Pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi

Dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa investasi merupakan pembelian modal atau barang-barang
yang tidak dikonsumsi, namun digunakan untuk kegiatan produksi sehingga menghasilkan barang
atau jasa di masa akan datang.
Sebagian ahli ekonomi memandang bahwa pembentukan investasi merupakan faktor penting yang
bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara. Ketika
pengusaha atau individu atau pemerintah melakukan investasi, maka ada sejumlah modal yang
ditanam atau dikeluarkan, atau ada sejumlah pembelian barang-barang yang tidak dikonsumsi,
tetapi digunakan untuk produksi, sehingga menghasilkan barang dan jasa di masa akan datang.
Pembentukan investasi dapat dilakukan jika masyarakat tidak menggunakan semua pendapatannya
untuk dikonsumsi, melainkan ada sebagian yang ditabungkan. Tabungan ini diperlukan untuk
pembentukan investasi.
Misalkan, investasi pembangunan pabrik, jalan, jembatan, atau investasi pendidikan di sekolah dan
universitas. Investasi yang dikeluarkan ini secara langsung dapat mengurangi pengangguran dan
meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya akan memperbesar pengeluaran
masyarakat.
Investasi dalam peralatan modal atau pembentukan modal tidak saja dapat meningkatkan faktor
produksi atau pertumbuhan ekonomi, namun juga dapat memberikan kesempatan kerja bagi
masyarakat. Dalam hal ini, jumlah pengangguran tentunya akan turun.
Suatu negara akan berkembang secara dinamis jika investasi yang dikeluarkan jauh lebih besar
daripada nilai penyusutan faktor-faktor produksinya. Negara yang memiliki Investasi yang lebih kecil
daripada penyusutan faktor produksinya akan cenderung mengalami perekonomian yang stagnasi.

Stagnation merupakan suatu kondisi perekonomian dengan laju pertumbuhan yang lambat dan
bahkan bisa nol. Kondisi ini dapat menimbulkan terjadinya pengangguran dalam jumlah yang relatif
besar. Kondisi yang sangat tidak diinginkan adalah kondisi stagnasi yang diikuti dengan adanya
inflasi yang tinggi pula, sehingga perekonomian negara menjadi stagflasi.
Di negara berkembang atau terbelakang dengan tingkat penduduk yang besar, umumnya memiliki
rasio investasi terhadap jumlah penduduk relatif kecil. Sehingga, negara tersebut kerap
mengundang investasi asing untuk masuk dalam negaranya. Investasi asing ini tidaklah selalu
memberikan keuntungan terhadap negara, terutama dalam jangka panjang.
Dalam jangka pendek atau menengah, investasi asing sangat menguntungkan dalam pertumbuhan
ekonomi. Investasi ini, dalam jangka pendek dapat mempengaruhi kesejahteraan ekonomi suatu
bangsa. Investasi asing ini dapat membantu memenuhi segala sesuatu yang diperlukan oleh
penduduknya dalam jangka pendek.
Namun demikian, dalam jangka panjang keuntungan tidak lagi diperoleh negara yang bersangkutan,
namun investasi lebih memberikan keuntungan bagi negara yang mengeluarkan investasi.
Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Dalam ekonomi makro, investasi merupakan salah satu komponen dari pendapatan nasional,
Produk Domestik Bruto, PDB atau Gross Demestic Product, GDP. Sehingga pengaruh investasi
terhadap perekonomian suatu Negara dapat ditinjau dari pendapatan nasional Negara tersebut.
GDP yang dihitung berdasarkan pengeluaran terdiri dari empat komponen utama yaitu konsumsi

dinotasikan C, investasi dinotasikan I, pembelian oleh pemerintah dinotasikan G, dan total bersih
ekspor atau ekspor neto dinotasikan dengan X – M. Notasi X untuk ekspor dan M untuk impor.
Ekspor neto (X – M) menunjukkan selisih antara nilai ekspor dan impor. Bentuk aljabar dari GDP
dapat ditulis sebagai berikut:
Y = C + I + G + (X – M)
Y = GDP
Dari persamaannya dapat diketahui bahwa investasi berkorelasi positif dengan GDP. Secara umum
dapat dikatakan, jika investasi naik, maka GDP cenderung naik. Atau sebaliknya, jika investasi
turun, maka GDP cenderung turun.
Investasi dipengaruhi oleh tingkat pengembalian modal dan tingkat bunga. Para pemilik modal akan
berinvestasi jika tingkat pengembalian modal lebih besar daripada tingkat bunga.
Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan investasi menjadi tidak menarik atau tidak menguntungkan.
Ketika tingkat bunga tinggi sebagian modal digunakan untuk mencari keuntungan dari tingkat bunga
melalui deposito atau tabungan. Tingkat bunga tinggi pada akhir akan mengurangi jumlah modal
yang diinvestasikan. Jika pengeluaran investasi berkurang, maka GDP cenderung menurun.
Jenis-Jenis Investasi
Investasi merupakan konsep aliran (flow concept), karena dihitung selama satu internal periode
tertentu. Tetapi investasi akan memengaruhi jumlah barang modal yang tersedia (capital stock) pada satu
periode tertentu. Tambahan stok barang modal adalah sebesar pengeluaran investasi satu periode
sebelumnya.


a.

Investasi dalam bentuk barang modal dan bangunan

Yang tercangkup dalam invesatasi barang modal (capital goods) dan bangunan (construction)
adalah pengeluaran – pengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan-peralatan
produksi dan bangunan-bangunan atau gedung-gedung yang baru. Karena daya tahan barang modal dan
bangunan pada umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam
bentuk harta tetap (fixed investment).

b.

Investasi persediaan

Berdasarkan pertimbangan, perusahaan seringkali harus memproduksi lebih banyak daripada
target penjualan. Misalnya, sebuah pabrik mobil menargetkan penjualan tahun 2.000 adalah 50.000 unik.
Tidaklah berarti produksinya harus 50.000 unit juga. Umumnya produksinya melebihi tingkat penjualan.
Sebut saja 60.000 unit. Selisih 10.000 unit merupakan persediaan, untuk mengatisipasinya berbagai
kemungkinan. Tentu saja investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan / keuntungan.