Sistem Informasi Data Kecelakaan Lalulin

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemasalahan
Keselamatan di jalan raya merupakan hal yang sangat utama dalam
mengendarai kendaraan bermotor. Akhir-akhir ini keselamatan di jalan raya
selalu diabaikan oleh pengguna jalan. Salah satu penyebab utama terjadinya
kecelakaan lalulintas jalan raya (traffic accident) adalah faktor manusia.
Walaupun demikian, pencegahan kecelakaan lalulintas jalan raya (accident
prevention) yang dimulai dari tahap perencanaan dan perancangan jalan
merupakan salah satu upaya yang rasional untuk mencegah terjadinya traffic
accident. Upaya ini diharapkan mempengaruhi perilaku pengemudi untuk
lebih berhati-hati di jalan raya.
Dengan

perkembangan pembangunan Indonesia dimasa sekarang ini yang

dimulai dari bidang


ekonomi,

politik

dan bidang pendidikan.

Bidang

transportasi juga ikut disertakan, oleh sebab itu di bidang transportasi dan
keamanan jalan raya selalu menjadi sorotan penting bagi instansi-instansi
terkait.
Kecelakaan lalulintas jalan raya (traffic accident) sering terjadi dimanamana,

dan akhir-akhir ini pertumbuhan angka kecelakaan menunjukkan

semakin hari semakin meningkat serta dari tahun ke tahun bertambah. Dengan
tiap harinya kecelakan terjadi 20 kali dari dari tiap daerah wilayah POLSEK di
sidoarjo dari yang ringan sampai dengan berat walaupun tidak ada pedoman

2


khusus yang dapat dijadikan sebagai perbandingan, namun akibat yang terjadi
menuntut segera dilakukan upaya pencegahannya.
Pada kantor Polisi sektor (POLSEK) pada bidang satuan Lalulintas selalu
mencatat secara manual dengan menulisnya di buku pencatatan kecelakan
sehingga membuat pekerjaan semakin lama dan tidak efisien mencatat ulang
dengan

menulis

membuat

sebagian

laporan mencari data lama untuk

membongkaar document pada ahirnya meperlama dalam hasil laporan yang
menjadikan tidak akurat kasus ini juga terjadi pada PORLES Sidoarjo dalam
satuan SATLANTAS.
Pada kantor Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Timur

Resort

Kota

(POLRESTA)

Sidoarjo

pada

bidang

Satuan

Lalulintas

(SATLANTAS) angka pertumbuhan traffic accident tersebut banyak yang
tercatat, sehingga proses pencatatan dan pendataan sering kali terjadi dan
waktu yang lama dan memakai sistem lama yaitu pencatatan manual di buku.
Dari data yang ada, peranan komputer sangat penting dalam pengolahan

data dan dapat memberikan informasi yang akurat. Komputer dipandang perlu
karena komputer dapat memproses data serta merekap data dengan cepat dan
komputer dipandang sebangai alat bantu utama untuk memberikan informasi.
Apalagi di kantor Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Timur
Resort

Kota

(POLRESTA)

Sidoarjo

pada

bidang

Satuan

Lalulintas


(SATLANTAS) dengan data yang banyak, tidak efesien lagi bila data diolah
secara manual dan akan terjadi kesalahan-kesalahan serta membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk mengolah semua itu.

3

Dan dari data traffic accident yang masuk tersebut maka penulis
mengambil kesimpulan

untuk

merancang sistem informasi data kecelakaan

lalulintas jalan raya dengan implementasi bahasa pemrograman PHP MySQL
berbasis web dengan menyajikan laporan per bulan dan per tahun. Dan penulis
mencoba mengangkat penulisan skripsi ini dengan judul :
“Sistem Informasi Data Kecelakaan Lalulintas Jalan Raya Pada Kantor
Resort Kota (POLRESTA) Sidoarjo” dimana Sistem Informasi ini akan
menampilkan data Kecelakaan dan Infografik kecelakaan.
1.2 Rumusan Masalah

Pembuatan laporan pada sebuah perusahaan/instansi, yang terlebih dahulu
melalui tahap pencatatan data-data

yang terjadi

setiap harinya. Dan kemudian

data tersebut baru dilakukan pemrosesan lebih lanjut supaya data dapat
dikelompokkan sebagai mestinya. Dalam merancang sistem informasi kecelakaan
lalulintas

jalan raya memerlukan teknik dan metode rancangan, untuk membuat

laporan yang lebih sempurna.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang timbul
yaitu:
a) Dari data yang ada, peranan komputer sangat penting dalam pengolahan
data dan dapat memberikan informasi yang akurat. Komputer dipandang
perlu karena komputer dapat memproses data serta merekap data dengan
cepat


dan

komputer

memberikan informasi.

dipandang sebangai alat bantu utama untuk

4

b) Dan dari data traffic accident yang masuk tersebut maka penulis
mengambil kesimpulan untuk merancang sistem informasi data kecelakaan
lalulintas jalan raya dengan implementasi bahasa pemrograman Visual
Basic dengan menyajikan laporan per bulan dan per tahun.

1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka diambil batasan masalah
sebagai berikut:
a. Untuk mengembangkan sistem yang baru secara komputerisasi dengan

penerapan pemrograman PHP MySQL berbasis web dalam pengolahan
data kecelakaan lalulintas jalan raya, maka dapat memberikan informasi
yang akurat.
b. Memberikan data kecelakaan dapat tersimpan pada satu medeia atau
stroge komputer sehingga keamanan data dapat terjamin serta daapt
diakses dengan cepat dan akurat.

1.4 Ruang Lingkup
Supaya pembahasan

ini terarah dan terstruktur, maka penulis melakukan

pembatasan masalah yakni pembuatan laporan kecelakaan per bulan dan per tahun
pada Kantor Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Timur Resort
Kota

(POLRESTA)

(SATLANTAS).


Sidoarjo

khususnya

bidang

Satuan

Lalulintas

5

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun beberapa tujuan penelitian ini adalah:
a. Menganalisa sistem yang lama dengan mempelajari kelemahan-kelemahan
dari sistem tersebut sebagai dasar untuk perancangan sistem baru.
b. Untuk dapat mengetahui secara langsung penerapan sistem pengolahan
data kecelakaan lalulintas yang lama, sehingga dapat diketahui kelemahan
sistem yang lama tersebut.
c. Membantu Kantor Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa

TImur Resort Kota (POLRESTA) Sidoarjo khususnya bidang Satuan
Lalulintas (SATLANTAS) dalam meningkatkan pelayanan dan perluasan
orientasi kerja.
d. Mencoba meningkatkan efesiensi dan efektifitas kinerja Kantor Kepolisian
Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Timur Resort Kota (POLRESTA)
Sidoarjo khususnya bidang Satuan

Lalulintas (SATLANTAS), dengan

melakukan penghematan baik dari segi waktu maupun tenaga yang
digunakan serta menekan biaya operasional yang dilakukan.
e. Untuk

dapat

mengevaluasi

kebijaksanaan

dalam


pengolahan

data

kecelakaan lalulintas jalan raya pada Kantor Kepolisian Negara Republik
Indonesia Daerah Jawa Timur Resort Kota (POLRESTA) Sidoarjo
khususnya bidang Satuan Lalulintas (SATLANTAS).

6

1.6 Sitematika Penulisan
Penyusunan skripsi ini ditulis dan disusun secara sistematis dengan
susunan sebagai berikut :
BAB 1 : Pendahuluan
Berisi tentang hal – hal yang mendorong dilakukannya penelitian.
Menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB 2 : Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori
Menjelaskan mengenai penelitian terdahulu dan materi-materi yang
berhubungan dalam Sistem Informasi Pada (KAPOLRESTA)
Sidoarjo” .
BAB 3 : Metodologi Penelitian
Membahas tentang alat dan bahan penelitian dan metode-metode
yang digunakan dalam mengumpulkan data serta perancangan
sistem yang akan dibuat.
BAB 4 : Hasil dan Pembahasan
Berisi tentang pengujian, analisa perangkat lunak dan pengujian
terhadap sistem aplikasi
BAB 5 : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari dari keseluruhan proses dan hasil
perancangan sistem administrasi absensi pada (KAPOLRESTA)

Sidoarjo

6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu
Menurut
”Perancangan
menyatakan

Herman

Website
bahwa

(2008)

dalam

skripsinya

Sistem Informasi Lalu

perkembangan

era

yang

berjudul

Kota

Depok”

Lintas

globalisasi sarana transportasi

dituntut untuk semakin berkembang baik dalam hal kualitas maupun
kuantitasnya

agar

menggunakannya.

dapat
Namun

menunjang

semua

perkembangan

aktifitas

tersebut

dapat

manusia

yang

menimbulkan

berbagai dampak negatif, salah satu dampak tersebut adalah semakin
meningkatnya kemacetan lalu lintas. (Herman,2008)
Selain itu menurut Agung Prasetyo (2012) dalam skripsinya yang
berjudul “Mengaplikasikan algoritma Classification based on Predictive
Association Rules (CPAR) untuk memperoleh Class Association Rules
(CARs)”, bahwa Ditlantas Polda

telah memiliki data kecelakaan lalu lintas

yang tersimpan dalam basis data Sistem Informasi Manajemen Data
Kecelakaan Lalu Lintas.

basis data tersebut baru digunakan untuk

memperoleh informasi data statistik korban kecelakaan lalu lintas. Informasi
ini yang selanjutnya digunakan oleh Dirlantas untuk membantunya dalam
mengambil kebijakan.
Dari dua penelitian terdahulu dan hasil penelitian sekarang,
diketahui program yang di buat hanya sebatas informasi yang masi dalam

7

kelemahan dalam keakuratan, oleh karena itu peneliti ingin memberi sesuatu
yang berbeda yaitu dengan menambahkan grafik dan sistem data base akurat
dalam menyampaikan informasi yang benar dan memberi tampilan yang
menarik pada aplikasi yang akan dibuat.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No

Peneliti

Tahun

1.

Herman

2008

2.

3.

Agung
Prasetyo

Ach
Sigit
Purnomo

2012

2015

Judul

Metode/Software

“Perancangan
Microsoft Visual
Website
Sistem Basic Version 6.0
Informasi
Lalu
lIntas
Kota
Depok”

“Mengaplikasikan NetBeans
algoritma
MySql
Classification
based
on
Predictive
Association Rules
(CPAR)
untuk
memperoleh
Class Association
Rules (CARs)”

“Sistem Informasi PHP MySQL
Data Kecalakaan
Lalulintas
Jalan
Raya Pada Kantor
Resort
Kota
(POLRESTA)
Sidoarjo”

Hasil
Aplikasi
ini
memudahkan
pihak
yang
berkepentingan
untuk melaporkan
kondisi
suatu
jalan
secara
efektif
dan
bermanfaat
dalam
pemantauan
dan
mengontrol kondisi lalu
lintas beserta rute jalan.

dan Mengaplikasikan
algoritma
Classification
based
on Predictive
Association
Rules
(CPAR)
untuk
memperoleh
Class
Association
Rules
(CARs) untuk
Menentukankarakteristik
tingkat
keparahan
korban kecelakaan lalu
lintas.
Sistem
ini
lebih
mempermudah
dalam
hal
pencatatan
data
kecelakaan dengan tepat
dan
cepat.
Dengan
stroge yang bisa di
kontrol
sistem
ini
mempermudah
dalam
hasil pelaporan data
kecelakaan
tiap
bulan/tahun lebih baik.

8

2.2 Pengenalan Sistem Pengolahan Data
Pengembangan sistem dapat diartikan suatu sistem lama yang secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang sedang dipakai.
Pengembangan sistem dilakukan dengan alasan sebagai berikut:
a.

Seringnya terjadi kesalahan yang timbul

b.

Adanya permasalahan yang timbul dari sistem lama

c.

Tidak efesien lagi bila dioperasikan sistem lama

Adanya permasalahan, instruksi dan kesempatan maka sistem yang lama
perlu

dikembangkan

untuk

mengantisipasi

permasalahan

yang

ada,

kesempatan yang ada atau instruksi yang diberikan oleh pimpinan.
Dengan dikembangnya suatu sistem baru, maka diharapkan akan terjadi
peningkatan-peningkatan terhadap sistem yang baru, ini akan berhubungan
dengan:
a. Performance
Peningkatan terhadap hasil kerja sistem yang baru.
b. Information
Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
c. Economy
Peningkatan terhadap manfaat-manfaat, keuntungan atau penurunan
biaya yang terjadi.
d. Eficiency
Peningkatan terhadap efesiensi operasi.

9

e. Services
Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem kepada
pemakai sistem (user).
2.2.1 Konsep Dasar Sistem
Sistem dapat bersifat abstrak atau fisik, sistem yang bersifat
abstrak

adalah

susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau

kensepsi-konsepsi yang saling ketergantungan. Sistem yang bersifat
fisik adalah serangkaian unsur yang bekerja untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.( Jerry F. Gerreld dan Werren D.2008)
Pengertian sistem dalam bahasa Indonesia adalah suatu rangkaian
prosedur yang telah merupakan suatu kebulatan untuk melaksanakan
suatu fungsi. Dalam ensiklopedi manajemen dijelaskan bahwa sistem
adalah keseluruhan yang terdiri dari atas sejumlah variabel yang
berintegrasi. Suatu sistem pada dasarnya adalah suatu susunan yang
teratur dari kegiatan yang berhubungan satu dengan yang lainnya dan
prosedur-prosedur

yang

berkaitan

yang

melaksanakan

dan

memudahkan pelaksanaan , kegiatan utama dari suatu organisasi.
( Jerry F. Gerreld dan Werren D.2008)

Menurut Jerry F. Gerreld dan Werren D. Stalling (terjemahan):
Sistem adalah “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedure yang
saling berhubungan, berkumpul bersama -sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

10

Karakteristik sistem secara umum adalah:
1. Sistem terdiri dari bagian-bagian yang terkecil yang disebut sub
sistem.
2. Sistem menunjukkan adanya entrop artinya keadaan sistem yang
tertutup atau tidak ada input dari luar.
3. Sistem mempunyai komponen-komponen yang saling berhubungan
santara satu dengan yang lainnya.
4. Semua sistem mempunyai input dan output.
5. Sistem mengubah input menjadi output.
6. Sistem mempunyai suatu deferensiasi yaitu tiap-tiap unit khusus
menangani tugas yang komplek atau rumit.
7. Sistem adalah mengejar sasaran dalam berbagai cara.
8. Sistem harus dipandang secara keseluruhan.
9. Sistem mengajukan akhir yang sama artinya keadaan terakhir yang
dicapai dari jalur atau titik awal berlainan untuk mencapai tujuan.
2.2.2

Konsep Dasar Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu
organisasi,

sehingga

informasi

itu

sangat

penting

didalam suatu

organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan
menjadi kurus, kerdil, dan akhirnya berakhir. Apa informasi itu?…
sehingga sangat penting bagi suatu sistem.

11

Kualitas suatu informasi tergantung kepada tiga hal yaitu:
a. Informasi harus akurat
Yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan serta harus jelas mencerminkan maksudnya.
b. Tepat pada waktunya
Yaitu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
c. Relevan
Yaitu informasi tersebut mempunyai manfaat untuk penerimanya.
2.2.3

Konsep Dasar Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat
penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan,
Sistem informasi itu sendiri mempuyai komponen-komponen
sebagai berikut:
1. Blok Masukan
Input yang mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi,
input disini termasuk metode-metode dan media merangkap data
yang akan dimasukkan serta dapat berupa dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini kombinasi dari prosedur dan model matematika yang
memanipulasi data input yang tersimpan dibasis data dengan cara
yang

sudah

diinginkan.

ditentukan

untuk

menghasilkan

keluaran

yang

12

3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.s
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan kotak alat dalam sistem informasi teknologi
digunakan untuk menerima input, menjlankan model, menyimpan
dan

mengakses

membantu

data,

pengendalian

menghasilkan
dari

model,

sistem

menyimpan dan

secara

keseluruhan.

Teknologi terdiri dari bagian yaitu: teknisi (human/brainware),
perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan dengan yang lainnya tersimpan diperangkat keras
dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data
perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan
informasi lebih lanjut.
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem seperti air, temperatur,
debu, kecurangan-kecurangan, banjir, ketidakefeisensian, sabotase,
dan lain sebagainya. Untuk mengatasi hal tersebut diatas beberapa
pengendali perlu dirancang dan agar dapat diterapkan dalam
pencegahan. ( Jerry F. Gerreld dan Werren D.2008)

13

2.2.4 Daur Hidup Pengembangan Sistem ( SDLC)
Daur hidup pengembangan sistem adalah proses evolusioner yang
diikuti dalam menerapkan sistem atau sub sistem informasi yang
berbasis komputer. SDLC terdiri dari serangkaian tugas yang erat
mengikuti langkah-langkah

pendekatan

sistem.

Karena tugas-tugas

tersebut mengikuti suatu pola yang teratur dan dilakukan secara
top-down.

SLC

sering disebut pendekatan air terjun (Waterfal

Approach ) bagi pengembangan dan penggunaan sistem

Ada lima tahap dalam siklus hidup sistem, yaitu perencanaa,
analisis, rancangan dan penggunaan. Tahap ini secara bersana-sama
dinamakan siklus hidup pengembangan sistem ( System Development
Life Cycle ) SDLC. Setelah tahap yang kelima yaitu

tahap

penggunaannya telah sampai pada waktunya untuk dirancang kembali.
Proses perancangan sistem kembali dilakukan dengan mengikuti kelima
tahap diatas.
Siklus Hidup Sistem Informasi
Siklus Hidup Pengembangan

Disain
Analisa

Pembuatan

Perencanaan

Evaluas i
Survei

Implementasi

Perawatan

Manajemen
dan User

Konsultan / EDP
Dept

Manajemen
dan User

Gambar 2.1 : Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Jerry F. Gerreld dan Werren D.2008)

14

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa siklus hidup sistem
informasi dimulai dari perencanaan, pengembangan dan evaluasi yang
dilakukan secara terus-menerus untuk menetapkan apakah sistem
informasi tersebut harus diganti dengan sistem yang baru atau tidak,
apabila harus diganti dengan sistem yang baru

harus dimulai dari

perencanaan kembali. Sedangkan tahap pengembangan sistem terdiri
dari tahap survei, analisa, disain, implementasi dan perawatan.
Tahap

perencanaan pengembangan sistem informasi bertujuan

untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sistem informasi apa yang
akan

dikembangkan,

sasaran

yang

ingin

dicapai,

jangka waktu

pelaksanaan serta mempertimbangkan dana yang tersedia dan siapa
yang melaksanakan.
Karena pada tahap pengembangan ini terbagi dari beberapa
langkah yaitu survei yang bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup
pekerjaan,

analisis

bertujuan

kemudian

mengdentifikasikan

untuk

memahami sistem yang ada

masalah

dan

mencari

solusinya,

berikutnya disain yang bertujuan untuk mendisaim sistem baru yang
dapat

menyelesaikan

masalah-masalah

yang

dihadapi perusahaan,

pembuatan yaitu membuat sistem yang baru, selanjutnya implementasi
yang bertujuan untuk mengimplementasikan sistem yang baru, dan
terakhir pemeliharaan yang bertujuan agar sistem dapat berjalan secara
optimal. (Yuswanto,2013)

15

2.2.5 Konsep Dasar Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan
hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan
simbol.

Dengan

demikian

setiap

simbol

menggambarkan

proses

tertentu.

Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya
flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses
maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya
pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahsa
pemrograman.
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan
hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan
simbol.

Dengan

demikian

setiap

simbol

menggambarkan

proses

tertentu.

Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya
flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses
maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya
pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahsa
pemrograman. (Andreyanto, 2012)

Simbol-simbol flowchart
Flowchart disusun dengan simbol-simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat
bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang dipakai
antara lain :

16

Flow Direction symbol
Yaitu simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu
dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line.

Terminator Symbol
Yaitu simbol untuk permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu kegiatan

Connector Symbol
Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses dalam lembar /
halaman yang sama.

Connector Symbol
Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses pada lembar /
halaman yang berbeda.

Processing Symbol
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer

17

Simbol Manual Operation
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer

Simbol Decision
Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada.

Simbol Input-Output
Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis
peralatannya

Simbol Manual Input
Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard

Simbol Preparation
Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat
pengolahan di dalam storage.

Simbol Predefine Proses
Simbol untuk pelaksanaan suatu bagian (sub-program)/prosedure

18

Simbol Display
Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter,
printer dan sebagainya.

Simbol disk and On-line Storage
Simbol yang menyatakan input yang berasal dari disk atau disimpan ke disk.

Kaidah-kaidah pembuatan Flowchart
Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat
mutlak.

Karena

flowchart

merupakan

gambaran

hasil

pemikiran

dalam

menganalisa suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan
dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya.
Namun secara garis besar, setiap pengolahan selalu terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu;
1. Input berupa bahan mentah
2. Proses pengolahan
3. Output berupa bahan jadi.
Untuk pengolahan data dengan komputer, dapat dirangkum urutan dasar untuk
pemecahan suatu masalah, yaitu;


START: berisi instruksi untuk persiapan perlatan yang diperlukan sebelum
menangani pemecahan masalah.



READ: berisi instruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.



PROCESS: berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai
dengan data yang dibaca.



WRITE: berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke perlatan output.

19



END: mengakhiri kegiatan pengolahan

2.2 Gambar kegiatan dasar flowchart
Dari gambar flowchart di atas terlihat bahwa suatu flowchart harus
terdapat proses persiapan dan proses akhir. Dan yang menjadi topik dalam
pembahasan ini adalah tahap proses. Karena kegiatan ini banyak mengandung
variasi sesuai dengan kompleksitas masalah yang akan dipecahkan. Walaupun
tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada
beberapa anjuran yaitu:


Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit
sehingga jalannya proses menjadi singkat



Penggambaran flowchart yang simetris dengan arah yang jelas.



Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END.
(Andreyanto,2012)

20

2.2.6

Diagram Arus Data (Data Flow Diagram/DFD)

Adapun definisi Diagram Arus Data (Data Flow Diagram/DFD) yang
digunakan oleh penulis sebagai landasan teori adalah sebagai berikut:
Menurut

Dolly

Indra

bahwa

Diagram

Arus

Data

(Data

Flow

Diagram/DFD) adalah sebagai berikut:

”Diagram Arus Data (Data Flow Diagram/DFD) adalah Data Flow
Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tampa
mempetimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau

lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan”.
Menurut Krismiaji bahwa Diagram Arus Data (Data Flow Diagram/DFD)
adalah sebagai berikut:
“Diagram Arus Data (Data Flow Diagram/DFD) adalah Sebuah DFD
secara grafis menjelaskan arus data dalam sebuah organisasi. Teknik ini
digunakan untuk mendokumentasikan sistem yang digunakan sekarang

dan untuk merencanakan serta mendesain sistem yang baru.”
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Diagram Arus Data
(Data Flow Diagram/DFD) adalah untuk menggambarkan sistem baru yang akan

dikembangkan

secara

logika

dengan

menggunakan

simbol-simbol

yang

mencerminkan proses, sumber data, arus data, dan entitas dalam sistem yang
digunakan sekarang dan untuk merencanakan serta mendesain sistem yang baru.

2.2.7

Kamus Data

Adapun definisi kamus data yang digunakan oleh penulis sebagai landasan
teori adalah sebagai berikut:
Menurut Tata Sutabri Kamus Data adalah sebagai berikut:
“Kamus Data adalah Kamus Data dibuat berdasarkan arus data yang ada
pada data flow diagram. Arus data yang ada di DFD bersifat global dan
hanya menunjukan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut

21

tentang struktur dari suatu arus data di DFD dapat dilihat pada kamus data.
Kamus data atau data dictionary harus dapat mencerminkan keterangan
yang jelas tentang data yang dicatatnya.”
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahawa Kamus Data adalah
keterangan atau yang menerangkan tentang struktur dari suatu arus data di
Diagram Konteks, DFD (Data Flow Diagram), flwochatr , secara jelas tentang
data yang dicatat berdasarkan arus datanya.

Untuk keperluan ini maka kamus data harus memuat hal-hal sebagai
berikut:
1. Arus Data
Arus data menunjukan dari nama data mengalir dan kemana data akan
menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat dikamus data untuk
memudahkan mencari arus data di dalam Data Flow Diagram(DFD).
2. Nama Arus Data
Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di
Data Flow Diagram (DFD), maka nama dari arus data juga harus

dicatat dikamus data, sehingga mereka yang membaca Data Flow
Diagram (DFD) dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu

arus data tertentu di Data Flow Diagram (DFD) dapat langsung
mencarinya dengan mudah dikamus data.
3. Tipe Data
Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir dari hasil suatu proses
yang lainnya. Data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk laporan
serta dokumen hasil cetakan komputer. Dengan demikian bentuk dari
data yang mengalir dapat berupa dokumen dasar atau formuli,
dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan layer di
monitor, variabel, parameter dan file-file. Bentuk data seperti ini perlu
dicatat di kamus data.

22

4. Struktur Data
Struktur menunjukkan arus data yang dicatat pada kamus data yang
terdiri dari item-item atau elemen-elemen data.
5. Alias
Alias atau nama lain dari data juga harus dituliskan. Alias perlu ditulis
karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang
atau departemen lainya.
6. Volume
Volume yang perlu dicatat di dalam kamus data adalah volume ratarata dan volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukan
banyaknya arus data yang mengalir dalam suatu periode tertentu
sementara volume puncak menunjukan volume yang terbanyak.
7. Periode
Periode ini menunjukan kapan terjadinya arus data. Periode perlu
dicatat

di

kamus

mengidentifikasikan

data

kapan

karena

input

data

dapat
harus

digunakan

untuk

dimasukan kedalam

sistem, kapan proses program harus dilakukan dan kapan laporanlaporan harus dihasilkan,
8. Penjelasan
Untuk lebih memperjelas makna dari arus data yang dicatat dikamus
data,

maka

bagian

penjelasan

dapat

diisi dengan

keterangan-

keterangan tentang arus data tersebut. (Tata Sutabri,2009)

Arus Data, Nama Arus Data, Tipe Data, Struktur Data, Alias, Volume,
Periode, Penjelasan, hala-hal tersebut adalah bagian dari kamus data yang
mempunyai isi masing- masing yang jelas dan dapat menerangkan secara detail.

2.2.8

Konsep Dasar Penegertian Basis Data
Menurut Kristanto (2004:4) data adalah:

“Sesuatu yang nyata, fakta mengenai objek yang dapat mengurangi derajat
ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian”

23

Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data merupakan
catatan nyata dari suatu obyek seperti tempat, benda dan orang-orang yang benarbenar terjadi. Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah
maka data tersebut tidak berguna, sehingga dibutuhkan suatu model yang nantinya
akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan suatu informasi.

Menurut

Kristanto

(2004:7)

pengolahan

data

adalah:

“Waktu yang di gunakan untuk mengambarkan bentuk data menjadi informasi
yang memiliki kegunaan”.

Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulakan

bahwa pengolahan data adalah manipulasi dari data kedalam bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti berupa suatu informasi. Semakin banyaknya data dan
kompleknya aktivitas pengolahan data dalam suatu organisasi baik itu organisasi
besar maupun organisasi kecil maka metode pengolahan data yang tepat sangat di
butuhkan.

Salah

satu

metode

untuk

pengolahan

data

adalah dengan media

pengolahan data yang menggunakan komputer. Metode pengolahan data seperti
ini sangat di butuhkan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Propinsi
Sumatera Barat khususnya pada bagian tata usaha. Pengolahan datanya masih
kurang optimal dalam hal menyajikan informasi pemberian surat masuk dan surat
keluar dan dalam penyajian laporannya kadang-kadang terlambat serta kesulitan
dalam pengolahan data lainnya.

A.

Tingkatan Database
Suatu database mempunyai jenjang atau tingkatan mulai dari
karakter, item data, file dan database.
Tingkatan Data Base

Database
File
Record
Field
Character

24

2.2.5 Mengenal PHP
PHP

adalah bahasa pemrograman script server-side yang

didesain untuk pengembangan web, tetapi juga bisa digunakan sebagai
bahasa pemrograman umum (). PHP pertama kali

di kembangkan

pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf, namun sekarang dikelola oleh
The PHP Group. Situs resmi PHP beralamat di http://www.php.net.
Pada awalnya PHP adalah singkatan dari Personal Home Page,
namun karena dalam perkembangannya PHP tidak hanya digunakan
untuk membuat halaman web pribadi, PHP saat ini merupakan
singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, sebuah kepanjangan
rekursif, yakni permainan kata dimana kepanjangannya berisi juga
singkatan itu sendiri.
PHP dirilis dalam lisensi PHP License, sedikit berbeda dengan
lisensi GNU General Public License (GPL) yang biasa digunakan
untuk proyek Open Source. Namun penggunaan PHP tetap tidak
dikenakan biaya (gratis).
Kemudahan dan kepopuleran PHP sudah menjadi standar bagi
programmer web di seluruh dunia. Menurut wikipedia pada februari
2014, sekitar 82% dari web server di dunia menggunakan PHP, dan
menjadi dasar dari program CMS (Content Management System)
populer seperti Joomla, Drupal, dan WordPress.

25

2.2.6 Fungsi PHP Dalam Pemograman WEB
Dalam membuat halaman web, PHP sebenarnya bukanlah
bahasa pemograman yang wajib digunakan. Sebuah website sederhana
dapat dibuat tanpa menggunakan PHP sama sekali. Anda bisa
membuat sebuah website, murni dengan menghubungkan beberapa
halaman HTML saja.

Namun jika anda ingin membuat web yang

dinamis, bisa menyimpan data ke dalam database, atau ingin membuat
halaman yang berubah-ubah sesuai input dari user, maka pada saat
itulah PHP dibutuhkan.
Untuk pembuatan web, kode PHP biasanya di sisipkan kedalam
dokumen HTML. Karena fitru inilah PHP disebut juga sebagai
Scripting Language atau bahasa pemograman script.
Sebagai contoh penggunaan PHP, misalkan kita ingin membuat

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21




Contoh list dengan HTML


Daftar Absensi Mahasiswa

Nama Mahasiswa ke-1
Nama Mahasiswa ke-2
Nama Mahasiswa ke-3
Nama Mahasiswa ke-4
Nama Mahasiswa ke-5
Nama Mahasiswa ke-6
Nama Mahasiswa ke-7
Nama Mahasiswa ke-8
Nama Mahasiswa ke-9
Nama Mahasiswa ke-10




26

list dari nomor 1 sampai nomor 10. Dengan menggunakan HTML
murni, kita bisa membuatnya secara manual seperti kode berikut ini:
Halaman HTML tersebut dapat dibuat dengan mudah dengan cara
men-copy-paste tag sebanyak 10 kali dan mengubah sedikit angkaangka no urut di belakangnya. Namun jika yang kita inginkan adalah
menambahkan list tersebut menjadi 100 atau 1000 list, cara copy-paste
tersebut menjadi tidak efektif.
Namun jika menggunakan PHP, kita tinggal membuat perulangan for
sebanyak 1000 kali dengan perintah yang lebih singkat seperti berikut
ini:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17




Contoh list dengan PHP


Daftar Absensi Mahasiswa