KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

  Penyusunan Kebijakan Pengawasan Dewan Komisaris yang Efektif

  PERTEMUAN #9 Sumber dari:

  FEB 909 Inspektorat Kementerian BUMN TATA KELOLA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PERUSAHAAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

  • Diharapkan setelah menyelesaikan materi ini, mahasiswa mampu menyusun kebijakan pengawasan dewan komisaris yang efektif

  Tugas, Kewajiban dan Kewenangan Dewan Komisaris

  3 Dewan Komisaris

  Fungsi Pengawasan (Pasal 108 ayat 1 dan 2)

  Pemberian Nasihat (Pasal 108 ayat 1 dan 2)

  Itikad Baik Kehati-hatian Tanggung Jawab

  Pemberian Persetujuan atau Bantuan (Pasal 117) Fungsi Pengurusan

  Perseroan (Pasal 118) Pertanggungjawaban Dewan Komisaris Tugas, Kewajiban dan Kewenangan Dewan Komisaris

  • undangan dan Anggaran Dasar

  4 Keahlian Kelaziman Usaha Sejenis

  Peluang Usaha

  Jalannya Pengurusan

  (Planning, Organizing,

  Actuating, dan Contolling

  Pengawasan Dewan Komisaris Pemberian Nasihat kepada Direksi Keb ija kan

  Pen gur usa n

  Peraturan Perundang

  Kepentingan Perseroan Maksud dan Tujuan Perseroan

  Siklus Pengurusan dan Pengawasan Perusahaan BUMN N o Penguru san Pengawasan Susbtansi Telaahan Proses Internal

  Faktor risiko

  Saran Komite

  Rapat Internal Dekom

  3. Inisiatif Strategis

  Telaah usulan Inisiatif Strategis 

  Bahas dengan Direksi 

  Berikan persetujuan/ tanggapan kpd RUPS 

  Monitoring kesesuaian 

  Berikan hasil telaah kepada Direksi 

  Proposal dan dokumen pedukungnya

  Monitoring/telaah hasil (kesesuai-an dengan proposalnya, dianjur-kan dalam rapat khusus).

  Disposisi ke Komite

   Disposisi ke Komite

   Telaah Komite/ Rapat

   Saran Komite

   Rapat Internal Dekom

   Kunjungan lapangan

  4. Pelapor an

  Telaah usulan Laporan Berkala 

  Progres RKAP dan kinerja bulanan

  Disposisi ke Komite

  Telaah Komite/ Rapat

  Faktor risiko RKAP

  1. Arahan Dekom atas RKAP

  Rapat Internal Dekom

  Telaah RJPP dan Aspirasi PS

  Bahas internal Dekom

  Berikan Arahan Dekom dalam RKAP

  Penyelarasan RJPP & Aspirasi PS

  Pencapaian RJPP

  Telaah perkembangan lingkung-an eksternal & aspirasi stakeholder yg mempengaruhi perusahaan

  Disposisi ke Komite

  Telaah Komite/ Rapat

  Saran Komite

  2. RKAP

  Proyeksi laporan keuangan (induk & anak BUMN)

  Telaah usulan RKAP 

  Bahas dengan Direksi 

  Tandatangani RKAP 

  Berikan pendapat & saran kpd RUPS 

  Hadiri RUPS 

  Kesesuaian SAL dan RJPP

  KPI dan Targetnya

  Tingkat Kesehatan

  Rencana Inisiatif Strategis

  Remunerasi dan tantiem

  Telaah Komite/

  

Proses Pengawasan Perusahaan

BUMN oleh Dewan Komisaris

N o Proses Pengawasan Substansi SOP Proses Utama

  Proyeksi laporan keuangan (induk & anak BUMN)

  

  Kesesuaian SAL dan RJPP

  

  KPI dan Targetnya

  

  Tingkat Kesehatan

  

  Rencana Inisiatif Strategis

  

  Remunerasi dan tantiem

  

  

  

  Faktor risiko RKAP

  

  Penentuan kebijakan pengawasan Dekom atas RKAP

  

  SOP Penyampaian Tanggapan atas Usulan RKAP

  3 .

  

  Penerimaan dokumen usulan

  

  Proposal dan dokumen pendukungnya

  

  Hadiri RUPS

  Berikan pendapat & saran kpd RUPS

  1

  Pencapaian RJPP

  

  Penerimaan Aspirasi PS

  

  Telaah RJPP, Aspirasi PS dan Aspirasi Stakeholder dan perkembangan lingkungan eksternal

  

  Bahas internal Dekom

  

  Berikan Arahan Dekom dalam RKAP

  

  Penyelarasan RJPP & Aspirasi PS

  

  

  

  Telaah perkembangan lingkung-an eksternal & aspirasi stakeholder yg mempengaruhi perusahaan

  

  Penyampaian Arahan/Aspirasi Dekom dalam Penyusunan RKAP

  2 .

  

  Penerimaan Konsep RKAP

  

  Telaah usulan RKAP

  

  Bahas dengan Direksi

  

  Tandatangani RKAP

  SOP Pemberian Persetujuan atas

  

Proses Pengawasan Perusahaan

BUMN oleh Dewan Komisaris

N o Proses Pengawasan Substansi SOP Proses Utama

  

  Bahas dengan Direksi

  

  Tantatangani LT

  

  Berikan tanggapan kpd RUPS

  

  Capaian KPI

  Capaian Tingkat Kesehatan

  Telaah usulan Laporan Tahunan

  

  Laporan Auditor atas LK

  

  Laporan evaluasi kinerja KAP

  

  Laporan kepatuhan thd. SPI dan peraturan perundang-undangan

  

  

  

  4 .

  Tandatangan Berkala

  

  Penerimaan konsep Laporan Berkala

  

  Telaah usulan Laporan Berkala

  

  Bahas dengan Direksi

  

  

  5 .

  Berikan tanggapan kpd RUPS

  

  Progres RKAP dan kinerja bulanan

  

  Indikasi Turun Kinerja, lapor ke RUPS

  

  SOP Pemberian Tanggapan atas Laporan Manajemen

  SOP Pemberian Tanggapan atas Laporan Tahunan

  

Proses Pendukung Pengawasan

Perusahaan BUMN oleh Dewan No Substansi SOP Proses

  Komisaris

  

  1. RKA Dekom (termasuk rencana Penyusunan RKA dan KPI kerja dekom) Dewan Komisaris dan Komite 

  KPI Dekom dan KPI Komite Dewan Komisaris beserta 

  Mekanisme Penilaian Kinerja Penilaian Dekom (majelis dan individu)

  

2 Laporan Dewan Komisaris Pelaporan Dewan Komisaris

   Laporan Komite Dewan Komisaris

   

  

3. Laporan Assessment SPI Penilaian Efektivitas Sistem

  Hasil audit internal dan Pengendalian Intern eksternal

  Hasil-hasil evaluasi laporan manajemen berkala

  

  4. KAK General Audit Penilaian atas Efektivitas 

  Proposal administratif dan teknis tugas eksternal auditor

  

  Pelaksanaan KAK, Kontrak, dan Realisasi pelaksanaan audit

  

  Progres pelaksanaan KAP

   

  5. PKPT

  Penilaian atas Efektivitas

  

  Piagam Audit Internal tugas internal auditor,

  

  Laporan audit internal dan Ikhtisar Laporan Audit Internal

  

Proses Pendukung Pengawasan

Perusahaan BUMN oleh Dewan Komisaris

  Sistem manajemen risiko

  Kriteria Calon Direksi

  

  Daftar Calon Direksi

  

  Rekomendasi kepada Dekom nama-nama calon Direksi yang diusulkan kepada RUPS, 9.

  

  

  8.

  Hasil assessment /Evaluasi SMR

  

  Profl risiko

  

  Pemantauan risiko dan mitigasinya jika risiko terjadi

  

  

  Penanganan pengaduan yg berkaitan dgn perusahaan;

  No Substansi SOP Proses 6.

  

  

  Laporan keuangan berkala

  

  Proses penyusunan laporan keuangan

  

  Laporan keuangan audited

  Temuan audit KAP terkait penerapan kebijakan akuntansi

  

  

  Penilaian atas Integritas pelaporan keuangan,

  7.

  

  Surat/data pengaduan dari stakeholder

  

  Hasil investigasi

  Efektivitas penerapan manajemen risiko,

  Ketentuan/Mekanisme untuk Mendukung Efektivitas Pengawasan Dewan Komisaris

  

  

  Mekanisme Pengambilan Keputusan Dewan Komisaris 4.

  

  Bahan rapat dan Undangan

  

  Kehadiran atau Ketidakhadiran

  Etika rapat

  

  

  Evaluasi tindak lanjut hasil rapat sebelumnya

  

  Notulensi rapat

  

  Kelengkapan dokumentasi rapat

  

  Pengambilan keputusan melalui sirkuler

  Pengambilan keputusan melalui rapat

  No Substansi Ketentuan/Mekanisme 1.

  Pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan

  

  Pembagian Tugas terkait Komposisi Keahlian Dekom

  

  Penugasan Dewan Komisaris sebagai Ketua/anggota Komite Dewan Komisaris

  

  Pembagian Tugas dan Penugasan Dalam Komite Dewan Komisaris 2.

  

  

  

  Jenis/bentuk Benturan Kepentingan yang mungkin terjadi pada Dekom

  

  Mekanisme penanganan benturan kepentingan

  

  Tindakan jika terjadi pengambilan keputusan terindikasi benturan kepentingan

  

  Penanganan Benturan Kepentingan 3.

  Tata tertib rapat

  Ketentuan/Mekanisme untuk Mendukung Efektivitas

No Substansi Ketentuan/Mekanisme

  

Pengawasan Dewan Komisaris

  

5. Pelaporan berkala Akses dan penyediaan

  

  Pelaporan insidentil informasi untuk mendukung

  

  Penyediaan data/informasi terkait tugas Dewan Komisaris inisiatif strategis

  

  Penyediaan data/informasi terkait sasaran dan prioritas pengawasan Dekom

  Kebijakan Pengawasan Dewan Komisaris atas RKAP Kenapa Perlu ada Kebijakan Pengawasan Dekom

  Pasal 114 ayat (5)  Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya (ayat 3).  Dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab tsb berlaku secara tanggung renteng bagi

setiap anggota Dewan Komisaris (ayat 4)

 Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian apabila dapat membuktikan:

  a. telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; b. tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian; dan

  Kebijakan Pengawasan

   Kebijakan pengawasan perusahaan adalah sasaran dan prioritas pengawasan atas kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan perusahaan oleh Direksi;  Pengawasan atas kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan adalah proses kegiatan agar kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan perusahaan terlaksana sesuai rencana pencapaian sasaran serta sesuai dengan kepentingan perusahaan dan maksud dan tujuan perusahaan

  • telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

  Kebijakan Pengawasan dan Pelaksanaan Pengawasan

  Visi/Misi Sasaran Usaha

  Kebijakan Pengawasan Kebijkan/SOP

RJPP RKAP

  2. Pengadaan

  2. Pembagian tugas dan keanggotaan komite dekom

  14. SOP penyampaian saran (perubahan lingkungan bisnis; aspirasi stakeholder; IC, RM, TI, SDM, kebijakan akuntansi/LK, pengadaan, sistem mutu, kepatuhan, anak perusahaan/patungan)

  13. SOP Penilaian kinerja direksi/KPI

  12. Mekanisme penanganan benturan kepentingan

  11. SOP Pengusulan Remunerasi Direksi/Dekom

  10. SOP Pelaporan atas gejalan penurunan kinerja rastis

  9. SOP Pengawasan Laporan Manajemen

  8. SOP Pengaduan Masyarakat

  7. SOP Pengusulan Calon Auditor

  6. SOP RJPP, RKAP dan Inisiatif Strategis

  5. Kebijakan penyediaan informasi dan aksesnya

  4. Penyusunan RKA, KPI beserta penilaiannya

  3. Meksnisme pengambilan keputusan;

  1. Pengemb kompetensi

  3. Produksi /kualitas produksi

  Strategi Usaha Inisiatif:

  1. Pemasaran/Penjualan

  1. Sistem Manajemen dan SOP

  Prose s Bisnis

  11. Proyeksi LK

  10. Investasi

  9. Pelestarian lingkungan

  8. Litbang

  7. Pengembangan SDM;

  6. Sistem dan organisasi;

  5. Keuangan dan akuntansi

  4. Teknis dan teknologi

  2. Peraturan Per-UU-an

  Kebijakan Pengawasan dan

Pelaksanaan Pengawasan

Visi/Misi Sasaran Usaha Strategi Usaha

  2. Neraca Konsolidasi Komparatif

  b. Biaya Usaha

  c. Angagarn pendapatan dan biaya lainnya d. Anggaran Pengadaan

  e. Teknik dan Teknologi

  1. Anggaran Pengembangan SDM

  2. Anggaran Investasi

  3. Pemberdayaan Aset Proyeksi Keuangan

  1. Laba / (Rugi)

  3. Arus Kas Konsolidasi Komparatif

  2. Asumsi dan Dasar Perhitungan

  4. Laporan Perubahan Ekuitas

  5. Sumber dan Penggunaan Dana

  6. Rencana Sumber Dana Anak Perusahan

  1. Laba / (Rugi)

  2. Neraca Konsolidasi Komparatif

  3. Arus Kas Konsolidasi Komparatif

  4. Prognosa (Sasaran Strategi, Strategi Korporat, Kebijakan Korporat,

  5. Direksi dan Komisaris anak Perusahaan (Periode masa jabatan, Gaji dan Honorarium)

  3. Angagarn Pendapatan dan Biaya Usaha a. Pendapatan Usaha

  1. Pedoman Pelaksanaan RKAP

  1. Target KPI

  e. Keuangan dan akuntansi

  2. Target Tingkat Kesehatan

  Rencana Kerja Perusahaan

  1. Rencana Kerja Prioritas

  2. Rencana Kerja Rutin

  a. Pemasaran/Penjualan

  b. Pengadaan

  c. Produksi /kualitas produksi

  d. Teknik dan Teknologi

  f. Teknologi Informasi

  Anggaran Perusahaan

  1. SDM dan Umum;

  2. Litbang

  a. Pelestarian lingkungan dan CSR

  b. Investasi dan Pendanaan

  c. Proyeksi LK Analisis Risiko:

  1. Risiko

  2. Penyebab

  3. Dampak

  

Sasaran

dan

Prioritas

  Kebijakan Pengawasan dan Pelaksanaan Pengawasan Prioritas Sasaran Pengawasn Masalah Strategi s Memerlukan keputusan Direksi, Dekom atau RUPS Memerlukan Sumber Daya Perusahaan dalam Jumlah Besar Berorientasi Kedepan

  Memperngaruhi Kesejahteraan Jk Panjang Perusahaan Memiliki Konsekuensi Multi Fungsi atau Multi Bisnis Memerlukan Pertimbangan atas Lingkungan Eksternal

  

Kebijakan Pengawasan dan

Pelaksanaan Pengawasan

1. Kebijakan Pengawasan

  Visi/Misi Dewan Komisaris dalam Pengawasan BUMN yang mendukung Kinerja BUMN sesuai dengan Strategi Usaha Perusahaan

  2. Sasaran dan Prioritas Pengawasan Rencana Kerja Perusahaan :

1. Rencana Kerja Prioritas 2.

  Rencana Kerja Rutin Sasaran dan Prioritas Pengawasan terhadap Renccana Kerja

  3. Matriks Jadwal Pembahasan Rencana Jadwal Rapat dan Materi Rapat yang Diagendakan

  

Kebijakan Pengawasan dan

Pelaksanaan Pengawasan

  1. Memenuhi kebutuhan air bersih Grup serta kawasan industri di Cilegon dan sekitarnya serta memperluas cakupan pelayanan

  2. Peningkatan kapasitas waduk krenceng

  3. Pemanfaatan potensi air baku (recycle air buangan)

  4. Pengembangan usaha ke wilayah lain di luar Cilegon

  5. Diversifkasi usaha industri air bersih

  

6. Peningkatan profesionalisme SDM dan pengembangan R

& D

  7. Pengembangan Sistem Informasi Terpadu

  8. Partisipasi aktif dalam pelestaruian sumber daya air

  

9. Memperluas lingkup bisnis meliputi Produsen Koagulan

dan Produsesn WTP

  

10 Pengembangan teknologi pengolahan air dgn teknologi

membran

  11 Meningkatkan nilai perusahaan dengan

mempertahankan sertifkasi Iso, MBNQA, dan GCG

  

Kebijakan Pengawasan dan

Pelaksanaan Pengawasan

  1. Memenuhi kebutuhan air bersih Grup serta kawasan industri di Cilegon dan sekitarnya serta memperluas cakupan pelayanan

  2. Peningkatan kapasitas waduk krenceng

  3. Pemanfaatan potensi air baku (recycle air buangan)

  4. Pengembangan usaha ke wilayah lain di luar Cilegon

  5. Diversifkasi usaha industri air bersih

  

6. Peningkatan profesionalisme SDM dan pengembangan R

& D

  7. Pengembangan Sistem Informasi Terpadu

  8. Partisipasi aktif dalam pelestarian sumber daya air

  

9. Memperluas lingkup bisnis meliputi Produsen Koagulan

dan Produsesn WTP

  

10 Pengembangan teknologi pengolahan air dgn teknologi

membran

  11 Meningkatkan nilai perusahaan dengan

mempertahankan sertifkasi Iso, MBNQA, dan GCG

  Kebijakan Pengawasan dan Pelaksanaan Pengawasan

  1. Mengoptimalkan pelayanan administrasi dan kesejahteraan

  2. Melaksanakan frame work process HCM

  3. Membuat sistem perencanaan karir yang efektif dan terintegrasi

  4. Meningkatkan kompetensi karyawan

  5. Melaksanakan rekruitmen sesuai kebutuhan

  6. Melaksanakan pelatihan dan pendidikan sesuai kompetensi

  7. Membangun Performance System yang terintegrasi

  

8. Meningkatkan suasana lingkungan kerja yang kondusif

  

9. Melaksanakan inovasi dan integrasi perbaikan OFI ke

dalam proses bisnis

  10 Mengendalikan biaya ATK, Lembur, perjalanan dinas, perawatan kator, perumahan dan utilitas

  

11 Pengamanan aset gedung perusahaan, pemeliharaan

tanah, penertiban bangunan liar.

  SDM

  Contoh Kebijakan/SOP Pengambilan Keputusan secara Sirkuler

Dewan Komisaris mengakui bentuk rapat tanpa melalui

kehadiran fsik, atau disebut Rapat Sirkuler, dengan ketentuan sebagai berikut:

  

a. Keputusan yang diambil dalam bentuk Rapat Sirkuler

bukanlah keputusan yang bersifat strategis;

b. Bukan merupakan sebuah keputusan atas sebuah tindakan

Direksi yang memerlukan persetujuan Dewan

  Komisaris/RUPS;

  • Permasalahan telah diketahui sebelumnya/pernah dibahas; dan

a. Keputusan yang diambil disetujui secara tertulis oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.

  Contoh Kebijakan/SOP

MENGAGUNKAN AKTIVA TETAP UNTUK PENARIKAN KREDIT JANGKA PENDEK

  Prosedur

  1. Direksi mengajukan permohonan persetujuan kepada Dekom untuk mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka pendek, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. Direksi harus menyertakan dokumen-dokumen secara lengkap sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dekom ini;

  2. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak menerima permohonan Direksi,

  Dekom harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan dokumen

  yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut;

  • Dalam hal Dekom menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi;

  1. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya

  permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi

  tetapi Dekom tidak memberikan keputusan, maka Dekom dianggap menyetujui usulan Direksi; dan

  2. Direksi menindaklanjuti rencana untuk mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka pendek setelah mengikuti prosedur di atas (angka 1 sampai dengan angka 4).

  Contoh Kebijakan/SOP

  MENETAPKAN STRUKTUR ORGANISASI 1 (SATU) TINGKAT DI BAWAH DIREKSI Prosedur

  1. Direksi mengajukan permohonan persetujuan kepada Dewan Komisaris atas rencana untuk menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. Direksi harus menyertakan dokumen- dokumen secara lengkap sebagaimana tercantum dalam Lampiran Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris ini; Dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak menerima permohonan Direksi,

  Dewan Komisaris harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan

  dokumen yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut;

  1. Dalam hal Dewan Komisaris menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi; Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya

  permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi

  tetapi Dewan Komisaris tidak memberikan keputusan, maka Dewan Komisaris dianggap menyetujui usulan Direksi; dan

  1. Direksi menindaklanjuti rencana untuk menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi setelah mengikuti prosedur di atas (angka 1 sampai dengan angka 4).

  Contoh Kebijakan/SOP

  Penyusunan dan Penyampaian Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan adalah penjabaran dari Rencana Jangka

  Panjang Perusahaan. Format RKAP merujuk pada ketentuan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dari Kementerian Negara BUMN dan/atau berdasarkan Keputusan RUPS. Direksi wajib menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk setiap tahun buku yang selanjutnya disahkan dan ditetapkan oleh RUPS

  Tahunan. Tata Laksana penyampaian RKAP kepada RUPS diatur sebagai berikut:

  • Pengesahan RKAP tahun buku berikutnya diadakan selambat-lambatnya hari ke 30 (tiga puluh) bulan pertama setelah tahun buku dimulai;

  Direksi diwajibkan mengirimkan usulan RKAP kepada Dewan Komisaris paling • lambat.....untuk dilakukan telaahan dan ditandatangani

  • Setelah ditandatgani, bersama dengan tanggapan Dewan Komisaris, Direksi menyampaikan kepada pemegang saham untuk dimintakan pengesahannya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan selambat-lambatnya 60 (enam

  puluh) hari sebelum tahun buku baru mulai berlaku;

  Dokumen RKAP harus sudah disediakan di kantor Perseroan selambat- • lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum Rapat Umum Pemegang

  Saham diselenggarakan untuk kepentingan Pemegang Saham; dan

  Dalam hal permohonan persetujuan RKAP belum memperoleh pengesahan • sampai batas\ waktu atau 30 (tiga puluh) hari setelah tahun anggaran

  berjalan, maka RKAP tersebut dianggap sah untuk dilaksanakan

  sepanjang telah memenuhi ketentuan mengenai bentuk, isi dan tata cara penyusunan RKAP.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

  24