KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Penyusunan Kebijakan Pengawasan Dewan Komisaris yang Efektif
PERTEMUAN #9 Sumber dari:
FEB 909 Inspektorat Kementerian BUMN TATA KELOLA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PERUSAHAAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
- Diharapkan setelah menyelesaikan materi ini, mahasiswa mampu menyusun kebijakan pengawasan dewan komisaris yang efektif
Tugas, Kewajiban dan Kewenangan Dewan Komisaris
3 Dewan Komisaris
Fungsi Pengawasan (Pasal 108 ayat 1 dan 2)
Pemberian Nasihat (Pasal 108 ayat 1 dan 2)
Itikad Baik Kehati-hatian Tanggung Jawab
Pemberian Persetujuan atau Bantuan (Pasal 117) Fungsi Pengurusan
Perseroan (Pasal 118) Pertanggungjawaban Dewan Komisaris Tugas, Kewajiban dan Kewenangan Dewan Komisaris
- undangan dan Anggaran Dasar
4 Keahlian Kelaziman Usaha Sejenis
Peluang Usaha
Jalannya Pengurusan
(Planning, Organizing,
Actuating, dan Contolling
Pengawasan Dewan Komisaris Pemberian Nasihat kepada Direksi Keb ija kan
Pen gur usa n
Peraturan Perundang
Kepentingan Perseroan Maksud dan Tujuan Perseroan
Siklus Pengurusan dan Pengawasan Perusahaan BUMN N o Penguru san Pengawasan Susbtansi Telaahan Proses Internal
Faktor risiko
Saran Komite
Rapat Internal Dekom
3. Inisiatif Strategis
Telaah usulan Inisiatif Strategis
Bahas dengan Direksi
Berikan persetujuan/ tanggapan kpd RUPS
Monitoring kesesuaian
Berikan hasil telaah kepada Direksi
Proposal dan dokumen pedukungnya
Monitoring/telaah hasil (kesesuai-an dengan proposalnya, dianjur-kan dalam rapat khusus).
Disposisi ke Komite
Disposisi ke Komite
Telaah Komite/ Rapat
Saran Komite
Rapat Internal Dekom
Kunjungan lapangan
4. Pelapor an
Telaah usulan Laporan Berkala
Progres RKAP dan kinerja bulanan
Disposisi ke Komite
Telaah Komite/ Rapat
Faktor risiko RKAP
1. Arahan Dekom atas RKAP
Rapat Internal Dekom
Telaah RJPP dan Aspirasi PS
Bahas internal Dekom
Berikan Arahan Dekom dalam RKAP
Penyelarasan RJPP & Aspirasi PS
Pencapaian RJPP
Telaah perkembangan lingkung-an eksternal & aspirasi stakeholder yg mempengaruhi perusahaan
Disposisi ke Komite
Telaah Komite/ Rapat
Saran Komite
2. RKAP
Proyeksi laporan keuangan (induk & anak BUMN)
Telaah usulan RKAP
Bahas dengan Direksi
Tandatangani RKAP
Berikan pendapat & saran kpd RUPS
Hadiri RUPS
Kesesuaian SAL dan RJPP
KPI dan Targetnya
Tingkat Kesehatan
Rencana Inisiatif Strategis
Remunerasi dan tantiem
Telaah Komite/
Proses Pengawasan Perusahaan
BUMN oleh Dewan Komisaris
N o Proses Pengawasan Substansi SOP Proses UtamaProyeksi laporan keuangan (induk & anak BUMN)
Kesesuaian SAL dan RJPP
KPI dan Targetnya
Tingkat Kesehatan
Rencana Inisiatif Strategis
Remunerasi dan tantiem
Faktor risiko RKAP
Penentuan kebijakan pengawasan Dekom atas RKAP
SOP Penyampaian Tanggapan atas Usulan RKAP
3 .
Penerimaan dokumen usulan
Proposal dan dokumen pendukungnya
Hadiri RUPS
Berikan pendapat & saran kpd RUPS
1
Pencapaian RJPP
Penerimaan Aspirasi PS
Telaah RJPP, Aspirasi PS dan Aspirasi Stakeholder dan perkembangan lingkungan eksternal
Bahas internal Dekom
Berikan Arahan Dekom dalam RKAP
Penyelarasan RJPP & Aspirasi PS
Telaah perkembangan lingkung-an eksternal & aspirasi stakeholder yg mempengaruhi perusahaan
Penyampaian Arahan/Aspirasi Dekom dalam Penyusunan RKAP
2 .
Penerimaan Konsep RKAP
Telaah usulan RKAP
Bahas dengan Direksi
Tandatangani RKAP
SOP Pemberian Persetujuan atas
Proses Pengawasan Perusahaan
BUMN oleh Dewan Komisaris
N o Proses Pengawasan Substansi SOP Proses Utama
Bahas dengan Direksi
Tantatangani LT
Berikan tanggapan kpd RUPS
Capaian KPI
Capaian Tingkat Kesehatan
Telaah usulan Laporan Tahunan
Laporan Auditor atas LK
Laporan evaluasi kinerja KAP
Laporan kepatuhan thd. SPI dan peraturan perundang-undangan
4 .
Tandatangan Berkala
Penerimaan konsep Laporan Berkala
Telaah usulan Laporan Berkala
Bahas dengan Direksi
5 .
Berikan tanggapan kpd RUPS
Progres RKAP dan kinerja bulanan
Indikasi Turun Kinerja, lapor ke RUPS
SOP Pemberian Tanggapan atas Laporan Manajemen
SOP Pemberian Tanggapan atas Laporan Tahunan
Proses Pendukung Pengawasan
Perusahaan BUMN oleh Dewan No Substansi SOP ProsesKomisaris
1. RKA Dekom (termasuk rencana Penyusunan RKA dan KPI kerja dekom) Dewan Komisaris dan Komite
KPI Dekom dan KPI Komite Dewan Komisaris beserta
Mekanisme Penilaian Kinerja Penilaian Dekom (majelis dan individu)
2 Laporan Dewan Komisaris Pelaporan Dewan Komisaris
Laporan Komite Dewan Komisaris
3. Laporan Assessment SPI Penilaian Efektivitas Sistem
Hasil audit internal dan Pengendalian Intern eksternal
Hasil-hasil evaluasi laporan manajemen berkala
4. KAK General Audit Penilaian atas Efektivitas
Proposal administratif dan teknis tugas eksternal auditor
Pelaksanaan KAK, Kontrak, dan Realisasi pelaksanaan audit
Progres pelaksanaan KAP
5. PKPT
Penilaian atas Efektivitas
Piagam Audit Internal tugas internal auditor,
Laporan audit internal dan Ikhtisar Laporan Audit Internal
Proses Pendukung Pengawasan
Perusahaan BUMN oleh Dewan KomisarisSistem manajemen risiko
Kriteria Calon Direksi
Daftar Calon Direksi
Rekomendasi kepada Dekom nama-nama calon Direksi yang diusulkan kepada RUPS, 9.
8.
Hasil assessment /Evaluasi SMR
Profl risiko
Pemantauan risiko dan mitigasinya jika risiko terjadi
Penanganan pengaduan yg berkaitan dgn perusahaan;
No Substansi SOP Proses 6.
Laporan keuangan berkala
Proses penyusunan laporan keuangan
Laporan keuangan audited
Temuan audit KAP terkait penerapan kebijakan akuntansi
Penilaian atas Integritas pelaporan keuangan,
7.
Surat/data pengaduan dari stakeholder
Hasil investigasi
Efektivitas penerapan manajemen risiko,
Ketentuan/Mekanisme untuk Mendukung Efektivitas Pengawasan Dewan Komisaris
Mekanisme Pengambilan Keputusan Dewan Komisaris 4.
Bahan rapat dan Undangan
Kehadiran atau Ketidakhadiran
Etika rapat
Evaluasi tindak lanjut hasil rapat sebelumnya
Notulensi rapat
Kelengkapan dokumentasi rapat
Pengambilan keputusan melalui sirkuler
Pengambilan keputusan melalui rapat
No Substansi Ketentuan/Mekanisme 1.
Pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan
Pembagian Tugas terkait Komposisi Keahlian Dekom
Penugasan Dewan Komisaris sebagai Ketua/anggota Komite Dewan Komisaris
Pembagian Tugas dan Penugasan Dalam Komite Dewan Komisaris 2.
Jenis/bentuk Benturan Kepentingan yang mungkin terjadi pada Dekom
Mekanisme penanganan benturan kepentingan
Tindakan jika terjadi pengambilan keputusan terindikasi benturan kepentingan
Penanganan Benturan Kepentingan 3.
Tata tertib rapat
Ketentuan/Mekanisme untuk Mendukung Efektivitas
No Substansi Ketentuan/Mekanisme
Pengawasan Dewan Komisaris
5. Pelaporan berkala Akses dan penyediaan
Pelaporan insidentil informasi untuk mendukung
Penyediaan data/informasi terkait tugas Dewan Komisaris inisiatif strategis
Penyediaan data/informasi terkait sasaran dan prioritas pengawasan Dekom
Kebijakan Pengawasan Dewan Komisaris atas RKAP Kenapa Perlu ada Kebijakan Pengawasan Dekom
Pasal 114 ayat (5) Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya (ayat 3). Dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab tsb berlaku secara tanggung renteng bagi
setiap anggota Dewan Komisaris (ayat 4)
Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian apabila dapat membuktikan:a. telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; b. tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian; dan
Kebijakan Pengawasan
Kebijakan pengawasan perusahaan adalah sasaran dan prioritas pengawasan atas kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan perusahaan oleh Direksi; Pengawasan atas kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan adalah proses kegiatan agar kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan perusahaan terlaksana sesuai rencana pencapaian sasaran serta sesuai dengan kepentingan perusahaan dan maksud dan tujuan perusahaan
- telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
Kebijakan Pengawasan dan Pelaksanaan Pengawasan
Visi/Misi Sasaran Usaha
Kebijakan Pengawasan Kebijkan/SOP
RJPP RKAP
2. Pengadaan
2. Pembagian tugas dan keanggotaan komite dekom
14. SOP penyampaian saran (perubahan lingkungan bisnis; aspirasi stakeholder; IC, RM, TI, SDM, kebijakan akuntansi/LK, pengadaan, sistem mutu, kepatuhan, anak perusahaan/patungan)
13. SOP Penilaian kinerja direksi/KPI
12. Mekanisme penanganan benturan kepentingan
11. SOP Pengusulan Remunerasi Direksi/Dekom
10. SOP Pelaporan atas gejalan penurunan kinerja rastis
9. SOP Pengawasan Laporan Manajemen
8. SOP Pengaduan Masyarakat
7. SOP Pengusulan Calon Auditor
6. SOP RJPP, RKAP dan Inisiatif Strategis
5. Kebijakan penyediaan informasi dan aksesnya
4. Penyusunan RKA, KPI beserta penilaiannya
3. Meksnisme pengambilan keputusan;
1. Pengemb kompetensi
3. Produksi /kualitas produksi
Strategi Usaha Inisiatif:
1. Pemasaran/Penjualan
1. Sistem Manajemen dan SOP
Prose s Bisnis
11. Proyeksi LK
10. Investasi
9. Pelestarian lingkungan
8. Litbang
7. Pengembangan SDM;
6. Sistem dan organisasi;
5. Keuangan dan akuntansi
4. Teknis dan teknologi
2. Peraturan Per-UU-an
Kebijakan Pengawasan dan
Pelaksanaan Pengawasan
Visi/Misi Sasaran Usaha Strategi Usaha2. Neraca Konsolidasi Komparatif
b. Biaya Usaha
c. Angagarn pendapatan dan biaya lainnya d. Anggaran Pengadaan
e. Teknik dan Teknologi
1. Anggaran Pengembangan SDM
2. Anggaran Investasi
3. Pemberdayaan Aset Proyeksi Keuangan
1. Laba / (Rugi)
3. Arus Kas Konsolidasi Komparatif
2. Asumsi dan Dasar Perhitungan
4. Laporan Perubahan Ekuitas
5. Sumber dan Penggunaan Dana
6. Rencana Sumber Dana Anak Perusahan
1. Laba / (Rugi)
2. Neraca Konsolidasi Komparatif
3. Arus Kas Konsolidasi Komparatif
4. Prognosa (Sasaran Strategi, Strategi Korporat, Kebijakan Korporat,
5. Direksi dan Komisaris anak Perusahaan (Periode masa jabatan, Gaji dan Honorarium)
3. Angagarn Pendapatan dan Biaya Usaha a. Pendapatan Usaha
1. Pedoman Pelaksanaan RKAP
1. Target KPI
e. Keuangan dan akuntansi
2. Target Tingkat Kesehatan
Rencana Kerja Perusahaan
1. Rencana Kerja Prioritas
2. Rencana Kerja Rutin
a. Pemasaran/Penjualan
b. Pengadaan
c. Produksi /kualitas produksi
d. Teknik dan Teknologi
f. Teknologi Informasi
Anggaran Perusahaan
1. SDM dan Umum;
2. Litbang
a. Pelestarian lingkungan dan CSR
b. Investasi dan Pendanaan
c. Proyeksi LK Analisis Risiko:
1. Risiko
2. Penyebab
3. Dampak
Sasaran
dan
Prioritas
Kebijakan Pengawasan dan Pelaksanaan Pengawasan Prioritas Sasaran Pengawasn Masalah Strategi s Memerlukan keputusan Direksi, Dekom atau RUPS Memerlukan Sumber Daya Perusahaan dalam Jumlah Besar Berorientasi Kedepan
Memperngaruhi Kesejahteraan Jk Panjang Perusahaan Memiliki Konsekuensi Multi Fungsi atau Multi Bisnis Memerlukan Pertimbangan atas Lingkungan Eksternal
Kebijakan Pengawasan dan
Pelaksanaan Pengawasan
1. Kebijakan Pengawasan
Visi/Misi Dewan Komisaris dalam Pengawasan BUMN yang mendukung Kinerja BUMN sesuai dengan Strategi Usaha Perusahaan
2. Sasaran dan Prioritas Pengawasan Rencana Kerja Perusahaan :
1. Rencana Kerja Prioritas 2.
Rencana Kerja Rutin Sasaran dan Prioritas Pengawasan terhadap Renccana Kerja
3. Matriks Jadwal Pembahasan Rencana Jadwal Rapat dan Materi Rapat yang Diagendakan
Kebijakan Pengawasan dan
Pelaksanaan Pengawasan
1. Memenuhi kebutuhan air bersih Grup serta kawasan industri di Cilegon dan sekitarnya serta memperluas cakupan pelayanan
2. Peningkatan kapasitas waduk krenceng
3. Pemanfaatan potensi air baku (recycle air buangan)
4. Pengembangan usaha ke wilayah lain di luar Cilegon
5. Diversifkasi usaha industri air bersih
6. Peningkatan profesionalisme SDM dan pengembangan R
& D7. Pengembangan Sistem Informasi Terpadu
8. Partisipasi aktif dalam pelestaruian sumber daya air
9. Memperluas lingkup bisnis meliputi Produsen Koagulan
dan Produsesn WTP
10 Pengembangan teknologi pengolahan air dgn teknologi
membran11 Meningkatkan nilai perusahaan dengan
mempertahankan sertifkasi Iso, MBNQA, dan GCG
Kebijakan Pengawasan dan
Pelaksanaan Pengawasan
1. Memenuhi kebutuhan air bersih Grup serta kawasan industri di Cilegon dan sekitarnya serta memperluas cakupan pelayanan
2. Peningkatan kapasitas waduk krenceng
3. Pemanfaatan potensi air baku (recycle air buangan)
4. Pengembangan usaha ke wilayah lain di luar Cilegon
5. Diversifkasi usaha industri air bersih
6. Peningkatan profesionalisme SDM dan pengembangan R
& D7. Pengembangan Sistem Informasi Terpadu
8. Partisipasi aktif dalam pelestarian sumber daya air
9. Memperluas lingkup bisnis meliputi Produsen Koagulan
dan Produsesn WTP
10 Pengembangan teknologi pengolahan air dgn teknologi
membran11 Meningkatkan nilai perusahaan dengan
mempertahankan sertifkasi Iso, MBNQA, dan GCG
Kebijakan Pengawasan dan Pelaksanaan Pengawasan
1. Mengoptimalkan pelayanan administrasi dan kesejahteraan
2. Melaksanakan frame work process HCM
3. Membuat sistem perencanaan karir yang efektif dan terintegrasi
4. Meningkatkan kompetensi karyawan
5. Melaksanakan rekruitmen sesuai kebutuhan
6. Melaksanakan pelatihan dan pendidikan sesuai kompetensi
7. Membangun Performance System yang terintegrasi
8. Meningkatkan suasana lingkungan kerja yang kondusif
9. Melaksanakan inovasi dan integrasi perbaikan OFI ke
dalam proses bisnis10 Mengendalikan biaya ATK, Lembur, perjalanan dinas, perawatan kator, perumahan dan utilitas
11 Pengamanan aset gedung perusahaan, pemeliharaan
tanah, penertiban bangunan liar.SDM
Contoh Kebijakan/SOP Pengambilan Keputusan secara Sirkuler
Dewan Komisaris mengakui bentuk rapat tanpa melalui
kehadiran fsik, atau disebut Rapat Sirkuler, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Keputusan yang diambil dalam bentuk Rapat Sirkuler
bukanlah keputusan yang bersifat strategis;b. Bukan merupakan sebuah keputusan atas sebuah tindakan
Direksi yang memerlukan persetujuan DewanKomisaris/RUPS;
- Permasalahan telah diketahui sebelumnya/pernah dibahas; dan
a. Keputusan yang diambil disetujui secara tertulis oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.
Contoh Kebijakan/SOP
MENGAGUNKAN AKTIVA TETAP UNTUK PENARIKAN KREDIT JANGKA PENDEK
Prosedur
1. Direksi mengajukan permohonan persetujuan kepada Dekom untuk mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka pendek, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. Direksi harus menyertakan dokumen-dokumen secara lengkap sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 Tata Laksana Kerja Direksi dan Dekom ini;
2. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak menerima permohonan Direksi,
Dekom harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan dokumen
yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut;
- Dalam hal Dekom menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi;
1. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya
permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi
tetapi Dekom tidak memberikan keputusan, maka Dekom dianggap menyetujui usulan Direksi; dan
2. Direksi menindaklanjuti rencana untuk mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka pendek setelah mengikuti prosedur di atas (angka 1 sampai dengan angka 4).
Contoh Kebijakan/SOP
MENETAPKAN STRUKTUR ORGANISASI 1 (SATU) TINGKAT DI BAWAH DIREKSI Prosedur
1. Direksi mengajukan permohonan persetujuan kepada Dewan Komisaris atas rencana untuk menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. Direksi harus menyertakan dokumen- dokumen secara lengkap sebagaimana tercantum dalam Lampiran Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris ini; Dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak menerima permohonan Direksi, •
Dewan Komisaris harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan
dokumen yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut;
1. Dalam hal Dewan Komisaris menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi; Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya •
permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi
tetapi Dewan Komisaris tidak memberikan keputusan, maka Dewan Komisaris dianggap menyetujui usulan Direksi; dan
1. Direksi menindaklanjuti rencana untuk menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi setelah mengikuti prosedur di atas (angka 1 sampai dengan angka 4).
Contoh Kebijakan/SOP
Penyusunan dan Penyampaian Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan adalah penjabaran dari Rencana Jangka
Panjang Perusahaan. Format RKAP merujuk pada ketentuan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dari Kementerian Negara BUMN dan/atau berdasarkan Keputusan RUPS. Direksi wajib menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk setiap tahun buku yang selanjutnya disahkan dan ditetapkan oleh RUPS
Tahunan. Tata Laksana penyampaian RKAP kepada RUPS diatur sebagai berikut:
- Pengesahan RKAP tahun buku berikutnya diadakan selambat-lambatnya hari ke 30 (tiga puluh) bulan pertama setelah tahun buku dimulai;
Direksi diwajibkan mengirimkan usulan RKAP kepada Dewan Komisaris paling • lambat.....untuk dilakukan telaahan dan ditandatangani
- Setelah ditandatgani, bersama dengan tanggapan Dewan Komisaris, Direksi menyampaikan kepada pemegang saham untuk dimintakan pengesahannya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan selambat-lambatnya 60 (enam
puluh) hari sebelum tahun buku baru mulai berlaku;
Dokumen RKAP harus sudah disediakan di kantor Perseroan selambat- • lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum Rapat Umum Pemegang
Saham diselenggarakan untuk kepentingan Pemegang Saham; dan
Dalam hal permohonan persetujuan RKAP belum memperoleh pengesahan • sampai batas\ waktu atau 30 (tiga puluh) hari setelah tahun anggaran
berjalan, maka RKAP tersebut dianggap sah untuk dilaksanakan
sepanjang telah memenuhi ketentuan mengenai bentuk, isi dan tata cara penyusunan RKAP.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
24