HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA AKHIR SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA AKHIR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Program Studi Psikologi oleh : Bernadetha Putri Puspita NIM : 079114026 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA AKHIR Oleh : Bernadetha Putri Puspita NIM : 079114026

  Telah disetujui oleh Pembimbing :

  Y. Heri Widodo, S.Psi., M.Psi. Yogyakarta, 11 Mei 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN

PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA AKHIR

Oleh :

  

Bernadetha Putri Puspita

NIM : 079114026

  Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 16 Februari 2012 dan dinyatakan memenuhi syarat

  Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda tangan

  Penguji 1 :Y. Heri Widodo., S.Psi., M. Psi. ……………… Penguji 2 : A. Tanti Arini, S.Psi., M.Si. ……………… Penguji 3 : Agung Santoso, M.A. ………………

  Yogyakarta, 11 Mei 2012 Dekan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Jalan menuju BAHAGIA dan SUKSES tidak selalu lurus. Ada

tikungan bernama KEGAGALAN, ada bundaran bernama

KEBINGUNGAN, ada tanjakan bernama KESULITAN. Lampu

merah bernama MUSUH, lampu kuning bernama COBAAN, kamu

akan mengalami ban kempes dan pecah, itulah hidup. Tetapi jika

kamu membawa ban serep bernama IMAN, mesin bernama

  

PENGHARAPAN, asuransi bernama KASIH, pengemudi bernama

YESUS maka sampailah kamu ke tempat yang disebut BAHAGIA

dan SUKSES.

  

SKRIPSI ini kupersembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus atas pertolongannya di dalam hidupku.

  2. Ayah dan Bunda yang tercinta.

  3. Ochy tersayang.

  4. Almamaterku Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang

saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain. kecuali yang

telah disebutkan dalam daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 11 Mei 2012 Bernadetha Putri Puspita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Hubungan antara Kemandirian dan Presasi Belajar pada Remaja Akhir

Bernadetha Putri Puspita

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kemandirian dengan

prestasi belajar pada remaja akhir. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif

antara kemandirian dengan prestasi belajar pada remaja akhir. Subyek penelitian ini adalah

100 orang mahasiswa-mahasiswi Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan

2009. Alat pengumpul data yang digunakan untuk kemandirian adalah skala kemandirian

sedangkan untuk prestasi belajar mahasiswa menggunakan informasi IPK mahasiswa-

mahasiswi angkatan 2009 Psikologi. Pada skala kemandirian menggunakan 60 aitem dengan

koefisien reliabilitas 0,950. Untuk mengetahui hubungan antara kemandirian dengan prestasi

belajar mahasiswa digunakan analisis data korelasi Spearmen’s rho. Hasil analisis data

penelitian diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,171 dan nilai signifikansi sebesar 0,044

(P<0,05). Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan positif antara kemandirian dengan prestasi

belajar remaja akhir, namun hubungan kedua variabel tersebut lemah.

  Kata kunci : kemandirian, prestasi belajar, remaja akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

The Relation Between Independence and Academic Achievement in Late

Adolescent.

  

Bernadetha Putri Puspita

ABSTRACT

  

This research is aimed at defining the relationship between independence and academic

achievement in late adolescent. Proposed hypothesis will be positive relationship

between independence and academic achievement. The subjects of this research were

100 students of Psychology Faculty Sanata Dharma University who force 2009. Data

collection device for independence was independence scale, while for the academic

achievement for the students was the last score of IPK. The scale of independence used

60 valid items, with reliability coefficient is 0,950. In order to know the relation

between independence and academic achievement of the students, Spearmens’s rho

analsis correlation data was applied. The analysis result show that the correlation

coefficient is 0,171, with significancy quotion is 0,044 (P<0,05). It means that there is

positive correlation between independency and academic achievement of the late

adolescent, yet weakness relationship.

  Keyword : independence, academic achievement, late adolescent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Bernadetha Putri Puspita Nomor Mahasiswa : 079114026

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DAN

PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA AKHIR

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 11 Mei 2012 Yang menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi dengan judul “Hubungan Antara Kemandirian dan Prestasi Belajar Pada Remaja Akhir ” ini dapat diselesaikan dengan baik.

  Selama menulis Skripsi ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak yang telah memberikan bantuan dengan caranya masing-masing, sehingga Skripsi ini bisa diselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dr. Christina Siwi. H., M. Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  2. Ibu Titik Kristiyani., S. Psi., M. Psi., selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin dan tembusan untuk mengeluarkan daftar Indeks Prestasi Komulatif sehingga dapat membantu penulis dalam proses penulisan skripsi.

  3. Bapak Y. Heri Widodo., S. Psi., M. Psi., selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

  4. Bapak V. Didik Suryo H., S. Psi., M. Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik Penulis.

  5. Ayah dan Ibu tercinta. Terima kasih atas segala doa, semangat, kesabaran dan dukungan baik secara moral ataupun materi.

  6. Saudara kandungku Yosephin D. Mersili atas segala dukungan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Kakak Frid yang selalu mendukungku.

  8. Sahabatku semasa kuliah Novi, Wulan, Vivi, Yohan (TM’07).

  9. Sherly (Psi’05) yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, pengetahuan, diskusi, arahan, kritik dan saran dalam menyelesaikan Tugas Akhir.

  10. Seluruh teman psikologi angkatan 2007 atas segala dukungan dan bantuan.

  11. Berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu atas bantuan, dukungan, bimbingan, kritik dan saran.

  Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran untuk perbaikan Skripsi ini sangat diharapkan. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

  Yogyakarta, 11 Mei 2012 Penulis

  Bernadetha Putri Puspita

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................ ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii HALAMAN MOTTO ............................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................. v ABSTRAK ............................................................................................... vi ABSTRACT ............................................................................................. vii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............ viii KATA PENGANTAR ............................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................ xi DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv DAFTAR BAGAN .................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah.................................................................

  1 B. Rumusan Masalah...........................................................................

  6 C. Tujuan .............................................................................................

  6 D. Manfaat...........................................................................................

  6

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  A. Remaja Akhir ................................................................................

  7 1. Definisi Remaja Akhir .............................................................

  7 2. Ciri-ciri Perkembangan pada Masa Remaja Akhir....................

  8 3. Tugas Perkembangan Remaja Akhir……………………….....

  10 4. Prestasi Belajar pada Remaja Akhir..........................................

  13 B. Prestasi Belajar ..............................................................................

  14 1. Definisi Prestasi Belajar ...........................................................

  14 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................

  16 3. Fungsi Prestasi Belajar .............................................................

  18 C. Kemandirian ..................................................................................

  20 1. Definisi Kemandirian ...............................................................

  20 2. Aspek-aspek Kemandirian .......................................................

  22 D. Dinamika Psikologis antara Kemandirian dan Prestasi Belajar pada Remaja Akhir ........................................................................

  24 E. Hipotesis Penelitian .......................................................................

  26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................

  28 A. Jenis Penelitian ..............................................................................

  28 B. Identifikasi Variabel Penelitian .....................................................

  28 C. Definisi Operasional ......................................................................

  28 D. Subyek Penelitian...........................................................................

  31 E. Metode dan Alat Pengumpulan Data .............................................

  31 F. Kredibilitas .....................................................................................

  35

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Seleksi Aitem ............................................................................

  36 3. Estimasi Reliabilitas..................................................................

  37 G. Metode Analisis Data …………………………………………. ...

  38 1. Uji Asumsi …………………………………………………...

  38 a. Uji Normalitas ...................................................................

  38 b. Uji Linearitas…………………………………………......

  39 2. Uji Hipotesis ...........................................................................

  39 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................

  41 A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................

  41 1. Proses Penelitian ……………………………………………. .

  41 2. Data Demografi ……………………………………………....

  42 B. Hasil Uji Asumsi ............................................................................

  43 1. Uji Normalitas ..........................................................................

  44 2. Uji Linearitas ............................................................................

  44 C. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................

  45 D. Hasil Deskriptif .............................................................................

  46 E. Pembahasan …………………………………………………….. .

  47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................

  52 A. Kesimpulan ...................................................................................

  52 B. Saran ...............................................................................................

  52 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

  54 LAMPIRAN .............................................................................................

  57

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Aitem-aitem dalam Skala Kemandirian Sebelum Diujicobakan

  33 Tabel 2. Skor untuk Pilihan Jawaban........................................................

  33 Tabel 3. Contoh Aitem dalam Skala Kemandirian ..................................

  34 Tabel 4. Aitem-aitem dalam Skala Kemandirian Setelah Diujicobakan ..

  37 Tabel 5. Data Subyek Berdasarkan Usia...................................................

  42 Tabel 6. Data Subyek Berdasarkan IPK....................................................

  43 Tabel 7. Hasil Uji Normalitas ..................................................................

  44 Tabel 8. Hasil Uji Linearitas ....................................................................

  45 Tabel 9. Hasil Uji Hipotesis .....................................................................

  45 Table 10. Hasil Uji Tambahan ………………………………………….

  46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR BAGAN Bagan Kerangka Berpikir .........................................................................

  27 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Skala Uji Coba .....................................................................

  57 Lampiran 2. Reliabilitas ............................................................................

  66 Lampiran 3. Skala Pengambilan Data Penelitian .....................................

  74 Lampiran 4. Hasil Uji Asumsi dan Uji Hipotesis pada Data Penelitian ..

  77 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya memajukan

  kesejahteraan dan kehidupan bangsa, seperti halnya yang tercantum dalam Undang-Undang sistem pendidikan nasional pasal 3, mengemukakan mengenai fungsi dan tujuan pendidikan nasional itu sendiri (“UU Sistem Pendidikan Nasional”, 2005). Pendidikan ini jugalah merupakan salah satu sektor yang dapat dijadikan sebagai usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia sehingga individu mampu membuka secara optimal, luas dan mendalam segala kemampuan yang dimilikinya. Kemampuan itu berguna bagi diri individu tersebut ketika sudah benar-benar masuk ke dalam masyarakat secara utuh, dalam dunia kerja ataupun perannya dalam masyarakat.

  Pada tahun-tahun terakhir ini yang menjadi sorotan dalam dunia pendidikan Indonesia baik bagi para pakar pendidikan maupun bagi para pendidik adalah mutu pendidikan nasional. Bagi pendidikan tinggi, pengembangan kualitas selalu disandarkan pada kualitas yang dihasilkannya atau prestasi belajar pada mahasiswanya, apakah perguruan tinggi tersebut mampu merealisasikan secara konsisten dan konsekuen setiap kegiatannya sesuai dengan visi dan misi yang dimilikinya. Selain itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  belajar, dan dari segi fasilitas kegiatan belajar yang memadai (Azwar, 2004).

  Kemajuan dan perkembangan kualitas pendidikan itu sendiri harus dilihat menggunakan suatu indikator, salah satunya adalah yang menggambarkan kemampuan mahasiswa dengan melihat hasil atau prestasi belajar yang dicapai. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Suryabrata (1984) prestasi belajar merupakan suatu hasil atau produk yang didapatkan dari usaha yang dilakukan dalam proses belajar seseorang.

  Hasil atau produk tersebut bermacam-macam, antara lain nilai mentah,

  rapport , Indeks Prestasi, dan lain-lain. Prestasi belajar juga dapat diartikan

  sebagai suatu hasil yang dapat diketahui dan diamati oleh orang lain dan diri sendiri dari proses belajar yang mungkin tidak dapat dikatakan dan diketahui orang lain, yang nantinya akan menhasilkan suatu perubahan- perubahan yang bersifat konstant dan berbekas (Widyastuti dan Kuswardani, 2008).

  Mahasiswa yang sedang menjalani proses belajar di suatu Perguruan Tinggi dipandang bermutu dan memiliki kemampuan yang cukup baik, namun pada kenyataannya banyak mahasiswa yang tidak mampu menunjukkan prestasi belajarnya secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Pada Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Padjajaran Bandung, sebagai sebagai salah satu institusi Pendidikan Tinggi Keperawatan kedua setelah Fakultas Ilmu Keperawatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pendidikan Tinggi Keperawatan Negeri yang sudah menjadi fakultas, sedangkan Pendidikan Tinggi Keperawatan Negeri lainnya masih berada dalam lingkup Fakultas Kedokteran. FIK-Unpad dituntut untuk terus mengembangkan proses pembelajaran sehingga akan menghasilkan perawat professional yang bisa bersaing dengan pendidikan tinggi keperawatan lainnya, namun berdasarkan informasi dari Sub Bagian Akademik (SBA) FIK-Unpad Bandung 2005-2006, sebagian mahasiswa (49,39%) memiliki IPK dalam rentang 2,5 sampai 2,75. Hal ini masih belum memuaskan, karena pencapaian prestasi belum sesuai dengan harapan dari FIK-Unpad Bandung, yaitu 3,0. Berdasarkan informasi dari SBA FIK-Unpad Bandung juga menunjukkan bahwa sebagian besar (97,36%) mahasiswa FIK-Unpad Bandung menyelesaikan studi lebih dari lima tahun (www.kompas.com).

  Fenomena lainnya, berdasarkan data yang diperoleh dari BAAK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2009) beberapa mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang dikeluarkan (drop out) antara tahun 1996 – 2004 sebanyak 101 orang, pindah jurusan sebanyak 3 orang dan pindah perguruan tinggi sebanyak 5 orang. Hal ini belum menjadi suatu kepuasan bagi Fakultas Psikologi dalam hal prestasi. Drop out, pindah jurusan dan pindah perguruan tinggi pada mahasiswa Psikologi dapat terjadi dengan beberapa alasan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari petugas BAAK, penyebab yang paling banyak dikarenakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mencapai IPK sekurang-kurangnya 2,00 dan banyaknya nilai D tidak melebihi 20 % dari jumlah matakuliah program studi yang diisyaratkan.

  Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar individu. Menurut Azwar (2004) secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi antara lain faktor fisik dan faktor psikologis. Faktor berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti penglihatan dan pendengaran. Faktor psikologis menyangkut faktor–faktor non fisik, seperti minat, motivasi, bakat, intelegensi, kemandirian, kesehatan mental dan sikap lainnya. Faktor eksternal meliputi faktor fisik seperti berhubungan dengan kondisi tempat belajar, asrama dan perlengkapan belajar, materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar, sedangkan faktor sosial menyangkut dukungan sosial dan pengaruh budaya.

  Faktor-faktor penyebab tersebut diakui memang sangat kompleks dan bervariasi sehingga membuat banyak mahasiswa kurang mampu menunjukkan prestasinya sebagai peserta didik yang duduk di pendidikan tinggi. Salah satu faktor yang memiliki kedekatan hubungan dengan prestasi belajar pada mahasiswa adalah kemandirian dan sikap ketergantungan (Sternberg, 2005). Padahal kemampuan untuk menggantungkan diri terhadap diri sendiri sangat penting bagi mahasiswa dalam menjalankan tanggungjawab dan pilihannya sebagai mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  percaya diri dan memiliki motivasi, mampu menempatkan diri sesuai dengan arah dan tujuan (Monks dkk, 1999).

  Penelitian yang dilakukan oleh Ratih & Evan (2010) dari Universitas Terbuka yang meneliti mengenai hubungan antara Kemandirian dan Motif Berprestasi terhadap Prestasi Hasil UAS pada Mahasiswa S1 PGSD Kelompok Belajar Pondok Aren dan Cicurug UPBJJ-UT Serang memiliki hasil korelasi sebesar 0,622 menunjukkan hasil yang positif bahwa adanya hubungan antara kemandirian dan motif berprestasi. Telah dijelaskan oleh Hamalik (dalam Djamarah, 2002) bahwa motif berprestasi yang dimiliki oleh individu ditandai dengan afeksi dan reaksi untuk mencapai tujuan dari kegiatan belajarnya, yaitu individu yang memiliki motif berprestasi, akan melakukan aktivitasnya untuk mencapai nilai akademik yang tinggi sehingga prestasi akademiknya pun rendah, dan sebaliknya, sehingga terbukti antara motif berprestasi dan prestasi belajar memiliki hubungan.

  Hal ini yang menjadi alasan bagi peneliti untuk mengambil kemandirian sebagai indikator dalam memprediksi prestasi belajar, selain itu penelitian kali ini dilakukan dengan subyek dan lokasi penelitian yang berbeda sehingga apakah akan memiliki hasil yang tinggi atau rendah pada penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Rumusan Masalah

  Apakah ada hubungan antara kemandirian dengan prestasi belajar pada remaja akhir?

  C. Tujuan

  Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kemandirian dengan prestasi belajar pada remaja akhir.

  D. Manfaat

  1. Teoritis Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan atau tambahan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan khususnya Psikologi Pendidikan yang berkenaan dengan prestasi belajar.

  2. Praktis Bagi mahasiswa, menjadi sumber informasi akan peran kemandirian dalam meraih prestasi belajar di perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Remaja Akhir

1. Definisi Remaja Akhir

  Istilah Adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescare (kata Belanda, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa (dalam Hurlock, 1999). Istilah adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini mempunyai arti yang luas mencakup kematangan mental, emosional, spasial dan fisik.

  Menurut Monks (1999) remaja adalah individu yang berusia antara 12-21 tahun yang sedang mengalami masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, dengan pembagian 12-15 tahun masa remaja awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan dan 18-21 tahun masa remaja akhir. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.

  Menurut Turner dan Helms (1995) yang menyatakan bahwa fase remaja akhir merupakan masa pada tahap perkembangan dewasa awal

  (young adulthood). Menurut seorang ahli psikologi perkembangan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  secara fisik (physically trantition) transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition).

2. Ciri-ciri Perkembangan pada Masa Remaja Akhir

  Pada masa remaja akhir merupakan masa yang memiliki kematangan fisik dan psikologis. Berikut beberapa ciri-ciri perkembangan pada masa remaja akhir, antara lain :

  a. Segi fisik Menurut Santrock (1999) diketahui bahwa masa ini sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua. Pada masa ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa tanggung (akil balik), tetapi sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa (maturity). la tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau remaja, tetapi sebagaimana layaknya seperti orang dewasa lain- nya. Penampilan fisiknya benar-benar matang dan pada masa ini ditandai dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi.

  b. Segi Intelektual Menurut Piaget (dalam Santrock, 1999) kapasitas kognitif masa remaja akhir tergolong masa operational formal, bahkan kadang-kadang mencapai masa post-operasi formal (Turner & Helms, 1995). Taraf ini mampu memecahkan masalah yang kompleks dengan kapasitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  besar dari mereka telah lulus dari SMU dan masuk ke perguruan tinggi (universitas/akademik). Kemudian, setelah lulus tingkat universitas, mereka mengembangkan karier untuk meraih puncak prestasi dalam pekerjaannya. Namun demikian, dengan perubahan zaman yang makin maju, banyak di antara mereka yang bekerja, sambil terus melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, misalnya pascasarjana. Hal ini mereka lakukan sesuai tuntutan dan kemajuan perkembangan zaman yang ditandai dengan masalah-masalah yang makin kompleks dalam pekerjaan di lingkungan sosialnya.

  c. Segi kepribadian dan peran sosial Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup (Erikson dalam Santrock, 1999). Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya (Conger, 1991). Sebagai anggota masyarakat, mereka pun terlibat dalam aktivitas-aktivitas sosial, misalnya dalam kegiatan pendidikan kesejahteraan keluarga (PKK) dan pengurus RT/RW.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Tugas Perkembangan Remaja Akhir

  Beberapa tugas perkembangan bagi remaja menurut Gunarsa & Gunarsa (2003) yaitu sebagai berikut :

  a. Menerima keadaan fisiknya Pada masa ini remaja mengalami berbagai macam perubahan fisik. Perubahan fisik berhubungan dengan pertumbuhannya dan kematangan seksual. Pertumbuhan fisik menghasilkan panjang lengan dan tungkai maupun tinggi badan yang tidak selalu sesuai dengan harapan remaja maupun lingkungan. Penampilan yang tidak sesuai dengan penampilan yang diidamkannya dapat merintangi usaha memperluas ruang gerak pergaulannya.

  b. Memperoleh kebebasan emosional Remaja harus memperoleh latihan dalam mengambil keputusan seacara bertahap dan bijaksana. Remaja perlu meregangkan ikatan emosional dengan orangtua supaya memilih sendiri dan mengambil keputusan sendiri. Remaja seringkali meninggalkan rumah dan menggabungkan diri dengan teman sebaya yang mungkin juga senasib dalam usaha pemaksaan pembebasan emosional secara ekstrim.

  Orangtua lain di luar lingkungan keluarga mungkin dapat membantu dalam melakukan pilihan dan mengambil tindakan yang bijaksana. Sebaliknya remaja yang meninggalkan rumah dan keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perkembangannya, mudah terkena pengaruh kurang baik yang menjerumuskannya. Remaja yang mempunyai bekal “kebebasan emosional” berlandaskan kemampuan membedakan mana yang baik, mana yang tidak baik, apa yang patut dipilih, apa yang harus dihindari, tujuan mana yang harus dikejar dan tindakan atau keputusan mana yang sebaiknya diambil, remaja dapat bergaul dan menjalankan tugas perkembangan selanjutnya.

  c. Mampu bergaul Remaja harus belajar dengan teman sebaya dan tidak sebaya, sejenis maupun tidak sejenis untuk mempersiapkan diri di masa depan. Remaja sering menghadapi berbagi macam keadaan, mengalami pengaruh lingkungan baik yang megarahkan untuk memperluas pergaulannya.

  d. Menentukan model untuk identifikasi Remaja pada masa ini sedang meregangkan diri dari ikatan emosional dengan orangtuanya. Mereka sedang membongkar landasan hidup yang sudah diletakkan orangtuanya sepanjang masa anak. Menurut Erikson (dalam Gunarsa, 2003) pada masa ini remaja harus menemukan identitas diri. Ia harus memilki gaya hidup sendiri, yang bisa dikenal dan ajek walaupun mengalami berbagai macam perubahan. Dengan demikian gaya hidup yang khas baginya akan jelas terlihat dari terbentuknya “identitas diri” dalam menduduki tempatnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  e. Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri Pada masa ini terlihat juga perubahan dalam cara berpikir remaja yang menunjukkan bertambahnya minat terhadap peristiwa yang tidak langsung dan hal-hal yang tidak konkrit. Pikirannya menjangkau jauh ke masa depan, mengenai pilihan bidang pekerjaan, pilihan calon istri/suami dan bentuk kehidupan masyarakat lainnya.

  Untuk mencegah timbulnya perilaku yang sangat menghambat perkembangan remaja, maka remaja perlu melakukan refleksi diri untuk mengetahui kemampuan, sejauh mana jangkauan kesanggupannya mencapai kesempatan yang diperolehnya secara nyata.

  f. Memperkuat pengusaan diri atas dasar skala nilai dan norma Remaja sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan luar dan dalam. Lingkungan luar dan pengaruhnya kadang-kadang perlu dihambat dan dicegah, supaya tidak terlalu besar perangsangannya terutama bila bersifat negatif. Demikian pula lingkungan dalam diri yang mempengaruhi munculnya perilaku yang tidak bisa ditoleransikan oleh umum, oleh masyarakat harus dikendalikan dan dicegah pemunculannya.

  Konopka (dalam Gunarsa, 2003) menyatakan bahwa masa remaja merupakan fase yang paling penting dalam pembentukkan nilai. Pembentukkan nilai merupakan suatu proses emosional dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  g. Meninggalkan reaksi dan cara penyesuaian kekanak-kanakan Seorang anak bersifat egosentris. Segala hal dipandang dari sudut pandangnya sendiri, terpusat pada keinginan dan kebutuhan sendiri. Reaksi dan tingkahlakunya sangat dipengaruhi oleh emosi dan kebutuhannya, sehingga sulit menangguhkan terpenuhinya suatukebutuhan tertentu. Sebaiknya seorang remaja diharapkan bisa meninggalkan kecenderungan, keinginan untuk menang sendiri.

  Sepanjang masa peralihan ini, remaja harus belajar melihat dari sudut pandang orang lain. Belajar mengingkari kesenangan diri sendiri, menangguhkan hal-hal yang menyenangkan dan mendahulukan pelaksanaan tugas dan kewajiban.

  Remaja harus belajar menyesuaikan diri dalam hubnngan sosial yang lebih luas dan tugas perkembangan yang lebih majemuk.

  Tugas perkembangan dan kesulitan yang dialami remaja perlu dukungan penuh dari orangtua. Bimbingan dan uluran tangan dari orangtua yang sering ditolak oleh remaja perlu tetap ditawarkan dengan kesabaran.

4. Prestasi Belajar pada Remaja Akhir

  Prestasi belajar pada remaja akhir merupakan suatu hasil yang diperoleh dan dimiliki remaja, yaitu mahasiswa dalam usaha belajarnya yang dilakukan di perguruan tinggi (Suryabrata,1984). Dalam pencapaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam individu, terjadi perubahan dan perkembangan secara kognitif sehingga mampu untuk berpikir lebih logis. Dalam tahap perkembangannya, remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir sebagai peneliti, yaitu mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan (Santrock, 2001), yang akan mempengaruhi cita-cita, keinginan dan motivasi dalam proses belajar. Faktor lain dari luar individu secara sosial, remaja akan dituntut lebih mandiri dan bertanggungjawab, tidak lagi bertingkah seperti anak-anak. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah sebagai mahasiswa (Hurlock, 1980).

  Prestasi belajar yang dimiliki oleh remaja akhir ini disesuaikan dengan proses perubahan dan perkembangannya, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif pada individu.

B. Prestasi Belajar

1. Definisi Prestasi Belajar

  Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Di dalam webster’s New Internasional Dictionary mengungkapkan tentang prestasi yaitu: “Achievement test a standardised test for measuring the skill

  or knowledge by person in one more lines of work a study” (Webster’s New

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (1991) prestasi belajar adalah nilai yang diperoleh dari kegiatan sekolah yang bersifat kognitif dan ditentukan melalui penilaian.

  Tingkat keberhasilan atau penguasaan mahasiswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang diraih. Prestasi belajar itu sendiri dapat diketahui dari hasil evaluasi belajar. Evaluasi belajar ini dapat dilakukan dengan pengukuran yang biasanya dibuat oleh dosen dalam bentuk ujian tertuis, lisan maupun praktik. Kemudian penilaian dilakukan berdasarkan norma yang dipergunakan. Hasilnya diwujudkan dalam suatu symbol yang biasa menggunakan angka atau huruf yang biasa disebut sebagai indeks prestasi. Ada yang menggunakan angka-angka dengan rentang 1-10 atau 10-100 atau juga dalam bentuk huruf seperti A, B, C, D, E.

  Suryabrata (1984) mengungkapkan bahwa prestasi belajar merupakan kemampuan seseorang yang diperoleh dari proses belajar.

  Ungkapan yang disebutkan oleh Suryabrata tersebut juga mengandung sebuah arti bahwa prestasi belajar merupakan salah satu hasil yang diperolah siswa dalam usaha belajar yang dilakukannya. Prestasi belajar ini biasanya merupakan suatu produk dari suatu proses. Produk atau hasil belajar tersebut didapatkan dari penilaian yang dilakukan dimana penilaian ini merupakan suatu hal yang hakiki dalam usaha yang telah dilakukan oleh seseorang. Produk dari prestasi belajar itu bermacam-macam, antara lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dari beberapa definisi mengenai prestasi belajar dan aspek-aspek lainnya yang berkaitan dengan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu hasil dari tingkat keberhasilan mahasiswa dalam belajar di kampus yang meliputi aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang didapat melalui serangkaian tes evaluasi belajar.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Dalam menentukan prestasi akademik atau dengan kata lain adalah belajar, ada beberapa faktor yang mampu mempengaruhi proses belajar.

  Menurut Suryabrata (1984), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, antara lain: a. Faktor dari dalam diri individu

  1) Faktor fisiologis Faktor-faktor fisiologis yang mempengaruhi prestasi belajar seorang individu biasanya berupa hal-hal yang berhubungan dengan jasmani individu tersebut. Faktor fisiologis tersebut antara lain keadaan jasmani pada umumnya serta keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi panca indera. 2) Faktor psikologis

  Faktor-faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi akademik biasanya bersifat individual, antara lain motivasi, cita-cita dari si individu, keinginan individu akan proses belajar, serta motif-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dapat ditunjukkan melalui penelitian yang dilakukan oleh Agustin (2005) bahwa adanya hubungan yang positif antara Motivasi dengan Prestasi Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas II SMP Al-Fajar Kedaung Pamulang Tangerang dan penelitian yang dilakukan oleh Ratih & Evan (2010) dari Universitas Terbuka menunjukkan adanya hubungan positif antara Kemandirian, Motif Berprestasi terhadap Prestasi Hasil UAS Mahasiswa S1 PGSD Kelompok Belajar Pondok Aren dan Cicurug UPBJJ-UT Serang dengan menggunakan subyek 120 mahasiswa S1 PGSD-UT. Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa kemandirian juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara psikologis.

  b. Faktor dari luar diri individu

  3. Faktor non sosial Faktor-faktor non sosial yang mempengaruhi biasanya berupa tempat-tempat atau kondisi saat melakukan proses belajar dimana kondisi dan tempat tersebut mampu membantu individu untuk melakukan proses belajar secara maksimal, seperti pada penelitian yang dilakukan oleh oleh Tri Minarni dengan judul Pengaruh Disiplin Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar MataPelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 11 Semarang tahun Ajaran 2004/2005 menyatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  disiplin belajar dan lingkungan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi.

  4. Faktor sosial Faktor sosial yang dimaksud adalah sesama manusia baik manusia yang hadir secara langsung ataupun yang tidak langsung. Kehadiran orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung ini akan sangat mempengaruhi proses belajar seseorang karena dinilai akan mengganggu. Oleh karena itu, kehadiran orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung ini akan mempengaruhi prestasi akademik seseorang.

3. Fungsi Prestasi Belajar

  Prestasi akademik yang dihasilkan dari hasil penilaian dari usaha belajar tersebut memiliki beberapa fungsi. Menurut Azwar (1987), terdapat beberapa fungsi prestasi belajar, yaitu:

  a. Fungsi penempatan Dalam fungsi penempatan ini, prestasi belajar berfungsi untuk menentukan jurusan atau klasifikasi bidang yang sesuai dengan kemampuan dari individu tersebut.

  b. Fungsi normatif Fungsi normatif prestasi belajar ini biasanya berupa penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  belajar yang dilakukannya.

  c. Fungsi diagnostik Fungsi diagnostik disini biasanya berupa pemanfaatan prestasi belajar untuk mendiagnosis kesulitan-kesulitan belajar serta kelemahan individu dalam proses belajar.

  d. Fungsi sumatif Dalam hal ini, fungsi dari prestasi belajar yaitu untuk memperoleh informasi mengenai peguasaan pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya.

  Menurut Thorndike dan Hagen (1977), prestasi belajar memiliki beberapa fungsi diantaranya : a. Guna mengetahui kemajuan belajar selama pengajaran berlangsung dalam periode waktu tertentu.

  b. Memberikan motivasi kepada siswa. Pengetahuan siswa tentang prestasinya akan membantu siswa guna menentukan sikap kearah untuk lebih dapat menguasai pelajaran dan bersaing dengan temannya.

  c. Diagnostik artinya dari hasil prestasi dapat diketahui penguasaan siswa pada berbagai mata pelajaran, kelemahan dan kesukaran yang dialaminya.

  d. Bimbingan dan konseling artinya dapat memahami nilai diagnostik prestasi siswa akan memberikan informasi perlu atau tidaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bimbingan dan konseling dilakukan terhadap siswa, agar siswa dapat aktualisasi potensi secara optimal.

  e. Memberikan informasi tentang kualitas lembaga sebagai penyelenggara pendidikan, karena prestasi siswa akan menunjukkan prestasi lembaga dalam mengubah perilaku siswa dan memberikan bekal pada siswa agar berhasil memasuki jenjang pendidikan berikutnya.

C. Kemandirian

1. Definisi Kemandirian

  Beberapa ahli mendefinisikan kemandirian sebagai suatu kemampuan dalam bersikap mengatasi masalah, mampu berinisiatif, memiliki rasa percaya diri sehingga dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain, definisi kemandirian lainnya sebagai berikut : a. Menurut Steinberg (1993), kemandirian didefinisikan sebagai kemampuan individu dalam bertingkahlaku, merasakan sesuatu, dan mengambil keputusan berdasar kehendaknya sendiri.

  b. Menurut Monks dkk (1999) mengatakan bahwa orang yang mandiri akan mmperlihatkan perilaku yang eksploratif, mampu mengambil keputusan, percaya diri dan kreatif. Selain itu juga mampu bertindak kritis, tidak takut berbuat sesuatu, mempunyai kepuasan dalam melakukan aktifitasnya, percaya diri, dan mampu menerima realitas serta dapat memanipulasi lingkungan, mampu berinteraksi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  teman sebaya, percaya diri, terarah pada tujuan, dan mampu mengendalikan diri.

  c. Menurut Hetherington (dalam Masrun dkk, 1986), kemandirian ditandai dengan adanya kemampuan untuk mengambil inisiatf serta kemampuan mengatasi masalah, penuh ketekunan dalam bekerja, memperoleh kepuasan dari usahanya serta berkeinginan untuk mengerjakan sesuatu tanpa bantuan dari orang lain .

  Namun, beberapa ahli lainnya mengatakan bahwa kemandirian bukanlah suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu tersebut, yaitu : d. Menurut Masrun, dkk (1986), kemandirian adalah modal dasar bagi manusia dalam menentukan sikap dan perbuatan terhadap lingkungannya. Kemandirian mendorong orang untuk berprestasi dan berkreasi sehingga menjadi makhluk yang produktif, efisien dan membawa diri ke arah kemajuan.

  e. Bhatia (1977) mengemukakan bahwa independency adalah suatu perilaku yang aktivitasnya terarah pada diri individu itu sendiri, keterlibatan orang lain berupa saran atau benturan langsung hampir ditiadakan, semua masalah dicoba dipecahkan sendiri.

  Dari beberapa definisi kemandirian diatas, dapat disimpulkan bahwa kemandirian merupakan kemampuan yang dimiliki individu dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perilaku-perilaku, seperti eksploratif pada individu tersebut yaitu mampu mengambil keputusan, percaya diri, dan kreatif. Selain itu individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungan, sehingga individu pada akhirnya akan mampu berpikir dan bertindak sendiri. Dengan kemandiriannya seseorang dapat memilih jalan hidupnya untuk dapat berkembang dengan lebih mantap.

2. Aspek – aspek Kemandirian

  Menurut Robert Havighurst (1972) bahwa kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu: a. Emosi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orang tua.

  b. Ekonomi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang tua.