Perbedaan persepsi mengenai fasilitas dan tarif : studi kasus pada konsumen Hotel Borobudur Jl. Magelang Km 6,3 Jombor, Yogyakarta - USD Repository

  

Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif

Studi Kasus pada Konsumen Hotel Borobudur Jl. Magelang km 6,3 Jombor,

Yogyakarta

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Oleh:

Christopher Widyalistyanto

NIM : 052214107

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

  

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  

Perbedaan Persepsi Mengenai Fasilitas dan Tarif

Studi Kasus pada Konsumen Hotel Borobudur Jl. Magelang km 6,3 Jombor,

Yogyakarta

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Oleh:

Christopher Widyalistyanto

NIM : 052214107

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

  

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  9- 6- 2010 8- 6- 2010

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

Kita tidak tahu siapa diri kita sampai kita melihat apa yang bisa kita lakukan

  • -Martha Grimes

    Jangan pernah menyepelekan kekuatan impian dan pengaruh dari semangat

    manusia. Kita semua sama dalam hal ini: Potensi keagungan berada di dalam

    diri kita masing-masing - Wilma Rudolph

    Karya-karya besar bukan dilakukan oleh kekuatan, tetapi keteguhan. Tidak

    ada yang lebih tinggi dari kenikmatan melampaui kesulitan, dari satu sukses ke

    sukses lainnya, membangun keinginan-keinginan baru dan melihatnya terwujud

  • - Dr. Samuel Johnson Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut Wuri Handayani - Ki Hajar Dewantara Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria, kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku,

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis tidak memuat atau

bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar

pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, Juni 2010 Penulis Christopher Widyalistyanto

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Christopher Widyalistyanto

  Nomor Mahasiswa : 052214107

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan pada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PERBEDAAN PERSEPSI MENGENAI FASILITAS DAN TARIF

  

Studi Kasus Pada Hotel Borobudur Jl. Magelang km 6,3 Jombor,

D.I.Yogyakarta

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan

akademis yanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan loyalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya tulis dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal Juli 2010 Christopher Widyalistyanto

  

ABSTRAK

Perbedaan Persepsi Fasilitas dan Tarif

Studi Kasus pada Konsumen Hotel Borobudur

  

Jalan Magelang km. 6,3 Jombor

Sleman – Yogyakarta

Christopher Widyalistyanto

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan tingkat

hunian Hotel Borobudur dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi

mengenai fasilitas dan tarif terhadap tingkat hunian hotel ditinjau dari kamar yang

disediakan. Tingkat hunian hotel yang dimaksud adalah tingkat hunian Hotel

Borobudur Yogyakarta.

  Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel dalam

penelitian sebanyak 70 orang responden dan populasinya adalah pengunjung serta

manajer Hotel Borobudur Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah kuesioner, wawancara, observasi, dan tinjauan pustaka. Penelitian ini

dilakukan pada bulan Januari – Februari 2010. Teknik analisis data yang digunakan

adalah analisis varians satu jalan kruskal wallis.

  Hasil analisis data menunjukkan bahwa : (1) Tingkat hunian Hotel

Borobudur selalu naik setiap tahunnya, (2) Tidak terdapat perbedaan persepsi

mengenai fasilitas jika ditinjau dari kamar yang disediakan, (3) Tidak terdapat

perbedaan persepsi mengenai tarif jika ditinjau dari kamar yang disediakan.

  

ABSTRACT

Differences of Perception About Facilities and Room Rate

A Case Study in Borobudur Hotel Consumer

  

Sleman,Yogyakarta

Christopher Widyalistyanto

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  

2010

This study aims to determine find out the development of Borobudur Hotel

occupancy rates and to determine whether there are differences of perception about

the facilities and tariff of the hotel occupancy rate in terms of available rooms. Hotel

occupancy rate in question is the level of occupancy of Borobudur Hotel Yogyakarta.

  Kind of research is a case study with a total sample of respondents as many as

70 people were visitors to the population as well as manager of the Hotel Borobudur

in Yogyakarta. Data collection techniques used were questionnaires, interviews,

observation, and review of the literature. This research was conducted in January-

February 2010. The data analysis technique used was One Way Analysis of Variance

of Kruskal Wallis.

  Results of analysis of data shows that: (1) Borobudur Hotel occupancy rate

always increased every year, (2) There were no differences in perceptions about the

facilities viewed from the room provided, (3) There were no differences in

perceptions about the room rate viewed from the room provided.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Persepsi Fasilitas dan Tarif Terhadap Tingkat Hunian

Hotel. (Studi Kasus Pada Konsumen Hotel Borobudur, Jalan Magelang km 6,3

Jombor, Yogyakarta)”.

  Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan skripsi ini baik

dalam penelitian maupun dalam penulisan laporan ini, terutama kepada:

  1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria untuk cinta, keselamatan dan berkah yang diberikan dalam kehidupan ini.

  2. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak V. Mardi Widyadmono SE, MBA, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  4. Bapak Drs. T.Handono Eko Prabowo, MBA., Ph.D, selaku Dosen pembimbing I yang telah memberikan masukan, bimbingan, nasihat, serta saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. Marianus Moktar Modesir, MM., selaku Dosen pembimbing

  II yang telah membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  6. Bapak Triwanggono yang telah memberi masukan, saran, nasihat, dan waktunya untuk konsultasi.

  7. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penulisan skripsi ini.

  8. Mbak Wiji, dan seluruh karyawan serta konsumen Hotel Borobudur

yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian..

  9. Ke-dua orang tuaku, papa n mama yang selalu memberikan doa, pengorbanan, perhatian, dorongan semangat dan terlebih lagi dana- dananya , u’r the best lah 10. Alm Mbah kakung n mbah putri matur nuwun wejangan-wejangannya.. mataku lebih terbuka karena kalian…

  11. Semua saudara-saudaraku, Mbak Maya, Mbak Pi2n, Mas Ko2, n Ut2 yang telah memberikan doa, semangat dan dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  12. Teman-teman noto,com@prayan_wetan (Gembuk, Aweng kajen, “Gombal” Putra , Noto, Joe, Yefta frater, Ipung Bagong, Windy, and Menjenk), Sumowo + Sumade, Anton, Aji Doyok, Ipank, Wi2d, Eko, Baskoro, Titus, Mat, Pu2t, Mas Moko, teman-teman futsal dan semua teman-teman manajemen dan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terima kasih atas kebersamaan, bantuan dan dukungan kalian saudara-saudara ku…

  13. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan dan arahan selama penelitian dan mengerjakan skripsi ini. Dalam penulisan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi materi maupun susunan kalimat, namun penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

  Yogyakarta, April 2010 Penulis Christopher Widyalistyanto

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........ v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

  1 A. Latar Belakang ..........................................................................

  1 B. Rumusan Masalah .....................................................................

  5 C. Batasan Masalah .......................................................................

  5 D. Tujuan Penelitian ......................................................................

  6 E. Manfaat Penelitian ....................................................................

  6 F. Sistematika Penulisan ...............................................................

  7 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ........................................

  9 A. Pemasaran ................................................................................

  9 B. Manajemen Pemasaran.............................................................

  14 C. Konsep Pemasaran ...................................................................

  14 D. Persepsi ....................................................................................

  15 E. Jasa ...........................................................................................

  17

  

F. Harga ........................................................................................

  56 H. Teknik Pengukkuran Data ........................................................

  84 D. Analisis Varians Satu Jalan Kruskal Wallis .............................

  81 C. Analisis Tingkat Hunian Hotel.................................................

  74 B. Analisis Validitas dan Reliabilitas ...........................................

  74 A. Identitas Responden .................................................................

  65 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .....................................

  65 D. Produk dan Fasilitas .................................................................

  62 C. Personalia Perusahaan ..............................................................

  62 B. Struktur Organisasi Hotel Borobudur ......................................

  62 A. Sejarah Singkat Hotel Borobudur ............................................

  60 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .......................................

  58 J. Teknik Analisis Data ................................................................

  57 I. Teknik Pengujian Instrumen ....................................................

  55 G. Metode Pengumpulan Data ......................................................

  18 G. Fasilitas ....................................................................................

  53 F. Sumber Data .............................................................................

  53 E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ...............

  52 D. Variabel Penelitian ...................................................................

  52 C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................

  52 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................

  52 A. Jenis Penelitian ........................................................................

  51 BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................

  50 M. Hipotesis ...................................................................................

  40 L. Kerangka Teoritis .....................................................................

  27 K. Penelitian Sebelumnya .............................................................

  25 J. Hotel .........................................................................................

  21 I. Pengertian Wisatawan ..............................................................

  19 H. Pengertian Pariwisata ...............................................................

  91

  BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ..................

  95 A. Kesimpulan ..............................................................................

  95 B. Saran .........................................................................................

  96 C. Keterbatasan ............................................................................

  97 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR GAMBAR Gambar II.1. Kerangka Teoritis .......................................................................

  51 Gambar IV.1. Bagan Struktur Organisasi Hotel Borobudur ............................

  64

  DAFTAR TABEL Tabel II.1. : Ringkasan Penelitian Sebelumnya .........................................

  84 Tabel V.11. : Tingkat Hunian Hotel Borobudur Tahun 2006 ......................

  93 Tabel V.18. : Uji Kruskal Wallis Variabel Tarif .........................................

  92 Tabel V.17. : Ranking Tarif Berdasarkan Jenis Kamar ...............................

  92 Tabel V.16. : Uji Kruskal Wallis Variabel Fasilitas .....................................

  89 Tabel V.15. : Ranking Fasilitas Berdasarkan Jenis Kamar ..........................

  88 Tabel V.14. : Tingkat Hunian Hotel Borobudur Tahun 2009 ......................

  86 Tabel V.13. : Tingkat Hunian Hotel Borobudur Tahun 2008 ......................

  84 Tabel V.12. : Tingkat Hunian Hotel Borobudur Tahun 2007 ......................

  83 Tabel V.10. : Uji Reliabilitas Variabel Fasilitas dan Tarif ...........................

  51 Tabel V.1. : Kelompok Data Jenis Kelamin Responden ............................

  82 Tabel V.9. : Uji Validitas Variabel Tarif ....................................................

  81 Tabel V.8. : Uji Validitas Variabel Fasilitas ..............................................

  80 Tabel V.7. : Kelompok Data Tujuan Responden .......................................

  79 Tabel V.6. : Kelompok Data Kamar yang digunakan ................................

  78 Tabel V.5. : Kelompok Data Frekuensi Lamanya Menginap .....................

  77 Tabel V.4. : Kelompok Data Pengeluaran Rata-rata per Bulan .................

  76 Tabel V.3. : Kelompok Data Pekerjaan Responden ...................................

  75 Tabel V.2. : Kelompok Data Usia Responden ...........................................

  94

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian Lampiran 2 : Kuesioner Lampiran 3 : Skor Data Keseluruhan Lampiran 4 : Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5 : Analisis Data dari Variabel Fasilitas dan Tarif (Analisis Varians

Satu Jalan Kruskal Wallis)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)

  antara tahun 1997 - 2008 mengalami fluktuasi, sejalan dengan situasi sosial politik yang terjadi di Indonesia. Ketidakstabilan kondisi pariwisata terjadi ketika Indonesia dilanda isu negatif mengenai keamanan, bencana alam, dan wabah penyakit. Kerusuhan Mei (1998), bom di Bali (2002) - disusul teror bom yang berkelanjutan hingga sekarang, wabah SARS (2003), tsunami di Aceh (2004), flu burung (2005), gempa di Yogya dan Pangandaran (2006), semuanya memperlambat pertumbuhan kunjungan wisman ke Indonesia (Hamengku Buwono X, 2009). Pemerintah pun berusaha memperbaiki citra kepariwisataan Indonesia di mata dunia internasional, salah satunya dengan program visit Indonesia 2008-nya.

  Program visit Indonesia mampu menarik perhatian wisatawan, hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan wisatawan nusantara (wisnus) tahun 2008 mengalami lonjakan yang sangat drastis. Jika pada tahun 2007 pergerakan wisatawan nusantara hanya mencapai 211 juta perjalanan, maka selama tahun 2008 meningkat menjadi 223 juta perjalanan, dan jumlah kedatangan wisman meningkat tajam dari 5,5 juta orang pada tahun 2007, menjadi 6.433.507 juta orang selama tahun 2008 (Wisatanews, 2009).

  2 Harapan dari program visit Indonesia adalah bisa menjadi stimulan bagi pertumbuhan sektor jasa dan industri pariwisata. Melalui pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan nasional, diharapkan lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan negara serta penerimaan devisa dapat ditingkatkan (Arison, 2008). Hal ini ditekankan dalam TAP MPR No. II/MPR 1993, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) bahwa: “Pembangunan kepariwisataan terus ditingkatkan dan dikembangkan untuk memperbesar penerimaan devisa, memperluas dan meratakan kesempatan usaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperkaya pembangunan nasional dengan tetap terpelihara nilai-nilai agama, mempererat persahabatan antar bangsa, memupuk rasa cinta tanah air serta memperhatikan kelestarian fungsi dan mutu lingkungan untuk mendorong pembangunan, pengenalan dan pemasaran produk nasional”.

  Selaras dengan tujuan tersebut dibutuhkan beberapa sarana yang memadai sebagai penunjang, seperti kemudahan-kemudahan sarana transportasi, komunikasi, akomodasi, serta pelayanan makanan dan minuman. Suksesnya industri pariwisata banyak didukung oleh faktor- faktor atau sarana pendukung lainnya, salah satunya adalah usaha perhotelan yang memegang peranan penting dalam penyediaan kamar atau fasilitas akomodasi. Banyaknya wisatawan yang datang ke Indonesia menimbulkan kesempatan bagi banyak orang yang tertarik membangun

  3 bisnis dalam bidang perhotelan.

  Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No. PM 10/PW – 301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977: ”Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan, berikut makan dan minum”. Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat hunian kamar hotel, antara lain adalah lokasi, fasilitas, harga kamar, pelayanan dari karyawan hotel, pemasaran, dan pesaing dari hotel-hotel di sekitar hotel tersebut (Pratiwi, et al: 2005).

  Indonesia terdapat banyak daerah yang menjadi tujuan wisata, baik oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Salah satu tujuan wisata di Indonesia adalah Yogyakarta. Yogyakarta yang dikenal sebagai kota budaya dan kota pelajar, merupakan kota wisata yang mempunyai nilai budaya dan seni yang sangat dikagumi para wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal. Wisatawan dapat menikmati wisata budaya, wisata pertanian, wisata agro, wisata fauna, wisata kerajinan, wisata lereng gunung Merapi, serta objek wisata terdekat lainnya seperti Kaliurang, Monumen Yogya kembali, Malioboro, Kraton Kesultanan, dan candi – candi seperti Borobudur dan Prambanan (Business

  

News, 2004 ). Di Yogyakarta terdapat berbagai macam penginapan, mulai

  dari hotel kelas melati sampai hotel berbintang lima, baik jenis City Hotel (hotel yang lokasinya berada di tengah kota), Resort Hotel (hotel yang lokasinya berada di dekat tempat wisata), Mountain Hotel (hotel yang

  4 berlokasi di daerah pegunungan), Beach Hotel (hotel yang berlokasi di dekat pantai), Highway Hotel (hotel yang berlokasi di tepi jalan bebas hambatan dan biasanya di perbatasan antara dua kota), dan Airport Hotel (hotel yang berlokasi dekat dengan lapangan terbang) (Nusantaraningsih, 2009). Dengan banyaknya pilihan hotel yang ada di Yogyakarta, wisatawan dapat menentukan pilihan sesuai keinginan dan kebutuhan mereka.

  Pengguna layanan hotel merupakan penentu maju mundurnya suatu unit organisasi bisnis perhotelan. Berbagai tawaran menarik diberikan hotel – hotel di Yogyakarta berusaha menarik perhatian para tamu, seperti pemberian harga khusus pada hari besar dan liburan. Dilihat dari fungsi utamanya, produk utama yang dijual oleh usaha perhotelan adalah sewa kamar atau jasa penginapan. Sejalan dengan perkembangan tersebut maka jika sebelumnya produk atau jasa utama sebuah hotel yang menjadi kebutuhan utama wisatawan adalah kamar atau penginapan, sekarang sudah mengalami perkembangan. Konsumen mengharapkan sesuatu yang bukan hanya sekedar kamar menginap, namun mereka lebih mengharapkan hal lain seperti pelayanan, kondisi lingkungan yang menyenangkan, sopan santun dan rasa hormat dari seluruh karyawannya (Dewi, 2005). Hotel sebagai industri yang bergerak di bidang jasa tentu akan berhadapan langsung dengan konsumen yang beraneka ragam adat- istiadat, bahasa serta sifatnya yang semuanya perlu dilayani dengan baik .

  5 Untuk mencapai tingkat hunian kamar yang tinggi, sebuah hotel dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi tamu mengingat tingginya persaingan antar hotel. Karyawan-karyawan yang ramah, kedisiplinan kerja yang tinggi dan selalu berusaha memuaskan para tamu serta fasilitas yang memadai diharapkan dapat menarik tamu lebih banyak untuk menginap di hotel tersebut ( Pratiwi, et al: 2005).

  Atas dasar latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”PERBEDAAN PERSEPSI

  MENGENAI FASILITAS DAN TARIF”. Studi kasus pada konsumen

Hotel Borobudur, Jalan Magelang km 6,3 Jombor, Yogyakarta.

  B. Rumusan Masalah

  Dari uraian latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana perkembangan tingkat hunian Hotel Borobudur? 1.

  2. Adakah perbedaan persepsi mengenai fasilitas dan tarif ditinjau dari kamar yang disediakan?

  C. Batasan Masalah

  Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis membuat batasan masalah sebagai berikut:

  1. Penelitian ini dilakukan di Hotel Borobudur,Yogyakarta pada Bulan Januari-Februari 2010, sehingga populasi terbatas pada bulan Januari-

  6 Februari 2010.

2. Responden yang diteliti berusia ≥ 17 tahun.

  3. Fasilitas yang diteliti meliputi perencanaan ruangan, perlengkapan, dan peralatan penunjang.

  4. Tarif yang dimaksud adalah tarif kamar.

  5. Tingkat hunian yang diteliti antara tahun 2006-2009.

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: Perkembangan tingkat hunian Hotel Borobudur.

  1. Apakah terdapat perbedaan persepsi fasilitas dan tarif ditinjau dari 2. kamar yang disediakan.

  E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang bersangkutan:

  1. Bagi Hotel Borobudur Sebagai masukan atau sumbangan pemikiran bagi pihak manajemen hotel dalam penentuan kebijakan pengembangan hotel baik di saat sekarang, maupun di masa yang akan datang.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Menambah referensi kepustakaan Universitas Sanata Dharma dan

  7 dapat menjadi acuan untuk peneliti selanjutnya.

  3. Bagi Peneliti Menjadi wahana untuk memperdalam dan menerapkan ilmu yang sudah di dapat selama masa perkuliahan untuk diterapkan dalam keadaan sesungguhnya yang terjadi di lapangan.

F. Sistematika Penulisan

  BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Bab ini menjelaskan tentang berbagai teori-teori dan pengertian- pengertian yang menjadi dasar untuk menguraikan masalah dan dalam memecahkan masalah yang ada didalam penulisan skripsi.

  BAB III : METODE PENELITIAN Meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan objek penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, populasi, sampel dan teknik analisis data.

  BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini berisi tentang gambaran umum Hotel Borobudur Yogyakarta seperti sejarah singkat, bagan organisasi, personalia, serta produk dan fasilitas yang ditawarkan.

  8

  BAB V : ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang data identitas responden, analisis pengujian data, hasil pengolahan data, pembahasan dan jawaban dari masalah yang telah dirumuskan.

  BAB VI : KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan beseta saran-saran yang dapat penulis simpulkan serta keterbatasan dalam penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Pemasaran 1) Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,

  memperkenalkan, dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain (Kotler, 2003:6). Pemasaran juga dipandang sebagai pekerjaan untuk membuat, mempromosikan, dan menyalurkan barang dan jasa pada konsumen dan bisnis. Asosiasi Pemasaran Amerika memberikan definisi berikut (Kotler, 2005:10): Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, layanan untuk menimbulkan pertukaran yang bisa memenuhi tujuan individu dan organisasi.

  Menurut Philip Kotler (2003:10), pemasaran yaitu proses sosial dan manajerial. Melalui proses itu individu-individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan dan menukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lain.

2) Unsur-unsur Utama Pemasaran

  a. Unsur Strategi Persaingan Agar berhasil di pasar yang persaingannya sangat sengit saat ini,

  10 perusahaan harus memperhatikan konsumen, meraih konsumen dari pesaing, mempertahankan dan mengembangkan mereka dengan memberi nilai yang lebih baik. Setiap perusahaan harus membagi- bagi pasar keseluruhan, memilih segmen yang terbaik dan mendesain strategi untuk melayani secara lebih baik segmen yang dipilih, dan membandingkan dengan yang dilakukan oleh pesaing. Proses itu melibatkan tiga langkah, yaitu: segmentasi pasar, membidik pasar, dan penentuan posisi pasar (Rangkuti, 1999:49).

  1) Segmentasi Pasar (Segmentation) Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen atas dasar membagi pasar bergeser dari geografis, demografis, psikografis, perilaku, dan akhirnya individu. Beberapa variabel untuk mensegmentasi pasar adalah (Sunarto, 2004:112):

  a) Variabel geografis adalah variabel untuk melihat di mana pasar akan dituju atas dasar faktor seperti bangsa, negara, dan propinsi.

  b) Variabel demografis adalah variabel untuk memilah- milah pasar atas dasar faktor demografis, seperti usia, jenis kelamin, dan pendapatan.

  c) Variabel psikografis adalah variabel yang membagi pasar atas dasar faktor seperti kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.

  11 d) Variabel perilaku adalah variabel yang membagi pasar atas dasar pengetahuan, sikap, pemakaian dan mengacu pada kegiatan seperti manfaat yang dicari, status pengguna, kesetiaan, dan sikap.

  2) Membidik Pasar (Targetting)

  Targetting

  adalah suatu tindakan untuk memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.

  3) Penentuan Posisi Pasar (Positioning)

  Positioning

  adalah penetapan posisi pasar dengan tujuan untuk membangun dan mengkombinasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam pikiran konsumen. Dengan permasalahan dan keadaan yang ada, perusahaan perlu merencanakan dan menyusun suatu strategi pemasaran yang dapat digunakan dalam menjaga kelangsungan hidup bisnisnya. Perkembangan industri perhotelan yang pesat menciptakan persaingan yang semakin ketat dan berat, terutama bagi pendatang baru, karena itu diperlukan strategi pemasaran yang efektif guna meningkatkan pendapatan hotel. Perencanaan strategi mendefinisikan misi dan tujuan perusahaan secara keseluruhan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari definisi berikut: Strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan oleh unit bisnis untuk mencapai tujuan pemasarannya (Kotler, 2003:81). Dapat disimpulkan bahwa kemampuan strategi pemasaran adalah faktor-faktor yang penting untuk keberhasilan suatu perusahaan.

  12 b. Unsur Taktik Persaingan terdiri dari (Rangkuti, 1999:50):

  1. Differentiation

  adalah cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan, kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan apa yang dilakukan oleh perusahaan lain.

  2. Marketing mix

  (bauran pemasaran) berkaitan dengan kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan kebijakan produk, kebijakan harga, kebijakan promosi, kebijakan tempat, partisipasi orang, bukti fisik dan proses.

  3. Selling

  (penjualan) adalah cara penerapan taktik perusahaan yang paling efektif dengan cara berinteraksi langsung dengan konsumen, dan dapat tercapai kesuksesan antara kedua belah pihak dalam situasi win-win.

  c. Unsur Nilai Pemasaran Unsur nilai pemasaran mencakup (Rangkuti, 1999:51):

  1. Merek (brand) adalah nilai yang berkaitan dengan norma atau nilai yang dipunyai dan melekat pada suatu perusahaan supaya pembeli benar-benar puas dan selalu setia pada mereknya (brand loyalty), dengan demikian merek akan mempunyai brand equity cukup besar bagi perusahaan.

  2. Pelayanan (service) adalah nilai yang berkaitan dengan memberi service atau pelayanan untuk memuaskan konsumen

  13 dan harus ditingkatkan secara terus-menerus.

  3. Proses (process) adalah nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat aktif dan mempunyai rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen secara langsung maupun tidak langsung.

3) Bauran Pemasaran

  Bauran pemasaran adalah serangkaian alat pemasar taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran (Kotler, 2003:78).

  Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan yang banyak itu dapat digolongkan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal sebagai ” empat P” : produk, price, place, dan promotion (Kotler, 2003:79).

  a) Product

  Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran.

  b) Price

  Price adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk tadi.

  c) Place

  Mencakup aktivitas perusahaan untuk menyediakan produk bagi

  14 konsumen sasaran.

d) Promotion

  Berarti aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

  B. Manajemen Pemasaran

  Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari produk, jasa, dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran (Boyd,

  et al

  , 2000:18). Dari pengertian manajemen pemasaran di atas dapat didefinisikan bahwa manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi (Kotler, 2003:16).

  C. Konsep Pemasaran

  Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih

  15 (Kotler, 2005:22). Konsep pemasaran berdiri di atas empat pilar yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu atau terintegrasi, dan kemampuan menghasilkan laba.

  Konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar ke dalam. Konsep itu di mulai dari pasar yang didefinisikan dengan baik, berfokus pada kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan semua aktivitas yang akan mempengaruhi pelanggan, dan menghasilkan laba dengan memuaskan pelanggan.

  Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing (Kotler, 2003:21).

  Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa konsep pemasaran berorientasi pada konsumen, karena konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen agar mendapatkan konsumen yang loyal dan untuk keuntungan jangka panjang.

D. Persepsi

1. Definisi Persepsi

  Menurut Luthans persepsi merupakan proses kognitif yang mempunyai arti penting dalam memberikan arti pada lingkungan dan perilaku seseorang. Persepsi adalah proses kognitif yang kompleks melalui pandangan terhadap perbedaan antara kondisi yang

  16 dipandang dengan kondisi nyata. Dalam proses ini individu memilih, mengatur, menyimpulkan dan menarik suatu stimulus dan kondisi ke dalam gambaran yang berarti bagi mereka (Parmadi, 2005; 6). Sedangkan Gibson mengatakan bahwa persepsi adalah proses dari seseorang dalam memahami lingkungannya yang melibatkan pengorganisasian dan penafsiran sebagai rangsangan dalam suatu pengalaman psikologis (Parmadi, 2005; 6).

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

  Individu dapat melihat hal yang sama, tetapi mempunyai persepsi yang berbeda. Menurut Kertonegoro, ada berbagai faktor yang membentuk dan mengacaukan persepsi, antara lain (Parmadi, 2005; 6) : a. Perseptor (perceiver)

  Persepsi dipengaruhi oleh sifat-sifat pribadi dari perseptor yaitu: sikap (attitude), motif (motives), kepentingan (interest), pengalaman masa lalu (past experience), dan harapan (expectations).

  b. Target atau objek Sifat-sifat pada target atau objek yang diobservasi dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Orang yang bersuara keras lebih mendapat perhatian dalam suatu kelompok daripada orang yang diam. Oleh karena target tidak dapat dilihat dalam isolasi, maka hubungan dari suatu target dengan latar belakangnya

  17 mempengaruhi persepsi, demikian juga tendensi manusia untuk mengelompokkan hal-hal yang dekat dengan atau serupa dalam kelompok yang sama

  c. Situasi Situasi atau konteks di mana manusia melihat objek atau peristiwa mempunyai peranan penting. Unsur-unsur pada lingkungannya mempengaruhi persepsi.

E. Jasa

  1. Pengertian Jasa

  Banyak yang ditawarkan di pasar merupakan gabungan antara barang dan jasa. Jasa adalah segala aktivitas atau manfaat yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu pihak yang secara esensial tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan atas dasar apapun (Kotler, 2003:8).

  2. Karakteristik Jasa

  Karakteristik jasa menurut Kotler (2000: 488) adalah sebagai berikut:

  a) Tidak berwujud (Intangibility) Jasa tidak dapat di lihat, di rasa, di dengar atau di cium sebelum jasa itu dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, para pembeli akan mencari tanda atau bukti dari jasa yang biasanya di lihat dari tempat, orang, peralatan, alat komunikasi, simbol, dan harga yang mereka lihat.

  18 b) Tidak terpisahkan (Inseparability)

  Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan, jadi tidak sama dengan barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan, didistribusikan melewati berbagai penjual, dan kemudian baru dikonsumsi.

  c) Bervariasi (Variability) Dikatakan bervariasi karena ketergantungan siapa yang menyediakan, serta kapan dan dimana jasa itu diberikan, sehingga jasa itu berbeda.

F. Harga (Price)

  Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Swastha, 2002:147). Pada umumnya penjual mempunyai beberapa tujuan dalam penetapan harga produknya. Tujuan tersebut antara lain (Swastha, 2002:148):

  1. Mendapatkan laba maksimum Semakin besar daya beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang tinggi. Dengan demikian penjual mempunyai harapan untuk mendapatkan keuntungan maksimum sesuai dengan kondisi yang ada.

  2. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih

  19 Harga yang dapat dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara berangsur-angsur. Dana yang dipakai untuk mengembalikan investasi hanya bisa diambilkan dari laba perusahaan, dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari jumlah biaya seluruhnya.

  3. Mencegah atau mengurangi persaingan Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat dilakukan melalui kebijaksanaan harga. Hal ini dapat diketahui bilamana para penjual menawarkan barang dengan harga yang sama. Oleh karena itu persaingan hanya mungkin dilakukan tanpa melalui kebijaksanaan harga, tetapi dengan service lain.

  market share

  4. Mempertahankan atau memperbaiki Memperbaiki market share mungkin dilaksanakan bilamana kemampuan dan kapasitas produksi perusahaan masih cukup longgar, di samping juga kemampuan dibidang lain seperti pemasaran, keuangan, dan sebagainya.

G. Fasilitas

  Menurut Tjiptono (2004:19) fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas merupakan sesuatu yang sangat penting dalam usaha jasa, oleh karena itu kondisi fasilitas, kelengkapan desain interior dan eksterior serta kebersihan fasilitas harus dipertimbangkan terutama yang berkaitan erat dengan apa

  20 yang dirasakan konsumen secara langsung. Persepsi yang diperoleh dari interaksi pelanggan dengan fasilitas jasa berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut di mata pelanggan. Menurut Mudie dan Cottam (Tjiptono, 2004:46) unsur-unsur yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan fasilitas jasa adalah:

  1. Pertimbangan atau perencanan spasial Aspek-aspek seperti simetri, proporsi, tekstur, warna, dan lain-lain dipertimbangkan, dikombinasikan, dan dikembangkan untuk memancing respon intelektual maupun emosional dari pemakai atau orang yang melihatnya.

  2. Perencanaan ruangan Unsur ini mencakup perancangan interior dan arsitektur, seperti penempatan perabotan dan perlengkapannya dalam ruangan, desain aliran sirkulasi dan lain- lain.

  3. Perlengkapan atau perabotan Perlengkapan memiliki berbagai fungsi, diantaranya sebagai sarana pelindung barang-barang berharga berukuran kecil, sebagai barang pajangan, sebagai tanda penyambutan bagi para pelanggan, dan sebagai sesuatu yang menunjukkan status pemilik atau penggunanya.

  4. Tata cahaya Beberapa yang perlu diperhatikan dalam mendesain tata cahaya adalah warna, jenis dan sifat aktivitas yang dilakukan di dalam ruangan, dan suasana yang diinginkan.

  21

  5. Warna Warna dapat menggerakkan perasaan dan emosi. Warna dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dalam ruangan, menimbulkan kesan rileks, dan mengurangi tingkat kecelakaan.

  6. Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis Aspek yang penting dan saling terkait dalam unsur ini adalah penampilan visual, penempatan, pemilihan bentuk fisik, pemilihan warna, dan pemilihan bentuk perwajahan lambang atau tanda untuk maksud tertentu.

H. Pengertian Pariwisata

  Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat menjanjikan dalam meraih devisa negara. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus sebagai peluang bisnis dalam perekonomian Indonesia, selain faktor-faktor yang lain seperti pendayagunaan industri kecil dan menengah dalam mendongkrak perekonomian nasional yang terpuruk akibat krisis moneter (Arison, 2008). Kesadaran akan perlunya penanganan yang lebih serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai langkah pengembangannya (Arison, 2008).

  Pemasaran pariwisata akan menjadi konsep penting yang harus dipegang dan dilaksanakan dalam membina, mempertahankan serta memupuk pertumbuhan yang diharapkan dalam bidang pariwisata sebagai program utama pengembangan daerah wisata.

  22 Pengertian pariwisata menurut E. Guyer Freuleur (Gaduk, 2004:

Dokumen yang terkait

Analisis fasilitas perusahaan berdasarkan teori antrian : studi kasus bengkel mobil Mitsubishi UD. Borobudur Motor Jl. Laksda Adisucipto Km 7,3 Yogyakarta.

0 0 139

Evaluasi sistem akuntansi pembelian bahan baku : studi kasus pada PT. Primissima Yogyakarta Jl. Magelang Km. 15, Medari, Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 0 116

Hubungan antara kualitas pelayanan, lokasi dan tarif dengan loyalitas pelanggan : studi kasus pada AHASS Motor 009 Jl. Magelang Km.8,5, Mlati, Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 0 113

Analisis sikap konsumen terhadap atribut jasa warnet : studi kasus pada warnet Shooternet Jl. Ampel 10 Yogyakarta 55281 - USD Repository

0 0 103

Pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan : studi kasus pada bengkel Nasmoco cabang Magelang - USD Repository

0 1 105

Pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan : studi kasus pada bengkel Nasmoco cabang Magelang - USD Repository

0 0 105

Analisis efektivitas layanan ``Drive Thru`` menurut persepsi konsumen : studi kasus pada konsumen Mc Donald`s di wilayah kodya dan Sleman - USD Repository

0 0 85

Analisis efektivitas layanan ``Drive Thru`` menurut persepsi konsumen : studi kasus pada konsumen Mc Donald`s di wilayah kodya dan Sleman - USD Repository

0 1 85

Penentuan tarif perjalanan wisata : studi kasus pada PO. Bimo - USD Repository

0 2 120

Pengaruh lokasi, pelayanan, dan tingkat harga terhadap loyalitas konsumen : studi kasus pada konsumen Taman Griya Belanja Jl. Colombo No. 26 Samirono, Yogyakarta - USD Repository

0 0 175