PROGRAM MARI BERGANDENGAN TANGAN DESA TI

PROGRAM “MARI BERGANDENGAN TANGAN” DESA
TIREMENGGAL GRESIK GUNA MENGURANGI ANGKA
KRIMINALITAS SERTA PENGOPTIMALISASIAN SUMBER
DAYA MANUSIA MENUJU PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN

THE 10TH ANNUAL LING ART ESSAY COMPETITION

DIUSULKAN OLEH:
1. ZAKIYATUR RAHMAH (Ketua) 150721100126/ 2015
2. HOIRUL AMIN (Anggota) 150721100144 / 2015

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2017
i

HALAMAN PENGESAHAN
1.

Judul Esai


2.

Ketua Tim
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
Gresik/085854106690
f. Alamat email

3.

Individu/ Kelompok*)

4.

Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar

M.A.
b. NIP
c. Alamat email
d. No Telp./HP

: PROGRAM “MARI
BERGANDENGAN TANGAN”
DESA TIREMENGGAL
GRESIK GUNA MENGURANGI
ANGKA KRIMINALITAS
SERTA
PENGOPTIMALISASIAN
SUMBER DAYA MANUSIA
MENUJU PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
: Zakiyatur Rahmah
: 150721100126
: Ekonomi Syariah
: Unversitas Trunojoyo Madura
: Ds. Tiremenggal Dukun

: zakiyatur123rahmah@gmail.com
: Kelompok
: Lc. Dony Burhan Noor Hasan,
: 197503212006041002
: Donyburhan@trunojoyo.ac.id
: 085216454945
Bangkalan, 23 Juli 2017

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Penulis

Ketua Tim

Lc. Dony Burhan Noor Hasan, M.A.
NIP. 197503212006041002

ZakiyaturRahmah
NIM. 150721100126

ii


LEMBAR ORISINALITAS
THE 10th ANNUAL LING ART ESSAY COMPETITION (LAEC) 2017
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Ketua

: Zakiyatur Rahmah

Asal Perguruan Tinggi

: Universitas Trunojoyo Madura

NIM

: 150721100126

Alamat

: Desa Tiremenggal Dukun Gresik


Dengan ini menyatakan bahwa esai dengan judul “PROGRAM MARI
BERGANDENGAN TANGAN DESA TIREMENGGAL GRESIK GUNA
MENGURANGI

ANGKA

PENGOPTIMALISASIAN

SUMBER

KRIMINALITAS
DAYA

MANUSIA

SERTA
MENUJU

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”, yang diikutkan dalam lomba Ling Art
Essay Competition (LAEC) 2017 adalah karya orisinil dan esai tersebut belum

pernah masuk final atau memenangkan dalam perlombaan sejenis dan tidak
sedang diikutsertakan dalam lomba lain.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Jika menyalahi aturan,
karya kami berhak didiskualifikasi oleh panitia perlombaan tersebut.
Bangkalan, 23 Juli 2017
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Penulis

Ketua Tim

Lc. Dony Burhan Noor Hasan, M.A.
NIP. 197503212006041002

ZakiyaturRahmah
NIM. 150721100126

iii

PROGRAM “MARI BERGANDENGAN TANGAN” DESA
TIREMENGGAL GRESIK GUNA MENGURANGI ANGKA

KRIMINALITAS SERTA PENGOPTIMALISASIAN SUMBER DAYA
MANUSIA MENUJU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Zakiyatur Rahmah, Hoirul Amin
Universitas Trunojoyo Madura
1.

Pendahuluan
Pemerintah telah sadar akan pentingnya upaya dalam menanggulangi angka

kemiskinan yang semakin lama semakin tinggi. Apalagi setelah adanya krisis
moneter yang menimpa Indonesia pada tahun 1997-1998. Krisis tersebut
menyebabkan kemunduran dalam bidang ekonomi pada negara Indonesia. Banyak
perusahaan besar maupun kecil yang harus gulung tikar atas peristiwa tersebut.
Meskipun telah dilaksanakan beberapa program guna mengatasi masalah
kemiskinan ini, namun kenyataannya masih banyak rakyat indonesia yang berada
pada garis kemiskinan.
Berdasarkan data BPS pada tahun 2013 angka kemiskinan menyentuh angka
28,07 %, tahun 2014 sebesar 28,28 %, dan tahun 2015 sebesar 28,51 % (sumber:
Badan Statistik Nasional, 2015). Masalah kemiskinan ini memberikan efek
domino bagi segala aspek sosial di Indonesia.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia (sumber Badan Statistik Nasional)
Tahun

Jumlah Penduduk Miskin (JutaOrang)

GarisKemiskinan (Rp/ Kapita/Bulan)

Kota

Desa

Kota+Desa

Kota

Desa

2010

11,10


19,93

31,02

232 989

192 354

Maret 2011

11,05

18,97

30,02

253 016

213 395


September 2011 10,95

18,94

29,89

263 594

223 181

Maret 2012

10,65

18,49

29,13

267 408


229 226

September 2012 10,51

18,09

28,59

277 382

240 441

Maret 2013

10,33

17,74

28,07

289 042

253 273

September 2013 10,63

17,92

28,55

308 826

275 779

Maret 2014

10,51

17,77

28,28

318 514

286 097

September 2014 10,36

17,37

27,73

326 853

296 681

Maret 2015

10,65

17,94

28,59

342 541

317 881

September 2015 10,62

17,89

28,51

356 378

333 034

1

Beberapa program yang telah terlaksana seperti UMKM (Usaha Mikro Kecil
dan Menengah) serta program Kelompok Tani dirasa belum efektif dalam
mengentaskan masalah kemiskinan. Masih banyak UMKM yang belum dapat
menjalankan usahanya dengan baik. Letak geografis Indonesia yang begitu luas
membuat pengawasan atas program yang dijalankan tersebut minim. Belum lagi
beberapa oknum justru memalsukan data yang akan diinput sehingga
perkembangan usaha tersebut tidak transparan serta tidak sesuai dengan laporan.
Kendala lain yang dialami program ini yakni permodalan. Suatu usaha
tentunya memerlukan modal, dan modal yang diperlukan bukan hanya berupa
uang ataupun harta namun juga kemampuan dari sumber daya manusia iu sendiri.
Banyak dari unit program UMKM gagal dikarenakan faktor ini. Sumber daya
manusia yang diberdayakan belum memiliki kemampuan yang mumpuni dalam
mengelola sumber daya yang ada di sekitarnya. SDM yang demikian tidak
melakukan analisis peluang sesuai dengan sumber daya alam yang ada di
sekitarnya. Sebagai contoh UMKM yang ada di Desa Tiremenggal Gresik
menjual produk kripik tempe padahal di daerah tersebut bukanlah sentra penghasil
kedelai. Padahal sebenarnya UMKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat
pengangguran yang ada di Indonesia (Ferry Duwi Kurniawan, Luluk Fauziyah:
2014). Begitu pula dengan program lainnya yakni Kelompok Tani yang bernasib
sama.
Telah disinggung dia wal bahwa masalah kemiskinan akan menimbulkan efek
domino pada aspek sosial. Tingkat kemiskinan yang tinggi dapat diartikan bahwa
banyak penduduk yang memiliki profesi berpenghasilan rendah juga dapat
diartikan bahwa jumlah penggangguran di daerah tersebut tinggi.
Angka kemiskinan yang tinggi juga dapat menyebabkan angka kriminalitas
yang tinggi pula. Kedua hubungannya yakni karena penghasilan yang rendah
sementara kebutuhan yang tinggi terlebih lagi di daerah kota mendorong sebagian
orang untuk melakukan tindakan kriminal guna mencukupi kebutuhannya.
Berbagai tindakan dilakukan meski hal tersebut melanggar norma serta hukum
yang berlaku. Hal ini bukan hanya terjadi pada orang dewasa saja namun juga
pada remaja yang masih di bawah umur.

2

Kemiskinan juga berdampak pada tingkat pendidikan masyarakat. Semakin
tinggi penghasilan suatu masyarakat maka semakin tinggi pula tingkat penidikan
masyarakat tersebut. Pendidikan yang tinggi akan mendorong adanya pengetahuan
sehingga angka kriminalitas dapat teratasi. Sebagai contoh yakni tindakan asusila
yang dilakukan anak di bawah umur yang marak terjadi di Desa Tiremenggal
Gresik. Pelaku dari tindakan tersebut merupakan anak yang seharusnya masih
duduk di bangku SMP atau sederajat. Sebagian besar dari pelkunya telah putus
sekolah dan hanya menmpuh jenjang pendidikan hingga tamat SD saja.
Pengetahuan yang kurang serta kurangnya perhatian orang tua menjadi faktor
utama yang menyebabkan sang anak melakukan tindakan tersebut. Generasi
penerus bangsa yang seharusnya dapat memberikan kontribusi positif justru
bertindak menyimpang dari norma yang berlaku. Hal tersebut semakin diperparah
karena banyak orang dewasa yang lebih memilih bekerja di luar negeri tanpa
mengawasi anaknya guna mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Oleh karena itu
penulis mengusulkan sebuah program bernama “MARI BERGANDENGAN
TANGAN” yang melibatkan seluruh pihak dalam memberdayakan masyarakat.
2.

Pembahasan
Guna mengatasi permasalahan kemiskinan yang berakibat pada kriminalitas

yang terjadi dibuatlah suatu program yang dinamakan program “MARI
BERGANDENGAN TANGAN” dimana program tersebut menjadi suatu titik
balik atas tingkah laku dalam lingkungan sosial yang ada di Desa Tiremenggal
Gresik. Program tersebut merupakan program yang bergerak di ranah sosial dan
ekonomi.
Sesuai dengan namanya program tersebut dijalankan dengan cara
mengandeng segala lapisan masyarakat yang ada di daerah tersebut. Bukan hanya
kaum hawa saja namun juga kaum adam mulai dari remaja hingga orang dewasa.
Kontribusi semua lapisan masyarakat tersebut hanya akan tercapai ketika
kesadaran mereka akan peran masing-masing pihak sangatlah penting. Orang tua
harus sadar bahwa kontrol mereka sangatlah penting bagi pertumbuhan anak serta
cara mereka bersosialisasi terhadap lingkungan. Hal tersebut dimaksukan agar
anak yang seharusnya menjadi penerus bangsa tidak terjerumus pada hal negatif
karena pengaruh lingkungan.
3

Selain orang tua dan anak juga diperlukan kontribusi dari civitas akademik
serta pemerintah dari daerah tersebut. Dengan adanya dukungan dari berbagai
pihka maka program dapat dijalankan dengan efektif dan efisien.
Program ini tidaklah menghapus dua program yang telah dilaksanakan
terlebih dahulu yakni UMKM serta Kelompok Tani. Program ini justru
menggandeng

kedua

program tersebut

agar

sama-sama

maju.

Dengan

memanfaatkan dua program terdahulu maka program ini dapat dijalankan lebih
mudah menggunakan fasilitas yang telah ada.
Terdapat beberapa tahapan dalam melakukan program ini. Berikut adalah
tahapan untuk melaksanakannya:
a.

Pembentukan karakter warga
Tahapan pertama yang harus dilaksanakan adalah membentuk karakter

masyarakat agar program yang dijalankan lancar tanpa hambatan yang berarti.
Pembentukan karakter ini sangat diperlukan dikarenakan sudah banyak
masyarakat desa yang lebih memilih jalan mudah untuk mendapatkan harta yang
diinginkan. Meski jalan yang ditempuh tidaklah baik. Perlu diadakan suatu
pendampingan kepada warga (remaja) yang memiliki track record buruk agar ia
tidak lagi melakukan hal biasa ia lakukan. Pendampingan ini dilakukan oleh orang
tua masing-masing serta beberapa warga yang dianggap dihormati oleh remaja
tersebut.
Menanamkan nilai-nilai tepuji ini merupakan tahapan paling sulit
dikarenakan suatu sifat yang telah tertanam sangatlah sulit untuk diubah.
Sebenarnya telah ada program pemerintah akan pentingnya karakter ini yakni
Revolusi Mental yang digadang dapat membuat pemuda penerus bangsa memiliki
moral serta karakter yang terpuji. Namun, yang menjadi masalah disini yakni
program tersebut hanya diterapkan di sekolah formal sementara banyak remaja
yang putus sekolah karena ketidakmampuan ekonomi.
Selain pendampingan langsung oleh orang terdekat perlu dibuat forum nonformal unuk mebahas hambatan yang mungkin terjadi yang dapat menyebabkan
program yang direncanakan terhambat. Dalam diskusi inilah peran civitas
akademis serta otoritas daerah tersebut sangat diperlukan. Menampung aspirasi

4

dan menyelesaikan masalah secara musyawarah sehingga didapat hasil yang dapat
memuaskan seluruh pihak yang terlibat.
b. Pengelompokan warga
Pengelompokan warga merupakan tahapan kedua setelah pembentukan
karakter warga. Fokus pemberdayaan program ini merupakan warga yang dalam
usia produktif namun menganggur dan juga anak usia sekolah yang memutuskan
putus sekolah.
Kedua kategori ini lebih diprioritaskan guna mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan. Anak muda merupakan generasi penerus bangsa yang akan
membawa Indonesia pada keterpurukan atau justru pada kejayaan. Oleh karena
itu penulis memilih dua golongan di atas.
Warga yang berada pada program ini akan dikelompokkan sesuai dengan
kehalian dasar yang mereka miliki. Semisal terdapat warga yang ungul dalam hal
komputer maka akan tempatkan pada bagian design produk dan lain sebagainya.
Pengelompokan ini berguna untuk mempermudah pekerjaan yang akan
mereka lakukan sehingga tinkat kesalahan yang akan terjadi semakin sedikit.
c.

Pengasahan skill
Menurt

meningkatkan

Mahidin

(2006),

kemampuan

pemberdayaan

seseorang

atau

merupakan

kelompok

upaya

sehingga

untuk
mampu

melaksanakan tugas dan kewenangannya sebagaimana tuntutan kinerja tugas
tersebut. Pemberdayaan dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan baik
secara ekonomi maupun sosial.
Salah satunya dengan cara pengasahan skill yang telah dimiliki warga.
Keahlian tersebut harus diingkatkan agar dapat berperan besar untuk kemajuan
program yang sedang dilaksanakan. Setelah dikelompokkan maka akan terlihat
keahlian setiap warga tersebut.
Keberdayaan masyarakat itu sendiri menjadi sumber dari apa yang di dalam
wawasan politik disebut sebagai ketahanan nasional (Ferry Duwi Kurniawan,
Luluk Fauziyah: 2014). maksudnya adalah apabila setiap warga telah
diberdayakan maka warga tersebut akan memperoleh tingkat kesejahteraan yang
tinggi yang merupakan bagian dari konsep ketahanan nasional.
d. Pendampingan
5

Ketika program ini berlangsung setiap individu yang diberdayakan harus
terus didampingi dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Hal ini bukan
hanya berlaku pada individunya namun juga terhadap usaha yang dijalankan.
Usaha tersebut sudah menggunakan metode yang benar atau tidak, kelancaran
usaha, serta pemasarannya. Semua aspek dalam memajukan usaha tersebut
haruslah dikontrol secara berkala dan terus menerus.
Selain itu, pendampingan ini juga berperan guna menyelesaikan masalah
yang ada ketika pelaksanaan usaha berlangsung. Dapat juga berupa usulan
terhadap usaha apa yang akan dilaksanakan sesuai dengan potensi yang ada di
daerah tersebut sehingga produk yang dihasilkan dapat menjadi produk unggulan
dan inovatif.
e.

Evaluasi
Bentuk evaluasi yang dilaksanakan yakni seberapa besar peran porgram ini

dalam memajukan program yang telah ada sebelumnya serta seberapa besar
pengaruhnya terhadap warga yang diberdayakan.
Setiap detailnya harus dilaporkan guna peningkatan kinerja usaha yang
dilaksanakan. Diperlukan tim pengawas dalam evaluasi ini. Tim tersebut dapat
berasal dari perangkat desa tersebut maupun civitas akademik. Tugas yang
dilakukan bukan hanya sekedar mengevaluasi namun juga memberikan hipotesa
sementara agar permasalahan yang terjadi dapat diatasi secara efektif dan efisien.
Pemilihan jenis usaha merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan
program ini. Dikarenakan program ini menggandeng dua program yang telah
dilaksanakan lebih dulu yakni Kelompok Tani dan UMKM maka usahanya dapat
berhubungan dengan usaha serta pertanian. Pemilihan produk juga penting
dikarenakan kesuksesan suatu usaha sangat bergantung pada produk yang
dihasilkan. Produk yang diahislkan haruslah memiliki keunikan serta inovatif.
Bahan baku yang diperlukanharuslah tersedia serta melimpah pada daerah
tersebut.
Salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan adalah Pohon Trembesi.
Kelompok tani akan berperan dalam pengembangan teknologi pertanian guna
meningkatkan hasil dari pohon ini. Berbagai teknologi pertanian seperti,
pengaturan waktu tanam, pergiliran jenis tanaman dan varietas, tata air,
6

pengendalian organisme penggangu tanaman (OPT), konservasi tanah dan air, dan
sebagainya hanya efektif diterapkan jika dilakukan bersama-sama oleh anggota
kelompok tani (Sri Nuryanti dan Dewa K.S.Swastika: 2011).
Sementara UMKM berperan dalam mengolah hasilnya. Kelompok yang
diberdayakan akan mengikuti seluruh kegiatan dari UMKM maupun Kelompok
Tani dengan pembagian tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Trembesi (Samanea saman) sendiri termasuk ke dalam famili Fabaceae,
dengan berbagai nama daerah diantaranya ki hujan (Jawa Barat), kayu colok dan
munggur (Jawa Tengah). Pohon trembesi merupakan tanaman cepat tumbuh asal
Amerika Tengah dan Amerika Selatan sebelah Utara, mudah dikenali karena
mempunyai kanopi yang berbentuk payung dengan diameter kanopi lebih besar
dari tingginya (Nuroniah dan Kosasih 2010).
Trembesi berbuah pada musim kemarau dan dalam buah tersebut terdapat biji
yang dapat dimanfaatkan menjadi beberapa produk makanan seperti tempe dan
selai kacang. Pohon trembesi merupakan pohon seribu guna apabila dimanfaatkan
dengan baik dan benar. Daun, akar, serta bijinya dapat digunakan sebagai obat
untuk berbagai penyakit. Daunnya mengandung Escherichia coli, Staphylococcus
aureus,

Candida

albican

dan

Xanthomonas

yang

bermanfaat

untuk

menyembuhkan demam, diare, sakit kepala, dan sakit perut (Nuroniah dan
Kosasih: 2010). Sementara akarnya dapat digunakan sebagai obat pemcegah
kanker dengan cara menambahkan akar trembesi pada air mandi(Nuroniah dan
Kosasih: 2010).
Gambar 1. Bunga trembesi (a) (sumber: www.orchids-flowers.com), dan polong
trembesi (b) (sumber: www.dokmaidogma. wordpress.com).

(a)

(b)
7

Dengan banyaknya manfaat yang ada tidak salah untuk menggunakan potensi
pohon ini dikarenakan banyak jumlahnya serta kurangnya pemanfaatannya.
Dalam pelaksanaannya tentu saja diperlukan modal untuk melaksanakannya.
Dalam permodalannya dapat dilakukan dengan cara menggunakan ilmu
ekonomi syariah yakni bagi hasil dimana terdapat dua akad yang dapat digunakan
yakni, Mudharabah dan Musyarakah.
Menurut (Hendi Suhendi :2011) Mudharabah ialah akad antara dua pihak
(orrang) saling menanggung, salah satu pihak menyerahkan hartanya kepada
pihak lain untuk diperdagangkan dengan bagian yang telah ditentukan dari
keuntungan, seperti setengah atau sepertiga dengan syarat-syarat yang telah
ditentukan. Dengan menggunakan akad iini maka pemodal akan memberikan
seluruh modal sementara pelaku usaha sebagai pelaksana usaha tersebut.
Prosentase bagi hasil yang dilakukan ditentukan bersama-sama.
Sementara musyarakah merupakan akad perkongsian dimana kedua belah
pihak akan memberikan modal awal yang kemudian akan diusahakan bersamasama guna mendapatkan keuntungan.
Dengan menggunakan akad ini maka diperlukan pemodal yang bersedia
untuk menginvestasikan dananya untuk dikelola. Selain itu, dengan akad ini maka
usaha yang dilakukan akan lebih terjamin karena tidak perlu mengembalikan
bungan yang harus ditanggung dalam pinjaman.
Selain dengan cara mencari pemodal juga dapat melakukan pinjaman di Bank
Syariah yang telah ada di Indonesia. Modal dari program UMKM juga dapat
digunakan dikarenakan program ini bertujuan membantu UMKM agar dapat
berkembang di daerah yang telah disebutkan di atas.
3.

Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa haruslah dibuat

sebuah program guna mengatasi kemiskinan yang menyebabkan berbagai hal
negatif salah satnya yakni kriminalitas. Progam yang dilaksanakan harus
memberdayakan berbagai golongan masyarakat yang ada. Terutama warga usia
produktif serta anak yang putus sekolah. Dukungan keluarga serta seluruh lapisan
masyarakat sangat penting dalam kesuksesan program ini.

8

Program yang menggabungkan program yang telah ada sebelumnya untuk
kemudian dikelola dengan baik guna memberikan feed back yang baik pula.
Terdapat lima tahapan dalam melaksankan program ini yakni, pembentukan
karakter, pengelompokan warga, pengasahan skill, pendampingan, dan evaluasi.
Segala hal di atas hanya memiliki satu tujuan yakni, meningkatkan
kesejarteraan masyarakat yang ada di sekitar sehingga mendukung terwujudnya
pembangunan berkelanjutan.
Bagi

pemerintah

setempat,

dituntut

untuk

berperan

aktif

dalam

pensosialisasian langsung terhadap warga serta memberikan pemdampingan yang
intens guna tercapainya tujuan.
Bagi masyarakat, juga diperlukan peranaktif warga karena sasarannya sendiri
merupakan warga setempat. Mendukung setiap langkah yang ditempuh
pemerintah guna tercapainya pembangunan berkelanjutan. Suatu usaha tidak akan
berhasil apabila hanya pimpinannya yang bekerja diperlukan usaha dari anggota
agar usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar

9

DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Illa, Dkk. (2011). Kerusakan Bibit Trembesi ( Samanea Saman
(Jacquin) Merrill) di Persemaian. Seminar Nasional MAPEKI XI.
Yogyakarta.
Astuti, Tri Puji. (2009). Studi Komparasi Kualitas Pindakaas Biji Trembesi yang
Dibuat dengan Kondisi Proses Berbeda. Skripsi, Fakultas Teknik:
Universitas Negeri Semarang.
Kurniawan, Ferry Duwi And Fauziah, Luluk. (2014). Pemberdayaan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam Penanggulangan Kemiskinan.
Jurnal KMP, Vol. 2, No. 2
Nuroniah Dan Kosasih. 2010. Mengenal Jenis Trembesi (Samanea Saman
(Jacquin) Merrill) sebagai Pohon Pelindung. Mitra Hutan Tanaman Vo. 5
No. 1, April 2010. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hutan Tanaman.
Bogor.
Nuryanti, Sri And Swastika, Dewa K.S. (2011). Peran Kelompok Tani dalam
Penerapan Teknologi Pertanian; Roles of Farmers’ Groups in Agricultural
Technology Adoption. Bogor: Pusat Sosial Ekonomi Dan Kebijakan
Pertanian .
Putri, Euis Hasmita. (2017). Efektivitas Pelaksanaan Program Pengembangan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Samarinda (Studi
Pada Dinas Koperasi dan UMKM Kota Samarinda). Ejournal Administrasi
Negara, Volume 5, Nomor 1.
Suhendi, Hendi. (2001). Fiqh Muamalah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

10

Lampiran 1. Tabel, Grafik, dan Gambar
a.

Tabel

Tabel 1. Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia (sumber Badan Statistik Nasional)
Tahun

Jumlah Penduduk Miskin (JutaOrang)

GarisKemiskinan (Rp/ Kapita/Bulan)

Kota

Desa

Kota+Desa

Kota

Desa

2010

11,10

19,93

31,02

232 989

192 354

Maret 2011

11,05

18,97

30,02

253 016

213 395

September 2011 10,95

18,94

29,89

263 594

223 181

Maret 2012

10,65

18,49

29,13

267 408

229 226

September 2012 10,51

18,09

28,59

277 382

240 441

Maret 2013

10,33

17,74

28,07

289 042

253 273

September 2013 10,63

17,92

28,55

308 826

275 779

Maret 2014

10,51

17,77

28,28

318 514

286 097

September 2014 10,36

17,37

27,73

326 853

296 681

Maret 2015

10,65

17,94

28,59

342 541

317 881

September 2015 10,62

17,89

28,51

356 378

333 034

b. Gambar
Gambar 1. Bunga trembesi (a) (sumber: www.orchids-flowers.com), dan polong
trembesi (b) (sumber: www.dokmaidogma. wordpress.com).

(a)

(b)

11

Lampiran 2. Biodata Penulis
a.

Ketua Tim

Nama Lengkap
NIM
Jurusan
Fakultas
Universitas
TTL
Alamat
E-mail
No.HP

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Zakiyatur Rahmah
150721100126
Ekonomi Syariah
Keislaman
Universitas Trunojoyo Madura
Gresik, 08 Mei 1997
Desa Tiremenggal Dukun Gresik
zakiyatur123rahmah@gmail.com
085854106690

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Hoirul Amin
150721100144
Ekonomi Syariah
Keislaman
Universitas Trunojoyo Madura
Bangkalan, 02 April 1997
Kapas Madya 4 H/40 Surabaya
theokiki4@gmail.com
08121772249

b. Anggota
Nama Lengkap
NIM
Jurusan
Fakultas
Universitas
TTL
Alamat
E-mail
No.HP

Lampiran 3. Daftar Publikasi dan Prestasi
a.

Ketua
 Daftar Publikasi

Peningkatan Kesejahteraan Dan
Kualitas Hidup Masyarakat
Sekitar Daerah Socah Melalui
Optimalisasi Potensi Alam Bakau

Essay

Lomba Essay Tingkat Mahasiswa
Se-Madura oleh BEM FKIS
Universitas Trunojoyo Madura

12

Usaha Laundry Syariah sebagai
Upaya Optimalisasi SDM yang
Berorientasi Islami
Zakat Sebagai Pengaplikasian
Qur‟An Surat Al Hasyr Ayat 7
Dalam Rangka Pemerataan
Ekonomi
Program Soft Skill Guru Ngaji
Guna Peningkatan Pemahaman
SDM Mengenai Ekonomi Syariah
Menuju Masyarakat Madani
Optimalisasi Ekonomi Kreatif
Melalui Teknologi Advertising
Dalam Meningkatkan Peran
Lembaga Keuangan Syariah
Olga Sernyong (Olahan Ganyong
Serba Ganyong)
Rambut Cy Niske (Rambutan
Candy Manis Kenyal) Guna
Meningkatkan Penghasilan
Rumah Tangga di Desa Lampak
Geger Bangkalan Madura

Paper

Paper

Sharia Economic Learning Forum
(SELF) XIV oleh KSEI Icon
Universitas Udayana Bali
Lomba Karya Tulis Ilmiah oleh
BEM FKIS Universitas Trunojoyo
Madura

Paper

6th Call For Paper Iqtishoduna oleh
KSEI Himaekis Universitas
Airlangga

Paper

Sharia Paper Competition (SPACE)
SEHATI 8 oleh KSEI Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro Semarang
Program Kreativitas Mahasiswa
oleh Kemenristek Dikti
Program Kreativitas Mahasiswa
oleh Kemenristek Dikti

PKMK
PKMK

 Daftar Prestasi
1. Finalis 5 Besar Lomba Essay Tingkat Mahasiswa Se-Madura oleh
BEM FKIS Universitas Trunojoyo Madura
b. Anggota
 Daftar Prestasi
1. Juara 2 OWL Cup Basketball Se-Surabaya
2. Juara 2 MIMI Cup Basketball Se-Surabaya
3. Juara 2 ISTTS Basketball Se-Jatim

13