Pertemuan 10 (Kebijakan Pemerintah TIK)

Paparan Draft Rencana Aksi 2016- 2017

  Open Government Indonesia Jakarta, 4 April 2016

  Alur Pikir Renaksi

  Penegakan Hukum dan Pencegahan Korupsi CLUSTER I

No Aksi Kementerian / Lembaga Sasaran Indikator 2016 Indikator 2017

   

Penegakan Hukum dan Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

  INDONESIA Tersedianya basis data yang dapat menyajikan informasi data perkara secara akurat lengkap dalam rangka mewujudkan penanganan perkara secara cepat dan akuntabel serta dapat diakses masyarakat

  Sebanyak 110 Mitra Strategis Sektor Pendidikan yang Melaksanakan Program

  Peradilan KEJAKSAAN REPUBLIK

  35 CSO Mitra Strategis yang melaksanakan Program Pembangunan

  35 CSO Mitra Strategis yang melaksanakan Program Pembangunan Integritas

  Korupsi

  KORUPSI (KPK) Terbentuknya Komunitas Anti

  6   KOMISI PEMBERANTASAN

  Pembangunan Integritas dan 10 KLOP yang melaksanakan pembelajaran anti korupsi

  Sebanyak 23 Kementerian/Lembaga/Instansi (K/L/I) yang melaksanakan Program

  Kementerian/Lembaga/Instansi (K/L/I) yang melaksanakan Program Pembangunan Integritas dan 10 KLOP yang melaksanakan pembelajaran anti korupsi

  Pembelajaran Anti Korupsi pada pada K/L/I Sebanyak 23

  KORUPSI (KPK) Pembangunan Integritas dan

  5   KOMISI PEMBERANTASAN

  Pendidikan yang Melaksanakan Program Pembangunan Integritas

  Pembangunan Integritas Sebanyak 110 Mitra Strategis Sektor

  Penguatan Integritas di Sektor Pendidikan

  Pengelolaan Data Statistik kriminal cepat, akuntabel dan mudah diakses publik berdasarkan Jenis Penanganan Perkara dan

  1 Transparansi & Akuntabilitas Penanganan Perkara di Lembaga

  (SPPT) di 5 provinsi (5 Polda dan 5 Polres)

  Polri (mendukung Integrated Criminal Justice System) dan Implementasi pilot project Sistem Peradilan Pidana Terpadu

  Penyajian Data Informasi Kriminal Nasional secara terintegrasi antar Satker

  System) dan Implementasi pilot project Sistem Peradilan Pidana Terpadu (SPPT) di 3 provinsi (3 Polda dan 3 Polres)

  Penyajian Data Informasi Kriminal Nasional secara terintegrasi antar Satker Polri (mendukung Integrated Criminal Justice

  REPUBLIK INDONESIA Integrasi sistem penanganan perkara secara internal dan eksternal

  3   KEPOLISIAN NEGARA

  Persentase hasil putusan sidang pengadilan yang dipublikasikan Pengembangan Sistem Informasi terintegrasi di lingkungan peradilan, dengan Implementasi pilot project SPPT di 5 provinsi (5 PN dan 5 PT)

  Persentase hasil putusan sidang pengadilan yang dipublikasikan Pengembangan Sistem Informasi terintegrasi di lingkungan peradilan, dengan Implementasi pilot project SPPT di 3 provinsi (3 PN dan 3 PT)

  2   MAHKAMAH AGUNG Meningkatnya pengelolaan dan pelayanan informasi pada MA dan pengadilan di semua (empat) lingkup pengadilan

  Kejari)

  Perkara dan Implementasi Pilot Project SPPT di 10 satuan kerja (5 Kejati dan 5

  Implementasi Pilot Project SPPT di 6 satuan kerja (3 Kejati dan 3 Kejari) Pengelolaan Data Statistik kriminal cepat, akuntabel dan mudah diakses publik berdasarkan Jenis Penanganan

  4 Pencegahan Tindak Pidana Korupsi KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)

  

Tata Kelola Pemerintahan,

Reformasi Birokrasi, dan

Penguatan Pelayanan Publik

Aksi Kementerian / Lembaga Sasaran Indikator 2016 Indikator 2017

  Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Kantor Staf Presiden

  Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

  Penyusunan Permen PAN RB terkait Unit Pengelolaan LAPOR di PAN RB – sebagai realisasi dari MOU tekait proses transfer/ transisi pengelolaan

  LAPOR dari KSP ke PAN-RB Pengesahan Permen PAN RB tentang

  Unit Pengelolaan LAPOR di KemenPAN RB

  Unit Pengelolaan LAPOR di KemenPAN RB sudah berjalan sesuai ketentuan Permen PAN RB dimaksud

  12   Kementerian Pendayagunaan

  Meningkatkan keterhubungan Lapor dengan lebih banyak K/L/D (terutama keterhubungan dengan

  Optimalisasi terhadap pelaksanaan nota kesepahaman dimaksud

  Pemerintah Daerah yang menjadi Prioritas Nasional PanRB) untuk 2016 dan 2017

  Di tahun 2016, target integrasi LAPOR dengan sejumlah 267 K/L/D

  Di tahun 2016, target integrasi LAPOR dengan sejumlah 400 K/L/D

  No

    Tata Kelola Pemerintahan, Reformasi Birokrasi, dan Penguatan Pelayanan Publik (1) 13   Kementerian Pendayagunaan

  Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Kantor Staf Presiden Meningkatkan sosialisasi terhadap penggunaan LAPOR! sebagai SP4N dengar target meningkatkan jumlah pengaduan yang masuk via Lapor! menjadi 1juta aduan untuk 2016 (target agregat; jumlah pengaduan per Februari 2016: ±738,000 pengaduan).

  Target agregat jumlah aduan LAPOR sebanyak 1 juta aduan Target agregat jumlah aduan LAPOR sebanyak 1,4 juta aduan

  11   Kementerian Pendayagunaan

  7 Penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

  Birokrasi Meningkatnya persentase instansi pemerintah (K/L/Prov/Kab/Kota) yang memiliki Indeks RB baik (Kategori "B" ke atas)

  9 Penguatan Pelayanan Publik Ombudsman RI Meningkatnya kepatuhan K/L/ Pemda dengan Kepatuhan Tinggi atas Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

  Persentase instansi pemerintah (K/L 55%, Prov 35%, Kab/Kota 20%) yang memiliki Indeks RB baik (Kategori

  "B" ke atas) Persentase instansi pemerintah (K/L

  61%, Prov 40%, Kab/Kota 25%) yang memiliki Indeks RB baik (Kategori "B" ke atas)

  8   Kementerian Perencanaan

  Pembangunan Nasional/Bappenas Penguatan Sistem dan Pelaporan

  Evaluasi Kinerja Pembangunan Penyiapan Sistem pemantauan dan evaluasi kinerja pembangunan yang lebih responsif

  Tersedianya Sistem pemantauan dan evaluasi kinerja pembangunan yang lebih responsif

  Persentase K/L/Pemda (K : 50%, L : 55% Prov : 48.5% Kab/Kota : 26.5%) dengan tingkat kepatuhan yang tinggi atas pelaksanaan UU Nomor

  Online Rakyat (LAPOR!) sebagai Sistem Pengelolaaan Pengaduan

  25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik (Zona Hijau) Persentase K/L/Pemda (K : 58%, L :

  55% Prov : 54.5% Kab/Kota : 30.5%) dengan tingkat kepatuhan yang tinggi atas pelaksanaan UU Nomor

  25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik (Zona Hijau)

  10   Kemenpan RB, Kantor Staf Presiden dan Ombudsman RI

  Ditandantanganinya Nota Kesepahaman Bersama Kementerian

  PAN-RB, Kantor Staf Presiden, Ombudsman RI tentang

  Pemanfaatan Sistem Aplikasi Layanan Aspirasi dan Pengaduan

  Pelayanan Publik Nasional (SP4N) Tersediannya nota kesepahaman dimaksud

  No

Aksi Kementerian / Lembaga Sasaran Indikator 2016 Indikator 2017

    Tata Kelola Pemerintahan, Reformasi Birokrasi, dan Penguatan Pelayanan Publik (2) Optimalisasi Standar Pelayanan Minimum Kementerian Pendidikan dan Kesehatan Meningkatnya jumlah Daerah yang 70% Pemerintah Daerah yang telah 100% Pemerintah Daerah yang telah (SPM) untuk sektor pendidikan dan menyusun dan menjalankan Standar menyusun Standar Pelayanan Minimum menyusun Standar Pelayanan Minimum kesehatan

  Pelayanan Minimum (SPM) untuk sektor untuk sektor pendidikan dan kesehatan untuk sektor kesehatan dan pendidikan pendidikan sesuai Peraturan Menteri

  14 Pendidikan Nasional No. 10 Tahun 2015 dan untuk sektor kesehatan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 741 Tahun 2008

  Promosi layanan elektronik menuju E- Kementerian Kesehatan Penguatan pelayanan kesehatan rujukan Sebanyak 70% Pemerintah daerah sudah Sebanyak 100% Pemerintah daerah Budgeting, E-reporting dan Complaint berkualitas yang dapat dijangkau oleh menjalankan Sistem rujukan pelayanan sudah menjalankan sistem rujukan

  15 Center masyarakat kesehatan online (RS dan Puskesmas) pelayanan kesehatan online (RS dan yang mudah diakses oleh masyarakat Puskesmas) yang mudah diakses oleh masyarakat   Kementerian Perencanaan Pembangunan Penguatan sistem e-planning dalam   sistem e-planning secara online yang

  16 Nasional/Bappenas penyusunan dokumen perencanaan lebih kuat.

  (RPJM/RKP) secara online   Kementerian Pendayagunaan Aparatur Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan

  1. Tersedianya Peraturan Presiden Pelaksanaan Peraturan Presiden tentang Negara dan Reformasi Birokrasi E-Government tentang Grand Design E-Government Grand Design E-Government Nasional;

  17 Nasional; 2. Tersedianya Draft UU dan Pengesahan RUU tentang Sistem tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Pemerintahan Berbasis Elektronik Elektronik Penguatan Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri Terselenggaranya Penerapan Model Sebanyak 14098 Desa Penyelenggara Sebanyak 14098 Desa Penyelenggara

  Perencanaan Pembangunan Partisipatif Penerapan Model Perencanaan Penerapan Model Perencanaan

  18 dengan Sistem Penyusunan RAPBDesa Pembangunan Partisipatif dengan Sistem Pembangunan Partisipatif dengan Sistem secara partisipatif Penyusunan RAPBDesa secara partisipatif Penyusunan RAPBDesa secara partisipatif

  Penguatan Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri dan Meningkatnya kapasitas aparat dalam Terlaksananya pilot project format Terlaksananya pilot project format Kementerian Desa tata kelola keuangan dan aset desa yang birokrasi Pemdes (organisasi, PNS, birokrasi Pemdes (organisasi, PNS, efektif, transparan, dan akuntabel. perencanaan, penganggaran, perencanaan, penganggaran, pengawasan) untuk Implementasi Dana pengawasan) untuk Implementasi Dana

  19 Desa dan RAPBDesa dilaksanakan Desa dan RAPBDesa dilaksanakan dengan pola datasharing pendampingan. dengan pola datasharing pendampingan.

  Pilot project 2016: 5 Provinsi (Jateng, Pilot project 2017: 5 Provinsi, 7 Kab/Kota, Sulsel, Maluku, Sumut, Kalteng)

  14 Desa Transparansi pengelolaan SDA dalam Kementerian Koordinator bidang Transparansi penerimaan sumber daya Terpublikasikannya laporan hasil Terpublikasikannya laporan hasil lingkup area EITI Perekonomian alam migas & pertambangan melalui EITI rekonsiliasi inisiatif transparansi industri rekonsiliasi inisiatif transparansi industri

  20 ekstraktif (EITI) Indonesia dari sektor ekstraktif (EITI) Indonesia dari sektor migas dan pertambangan untuk Tahun migas dan pertambangan untuk Tahun

  Anggaran 2014 Anggaran 2015 Perbaikan tata kelola informasi Badan Informasi Geospasial dan/atau Perwujudan Informasi Geospasial Tematik Terkompilasinya dan terintegrasinya Terkompilasinya dan terintegrasinya

21 geospasial sebagai dasar pelaksanaan Kementerian Perekonomian bidang (IGT) yang mempunyai aspek hukum dan sebanyak 17 peta tematik di 34 Provinsi. sebanyak 53 peta tematik di 34 Provinsi.

  Penguatan Akses Informasi Publik CLUSTER

  III

  No

Aksi Kementerian / Lembaga Sasaran Indikator 2016 Indikator 2017

   

Penguatan Akses Informasi Publik

  Peningkatan persentase penyelesaian sengketa informasi publik 60 % penyelesaian sengketa informasi publik

  26 Penguatan keterbukaan informasi di Parlemen

  22 Peningkatan akses masyarakat terhadap informasi publik Komisi Informasi Pusat dan

  Badan Layanan Umum, dan 3 PTN Satuan Kerja)

  Permenristekdikti mengenai Pengelolaan Informasi Publik di PTN dan Piloting project di 6 PTN (3 PTN

  Umum, dan 2 PTN Satuan Kerja) 100 % PTN sudah memahami dan menjalankan ketentuan

  Negeri dan implementasi pilot project di 5 PTN (1 PTN Badan Hukum, 2 PTN Badan Layanan

  Ristekdikti mengenai Pengelolaan Informasi Publik di Perguruan Tinggi

  Mewujudkan keterbukaan informasi publik di perguruan tinggi negeri Peyusunan Peraturan Menteri

  Kemenristekdikti dan Komisi Informasi Pusat

  27 Penguatan keterbukaan informasi di Perguruan Tinggi Negeri

  DPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib DPR)

  14 Tahun 2008) Memperjelas Kriteria tentang rapat tertutup tersedia, dengan ruang lingkup yang ketat (Revisi Peraturan

  (Kelanjutan dari Renaksi OGI 2014- 2015; Tindak lanjut amanah UU No

  Penyempurnaan website DPR-RI yang menginformasikan: data kelembagaan (organisasi, tupoksi dan keangggotaan), data absensi dan partisipasi anggota DPR pada setiap rapat yang berlangsung, laporan mengenai jalannya rapat secara langsung, pengawasan produk legislasi, komentar publik mengenai rapat yang berlangsung, publikasi hasil sidang kepada publik.

  Dewan Perwakilan Rakyat RI Meningkatkan akses masyarakat terhadap proses pertemuan/kegiatan DPR dan Memperjelas Kriteria tentang rapat tertutup.

  2008.

  65% penyelesaian sengketa informasi publik

  Kementerian Komunikasi dan Informatika

  23   Komisi Informasi Pusat dan

  Kementerian Komunikasi dan Informatika

  Badan Publik Pemerintah yang melaksanakan ketentuan UU No. 14 Tahun 2008 65 % Badan publik yang melaksanakan ketentuan UU No. 14

  Tahun 2008 70 % Badan publik yang melaksanakan ketentuan UU No. 14

  Tahun 2008

  24   Komisi Informasi Pusat dan

  Pembentukan Komisi Informasi Provinsi

  UU No. 14 Tahun 2008 100% UPT K/L di daerah sudah memahami ketentuan Permen RB dimaksud dan menjalankan ketentuan UU Nomor 14 Tahun

  Sebanyak 90% provinsi telah membentuk Komisi Informasi di tingkat provinsi

  Seluruh provinsi (100% ) telah membentuk Komisi Informasi di tingkat provinsi

  25   Kementerian Pendayagunaan

  Aparatur Negara dan Reformasi Birokra

  Penyusunan Permen Pan RB ditujukan ke semua K/L terutama yang memiliki UPT di daerah untuk melaksanakan UU 14/2008 dalam rangka penguatan pengarusutamaan informasi publik

  Kementerian Komunikasi dan Informatika

  Tersedianya Permen PAN RB tentang Penguatan Pelaksanaan Ketentuan

  Tata Kelola Data CLUSTER

  IV

  No

Aksi Kementerian / Lembaga Sasaran Indikator 2016 Indikator 2017

   

Manajemen / Tata Kelola Data

  Penguatan One Data Kantor Staf Presiden Kajian terkait struktur Produk Kajian tentang Road Map Implementasi hasil kajian berupa kelembagaan ataupun peta Tata Kelola Data finalisasi Road Map menjadi jalan/ roadmap yang dibutuhkan produk hukum. oleh pemerintah untuk

  28 membenahi tata kelola data Indonesia

    Kantor Staf Presiden Peningkatan jumlah K/L/I/Pemda Proyek percontohan One Data Proyek percontohan One Data yang terintegrasi dengan portal yang diperluas di 5 Pemerintah yang diperluas di 8 Pemerintah One Data Daerah daerah

  29 Perbaikan tata kelola informasi Badan Informasi Geospasial dan/ Perwujudan Informasi Geospasial Terkompilasinya dan Terkompilasinya dan geospasial sebagai dasar atau Kementerian Perekonomian Tematik (IGT) yang mempunyai terintegrasinya sebanyak 17 peta terintegrasinya sebanyak 53 peta pelaksanaan pembangunan bidang Perekonomian aspek hukum dan penguasaan tematik di 34 Provinsi. tematik di 34 Provinsi.

  30 nasional lahan

Proses Penyusunan Renaksi OGI

  Tahap V : Tahap I:

Tahap III : Finalisasi Penyiapan dan

  Penjajakan Daerah (Mei 16) Penyelesaian Kerangka (Jan-Feb 16) Konsep Renaksi OGI bersama CSO (Nov 15) Penjaringan Input Penjaringan Input Tahap IV : Online Daerah dan K/L Penajaman (Feb-Apr 16) Tahap II: Penjaringan aspirasi publik online dan offline (Des 15)