LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN C C O
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Banyak ahli diet menuding minyak kelapa sebagai biang penyebab kegemukan. Hal itu
juga diikuti oleh para dokter spesialis penyakit dalam yang juga sering menuliskannya
sebagai pantangan untuk dimakan dalam resep-resepnya. Yang tak kalah lagi, par ahli kimia
pun sering mengatakan bahwa minyak kelapa mengandung banyak asam lemak jenuh
sehingga tidak baik untuk tubuh. Padahal anggapan itu tidak semuanya benar.
MCFA merupakan komponen asam lemak terbesar dalam minyak kelapa. Namun, asam
lemak ini tidak digunakan dalam bentuk lipoprotein dan tidak diedarkan dalam aliran darah
seperti lemak lainnya, tetapi dikirimkan langsung ke hati, lalu diubah menjadi energi. Asam
lemak ini juga mudah dicerna dan diserap oleh dindinh usus karena ukuran molekulnya relatif
kecil. Dengan demikian, dapat mengurangi kerja pancreas, saluran pencernaan, hati, serta
tidak membuat lemak menumpuk dalam tubuh.
Saat mengonsumsi minyak kelapa murni, tubuh langsung menggunakannya untuk
memproduksi energi, bukan menimbunnya di jaringan adipose sebagai lemak tubuh.
Kandungan MCFA yang terdapat dalam minyak kelapa dapat menurunkan lemak,
mengurangi tumpukan lemak, dan juga mendorong pembakaran LCFA (long chain fatty acid)
penyebab obesitas. Selain itu, MCFA juga dapat merubah metabolisme ke dalam tingkatan
yang lebih tinggi dan membakar lebih banyak kalori tubuh yang tidak dikonsumsi.
Berbagai penelitian telah menunjukkan keunggulan asam laurat bagi kesehatan. Asam
laurat serta asm lemak jenuh beranati pendek dan sedang lainnya-asam kaprat, kaprilat,serta
miristat-yang terdapat pada minyak kelapa ternyata juga mampu mengatasi kelebihan berat
badan atau obesitas.
Studi eksperimantal menunjukkan bahwa pergantian minyak kedelai ke minyak kelapa
dapat menurunkan berat badan secara bermakna. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
mengonsumsi minyak kelap, asam lemak jenuhnya langsung dibakar oleh tubuh dan
menghasilkan energi.
Asam lemak jenuh rantai sedang yang terdapat dalam minyak kelapa begitu tiba dalam
saluran pencernaan segera diserap oleh dinding usus tanpa harus mengalami proses hidrolisis
terlebih dahulu. Selanjutnya, asam lemak jenuh tersebut dapat masukmengikuti aliran darah
untuk dibawa ke hati guna dimetabolisme. Berbeda dengan minyak kedelai yang banyak
mengandung asam lemak rantai panjang, dalam tubuh ditimbun dalam bentuk lemak karena
tidak bisa langsung dibakar dan diserap tubuh sehingga menimbulkan kegemukan.
Page
1
b. Tujuan
Untuk mengetahui proses pembuatan CCO
Dapat mengelola kelapa jadi minyak secara tradisional
Menghasilkan minyak sesuai dengan prosedur yang telah ada
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas strategis yang memilikiperan sosial,
budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa tidak
saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak
kelapa, tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian
besar manfaat tanaman kelapa sehingga ada yang menamakannya sebagai "pohon kehidupan"
(the tree of life) atau "pohon yang amat menyenangkan" (a heaven tree) (Asnawi dan Darwis
1985). Kelapa selain dijuluki sebagai "pohon kehidupan", juga menamakannya sebagai
"pohon surga".
Kelapa merupakan tanaman tropis yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia.
Sekitar tahun enampuluhan, tanaman kelapa merupakan tanaman yang memiliki posisi
strategis terutama sebagai bahan baku untuk pembuatan minyak goreng. Pada era itu sampai
tahun delapanpuluhan, tanaman kelapa dapat disebut berjaya, sehingga luas areal tanamnya
mendominasi lahan di berbagai daerah.
Kelapa merupakan tanaman tropis yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Hal
ini terlihat dari penyebaran tanaman kelapa di hampir seluruh wilayah Nusantara, yaitu di
Sumatera dengan areal 1,20 juta ha (32,90%), Jawa 0,903 juta ha (24,30%), Sulawesi 0,716
juta ha (19,30%), Bali, NTB, dan NTT 0,305 juta ha (8,20%), Maluku dan Papua 0,289 juta
ha (7,80%), dan Kalimantan 0,277 juta ha (7,50%). Kelapa diusahakan petani baik di kebun
maupun pekarangan (Nogoseno, 2003 dalam Supadi dan Nurmanaf, 2006). Supadi dan
Nurmanaf (2006) menjelaskan bahwa kelapa merupakan tanaman perkebunan dengan areal
terluas di Indonesia, lebih luas dibanding karet dan kelapa sawit, dan menempati urutan
teratas untuk tanaman budi daya setelah 24 padi.
Kelapa menempati areal seluas 3,70 juta ha atau 26% dari 14,20 juta ha total areal
perkebunan. Sekitar 96,60% pertanaman kelapa dikelola oleh petani dengan rata-rata
pemilikan 1 ha/KK (Allorerung dan Mahmud 2003), dan sebagian besar diusahakan secara
monokultur (97%), kebun campuran atau sebagai tanaman pekarangan. Peluang
pengembangan agribisnis kelapa dengan produk bernilai ekonomi tinggi sangat besar.
Alternatif produk yang dapat dikembangkan antara lain Virgin Coconut Oil (VCO),
Page
2
Oleochemical (OC), Desicated Coconut (DC), Coconut Milk/Cream (CM/CC), Coconut
Charcoal (CCL), Activated Carbon (AC), Brown Sugar (BS), Coconut Fiber (CF) dan Cocon
Wood (CW), yang diusahakan secara parsial maupun terpadu. Pelaku agribisnis produkproduk tersebut mampu meningkatkan pendapatannya 5-10 kali dibandingkan dengan bila
hanya menjual produk kopra
Crude Coconut Oil atau minyak kelapa murni terbuat dari daging kelapa segar.
Prosesnya semua dilakukan dalam suhu relatif rendah. Daging buah diperas santannya.
Santan ini diproses lebih lanjut melalui pemanasan dengan suhu relatif rendah, fermentasi,
pendinginan, penambahan enzim, tekanan mekanis atau sentrifugasi.
Penambahan zat kimiawi anorganis dan pelarut kimia tidak dipakai serta pemakaian
suhu tinggi berlebihan juga tidak diterapkan.Hasilnya berupa minyak kelapa murni yang
rasanya lembut dan bau khas kelapa yang unik. Apabila beku warnanya putih murni dan
dalam keadaan cair tidak berwarna atau bening.
Riset dan uji klinis telah membuktikan keampuhan dan khasiat crude coconut oil (CCO)untuk
menyembuhkan berbagai penyakit dan kehidupan sehat lainnya.
Mematikan berbagai virus yang menyebabkan mononucleosis, influenza, hepatitis C,
cacar air, herpes dan penyakit-penyakit lainnya.
Mematikan jamur dan ragi yang menyebabkan candida, jock itch, kadas, athletes foot,
ruam karena keringat dan popok dan infeksi lainnya.
Melumpuhkan dan mematikan cacing pita, lice, giardia dan parasit lainnya.
Menyediakan sumber nutrisi dan energi cepat.
Meredakan stres pada pankreas dan sistem-sistem enzim tubuh.
Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko kesehatan yang
dihubungkan dengan diabetes.
Mengurangi gangguan yang dikaitkan dengan gejala kesulitan pencernaan dan cystic
fibrosis.
Memperbaiki penyerapan kalsium dan magnesium serta mendukung perkembangan
tulang dan gigi yang kuat.
Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporosis.
Mengurangi peradangan kronis.
Mendukung penyembuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
Membantu mencegah sakit jantung, atherosclerosis dan stroke.
Membantu mencegah tekanan darah tinggi.
Memberikan penampilan rambut yang sehat dan tidak kering.
Page
3
Mencegah kerusakan yang ditimbulkan radiasi sinar ultra violet pada kulit
Mengendalikan ketombe
Salah satu ciri khas minyak kelapa murni (CCO, Crude Coconut Oil) adalah tingginya
kadar asam lemak. Berikut ini kami informasikan kepada Anda tentang keunggulan asam
lemak yang dihasilkan CCO.
Kemampuan lain minyak kelapa murni adalah antivirus, antibakteri, antijamur, anti
protozoa. Hal tersebut dikarenakan kandungan asam laurat, asam kaprilat, dan asam kaprat
didalamnya. Sementara, jenis minyak lain tidak memiliki sifat antimikroba. Orang yang
terinfeksi mikroba dan jamur disarankan minum langsung minyak kelapa 4-8 sendok per hari,
yang diminum langsung setiap habis makan. Dengan cara itu sifat antimikrobanya masih ada.
Minyak yang berasal dari keluarga kelapa, mengandung antimikroba alami yang paten,
seperti asam laurat (lauric acid)yang setara dengan air susu ibu yang kadarnya 50% dan asam
kaprilik yang kadarnya 7%, serta asam kaprik yang kadarnya 7%. Adapun minyak sayur lain
(jagung, kedelai, biji bunga matahari, dan kanola) tidak mengandung jenis anti mikroba sama
sekali.
Asam laurat pertama kali ditemukan dalam minyak kelapa oleh Prof. Dr. John J Kabra,
dari Department of Chemistry and Pharmachology, Michigan State University, Amerika,
tahun 1960an. Manfaat dari asam laurat antara lain dapat membunuh berbagai macam jenis
mikroba yang membran selnya asal asam lemak (lipid coated microorganism). Sifat asam
laurat dapat melarutkan membran virus berupa lipid sehingga akan mengganggu kekebalan
virus. Hal ini akan membuat virus inaktivasi. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh
mikroba jenis ini seperti HIV, hepatitis C, herpes, influenza, cytomegalovirus, Strepcocous
sp., Stapilococus sp., gram positive, gram negative, helicobacterpylory, dan candida.
Sementara itu, asam kaprilat yang terdapat pada crude coconut oil sangat potensial untuk
mematikan jamur (candida) penyebab keputihan.
III.
METODA PRAKTIKUM
a. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pembuatan Crude Coconut Oil adalah dengan
menggunakan kuali, sendok masak dan kompor gas untuk pemanasan atau memasaknya.
Selanjutnya ada tapisan santan, baskom, gelas ukur plastik, timbangan untuk menghasilkan
santan. Bahan yang digunakan tidak terlau banyak yaitu hanya parutan kelapa tua dan air
kelapa/air.
Page
4
b. Cara Kerja
Cara pembuatan CCO tidak terlalu susah, hal pertama yang kita lakukan adalah
menimbang kelapa parut menggunakan timbangan. Kemudian taruh didalam baskom dan
tambahkan air kelapa/air biasa dnegan jumlah setengah dari kelap (mis: kelapa 400 gram,
air:200gram) kemudian diperas hingga menghasilkan santan. Kemudian saring santan dan
masukan kedalam kuali lalu panaskan hingga terbentuk minyak dan ampas minya (blondo).
Lakukan pemansan dengan api sedang sambil diaduk. Lalu pisahkan minyak dari blondo
dengan cara penyaringan.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil
Data :
- Berat awal kelapa parut
: 400 gram
- Air kelapa
: 400 gram
- Berat ampas + minyak
: 125 gram (setelah pemanasan)
- Volume minyak
: 47 ml
- Berat minyak
: 50 gram
Pengamatan :
- Organoleptik
Warna
: bening keruh
Bau
: aroma kelapa
Kekentalan
: kental sedang
- % Rendemen
berat minyak
50 gram
=
x 100 %=40 %
berat minyak + ampas 125 gram
b. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini sangat banyak yang harus diperhatikan , mulai dari pemilihan
kelapa. Kelapa yang digunakan harus kelapa yang sudah tua, karena kandungan minyaknya
labih banyak dari kelapa yang muda. Selanjutnya dalam pemanasan seharusnya dalam
pengadukannya jangan terlalu cepat. Karena jika terlalu cepat, saat minyak terbentuk maka
ampas yang dihasilkan halus dan menyulitkan untuk penyaringan. Selain itu api yang
digunaka jangan terlalu besar karena daat membuat ampas hangus dan menghasilkan minyak
yang berwarna kuning atau coklat.
V. KESIMPULAN
Page
5
- Kelapa yang digunakan adalah kelapa tua
- Pemberian air kelapa / air biasa adalah ½ dari kelapa parutnya
- Pemanaan menggunakan api sedang/kecil
- Pengadukan lambat
- Minyak yang dihasilkan = 47 mL dengan % rendemennya 40%
VI.
DAFTAR PUSTAKA
VII.
Sumber Trubus 429, Agustus 2005, hal 17
http://bawangberlian.co.id/minyak-kelapa/
Disbun Lampung Barat, 2007
Allorerung et al. 2005
Asnawi dan Darwis 1985
sumber majalah Trubus September 2005
JAWAB PERTANYAAN
1. Skema kerja pembuatan CCO
Diperas
Dipanaska
Diaduk
Disaring
2. Jelaskan perbedaan cara pembuatan CCO dan VCO
CCO : dengan pemanasan, kelapa yang digunakan tua, alb tinggi, yang diambil santan
atau seluruhnya VCO : dengan pemanasan dengan suhu diatur, bisa dengan proses
pendinginan (fermentasi), kelapa yang digunakan agak tua, alb rendah, yang diambil
hanya skim(pemanasan), minyak langsung(pendinginan)
Page
6
a. Latar Belakang
Banyak ahli diet menuding minyak kelapa sebagai biang penyebab kegemukan. Hal itu
juga diikuti oleh para dokter spesialis penyakit dalam yang juga sering menuliskannya
sebagai pantangan untuk dimakan dalam resep-resepnya. Yang tak kalah lagi, par ahli kimia
pun sering mengatakan bahwa minyak kelapa mengandung banyak asam lemak jenuh
sehingga tidak baik untuk tubuh. Padahal anggapan itu tidak semuanya benar.
MCFA merupakan komponen asam lemak terbesar dalam minyak kelapa. Namun, asam
lemak ini tidak digunakan dalam bentuk lipoprotein dan tidak diedarkan dalam aliran darah
seperti lemak lainnya, tetapi dikirimkan langsung ke hati, lalu diubah menjadi energi. Asam
lemak ini juga mudah dicerna dan diserap oleh dindinh usus karena ukuran molekulnya relatif
kecil. Dengan demikian, dapat mengurangi kerja pancreas, saluran pencernaan, hati, serta
tidak membuat lemak menumpuk dalam tubuh.
Saat mengonsumsi minyak kelapa murni, tubuh langsung menggunakannya untuk
memproduksi energi, bukan menimbunnya di jaringan adipose sebagai lemak tubuh.
Kandungan MCFA yang terdapat dalam minyak kelapa dapat menurunkan lemak,
mengurangi tumpukan lemak, dan juga mendorong pembakaran LCFA (long chain fatty acid)
penyebab obesitas. Selain itu, MCFA juga dapat merubah metabolisme ke dalam tingkatan
yang lebih tinggi dan membakar lebih banyak kalori tubuh yang tidak dikonsumsi.
Berbagai penelitian telah menunjukkan keunggulan asam laurat bagi kesehatan. Asam
laurat serta asm lemak jenuh beranati pendek dan sedang lainnya-asam kaprat, kaprilat,serta
miristat-yang terdapat pada minyak kelapa ternyata juga mampu mengatasi kelebihan berat
badan atau obesitas.
Studi eksperimantal menunjukkan bahwa pergantian minyak kedelai ke minyak kelapa
dapat menurunkan berat badan secara bermakna. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
mengonsumsi minyak kelap, asam lemak jenuhnya langsung dibakar oleh tubuh dan
menghasilkan energi.
Asam lemak jenuh rantai sedang yang terdapat dalam minyak kelapa begitu tiba dalam
saluran pencernaan segera diserap oleh dinding usus tanpa harus mengalami proses hidrolisis
terlebih dahulu. Selanjutnya, asam lemak jenuh tersebut dapat masukmengikuti aliran darah
untuk dibawa ke hati guna dimetabolisme. Berbeda dengan minyak kedelai yang banyak
mengandung asam lemak rantai panjang, dalam tubuh ditimbun dalam bentuk lemak karena
tidak bisa langsung dibakar dan diserap tubuh sehingga menimbulkan kegemukan.
Page
1
b. Tujuan
Untuk mengetahui proses pembuatan CCO
Dapat mengelola kelapa jadi minyak secara tradisional
Menghasilkan minyak sesuai dengan prosedur yang telah ada
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas strategis yang memilikiperan sosial,
budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa tidak
saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak
kelapa, tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian
besar manfaat tanaman kelapa sehingga ada yang menamakannya sebagai "pohon kehidupan"
(the tree of life) atau "pohon yang amat menyenangkan" (a heaven tree) (Asnawi dan Darwis
1985). Kelapa selain dijuluki sebagai "pohon kehidupan", juga menamakannya sebagai
"pohon surga".
Kelapa merupakan tanaman tropis yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia.
Sekitar tahun enampuluhan, tanaman kelapa merupakan tanaman yang memiliki posisi
strategis terutama sebagai bahan baku untuk pembuatan minyak goreng. Pada era itu sampai
tahun delapanpuluhan, tanaman kelapa dapat disebut berjaya, sehingga luas areal tanamnya
mendominasi lahan di berbagai daerah.
Kelapa merupakan tanaman tropis yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Hal
ini terlihat dari penyebaran tanaman kelapa di hampir seluruh wilayah Nusantara, yaitu di
Sumatera dengan areal 1,20 juta ha (32,90%), Jawa 0,903 juta ha (24,30%), Sulawesi 0,716
juta ha (19,30%), Bali, NTB, dan NTT 0,305 juta ha (8,20%), Maluku dan Papua 0,289 juta
ha (7,80%), dan Kalimantan 0,277 juta ha (7,50%). Kelapa diusahakan petani baik di kebun
maupun pekarangan (Nogoseno, 2003 dalam Supadi dan Nurmanaf, 2006). Supadi dan
Nurmanaf (2006) menjelaskan bahwa kelapa merupakan tanaman perkebunan dengan areal
terluas di Indonesia, lebih luas dibanding karet dan kelapa sawit, dan menempati urutan
teratas untuk tanaman budi daya setelah 24 padi.
Kelapa menempati areal seluas 3,70 juta ha atau 26% dari 14,20 juta ha total areal
perkebunan. Sekitar 96,60% pertanaman kelapa dikelola oleh petani dengan rata-rata
pemilikan 1 ha/KK (Allorerung dan Mahmud 2003), dan sebagian besar diusahakan secara
monokultur (97%), kebun campuran atau sebagai tanaman pekarangan. Peluang
pengembangan agribisnis kelapa dengan produk bernilai ekonomi tinggi sangat besar.
Alternatif produk yang dapat dikembangkan antara lain Virgin Coconut Oil (VCO),
Page
2
Oleochemical (OC), Desicated Coconut (DC), Coconut Milk/Cream (CM/CC), Coconut
Charcoal (CCL), Activated Carbon (AC), Brown Sugar (BS), Coconut Fiber (CF) dan Cocon
Wood (CW), yang diusahakan secara parsial maupun terpadu. Pelaku agribisnis produkproduk tersebut mampu meningkatkan pendapatannya 5-10 kali dibandingkan dengan bila
hanya menjual produk kopra
Crude Coconut Oil atau minyak kelapa murni terbuat dari daging kelapa segar.
Prosesnya semua dilakukan dalam suhu relatif rendah. Daging buah diperas santannya.
Santan ini diproses lebih lanjut melalui pemanasan dengan suhu relatif rendah, fermentasi,
pendinginan, penambahan enzim, tekanan mekanis atau sentrifugasi.
Penambahan zat kimiawi anorganis dan pelarut kimia tidak dipakai serta pemakaian
suhu tinggi berlebihan juga tidak diterapkan.Hasilnya berupa minyak kelapa murni yang
rasanya lembut dan bau khas kelapa yang unik. Apabila beku warnanya putih murni dan
dalam keadaan cair tidak berwarna atau bening.
Riset dan uji klinis telah membuktikan keampuhan dan khasiat crude coconut oil (CCO)untuk
menyembuhkan berbagai penyakit dan kehidupan sehat lainnya.
Mematikan berbagai virus yang menyebabkan mononucleosis, influenza, hepatitis C,
cacar air, herpes dan penyakit-penyakit lainnya.
Mematikan jamur dan ragi yang menyebabkan candida, jock itch, kadas, athletes foot,
ruam karena keringat dan popok dan infeksi lainnya.
Melumpuhkan dan mematikan cacing pita, lice, giardia dan parasit lainnya.
Menyediakan sumber nutrisi dan energi cepat.
Meredakan stres pada pankreas dan sistem-sistem enzim tubuh.
Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko kesehatan yang
dihubungkan dengan diabetes.
Mengurangi gangguan yang dikaitkan dengan gejala kesulitan pencernaan dan cystic
fibrosis.
Memperbaiki penyerapan kalsium dan magnesium serta mendukung perkembangan
tulang dan gigi yang kuat.
Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporosis.
Mengurangi peradangan kronis.
Mendukung penyembuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
Membantu mencegah sakit jantung, atherosclerosis dan stroke.
Membantu mencegah tekanan darah tinggi.
Memberikan penampilan rambut yang sehat dan tidak kering.
Page
3
Mencegah kerusakan yang ditimbulkan radiasi sinar ultra violet pada kulit
Mengendalikan ketombe
Salah satu ciri khas minyak kelapa murni (CCO, Crude Coconut Oil) adalah tingginya
kadar asam lemak. Berikut ini kami informasikan kepada Anda tentang keunggulan asam
lemak yang dihasilkan CCO.
Kemampuan lain minyak kelapa murni adalah antivirus, antibakteri, antijamur, anti
protozoa. Hal tersebut dikarenakan kandungan asam laurat, asam kaprilat, dan asam kaprat
didalamnya. Sementara, jenis minyak lain tidak memiliki sifat antimikroba. Orang yang
terinfeksi mikroba dan jamur disarankan minum langsung minyak kelapa 4-8 sendok per hari,
yang diminum langsung setiap habis makan. Dengan cara itu sifat antimikrobanya masih ada.
Minyak yang berasal dari keluarga kelapa, mengandung antimikroba alami yang paten,
seperti asam laurat (lauric acid)yang setara dengan air susu ibu yang kadarnya 50% dan asam
kaprilik yang kadarnya 7%, serta asam kaprik yang kadarnya 7%. Adapun minyak sayur lain
(jagung, kedelai, biji bunga matahari, dan kanola) tidak mengandung jenis anti mikroba sama
sekali.
Asam laurat pertama kali ditemukan dalam minyak kelapa oleh Prof. Dr. John J Kabra,
dari Department of Chemistry and Pharmachology, Michigan State University, Amerika,
tahun 1960an. Manfaat dari asam laurat antara lain dapat membunuh berbagai macam jenis
mikroba yang membran selnya asal asam lemak (lipid coated microorganism). Sifat asam
laurat dapat melarutkan membran virus berupa lipid sehingga akan mengganggu kekebalan
virus. Hal ini akan membuat virus inaktivasi. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh
mikroba jenis ini seperti HIV, hepatitis C, herpes, influenza, cytomegalovirus, Strepcocous
sp., Stapilococus sp., gram positive, gram negative, helicobacterpylory, dan candida.
Sementara itu, asam kaprilat yang terdapat pada crude coconut oil sangat potensial untuk
mematikan jamur (candida) penyebab keputihan.
III.
METODA PRAKTIKUM
a. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pembuatan Crude Coconut Oil adalah dengan
menggunakan kuali, sendok masak dan kompor gas untuk pemanasan atau memasaknya.
Selanjutnya ada tapisan santan, baskom, gelas ukur plastik, timbangan untuk menghasilkan
santan. Bahan yang digunakan tidak terlau banyak yaitu hanya parutan kelapa tua dan air
kelapa/air.
Page
4
b. Cara Kerja
Cara pembuatan CCO tidak terlalu susah, hal pertama yang kita lakukan adalah
menimbang kelapa parut menggunakan timbangan. Kemudian taruh didalam baskom dan
tambahkan air kelapa/air biasa dnegan jumlah setengah dari kelap (mis: kelapa 400 gram,
air:200gram) kemudian diperas hingga menghasilkan santan. Kemudian saring santan dan
masukan kedalam kuali lalu panaskan hingga terbentuk minyak dan ampas minya (blondo).
Lakukan pemansan dengan api sedang sambil diaduk. Lalu pisahkan minyak dari blondo
dengan cara penyaringan.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil
Data :
- Berat awal kelapa parut
: 400 gram
- Air kelapa
: 400 gram
- Berat ampas + minyak
: 125 gram (setelah pemanasan)
- Volume minyak
: 47 ml
- Berat minyak
: 50 gram
Pengamatan :
- Organoleptik
Warna
: bening keruh
Bau
: aroma kelapa
Kekentalan
: kental sedang
- % Rendemen
berat minyak
50 gram
=
x 100 %=40 %
berat minyak + ampas 125 gram
b. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini sangat banyak yang harus diperhatikan , mulai dari pemilihan
kelapa. Kelapa yang digunakan harus kelapa yang sudah tua, karena kandungan minyaknya
labih banyak dari kelapa yang muda. Selanjutnya dalam pemanasan seharusnya dalam
pengadukannya jangan terlalu cepat. Karena jika terlalu cepat, saat minyak terbentuk maka
ampas yang dihasilkan halus dan menyulitkan untuk penyaringan. Selain itu api yang
digunaka jangan terlalu besar karena daat membuat ampas hangus dan menghasilkan minyak
yang berwarna kuning atau coklat.
V. KESIMPULAN
Page
5
- Kelapa yang digunakan adalah kelapa tua
- Pemberian air kelapa / air biasa adalah ½ dari kelapa parutnya
- Pemanaan menggunakan api sedang/kecil
- Pengadukan lambat
- Minyak yang dihasilkan = 47 mL dengan % rendemennya 40%
VI.
DAFTAR PUSTAKA
VII.
Sumber Trubus 429, Agustus 2005, hal 17
http://bawangberlian.co.id/minyak-kelapa/
Disbun Lampung Barat, 2007
Allorerung et al. 2005
Asnawi dan Darwis 1985
sumber majalah Trubus September 2005
JAWAB PERTANYAAN
1. Skema kerja pembuatan CCO
Diperas
Dipanaska
Diaduk
Disaring
2. Jelaskan perbedaan cara pembuatan CCO dan VCO
CCO : dengan pemanasan, kelapa yang digunakan tua, alb tinggi, yang diambil santan
atau seluruhnya VCO : dengan pemanasan dengan suhu diatur, bisa dengan proses
pendinginan (fermentasi), kelapa yang digunakan agak tua, alb rendah, yang diambil
hanya skim(pemanasan), minyak langsung(pendinginan)
Page
6