Perbedaan Antara Wanprestasi dan Delik Penipuan Dalam Hubungan Perjanjian

  TESIS PERBEDAAN ANTARA WANPRESTASI DAN DELIK PENIPUAN DALAM HUBUNGAN PERJANJIAN OLEH : SUGIRHOT MARBUN 127005027 / HK PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

  PERBEDAAN ANATAR WANPRESTASI DAN DELIK PENIPUAN DALAM HUBUNGAN PERJANJIAN T E S I S Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Hukum Dalam Program Studi Magister Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara OLEH : SUGIRHOT MARBUN 127005027/HK PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

  Judul Tesis : PERBEDAAN ANTARA WANPRESTASI DAN DELIK PENIPUAN DALAM HUBUNGAN PERJANJIAN Nama Mahasiswa : Sugirhot Marbun Nomor Pokok : 127005027 Program Studi : Ilmu Hukum Menyetujui : Komisi Pembimbing

( Dr. Mahmud Mulyadi, S.H.,M.Hum.)

K e t u a

  (Prof.Dr. Suhaidi, S.H., M.H.) (Dr. Mahmul Siregar,S.H., M.Hum.) A n g g o t a A n g g o t a Ketua Program Studi, D e k a n, (Prof.Dr. Suhaidi, S.H.,M.H.) (Prof.Dr. Runtung , S.H.,M.Hum.) Tanggal Lulus : 27 Agustus 2014

  Telah diuji pada : Tanggal 27 Agustus 2014 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Dr. Mahmud Mulyadi, S.H., M.Hum Anggota : Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum Dr. Madiasa Ablisar, S.H., M.S Dr. Utary Maharany Barus, S.H., M.Hum

  ABSTRAK

  Wanprestasi merupakan ranah hukum perdata yang sesungguhnya tidak boleh digantikan dengan menuduhkan terhadap seseorang yang melakukan wanprestasi berdasarkan hukum pidana melainkan harus berdasarkan hukum perdata. Untuk delik penipuan tidak boleh dituduhkan kepada seseorang yang melakukan delik penipuan atas perbuatan wanprestasi karena itu merupakan ranah hukum pidana. Namun dalam praktik pengadilan sering terjadi dilema dalam penegakan hukum antara perbuatan mana yang termasuk wanprestasi dan mana sebagai delik penipuan dalam perjanjian.

  Permasalahan yang diteliti adalah pertama bagaimanakah karakteristik yang membedakan antara perbuatan wanprestasi dengan delik penipuan dalam suatu perjanjian? Kedua, bagaimanakah penerapan perbuatan wanprestasi dan delik penipuan di dalam praktik di pengadilan?

  Jenis metode penelitian ini adalah yuridis normatif yang bersifat deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi pustaka dan studi putusan. Analisis data dilakukan secara kualitatif, menjelaskan dan menguraikan teori-teori, doktrin-doktrin, asas-asas, norma-norma hukum dalam perundang- undangan yang relevan dengan perjanjian, wanprestasi, dan delik penipuan.

  Disimpulkan, pertama, karakteristik yang membedakan antara perbuatan wanprestasi dengan delik penipuan dalam suatu perjanjian terletak pada unsur kesalahan. Unsur kesalahan untuk wanprestasi dilihat dari lalainya seseorang dalam melaksanakan prestasi. Kelalaian menjadi karakter penting dalam wanprestasi, karena dalam perjanjian sudah ditentukan tenggang waktu pelaksanaan perjanjian. Berdasarkan KUH Perdata, lewat waktu melaksanakan perjanjian berarti lalai. Semua faktor yang menimbulkan terjadinya wanprestasi, tetap hanya dilihat pada satu faktor saja yaitu karena kelalaian menjadi ciri khas dari wanprestasi. Sedangkan unsur kesalahan dalam delik penipuan, justru sebaliknya, yaitu hanya dilihat dari unsur sengaja, bukan unsur lalai. Kedua, penerapan perbuatan wanprestasi dan delik penipuan dalam parktik pengadilan untuk karakteristik wanprestasi diputus lepas oleh hakim yang dilihat dari terdapatnya hubungan dagang serta adanya kesepakatan maupun perjanjian dengan niat baik . Sedangkan karakteristik untuk delik penipuan mengandung unsur sengaja beritikad buruk, menguntungkan diri sendiri atau orang lain, tidak melaksanakan kewajiban atau menghindar dari kewajiban, mengandung perkataan bohong, mengulur-ulur waktu tanpa alasan yang jelas.

  Disarankan, pertama, agar setiap orang, pihak-pihak atau masyarakat dalam melakukan suatu perjanjian, terutama bagi polisi, jaksa, advokat, dan hakim perlu memahami karakteristik perbedaan antara wanprestasi dan delik penipuan. Kedua agar perkara-perkara perjanjian dengan indikasi wanprestasi harus dibuktikan lebih dulu kelalaian debitor membayar utang, baru dapat dikatakan perbuatan debitor tersebut telah wanprestasi. Sedangkan terhadap perkara-perkara perjanjian dengan indikasi terdapat delik penipuan harus dibuktikan unsur kesahalan.

  Kata Kunci: Perjanjian, Wanprestasi, dan Delik Penipuan.

  

ABSTRACT

Breach of contract is a true realm of civil law which should not be replaced

by blaming someone else who did the breach of contract under criminal law but it

must be based on the civil law.The offense of fraud should not be blamed on someone

who did it for acts of breach of contract because it is the domain of criminal law. But

in the court practice, a dilemma in law enforcement between which act is included in

the category of breach of contract and which act is included in the category of

offense of fraud frequently occur.

  The problems studies were about the characteristics distinguishing between

the act of breach of contract and the offense of fraud in a contract (agreement) and

how the act of breach of contract and offense of fraud were applied in practice in the

court of law.The data used in this descriptive analytical normative juridical study

were secondary data obtained through library research and decumentation (court

decision) study. The data obtained were qualitatively analyzed by explaining and

outlining the theories, doctrines, principles, and legal norms found in the regulation

of legislation relevant to the agreement (contract), breach of contract, and offense of

fraud.The characteristics distinguishing between the act of breach of contract and the

offense of fraudlie in the element of mistakes made. The element of mistakes of breach

of contract is viewed from the negligence (not intentional) of somebody in executing

achievement. Negligence is the most important character in the breach of contract

because the grace period of implementation of the agreement has been stated in the

contract (agreement) itself. Based on the Indonesian Civil Codes, it is considered

negligent if the grace period of implementation of the agreement is exceeded. All of

the factors causing the incident of breach of contract is viewed based on one factor

only namely because of negligence which is at the same time a characteristic of

breach of contract. While the element of mistake in the offense of fraud is quite

contrary, it is only viewed based on the element of intent not that of negligence. The

application of the act of breach of contract and the offense of fraud in practice in the

court of law is that the characteristics of breach of contract is decided free by the

judge viewed from the presence of longstanding trade relation, while the

characteristics of the offense of fraud contain the element of intent or bad faith,

benefiting own-self or other people, not implementing obligations or avoiding

obligations, it containing words of lie,delaying for no apparent reason.

  In order everyone, the parties or the public especially for the police, the

prosecutors, lawyers, and judges, in making a deal, need to understand the

characteristics of the difference between the breach of contract and the offense of

fraud. For the cases of contract with the indication of breach of contract, the

negligence of debtors to pay the debt should first be proven before the debtor can be

said to have performed a breach of contract, while the cases dealing with the

indications of the offense of fraud must be proven based on the element of mistake.

  Keywords: Agreement, Breach of Contract, Offense of Fraud

  Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan keselamatan dan bimbingan-Nya kepada penulis selama menempuh perkuliahan di Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan atas pernyertaan Tuhan penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “ Perbedaan Antara Wanprestasi dan Delik Penipuan Dalam Hubungan Perjanjian “.

  Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk meraih gelar Magister Hukum (MH) di Universitas Sumatera Utara Fakultas Hukum Program Studi Magister Ilmu Hukum.

  Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, memberikan dorongan moril maupun materil kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan, yaitu: 1.

Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. dr.Syahril Pasaribu

  DTM&H.,MS.c (CTM)., Sp.A (K) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada kami untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Program Studi Magister Ilmu Hukum.

  2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Runtung, S.H.,M.Hum. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Program Studi Magister Ilmu Hukum .

  3. Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, Prof.Dr. Suhaidi, S.H.,M.H. sekaligus atas kesediaan beliau untuk menjadi salah satu Anggota Komisi pembimbing tesis ini. Meskipun kesibukan beliau telah cukup banyak menyita waktu dan tenaga, tetapi beliau masih menyempatkan diri untuk membimbing dan mentransfer ilmu pengetahuan yang dimiliki, sehingga sangat membantu penulisan tesis ini.

  4. Sekretaris Program Studi Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, Dr.Mahmul Siregar, S.H., M.Hum. sekaligus atas kesediaan beliau untuk menjadi salah satu Anggota Komisi pembimbing tesis ini, atas arahan dan bimbingannya selama perkuliahan dan pengerjaan tesis ini meskipun kesibukan beliau telah cukup banyak menyita waktu dan tenaga, tetapi beliau masih menyempatkan diri untuk membimbing dan mentransfer ilmu pengetahuan yang dimiliki, sehingga sangat membantu penulisan tesis ini.

  5. Terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami ucapkan kepada Dr. Mahmud Mulyadi,S.H., M.Hum. , selaku Ketua Komisi Pembimbing yang dengan penuh perhatian telah memberikan bimbingan, dorongan dan saran dalam pengerjaan tesis ini.

  6. Terima kasih kepada Penguji Dr. Madiasa Ablisar,S.H.,M.S. , Dr. Utary Maharany Barus, S.H.,M.Hum, atas diskusi yang juga banyak membantu , memberi motivasi dan nasehat dalam pengerjaan tesis ini.

  7. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada seluruh staf pengajar dan pegawai Program Studi Ilmu Hukum Universitaas Sumatera Utara.

  8. Kepada orang tua saya yang tercinta Ayahanda D.Marbun (alm), Ibu saya Tiana Simamora dan Istri saya Ulyna Ria Simamora yang senantiasa memberikan dukungan dan mendampingi penulis dalam suka maupun duka dan seluruh keluarga penulis orang –orang “terkasih" yang selalu memberikan dorongan kepada penulis.

  Akhirnya penulis menyadari, dengan terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, tentulah dalam tulisan ini akan ada ditemui kelamahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan. Oleh sebab itu kepada semua pihak dengan rendah hati dan rasa terima kasih, penulis harapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan tulisan ini.

  Kemudian kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada saya hanya kepada Tuhan saya serahkan, kiranya Tuhan selalu memberikan balasannya.

  Medan, Agustus 2014 Penulis, Sugirhot Marbun Tanjung Selamat , Medan Tuntungan, Kota Medan. Nama Orang Tua Laki-Laki :D. Marbun (Alm) Nama Orang Tua Perempuan :Tiana Simamora Pendidikan Formal

  Nama : Sugirhot Marbun Tempat/Tanggal Lahir : Kedai Gedang, 24 April 1964 Agama : Kreisten Protestan JenisKelamin : Laki-Laki Warga Negara : Indonesia Status : Kawin Alamat :Jalan Bunga Rinte Raya Gang Raja No.9

  • Sekolah Dasar (SD) Negeri No.1 Barus Lulus Tahun 1976, Berijazah;
  • Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama (SMP) Negeri No. 1 Barus Lulus Tahun 1980, Berijazah;
  • Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas (SMA) Negeri No. 1 Barus Lulus Tahun 1983, Berijazah;
  • Sarjana Ekonomi, Jurusan Ekonomi Manajeman (S1) Universitas HKBP

  Nommensen Medan, Lulus Tahun 1989, Berijazah;

  • Sarjana Hukum , Jurusan Hukum Perdata (S1) Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, Lulus Tahun 2006, Berijazah;
  • Magister Sains Program Ekonomi Pembangunan (S2) Universitas Sumatera Utara (USU) , Lulus Tahun 2006, Berijazah.
  • Magister Hukum Program Studi Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) , Lulus Tahun 2014.
  • Mengikuti Pendidikan Pajak Terapan Brevet A dari LM-PATRA Jakarta,

  Angkatan 126 dari tanggal 21 Agustus 1999 sampai dengan 25 September 1999 , Lulus

  Pendidikan Non Formal

  • Mengikuti Pendidikan Pajak Terapan Brevet B dari LM-PATRA Jakarta,

  Angkatan 126 dari tanggal 2 Oktober 1999 sampai dengan 14 November 1999 , Lulus

  • Pendidikan Khusus Profesi Advokat (“PKPA”) dari PERADI bekerjasama dengan Yan Apul & Founners Jakarta dari tanggal 12 Februari 2007 sampai dengan 27 Maret 2007.

  Pengalaman Kerja

  • Dari Juli 1989 sampai dengan Januari 1991 bekerja di Perusahaan Swasta di

  Medan Sumatera Utara ;

  • Dari Februari 1991 sampai dengan Maret 1992 bekerja di Perusahaan Swasta di Padang Sumatera Barat ;
  • Dari April 1992 sampai denganAgustus 2003 bekerja di Perusahaan Swasta Nasional dan Perusahaan Swasta Asing di Jakarta ;
  • Dari Januri 2004 sampai dengan Juli 2008 bekerja di Kantor Advokat ;
  • Dari Agustus 2008 Jadi Advokat dan Konsultan Hukum sampai sekarang ;
  • Dari Tahun 2008-2009 Dosen Universitas Timbul Nusantara (UTIRA) IBEK

  Jakarta , Fakultas Hukum Kelas Eksekutif ;

  • Dari Tahun 2010-2013 Dosen Universitas Prima Indonesia Medan , Fakultas Ekonomi;
  • Dari Tahun 2012-2013 Dosen Universitas Darma Agung Medan, Fakultas Ekonomi .
Seminar-Seminar Workshop How to Write A good Thesis di selenggarakan oleh Program

  • Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan di Prapat pada tanggal 26 Juni 2004;
  • Pemilihan PresidenR.I. Tahun 2004 di selenggarakan oleh Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan di Hotel Danau Toba Internasional Medan, tanggal 05 Agustus 2004;

  Seminar Nasional Prospek Kredit Perbankan untuk Usaha Kecil, Pasca

  • oleh Universitas Sumatera Utara Medan di Hotel Tiara Convention Hall Medan, tanggal 14 Agustus 2004;

  Seminar Nasional ReformasiKembar Hukum dan Ekonomi di selenggarakan

  • Tantangannya dalam Upaya Meningkatkan Kinerja BUMN di selenggarakan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara R.I. bekerjasama dengan Magister Hukum Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada dan Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan di Kampus USU seminar Pemekaran Provinsi Sumatera Utara di selenggarakan oleh Program Pascasarjana Universitas Sumatrea Uatara di ruang IMTGT USU Medan, tanggal 23 September 2004;

  Seminar Nasional Restrukturisasi dan Privatisasi BUMN, Manfaat dan

  • Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan di ruang IMTGT USU Medan, tanggal 11 Desember 2004;

  Seminar Pembangunan Ekonomi Berdasarkan Islam di selenggarakan oleh

  • selenggarakan oleh Universitas Sumatera Utara di Hotel Grand Angkasa Medan, tanggal 06 Juli 2005;

  Seminar Kontribusi Perusahaan Terhadap Pembangunan Daerah di

  • Kesejahteraan Pekerja/Buruh di selenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara di Gedung Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan, tanggal 16 April 2011;

  Seminar Sistem Kerja Outsourcing Guna Mendukung Pembangunan dan

  • Perusahaan di selenggarakan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemerintah Kota Medan, pada tanggal 24 s/d 25 Mei 2011di Hotel Royal Perintis Medan;

  Mengikuti Bimbingan Teknis (BIMTEK) Pembinaan Organisasi Pekerja dan

  • Industrial di selnggarakan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemerintah Kota Medan, pada tanggal 26 s/d 27 Mei 2011di Hotel Royal Perintis Medan;

  Mengikuti Bimbingan Teknis (BIMTEK) Pembinaan Kelembagaan Hubungan

  • diselenggakana oleh Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia Medan, ome Comvention Centre Medan 24 Mei2012

  Seminar Nasional “Semangat Berwirausaha Para Intelektual Muda”

  • Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), khusunya dalam hal Pemberdayaan Hak Masyarakat Hukum Adat” di Hermina Centre UDA Medan , tanggal 30 Januari 2012;

  Seminar Nasional “Inkonsistensi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009

  • Denda Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana, di Gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara Medan, tanggal 05 Juli 2013;

  Seminar Nasional Penyesuaian BatasanTindak Pidana Ringan dan Jumlah

  • Jasa Keuangan disenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Pembinaan Hukum Indonesia di Ruang Balai Citra Conventioan Hall Tiara Medan 29 November 2013.

  Sosialisasi Peralihan Fungsi Pengawasan Industri Keuangan Kepada Otoritas

  DAFTAR ISI ABSTRAK ............................................................................................................ i ABSTRAK .............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL………………………………………………………………. xiv

BAB I : PENDAHULUAN ..............................................................................

  1 A.

  Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ....................................................................... 16 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 17 D.

  Manfaat Penelitian ......................................................................... 17 E. Keaslian Penelitian ......................................................................... 18 F. Kerangka Teori dan Landasan Konsepsional ................................. 19 1.

  Kerangka Teori......................................................................... 19 2. Landasan Konsepsional ............................................................ 31 G. Metode Penelitian .......................................................................... 32 1.

  Jenis dan Sifat Penelitian ......................................................... 32 2. Sumber Data ............................................................................. 34 3. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 36 4. Analisis Data ............................................................................ 37

  BAB II : KARAKTERISTIK YANG MEMBEDAKAN ANTARA PERBUATAN WANPRESTASI DENGAN DELIK PENIPUAN DALAM SUATU PERJANJIAN ......................................................

  39 1.

  Perbedaan Antara Hukum Publik dan Hukum Privat .................... 39 2. Hukum Perjanjian menurut KUH Pedata ....................................... 50 3. Perbedaan Antara Perbuatan Wanprestasi Dengan Delik Penipuan Dalam Suatu Perjanjian ..................................................

  63 a. Karakteristik Perbuatan Wanprestasi ....................................... 63 b. Karakteristik Delik Penipuan ................................................... 75

  BAB III : PENERAPAN PERBUATAN WANPRESTASI DAN DELIK PENIPUAN DI DALAM PRAKTIK DI PENGADILAN ...............

  87 A.

  Penerapan Wanprestasi Terhadap Perjanjian ................................. 87 1.

  Putusan PN Surabaya Nomor: 1631/Pid.B/2003/PN.Sby, jo Putusan MA Nomor 208 K/Pid/2013 .......................................

  90 2. Putusan PN Makassar Nomor: 1349/Pid.B/2008/PN.Mks, jo Putusan MA Nomor: 1905K/Pid/2010 .....................................

  93 3. Putusan PN Medan Nomor: 2.533/Pid.B/2013/PN.Mdn ......... 96 B.

  Penerapan Putusan Bebas (Vrijspraak) Dalam Putusan PN Banyuwangi Nomor: 344/Pid.B/1999/PN,Bwi, jo Putusan MA Nomor: 1811/K/Pid/2001 ...............................................................

  99 C. Penerapan Delik Penipuan Terhadap Perjanjian ............................ 102

  1. Putusan PN Medan Nomor: 3165/Pid.B/2010/PN.Mdn, jo Putusan PT Medan Nomor: 336/Pid/2011/PT-Mdn, jo Putusan MA Nomor: 688 K/Pid/2012 ...................................... 103 2. Putusan PN Sampang Nomor: 71/Pid.B/2012/PN.Spg ............ 107 3. Putusan PN Amurang Nomor: 46/Pid.B/2012/PN.Amg, jo

  Putusan MA Nomor: 2200 K/Pid/2012 .................................... 110 D. Analisis Terhadap Pertimbangan Hakim Pengadilan Dalam

  Penerapan Perbuatan Wanprestasi dan Delik Penipuan di Dalam Praktik di Pengadilan ..................................................................... 113 1.

  Pertimbangan Hakim Pengadilan Dalam Putusan Lepas ......... 113 a.

  Putusan PN Surabaya Nomor: 1631/Pid.B/2003/PN.Sby, jo Putusan MA Nomor 208 K/Pid/2013 ............................. 118 b.

  Putusan PN Makassar Nomor: 1349/Pid.B/2008/PN.Mks, jo Putusan MA Nomor: 1905K/Pid/2010 ........................... 121 c.

  Putusan PN Medan Nomor: 2.533/Pid.B/2013/PN.Mdn ... 122 2. Pertimbangan Hakim Pengadilan Terhadap Perkara Putusan

  Bebas Dalam Putusan PN Banyuwangi Nomor: 344/Pid.B/1999/PN,Bwi, jo Putusan MA Nomor: 1811/K/Pid/2001 ...................................................................... 125 3. Pertimbangan Hakim Pengadilan Dalam Putusan Terbukti

  Melakukan Penipuan ................................................................ 129

  a.

  Putusan PN Medan Nomor: 3165/Pid.B/2010/PN.Mdn, jo Putusan PT Medan Nomor: 336/Pid/2011/PT-Mdn, jo Putusan MA Nomor: 688 K/Pid/2012 ................................ 129 b. Putusan PN Sampang Nomor: 71/Pid.B/2012/PN.Spg ...... 131 c. Putusan PN Amurang Nomor: 46/Pid.B/2012/PN.Amg, jo

  Putusan MA Nomor: 2200 K/Pid/2012 .............................. 133

  

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 139

1. Kesimpulan .................................................................................... 139 2. Saran ............................................................................................... 141

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 142

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Perbedaan Hukum Publik dan Hukum Privat ......................................

  40 Tabel 2 : Perbedaan Antara Perjanjian dan Perikatan .........................................

  49 Tabel 3 : Kelemahan Pengertian Perjanjian Dalam Pasal 1313 KUH Perdata ...

  55 Tabel 4 : Perkara Tindak Pidana Penipuan dan Wanprestasi ..............................

  82