JENIS JENIS SISTEM Operasi Jaringan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DOSEN:
Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM

DISUSUN OLEH
DIHAN ARCHIKA
43215010036

0

ABSTRACK
Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang saling berkaitan dan susunan
prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah kegiatankegiatan utama suatu organisasi.Infomasi adalah data yang telah diproses/diolah sehingga
memiliki arti atau manfaat yang berguna.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang
sejak tahun 1960an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM
didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk
mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM
juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan
Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”. SIM menggambarkan suatu

unit atau badan yang khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya
menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip
sistem.Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam pelbagai
bentuknya dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang
kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi.
Informasi pun mempunyai umur, yang dimaksud umur di sini adalah kapan atau sampai
kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya.Adanya acuan pada titik
waktu tertentu dan pernyataan suatu perubahan pada suatu waktu. Karakteristik sistem
adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem,
penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran
Setiap organisasi membutuhkan sistem informasi manajemen untuk membantu manajer
dalam mengambil berbagai macam keputusan yang dibutuhkan. Sistem informasi
berperan dalam proses pengambilan keputusan operasional harian (perencanan jangka
pendek) sampai perencanaan jangka panjang. Pengambilan keputusan merupakan suatu
proses yang mencakup beberapa tahap yang saling terjalin, dan bukanlah merupakan
suatu perbuatan yang terpisah.
Perencanaan Strategis adalah perencanaan yang berhubungan dengan proses penetapan
tujuan, pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan itu dan kebijakan yang
dipakai sebagai pedoman untuk memperoleh, menggunakan, atau menghilangkan hal-hal
tersebut. Perencanaan strategik cenderung untuk dipusatkan pada masalah-masalah yang

tidak terstruktur yang melibatkan variabel-variabel yang jumlahnya banyak dan
parameternya tidak pasti.Kadang-kadang perencanaan ini disebut perencanaan tingkat
normatif karena keputusan yang dibuat tidak didasarkan pada data statistik, tetapi pada
pertimbangan (judgment) dari para perencana.

1

TINJAUAN PUSTAKA
Implementasi Perencanaan PT. XYZ
Pendahuluan
Strategi perusahaan merupakan bagian penting untuk mencapai tujuan perusahaan dan
menjadi pedoman dalam penyusunan strategi bagi unit-unit bisnis di
bawahnya.Pengembangan sistem informasi (SI) perusahaan yang didukung oleh
penggunaan teknologi informasi (TI) bisa menjadi salah satu strategi dalam
meningkatkan daya saing perusahaan.Apabila sebelumnya peranan SI hanya berfungsi
sebagai penunjang dalam hal efisiensi biaya operasional, meningkatkan ketepatan dan
produktivitas operasi dari berbagai fungsi perusahaan, maka sekarang dapat ditingkatkan
perannya sebagai salah satu alat strategis untuk meningkatkan daya saing.Namun
pengembangan strategi SI harus disesuaikan dengan strategi perusahaan agar peran dan
fungsi SI tersebut dapat meningkat dan pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan itu

sendiri.
PT. XYZ memiliki permasalahan dimana unit-unitnya tersebar di berbagai daerah di
pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi, dan mulai dirasakan perlunya sistem informasi yang
terintegrasi untuk membantu meningkatkan kinerja operasional perusahaan. Belum
adanya sebuah sistem yang dapat membantu mempercepat pengambilan keputusan pada
level manajemen puncak, untuk dapat memudahkan proses perencanaan, pengendalian
dan pengawasan, serta peningkatan tingkat ketersediaan produk kepada konsumen juga
menjadi kendala bagi para pimpinan perusahaan. Selain itu, seiring dengan
berkembangnya perusahaan, mutasi (perpindahan) pegawai atau habisnya masa tugas
para tenaga ahli (expert) di perusahaan juga membentuk sebuah fenomena “knowledge
drain” dimana terdapat jenjang yang cukup jauh di antara karyawan baru dan karyawan
yang sudah berpengalaman. PT. XYZ tidak ingin hal semacam itu terus berlangsung,
karena knowledge merupakan aset yang sangat berharga bagi perusahaan.Untuk itu
diperlukan sebuah rencana strategis bagi pengembangan sistem informasi di PT. XYZ
untuk menjawab permasalahan-permasalahan di atas. Makalah ini menjelaskan proses
dan hasil penyusunan rencana strategis tersebut dimana untuk kepentingan perusahaan
maka nama perusahaan terpaksa disamarkan. Metodologi yang diacu dalam penyusunan
rencana strategis sistem informasi adalah metodologi yang diusulkan oleh Ward dan
Peppard (2002).
Artikel ini terdiri dari lima bagian. Bagian pertama adalah pendahuluan yang

menjelaskan latar belakang dan tujuan penelitian.Bagian kedua berisi hasil analisis
lingkungan yang menjadi bagian dari perencanaan strategis sistem informasi mengikuti
metodologi Ward dan Peppard.Bagian ketiga mengulas tentang strategi sistem
informasi.Arsitektur dari sistem informasi yang diusulkan diulas di bagian
keempat.Makalah ini diakhiri dengan kesimpulan di bagian kelima.

2

2.
Analisis Lingkungan
Penyusunan rencana strategi sistem informasi dengan menggunakan metodologi Ward
dan Peppard terbagi dalam beberapa langkah seperti dapat dilihat pada Gambar
1.Terdapat empat hal yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum dapat menyusun
strategi sistem informasi yaitu analisis lingkungan bisnis baik internal maupun eksternal
serta analisis lingkungan SI/TI baik internal dan juga eksternal.Hasil analisis lingkungan
internal dan eksternal bisnis serta analisis lingkungan internal dan eksternal SI/TI
menjadi masukan dalam melakukan formulasi strategi SI yang tepat dan sejalan dengan
strategi perusahaan.
2.1 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis (Analisis SWOT)
Analisis SWOT digunakan dalam melakukan analisis lingkungan bisnis, yaitu dengan

mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan
oleh PT. XYZ. Dari hasil analisis SWOT yang dilakukan, secara ringkas dapat
diidentifikasi bahwa kekuatan PT. XYZ, yaitu kemampuan dimana PT. XYZ lebih
unggul dibandingkan dengan pesaing, teridentifikasi sebagai berikut:
1.

keterampilan dan pengalaman SDM dalam bidang operasional dan pemeliharaan
berbagai jenis produk dari PT. XYZ,
2. Potensi untuk peningkatan produksi dan kapasitas produksi,
3. Organisasi yang efektif
4. Sistem Informasi menjadi alat utama proses bisnis. Sedangkan untuk kelemaha
yaitu kemampuan yang lebih rendah dibanding dengan pesaing
teridentifikasi sebagai berikut:
1.
2.
3.

Keterbatasan sumber dana internal
Kurangnya budaya kerja produktif
Umur fasilitas fisik yang relatif tua, belum ada rehabilitasi besar dan sumber daya

alam yang digunakan cenderung menurun.
Kekuatan dan kelemahan PT. XYZ ini menjadi dasar pembentukan strategi bisnis
perusahaan yang sesuai dengan kondisi internal perusahaan. Adapun faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi seperti peluang PT. XYZ terhadap :
1.
2.
3.

pertumbuhan kebutuhan akan produk dari PT. XYZ
ketersediaan dana di pasar
Adanya jaminan pemerintah untuk mempercepat pembangunan fasilitas fisik
untuk penyediaan energi bagi masyarakat masih sedikitnya operator yang
profesional di pasar. a ancamannya terdiri dari :
4. terbatasnya pasokan energi primer
5. Potensi munculnya pesaing baru, dan Regulasi pemerintah yang sehat belum
dapat direalisasikan.
Hasil analisis lingkungan bisnis menunjukkan peluang yang besar untuk PT. XYZ
melakukan pengembangan usaha. Di sisi lain, hasil analisis lingkungan bisnis juga
menunjukkan bahwa PT. XYZ memiliki keterbatasan sumber daya internal walaupun
memiliki kemampuan operasional dan pemeliharaan fasilitas yang ada masih lebih baik

3

dari pesaing. Untuk itu dalam lima tahun ke depan arah perusahaan adalah perbaikan
berkelanjutan pengelolaan aset dan operasional (continuous improvement in managing
operation) yang diharapkan menjadi modal PT. XYZ untuk
pengembangan/pembangunan fasilitas baru (managing growth).
2.2 Analisis Lingkungan Internal Bisnis (Balanced Scorecard)
Dari hasil analisis lingkungan eksternal bisnis menggunakan SWOT di atas, selanjutnya
dapat dikembangkan ke dalam analisis data indikator kinerja dengan menggunakan empat
perspektif Balanced Scorecard, yang terdiri dari perspektif keuangan, pelanggan, proses
bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran yang digambarkan secara umum
melalui peta strategi PT. XYZ (lihat Gambar 2). Peta strategi tersebut disusun
berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal bisnis perusahaan.Dari setiap strategi
yang tercantum dalam peta strategi, selanjutnya dapat disusun indikatorindikator kunci
yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja setiap strategi perusahaan, serta critical
success factornya.
2.3 Analisis Lingkungan Ekternal Sistem Informasi
Analisis lingkungan ekternal SI ditujukan untuk mengetahui arah perkembangan aplikasi
sistem informasi, perangkat keras, dan jaringan komputer. Tren aplikasi SI saat ini
mengarah kepada aplikasi berbasis web yang memberikan kemudahan dalam hal

instalasi, penggunaan serta pengaksesan. Tren perangkat keras seperti perkembangan
kecepatan prosesor, kapasitas harddisk, kapasitas memori, serta semakin kecilnya ukuran
memberikan dampak perubahan yang
besar pada dunia TI yang mendorong penggunaan rack-based server dengan kemampuan
besar dapat disimpan dalam ukuran yang lebih ekonomis. Hal ini juga berpengaruh pada
tren jaringan komputer ke depannya yang mengarah kepada penggunaan jaringan
nirkabel (Wi-Fi atau Wi-Max).
2.4 Analisis Lingkungan Internal Sistem Informasi
Analisis SI internal yang ada pada PT. XYZ dilakukan dengan menyusun
matriks McFarlan untuk mengetahui penggunaan aplikasi-aplikasi pendukung proses
bisnis perusahaan pada saat ini. Yang kemudian dipetakan ke dalam peta strategi
perusahaan sehingga terlihat gap teknologi yang digunakan pada saat ini terhadap setiap
kemungkinan pengembangan teknologi untuk mendapatkan hasil yang maksimal (lihat
Gambar 4).
3. Strategi Sistem Informasi
Strategi SI merupakan salah satu hasil dari proses analisis terhadap SI, TI, kebutuhan
bisnis, informasi serta arah perkembangan TI ke depan. Strategi SI yang dibangun
haruslah sesuai dengan strategi perusahaan keseluruhan dalam rangka mendukung
tercapainya tujuan bisnis perusahaan. Gambar 3 menunjukkan strategi sistem informasi
PT. XYZ yang memberikan arah bagi pengembangan aplikasi sistem informasi ke depan.

Aplikasi-aplikasi yang dibangun haruslah dapat menyajikan informasi yang benar-benar
berguna bagi perusahaan.Untuk menentukan solusi aplikasi system informasi digunakan
metode pemetaan kebutuhan informasi yang dikemukakan oleh Ward dan Peppard
(2002).Dari hasil pemetaan terhadap kebutuhan informasi tersebut diusulkan agar
dilakukan optimalisasi penggunaan, pengembangan, dan penggantian terhadap aplikasi
yang sedang berjalan serta pembuatan aplikasi sistem informasi baru.
4

Ellipse, Pada saat ini hampir semua pencatatan yang bersifat transaksional dilakukan
dengan menggunakan sistem informasi Ellipse dimana PT. XYZ menggunakan lima
modul utama, yaitu Finance, Operation, Maintenance, Supply Chain
Management (SCM), dan Human Resource (HR).
Finance. Pencatatan transaksi keuangan PT. XYZ sudah dilakukan dengan baik pada
modul Finance di Ellipse, termasuk pencatatan konsolidasi laporan keuangan dari anak
perusahaan PT. XYZ. Namun data transaksional keuangan ini belum dapat dimanfaatkan
secara maksimal untuk proses analisis lebih lanjut ke dalam sistem informasi eksekutif,
yang dalam hal ini adalah Business Intelligence (BI) PT. XYZ. Pelaporan kinerja
keuangan selama ini baru dilakukan oleh aplikasi PB-View, oleh karena itu diperlukan
optimalisasi penggunaan data keuangan yang diharapkan bias digunakan pada data
warehouse untuk mempermudah proses analisis dan mendukung BI PT. XYZ.

Operation. Pencatatan transaksi operasional dari work order, penggunaan material,
aktivitas produksi, hingga prosedur operasional sudah dilakukan dengan baik dalam
modul operation Ellipse. Namun pencatatan data unit fasilitas tidak dapat dilakukan
dikarenakan keterbatasan fungsi modul dan terpisahnya data Ellipse, Manajemen Energi,
dan Gatecycle, sehingga analisis tidak dapat dilakukan secara maksimal Oleh karena itu
diperlukan optimalisasi penggunaan data operasi yang diharapkan bisa digunakan sebagai
masukan ke dalam data warehouse, yang akan menggabungkan data dari beberapa
aplikasi untuk mempermudah proses analisis dan mendukung BI PT. XYZ.
Maintenance. Pencatatan transaksi pemeliharaan dari work order, kebutuhan material
dan sumber daya manusia, aktivitas pemeliharaan, prosedur operasional pemeliharaan,
hingga rencana pemeliharaan sudah dilakukan dalam modul maintenance Ellipse. Namun
modul maintenance Ellipse ini hanya dapat menentukan batas maksimum dan batas
minimum waktu pemeliharaan berkala sehingga harus dibantu oleh aplikasi terpisah
yaitu Pdm-software. Hal ini
membuat proses analisis menjadi tidak maksimal, untuk itu diharapkan bisa dimasukkan
ke dalam data warehouse untuk mempermudah proses analisis dan mendukung BI PT.
XYZ.
Supply Chain Management. Pencatatan seluruh transaksi material dan bahan bakar PT.
XYZ sudah dilakukan dengan baik pada modul SCM Ellipse, termasuk di dalamnya
pencatatan work order, pemesanan dan pembelian material dan bahan bakar, penerimaan

dan proses register material dan bahan bakar hingga menjadi catalogue persediaan
penyimpanan, pengeluaran material dan bahan bakar, hingga inventory tracking. Namun,
pelaporan kinerja SCM selama
ini masih dilakukan oleh aplikasi PB-View. Dengan adanya BI, diharapkan pelaporan
kinerja akan lebih terintegrasi.
Human Resource. Pada saat ini pencatatan transaksional yang dilakukan
modul HR Ellipse baru sebatas pada data karyawan, penggajian, dan penilaian kinerja.
Dibutuhkan penambahan fungsi establishment, resourcing, work force
planning, serta training agar modul HR ini dapat berfungsi secara maksimal untuk
mendukung strategi bisnis perusahaan. Penambahan fungsi tersebut akan mempermudah
5

perencanaan, pengembangan, pelatihan dan kaderisasi angkatan kerja untuk memenuhi
kebutuhan sumber daya manusia. Penambahan fungsi training yang terintegrasi pada
modul HR juga membantu menentukan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan agar
kompetensinya terpenuhi.
Manajemen Energi. Pencatatan terhadap indikator kinerja, jam operasional unit
produksi, jumlah penggunaan bahan bakar, laju bahan bakar, hasil produksi, dan segala
sesuatu mengenai teknis produksi selama ini sudah dilakukan dengan baik oleh aplikasi
yang dikembangkan sendiri oleh PT. XYZ yang dinamakan dengan Manajemen Energi.
Namun data dari Manajemen Energi ini juga belum dapat digunakan secara maksimal
karena dibutuhkan data dukungan lainnya dari aplikasi Ellipse serta Gatecycle untuk
melakukan analisis lebih lanjut. Untuk itu harus dilakukan optimalisasi penggunaan data
Manajemen Energi ke dalam data warehouse untuk mendukung BI PT. XYZ.
Gatecycle. Aplikasi Gatecycle berfungsi untuk membuat pemodelan dan simulasi
efisiensi, losses, proses ideal, beban ideal, dan sebagainya. Pemodelan ideal unit
pembangkit ini dilakukan berdasarkan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi proses
produksi dari unit produksi seperti kondisi operasi selama ini, kualitas masukan bahan
bakar, laju bahan bakar, jenis bahan bakar, beban produksi, dan lain-lain. Aplikasi ini
berjalan sendiri, untuk itu diharapkan dilakukan pengembangan aplikasi agar dapat
mengambil data langsung dari basisdata Manajemen Energi, serta dibuatkan sebuah
basisdata pendukung untuk mencatat hasil pemodelan dan simulasi Gatecycle.
Pdm Software. Aplikasi yang digunakan sebagai pendukung modul maintenance Ellipse
ini digunakan untuk melakukan analisis preventive, predictive,
dan corrective pemeliharaan unit produksi.Sama seperti aplikasi transaksional lainnya,
data dari aplikasi Pdm Software ini belum dapat digunakan untuk analisis tingkat lanjut.
Karena itu harus dilakukan optimalisasi data ke dalam data warehouse, yang akan
menggabungkan data dari beberapa aplikasi khususnya Ellipse untuk mempermudah
proses analisis dan mendukung BI PT. XYZ.
Pro-Sim. Aplikasi ini melakukan analisis terhadap tren kebutuhan produk dan pemetaan
beban produk.Penggunaan aplikasi ini dinilai belum maksimal karena penggunaannya
lebih kepada validasi terhadap hasil analisis yang dilakukan oleh unit kerja.Ke depannya,
aplikasi ini diharapkan dapat digunakan dengan lebih optimal untuk melihat
peluangpeluang peningkatan produksi ke depannya. Selain itu juga dilakukan
optimalisasi data hasil analisis Pro-Sim ke dalam data warehouse, yang
akanmenggabungkan data dari beberapa aplikasi khususnya Ellipse, Manajemen Energi,
dan Gatecycle untuk mendukung BI PT. XYZ
PB-View. Aplikasi pelaporan yang digunakan PT. XYZ saat ini adalah PB-View.Aplikasi
ini dinilai kurang karena tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam memberikan laporan
secara real-time karena tidak terhubung langsung ke dalam basisdata aplikasi-aplikasi
operasional dan tidak dapat melakukan pelaporan yang mendalam. Diusulkan untuk
mengganti aplikasi ini dengan aplikasi corporate dashboard yang didukung
6

oleh BI sehingga proses pelaporan real-time serta pelaporan lebih mendalam dengan
fitur drill-down dapat dilakukan.
Office Automation. Penggunaan Office Automation untuk mendukung operasional
sehari-hari pada saat ini dirasa cukup memuaskan.Dalam rencana sistem informasi,
diusulkan aplikasi Office Automation untuk bersinergi dengan aplikasi Knowledge
Management untuk penyebaran informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap dan
akurat. Selain usulan optimalisasi penggunaan dan penambahan fitur dari aplikasi yang
sudah berjalan, diusulkan pula penambahan beberapa aplikasi sebagai berikut:
Knowledge Management. Aplikasi knowledge management PT. XYZ nantinya akan
mendukung fungsi e-Learning, Document Sharing (Online-magazine, E-Library,
Personel-Group-Corporate document, Online Discussion), dan Collaboration. Aplikasi
ini akan memberikan beberapa manfaat bagi PT. XYZ seperti peningkatan kemampuan
pengambilan keputusan, sehingga dapat meningkatkan respon terhadap pelanggan,
meningkatkan cara kerja serta proses di perusahaan, serta menciptakan pemerataan
pengetahuan.
Data Warehouse. Keuntungan penggunaan data warehouse bagi PT. XYZ, yaitu:
1. Sebuah data warehouse berisi data penting yang dibutuhkan PT. XYZ, seperti:
data keuangan, operasional, pemeliharaan pembangkit, SCM, sumber daya
manusia, manajemen energi, knowledge management, dan lain-lain. Hal ini akan
mempermudah PT. XYZ dalam menyusun laporan atau melakukan analisis
terhadap informasi yang berasal dari satu atau lebih sumber data.
2. Dengan penggunaan data warehouse, seluruh data yang tidak konsisten yang
dikelola oleh unit teknologi informasi PT. XYZ dapat diidentifikasi dan diperbaiki.
Ini akan menyederhanakan proses pelaporan dan analisis.
3. Data warehouse PT. XYZ nantinya akan menggunakan data yang terpisah dari
basisdata operasional PT. XYZ, sehingga proses pembuatan laporan dan analisis
dapat dilakukan tanpa mengganggu atau menghambat proses dan sistem
operasional bisnis PT. XYZ.
4. Data warehouse PT. XYZ nantinya akan memfasilitasi penggunaan aplikasi
pendukung pengambilan keputusan, dalam hal ini business
intelligence dan corporate dashboard yang akan menyediakan informasi seperti
laporan tren, laporan kinerja dan sebagainya sesuai dengan tujuannya.
5. Data operasional serta informasi PT. XYZ dapat disimpan dengan aman untuk
waktu yang lama dan dalam jumlah yang besar dalam data warehouse, walaupun
sistem sumber data mengalami masalah atau sudah tidak digunakan lagi.
Tabel 1 memperlihatkan sebagian subyek data yang perlu dibangun dalam data
warehouse PT. XYZ.
Business Intelligence. Business intelligence PT. XYZ nantinya diharapkan dapat
melakukan otomatisasi analisis terhadap data yang dimiliki PT. XYZ untuk mendukung
pengambilan keputusan seperti tren kebutuhan produk, risiko, kinerja unit produksi,
rencana pemeliharaan fasilitas produksi, menemukan indikator-indikator
dan pattern yang mempengaruhi produksi yang selama ini belum diketahui, serta kinerja
perusahaan. Business analytical merupakan bagian terpenting dari business
7

Intelligence yang terdiri dari kumpulan aplikasi, teknik, dan proses untuk melakukan
manipulasi, penambangan, dan analisis terhadap data yang ada di data warehouse.
Corporate Dashboard. Corporate dashboard memungkinkan tingkat manajemen PT.
XYZ untuk memonitor kinerja perusahaan secara real time dan memberikan laporan
khusus dari setiap departemen dalam organisasi. Corporate dashboard memberikan
beberapa keuntungan, di antaranya adalah:
1. Pelaporan kinerja perusahaan dan pembangkit secara visual dan cepat (real time).
2. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi tren kebutuhan produk, mengukur
efisiensi kinerja, dan memberikan laporan mendalam (drill-down) mengenai tren, kinerja,
dan sebagainya.
Aplikasi-aplikasi yang ada dipetakan dalam portofolio aplikasi menggunakan Strategic
Grid McFarlan untuk melihat dampak yang dihasilkan oleh SI terhadap operasional
bisnis maupun strategi perusahaan PT. XYZ (lihat Gambar 4).
4. Arsitektur Sistem Informasi
Aplikasi-aplikasi yang telah teridentifikasi di Bagian 3 dapat dikategorikan dalam tiga
kelompok yaitu Aplikasi Operasional Bisnis, Aplikasi Pelaporan-Monitoring-danAnalitikal, dan Aplikasi Pendukung.Gambar 5 memperlihatkan arsitektur SI PT. XYZ di
masa mendatang yang memperlihatkan posisi dari masing-masing kelompok. Aplikasi
operasional bisnis terdiri dari aplikasi Enterprise Assets Management (EAM), aplikasi
produksi, dan aplikasi untuk audit dan manajemen risiko. Yang termasuk dalam
kelompok aplikasi pelaporan, monitoring, dan analitikal adalah data warehouse, business
intelligence, corporate dashboard, dan aplikasi pelaporan. Sedangkan yang termasuk
dalam aplikasi pendukung diantaranya adalah otomasi perkantoran, surat elektronik,
dan knowledge management.
( ) = Aplikasi yang sedang berjalan dan cukup memuaskan
(*) = Aplikasi yang sedang berjalan, namun butuh pengembangan dan optimalisasi
penggunaan
(**) = Aplikasi yang diusulkan dan akan diterapkan
Jenis – Jenis Sistem Informasi
Sistem informasi pada dasarnya bisa terbagi menjadi beberapa jenis.Jenis-jenis dari
sistem informasi tersebut biasanya terdiri dari spesifikasi dan juga fungsi tertentu yang
ada di dalam suatu perusahaan atau suatu organisasi.Paling tidak ada 7 jenis sistem
informasi yang saat ini banyak diimplementasikan dalam perusahaan dan juga organisasi.
Pengertian sistem informasi itu sendiri adalah suatu sistem yang dibangun untuk
meneruskan pada sistem tertentu, sehingga membuat data yang ada menjadi lebih
terkoordinir. Berikut ini adalah ketujuh jenis sistem informasi yang banyak
diimplementasikan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi:
1. Sistem Informasi Manajemen
8

Jenis sistem informasi pertama adalah sistem informasi manajeman.Sesuai dengan
namanya, sistem informasi manajemen merupakan salah satu pengimplementasian dari
sistem informasi yang digunakan pada sasaran kalangan manajerial.Kalangan manjerial
merupakan setiap individu yang memiliki posisi di dalam sebuah organisasi dan lingkup
pekerjaan yang bertugas untuk melakukan manajemen pada suatu divisi atau bagian di
dalam organisasi dan juga perusahaan.
Level manajerial biasanya ditandari dengan jabatan manajer, pimpinan, ataupun ketua
pelaksana. Dengan fungsinya sebagai individu yang dapat mengatur dan memanage
bawahan dan anak buah, maka sistem informasi manajemen ini sangat penting sekali
untuk para level management dalam hal:
 Melakukan monitoring terhadap kinerja anak buah
 Memberikan penilaian langsung terhadap kinerja anak buah
 Menerima laporan dan juga hasil pekerjaan dari anak buah atau bawahan
 Melaksanakan fungsi pengawasan dan juga pemindahtugasan bagi bawahan dan
juga anak buah
 Memberikan masukan kepada dewan direksi terhadap promosi jabatan dari anak
buah
 Melihat kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki oleh anak buah
 Melakukan komunikasi antar level manajerial untuk kepentingna organisasi dan
juga perusahaan.
 Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen
dalam mengatasi suatu permasalahan
 Menganalisa suatu masalah dan juga problem yang muncul pada suatu organisasi
 Meningkatkan efisiensi manajerial di dalam sebuah organisasi atau perusahaan
 Menunjang fungsi operasional dari manajemen dalam melakukan tugasnya di
sebuah perusahaan atau organisasi
Dengan adanya sistem informasi manajemen, maka hal ini akan sangat memudahkan para
pegawai yang berada pada level manajerial untuk lebih bisa bekerja secara efisien dan
tepat waktu, serta mempermudah pengambilan keputusan, serta pengawasan terhadap
bawahannya. (baca juga: sistem informasi manajemen menurut para ahli)
2. Sistem Informasi Eksekutif

9

Jenis sistem informasi yang kedua adalah sistem informasi eksekutif.Sistem informasi
eksekutif berarti merupakan sebuah sistem informasi yang dikembangkan dan juga
diimplementasikan untuk memberikan kemudahan arus informasi suatu organisasi atau
perusahaan kepada mereka yang berada pada level eksekutif.
Siapa saja yang termasuk di dalam level eksekutif? Adapun, mereka yang termasuk ke
dalam level eksekutif dari sebuah perusahaan atau organisasi adalah mereka yang:
 Memiliki hak penuh atas organisasi ataupun perusahaan, bisa jadi pemegang
tunggal perusahaan dan juga pemegang saham organiasasi atau perusahaan
 CEO atau pemimpin tertinggi dari sebuah perusahaan
 Dewan Komisaris perusahaan
 DIrektur Utama dari sebuah perusahaan atau kantor cabang
 Dewan Direksi
 Dan elemen eksekutif lainnya yang memilki kewenangan khusus terhadap suatu
perusahaan ataupun organisasi.
Biasanya, sistem informasi yang ditujukan kepada level eksekutif dari suatu organisasi
atau perusahaan banyak berisi mengenai:
 Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi dalam jangka
waktu tertentu
 Kinerja dari level manajerial, atau jabatan yang langsung berada di bawah level
eksekutif
 Kondisi kestabilan keuangan dan juga finansial dari sebuah perusahaan ataupun
organisasi
 Lingkungan kerja dan juga budaya organisasi yang timbul pada perusahaan atau
organisasi tersebut
 Nilai perusahaan atau organisasi di dalam bursa saham
Mengapa sistem informasi eksekutif sangat penting?
Sistem informasi eksekutif sanga penting untuk diimplementasikan, karena dapat
membantu memudahkan para level eksekutif untuk dapat memantau langsung perusahaan
atau organisasi yang mereka bawahi. Selain itu, dengan adanya sistem informasi
eksekutif yang baik, maka seluruh level ekskutif dapat membantu mensejahterakan dan
juga mengembangkan perusahaan atau organisasi yang mereka miliki menjadi lebih baik
lagi.
10

3. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi atau SIA merupakan salah satu pengimplementasian dari
sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan kegiatan akuntansi dan juga
penghitungan dari sebuah perusahaan ataupun organisasi. Seperti kita ketahui, akuntansi
merupakan proses yang dilakukan untuk melihat kondisi kesehatan keuangan dan
finansial, serta bagaimana suatu sistem keuangan di dalam sebuah perusahaan atau
organisasi dapat berjalan.
Dengan adanya sistem informasi akuntasi yang diimplementasikan dengan baik dan juga
benar, maka sistem informasi akuntasi ini dapat membantu para akuntan di sebuah
perusahaan atau organisasi dalam melakukan:
 Proses audit dari kondisi keuangan perusahaan
 Menampilkan data-data pembelanjaan, pembelian, dan segala bentuk keuangan
yang dilakukan dan dilalui oleh sebuah perusahaan
 Membantu mempercepat proses penghitungan akuntansi keuangan
 Menentukan keuntungan dan juga kerugian dari sebuah perusahaan
 Memperjelas informasi penting mengenai jumlah dana yang harus dihtung dengan
melakukan proses akuntansi
 Merapihkan catatan keuangan dari sebuah perusahaan atau organisasi
 Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan perusahaan, terutama
pada level akuntansi keuangan perusahaan
 Menyediakan proses transaksi keuangan dan keternagan akuntansi rutin dari
sebuah perusahaan
Sistem informasi akuntasi sangat membantu para akuntan, terutama pada periode tutup
buku di akhir tahun, karena dengan adanya sistem informasi akuntasi, semua transaksi
selama setahun akan tersimpan ke dalam sistem, yang akan memudahkan akuntan dapat
melakukan proses akuntansi menjadi lebih cepat, efisien dan juga lebih optimal.
4. Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan terkadang merupakan salah satu implementasi dari sistem
informasi yang berada di bawah naungan manajamen, namun terkadang sistem informasi
keuangan juga bisa merupakan sistem informasi yang berdiri sendiri. Ada beberapa
perusahaan yang melibatkan pihak manajemen dalam membantu proses pengaturan
keuangan perusahaan, dan ada yang tidak. Sehingga hal ini tergantung dari budaya
organisasi dari perusahaan tersebut.
11

Namun demikian, sistem informasi keuangan sendiri merupakan suatu implementasi dari
sebuah sistem informasi yang berisi segala data transaksi keuangan dari sebuah
perusahaan, yang nantinya bisa terintegrasi pula dengan sistem informasi akuntansi.
Mengapa sistem informasi keuangan penting untuk diimplementasikan?
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sistem informasi keuangan penting untuk
diimplementasikan, dan juga beberapa manfaat dari sistem informasi keuangan:
 Sistem informasi keuangan membantu mencatat segala bentuk transaski yang
dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu,
misalnya pada periode satu tahun
 Sistem informasi keungan dapat diintegrasikan dengan sistem informasi
akuntansi, untuk membantu mempermudah para akuntan dalam melakukan
penghitungan mengenai neraca keuangan suatu perusahaan
 Dengan adanya sistem informasi keuangan, para pegawai yang berada pada
bagian keuangan bisa melakukan kroscek mengenai transaksi jual beli yang sudah
prnah dilakukan oleh perusahaan tersebut.
 Membantu mempermudah pekerjaan auditor dalam menganalisa keuangan suatu
perusahaan
 Mempercepat proses pencatatan dan juga pemanggilan kembali informasi
mengenai transasksi jual beli yang sudah pernah dilakukan
 Membantu penghitungan pajak dari suatu perusahaan
 Melakukan monitoring terhadap karyawan yang sering melakukan peminjaman
 Memonitoring mengenai potongan gaji dan juga pemberian bonus dan tunjangan
karyawan
 Dapat terintegrasi dengan sistem informasi sumber daya manusia, terutama dalam
hal payroll, yang menyangkut pemberian gaji dan juga tunjangan karyawan
Dengan adanya sistem informasi keuangan ini, maka stiap detail transaksi keuangan dari
sebuah perusahaan atau organisasi tidaka akan terlewat, sehingga sangat memudahkan
setiap bagian perusahaan yang sistem informasinya terintegrasi dengan sistem informasi
keuangan untuk melakukan analisis.
5. Sistem Informasi Manufaktur
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan juga produksi, terutama
produksi barang, maka sistem informasi manufaktur merupakan salah satu jenis sistem
informasi yang wajib dimilki.Sistem informasi manufaktur kebanyakan digunakan dan
12

juga diimplementasikan pada bagian produksi suatu perusahaan, yang bergerak di bidang
produksi.
Apa saja fungsi dari implementasi sistem informasi manufaktur?
 Pada dasarnya, sistem informasi manufaktur memilki banyak sekali fungsi,
seperti:
 Mencatat total produksi yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan
 Mencatat barang-barang produksi yang tidak lolos dari quality control
 Mencatat hasil produk yang berhasil dilempar ke pasaran
 Mencatat produk yang berhasil diekspor ke mancanegara
 Mencatat biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk setiap sesi produksi
 Melakukan analisa terhadap kebutuhan bahan pokok dan sumber daya manusia di
dalam proses produksi
 Memberikan informasi mengenai kegiatan proses produksi yang sedang
berlangsung
 Membantu bagian produksi untuk menganalisa produk-produk apa saja yang
harus dikembangkan, dihentikan ataupn diperbanyak produksinya
 Membantu analisa kelebihan dan kekurangan dari sebuah produk hasil produksi
perusahaan tersebut
 Memberikan informasi kepada bagian RnD (Research and Development) dalam
membantu mengenmbankan produk – produk baru yang harus diproduksi
SIstem informasi manufaktur ini dapat terintegrasi dengan sistem informasi keuangan dan
juga sistem informasi sumberdaya manusia atau SDM, karena di dalam implementasinya,
banyak fungsi dari sistem informasi manufaktur ini sangat sangat penting bagi SDM dan
juga keuangan.
Sponsors Link

6. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Jenis sistem informasi yang berikutnya adalah sistem informasi sumber daya manusia
alias SDM.Sesuai dengan namanya, biasanya sistem informasi ini berhubungan dengan
13

bagian personalia, atau HR dari suatu perusahaan dan juga organisasi. Sistem informasi
SDM ini memiliki banyak sekali data dan juga informasi, mengenai:
 Data diri dari karyawan yang dimilki oleh perusahaan
 Total gaji pokok, tunjangan, bonus dan informasi keuangan lainnya yang dimilki
oleh karyawan
 Jabatan dan masa kerja dari karyawan
Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia tentu saja memilki banyak sekali manfaat,
terutama bagi bagian personalia dan juga HR. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari
sistem informasi sumber daya manusia:
 Membantu bagian personalia dalam melakukan analisis mengenai gaji pokok dari
seorang karyawan
 Memberikan informasi mengenai kinerja yang dimiliki oleh setiap karyawan
 Membantu bagian personalia dalam menganalisis bonus, potongan gaji, serta
pemutasian dan kenaikan jabatan dari karyawan
 Melakukan update data dari seluruh karyawan yang dimilkik oleh perusahaan
tersebut
 Sebagai acuan data dalam melakukan proses rekrutmen karyawan baru.
7. Sistem Informasi Pemasaran
Jenis sistem informasi berikutnya yang banyak diimplementasikan adalah jenis sistem
informasi pemasaran.Jenis sistem informasi ini sangat penting terutama bagi bagian
pemasaran suatu perusahaan. Sistem informasi pemasaran akan membantu mencatat dan
juga memberkan informasi penting mengenai penjualan yang telah dilakkan oleh sebuah
perusahaan. Yang meliputi:
 Jumlah produk yang sudah terjual
 Produk yang laris dan banyak dipesan
 Produk yang jarang diminati oleh pasar
 Metode pemasaran yang tepat untuk menjual dan memasarkan suatu produk
 Respon pasar terhadap produk yang diluncurkan
Sistem informasi pemasaran ini pada dasarnya dapat membantu usernya untuk:
14

 Melakukan analisa terhadap pasar (analisis pasar)
 Membantu bagian riset dan pengembangan untuk menganalisa produk-produk
dari perusahaan tersebut
Itulah beberapa contoh dari jenis sistem informasi yang banyak digunakan saat ini. Di
dalam perusahaan, keseluruhan dari jenis sistem informasi tersebut dapat terintegrasi satu
sama lain, menjadi satu sistem informasi yang utuh, yaitu sistem informasi perusahaan,
dimana setiap alur informasi yang ada akan saling terhubung satu sama lain, sehingga
setiap user yang berwenang dapat mempelajari dan melihat informasi yang sudah
tersimpan di dalam database atau basis data perusahaan.

15