Analisa Kebutuhan Tenaga Pemeriksa berda
ANALISA KEBUTUHAN
TENAGA PEMERIKSA
BERDASARKAN BEBAN KERJA
HARI PENGAWASAN (HP)
TAHUN 2017
PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN
INSPEKTORAT
Jl. Ahmad Yani 65 A Pacitan 63511
℡ Telp. (0357) 881164 |
Fax (0357) 884879
Website: http://inspektorat.pacitankab.go.id
Email: inspe ktorat@pacitankab.go.id
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayahnya, sehingga Analisa Kebutuhan Tenaga Pemeriksa Berdasarkan
Beban Kerja Hari Pengawasan (HP) di Inspektorat Kabupaten Pacitan Tahun
2017 dapat tersusun dengan baik dan disajikan secara sistematik.
Dokumen ini memberikan gambaran mengenai kebutuhan tenaga sumber
daya manusia pemeriksa di Inspektorat Kabupaten Pacitan sebagai wujud dalam
upaya mencapai visi Inspektorat yang telah ditetapkan, yakni terwujudnya
pengawasan yang handal dalam mendukung keberhasilan Pemerintahan Daerah.
Analisa perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan beban kerja Hari
Pengawasan (HP), sehingga berperan juga sebagai salah satu penjamin dalam
mewujudkan aparatur pengawasan yang kompeten dan profesional. Di samping itu,
dokumen ini diharapkan dapat sejalan dengan upaya penguatan APIP di Kabupaten
Pacitan sebagaimana Rencana Aksi Program Pemberantasan Korupsi yang
disepakati bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terintegrasi dengan
kabupaten / kota di Jawa Timur.
Kami menyadari bahwa masih banyak hal yang perlu disempurnakan dalam
penyusunan dokumen ini, namun demikian semoga dapat menjadi referensi
penyusunan Formasi PNS Pemerintah Kabupaten Pacitan Tahun 2017.
Pacitan,
Desember 2017
INSPEKTUR
KABUPATEN PACITAN
Ir. LAN NARIA HUTAGALUNG, M.Aks
Pembina Utama Muda
NIP 19620106 199003 2 005
i
Daftar Isi
Hal
Kata Pengantar ...........................................................................................................
i
Daftar Isi .......................................................................................................................
ii
Daftar Tabel .................................................................................................................
iii
Daftar Gambar .............................................................................................................
iv
I
Pendahuluan .....................................................................................................
1
A. Latar Belakang ............................................................................................
1
B. Maksud dan Tujuan ...................................................................................
5
C. Pengertian ...................................................................................................
5
Pembahasan .....................................................................................................
9
A. Dasar Hukum ..............................................................................................
9
B. Asumsi yang Digunakan ...........................................................................
9
C. Penghitungan Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Pemeriksa ........
14
Kesimpulan dan Saran ...................................................................................
17
A. Kesimpulan ..................................................................................................
17
B. Saran ............................................................................................................
18
LAMPIRAN ..................................................................................................................
19
II
III
ii
Daftar Tabel
Hal
Tabel 1.1
Klasifikasi jabatan fungsional tenaga pemeriksa ...........................
4
Tabel 2.1
Susunan Personil dalam 1 Tim Pemeriksa .....................................
11
Tabel 2.2
Rekapitulasi Beban Kerja Hari Pengawasan (HP) .........................
15
Tabel 2.3
Kebutuhan personil berdasarkan jenjang dan peran .....................
16
Tabel 2.4
Bezzeting tenaga pemeriksa .............................................................
17
iii
Daftar Gambar
Hal
Gambar 2.1 Susunan Gugus Tugas .......................................................................
iv
9
ANALISA KEBUTUHAN TENAGA PEMERIKSA
BERDASARKAN BEBAN KERJA HARI PENGAWASAN (HP)
DI INSPEKTORAT KABUPATEN PACITAN
TAHUN 2017
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
1.
Dalam
rangka
mewujudkan
penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan efektif dan efisien
serta
penyelenggaraan
pelayanan
publik
yang
memenuhi harapan dan tuntutan masyarakat diperlukan
jumlah, kualitas, komposisi dan distribusi pegawai yang
tepat sesuai beban kerja dan kebutuhan riil organisasi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun
2000
tentang
sebagaimana
Formasi
telah
Pegawai
diubah
Negeri
dengan
Sipil
Peraturan
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 dan petunjuk
pelaksanaannya berupa Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan
Kebutuhan Pegawai berdasarkan Beban Kerja dalam
rangka penyusunan formasi pegawai negeri sipil, telah
ditetapkan dasar perhitungan kebutuhan pegawai untuk
penyusunan formasi pegawai negeri sipil melalui
analisis beban kerja sehingga dapat menentukan
jumlah Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan oleh
1
satuan organisasi agar mampu melaksanakan tugas
dan fungsinya;
2.
Perbedaan yang cukup signifikan masih dijumpai dalam
perhitungan jumlah Pegawai Negeri Sipil di Inspektorat
antara satu kabupaten/ kota dengan kabupaten/ kota
lainnya,
meskipun
Inspektorat
tersebut
memiliki
karakteristik yang hampir sama. Permasalahan tersebut
salah satunya disebabkan karena jabatan fungsional
yang dimiliki oleh setiap Inspektorat kabupaten/ kota
tersebut berbeda-beda. Berdasarkan Peraturan Menteri
PAN dan RB, jabatan fungsional yang diberikan
wewenang dalam melaksanakan fungsi pembinaan dan
pengawasan
Auditor,
internal
Pengawas
(tenaga
pemeriksa)
Pemerintahan
dan
adalah
Auditor
Kepegawaian. Namun, pada kenyataannya, masingmasing Inspektorat kabupaten/ kota memiliki jabatan
fungsional yang bervariasi satu sama lain. Bahkan juga
dijumpai
beberapa
kabupaten/ kota
yang
belum
memiliki salah satupun dari jabatan fungsional tersebut;
3.
Saat ini, Inspektorat Kabupaten Pacitan memiliki ke-3
jenis jabatan fungsional pengawasan tersebut, yakni
Auditor,
Pengawas
Pemerintahan
dan
Auditor
Kepegawaian. Para PNS yang diangkat dalam ke-3
jabatan fungsional tersebut seluruhnya berasal dari
2
proses
Inpassing,
sehingga
perhitungan
formasi/
kebutuhan awal masih mengacu pada ketentuan proses
inpassing masing-masing jabatan fungsional tersebut;
4.
Jabatan fungsional Auditor telah dibentuk sejak tahun
1996 dengan instansi pembina Badan Pengawasan
Keuangan
dan
perhitungan
Pembangunan
(BPKP).
Pedoman
kebutuhan jabatan fungsional
Auditor
mengacu pada Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP971/K/SU/2005 tentang Pedoman Penyusunan Formasi
Jabatan Fungsional Auditor di Lingkungan Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah (APIP). Berdasarkan
pedoman tersebut, dalam menghitung formasi jabatan
fungsional Auditor telah diuraikan dengan jelas, yakni
perhitungan berdasarkan beban kerja hari pengawasan
(HP);
5.
Sedangkan
jabatan
pedoman
Pengawas
penyusunan
formasi
Pemerintahan
dan
untuk
Auditor
Kepegawaian dari instansi pembina masing-masing
yakni
Kementerian
Dalam
Negeri
dan
Badan
Kepegawaian Negara, belum ada. Meskipun demikian,
berdasarkan PermenPAN Nomor 15 Tahun 2009 dan
Lampiran Permendagri Nomor 47 Tahun 2010, formasi
jabatan
fungsional
Pengawas
Pemerintahan
di
Pemerintah Kabupaten/ Kota telah ditentukan adalah
3
maksimal 48 (empat puluh delapan) orang. Tidak ada
penjelasan lebih lanjut tentang pendekatan perhitungan
dimaksud. Demikian sama halnya dengan jabatan
fungsional
Auditor
Kepegawaian, mengacu
pada
PermenPAN dan RB Nomor 40 Tahun 2012 tentang
Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian, formasi
Auditor
Kepegawaian
di
lingkungan
Inspektorat
Kabupaten/ Kota telah ditentukan paling banyak 5
(lima) orang. Penjelasan lebih lanjut tentang cara
perhitungan lebih rinci hanya mengacu kepada analisa
jabatan dan penghitungan beban kerja;
6.
Klasifikasi ketiga jabatan fungsional tenaga pemeriksa
tersebut disajikan sebagaimana tabel berikut:
No
1
2
3
Jabatan
Fungsional
Auditor
Rumpun
Akuntansi
Instansi
Pembina
BPKP
Perhitungan
Kebutuhan
Beban Kerja
dan
Hari
Anggaran
Pengawasan
Pengawas
Politik dan
Kementerian
Maksimal 48
Pemerintahan
Hubungan
Dalam
orang per
Luar Negeri
Negeri
Kabupaten
Manajemen
BKN
Maksimal 5
Auditor
Kepegawaian
orang per
Kabupaten
Tabel 1.1
Klasifikasi
pemeriksa
4
jabatan
fungsional
tenaga
B.
Maksud dan Tujuan
1.
Analisa kebutuhan tenaga pemeriksa ini dimaksudkan
untuk mendapatkan jumlah dan susunan
pemeriksa
sesuai
dengan
beban
kerja
tenaga
yang
dilaksanakan secara proporsional. Formasi tenaga
pemeriksa
ini merupakan
kebutuhan
ideal
untuk
pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan tahun 2018;
2.
Dengan
adanya
pemeriksa
diharapkan
penghitungan
ini,
Inspektorat
dapat
kebutuhan
Kabupaten
melakukan
distribusi
tenaga
Pacitan
tenaga
pemeriksa dalam penugasan pengawasan dengan
efektif dan efisien.
C.
Pengertian
Agar diperoleh pemahaman yang sama, yang dimaksud
dengan:
1.
Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat Pegawai
Negeri Sipil yang diperlukan oleh satuan organisasi
negara agar mampu melaksanakan tugas pokok untuk
jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang;
2.
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah
instansi pemerintah yang dibentuk dengan tugas
melaksanakan
pengawasan
intern
di
lingkungan
pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah, yang
5
terdiri
dari
Badan
Pembangunan
Inspektorat/
Pengawasan
(BPKP),
Unit
Keuangan
Inspektorat
Pengawasan
dan
Jenderal/
Intern
pada
Kementerian/ Kementerian Negara, Inspektorat Utama/
Inspektorat Lembaga Pemerintah Non Kementerian,
Inspektorat/
Unit
Pengawasan
Intern
pada
Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara dan Lembaga
Negara, Inspektorat Provinsi/ Kabupaten/ Kota, dan
Unit
Pengawasan
Pemerintah
Intern
lainnya
pada
sesuai
Badan
dengan
Hukum
peraturan
perundang-undangan;
3.
Jabatan
Fungsional
adalah
kedudukan
yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu
satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya
didasarkan pada keahlian dan/ atau keterampilan
tertentu yang bersifat mandiri dan telah ditetapkan
angka kreditnya oleh Menteri yang bertanggung jawab
di bidang pendayagunaan aparatur negara sesuai
dengan rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri
Sipil;
4.
Auditor adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup,
tugas,
tanggung
melakukan
jawab,
pengawasan
6
dan
intern
wewenang
pada
untuk
instansi
pemerintah, lembaga dan/atau pihak lain yang di
dalamnya terdapat kepentingan negara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang
diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang;
5.
Pejabat
Pengawas
Penyelenggaran
Urusan
Pemerintahan Daerah (P2UPD), selanjutnya disingkat
Pengawas Pemerintahan, adalah pejabat fungsional
yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab,
dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan
atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di
daerah, di luar pengawasan keuangan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil;
6.
Auditor Kepegawaian selanjutnya disingkat Audiwan
adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh
oleh
pejabat
yang
berwenang
untuk
melakukan
kegiatan pengawasan dan pengendalian kepegawaian
instansi daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan;
7.
Tenaga
pemeriksa
Audiwan;
7
adalah
Auditor,
P2UPD
dan
8.
Obyek Pengawasan/ Auditan adalah orang/ instansi
pemerintah yang dilakukan pengawasan oleh APIP;
9.
Pengawasan adalah proses kegiatan audit, reviu,
evaluasi, dan pemantauan terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan
keyakinan
yang
memadai
bahwa
kegiatan
telah
dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan
pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang
baik;
10.
Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan
evaluasi yang dilakukan secara independen, obyektif,
dan profesional berdasarkan standar audit, untuk
menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas,
efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas
dan fungsi instansi pemerintah;
11.
Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan
hasil/ prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencana,
atau norma yang telah ditetapkan, dan menentukan
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau
kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan;
12.
Reviu adalah penelaahan ulang bukti-bukti suatu
kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut
8
telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar,
rencana, atau norma yang telah ditetapkan;
13.
Pemantauan adalah proses penilaian kemajuan suatu
program/kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan;
14.
Hari Pengawasan (HP) adalah jumlah hari yang
tersedia dalam 1 (satu) tahun bagi tenaga pemeriksa
untuk melaksanakan kegiatan pengawasan.
II.
PEMBAHASAN
A.
Dasar Hukum
1.
Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan tanggal 28 Oktober 2005 Nomor KEP971/K/SU/2005 tentang Pedoman Penyusunan Formasi
Jabatan Fungsional Auditor;
2.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun
2017 tentang Kebijakan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Tahun 2018.
B.
Asumsi yang Digunakan
1.
Tim Pemeriksa
Susunan tim pemeriksa terdiri atas 1 orang Ketua tim,
yang diperankan oleh jenjang Muda, dan 3 orang
anggota, yang diperankan oleh jenjang Pertama atau
9
Terampil. Artinya, untuk 1 kali penugasan yang
dikerjakan oleh 1 Tim, dibutuhkan tenaga pemeriksa
sebanyak 4 orang;
2.
Hari Pengawasan (HP)
Inspektorat Kabupaten Pacitan menerapkan 5 hari kerja
dalam 1 minggu, sehingga jumlah hari pengawasan
yang digunakan adalah 200 HP per orang;
3.
Gugus Tugas (GT)
Konsep susunan atau struktur Gugus tugas di dalam
kegiatan pengawasan dapat dilihat pada gambar
berikut:
Ahli Utama
Gugus Tugas
Gugus Tugas
Ahli Madya
Ahli Muda
Ahli Muda
Ahli Muda
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Gugus Tugas
Gambar 2.1
Susunan Gugus Tugas
Berdasarkan gambar 4.1 tersebut, dalam 1 unit gugus
tugas terdiri dari 3 Tim pemeriksa, sehingga untuk 1
10
unit Gugus Tugas diperlukan personil sebanyak 13
orang, dengan rincian sebagaimana tabel 4.1 berikut:
No
1
Peran
Pengendali
Banyak
(orang)
1
Teknis (Dalnis)
Jenjang
Jenjang Ahli
Madya,
mengampu 3 Tim
Pemeriksa
2
Ketua Tim
3
Jenjang Ahli
Muda
3
Anggota Tim
9
Jenjang Ahli
Pertama/
Terampil
Total
Tabel 2.1
Selain
13
Susunan Personil dalam 1 Tim Pemeriksa
ketiga
peran
tersebut,
diperlukan
juga
Pengendali Mutu (Daltu) yang diperankan oleh jenjang
Ahli Utama. Idealnya, untuk 1 orang Pengendali mutu
mengampu 1 (satu) sampai 3 (tiga) unit Gugus tugas.
Berdasarkan asumsi Hari Pengawasan (HP) yang
dipakai, yakni 200 HP, maka beban kerja pengawasan
untuk 1 unit Gugus tugas adalah sebesar 13 orang x
200 HP = 2.600 HP. Khusus untuk kondisi Gugus tugas
awal, ditetapkan suatu indek sebesar 1,5, sehingga
Hari Pengawasan (HP) untuk 1 unit Gugus tugas
adalah sebesar 3.900 HP. Secara matematis, fungsi
11
persamaan untuk menghitung Hari Pengawasan (HP)
berdasarkan Gugus Tugas (GT) tersebut adalah:
HP = 3.900 + 2.600 (GT-1)
Artin ya:
Untuk
Gugus
tugas
sebanyak
1
unit, maka
dibutuhkan Hari Pengawasan sebesar 3.900 HP,
namun
untuk
Gugus
tugas
sebanyak
2
unit
dibutuhkan Hari Pengawasan sebesar 6.500 HP
(3.900 HP + 2.600 HP). Demikian halnya apabila
Gugus
tugas
sebanyak
3
unit,
maka
Hari
Pengawasan yang dibutuhkan sebesar 9.100 HP.
Demikian seterusnya untuk setiap penambahan
Gugus tugas, sebagaimana telah dipetakan dalam
matrik pada lampiran 1;
4.
Beban Kerja
Beban
kerja
yang
dihitung
adalah
jumlah
hari
pengawasan yang digunakan untuk setiap rincian
penugasan, baik tahap persiapan, tahap pengawasan
lapangan
sampai
dengan
tahap
penyelesaian.
Besaran atau alokasi penggunaan hari pengawasan
dapat berbeda-beda untuk masing-masing penugasan,
tergantung kompleksitas penugasan yang dimaksud.
Jumlah hari pengawasan untuk setiap penugasan
12
tersebut merupakan beban kerja bagi masing-masing
tenaga pemeriksa dalam tim, dengan pengecualian
terhadap peran pengendali teknis, yakni sebesar 1/3.
Hal ini dikarenakan pengendali teknis idealnya harus
mengampu 3 Tim pemeriksa, sehingga beban kerja
yang diperoleh pengendali teknis adalah sebesar 1/3
dari jumlah hari pengawasan yang dibutuhkan masingmasing tenaga pemeriksa di dalam tim. Artinya, jika
dalam suatu penugasan dibutuhkan dibutuhkan 3 hari
pengawasan (HP), maka total beban kerja yang
dibutuhkan adalah sebesar 13 HP, dengan rincian
sebagai berikut:
5.
Pengendali Teknis (1/3)
: ⅓ x 3 HP = 1 HP
Ketua Tim
: 1 orang x 3 HP = 3 HP
Anggota Tim
: 3 orang x 3 HP = 9 HP
Total hari pengawasan
: 1 HP + 3 HP + 9 HP = 13 HP
Penugasan
Penugasan merupakan kegiatan pengawasan yang
dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Pacitan yang
direncanakan untuk tahun depan, dalam hal ini adalah
rencana
pengawasan
tahun
2018.
Kegiatan
pengawasan yang dimaksud merupakan kegiatankegiatan pengawasan yang mengacu pada Kebijakan
13
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
dari Kementerian Dalam Negeri serta isu strategis dan
ketentuan perundangan-undangan lainnya.
6.
Pengawasan lainnya
Kegiatan pengawasan lainnya ini merupakan alokasi
hari pengawasan untuk kegiatan pengawasan yang
belum terakomodir di dalam rencana pengawasan atau
penugasan yang telah dibuat. Selain itu, pengawasan
lainnya merupakan alokasi beban kerja bagi tenaga
pemeriksa
untuk
melaksanakan
kegiatan
pengembangan profesi dengan prosentase idealnya
adalah 30% dari total beban kerja pengawasan.
C.
Penghitungan Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Pemeriksa
1.
Berdasarkan
inventarisasi
kegiatan-kegiatan
penugasan serta alokasi penggunaan hari pengawasan
untuk
masing-masing
tahapan
pemeriksaan
sebagaimana pada lampiran 2, didapatkan sebanyak
585 penugasan dengan nilai beban kerja pengawasan
sebesar 14.010 HP. Rekapitulasi perolehan beban kerja
pengawasan tersebut dijabarkan sebagaimana tabel
4.2 berikut:
14
No
1
Kategori
Pengawasan
208
Beban kerja
Hari
Pengawasan
5.009,33
20
381,33
6
112,67
Banyak
Unit
keuangan dan
kinerja
2
Pemeriksaan dalam
rangka penanganan
Pengaduan
Masyarakat
(Pemeriksaan
khusus/ Investigatif)
3
Penguatan tata
kelola pemerintahan
yang baik melalui
penegakan integritas
4
Kegiatan Reviu
101
1.655,33
5
Evaluasi dan
250
3.618,33
Total
585
14.010,10
Total dibulatkan
585
14.010
Monitoring
Tabel 2.2
Rekapitulasi
Beban
Pengawasan (HP)
Kerja
Hari
Langkah selanjutnya adalah melakukan pembandingan
beban kerja hari pengawasan ideal dengan interval nilai
yang mencakup nilai 14.010 HP tersebut. Berdasarkan
matrik hari pengawasan pada lampiran 1 diketahui
bahwa nilai total beban kerja pengawasan berada pada
kolom C2, yakni rentang 11.700 sampai dengan
14.300 HP;
15
2.
Banyaknya Gugus tugas ideal yang memiliki beban
kerja pengawasan dengan rentang nilai antara 11.700
sampai 14.300 HP adalah sebanyak 5 Gugus Tugas
(GT). Selain itu, dengan adanya 5 gugus tugas
tersebut, idealnya diperlukan juga keberadaan jenjang
Utama sebanyak 2 orang, dimana untuk 1 orang
jenjang Utama tersebut maksimal dapat mengampu 3
unit Gugus tugas.
3.
Mengacu
pada
susunan
Gugus
Tugas
ideal
sebagaimana pada gambar 4.1, diperoleh kebutuhan
personil untuk 5 unit gugus tugas tersebut adalah
sejumlah 67 orang. Adapun rincian kebutuhan personil
berdasarkan jenjang dan peran disajikan sebagaimana
tabel 4.3 berikut:
No
Jenjang
Peran
Banyak
(orang)
2
1
Utama
Pengendali Mutu
2
Madya
Pengendali Teknis
5
3
Muda
Ketua Tim
15
4
Pertama /
Anggota Tim
45
Terampil
Jumlah
Tabel 2.3
4.
67
Kebutuhan personil berdasarkan jenjang
dan peran
Berdasarkan data personil tenaga pemeriksa keadaan
per 31 Oktober 2017, yakni sebanyak 17 orang, dapat
diketahui bahwa total kekurangan tenaga pemeriksa
16
adalah
sebanyak
50
orang,
dengan
rincian
sebagaimana pada tabel 4.4 berikut:
1
Utama
2
-
Kurang/
Lebih
(orang)
2
2
Madya
5
-
5
3
Muda
15
13
2
4
Pertama /
45
4
41
67
17
50
No
Jenjang
Kebutuhan
(orang)
Keadaan
(orang)
Terampil
Total
Tabel 2.4
III.
Bezzeting tenaga pemeriksa
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1.
Beban
kerja
hari
pengawasan
pada
Inspektorat
Kabupaten Pacitan untuk pelaksanaan pengawasan
tahun 2018 adalah sebesar 14.010 HP;
2.
Formasi kebutuhan tenaga pemeriksa tahun 2018
berdasarkan penghitungan beban kerja pengawasan
adalah sejumlah 67 orang;
3.
Berdasarkan data tenaga pemeriksa yang ada, dapat
diketahui bahwa untuk pelaksanaan pengawasan tahun
2018,
Inspektorat
Kabupaten
Pacitan
mengalami
kekurangan personil tenaga pemeriksa sebanyak 50
orang.
17
B.
Saran
1.
Penghitungan beban kerja pengawasan didasarkan
pada
proses
inventarisasi
kegiatan-kegiatan
pengawasan dan alokasi penggunaan hari ideal dalam
setiap tahapan pelaksanaan pengawasan. Oleh karena
itu, perlu adanya pembahasan dan evaluasi secara
berkala terkait inventarisasi dan alokasi penggunaan
hari
dalam
kegiatan
pengawasan, agar
tercapai
kegiatan pengawasan yang lebih efektif dan efisien;
2.
Berdasarkan
hasil
penghitungan
bahwa
jumlah
kekurangan tenaga pemeriksa yang masih cukup besar
dan kondisi PNS di Pemerintah Kabupaten Pacitan
yang terbatas, serta belum adanya langkah strategis
terkait kebijakan penambahan tenaga pemeriksa di
lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan, maka perlu
segera disusun program kerja pengawasan berbasis
resiko terhadap seluruh objek pengawasan, sehingga
penggunaan sumber daya tenaga pemeriksa menjadi
lebih optimal.
18
Lampiran
Hal
Lampiran 1 Matrik beban kerja pengawasan ideal (untuk
5 hari kerja / minggu) ..........................................................
Lampiran 2 Penghitungan
Beban
Kerja
Hari
Pengawasan (HP) ...............................................................
19
20
21
Lampiran 1
Kelompok
Matrik beban kerja pengawasan ideal (untuk 5 hari kerja /
minggu)
Formasi
Gugus Tugas Jenjang Utama
(GT)
(orang)
12
Beban Kerja Hari
Pengawasan (HP)
A1
Lebih dari 29.900
A2
27.300 – 29.900
11
A3
24.700 – 27.300
10
B1
22.100 – 24.700
9
B2
19.500 – 22.100
8
B3
16.900 – 19.500
7
C1
14.300 – 16.900
6
C2
11.700 – 14.300
5
C3
9.100 – 11.700
4
D1
6.500 – 9.100
3
D2
3.900 – 6.500
2
D3
Sampai dengan 3.900
1
20
+4
+3
+2
+1
Lampiran 2
Penghitungan Beban Kerja Hari Pengawasan
Hal 21
Alokasi Hari Penugasan (HP)
No
Uraian
Banyak
Unit
(1)
(2)
(3)
A
I
1
2
3
4
5
6
7
AUDITAN / OBYEK PENGAWASAN
Pengawasan Keuangan dan Kinerja
Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD
Dinas Pendidikan
Dinas Pariwisata, Pemuda Olahraga
Dinas Kesehatan
Dinas Sosial
Dinas Pengendalian Penduduk, KB, PP dan PA
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Dinas Pendukcapil
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Dinas Komunikasi dan Informasi
Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang
Dinas Perumahan, Waskim dan Pertanahan
Dinas Perhubungan
Dinas Lingkungan Hidup
208
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Beban HP untuk Tim
*asumsi
komposisi
Tim yang
/ ideal
Muda
/ Pertama
Persiapan
(hari)
Pengawasan
(hari)
Penyelesaian
(hari)
Total HP
(hari)
Madya /
Dalnis
(4)
(5)
(6)
(7)=(4)+(5)+(6)
(8) = (7) x ⅓
Ketua
Tim
Terampil /
Anggota
(9) = (7)
(10) = (7) x 3
Total
HP Tim
Jumlah
Beban HP
(11) = (8)+(9)+(10)
(12) = (3) x (11)
33
1
1
1
1
1
1
1
182
7
7
8
7
7
5
5
66
2
2
2
2
2
2
2
281
10
10
11
10
10
8
8
93,67
3,33
3,33
3,67
3,33
3,33
2,67
2,67
281
10
10
11
10
10
8
8
843
30
30
33
30
30
24
24
1.217,67
43,33
43,33
47,67
43,33
43,33
34,67
34,67
5.009,33
43,33
43,33
47,67
43,33
43,33
34,67
34,67
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
5
7
5
5
5
7
7
5
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
8
8
10
8
8
8
10
10
8
8
2,67
2,67
3,33
2,67
2,67
2,67
3,33
3,33
2,67
2,67
8
8
10
8
8
8
10
10
8
8
24
24
30
24
24
24
30
30
24
24
34,67
34,67
43,33
34,67
34,67
34,67
43,33
43,33
34,67
34,67
34,67
34,67
43,33
34,67
34,67
34,67
43,33
43,33
34,67
34,67
Lamp. 2 - 1
Alokasi Hari Penugasan (HP)
No
Uraian
Banyak
Unit
Persiapan
(hari)
(2)
(3)
(4)
Beban HP untuk Tim
*asumsi
komposisi
Tim yang
/ ideal
Muda
/ Pertama
Pengawasan
(hari)
Penyelesaian
(hari)
Total HP
(hari)
Madya /
Dalnis
(5)
(6)
Ketua
Tim
Terampil /
Anggota
(9) = (7)
(10) = (7) x 3
Total
HP Tim
Jumlah
Beban HP
(7)=(4)+(5)+(6)
(8) = (7) x ⅓
(11) = (8)+(9)+(10)
(12) = (3) x (11)
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Dinas Pangan
Dinas Perikanan
Dinas Pertanian
Dinas Perpustakaan
Bappeda
Balitbangda
BPKAD
Badan Pendapatan Daerah
Badan Kepegawaian, Diklat Daerah
Satuan Polisi PP
Bakesbangpol Linmas
RSD dr. Darsono
BPBD
Kecamatan
Kecamatan Kota
Pemerintahan Desa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
1
166
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
5
5
5
7
5
7
5
5
5
5
7
5
2
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
8
8
8
8
10
8
10
8
8
8
8
10
8
5
8
5
2,67
2,67
2,67
2,67
3,33
2,67
3,33
2,67
2,67
2,67
2,67
3,33
2,67
1,67
2,67
1,67
8
8
8
8
10
8
10
8
8
8
8
10
8
5
8
5
24
24
24
24
30
24
30
24
24
24
24
30
24
15
24
15
34,67
34,67
34,67
34,67
43,33
34,67
43,33
34,67
34,67
34,67
34,67
43,33
34,67
21,67
34,67
21,67
34,67
34,67
34,67
34,67
43,33
34,67
43,33
34,67
34,67
34,67
34,67
43,33
34,67
238,33
34,67
3.596,67
II
Pemeriksaan Dalam Rangka Penanganan
Pengaduan Masyarakat (Pemeriksaan Khusus/
Investigatif)
20
5
9
8
22
7,33
22
66
95,33
381,33
1
Dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
4
1
3
1
5
1,67
5
15
21,67
86,67
2
Penyalahgunaan wewenang
4
1
2
1
4
1,33
4
12
17,33
69,33
(1)
Lamp. 2 - 2
Alokasi Hari Penugasan (HP)
No
(1)
Uraian
Banyak
Unit
Persiapan
(hari)
(2)
(3)
(4)
Beban HP untuk Tim
*asumsi
komposisi
Tim yang
/ ideal
Muda
/ Pertama
Pengawasan
(hari)
Penyelesaian
(hari)
Total HP
(hari)
Madya /
Dalnis
(5)
(6)
Ketua
Tim
Terampil /
Anggota
(9) = (7)
(10) = (7) x 3
Total
HP Tim
Jumlah
Beban HP
(7)=(4)+(5)+(6)
(8) = (7) x ⅓
(11) = (8)+(9)+(10)
(12) = (3) x (11)
1
2
3
6
1,00
2,00
3
6
9
18
13,00
26,00
52,00
104,00
3
4
1,33
4
12
17,33
69,33
13
7
26
8,67
26
78
112,67
112,67
1
1
1
3
1,00
3
9
13,00
13,00
1
1
5
2
8
2,67
8
24
34,67
34,67
Penilaian Internal Zona Integritas untuk mendapat
predikat WBK/ WBBM
1
1
3
1
5
1,67
5
15
21,67
21,67
Penanganan Laporan Gratifikasi
Penanganan Benturan Kepentingan
Penanganan Whistle Blowing System
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
3
4
3
1,00
1,33
1,00
3
4
3
9
12
9
13,00
17,33
13,00
13,00
17,33
13,00
101
11
37
14
62
0
20,67
-
62
-
186
-
268,67
-
1.655,33
-
3
4
Hambatan dalam pelayanan publik
Pelanggaran Disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN)
4
4
1
1
5
Koordinasi APIP dan APH dalam penanganan
pengaduan lingkup angka 1 sampai 4
4
1
III Penguatan Tata Kelola Pemerintahan yang baik
melalui penegakan integritas
6
6
1
Pemantauan, Evaluasi dan Verifikasi Rencana
Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi/ Strategi Nasional Anti Korupsi (Stranas
AK)
1
2
Verifikasi Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil
Negara (LHKASN)
3
4
5
6
IV Kegiatan Reviu
1 Dok. Perencanaan & Anggaran Daerah:
1
3
Lamp. 2 - 3
Alokasi Hari Penugasan (HP)
No
(1)
Beban HP untuk Tim
*asumsi
komposisi
Tim yang
/ ideal
Muda
/ Pertama
Uraian
Banyak
Unit
Persiapan
(hari)
Pengawasan
(hari)
Penyelesaian
(hari)
Total HP
(hari)
Madya /
Dalnis
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)=(4)+(5)+(6)
(8) = (7) x ⅓
Ketua
Tim
Terampil /
Anggota
(9) = (7)
(10) = (7) x 3
Total
HP Tim
Jumlah
Beban HP
(11) = (8)+(9)+(10)
(12) = (3) x (11)
- RPJMD dan Renstra (lima tahunan atau saat
perubahan )
2
3
4
- Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),
perubahan dan tahun depan
2
1
3
1
5
1,67
5
15
21,67
43,33
- Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD),
perubahan dan tahun depan
2
1
3
1
5
1,67
5
15
21,67
43,33
- KUA PPAS, perubahan dan tahun depan
- RKA, perubahan dan tahun depan
Laporan Keuangan:
BPKAD
Dinkes
Diknas
Din PU & PR
Din Perkimpet
Bapenda
Dinas Penanaman Modal dan PTSP
UPT Dinkes (3 UPT)
UPT Diknas (3 UPT)
Prosedur Analitis
SAKIP Pemda dan LKjIP
Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang /
Jasa (OPD tergantung sample dari BPKP yakni 7
OPD, dilakukan per triwulan)
2
83
1
1
1
3
1
1
5
5
3
23
1,67
1,00
7,67
5
3
23
15
9
69
21,67
13,00
99,67
43,33
1.079,00
99,67
4
4
1
2
3
1
15
1
1
1
1
1
1
1
3
3
2
5
5
2
2
8
9
2,67
3,00
8
9
24
27
34,67
39,00
138,67
156,00
Lamp. 2 - 4
Alokasi Hari Penugasan (HP)
No
Uraian
Banyak
Unit
Persiapan
(hari)
(2)
(3)
(4)
Beban HP untuk Tim
*asumsi
komposisi
Tim yang
/ ideal
Muda
/ Pertama
Pengawasan
(hari)
Penyelesaian
(hari)
Total HP
(hari)
Madya /
Dalnis
(5)
(6)
Ketua
Tim
Terampil /
Anggota
(9) = (7)
(10) = (7) x 3
Total
HP Tim
Jumlah
Beban HP
(7)=(4)+(5)+(6)
(8) = (7) x ⅓
(11) = (8)+(9)+(10)
(12) = (3) x (11)
3
1
2
1
4
1,33
4
12
17,33
52,00
V Evaluasi dan Monitoring
1 Evaluasi Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah (SPIP)
250
31
10
1
19
2
10
1
39
4
13,00
1,33
39
4
117
12
169,00
17,33
3.618,33
537,33
2
3
Evaluasi Reformasi Birokrasi (RB)
Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Pengawasan, BPK
per semester
31
2
1
1
2
2
1
1
4
4
1,33
1,33
4
4
12
12
17,33
17,33
537,33
34,67
4
Evaluasi Pelaksanaan Program Strategi Nasional:
0
-
-
-
3
4
3
1,00
1,33
1,00
0
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
3
1,00
13,00
104,00
(1)
5
Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBU
BMD)
- Monitoring dan Evaluasi Dana Desa
- Monitoring dan Evaluasi dana BOS
- Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran
Responsif Gender
- Operasionalisasi Sapu Bersih Pungutan Liar
(Saber Pungli)
166
4
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
- Penyelenggaraan koordinasi Tim Pengawal dan
Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan
Daerah (TP4D)
5
Dana Alokasi Khusus (DAK)
- Dinkes
- Diknas
8
1
1
1
-
3
4
3
3
9
12
9
9
13,00
17,33
13,00
2.158,00
69,33
13,00
Lamp. 2 - 5
Alokasi Hari Penugasan (HP)
No
(1)
Beban HP untuk Tim
*asumsi
komposisi
Tim yang
/ ideal
Muda
/ Pertama
Uraian
Banyak
Unit
Persiapan
(hari)
Pengawasan
(hari)
Penyelesaian
(hari)
Total HP
(hari)
Madya /
Dalnis
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)=(4)+(5)+(6)
(8) = (7) x ⅓
Ketua
Tim
Terampil /
Anggota
(9) = (7)
(10) = (7) x 3
(12) = (3) x (11)
24
34,67
138,67
6
18
26,00
26,00
143,33
43,00
430
129,00
1.290
387,00
1.863,33
559,00
10.777,00
3.233,10
186,33
187
559,00
559
1.677,00
1.677
2.422,33
2.423
14.010,10
14.010
6
4
1
5
2
8
2,67
8
7
Pemantauan Kepatuhan LHKPN
1
2
3
1
6
2,00
65
19,50
260
78,00
105
31,50
430,00
129,00
84,50 338,00
85
338
136,50
137
559,00
559
D JUMLAH (B + C)
E JUMLAH (Pembulatan )
585
Jumlah
Beban HP
(11) = (8)+(9)+(10)
- Pengairan
- Perumahan
- Pertanian
- Perikanan
- Pariwisata
Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Inspektorat
B JUMLAH PENUGASAN
C JUMLAH PENGAWASAN LAINNYA
(30% x B)
Total
HP Tim
Lamp. 2 - 6
TENAGA PEMERIKSA
BERDASARKAN BEBAN KERJA
HARI PENGAWASAN (HP)
TAHUN 2017
PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN
INSPEKTORAT
Jl. Ahmad Yani 65 A Pacitan 63511
℡ Telp. (0357) 881164 |
Fax (0357) 884879
Website: http://inspektorat.pacitankab.go.id
Email: inspe ktorat@pacitankab.go.id
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayahnya, sehingga Analisa Kebutuhan Tenaga Pemeriksa Berdasarkan
Beban Kerja Hari Pengawasan (HP) di Inspektorat Kabupaten Pacitan Tahun
2017 dapat tersusun dengan baik dan disajikan secara sistematik.
Dokumen ini memberikan gambaran mengenai kebutuhan tenaga sumber
daya manusia pemeriksa di Inspektorat Kabupaten Pacitan sebagai wujud dalam
upaya mencapai visi Inspektorat yang telah ditetapkan, yakni terwujudnya
pengawasan yang handal dalam mendukung keberhasilan Pemerintahan Daerah.
Analisa perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan beban kerja Hari
Pengawasan (HP), sehingga berperan juga sebagai salah satu penjamin dalam
mewujudkan aparatur pengawasan yang kompeten dan profesional. Di samping itu,
dokumen ini diharapkan dapat sejalan dengan upaya penguatan APIP di Kabupaten
Pacitan sebagaimana Rencana Aksi Program Pemberantasan Korupsi yang
disepakati bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terintegrasi dengan
kabupaten / kota di Jawa Timur.
Kami menyadari bahwa masih banyak hal yang perlu disempurnakan dalam
penyusunan dokumen ini, namun demikian semoga dapat menjadi referensi
penyusunan Formasi PNS Pemerintah Kabupaten Pacitan Tahun 2017.
Pacitan,
Desember 2017
INSPEKTUR
KABUPATEN PACITAN
Ir. LAN NARIA HUTAGALUNG, M.Aks
Pembina Utama Muda
NIP 19620106 199003 2 005
i
Daftar Isi
Hal
Kata Pengantar ...........................................................................................................
i
Daftar Isi .......................................................................................................................
ii
Daftar Tabel .................................................................................................................
iii
Daftar Gambar .............................................................................................................
iv
I
Pendahuluan .....................................................................................................
1
A. Latar Belakang ............................................................................................
1
B. Maksud dan Tujuan ...................................................................................
5
C. Pengertian ...................................................................................................
5
Pembahasan .....................................................................................................
9
A. Dasar Hukum ..............................................................................................
9
B. Asumsi yang Digunakan ...........................................................................
9
C. Penghitungan Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Pemeriksa ........
14
Kesimpulan dan Saran ...................................................................................
17
A. Kesimpulan ..................................................................................................
17
B. Saran ............................................................................................................
18
LAMPIRAN ..................................................................................................................
19
II
III
ii
Daftar Tabel
Hal
Tabel 1.1
Klasifikasi jabatan fungsional tenaga pemeriksa ...........................
4
Tabel 2.1
Susunan Personil dalam 1 Tim Pemeriksa .....................................
11
Tabel 2.2
Rekapitulasi Beban Kerja Hari Pengawasan (HP) .........................
15
Tabel 2.3
Kebutuhan personil berdasarkan jenjang dan peran .....................
16
Tabel 2.4
Bezzeting tenaga pemeriksa .............................................................
17
iii
Daftar Gambar
Hal
Gambar 2.1 Susunan Gugus Tugas .......................................................................
iv
9
ANALISA KEBUTUHAN TENAGA PEMERIKSA
BERDASARKAN BEBAN KERJA HARI PENGAWASAN (HP)
DI INSPEKTORAT KABUPATEN PACITAN
TAHUN 2017
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
1.
Dalam
rangka
mewujudkan
penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan efektif dan efisien
serta
penyelenggaraan
pelayanan
publik
yang
memenuhi harapan dan tuntutan masyarakat diperlukan
jumlah, kualitas, komposisi dan distribusi pegawai yang
tepat sesuai beban kerja dan kebutuhan riil organisasi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun
2000
tentang
sebagaimana
Formasi
telah
Pegawai
diubah
Negeri
dengan
Sipil
Peraturan
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 dan petunjuk
pelaksanaannya berupa Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan
Kebutuhan Pegawai berdasarkan Beban Kerja dalam
rangka penyusunan formasi pegawai negeri sipil, telah
ditetapkan dasar perhitungan kebutuhan pegawai untuk
penyusunan formasi pegawai negeri sipil melalui
analisis beban kerja sehingga dapat menentukan
jumlah Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan oleh
1
satuan organisasi agar mampu melaksanakan tugas
dan fungsinya;
2.
Perbedaan yang cukup signifikan masih dijumpai dalam
perhitungan jumlah Pegawai Negeri Sipil di Inspektorat
antara satu kabupaten/ kota dengan kabupaten/ kota
lainnya,
meskipun
Inspektorat
tersebut
memiliki
karakteristik yang hampir sama. Permasalahan tersebut
salah satunya disebabkan karena jabatan fungsional
yang dimiliki oleh setiap Inspektorat kabupaten/ kota
tersebut berbeda-beda. Berdasarkan Peraturan Menteri
PAN dan RB, jabatan fungsional yang diberikan
wewenang dalam melaksanakan fungsi pembinaan dan
pengawasan
Auditor,
internal
Pengawas
(tenaga
pemeriksa)
Pemerintahan
dan
adalah
Auditor
Kepegawaian. Namun, pada kenyataannya, masingmasing Inspektorat kabupaten/ kota memiliki jabatan
fungsional yang bervariasi satu sama lain. Bahkan juga
dijumpai
beberapa
kabupaten/ kota
yang
belum
memiliki salah satupun dari jabatan fungsional tersebut;
3.
Saat ini, Inspektorat Kabupaten Pacitan memiliki ke-3
jenis jabatan fungsional pengawasan tersebut, yakni
Auditor,
Pengawas
Pemerintahan
dan
Auditor
Kepegawaian. Para PNS yang diangkat dalam ke-3
jabatan fungsional tersebut seluruhnya berasal dari
2
proses
Inpassing,
sehingga
perhitungan
formasi/
kebutuhan awal masih mengacu pada ketentuan proses
inpassing masing-masing jabatan fungsional tersebut;
4.
Jabatan fungsional Auditor telah dibentuk sejak tahun
1996 dengan instansi pembina Badan Pengawasan
Keuangan
dan
perhitungan
Pembangunan
(BPKP).
Pedoman
kebutuhan jabatan fungsional
Auditor
mengacu pada Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP971/K/SU/2005 tentang Pedoman Penyusunan Formasi
Jabatan Fungsional Auditor di Lingkungan Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah (APIP). Berdasarkan
pedoman tersebut, dalam menghitung formasi jabatan
fungsional Auditor telah diuraikan dengan jelas, yakni
perhitungan berdasarkan beban kerja hari pengawasan
(HP);
5.
Sedangkan
jabatan
pedoman
Pengawas
penyusunan
formasi
Pemerintahan
dan
untuk
Auditor
Kepegawaian dari instansi pembina masing-masing
yakni
Kementerian
Dalam
Negeri
dan
Badan
Kepegawaian Negara, belum ada. Meskipun demikian,
berdasarkan PermenPAN Nomor 15 Tahun 2009 dan
Lampiran Permendagri Nomor 47 Tahun 2010, formasi
jabatan
fungsional
Pengawas
Pemerintahan
di
Pemerintah Kabupaten/ Kota telah ditentukan adalah
3
maksimal 48 (empat puluh delapan) orang. Tidak ada
penjelasan lebih lanjut tentang pendekatan perhitungan
dimaksud. Demikian sama halnya dengan jabatan
fungsional
Auditor
Kepegawaian, mengacu
pada
PermenPAN dan RB Nomor 40 Tahun 2012 tentang
Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian, formasi
Auditor
Kepegawaian
di
lingkungan
Inspektorat
Kabupaten/ Kota telah ditentukan paling banyak 5
(lima) orang. Penjelasan lebih lanjut tentang cara
perhitungan lebih rinci hanya mengacu kepada analisa
jabatan dan penghitungan beban kerja;
6.
Klasifikasi ketiga jabatan fungsional tenaga pemeriksa
tersebut disajikan sebagaimana tabel berikut:
No
1
2
3
Jabatan
Fungsional
Auditor
Rumpun
Akuntansi
Instansi
Pembina
BPKP
Perhitungan
Kebutuhan
Beban Kerja
dan
Hari
Anggaran
Pengawasan
Pengawas
Politik dan
Kementerian
Maksimal 48
Pemerintahan
Hubungan
Dalam
orang per
Luar Negeri
Negeri
Kabupaten
Manajemen
BKN
Maksimal 5
Auditor
Kepegawaian
orang per
Kabupaten
Tabel 1.1
Klasifikasi
pemeriksa
4
jabatan
fungsional
tenaga
B.
Maksud dan Tujuan
1.
Analisa kebutuhan tenaga pemeriksa ini dimaksudkan
untuk mendapatkan jumlah dan susunan
pemeriksa
sesuai
dengan
beban
kerja
tenaga
yang
dilaksanakan secara proporsional. Formasi tenaga
pemeriksa
ini merupakan
kebutuhan
ideal
untuk
pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan tahun 2018;
2.
Dengan
adanya
pemeriksa
diharapkan
penghitungan
ini,
Inspektorat
dapat
kebutuhan
Kabupaten
melakukan
distribusi
tenaga
Pacitan
tenaga
pemeriksa dalam penugasan pengawasan dengan
efektif dan efisien.
C.
Pengertian
Agar diperoleh pemahaman yang sama, yang dimaksud
dengan:
1.
Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat Pegawai
Negeri Sipil yang diperlukan oleh satuan organisasi
negara agar mampu melaksanakan tugas pokok untuk
jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang;
2.
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah
instansi pemerintah yang dibentuk dengan tugas
melaksanakan
pengawasan
intern
di
lingkungan
pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah, yang
5
terdiri
dari
Badan
Pembangunan
Inspektorat/
Pengawasan
(BPKP),
Unit
Keuangan
Inspektorat
Pengawasan
dan
Jenderal/
Intern
pada
Kementerian/ Kementerian Negara, Inspektorat Utama/
Inspektorat Lembaga Pemerintah Non Kementerian,
Inspektorat/
Unit
Pengawasan
Intern
pada
Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara dan Lembaga
Negara, Inspektorat Provinsi/ Kabupaten/ Kota, dan
Unit
Pengawasan
Pemerintah
Intern
lainnya
pada
sesuai
Badan
dengan
Hukum
peraturan
perundang-undangan;
3.
Jabatan
Fungsional
adalah
kedudukan
yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu
satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya
didasarkan pada keahlian dan/ atau keterampilan
tertentu yang bersifat mandiri dan telah ditetapkan
angka kreditnya oleh Menteri yang bertanggung jawab
di bidang pendayagunaan aparatur negara sesuai
dengan rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri
Sipil;
4.
Auditor adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup,
tugas,
tanggung
melakukan
jawab,
pengawasan
6
dan
intern
wewenang
pada
untuk
instansi
pemerintah, lembaga dan/atau pihak lain yang di
dalamnya terdapat kepentingan negara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang
diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang;
5.
Pejabat
Pengawas
Penyelenggaran
Urusan
Pemerintahan Daerah (P2UPD), selanjutnya disingkat
Pengawas Pemerintahan, adalah pejabat fungsional
yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab,
dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan
atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di
daerah, di luar pengawasan keuangan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil;
6.
Auditor Kepegawaian selanjutnya disingkat Audiwan
adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh
oleh
pejabat
yang
berwenang
untuk
melakukan
kegiatan pengawasan dan pengendalian kepegawaian
instansi daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan;
7.
Tenaga
pemeriksa
Audiwan;
7
adalah
Auditor,
P2UPD
dan
8.
Obyek Pengawasan/ Auditan adalah orang/ instansi
pemerintah yang dilakukan pengawasan oleh APIP;
9.
Pengawasan adalah proses kegiatan audit, reviu,
evaluasi, dan pemantauan terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan
keyakinan
yang
memadai
bahwa
kegiatan
telah
dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan
pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang
baik;
10.
Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan
evaluasi yang dilakukan secara independen, obyektif,
dan profesional berdasarkan standar audit, untuk
menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas,
efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas
dan fungsi instansi pemerintah;
11.
Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan
hasil/ prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencana,
atau norma yang telah ditetapkan, dan menentukan
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau
kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan;
12.
Reviu adalah penelaahan ulang bukti-bukti suatu
kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut
8
telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar,
rencana, atau norma yang telah ditetapkan;
13.
Pemantauan adalah proses penilaian kemajuan suatu
program/kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan;
14.
Hari Pengawasan (HP) adalah jumlah hari yang
tersedia dalam 1 (satu) tahun bagi tenaga pemeriksa
untuk melaksanakan kegiatan pengawasan.
II.
PEMBAHASAN
A.
Dasar Hukum
1.
Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan tanggal 28 Oktober 2005 Nomor KEP971/K/SU/2005 tentang Pedoman Penyusunan Formasi
Jabatan Fungsional Auditor;
2.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun
2017 tentang Kebijakan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Tahun 2018.
B.
Asumsi yang Digunakan
1.
Tim Pemeriksa
Susunan tim pemeriksa terdiri atas 1 orang Ketua tim,
yang diperankan oleh jenjang Muda, dan 3 orang
anggota, yang diperankan oleh jenjang Pertama atau
9
Terampil. Artinya, untuk 1 kali penugasan yang
dikerjakan oleh 1 Tim, dibutuhkan tenaga pemeriksa
sebanyak 4 orang;
2.
Hari Pengawasan (HP)
Inspektorat Kabupaten Pacitan menerapkan 5 hari kerja
dalam 1 minggu, sehingga jumlah hari pengawasan
yang digunakan adalah 200 HP per orang;
3.
Gugus Tugas (GT)
Konsep susunan atau struktur Gugus tugas di dalam
kegiatan pengawasan dapat dilihat pada gambar
berikut:
Ahli Utama
Gugus Tugas
Gugus Tugas
Ahli Madya
Ahli Muda
Ahli Muda
Ahli Muda
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Ahli Pertama/
Terampil
Gugus Tugas
Gambar 2.1
Susunan Gugus Tugas
Berdasarkan gambar 4.1 tersebut, dalam 1 unit gugus
tugas terdiri dari 3 Tim pemeriksa, sehingga untuk 1
10
unit Gugus Tugas diperlukan personil sebanyak 13
orang, dengan rincian sebagaimana tabel 4.1 berikut:
No
1
Peran
Pengendali
Banyak
(orang)
1
Teknis (Dalnis)
Jenjang
Jenjang Ahli
Madya,
mengampu 3 Tim
Pemeriksa
2
Ketua Tim
3
Jenjang Ahli
Muda
3
Anggota Tim
9
Jenjang Ahli
Pertama/
Terampil
Total
Tabel 2.1
Selain
13
Susunan Personil dalam 1 Tim Pemeriksa
ketiga
peran
tersebut,
diperlukan
juga
Pengendali Mutu (Daltu) yang diperankan oleh jenjang
Ahli Utama. Idealnya, untuk 1 orang Pengendali mutu
mengampu 1 (satu) sampai 3 (tiga) unit Gugus tugas.
Berdasarkan asumsi Hari Pengawasan (HP) yang
dipakai, yakni 200 HP, maka beban kerja pengawasan
untuk 1 unit Gugus tugas adalah sebesar 13 orang x
200 HP = 2.600 HP. Khusus untuk kondisi Gugus tugas
awal, ditetapkan suatu indek sebesar 1,5, sehingga
Hari Pengawasan (HP) untuk 1 unit Gugus tugas
adalah sebesar 3.900 HP. Secara matematis, fungsi
11
persamaan untuk menghitung Hari Pengawasan (HP)
berdasarkan Gugus Tugas (GT) tersebut adalah:
HP = 3.900 + 2.600 (GT-1)
Artin ya:
Untuk
Gugus
tugas
sebanyak
1
unit, maka
dibutuhkan Hari Pengawasan sebesar 3.900 HP,
namun
untuk
Gugus
tugas
sebanyak
2
unit
dibutuhkan Hari Pengawasan sebesar 6.500 HP
(3.900 HP + 2.600 HP). Demikian halnya apabila
Gugus
tugas
sebanyak
3
unit,
maka
Hari
Pengawasan yang dibutuhkan sebesar 9.100 HP.
Demikian seterusnya untuk setiap penambahan
Gugus tugas, sebagaimana telah dipetakan dalam
matrik pada lampiran 1;
4.
Beban Kerja
Beban
kerja
yang
dihitung
adalah
jumlah
hari
pengawasan yang digunakan untuk setiap rincian
penugasan, baik tahap persiapan, tahap pengawasan
lapangan
sampai
dengan
tahap
penyelesaian.
Besaran atau alokasi penggunaan hari pengawasan
dapat berbeda-beda untuk masing-masing penugasan,
tergantung kompleksitas penugasan yang dimaksud.
Jumlah hari pengawasan untuk setiap penugasan
12
tersebut merupakan beban kerja bagi masing-masing
tenaga pemeriksa dalam tim, dengan pengecualian
terhadap peran pengendali teknis, yakni sebesar 1/3.
Hal ini dikarenakan pengendali teknis idealnya harus
mengampu 3 Tim pemeriksa, sehingga beban kerja
yang diperoleh pengendali teknis adalah sebesar 1/3
dari jumlah hari pengawasan yang dibutuhkan masingmasing tenaga pemeriksa di dalam tim. Artinya, jika
dalam suatu penugasan dibutuhkan dibutuhkan 3 hari
pengawasan (HP), maka total beban kerja yang
dibutuhkan adalah sebesar 13 HP, dengan rincian
sebagai berikut:
5.
Pengendali Teknis (1/3)
: ⅓ x 3 HP = 1 HP
Ketua Tim
: 1 orang x 3 HP = 3 HP
Anggota Tim
: 3 orang x 3 HP = 9 HP
Total hari pengawasan
: 1 HP + 3 HP + 9 HP = 13 HP
Penugasan
Penugasan merupakan kegiatan pengawasan yang
dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Pacitan yang
direncanakan untuk tahun depan, dalam hal ini adalah
rencana
pengawasan
tahun
2018.
Kegiatan
pengawasan yang dimaksud merupakan kegiatankegiatan pengawasan yang mengacu pada Kebijakan
13
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
dari Kementerian Dalam Negeri serta isu strategis dan
ketentuan perundangan-undangan lainnya.
6.
Pengawasan lainnya
Kegiatan pengawasan lainnya ini merupakan alokasi
hari pengawasan untuk kegiatan pengawasan yang
belum terakomodir di dalam rencana pengawasan atau
penugasan yang telah dibuat. Selain itu, pengawasan
lainnya merupakan alokasi beban kerja bagi tenaga
pemeriksa
untuk
melaksanakan
kegiatan
pengembangan profesi dengan prosentase idealnya
adalah 30% dari total beban kerja pengawasan.
C.
Penghitungan Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Pemeriksa
1.
Berdasarkan
inventarisasi
kegiatan-kegiatan
penugasan serta alokasi penggunaan hari pengawasan
untuk
masing-masing
tahapan
pemeriksaan
sebagaimana pada lampiran 2, didapatkan sebanyak
585 penugasan dengan nilai beban kerja pengawasan
sebesar 14.010 HP. Rekapitulasi perolehan beban kerja
pengawasan tersebut dijabarkan sebagaimana tabel
4.2 berikut:
14
No
1
Kategori
Pengawasan
208
Beban kerja
Hari
Pengawasan
5.009,33
20
381,33
6
112,67
Banyak
Unit
keuangan dan
kinerja
2
Pemeriksaan dalam
rangka penanganan
Pengaduan
Masyarakat
(Pemeriksaan
khusus/ Investigatif)
3
Penguatan tata
kelola pemerintahan
yang baik melalui
penegakan integritas
4
Kegiatan Reviu
101
1.655,33
5
Evaluasi dan
250
3.618,33
Total
585
14.010,10
Total dibulatkan
585
14.010
Monitoring
Tabel 2.2
Rekapitulasi
Beban
Pengawasan (HP)
Kerja
Hari
Langkah selanjutnya adalah melakukan pembandingan
beban kerja hari pengawasan ideal dengan interval nilai
yang mencakup nilai 14.010 HP tersebut. Berdasarkan
matrik hari pengawasan pada lampiran 1 diketahui
bahwa nilai total beban kerja pengawasan berada pada
kolom C2, yakni rentang 11.700 sampai dengan
14.300 HP;
15
2.
Banyaknya Gugus tugas ideal yang memiliki beban
kerja pengawasan dengan rentang nilai antara 11.700
sampai 14.300 HP adalah sebanyak 5 Gugus Tugas
(GT). Selain itu, dengan adanya 5 gugus tugas
tersebut, idealnya diperlukan juga keberadaan jenjang
Utama sebanyak 2 orang, dimana untuk 1 orang
jenjang Utama tersebut maksimal dapat mengampu 3
unit Gugus tugas.
3.
Mengacu
pada
susunan
Gugus
Tugas
ideal
sebagaimana pada gambar 4.1, diperoleh kebutuhan
personil untuk 5 unit gugus tugas tersebut adalah
sejumlah 67 orang. Adapun rincian kebutuhan personil
berdasarkan jenjang dan peran disajikan sebagaimana
tabel 4.3 berikut:
No
Jenjang
Peran
Banyak
(orang)
2
1
Utama
Pengendali Mutu
2
Madya
Pengendali Teknis
5
3
Muda
Ketua Tim
15
4
Pertama /
Anggota Tim
45
Terampil
Jumlah
Tabel 2.3
4.
67
Kebutuhan personil berdasarkan jenjang
dan peran
Berdasarkan data personil tenaga pemeriksa keadaan
per 31 Oktober 2017, yakni sebanyak 17 orang, dapat
diketahui bahwa total kekurangan tenaga pemeriksa
16
adalah
sebanyak
50
orang,
dengan
rincian
sebagaimana pada tabel 4.4 berikut:
1
Utama
2
-
Kurang/
Lebih
(orang)
2
2
Madya
5
-
5
3
Muda
15
13
2
4
Pertama /
45
4
41
67
17
50
No
Jenjang
Kebutuhan
(orang)
Keadaan
(orang)
Terampil
Total
Tabel 2.4
III.
Bezzeting tenaga pemeriksa
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1.
Beban
kerja
hari
pengawasan
pada
Inspektorat
Kabupaten Pacitan untuk pelaksanaan pengawasan
tahun 2018 adalah sebesar 14.010 HP;
2.
Formasi kebutuhan tenaga pemeriksa tahun 2018
berdasarkan penghitungan beban kerja pengawasan
adalah sejumlah 67 orang;
3.
Berdasarkan data tenaga pemeriksa yang ada, dapat
diketahui bahwa untuk pelaksanaan pengawasan tahun
2018,
Inspektorat
Kabupaten
Pacitan
mengalami
kekurangan personil tenaga pemeriksa sebanyak 50
orang.
17
B.
Saran
1.
Penghitungan beban kerja pengawasan didasarkan
pada
proses
inventarisasi
kegiatan-kegiatan
pengawasan dan alokasi penggunaan hari ideal dalam
setiap tahapan pelaksanaan pengawasan. Oleh karena
itu, perlu adanya pembahasan dan evaluasi secara
berkala terkait inventarisasi dan alokasi penggunaan
hari
dalam
kegiatan
pengawasan, agar
tercapai
kegiatan pengawasan yang lebih efektif dan efisien;
2.
Berdasarkan
hasil
penghitungan
bahwa
jumlah
kekurangan tenaga pemeriksa yang masih cukup besar
dan kondisi PNS di Pemerintah Kabupaten Pacitan
yang terbatas, serta belum adanya langkah strategis
terkait kebijakan penambahan tenaga pemeriksa di
lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan, maka perlu
segera disusun program kerja pengawasan berbasis
resiko terhadap seluruh objek pengawasan, sehingga
penggunaan sumber daya tenaga pemeriksa menjadi
lebih optimal.
18
Lampiran
Hal
Lampiran 1 Matrik beban kerja pengawasan ideal (untuk
5 hari kerja / minggu) ..........................................................
Lampiran 2 Penghitungan
Beban
Kerja
Hari
Pengawasan (HP) ...............................................................
19
20
21
Lampiran 1
Kelompok
Matrik beban kerja pengawasan ideal (untuk 5 hari kerja /
minggu)
Formasi
Gugus Tugas Jenjang Utama
(GT)
(orang)
12
Beban Kerja Hari
Pengawasan (HP)
A1
Lebih dari 29.900
A2
27.300 – 29.900
11
A3
24.700 – 27.300
10
B1
22.100 – 24.700
9
B2
19.500 – 22.100
8
B3
16.900 – 19.500
7
C1
14.300 – 16.900
6
C2
11.700 – 14.300
5
C3
9.100 – 11.700
4
D1
6.500 – 9.100
3
D2
3.900 – 6.500
2
D3
Sampai dengan 3.900
1
20
+4
+3
+2
+1
Lampiran 2
Penghitungan Beban Kerja Hari Pengawasan
Hal 21
Alokasi Hari Penugasan (HP)
No
Uraian
Banyak
Unit
(1)
(2)
(3)
A
I
1
2
3
4
5
6
7
AUDITAN / OBYEK PENGAWASAN
Pengawasan Keuangan dan Kinerja
Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD
Dinas Pendidikan
Dinas Pariwisata, Pemuda Olahraga
Dinas Kesehatan
Dinas Sosial
Dinas Pengendalian Penduduk, KB, PP dan PA
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Dinas Pendukcapil
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Dinas Komunikasi dan Informasi
Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang
Dinas Perumahan, Waskim dan Pertanahan
Dinas Perhubungan
Dinas Lingkungan Hidup
208
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Beban HP untuk Tim
*asumsi
komposisi
Tim yang
/ ideal
Muda
/ Pertama
Persiapan
(hari)
Pengawasan
(hari)
Penyelesaian
(hari)
Total HP
(hari)
Madya /
Dalnis
(4)
(5)
(6)
(7)=(4)+(5)+(6)
(8) = (7) x ⅓
Ketua
Tim
Terampil /
Anggota
(9) = (7)
(10) = (7) x 3
Total
HP Tim
Jumlah
Beban HP
(11) = (8)+(9)+(10)
(12) = (3) x (11)
33
1
1
1
1
1
1
1
182
7
7
8
7
7
5
5
66
2
2
2
2
2
2
2
281
10
10
11
10
10
8
8
93,67
3,33
3,33
3,67
3,33
3,33
2,67
2,67
281
10
10
11
10
10
8
8
843
30
30
33
30
30
24
24
1.217,67
43,33
43,33
47,67
43,33
43,33
34,67
34,67
5.009,33
43,33
43,33
47,67
43,33
43,33
34,67
34,67
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
5
7
5
5
5
7
7
5
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
8
8
10
8
8
8
10
10
8
8
2,67
2,67
3,33
2,67
2,67
2,67
3,33
3,33
2,67
2,67
8
8
10
8
8
8
10
10
8
8
24
24
30
24
24
24
30
30
24
24
34,67
34,67
43,33
34,67
34,67
34,67
43,33
43,33
34,67
34,67
34,67
34,67
43,33
34,67
34,67
34,67
43,33
43,33
34,67
34,67
Lamp. 2 - 1
Alokasi Hari Penugasan (HP)
No
Uraian
Banyak
Unit
Persiapan
(hari)
(2)
(3)
(4)
Beban HP untuk Tim
*asumsi
komposisi
Tim yang
/ ideal
Muda
/ Pertama
Pengawasan
(hari)
Penyelesaian
(hari)
Total HP
(hari)
Madya /
Dalnis
(5)
(6)
Ketua
Tim
Terampil /
Anggota
(9) = (7)
(10) = (7) x 3
Total
HP Tim
Jumlah
Beban HP
(7)=(4)+(5)+(6)
(8) = (7) x ⅓
(11) = (8)+(9)+(10)
(12) = (3) x (11)
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Dinas Pangan
Dinas Perikanan
Dinas Pertanian
Dinas Perpustakaan
Bappeda
Balitbangda
BPKAD
Badan Pendapatan Daerah
Badan Kepegawaian, Diklat Daerah
Satuan Polisi PP
Bakesbangpol Linmas
RSD dr. Darsono
BPBD
Kecamatan
Kecamatan Kota
Pemerintahan Desa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
1
166
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
5
5
5
7
5
7
5
5
5
5
7
5
2
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
8
8
8
8
10
8
10
8
8
8
8
10
8
5
8
5
2,67
2,67
2,67
2,67
3,33
2,67
3,33
2,67
2,67
2,67
2,67
3,33
2,67
1,67
2,67
1,67
8
8
8
8
10
8
10
8
8
8
8
10
8
5
8
5
24
24
24
24
30
24
30
24
24
24
24
30
24
15
24
15
34,67
34,67
34,67
34,67
43,33
34,67
43,33
34,67
34,67
34,67
34,67
43,33
34,67
21,67
34,67
21,67
34,67
34,67
34,67
34,67
43,33
34,67
43,33
34,67
34,67
34,67
34,67
43,33
34,67
238,33
34,67
3.596,67
II
Pemeriksaan Dalam Rangka Penanganan
Pengaduan Masyarakat (Pemeriksaan Khusus/
Investigatif)
20
5
9
8
22
7,33
22
66
95,33
381,33
1
Dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
4
1
3
1
5
1,67
5
15
21,67
86,67
2
Penyalahgunaan wewenang
4
1
2
1
4
1,33
4
12
17,33
69,33
(1)
Lamp. 2 - 2
Alokasi Hari Penugasan (HP)
No
(1)
Uraian
Banyak
Unit
Persiapan
(hari)
(2)
(3)
(4)
Beban HP untuk Tim
*asumsi
komposisi
Tim yang
/ ideal
Muda
/ Pertama
Pengawasan
(hari)
Penyelesaian
(hari)
Total HP
(hari)
Madya /
Dalnis
(5)
(6)
Ketua
Tim
Terampil /
Anggota
(9) = (7)
(10) = (7) x 3
Total
HP Tim
Jumlah
Beban HP
(7)=(4)+(5)+(6)
(8) = (7) x ⅓
(11) = (8)+(9)+(10)
(12) = (3) x (11)
1
2
3
6
1,00
2,00
3
6
9
18
13,00
26,00
52,00
104,00
3
4
1,33
4
12
17,33
69,33
13
7
26
8,67
26
78
112,67
112,67
1
1
1
3
1,00
3
9
13,00
13,00
1
1
5
2
8
2,67
8
24
34,67
34,67
Penilaian Internal Zona Integritas untuk mendapat
predikat WBK/ WBBM
1
1
3
1
5
1,67
5
15
21,67
21,67
Penanganan Laporan Gratifikasi
Penanganan Benturan Kepentingan
Penanganan Whistle Blowing System
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
3
4
3
1,00
1,33
1,00
3
4
3
9
12
9
13,00
17,33
13,00
13,00
17,33
13,00
101
11
37
14
62
0
20,67
-
62
-
186
-
268,67
-
1.655,33
-
3
4
Hambatan dalam pelayanan publik
Pelanggaran Disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN)
4
4
1
1
5
Koordinasi APIP dan APH dalam penanganan
pengaduan lingkup angka 1 sampai 4
4
1
III Penguatan Tata Kelola Pemerintahan yang baik
melalui penegakan integritas
6
6
1
Pemantauan, Evaluasi dan Verifikasi Rencana
Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi/ Strategi Nasional Anti Korupsi (Stranas
AK)
1
2
Verifikasi Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil
Negara (LHKASN)
3
4
5
6
IV Kegiatan Reviu
1 Dok. Perencanaan & Anggaran Daerah:
1
3
Lamp. 2 - 3
Alokasi Hari Penugasan (HP)
No
(1)
Beban HP untuk Tim
*asumsi
komposisi
Tim yang
/ ideal
Muda
/ Pertama
Uraian
Banyak
Unit
Persiapan
(hari)
Pengawasan
(hari)
Penyelesaian
(hari)
Total HP
(hari)
Madya /
Dalnis
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)=(4)+(5)+(6)
(8) = (7) x ⅓
Ketua
Tim
Terampil /
Anggota
(9) = (7)
(10) = (7) x 3
Total
HP Tim
Jumlah
Beban HP
(11) = (8)+(9)+(10)
(12) = (3) x (11)
- RPJMD dan Renstra (lima tahunan atau saat
perubahan )
2
3
4
- Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),
perubahan dan tahun depan
2
1
3
1
5
1,67
5
15
21,67
43,33
- Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD),
perubahan dan tahun depan
2
1
3
1
5
1,67
5
15
21,67
43,33
- KUA PPAS, perubahan dan tahun depan
- RKA, perubahan dan tahun depan
Laporan Keuangan:
BPKAD
Dinkes
Diknas
Din PU & PR
Din Perkimpet
Bapenda
Dinas Penanaman Modal dan PTSP
UPT Dinkes (3 UPT)
UPT Diknas (3 UPT)
Prosedur Analitis
SAKIP Pemda dan LKjIP
Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang /
Jasa (OPD tergantung sample dari BPKP yakni 7
OPD, dilakukan per triwulan)
2
83
1
1
1
3
1
1
5
5
3
23
1,67
1,00
7,67
5
3
23
15
9
69
21,67
13,00
99,67
43,33
1.079,00
99,67
4
4
1
2
3
1
15
1
1
1
1
1
1
1
3
3
2
5
5
2
2
8
9
2,67
3,00
8
9
24
27
34,67
39,00
138,67
156,00
Lamp. 2 - 4
Alokasi Hari Penugasan (HP)
No
Uraian
Banyak
Unit
Persiapan
(hari)
(2)
(3)
(4)
Beban HP untuk Tim
*asumsi
komposisi
Tim yang
/ ideal
Muda
/ Pertama
Pengawasan
(hari)
Penyelesaian
(hari)
Total HP
(hari)
Madya /
Dalnis
(5)
(6)
Ketua
Tim
Terampil /
Anggota
(9) = (7)
(10) = (7) x 3
Total
HP Tim
Jumlah
Beban HP
(7)=(4)+(5)+(6)
(8) = (7) x ⅓
(11) = (8)+(9)+(10)
(12) = (3) x (11)
3
1
2
1
4
1,33
4
12
17,33
52,00
V Evaluasi dan Monitoring
1 Evaluasi Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah (SPIP)
250
31
10
1
19
2
10
1
39
4
13,00
1,33
39
4
117
12
169,00
17,33
3.618,33
537,33
2
3
Evaluasi Reformasi Birokrasi (RB)
Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Pengawasan, BPK
per semester
31
2
1
1
2
2
1
1
4
4
1,33
1,33
4
4
12
12
17,33
17,33
537,33
34,67
4
Evaluasi Pelaksanaan Program Strategi Nasional:
0
-
-
-
3
4
3
1,00
1,33
1,00
0
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
3
1,00
13,00
104,00
(1)
5
Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBU
BMD)
- Monitoring dan Evaluasi Dana Desa
- Monitoring dan Evaluasi dana BOS
- Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran
Responsif Gender
- Operasionalisasi Sapu Bersih Pungutan Liar
(Saber Pungli)
166
4
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
- Penyelenggaraan koordinasi Tim Pengawal dan
Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan
Daerah (TP4D)
5
Dana Alokasi Khusus (DAK)
- Dinkes
- Diknas
8
1
1
1
-
3
4
3
3
9
12
9
9
13,00
17,33
13,00
2.158,00
69,33
13,00
Lamp. 2 - 5
Alokasi Hari Penugasan (HP)
No
(1)
Beban HP untuk Tim
*asumsi
komposisi
Tim yang
/ ideal
Muda
/ Pertama
Uraian
Banyak
Unit
Persiapan
(hari)
Pengawasan
(hari)
Penyelesaian
(hari)
Total HP
(hari)
Madya /
Dalnis
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)=(4)+(5)+(6)
(8) = (7) x ⅓
Ketua
Tim
Terampil /
Anggota
(9) = (7)
(10) = (7) x 3
(12) = (3) x (11)
24
34,67
138,67
6
18
26,00
26,00
143,33
43,00
430
129,00
1.290
387,00
1.863,33
559,00
10.777,00
3.233,10
186,33
187
559,00
559
1.677,00
1.677
2.422,33
2.423
14.010,10
14.010
6
4
1
5
2
8
2,67
8
7
Pemantauan Kepatuhan LHKPN
1
2
3
1
6
2,00
65
19,50
260
78,00
105
31,50
430,00
129,00
84,50 338,00
85
338
136,50
137
559,00
559
D JUMLAH (B + C)
E JUMLAH (Pembulatan )
585
Jumlah
Beban HP
(11) = (8)+(9)+(10)
- Pengairan
- Perumahan
- Pertanian
- Perikanan
- Pariwisata
Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Inspektorat
B JUMLAH PENUGASAN
C JUMLAH PENGAWASAN LAINNYA
(30% x B)
Total
HP Tim
Lamp. 2 - 6