Membaca Pengelolaan Risiko Bencana Benoa
Membaca
[Pengelolaan Risiko Bencana]
Teluk Benoa
+628111260162 / paripurno@upnyk.ac.id
1
Fakta & Mitos Benoa (!)
Fakta Benoa (!)
Tercemar beragam
limbah
Tempat sampah terbesar
Reklamasi liar
Hunian liar
Mangrove mati
Pendangkalan parah
Potensi tsunami
Mitos Benoa (?)
Menyelamatkan mangrove
Menyelamatkan lingkungan
Menambah luas lahan
Menciptakan lapangan kerja
Meletarikan budaya
Menciptakan ikon pariwisata
Antisipasi & mitigasi
tsunami
2
Potensi Risiko Benoa
Risiko Banjir
Total luas DAS 164.33 km2, terdiri
dari DAS Badung (88,83 km2), DAS
Mati (34.09 km2), DAS Tuban (7,89
km2), DAS Bualu (9,62 km2), & DAS
Sama (23,90 km2). Curah hujan
tahunan rata-rata2.155,1 mm
Mengurug, mengurangi teluk 700
hektar dari 1988 hektar, tampungan
5 DAS semakin semakin kecil, risiko
banjir bertambah
Memperbaiki kualitas DAS,
memperbanyak embung, saluran
penangkap erosi, & sumur resapan
dalam DAS.
“Mengeruk” teluk & sistem alir
Perlu kampanye pengelolaam DAS dengan lebih baik
Kampanye melarang jadi tempat sampah
Risiko Tsunami
Teluk benoa berada di
kawasan rawan bencana
dengan akses penyelamatan
(gedung evakuasi, jalan
evakuasi)yang terbatas.
Reklamasi akan
meningkatkan jumlah
penduduk dan meningkatkan
kepadatan. Keterbatasan akses
penyelamattanan akan
meningkatkan risiko tsunami.
Memperbanyak akses
penyelamat
Perlu kampanye ketercukupan akses penyelamatan
3
Mengintip Dokumen
Rencana Terpotong
Membahas rencana
pertambangan dan
reklamasi. Bagaimana
dengan pasca reklamasi?
Mengapa proses kontruksi
& operasi tidak dibahas?
Proses Penambangan
Pemkab Lompok Timur mengeluarkan
ijin prinsip (No.479/PPT.1/2015) yang
bukan wewenangnya, dengan mengacu
ujin di atasnya yang tidak untuk WUP
Bukan Logam & Batuan (KepMen ESDM
No.1329K/30/MEN/2014)
Tidak ada skenario peningkatan
suspensi lanau-lempung pada proses
penambangan
Tidak ada skenario penanganan
dampak pada pantai & pesisir
Tidak ada skenario pengelolaan
risiko penurunan kualitas lingkungan
dan pendapatan masyarakat
masyarakat akibat peningkatan suspensi
lempung-lanau bagi
Proses Reklamasi
Bagaimana memastikan
keterwakilan pendapat parapihak
diakomodir?
Bagaimana skenario penanganan
risiko ketidakmampuan masyarakat
mendapatkan dan mengendalikan
sumberdayanya (nelayan, pedagang,
jasa wisata) akibat penurunan
kualitas lingkungan selama proses
reklamasi (baca: penyiapan lahan)?
Bagaimana skenario penanganan
risiko konflik kepentingan antara
para pihak? (siapa pemicu
konflik?)
Proses Kontruksi &
Operasi (?)
Bagaimana skenario penanganan
risiko atas ketidakmampuan
masyarakat mendapatkan dan
mengendalikan sumberdayanya
(nelayan, pedagang, jasa wisata)
selama proses kontruksi &
operasi?
Bagaimana skenario dan
jaminan pemenuhan sumberdaya
selama kontruksi & operasi
(tenaga kerja, air, fasilitas
pendukung)
Lain-lainnya?
4
Penutup
Akhirnya
Mari kita menyelesaikan
masalah tanpa masalah.
Mari menyelesaikan masalah
Benoa, dengan tidak
memunculkan risiko baru
Kita pastikan, kita adalah
agen peubah penyelesai
masalah, bukan pembuat
masalah
Semoga Tuhan memberkati
TERIMAKASIH
Disampaikan pada “Diskusi Risiko Benoa”
di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Depok tanggal 17/12/2015
& Balai Budaya Penggak Men Mersi, Denpasar Bali tanggal 15/01/2016.
[Pengelolaan Risiko Bencana]
Teluk Benoa
+628111260162 / paripurno@upnyk.ac.id
1
Fakta & Mitos Benoa (!)
Fakta Benoa (!)
Tercemar beragam
limbah
Tempat sampah terbesar
Reklamasi liar
Hunian liar
Mangrove mati
Pendangkalan parah
Potensi tsunami
Mitos Benoa (?)
Menyelamatkan mangrove
Menyelamatkan lingkungan
Menambah luas lahan
Menciptakan lapangan kerja
Meletarikan budaya
Menciptakan ikon pariwisata
Antisipasi & mitigasi
tsunami
2
Potensi Risiko Benoa
Risiko Banjir
Total luas DAS 164.33 km2, terdiri
dari DAS Badung (88,83 km2), DAS
Mati (34.09 km2), DAS Tuban (7,89
km2), DAS Bualu (9,62 km2), & DAS
Sama (23,90 km2). Curah hujan
tahunan rata-rata2.155,1 mm
Mengurug, mengurangi teluk 700
hektar dari 1988 hektar, tampungan
5 DAS semakin semakin kecil, risiko
banjir bertambah
Memperbaiki kualitas DAS,
memperbanyak embung, saluran
penangkap erosi, & sumur resapan
dalam DAS.
“Mengeruk” teluk & sistem alir
Perlu kampanye pengelolaam DAS dengan lebih baik
Kampanye melarang jadi tempat sampah
Risiko Tsunami
Teluk benoa berada di
kawasan rawan bencana
dengan akses penyelamatan
(gedung evakuasi, jalan
evakuasi)yang terbatas.
Reklamasi akan
meningkatkan jumlah
penduduk dan meningkatkan
kepadatan. Keterbatasan akses
penyelamattanan akan
meningkatkan risiko tsunami.
Memperbanyak akses
penyelamat
Perlu kampanye ketercukupan akses penyelamatan
3
Mengintip Dokumen
Rencana Terpotong
Membahas rencana
pertambangan dan
reklamasi. Bagaimana
dengan pasca reklamasi?
Mengapa proses kontruksi
& operasi tidak dibahas?
Proses Penambangan
Pemkab Lompok Timur mengeluarkan
ijin prinsip (No.479/PPT.1/2015) yang
bukan wewenangnya, dengan mengacu
ujin di atasnya yang tidak untuk WUP
Bukan Logam & Batuan (KepMen ESDM
No.1329K/30/MEN/2014)
Tidak ada skenario peningkatan
suspensi lanau-lempung pada proses
penambangan
Tidak ada skenario penanganan
dampak pada pantai & pesisir
Tidak ada skenario pengelolaan
risiko penurunan kualitas lingkungan
dan pendapatan masyarakat
masyarakat akibat peningkatan suspensi
lempung-lanau bagi
Proses Reklamasi
Bagaimana memastikan
keterwakilan pendapat parapihak
diakomodir?
Bagaimana skenario penanganan
risiko ketidakmampuan masyarakat
mendapatkan dan mengendalikan
sumberdayanya (nelayan, pedagang,
jasa wisata) akibat penurunan
kualitas lingkungan selama proses
reklamasi (baca: penyiapan lahan)?
Bagaimana skenario penanganan
risiko konflik kepentingan antara
para pihak? (siapa pemicu
konflik?)
Proses Kontruksi &
Operasi (?)
Bagaimana skenario penanganan
risiko atas ketidakmampuan
masyarakat mendapatkan dan
mengendalikan sumberdayanya
(nelayan, pedagang, jasa wisata)
selama proses kontruksi &
operasi?
Bagaimana skenario dan
jaminan pemenuhan sumberdaya
selama kontruksi & operasi
(tenaga kerja, air, fasilitas
pendukung)
Lain-lainnya?
4
Penutup
Akhirnya
Mari kita menyelesaikan
masalah tanpa masalah.
Mari menyelesaikan masalah
Benoa, dengan tidak
memunculkan risiko baru
Kita pastikan, kita adalah
agen peubah penyelesai
masalah, bukan pembuat
masalah
Semoga Tuhan memberkati
TERIMAKASIH
Disampaikan pada “Diskusi Risiko Benoa”
di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Depok tanggal 17/12/2015
& Balai Budaya Penggak Men Mersi, Denpasar Bali tanggal 15/01/2016.