tindakan apa yang diberikan sebagai hukuman [3].
Fault Point pada lembaga pendidikan SMP Stella Matutina Salatiga diterapkan bukan
sebagai sesuatu hal yang mengikat para siswa di sekolah tersebut, melainkan sebagai suatu
sistem yang diharapkan dapat memperkecil pelanggaran yang akan dilakukan oleh siswa,
sehingga tidak menghambat proses perkembangan siswa dalam akademik dan
kepribadiannya. Dalam pemberian sanksi pelanggaran yang dilakukan, tidak hanya para guru
yang mengambil keputusan dan mencari solusi tindak lanjut untuk kesalahan para siswa,
tetapi orang tua juga terlibat didalamnya sehingga mencapai kesepakatan yang berguna bagi
semua pihak.
Tata Cara Pemberian Poin Pelanggaran :
a.
Pencatatan poin pelanggaran dilakukan setiap hari selama jam sekolah untuk tiap-tiap
pelanggaran yang dilakukan.
b.

Yang berwenang memberikan poin pelanggaran adalah, Kepala Sekolah, Guru Mata
Pelajaran, Guru BK (Bimbingan Konseling).
Aplikasi Web
Pertama kali aplikasi Web dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang disebut
HTML (Hypertext Markup Language) dan protokol yang digunakan dinamakan HTTP
(Hypertext Transfer Protocol). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek
dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML. Pada saat ini, banyak skrip seperti itu;
antara lain yaitu PHP dan ASP, sedangkan contoh yang berupa objek antara lain adalah
applet (Java). Salah satu keunggulan kompetitif dari Aplikasi Berbasis Web adalah bahwa
aplikasi tersebut „ringan‟ dan dapat diakses dengan cepat melalui browser dan koneksi
internet atau intranet ke server [4].

3

PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP (Hypertext Preprocessor)merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada
server yang hasilnya dapat ditampilkan pada klien. PHP banyak dipakai untuk memogram
situs web dinamis. Kelebihan dari PHP dapat digunakan di berbagai Operating System dan
bersifat open source. Hampir seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP ini,
namun fungsi PHP yang paling utama adalah untuk menghubungkan database. [5]

MySQL (My Structured Query Language)
MySQL adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source.
Kelebihan dari MySQL adalah menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL,
memiliki kecepatan yang stabil apabila dijalankan oleh beberapa pengguna dalam waktu
bersamaan. Sebagai sebuah program penghasilan database, MySQL tidak dapat berjalan
sendiri tanpa adanya interface. MySQL dapat didukung oleh hampir semua program aplikasi
baik yang open source seperti PHP.[6]
Metode dan Perancangan Sistem
Metode Prototyping
Metode penyelesaian masalah dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan metode
prototyping model.Prototyping Model adalah metode yang digunakan untuk mendefinisikan
serangkaian sasaran umum bagi perangkat lunak serta mengidentifikasi kebutuhan input,
pemrosesan, ataupun output detail. [7]

Gambar 1Prototyping Model [7]

Tahap awal dari metode ini adalah listen to customer, dimana dilakukan wawancara
dengan useruntuk mengumpulkan kebutuan-kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan
aplikasi. Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan guru Bimbingan Konseling, dari hasil
wawancara didapatkan data-data seperti data guru, data murid, daftar fault point, data jadwal

mata pelajaran, dan data ekstrakulikuler.
Langkah berikutnya dari metode ini adalah build/revise mock-up, yaitu membangun
sistem berdasarkan hasil dari tahap sebelumnya. Perancangan sistem yang meliputi
perancangan proses dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) misalnya
perancangan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan tahap pengkodean
menggunakan PHP dan perancangan database menggunakanMySQL.
Tahap berikutnya adalah melakukan customer test-drives mock-up dimana dilakukan
customer test terhadap sistem yang telah dibuat. User yang melakukan evaluasi adalah guru
TIK, dari hasil evaluasi dilakukan penambahan fungsi cari untuk mempermudah pencarian

4

data. Setelah hasil evaluasi pertama, dilakukan listen to customer dan tidak ada perubahan
maka sistem telah selesai dibuat dan siap digunakan.
Use Case Diagram
Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)
sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu
atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan
untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja
yang menggunakan fungsi-fungsi tersebut [8].

Gambar2 Use Case Diagram

Hak akses yang dimiliki admin adalah pengelolaan pengumuman, data
ekstrakulikuler, data mata pelajaran, data murid, data guru dan data daftar fault point. Admin
dapat melakukan proses menambah, mengubah, dan menghapus data-data tersebut.Pada wali
kelas hanya dapat melihat jadwal mengajar, dan dapat melakukan pengelolaan pada data
raport dan fault point yang meliputi aktivitas menambah, mengubah dan menghapus data.Hak
akses oleh pengajar yaitu menambah, mengubah, dan menghapus data fault point dan melihat
jadwal mengajar. Sedangkan murid hanya dapat melakukan aktifitas melihat jadwal
pelajaran, melihat fault point, dan melihat raport.

5

Activity Diagram
John Satzinger, 2010, dalam buku System Analysis and Design ini a Changing World
menyatakan bahwa “Activity Diagram adalah sebuah diagram alur kerja yang melakukan
masing-masing aktivitas, dan aliran sekuensial dari aktivitas-aktivitas tersebut [9]

Gambar 3 Activity Diagram Tambah Fault Point

Pada gambar 3saat user memilih menu fault point , sistem akan menerima request
dan database mengeksekusi request tersebut, kemudian menampilkan menu fault point dan
user menambah fault point. Setelah data selesai ditambah, maka data akan disimpan ke dalam
database. Sebelum data yang ditambah disimpan kedalam database maka sistem melakukan
validasi, jika sesuaimaka disimpan didalam database, jika tidakmaka data gagal ditambah
dan akan kembali ke halaman menu faultpoint.

6

Gambar 4 Activity Diagram Ubah Fault Point

Pada gambar 4 saat user memilih menu fault point , sistem akan menerima request
dan database mengeksekusi request tersebut, kemudian menampilkan menu fault point dan
user mengubah fault point. Setelah data selesai diubah, maka data akan disimpan ke dalam
database. Sebelum data yang diubah disimpan kedalam database maka sistem melakukan
validasi, jika sesuai maka disimpan didalam database, jika tidak maka data gagal diubah dan
akan kembali ke halaman menu fault point.

Gambar 5 Activity Diagram Hapus Fault Point

Pada gambar 5 saat user memilih menu fault point , sistem akan menerima
request dan database mengeksekusi request tersebut, kemudian menampilkan menu fault
point dan user menghapus fault point. Setelah data selesai dihapus sistem menampilkan
pesan bahwa data dihapus.

7

Sequence Diagram
Menurut John Satzinger, dalam buku System Analysis and Design in a Changing
World, sequence diagram adalah diagram yang digunakan untuk mendefinisikan input dan
output serta urutan interaksi antara pengguna dan sistem untuk sebuah use case.[10]

Gambar 7Sequence Melihat Data (Login siswa)

Sequence diagram melihat data yang ditunjukkan pada Gambar 7 merupakan
sequence diagram yang digambarkan dari sisi login sebagai siswa. Saat user memilih melihat
data fault point, Web UI akan mengirimkan request ke Kontrol Fault Point untuk
menampilkan data, tetapi sebelumnya akan dicek di database, jika datanya ditemukan maka
dikirimkan request kembali ke Kontrol Fault Point dan data akan ditampilkanke user melalui
WebUI.

Gambar 8 Sequence DiagramTambah dan Ubah Data

Gambar 8 merupakan sequence diagram tambah dan ubah data. Saat user ingin
menambah atau mengubah data, user memilih data yang akan ditambah atau diubah
kemudian, datanya diisi di form yang ditampilkan di Web UI, kemudian data yang ditambah
atau diubah akan dikirimkan request ke kontrol fault point, dan dikirimkan ke database untuk
melakukan pengecekan, setelah sesuai dan tidak terjadi kesalahan maka akan dikirimkan
konfirmasi bahwa data telah tersimpan di database dan ditampilkan data yang telah ditambah
atau diubah ke Web UI.

8

Gambar 9 Sequence Diagram Hapus Data

Gambar 9merupakan sequence diagram hapus. Saat user ingin menghapus data, user
memilih data yang akan dihapus di Web UI, kemudian data yang dihapus akan dikirimkan
request ke control fault point, dan dikirimkan ke database untuk melakukan pengecekan,
setelah sesuai dan tidak terjadi kesalahan maka akan dikirimkan konfirmasi bahwa data telah
dihapus didatabase dan dikonfirmasi ke Web UI bahwa data fault point berhasil dihapus.

9

Relasi Tabel
Relasi tabel merupakan hubungan antara tabel-tabel pada database yang saling
berinteraksi satu sama lain. Relasi tabel dihubungkan dengan primary key dan foreign key.
Relasi tabel pada aplikasi ini digambarkan dapat dilihat pada Gambar 10

Gambar 10 Relasi Tabel

Pada table Ekstrakulikuler dengan tabel Eskul, memiliki relasi one-to-many, dimana
setiap alias pada tabel ekstrakulikuler mempunyai satu kategori pada tabel eskul.Pada tabel
Mata Pelajaran dengan tabel Jadwal Murid memiliki relasi one-to-many, karena satu nomor
pada tabel mata pelajaran memiliki satu idmatapelajaran pada tabel Jadwal Murid. Tabel User
dan tabel Wali Kelas mempunyai relasi one-to-one dimana satu nomor induk hanya dimiliki
oleh satu idguru pada tabel Wali Kelas.Tabel Poin Pelanggaran mempunyai relasi one-tomany dimana satu nomor pelanggaran berhubungan dengan banyak jenis kenakalan.

10

3.

Hasil Pembahasan dan Implementasi
Halaman utama dari web ini ditunjukkan pada Gambar 11.Halaman ini menampilkan
daftar pengumuman dan gambar-gambar ekstrakurikuler. Terdapat menu-menu navigasi yang
bisa dipilih, diantaranya profil, prestasi, fasilitas, ekstrakulikuler, pengumuman, forum dan
menu login.

Gambar 11Halaman Utama

Pada gambar 12terdapat menu beranda, jadwal, raport, dan fault point, dari sisi login
wali kelas.Daftar fault point murid ditunjukkan pada Gambar 12 yang menampilkan
pelanggaran apa saja yang dilakukan oleh para siswa/siswi.

Gambar 12 Halaman Pengajar

Pada halaman ini poin pelanggaran terbagi menjadi tiga bagian, yaitu poin kelakuan,
poin kerajinan, dan poin kerapian.Kolom pelanggaran menunjukkan pelanggaran apa saja
yang dilakukan siswa, kolom jumlah pelanggaran menunjukkan berapa kali pelanggaran
terebut dilakukan, kolom jumlah poin pelanggaran yaitu nilai poin pelanggaran siswa
dikalikan dengan jumlah pelanggaran yang dilakukan, kolom tanggal dan kolom semester.
Pada bagian kanan terdapat tiga tombol untuk menambah poin kelakuan, kerajinan, dan
kerapian jika ada siswa yang melakukan pelanggaran.

11

Gambar 13Daftar Fault Point Murid
Kode Program 1Daftar Fault Point Murid
1.
2.
3.





Kode Program 1 merupakan perintah untuk menampilkan pelanggaran apa saja yang
telah dilakukan oleh murid. Baris 1 merupakan query untuk menampilkan fault point
kelakuan. Baris 2 merupakan query untuk menampilkan fault point kerajinan. Baris 3
merupakan query untuk menampilkan fault point kerapian.

Gambar 14Grafik Fault Point Murid

Grafik fault point murid ditunjukkan pada Gambar 14 menampilkan pelanggaran apa
saja yang dilakukan oleh para siswa/siswi dalam bentuk grafik. Pada halaman ini terdapat tiga
bagian, yaitu poin kelakuan, poin kerajinan, dan poin kerapian.Batas tertinggi poin
pelanggaran siswa yaitu 125.

12

Kode Program 2 Grafik Fault Point
1.
$(function () {
$('#graph').highcharts({
chart: {type: 'column',margin: [ 50, 50, 100, 50]},
title: {text: ''},
xAxis: {categories: ['KOMPONEN KELAKUKAN']},
yAxis: {min: 0, max: 100,title: {text: 'Rentan
Kenakalan'}},
legend: {enabled: false},
2. series: [
.
.
.
]
});
});


Kode Program 2 merupakan perintah untuk menampilkan pelanggaran apa saja yang
telah dilakukan oleh murid dalam bentuk grafik. Baris 1 merupakan script untuk membuat
grafik batang. Baris 2 merupakan query untuk menampilkan fault point yang dilakukan oleh
murid.
Form tambah fault point kelakuan ditunjukkan pada Gambar 15 terdiri atas nomor
induk murid, kenakalan yang dilakukan dan sudah dilakukan sebanyak berapa kali. Data
tersebut nanti yang akan disimpan ke dalam database.

Gambar 15Form Tambah Fault Point

13

Kode Program 3FormTambah Fault Point
1.
2.

3.

4.
5.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24