T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Berbantuan Media Nyata Siswa Kelas 5 SD Negeri 2 Sidorejo Temanggung Tahun Pelajaran 20162017 T1 B

BAB III

METODE PENILITIAN
3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penilitian
Jenis penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK, penelitian ini
dilakukan di SD Negeri 2 Sidorejo, didalam pembelajaran IPA kelas V SD Negeri 2
Sidorejo ini belum menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) maka
pihak sekolah memberikan dukungan terhadap penelitian ini.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel yang diselidiki dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika kelas
V SD Negeri 2 Sidorejo dengan menggunakan Model pembelajaran Group Investigation
(GI) berbantu media nyata.
3.2.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi terjadinya perubahan,
biasanya dilambangkan dengan X. Unsur yang mempengaruhi muncul tidaknya
peningkatan hasil belajar siswa.Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah
penggunaan model pembelajaran Group Investigation.
Definisi operasional model pembelajaran Group Investigation merupakan model
kegiatan pembelajaran yang bersifat demokratis yang diwujudkan dalam bentuk
kooperatif diskusi kelompok, yang terdiri dari beberapa kelompok kecil untuk
menginvestigasi pemecahan suatu masalah, dengan langkah-langkah penyajian masalah /

situasi rumit, eksplorasi reaksi, perumusan masalah, kemandirian dan kelompok belajar,
analisis kemajuan dan proses, Mendaur ulang aktivitas.
3.2.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat merupakan gejala yang timbul sebagai akibat dari variabel bebas,
biasanya dilambangkan dengan Y.Unsur-unsur dalam variabel terikat adalah kemampuan
siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, hasil belajar siswa, rasa keingin tahuan
siswa,

sikap

terhadap

pengalaman

belajar,
24

kedisiplinan,

semangat


mengikuti

25

pembelajaran. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar
siswa dalam pembelajaran IPA.
Definisi operasional hasil belajar dalam PTK ini adalah pengatur hasil belajar
mata pelajaran IPA yang dilihat melalui aspek kognitif, menjadikan siswa lebih mudah
memperoleh informasi dan memahaminya, dan siswa aktif menemukan sendiri
pengetahuannya melalui kerja sama dalam kelompok.
3.3 Prosedur Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan penelitian model
sepiral model dari Kemmis dan Mc Taggart.Terdapat empat kali pertemuan atau dua
siklus dari satu penelitian, setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan,
dan refleksi.
Tahap perencanaan, pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan perencanaan
dengan menentukan tujuan pembelajaran dan penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang selanjutnya menemui guru kelas untuk koordinasi dalam pelaksanaan
tindakan.

Tahap tindakan, dalam tahap tindakan ini peneliti melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya dengan sekenarioskenario pembelajarannya.
Tahap observasi, pada tahapan ini kegiatan dilakukan adalah pengamatan terhadap
aktifitas peneliti dan siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
lembar observasi yang telah di buat sebelumnya oleh peneliti.
Tahap refleksi, tahapan terakhir yang dilakukan adalah melihat keseluruhan
proses pelaksanaan tindakan dan hasil pemahaman siswa. Hasil pengamatan, catatan
lapangan, dan tes dianalisis untuk kemudian disimpulkan.
Tahap-tahapan yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan penelitian yang
dilaksanakan di SD Negeri 2 Sidorejo adalah sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan, meliputi :
a) Menentukan tujuan pembelajaran
b) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
c) Menyiapkan lembar observasi
d) Menyiapkan pembelajaran

26

e) Menemui guru kelas untuk koordinasi program kerja dan pelaksanaan
2. Tahap pelaksanaan

a) Pada tahap pelaksanaan, melakukan pembelajaran sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang telah di buat sebelumnya
b) Melakukan tes
3. Tahap pengamatan
Dari tahap pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung dan hasil tes yang ada
dianalisis untuk mendapatkan gambaran mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan, hal-hal yang menjadi refleksi penelitian diantaranya :
1. Aktifitas belajar siswa dan hasil belajar dari siklus I
2. Pelaksanaan pembelajaran siklus 1
4. Tahap Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk melihat keseluruhan proses pelaksanaan
tindakan dan hasil pemahaman siswa, hal-hal yang sebelum dan selama tindakan
berlangsung dengan pengamatan, catatan lapangan, tes, dan wawancara peneliti
merenungkan hasil tindakan sebagai bahan pertimbangan untuk masuk ke siklus

II

apabila masi ada kelemahan-kelemahan pada siklus I, hal-hal yang menjadi perhatian
pada tahap refleksi antara lain yaitu:
a) Mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan efek yang

timbul seletah dilakukan siklus I
b) Menganalisis pembelajaran, menemukan keberhasilan dan apa saja kelemahan
pada siklus I
c) Membuat daftar permasalahan yang didapati pada siklus I
d) Merencanakan Perencanaan tindak lanjut untuk siklus II
Siklus II
1.

Tahap Perencanaan
a) Membuat Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran untuk siklus II
b) Memperbaiki dari hasil refleksi pembelajaran pada silus I
c) Menyiapkan media pembelajaran, instrumen, dan lembar observasi

27

2.

Tahap Pelaksanaan
a) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pada siklus II dengan telah memperbaiki kelemahan atau kekurangan yang ada

pada siklus I yang sebelumnya telah dilaksanakan
b) Pemberian soal tes siklus II kepada siswa

3.

Tahap Pengamatan
a) Mengamati proses pembelajaran siklus II
b) Mengamati aktifitas belajar siswa

4.

Tahap Refleksi
a) Mengevaluasi

proses

pelaksanaan

pembelajaran,


menganalisis

jalannya

pembelajaran
b) Mengevaluasi hasil belajar siswa
c) Menarik kesimpulan dan membuat laporan hasil pembelajaran
Penerapan Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus pembelajaran yang
terdiri dari:
Siklus I
a. Tahap Perencanaan
a) Persiapan dengan meminta ijin pihak sekolah, wawancara dengan guru kelas
b) Mengidentifikasi masalah
c) Membuat sekenario pembelajaran
d) Membuat Rencana pelaksanaan pembelajaran
e) Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan pengamatan
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1. Persiapan
a. Kegiatan pendahuluan
1) Apresepsi

1. Guru memberi salam, mengajak berdoa sebelum memulai pembelajaran
2. Guru memusatkan perhatian siswa dengan tanya jawab seputar materi
yang akan dipelajari
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

28

2. Penyajian materi pembelajaran
b. Kegiatan inti
2) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
1. Guru menayangkan video mengenai berbagai penyebab perubahan sifat
benda
2. Guru memancing siswa untuk bertanya , apa yang mereka dapat melalui
penayangan video penyebab perubahan sifat benda
3. Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
3) Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
1. Guru menuliskan beberapa pertanyaan dari siswa dipapan tulis
2. Guru mendorong siswa untuk mencari tahu sendiri jawabannya

3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari 4-5 orang anggota dan menentukan masalah yang
harus dipecahkan
4. Guru bertugas sebagai fasilitator apabila ada kelompok yang
membutuhkan bimbingan
5. Guru membimbing siswa dalam kelompok untuk mempresentasikan hasil
investigasinya
4) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :
1. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi
yang belum dipahami
2. Guru memberikan evaluasi terhadap hasil investigasi masing-masing
kelompok dan meluruskan jawaban apabila ada yang kurang tepat serta
memberikan apresiasi terhadap hasil kerja kelompok
3. Guru memberikan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan
c. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup :

29


1. Guru memberi kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari dan guru
memberikan penguatan materi
2. Guru menutup pelajaran dengan doa
c.Tahap pengamatan
a) Pengamatan aktifitas guru dalam pembelajaran
b) Pengamatan aktifitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran
c) Pengamatan proses pembelajaran
d.

Tahap Refleksi
a) Menganalisis hasil pembelajaran
b) Mengevaluasi hasil pengamatan
c) Menyusun simpulan dan saran berdasarkan pelaksanaan penelitian yang
telah dilakukan

Siklus II
a. Tahap Perencanaan
a) Persiapan dengan meminta ijin pihak sekolah, wawancara dengan guru
kelas
b) Mengidentifikasi masalah

c) Membuat sekenario pembelajaran
d) Membuat Rencana pelaksanaan pembelajaran
e) Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan pengamatan
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
3. Persiapan
a) Kegiatan pendahuluan
1) Apresepsi
a) Guru memberi salam,mengajak berdoa sebelum memulai pembelajaran
b) Guru memusatkan perhatian siswa dengan tanya jawab seputar materi
yang akan dipelajari
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b) Kegiatan inti
2) Eksplorasi

30

Dalam kegiatan eksplorasi :
a) Guru menayangkan video mengenai berbagai penyebab perubahan sifat
benda
b) Guru memancing siswa untuk bertanya , apa yang mereka dapat melalui
penayangan video penyebab perubahan sifat benda
c) Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
3) Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
a) Guru menuliskan beberapa pertanyaan dari siswa dipapan tulis
b) Guru mendorong siswa untuk mencari tahu sendiri jawabannya
c) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari 4-5 orang anggota dan menentukan masalah yang
harus dipecahkan
d) Guru bertugas sebagai fasilitator apabila ada kelompok yang
membutuhkan bimbingan
e) Guru membimbing siswa dalam kelompok untuk mempresentasikan hasil
investigasinya
4) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :
a) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi
yang belum dipahami
b) Guru memberikan evaluasi terhadap hasil investigasi masing-masing
kelompok dan meluruskan jawaban apabila ada yang kurang tepat serta
memberikan apresiasi terhadap hasil kerja kelompok
c) Guru memberikan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan
c. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup :
1. Guru memberi kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari dan guru
memberikan penguatan materi

31

2. Guru menutup pelajaran dengan doa.
d. Tahap Pengamatan
a) Pengamatan aktifitas guru dalam pembelajaran
b) Pengamatan aktifitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran
c) Pengamatan proses pembelajaran
e. Tahap Refleksi
a) Menganalisis hasil pembelajaran
b) Mengevaluasi hasil pengamatan
c) Menyusun simpulan dan saran berdasarkan pelaksanaan penelitian yang telah
dilakukan
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam peneletian
tindakan kelas ini adalah teknik wawancara, teknik tes dan teknik observasi.
Teknik wawancara digunakan peneliti untuk mengumpulkan data tentang keadaan
siswa dan lingkungan sekolah yang akan diteliti. Teknik tes digunakan untuk
mendapatkan data yang berupa hasil belajar siswa SD pada mata pelajaran IPA.
Teknik observasi digunakan untuk mengambil data tentang pelaksanaan tindakan
pembelajaran dengan penggunaan model Pembelajaran Group Investigation.
Wawancara adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh seseorang
kepada narasumber untuk mendapatkan informasi. Dalam penelitian ini
wawancara dilakukan kepada guru wali kelas 5 untuk mengetahui karaketer siswa
dan lingkungan sekolah, kegiatan wawancara ini dilakukan sebelum melakukan
penelitian untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menyusun
penelitian
Tes adalah sejumlah soal berupa pertanyaan yang harus dijawab untuk
mengetahui kemampuan seseorang mengenai aspek atau hal-hal tertentu.Teknik
tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah posttest yang dilakukan pada akhir
pembelajaran dengan bentuk tes pilihan ganda.
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara
langsung untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Dalam mengamati kegiatan

32

pembelajaran peneliti menggunakan dua instrument lembar observasi yang terdiri
dari lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. Lembar
observasi ini digunakan oleh peneliti untuk mengamati aktivitas pembelajaran
yang sedang berlangsung berupa aktivitas guru dan siswa.
3.4.2

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen tes yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah lembar soal Posttest pada siklus I dan siklus II. Kisi-kisi soal dibuat
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah disebutkan di
atas dengan Kisi-kisi soal sebagai berikut.
Tabel 3.1
Tabel kisi-kisi soal IPA siklus I
Kompetensi
Dasar
4.1
Menyimpulkan
hasil
penyelidikan
tentang
perubahan sifat
benda

Materi

Indikator

Perubahan
sifat
benda

1. Mengidentifikasi
perubahan sifat benda
2. Menyebutkan berbagai
perubahan sifat benda
3. Melakukan percobaan
perubahan sifat benda

Jenis
Soal
Pilihan
ganda

No. Soal Jumlah
soal
1, 2, 3,
20
4, 5, 6,
7, 8, 9,
10

Tabel 3.2
Tabel kisi-kisi soal IPA siklus II
Kompetensi
Dasar

Materi

4.1
Perubahan
Menyimpulkan sifat
hasil
benda
penyelidikan
tentang
perubahan sifat
benda

Indikator

Jenis

No. Soal

Soal
1.

2.

3.

Mengidentifikasi
macam-macam
perubahan sifat benda
Menyebutkan berbagai
perubahan sifat benda
bersifat sementara dan
bersifat tetap
Melakukan percobaan

Jumlah
soal

Pilihan

1, 2, 3,

ganda

4, 5, 6,
7, 8, 9,
10

20

33

perubahan benda benda
yang bersifat sementara
dan bersifat tetap
Instrumen soal posttest diatas terdapat butir soal, butir soal tersebut digunakan
untuk menunjukan indikator pembelajaran yang berada pada instrument soal posttest
tersebut.
Instrumen yang telah dipaparkan diatas sebelum digunakan untuk penelitian perlu
adanya uji coba terlebih dahulu untuk menjamin bahwa instrument yang telah dipaparkan
tersebut layak untuk digunakan.
3.5 Indikator Keberhasilan Penelitian
Pembelajaran dengan menggunakan model Group Investigation dikatakan berhasil
apabila terjadinya kenaikan hasil belajar siswa dengan kenaikan nilai belajar siswa,
apabila setiap siklus dalam penelitian diperoleh 80% siswa mencapai ketuntasan belajar
atau memenuhi KKM IPA≥ 60.
3.6 Uji Coba Instrumen
3.6.1 Uji Validitas
Sebelum dibagikan kepada siswa soal evaluasi tertulis diuji coba dahulu sehingga
diperoleh butir soal yang valid. Menurut Arikunto (2012: 211) sebuah tes dikatakan valid
apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur, instrumen valid jika mempunyai
validitas tinggi, dan kurang valid apabila validitas rendah. Validitas suatu instrumen
dapat diketahui dengan mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total
skor setelah dikurangi skor butirnya itu sendiri (corrected item to total correlation), r <
0,20 tidak ada validitas, 0,20 ≤ r < 0,40 validitas rendah, 0,40 ≤ r < 0,60 validitas sedang,
0,60 ≤ r < 0,80 validitas tinggi, validitas sempurna 0,80 ≤ r < 1,00
Uji instrumen penilitian pada siklus I dengan menggunakan 30 soal terdapat 21
soal yang valid dan ada 9 soal yang tidak valid untuk soal pilihan ganda. Uji instrumen
siklus II dari 30 soal terdapat 23 soal yang valid dan 7 soal yang tidak valid untuk soal
pilihan ganda dan. Hasil uji validitas dari siklus I dan siklus II dari soal yang valid akan
di ambil 40 soal pada siklus I dengan 20 soal pilihan ganda untuk siklus II diambil 20
soal pilihan ganda yang akan digunakan dalam penelitian.

34

3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative konsisten jika
dikenakan pada satu objek, Menurut Arikunto (2012), sebuah tes dikatakan reliabel jika
tes tersebut menunjukkan ketetapam, siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang
berlainan, maka siswa akan tetap dalam urutan yang sama dalam kelompoknya apabila
subyek tersebut tidak dikenai perlakuan. Kriteria untuk menentukan reliabilitas instrumen
digunakan kriteria menutut Sugiyono (2010) yaitu jika nilai hitung > 0,7 maka instrumen
tersebut reliabel. Pada siklus I nilai Cronbach’s Alpha mencapai 0,85.Pada siklus II nilai
Cronbach’s Alpha untuk soal pilihan ganda mencapai 0,89. Koefisien reliabilitas Alpha
0,85 pada siklus I dan 0,89 pada siklus II masuk kategori tinggi, oleh karena itu
instrument ini dapat digunakan untuk data penelitian.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
komparatif dengan membandingkan hasil siklus I dan siklus II. Data kuantitatif yang
berupa hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran berlangsung pada setiap siklusnya
dianalisi, penyajian data kuantitatif dibuat dalam bentuk persentase dengan mengunakan
rumus

(Poerwanti, 2008: 6-15)
Hasil perhitungan kemudian dikonversikan dengan kriteria ketuntasan belajar
siswa dengan kriterianya adalah 60.
Tabel 3.3
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kualifikasi

Kriteria Ketuntasan

Tuntas

≥60

Belum Tuntas

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

A DESCRIPTIVE STUDY ON THE TENTH YEAR STUDENTS’ RECOUNT TEXT WRITING ABILITY AT MAN 2 SITUBONDO IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR

5 197 17

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5