Karya Tulis Perpustakaan Karya Tulis Ilmiah

Laporan Karya Ilmiah
SMP Negeri 1 Telagasari
Diklat Tertulis Bina Pustaka Tahun 2017

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“Buku adalah jendela dunia”, begitu kata pepatah. Hal ini seakan merupakan sebuah penekanan
mengenai pentingnya arti membaca bagi manusia. Membaca pada hakikatnya merupakan kegiatan
memperoleh informasi melalui simbol-simbol tercetak yang tidak terbatas pada buku, tetapi juga
mencakup surat kabar, brosur, leaflet, papan nama, media elektronik, dan lain-lain.
Buku mempunyai peranan penting dalam proses sosialisasi. Apa yang dibaca akan berpengaruh
terhadap perkembangan pengetahuan, kepribadian dan intelektualitas seseorang. Sebagaimana salah
satu tujuan kemerdekaan Indonesia yang tersebut dalam UUD 1945 ialah mencerdaskan kehidupan
bangsa secara menyeluruh dan merata yang dilakukan antara lain melalui proses pendidikan itu sendiri
berkaitan langsung dengan kegiatan belajar dan membaca.
Namun, walaupun proses pendidikan itu tidak langsung memfokuskan pada kegiatan membaca,
namun kegiatan membaca sebagai pangkal dari proses pendidikan adalah hal mutlak yang harus
diperhatikan. Meskipun media massa / buku tidak secara langsung mengajari, tetapi tetap memberikan
pengaruh terhadap pembentukan pengetahuan dan kepribadian individu dan kelompok.
The International Association for Evaluation of Education (IEA) : 1992 dalam sebuah studi

kemampuan membaca yang dilakukan pada 30 negara di dunia, menyimpulkan bahwa kemampuan baca
anak-anak Indonesia menduduki urutan yang ke 29. Menurut DR. Jiyono, MA bahwa: " Dari seluruh butir
soal yang diberikan kepada anak-anak kita ternyata harga 36,1% yang dapat dikerjakan dengan benar ".
Berarti 69,9 % yang dikerjakan secara salah, menunjukkan bahwa prosentase baca anak-anak Indonesia
benar-benar amat rendah.
Gambaran diatas membuat kita berfikir, bahwa kegiatan membaca bukan lagi merupakan
kegiatan “murah” yang tidak harus kita perhatikan. Namun, ini merupakan salah satu komponen
pembangunan mahasiswa yang senantiasa harus kita perhatikan.
Masalah mengenai minat baca dikalangan mahasiswa, bukan merupakan hal baru yang dibahas
berbagai kalangan. Dalam berbagai seminar, simposium, loka karya dan sebagainya telah dibahas oleh
para pakar nasional mengenai rendahnya minat baca dikalangan mahasiswa Indonesia, terutama daerah
pedesaan. Namun, pembicaraan tersebut biasanya hanyalah sampai disitu saja, dan tidak ada suatu
bentuk penyelesaian yang konkret untuk kita rasakan.
Universitas Bengkulu misalnya, perguruan tinggi negeri terbesar di Bengkulu ini memiliki
mahasiswa lebih dari 10.477 mahasiswa, yang terdiri dari 8 fakultas memiliki gedung Uit Pelayanan
Teknis Perpustakaan yang cukup megah jika dibandingkan dengan perguruan tinggi lain di daerah yang
sama. Perpustakaan ini mengkoleksi buku sebanyak 55.845 eksemplar dengan 14.462 judul, yang

terbagi


menjadi

koleksi

dalam

bahasa

asing

Laporan Karya Ilmiah
SMP Negeri 1 Telagasari
Diklat Tertulis Bina Pustaka Tahun 2017
sebanyak 7.308 judul dan dalam bahasa

Indonesia sebanyak 1.136 judul. Namun, jika ditilik dari jumlah pengunjung yang datang keperpustakaan
tersebut baik untuk membaca atau meminjam buku hanya berkisar 5% saja. Jumlah ini sudah termasuk
mahasiswa yang hanya iseng dan memanfaatkan fasilitas hotspot yang disediakan untuk mengakses
internet secara gratis diperpustakaan tersebut. Cukup menyedihkan bukan?
Jadi, penulis menilai bahwa usaha untuk mensosialisasikan kegiatan membaca dikalangan

mahasiswa, sesuai dengan asumsi dasar bahwa membaca adalah kegiatan penting, belum mampu
dilaksanakan secara maksimal oleh pengelola UPT perpustakaan Universitas Bengkulu.
Berdasarkan pemikiran diatas, maka Penulis mencoba menyusun sebuah Karya Ilmiah dengan
Judul : “Usaha Perpustakaan Untuk Menarik Minat Membaca dikalangan Mahasiswa Universitas
Bengkulu”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka Karya Ilmiah ini akan membahas beberapa masalah
yang dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana usaha perpustakan untuk mempromosikan kegiatan membaca di kalangan mahasiswa ?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi usaha perpustakaan untuk mempromosikan kegiatan membaca
di kalangan mahasiswa ?
C. Tujuan
Karya tulis ini disusun dengan tujuan antara lain :
1. Sebagai bahan referensi bagi Perpustakaan Umum Kabupaten Karimun, dalam rangka menyambut
Bulan gemar Membaca.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi Perpustakaan Umum Kabupaten Karimun untuk meningkatkan
perannya dalam mensosialisasikan kegiatan membaca di kalangan mahasiswa.

Laporan Karya Ilmiah
SMP Negeri 1 Telagasari

Diklat Tertulis Bina Pustaka Tahun 2017

BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebiasaan Membaca Di Kalangan Siswa – Siswi SMP Negeri 1 telagasari
Dalam Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, tersebut bahwa
mahasiswa mempunyai hak yang sama untuk :
a. Memperoleh layanan serta memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas perpustakaan;
b. Mengusulkan keanggotaan Dewan Perpustakaan;
c. Mendirikan dan/atau menyelenggarakan perpustakaan;
d. Berperan serta dalam pengawasan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan perpustakaan.
Hal tersebut menegaskan bahwa pelayanan kepustakaan merupakan hak mutlak semua lapisan
mahasiswa, tanpa memandang umur, ras, warna kulit, golongan dan sebagainya. Namun, kondisi real
yang kita rasakan adalah bahwa pelayanan kemahasiswaan ini belum berfungsi secara optimal, dan
minat baca mahasiswa masih tergolong sangat rendah.
Bila kita amati dari satu seminar ke seminar lainnya seakan-akan kita berada dalam lingkaran
setan, dimana masalah minat baca sepertinya tidak berujung pangkal dan sulit untuk mencari
penyelesaiannya. Semua masalah selalu menghadapi jalan buntu, oleh sebab itu forum seminar hanya
sebatas mengumbar ide, wawasan, keluh kesah, konsep, dan setelah itu panitia penyelenggara maupun
pemakalah tidur lelap tanpa menindak lanjuti keputusan atau konsep yang telah diambil. Besok-besok

diselenggarakan lagi seminar dengan tema yang sama yaitu masalah minat baca yang rendah. Dengan
demikian timbul pertanyaan, benarkah masalah minat baca begitu rumit dan tidak bisa diselesaikan di
negara kita ini ? Ataukah solusi penyelesaiannya yang tidak menyentuh akar permasalahan ?
Masih rendahnya minat baca mahasiswa ini, perlu kita cermati bersama dan dicari akar masalah /
landasan yang paling fundamental mengenai permasalahan ini. Penulis menilai, bahwa akar masalah
yang terjadi sehubungan dengan rendahnya minat baca antara lain :
1. Manfaat membaca secara langsung belum bisa dirasakan oleh mahasiswa.
2. Bahan bacaan belum merata.
3. Pembinaan perpustakaan belum merata.
4. Kemajuan teknologi lebih menarik perhatian.
5. Daya beli bahan bacaan masih kurang.
6. Jarak menuju perpustakaan jauh dari jangkauan mahasiswa.
B. Fungsi Perpustakaan.

Berdasarkan

tujuan

perpustakaan


sekolah,

Laporan Karya Ilmiah
SMP Negeri 1 Telagasari
Diklat Tertulis Bina Pustaka Tahun 2017
maka dapat dirumuskan beberapa fungsi

perpustakaan, sebagai berikut :
1. Fungsi Edukatif.
Yang dimaksud dengan fungsi edukatif adalah perpustkaan menyediakan bahan pustaka yang
sesuai dengan kurikulum yang mampu membangkitkan minat baca para siswa, mengembangkan daya
ekspresi, mengembangkan kecakapan berbahasa, mengembangkan gaya pikir yang rasional dan kritis
serta mampu membimbing dan membina para siswa dalam hal cara menggunakan dan memelihara
bahan

pustaka

dengan

baik.


2. Fungsi Informatif.
Yang dimaksud dengan fungsi informatif adalah perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang
memuat informasi tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan yang bermutu dan uptodate yang disusun
secara teratur dan sistematis, sehingga dapat memudahkan para petugas dan pemakai dalam mencari
informasi yang diperlukannya.
3. Fungsi Administratif
Yang dimaksudkan dengan fungsi administratif ialah perpustakaan harus mengerjakan pencatatan,
penyelesaian dan pemrosesan bahan-bahan pustaka serta menyelenggarakan sirkulasi yang praktis,
efektif, dan efisien.
4. Fungsi Rekreatif.
Yang dimaksudkan dengan fungsi rekreatif ialah perpustakaan disamping menyediakan buku-buku
pengetahuan juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan bermutu, sehingga
dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru.
5. Fungsi Penelitian
Yang dimaksudkan dengan fungsi penelitian ialah perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat
dijadikan sebagai sumber / obyek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi.
C. Perpustakaan Sebagai Gudang Ilmu
Julius Caesar, Raja Roma, pernah menyerang ke Mesir.(12) Namun, ternyata Mesir memiliki
tentara yang amat kuat, saking kuatnya, ia bersama tentaranya terjepit. Dalam keadaan terjepit inilah,

Julius Caesar memiliki ide untuk menghindari musuhnya, yaitu dengan cara membakar perpustakaan
besar Mesir yang bernama Alexandria. Ternyata Julius Caesar berhasil meloloskan diri dari kepungan
tentara Mesir. Hal ini terjadi karena mahasiswa Mesir sangat menghargai perpustakaannya.

Laporan Karya Ilmiah
SMP Negeri 1 Telagasari
Diklat Tertulis Bina Pustaka Tahun 2017
Cerita diatas menyiratkan bahwa perpustakaan yang berisikan sekumpulan buku yang disusun
secara sistematis merupakan sesuatu yang sangat berharga, bahkan harganya lebih dari seorang Raja
Roma sehingga mereka bisa meloloskan diri.
Di hampir semua perpustakaan, kondisi perpustakaan umum bagi mahasiswa masih belum
memenuhi standart sarana dan pra sarana pendidikan. Jumlah buku dan klasifikasinya masih belum
memenuhi kebutuhan mahasiswa. Di UPT Perpustakaan UNIB sendiri, jumlah buku pada tahun 2009
adalah 55.845 buah, dengan klsisifikasai :
1. Buku dengan bahasa indonesia sebanyak 14.462 eksemplar dan 3.136 judul.
2. Buku dengan bahasa asing sebanyak 19.386 eksemplar dan 7.308 judul
Jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang mencapai 10.477 orang menunjukan ada
indikasi bahwa jumlah dan klasifikasi buku perpustakaan Universitas Bengkulu diatas belum memenuhi
kebutuhan mahasiswa. Sehingga, hal ini menyebabkan kurangnya minat baca mahasiswa di
perpustakaan.

Ketidakpedulian atau kurangnya minat baca mahasiswa bisa diakibatkan oleh kondisi mahasiswa
kita yang pergerakannya melompat dari keadaan pra literer ke dalam pasca literer, tanpa melalui masa
literer. Artinya dalam kondisi mahasiswa yang tidak pernah membaca, tidak terbiasa dengan budaya
menulis (terbiasa dengan budaya lisan), kedalam bentuk mahasiswa yang tidak mau membaca seiring
masuknya teknologi komunikasi, informatika, dan broadcasting. Akibatnya mahasiswa kita lebih senang
menonton televisi daripada membaca.
D. Peran Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca
Mahasiswa yang sudah maju, berdaya, dan cerdas bisa tercermin dari tingginya budaya baca
mereka. Budaya baca yang tinggi diawali oleh tumbuhnya minat baca, kemudian menjadi kegemaran
membaca, akhirnya memelihara dan mengembangkan minat baca tersebut menjadi suatu kegiatan yang
mendatangkan manfaat.
Menumbuhkan minat dan cinta membaca sesungguhnya dapat dilakukan oleh siapa saja mulai
dari diri pribadi, keluarga atau orangtua, sekolah, dan mahasiswa. Oleh sebab itu upaya pemerintah
untuk memasyarakatkan budaya baca tidak cukup hanya dengan mendirikan perpustakaan ataupun
dengan memfasilitasi berdirinya perpustakaan pribadi seperti sudut baca dan taman-taman bacaan
mahasiswa, tetapi perlu ditimbulkan suatu semangat, gerakan, dan tekad yang membangkitkan
kesadaran seluruh lapisan mahasiswa terhadap pentingnya membaca.
Perpustakaan memiliki peran strategis dalam menumbuhkan minat baca mahasiswa. Untuk
mengembangkan minat dan kebiasaan membaca cakupannya amat luas, karena menyangkut masalahmasalah mulai dari keluarga sampal ke mahasiswa. Di samping itu peran pemerintah mulai dari
pemerintahan tingkat pusat hingga pemerintahan tingkat terendah di daerah sangat besar. Masingmasing pemerintahan berperan sesuai tugas dan fungsinya serta kewenangannya. Demikian juga yang


Laporan Karya Ilmiah
SMP Negeri 1 Telagasari
Diklat Tertulis Bina Pustaka Tahun 2017
seharusnya dalam pemerintahan Universitas bengkulu. Pemerintah pusat misalnya harus menentukan
kebijakan dan strategi sesuai dengan kewenangannya termasuk penyediaan anggaran operasionalnya,
Pemerintah di tingkat Provinsi menetapkan kebijakan dan strategi sesuai dengan kewenangannya
termasuk penyediaan anggaran operasionalnya. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kotamadya menetapkan
kebijakan dan strategi serta penyediaan anggaran operasional yang memadai guna melancarkan
program pengembangan minat baca.
E. Konsep Pembangunan Perpustakaan
Sesuai dengan tugasnya, fungsi pokok perpustakaan adalah memberikan pelayanan informasi
untuk menunjang program belajar, baik dalam usaha pendalaman dan penghayatan pengetahuan,
penguasaan keterampilan, maupun penyerapan dan pengembangan nilai dan sikap.(16) Untuk itu,
pembangunan dan pengelolaan perpustakaan yang baik dan profesional harus dilaksanakan dengan
sistematis. Pengelolaan kepustakaan meliputi antara lain :
1. Pengadaan koleksi.
2. Pengolahan koleksi.
3. Pengklasifikasian.
4. Tata Ruang Perpustakaan.

5. Pemeliharaan.
6. Struktur Organisasi Pengelola jelas.
7. Pembiayaan teratur.

F. Promosi Pustaka
Tujuan utama promosi perpustakaan adalah upaya menyadarkan mahasiswa pengguna tentang
pentingnya perpustakaan bagi kehidupan. Ada dua pertanyaan dasar yang harus diketahui oleh
Pustakawan dalam mempromosikan kegiatan membaca di perpustakaan :
1. Apakah pustakawan tahu apa yang dipikirkan pengguna tentang pelayanan perpustakaan ?
2. Apakah pustakawan tahu apa yang diinginkan pengguna di perpustakaan ?
Sebaiknya perpustakaan memiliki kebijakan tertulis menyangkut promosi dan merinci berbagai
sasaran serta strategi yang akan digunakan. Tentu saja, kebijakan ini harus dikerjakan bersama-sama
dengan manajemen perusahaan. Kebijakan pengelolaan dan promosi ini hendaknya memuat beberapa
unsur :
1. Sasaran dan strategi
2. Rencana tindakan agar pasti tujuan tercapai
3. Metode evaluasi

Laporan Karya Ilmiah
SMP Negeri 1 Telagasari
Diklat Tertulis Bina Pustaka Tahun 2017
Disini penulis mencoba memberikan beberapa ide dalam bentuk kegiatan yang dapat dijadikan
sarana promosi perpustakaan :
1. Menyelenggarakan pameran buku.
2. Membuat terbitan berisi informasi mengenai jam buka, jasa dan koleksi perpustakaan.
3. Mempersiapkan dan menyebarluaskan bermacam daftar sumber informasi dan pamflet yang berkaitan
dengan proyek dan program perpustakaan.
4. Memberikan informasi tentang perpustakaan kepada semua karyawan.
5. Menyelenggarakan lomba-lomba seperti lomba karya tulis ilmiah, lomba majalah dinding, dan sebagainya.
Diharapkan, melalui beberapa kegiatan diatas, maka usaha promosi perpustakaan dapat dijalankan
dengan baik, dan mahasiswa luas tertarik untuk mengunjungi perpustakaan tersebut. Langkah
selanjutnya adalah mensosialisasikan kegiatan membaca pada pengguna perpustakaan tersebut untuk
kemudian dijadikan mitra untuk bekerjasama membangun kebiasaan membaca dikalangan mahasiswa.
Bentuk kegiatan lain dalam rangka pendidikan pemakai yang lebih integral dan kontinyu adalah
mengadakan kursus dan pelatihan keperpustakaan. Kursus dan program berbasis perpustakaan
khususnya ditujukan pada karyawan dan staf tentang bagaimana cara menggunakan perpustakaan.
Pelatihan yang didesain khusus untuk level manajer hendaknya memberikan bimbingan yang jelas
mengenai peran perpustakaan di dalam kegiatan perusahaan serta bantuan yang tersedia dari staf
perpustakaan. Pelatihan semacam ini hendaknya secara khusus menekankan pelatihan praktis dalam
mencari informasi yang berhubungan dengan pekerjaan. Melalui pengalaman mereka dalam mencari
sumber informasi yang sesuai, para karyawan akan semakin memiliki pemahaman yang lebih dalam
mengenai bagaimana perpustakaan dapat melengkapi tugas-tugas mereka.
G. Budaya Baca
Membaca dalam arti yang umum adalah melakukan berbagai kegiatan yang dapat memperkaya
pengetahuan sarta memperluas wawasan untuk dapat membentuk watak dan sikap yang menyebabkan
pengetahuan seseorang bertumbuh. Sumber bacaan adalah bisa dari buku, majalah ataupun surat kabar.
Apabila kita membiasakan diri membaca terus-menerus setiap hari dan sepanjang waktu maka lambat
laun akan tertanam dalam diri kita suatu keadaan atau perasaan selalu ingin tahu . Dan apabila perasaan
selalu ingin tahu sesuatu ini mendapat suatu dorongan yang kuat dalam batin kita maka disitulah mulai
timbul minat (interest) karena adanya berbagai informasi yang muncul, di sekitar kita, informasi itulah
yang mendorong kita untuk mencari sumbernya dan bahkan kebenaran. Di zaman sekarang ini sumber
informasi pada umumnya didapat dari berita- berita baik dati Televisi maupun Radio (Audio Visual),
disamping itu sumber informasi lainnya adalah dari buku, majalah, surat kabar dan jenis cetakan lainnya
(sumber informasi tercetak). Dari buku, majalah dan surat kabar diharapkan akan dapat menimbulkan

Laporan Karya Ilmiah
SMP Negeri 1 Telagasari
Diklat Tertulis Bina Pustaka Tahun 2017
minat baca. Selanjutnya dari minat baca diharapkan dapat bertumbuh terus dalam arti dari minat baca
kemudian berkembang menjadi kebiasaan membaca bagi seluruh lapisan mahasiswa.
Lebih konkretnya, kebiasaan membaca akan timbul apabila ada selera, minat, kemudian menjadi
kebiasaan yang ditunjang dengan adanya bahan bacaan. Hal ini menunjukkan bahwa semua pihak
terutama perpustakaan sebagai penyedia layanan mahasiswa harus lebih giat dan berperan aktif untuk
mengusahakan kebiasaan membaca dikalangan mahasiswa.
Membaca yang pada awalnya hanya sekedar dipromosikan oleh perpustakaan, kemudian akan menarik
pengunjung untuk mengunjungi perpustakaan dan membaca buku. Kemudian akan timbul suatu selera
atau kebutuhan akan bahan bacaan, dan lama-kelamaan akan timbul sebuah kebiasaan yang akan
membudaya dikalangan mahasiswa kita. Hal inilah yang menjadi cita-cita kita bersama.
Namun, hal ini juga harus ditunjang dengan adanya sebuah sistem pengelolaan perpustakaan yang baik
pula. Agar para konsumen dan pengguna merasa nyaman dan aman, kemudian juga hendaknya
diperhatikan koleksi perpustakaan yang ada dan hendaklah senantiasa up to date bagi pengguna.

BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Untuk mempromosikan kebiasaan membaca dikalangan mahasiswa merupakan tugas penting seluruh
pihak. Sebagai membaca merupakan sebuah kegiatan yang menjadi awal tonggak keberhasilan sebuah
negara dengan Sumber Daya Manusia yang bermutu dan berpendidikan serta berwawasan luas.
Perpustakaan sebagai sarana pelayanan mahasiswa dan penyedia ilmu pengetahuan hendaklah memiliki
peranan penting dalam mempromosikan kebiasaan membaca. Mempromosikan perpustakaan kepada
mahasiswa akan secara langsung mempromosikan kegiatan membaca sebagai tonggaknya.
B. Saran

Laporan Karya Ilmiah
SMP Negeri 1 Telagasari
Diklat Tertulis Bina Pustaka Tahun 2017
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mempromosikan kegiatan membaca dikalangan mahasiswa oleh
perpustakaan adaalah :
1. Tersedia perpustakaan yang baik.
2. Adanya manajemen pengelolaan perpustakaan yang baik.
3. Adanya koleksi buku / bahan bacaan yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
4. Adanya kerjasama perpustakaan dengan berbagai pihak yang berkepentingan dalam membangun
perpustakaan.