Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

  

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA

KELAS IV SD KANISIUS DEMANGAN BARU SEMESTER GENAP

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh :

Anggit Rita Dwi Wijatmiko F.

  

NIM: 091134201

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS DEMANGAN BARU SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011 ANGGIT RITA DWI WIJATMIKO

  

091134201

  13 Agustus 2011

  13 Agustus 2011

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

“Jangan menyesal akan semua usaha yang telah kamu lakukan, sebab kesuksesan

telah Ia rencanakan ”

“Syukurilah semua yang telah dianugerahkan”

  Skripsi ini kupersembahkan untuk :

  1. Bapak Christoporus Esanto dan Ibu Benedecta Yuniwarti yang senantiasa mendukung dan

mendoakanku.

  2. Kakak tersayang A.A.E. Wijatmiko dan Anggi Ratih D.W.V yang selalu memberiku semangat.

  3. Trisno Nugroho yang selalu mendampingi dan

mendukungku.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 26 Agustus 2011 Penulis Anggit Rita Dwi Wijatmiko F.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Anggit Rita Dwi Wijatmiko F.

  NIM : 091134201

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyerahkan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :

Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran

Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Demangan Baru

Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma berhak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan dan mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 26 Agustus 2011 Yang menyatakan

  

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA

KELAS IV SD KANISIUS DEMANGAN BARU SEMESTER GENAP

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Anggit Rita Dwi Wijatmiko F.

  

Universitas Sanata Dharma

2011

Penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu ; (1) untuk mendeskripsikan

peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui model

  

Pembelajaran Berbasis Masalah siswa kelas IV di SD Kanisius Demangan Baru

pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. (2) Mendeskripsikan

peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui model

Pembelajaran Berbasis Masalah siswa kelas IV di SD Kanisius Demangan Baru

pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan

dalam 2 siklus. Metode penelitian yang digunakan meliputi tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa

kelas IV. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, tes hasil

belajar pada akhir siklus, refleksi, dan wawancara. Teknik analisis data

menggunakan analisis deskriptif dan komparatif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis

masalah dapat meningkatkan motivasi dan presasi belajar IPS siswa kelas IV di

SD Kanisius Demangan Baru tahun pelajaran 2010/2011, khususnya pada materi

masalah sosial di lingkungan setempat. Peningkatan motivasi belajar siswa terlihat

dari rata-rata motivasi belajar siswa pada kondisi awal 72,7 meningkat 4,7 % pada

akhir siklus II menjadi 77,4. Sedangkan peningkatan prestasi belajar siswa terlihat

dari kondisi awal siswa dengan nilai rata-rata 71,8 pada siklus I meningkat 4,6 %

menjadi 76,4 dan pada siklus II meningkat 3,8 % menjadi 80,2. Dari segi KKM

pada kondisi awal terdapat 23 anak tuntas, kemudian pada siklus I meningkat 9 %

menjadi 32 anak yang tuntas dan pada siklus II meningkat kembali 5% menjadi 37

anak. Kata kunci : motivasi belajar, prestasi belajar, Pembelajaran Berbasis Masalah

  

ABSTRACT

A STUDY ON THE IMPROVEMENT OF STUDENTS’ MOTIVATION

AND ACHIEVEMENT IN STUDYING IPS (SOCIAL SCIENCE) USING

PROBLEM-BASED LEARNING STRATEGY ON THE FOURTH

  

GRADERS OF SD KANISIUS DEMANGAN BARU IN THE SECOND

SEMESTER OF THE ACADEMIC YEAR OF 2010/2011

Anggit Rita Dwi Wijatmiko F.

  

Sanata Dharma University

2011

This study was intended to meet two objectives, i.e.; (1) to describe the

improvement of motivation learning IPS (Social Science) through the Problem

  Based Learning Model of the fourth graders’ of SD Kanisius Demangan Baru

motivation in studying IPS (Social Science) in the second semester of the

academic year of 2010/2011.(2) To describe the increased learning of studying

  

IPS (Social Science) through the Problem Based Learning Model of the fourth

graders’ of SD Kanisius Demangan Baru achievement in studying IPS (Social

Science) in the second semester of the academic year of 2010/2011.

  This study was an Action Research conducted in two cycles. The research

method used covered stages of planning, action, observation, and reflection. The

research subject was the fourth graders. Techniques of collecting data was by

using questionnaire, observation sheet, summative test at the end of the cycle,

reflection, and interview. Data analysis technique was used descriptive and

comparative analysis.

  The result of study showed that Problem-Based Learning Strategy could

improve fourth graders’ motivation and achievement in studying IPS (Social

Science) in the second semester of the academic year of 2010/2011, especially on

the topic of social problem in the local environment. The improvement of

students’ motivation were shown on the average score of 72.7 at the begining

then increased 4.7% at the end of the second cycle into 77.4. While the

improvement of students’ achievement were shown on the average score of 71.8

at the first cycle then increased 4.6% into 76.4 and at the second cycle increased

3.8% into 80.2. From the pont of view of KKM (Minimum Passing Criterion) at

the begining condition there were 23 passing students, then in the first cycle

increased 9% into 32 passing students, and at the second cycle increased 5% into

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis haturkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan

Maha Kasih, karena berkat kemurahan rahmat dan kasih-Nya, skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Terutama

tugas ini dibuat sebagai usaha untuk memenuhi kompetensi guru berupa

kemampuan penguasaan bidang studi, memahami siswa, pembelajaran siswa dan

pengembangan kepribadian.

  Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena kebaikan, dukungan,

bimbingan, dan keterlibatan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan

tulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Drs. R. Rohani, M. Ed, Ph. D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

  2. Drs. Puji Purnomo, M. Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma,

  3. Dra. Sumini Theresia, M. Pd dan Drs. P. Wahana, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan, petunjuk, dan saran yang sangat berguna bagi penulis,

  4. Y.C Adi Darma S, selaku Guru Model yang telah bersedia untuk membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini,

  5. Kepala Sekolah, Dewan Guru, beserta siswa dan siswi kelas IV SD Kanisius Demangan Baru yang telah banyak membantu terlaksananya penelitian ini,

  6. Keluargaku. Bapak Esanto dan Ibu Yuni, yang selalu mendukung dan mendoakan setiap saat. Simbah Putri Sumiharjo yang selalu mendukung, Kakakku A.A.E.Wijatmiko dan Anggi Ratih D.W.V selalu memberi

  Atas semua itu, penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Tuhan

Yang Maha Esa semoga kebaikan mereka mendapat balasan yang setimpal.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini karena keterbatasan kemampuan penulis. Penulis berharap dengan adanya skripsi ini semoga bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

  Akhirnya penulis akan selalu menerima dengan senang hati apabila ada

kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.

  Yogyakarta, 26 Agustus 2011 Penulis Anggit Rita Dwi Wijatmiko F.

  DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................... i

  

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ v

PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ......................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................

  BAB I. PENDAHULUAN .............................................................

  1 A. Latar Belakang .............................................................

  1 B. Rumusan Masalah .......................................................

  3 C. Batasan Masalah ............................................................

  3

  F. Manfaat Penelitian ........................................................

  5 BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................

  7 A. Kajian Teori .................................................................

  7 B. Kerangka Berpikir .........................................................

  31 C. Hipotesis ......................................................................

  33 BAB III. METODE PENELITIAN .................................................

  34 A. Setting Penelitian ..........................................................

  34 B. Desain Penelitian ...........................................................

  36 C. Pelaksanaan Tindakan ...................................................

  36 D. Pengumpulan Diagram dan Instrumen ...........................

  44 E. Indikator Keberhasilan ..................................................

  59 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................

  60 A. Hasil Penelitian .............................................................

  60 B. Komparasi Hasil Penelitian ............................................

  88 C. Pembahasan ..................................................................

  97 BAB V. PENUTUP ....................................................................... 100

  A. Kesimpulan ................................................................... 100

  B. Saran .......................................................................... 101

Daftar Pustaka ............................................................................... 102

  DAFTAR TABEL Tabel 1. Jadwal Penelitian .............................................................

  59 Tabel 12. Keadaan Awal Motivasi belajar siswa (perorangan) ........

  75 Table 20. Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran siklus II ..............

  74 Tabel 19. Prestasi Belajar Siswa Siklus I (kelompok) .....................

  72 Tabel 18. Prestasi Belajar Siswa Siklus I (peorangan) ....................

  71 Tabel 17. Perbandingan Partisipasi Siswa Siklus I ..........................

  65 Tabel 16. Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran siklus I ...............

  64 Tabel 15. Prestasi Awal Belajar Siswa (kelompok) ........................

  62 Tabel 14. Kondisi Awal Prestasi Belajar (perorangan) ....................

  61 Tabel 13. Kondisi Awal Motivasi Belajar Siswa .............................

  58 Tabel 11. Indikator Keberhasilan ..................................................

  35 Tabel 2. Kisi-kisi Butir Soal Kuisioner ...........................................

  57 Tabel 10. Rubrik Penilaian Kinerja saat Diskusi Kelompok ...........

  55 Tabel 9. Klasifikasi Kategori Prestasi ............................................

  55 Tabel 8. Tingkat Penguasaan Kompetensi dalam PAP II ................

  53 Tabel 7. Hasil Uji Reabilitas ..........................................................

  52 Tabel 6. Kriteria Klasifikasi Reabilitas Instrumen .........................

  50 Tabel 5. Hasil Uji Validitas ...........................................................

  49 Tabel 4. Kisi-kisi Soal Tes Tertulis siklus II ...................................

  47 Tabel 3. Kisi-kisi Soal Tes Tertulis siklus I .....................................

  80

  Tabel 23. Motivasi Belajar Siswa siklus II .....................................

  84 Tabel 24. Prestasi Belajar Siswa Siklus II (perorangan) ...................

  85 Tabel 25. Prestasi Belaja r Siswa Siklus II …………….……………

  86 Tabel 26. Komparasi Motivasi Belajar Siswa (perorangan ) ............

  89 Tabel 27. Komparasi Motivasi Belajar Siswa (kelompok) ..............

  90 Tabel 28. Komparasi Prestasi Belajar Siswa ....................................

  92 Tabel 29. Kenaikan Prestasi Belajar Siswa (perorangan) .................

  94 Tabel 30. Kenaikan Prestasi Belajar Siswa (kelompok) ..................

  96 Table 31. Komparasi Partisipasi Belajar Siswa ................................

  97

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Model Penelitian Tagart dan Kemmis ........................ 36

Gambar 2. Diagram Kondisi Awal Motivasi Belajar Siswa ....................... 62

Gambar 3. Diagram Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa ......................... 65

Gambar 4. Diagram Partisipasi Belajar Siswa Siklus I .............................. 72

Gambar 5. Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus I .................................. 75

Gambar 6. Diagram Partisipasi Belajar Siswa Siklus II ............................ 81

Gambar 7. Diagram Motivasi Belajar Siswa Siklus II ................................ 84

Gambar 8. Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus II ................................. 87

Gambar 7. Diagram Komparasi Motivasi Belajar Siswa ............................ 91

Gambar 8. Diagram Komparasi Prestasi Belajar siswa .............................. 93

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ................................................................................... 104

Lampiran 2 RPP ........................................................................................ 106

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ............................................................... 110

Lampiran 4 Evaluasi Siklus I dan Siklus II ................................................ 111

Lampiran 5 Lembar Observasi .................................................................. 117

Lampiran 6 Kuisioner Motivasi belajar Siswa Asli .................................... 118

Lampiran 7 Kuisioner Motivasi Belajar Siswa Acak ................................. 119

Lampiran 8 Perhitungan Uji Validitas ....................................................... 120

Lampiran 9 Foto Proses Pembelajaran ....................................................... 123

Lampiran 10 Daftar Nilai Motivasi ............................................................ 125

Lampiran 11 Daftar Nilai Evaluasi ............................................................. 126

Lampiran 12 Tabel Kondisi Awal Motivasi Siswa ..................................... 127

Lampiran 13 Tabel motivasi Belajar Siswa Siklus II ................................. 128

Lampiran 14 Tabel Perbandingan Motivasi Siswa ..................................... 129

Lampiran 15 Tabel Komparasi Motivasi Siswa ......................................... 130

Lampiran 16 Tabel Kondisi Awal Prestasi Belajar .................................... 131

Lampiran 17 Tabel Prestasi Belajar Siklus I .............................................. 132

Lampiran 18 Tabel Prestasi Belajar Siklus II ............................................. 133

Lampiran 19 Tabel Komparasi Prestasi Belajar ......................................... 134

Lampiran 20 Tabel Kenaikan Prestasi Belajar ........................................... 135

  

Lampiran 23 Tabel Komparasi Partisipasi Siswa Belajar ........................... 138

Lampiran 24 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ..................... 139

Lampiran 25 Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan (MOU) ..................... 140

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

  terdapat dalam kurikulum sekolah, mulai dari tingkat SD/MI/SDLB hingga tingkat menengah (SMP/MTS ). IPS merupakan sebuah mata pelajaran yang merupakan integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Nama IPS sejajar dengan mata pelajaran

  IPA yang juga merupakan intergrasi dari beberapa mata pelajaran, antara lain Biologi dan Fisika ( Sapriya, 2009:7).

  Pada dasarnya tujuan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kepada siswa dalam mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta memberi bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Di tingkat SD, tujuan IPS adalah untuk mempersiapkan para siswa sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial.

  Berdasarkan tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran IPS mempunyai peran yang sangat penting bagi para siswa dalam menghadapi berbagai macam hal terlebih yang berkaitan dengan kehidupan sosialnya. Untuk itu, guru mempunyai peran yang penting dalam mencapai tujuan-tujuan berkualitas. Artinya seorang guru bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan kelasnya, bagaimana seorang guru mengelola kelasnya agar siswa dapat turut aktif dalam proses belajar. Penggunaan berbagai macam model pembelajaran diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan nyaman serta berkualitas.

  Berdasarkan data yang diperoleh di SD Kanisius Demangan Baru, ternyata kegiatan pembelajaran IPS di SD tersebut belum dilaksanakan secara optimal. Nilai rata-rata dari hasil mid semester genap masih rendah. Hal tersebut dikarenakan dari 37 siswa di kelas IV-B terdapat 14 siswa yang nilainya di bawah KKM, yaitu di bawah 65. Salah satu faktor penyebabnya adalah kegiatan pembelajaran yang monoton. Guru sering menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi ajar. Hal ini membuat siswa kurang termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran IPS. Siswa menjadi tidak aktif dan jarang dihadapkan dengan pengalaman nyata atau realitas yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

  Usaha untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran IPS di sekolah membutuhkan dukungan dari banyak faktor. Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan menggunakan model pembelajaran inovatif. Menurut Suyanto (2009:6) pembelajaran inovatif mengandung arti pembelajaran yang dikemas oleh guru yang merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu memfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan

  Ada banyak model pembelajaran inovatif yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang akan digunakan oleh peneliti untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

  IPS di SD Kanisius Demangan Baru adalah model pembelajaran berbasis masalah. Dalam model pembelajaran ini, siswa akan dihadapkan pada masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, siswa diharapkan dapat mengutarakan pengetahuan yang dimiliki mengenai masalah tersebut, serta berdiskusi dalam kelompoknya untuk membahas informasi yang baru diperoleh kemudian mencari alternatif pemecahannya. Proses pembelajaran seperti ini sekurang-kurangnya ada dua hasil belajar yang dicapai, yaitu

jawaban terhadap masalah (produk) dan cara memecahkan masalah (proses).

  B. Rumusan Masalah

  1. Apakah model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dapat meningkatkan motivasi belajar IPS siswa?

  2. Apakah model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa? C. Batasan Masalah

  Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis hanya dibatasi pada kompetensi dasar 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya. Dalam diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga prestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPS juga meningkat.

D. Batasan Pengertian

  1. Pembelajaran IPS merupakan pembelajaran yang mengarah pada kemampuan siswa untuk lebih mahami lingkungan disekitarnya. Mereka sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Pengetahuan yang mereka miliki ini diharapkan dapat membantunya dalam memenuhi kebutuhan hidup serta mampu menentukan sikap dalam suatu situasi sosial, berbangsa dan bernegara.

  2. Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang berawal dari sebuah masalah nyata yang terjadi didalam kehidupan sehari- hari siswa yang bertujuan untuk merangsang kemampuan berpikir aktif dan kritis untuk memecahkan masalah tertentu.

  3. Motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan tindakan tertentu yang mengakibatkan perubahan tingkah laku dalam dirinya yang bisa berupa perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.

  4. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan tingkah laku dalam dirinya berupa perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.

  5. Prestasi belajar adalah penguasaan atau keterampilan belajar siswa yang dikembangkan oleh mata pelajaran, ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

E. Tujuan

  1. Mendeskripsikan peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS model Pembelajaran Berdasarkan Masalah.

  2. Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS model Pembelajaran Berdasarkan Masalah.

F. Manfaat

  1. Bagi Universitas Sanata Dharma Menambah referensi bacaan mengenai penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah bagi keperluan yang mendasar dalam pembelajaran khususnya di Sekolah Dasar.

  2. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan tentang penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah dalam pembelajaran IPS.

3. Bagi Guru

a. Dapat menambah referensi mengenai penggunaan model pembelajaran inovatif khususnya model pembelajaran berbasis masalah.

4. Bagi Siswa

  a. Diharapkan dengan penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalahini dapat mengurangi bahkan menghilangkan kebosanan siswa dalam mengikuti kegiatan pembalajaran, khususnya IPS.

  b. Model pembelajaran ini dapat melatih kemampuan siswa dalam menentukan masalah dan pemecahanya, sehingga siswa memiliki kebiasaan berpikir kreatif.

  7 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Motivasi Belajar 1) Pengertian Motivasi Belajar

  Motivasi berasal dari Bahasa Inggris motivation yang berarti dorongan, pengalasan dan motivasi. Motif berarti keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan (Suryabrata,1984 dalam Ali Imron,1996:30).

  Dalam modul yang disusun oleh Wens Tanlain (2007:17), motivasi berarti keadaan yang mendesak seseorang sadar akan kebutuhannya. Motivasi seseorang menumbuhkan kesadaran akan kebutuhannya itu yang mendorongnnya untuk melakukan tindakan tertentu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhannya.

  Berdasarkan pengertian motivasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi belajar adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan tindakan tertentu yang mengakibatkan perubahan tingkah laku dalam dirinya yang bisa berupa perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.

  8

2) Jenis-Jenis Motivasi

  Ada dua macam motivasi yang dialami seseorang (Wens Tanlain (2007:18), yaitu :

  1) Motivasi intrinsik Motivasi instrisik dalah keadaan dalam diri seseorang yang mendesak dia sadar akan motifnya. Misalnya keadaan lapar dalam diri seseorang yang mendesaknya sadar bahwa ia membutuhkan makanan dan minuman segera, jadwal belajar yang dibuat sendiri oleh siswa menyadarkannya akan waktu melakukan kegiatan belajar.

  2) Motivasi Ekstrinsik Motivasi Ekstrinsik adalah keadaan diluar diri seseorang yang mendesak dia sadar akan motifnya. Misalnya tugas rumah yang diberikan guru kepada siswa menyadarkan siswa akan kebutuhan melakukan kegiatan belajar. Motivasi intrinsic sangat dibutuhkan oleh siswa SD, sebab ia belum mengenal baik motif-motifnya dan belum mampu mengatur motif- motifnya yang sudah ia sadari. Lambat laun motivasi ekstrinsik dibatasi dan siswa dibiasakan untuk menggunakan motivasi intrinsiknya.

  9 3) Fungsi Motivasi

  Ign. Masidjo (2006:12), motivasi mempunyai peran memberi dorongan dan semangat belajar pada siswa, sehingga siswa mempunyai banyak motivasi belajar dan energi untuk melangsungkan kegiatan belajarnya. Wens T. mengemukakan bahwa motivasi mendorong seseorang untuk melakukan tindakan tertentu berkaitan dengan pemenuhan kebutuhannya (2007:17).

  4) Faktor - faktor yang Mempengaruhi Motivasi

  Menurut Ali Imron (1996:99-105), ada 6 unsur yang mempengaruhi motivasi. Unsur-unsur tersebut adalah : 1) Cita-cita / Aspirasi Pembelajar

  Setiap manusia mempunyai cita-cita atau aspirasi tertentu dalam hidupnya. Manusia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai cita-cita dan aspirasi tersebut, meskipun banyak rintangan yang harus mereka hadapi. Oleh karena itu, cita-cita dan aspirasi sangat mempengaruhi terhadap motivasi seseorang. 2) Kemampuan Pembelajar

  Kemampuan belajar manusia yang satu dengan yang lain berbeda- beda. Ada yang mempunyai kemampuan belajar yang tinggi, ada juga yang mempunyai kemampuan belajar rendah. Kemampuan pembelajar mempunyai hubungan yang erat dan bahkan mempengaruhi motivasi belajar pembelajar. Bisa terjadi, seseorang menjadi rendah motivasi belajarnya terhadap bidang tertentu oleh

  10

  3) Kondisi pembelajar Ada dua macam kondisi belajar, yaitu kondisi fisik dan kondisi psikis. Kondisi fisik dan kondisi psikis seseorang sama-sama berpengaruh terhadap motivasi belajarnya. Ada kalanya seseorang pada masa-masa sebelumnya bermotivasi belajar tinggi, tiba-tiba menjadi rendah hanya karena kondisi fisik dan psikologisnya terganggu atau sakit. Tidak jarang seseorang yang termotivasi belajarnya biasa-biasa saja, tiba-tiba berubah karena kondisi fisik dan psikologisnya dalam keadaan prima. 4) Kondisi lingkungan belajar Lingkungan belajar meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

  Lingkungan fisik adalah tempat dimana pembelajar tersebut belajar. Apakah kondisinya nyaman atau tidak, segar atau pengap, dan sebagainya. Hal-hal demikian ini berpengaruh terhadap motivasi belajar. Sedangkan lingkungan sosial adalah lingkungan seseorang dalam kaitannya dengan orang lain, misalnya kelompok belajar, lingkungan sepermainan, dan lingkungan sebaya. Harus diakui bahwa kelompok belajar, lingkungan sepermainan, dan lingkungan sebaya juga menentukan motivasi belajar seseorang.

  5) Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran turut mempengaruhi motivasi belajar seseorang. Unsur-unsur yang dimaksud di sini adalah : a) Motivasi dan upaya memotivasi siswa utuk belajar

  b) Bahan belajar dan upaya penyediaannya

  11

  d) Suasana belajar dan upaya pengembangannya e) Kondisi subjek belajar dan upaya penyiapan dan peneguhannya.

  f) Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar Guru yang sungguh-sungguh dalam membelajarkan pembelajar, menjadikan tingginya motivasi belajar pembelajar. Dengan gairah mengajar yang tinggi serta senantiasa memberikan pelajaran dengan menarik, akan memberikan berpengaruh terhadap gairah belajar pembelajar.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

  Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Kurniawan (dalam Depdikbud, 1995:787) menyatakan bahwa prestasi berarti hasil yang telah dicapai, sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.

  Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Kamus besar bahasa Indonesia; 700).

  Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar. Menurut Saifudin Anwar (2005 : 8-9)

  12

  mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Testing pada hakikatnya menggali informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terrencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi.

  Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan prestasi belajar adalah penguasaan atau keterampilan belajar siswa yang dikembangkan oleh mata pelajaran, ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

b. Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

  Prestasi belajar menurut Muhibbin Syah meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa (2003: 213). Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut :

1) Faktor Internal

  a) Faktor jasmani (fisiologis) yang bersifat bawaan maupun yang diperolehnya, misalnya : pengelihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.

  13

  b) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas: (1) Faktor interaktif yang meliputi: (a) Faktor parsial yaitu kecerdasan dan bakat.

  (b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki (2) Faktor non interaktif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi penyesuaian diri.

c) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

2)Faktor eksternal

  a) Faktor yang bersumber dari lingkangan sekolah atau lembaga (1) Cara memberi pelajaran (2) Kurangnya bahan bacaan (3) Kurangnya pelajaran alat-alat pelajaran (4) Penyelenggaraan pelajaran terlalu padat

  b) Faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga Sebagian besar waktu belajar dilaksanakan di rumah. Apabila kurang kontrol dan keluarga anak banyak yang kurang konsentrasi dalam belajar.

  c) Faktor yang bersumber dari masyarakat (1) Aktif berorganisasi (2) Tidak dapat mengatur waktu

  14 Berdasarkan penjelasan mengenai prestasi, dapat disimpulkan

  bahwa prestasi belajar adalah penguasaan atau keterampilan belajar siswa yang dikembangkan oleh mata pelajaran, ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

3. Pembelajaran IPS SD

a. Hakikat Pembelajaran IPS SD

  Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum sekolah mulai tingkat SD/MI/SDLB hingga tingkat menengah (SMP/MTs). Sapriya (2009:7) berpendapat bahwa IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Nama IPS sejajar dengan mata pelajaran IPA yang juga merupakan intergrasi dari beberapa mata pelajaran, yaitu Biologi, Kimia, dan Fisika. Menurut Jean Jarolimek dalam Thamrin Talut dan M.Abduh (1980:1) ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu yang mengkaji manusia dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan fisiknya.

  Istilah IPS di sekolah dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan. Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena yang lebih dipentingkan adalah dimensi pedagogik dan psikologis

  15 Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada jenjang

  pendidikan dasar dan menengah, karena siswa sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat siswa dapat belajar melalui media cetak, media elektronika, maupun secara langsung melalui pengalaman hidupnya ditengah-tengah masyarakat. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak secara rasional dan bertanggungjawab dalam memecahkan masalah- masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupannya.

  Dengan demikian penyampaian materi IPS terhadap siswa sekolah dasar dilakukan secara terpadu dan bertahap. Diawali dari pengetahuan di lingkungan sekitar siswa, kemudian dilanjutkan dengan pengetahuan diluar lingkungan siswa. Rancangan kegiatan pembelajaran yang disusun oleh guru hendaknya disuaikan dengan kondisi dan perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang dilakukan benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa.

  Jadi peneliti mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran IPS merupakan pembelajaran yang mengarah pada kemampuan siswa untuk lebih mahami lingkungan disekitarnya. Mereka sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Pengetahuan yang mereka miliki ini diharapkan dapat membantunya dalam memenuhi kebutuhan hidup serta mampu menentukan sikap dalam suatu situasi sosial, berbangsa dan bernegara.

  16

b. Tujuan Pembelajaran IPS

  Pada dasarnya tujuan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta memberi bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Di tingkat SD, tujuan IPS adalah untuk mempersiapkan para siswa sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial (Sapriya, 2009:12). Oleh karena itu, IPS mempunyai peran yang sangat penting bagi para siswa untuk menghadapi berbagai macam persoalan kehidupan sosialnya.

  Dalam buku Sapriya (2009:194), dijelaskan bahwa mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta menjadi warga negara dunia yang cinta damai.

  Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pengajaran

  IPS adalah untuk membina afeksi sila-sila Pancasila, kognisi (pengetahuan yang didapat dari proses berfikir), dan psikomotor peserta didik untuk menjadi manusia pembangun Indonesia untuk mempersiapkan siswa studi lanjut di bidang social science, mendidik kewarganegaraan yang baik, melatih siswa berfikir demokratis, pembinaan warga negara Indonesia atas dasar moral

  17

c. Ruang Lingkup IPS

  Dalam buku Nursid Sumaatmadja (1979:11), dijelaskan bahwa ruang lingkup IPS adalah manusia pada konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Apa yang menjadi ruang lingkup Ilmu Sosial juga menjadi ruang lingkup yang dipelajari IPS, dengan kata lain ruang lingkup Ilmu Sosial sama dengan ruang lingkup IPS.

  Ruang lingkup pengajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar dibatasi sampai gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah.

  Terutama gejala dan masalah sosial dalam kehidupan sehari-hari siswa SD.

4. Pembelajaran Berbasis Masalah

a. Hakekat Pembelajaran Berbasis Masalah

  Istilah Pembelajaran Berbasis Masalah diadopsi dari istilah bahasa Inggris yaitu Problem Based Instruction (PBI). Model Pembelajaran Berbasis Masalah dikenal sejak zaman John Dewey. Dalam dunia pendidikan PBI sudah banyak digunakan karena model pembelajaran ini berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata yang dihadapi siswa sehari- hari.

  Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan model yang memfokuskan pada siswa dengan mengarahkan siswa menjadi pebelajar yang mandiri dan terlibat langsung secara aktif dalam pembelajaran berkelompok (Yatim Riyanto, 2009:288). Dalam model ini dapat

  18

  inkuiri, kemandirian, dan percaya diri dalam memecahkan masalah sehingga diperoleh solusi masalah yang rasional dan autentik.

  Menurut Duch (dalam M. Taufiq Amir (2008:21)) pembelajaran berbasis masalah adalah metode pendidikan yang mendorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah- masalah di dunia nyata.

  Arends (Nurhayati Abbas, 2000: 12) menyatakan bahwa model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik, sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inquiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri.

  Pendekatan pembelajaran ini mengutamakan proses belajar dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri. Pembelajaran Berbasis Masalah penggunaannya di dalam tingkat berpikir lebih tinggi, dalam situasi berorientasi pada masalah, termasuk bagaimana belajar

  Pembelajaran Berbasis Masalah dilandasi oleh teori belajar konstruktivisme, karena siswa memproses informasi dalam dirinya dan menyusun pengetahuannya sendiri. Pada saat pembelajaran dimulai dengan menyajikan masalah yang nyata dihadapi siswa, kemudian siswa berproses mencari penyelesaian masalah sehingga siswa dapat membangun pemahamannya sendiri terhadap masalah tersebut.

  19 Jadi berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

Dokumen yang terkait

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas V DI SD Kanisius Notoyudan 1.

0 0 180

Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS-2 SMAN 1 Minggir tahun ajaran 2011/2012.

0 0 206

Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS I SMA N 1 Mlati tahun ajaran 2011/2012.

0 0 194

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan I.

0 1 158

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Daratan semester 2 tahun 2011.

0 2 187

Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS I SMA N 1 Mlati tahun ajaran 2011 2012

0 0 192

Peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas XI IPS 2 SMAN 1 Minggir tahun ajaran 2011 2012

0 1 204

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas V DI SD Kanisius Notoyudan 1

0 0 178

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan I

0 0 156

Hubungan pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 199