Hubungan pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

  

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

KELAS V SEKOLAH DASAR KANISIUS DEMANGAN BARU

TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh :

  

Cicilia Oktarina Wijayanti

NIM : 07 1134 016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KANISIUS DEMANGAN BARU TAHUN PELAJARAN 2010/2011

  Oleh:

  CICILIA OKTARINA WIJAYANTI NIM : 07 1134 016

  Telah disetujui oleh: Pembimbing I Drs. Puji Purnomo, M.Si tanggal 26 Agustus 2011 Pembimbing II Drs. J. Sumedi tanggal 26 Agustus 2011

  SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KANISIUS DEMANGAN BARU TAHUN PELAJARAN 2010/2011

  Dipersiapkan dan ditulis oleh: Cicilia Oktarina Wijayanti

  NIM : 07 1134 016 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 12 September 2011 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

  Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : Drs. Puji Purnomo, M. Si. .............................

  Sekretaris : Dra. Haniek Sri Pratini, M. Pd. ............................. Anggota : Drs. Puji Purnomo, M. Si. ............................. Anggota : Drs. J. Sumedi ............................. Anggota : Drs. YB. Adimassana, M. A. .............................

  Yogyakarta, 12 September 2011 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan

  

PERSEMBAHAN

  Karya ini kupersembahkan kepada :  Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menemani ku dan menguatkan ku.

   Bunda Maria yang setia mendengar keluhan ku.

   Bapak dan Ibu ku tercinta.

   Mas Ari dan Mbak Esti.  Sahabat ku Beatrice, Anna, Didik, Arnis, Mater, Nuning we are the best.

   Mas Benny.  Semua orang yang aku jumpai dalam hidup ku ini.

   Almamater ku tercinta.

  

MOTTO

  “Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.” (Mazmur 145)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 12 September 2011 Penulis

  (Cicilia Oktarina Wijayanti)

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Cicilia Oktarina Wijayanti Nomor Mahasiswa : 071134016

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KANISIUS

DEMANGAN BARU TAHUN PELAJARAN 2010/2011

  beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal :12 September 2011 Yang menyatakan (Cicilia Oktarina Wijayanti)

  

ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR KANISIUS DEMANGAN BARU

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

  Cicilia Oktarina Wijayanti Universitas Sanata Dharma

  2011 Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui bagaimana pola asuh orang tua demokratis di Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran

  2010/2011, (2) Mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa kelas V di Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011, (3) Mengetahui adakah hubungan antara pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011, (4) Mengetahui besar sumbangan pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011.

  Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif tingkat korelasi. Subyek penelitian yaitu siswa kelas V di Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru pada Tahun Pelajaran 2010/2011, yang berjumlah 113 siswa. Variabel penelitian ada dua yaitu variabel bebas pola asuh orang tua demokratis dan variabel terikat prestasi belajar siswa. Alat pengumpulan data berupa angket dan nilai rapor siswa. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi serial dengan taraf signifikansi 1%.

  Hasil penelitian : (1) Pola asuh orang tua demokratis rendah sebesar 24%, pola asuh orang tua demokratis sedang sebesar 19%, dan pola asuh orang tua demokratis tinggi sebesar 57%. (2) Prestasi belajar siswa rendah 24%, prestasi belajar siswa sedang 55% dan prestasi belajar siswa tinggi 19%. (3) Pola asuh orang tua demokratis memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa dengan nilai r = 0,797 dan signifikan pada taraf 1%. (4) Pola asuh orang tua demokratis memberi sumbangan 79,7% terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua demokratis memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas V di Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru, pada Tahun Pelajaran 2010/2011. Orang tua diharapkan menggunakan pola asuh orang tua demokratis, karena pola asuh orang tua demokratis sangat baik digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar anak. Kata kunci : pola asuh orang tua demokratis, prestasi belajar siswa.

  ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN THE DEMOCRATIC NURTURING PATTERN AND THE ACADEMIC ACHIEVEMENT OF THE FIFTH GRADE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS OF KANISIUS DEMANGAN BARU

  IN THE ACADEMIC YEAR 2010/2011 Cicilia Oktarina Wijayanti Sanata Dharma University

  2011 The aims of the research were to identity: (1) how democratic nurturing pattern of the fifth grade students of Kanisius Demangan Baru Elementary School in the Academic Year 2010/2011, was (2) how the academic achievement of the fifth grade of Kanisius Demangan Baru Elementary School in the Academic Year 2010/2011, was (3) and whether there was any correlation between democratic nurturing pattern and the academic achievement of the fifth grade of Kanisius Demangan Baru Elementary School in the Academic Year 2010/2011, (4) the role of the democratic nurturing pattern in the academic achievement of the fifth grade of Kanisius Demangan Baru Elementary School in the Academic Year 2010/2011.

  This research was a descriptive research of correlation levels. The research population was 113 fifth graders of Kanisius Demangan Baru Elementary School in the Academic Year 2010/2011. The two variables used in this research were the democratic nurturing pattern serving on the independent variable and the student’s academic achievement as the dependent variable. The data was collected using questionnaires and from the students grades, while the data gathering technique used serial correlation technique with the significant of 1%.

  The results of this research were: (1) par ent’s democratic nurturing pattern could be classified into low (24%), medium(19%), and high(57%), (2) student academic achievement could be categorized into low(24%), medium(55%), and high(19%), (3) the democratic nurturing had a positive and significant correlation towards the academic achievement with the value r= 0.797 and the significant 1% level, (4) the democratic nurturing contributed 79.9% of the academic achievement. Based on these results it could be concluded that the parent’s democratic nurturing pattern had a positive and significant correlation towards the academic achievement of the fifth graders of Kanisius Demangan Baru Elementary School in the Academic Year 2010/2011. Therefore, parents were suggested to apply democratic nurturing pattern because it could increase learning motivation.

  Key words: democratic nurturing pattern, academic achievement.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

  Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini diberi judul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru Tahun Pela jaran 2010/2011”.

  Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan nasehat dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Rohandi, Ph. D, selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Drs. Puji Purnomo, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

  3. Drs. Puji Purnomo, M.Si, selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan ijin penelitian, membagi ilmunya kepada penulis serta pesan- pesan yang sangat berarti bagi penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

  4. Drs. J. Sumedi, selaku dosen pembimbing kedua yang bersedia memberikan bimbingan, meluangkan waktu guna mengkritisi skripsi penulis sampai selesai.

  5. Drs. YB. Adimassana, M. A, yang telah bersedia menguji skripsi.

  6. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membagikan ilmunya kepada penulis.

  7. Karyawan-karyawati Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bekerja dengan giat dan membagi senyumnya kepada penulis.

  8. Bapak Kepala Sekolah SD Kanisius Wirobrajan yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan uji coba.

  9. Guru serta siswa Kelas VB SD Kanisius Wirobrajan yang sudah memperkenankan penulis untuk melakukan uji coba.

  10. Y. Hariyanta, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Demangan Baru yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  11. Bapak dan Ibu Guru Kelas V SD Kanisius Demangan Baru yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menggunakan kelas dan meminta data yang mendukung skripsi.

  12. Siswa Kelas V SD Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011 yang bersedia meluangkan waktu, untuk mengisi angket penelitian.

  13. Orang tua ku Bapak FX. Wijiyono dan Ibu MM. Murjinem yang selalu memberikan doa, nasehat, dukungan, serta bantuan berupa materiil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  14. Mas Ari, Mbak Esti terima kasih atas dukungan, doa dan ceramahnya.

  15. Yohanes Benny Triputro yang selalu memberi dukungan, senyum, doa serta perhatiannya.

  16. Sahabat-sahabat ku : Master (07 1134 003), Anna (07 1134 010), Didik (07 1134 013), Beatrice (07 1134 014), Arnis (07 1134 015), Nuning (07 1134 021). Makasih teman-teman atas semua yang kalian bagi dengan ku.

  17. Teman-teman PGSD S1 angkatan 2007, terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini semoga kita selalu sukses. Serta semua orang yang membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis tulis satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis menerima kritik maupun saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna kemajuan penulis di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa dan semua pihak yang membacanya.

  Yogyakarta, 12 September 2011 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv HALAMAN MOTTO ................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................... vii ABSTRAK .................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................. ix KATA PENGANTAR .................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

  BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3 C. Batasan Istilah ............................................................................ 4 D. Tujuan Penelitian......................................................................... 5

  E. Manfaat Penelitian....................................................................... 5

  BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................ 6 A. Pola Asuh Orang Tua ................................................................... 6

  1. Pengertian Pola Asuh ............................................................ 6

  2. Macam Pola Asuh .................................................................. 6

  3. Keunggulan Pola Asuh Demokratis ....................................... 18

  B. Prestasi Belajar ............................................................................. 21

  1. Pengertian Prestasi.................................................................. 21

  2. Pengertian Belajar .................................................................. 21

  3. Pengertian Prestasi Belajar ..................................................... 23

  4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............... 23

  C. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Demokratis terhadap Prestasi Belajar Siswa .................................................................. 37

  D. Hipotesis ....................................................................................... 39

  BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 40 A. Jenis Penelitian ............................................................................. 40 B. Variabel Penelitian ...................................................................... 40 C. Definisi Operasional Variabel ..................................................... 41 D. Tempat Penelitian......................................................................... 41 E. Jadwal Penelitian .......................................................................... 42 F. Subyek Penelitian ......................................................................... 42 G. Alat Pengumpulan Data ............................................................... 43

  1. Angket Pola Asuh Demokratis ............................................... 43

  2. Uji Coba Alat Ukur ................................................................ 53

  3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 59

  4. Teknik Analisis Data .............................................................. 59

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 64 A. Hasil Penelitian ............................................................................ 64

  1. Pola Asuh Orang Tua Demokratis Siswa Kelas V SD Kanisius Demangan Baru ...................................................... 64

  2. Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Demangan Baru ..................................................................... 70

  3. Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua Demokratis terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Demangan Baru ....................................................... 77

  4. Besar Sumbangan Pola Asuh Orang Tua Demokratis terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Demangan Baru ..................................................................... 87

  B. Pembahasan .................................................................................. 88

  1. Pola Asuh Orang Tua Demokratis .......................................... 88

  2. Prestasi Belajar Siswa............................................................. 91

  3. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa ....................................................................................... 93

  BAB V PENUTUP ......................................................................................... 100 A. Kesimpulan .................................................................................. 100 B. Saran ............................................................................................. 102

  DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 103 LAMPIRAN ................................................................................................... 106

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 3.1 Jadwal penelitian ......................................................................... 42Tabel 3.2 Rincian subyek penelitian ........................................................... 42Tabel 3.3 Indikator pola asuh orang tua demokratis .................................... 45Tabel 3.4 Indikator dan sebaran item pola asuh orang tua demokratis sebelum uji coba .......................................................................... 50Tabel 3.5 Rangkuman hasil uji validitas ...................................................... 56Tabel 3.6 Klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas suatu tes ...................... 57Tabel 3.7 Hasil perhitungan koefisien reliabilitas....................................... 58Tabel 3.8 Pengelompokan skor angket pola asuh orang tua demokratis ..... 61Tabel 3.9 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi ....... 63Tabel 4.1 Data interval skor pola asuh orang tua demokratis ...................... 64Tabel 4.2 Data skor pola asuh orang tua demokratis siswa kelas V

  SD Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011 ......... 65

Tabel 4.3 Data interval nilai prestasi belajar siswa ...................................... 71Tabel 4.4 Data prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius

  Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011 .............................. 71

Tabel 4.5 Skor pola asuh orang tua demokratis dan prestasi belajar siswa ............................................................ 79Tabel 4.6 Subyek tiap kelompok .................................................................. 82Tabel 4.7 Proporsi individu dalam setiap kelompok .................................... 83Tabel 4.8 Nilai rata-rata (mean) dari setiap kelompok ................................ 83Tabel 4.9 Besar ordinat ................................................................................ 84Tabel 4.10 Tabel kerja ................................................................................... 84

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema hubungan pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa .................................................. 37Gambar 4.1 Diagram persentase pola asuh orang tua demokratis siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru

  Tahun Pelajaran 2010/2011 ...................................................... 70

Gambar 4.2 Diagram persentase prestasi belajar siswa kelas V SD

  Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011.............. 77

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Angket pola asuh demokratis (uji coba) ................................. 107 Lampiran 2 Hasil uji coba angket (skor 4,3,2,1) ........................................ 115 Lampiran 3 Hasil uji coba angket (skor 0 dan 1) ....................................... 119 Lampiran 4 Validitas tiap indikator dan sebaran item pola asuh orang tua demokratis .............................................................. 123 Lampiran 5 Revisi item soal angket pola asuh orang tua demokratis ........ 126 Lampiran 6 Hasil analisis uji validitas angket pola asuh orang tua demokratis dengan program SPSS ......................... 127 Lampiran 7 Hasil analisis uji reliabilitas angket uji coba pola asuh orang tua demokratis .............................................. 128 Lampiran 8 Indikator dan sebaran item pola asuh orang tua demokratis setelah uji coba .................................................... 130 Lampiran 9 Kisi-kisi soal setelah uji coba ................................................. 132 Lampiran 10 Angket pola asuh demokratis (penelitian) .............................. 134 Lampiran 11 Daftar nilai rapor kelas V SD Kanisius Demangan Baru

  Tahun Pelajaran 2010/2011 .................................................... 140 Lampiran 12 Hasil angket penelitian (skor 4,3,2,1) ..................................... 143 Lampiran 13 Hasil angket penelitian (skor 0 dan 1) .................................. 152 Lampiran 14 Hasil analisis uji reliabilitas angket penelitian

  Lampiran 15 Skor pola asuh orang tua demokratis dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011 .................................................... 166

  Lampiran 16 Tabel nilai-nilai r Product-Moment dari Pearson .................. 169 Lampiran 17 Tabel ordinat pada kurva normal ............................................ 170 Lampiran 18 Hubungan antar kelompok pola asuh orang tua demokratis dengan kelompok prestasi belajar siswa kelas V

  SD Kanisus Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011 ..... 172 Lampiran 19 Surat izin uji coba ................................................................... 176 Lampiran 20 Surat izin penelitian ................................................................ 177 Lampiran 21 Surat keterangan penelitian .................................................... 178 Lampiran 22 Gambar peneliti melakukan penelitian .................................. 179

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah A. Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang yang paling dasar guna menempuh

  pendidikan formal. Siswa SD pada umumnya berusia 6 - 12 tahun, pada usia ini anak lebih bisa bersosialisasi dibandingkan pada masa kanak-kanak yang masih bergantung pada orang lain (Piaget dan Inhelder, 2010:131). Anak SD pada umumnya sudah bisa bersosialisasi untuk mempunyai teman bermain, hal ini dapat terlihat pada saat anak bermain secara berkelompok.

  Pada usia SD anak sudah mempunyai keinginan untuk bersaing dengan teman bermainnya, hal ini dikarenakan pada usia tersebut anak mempunyai keinginan untuk menjadi yang terbaik dibandingkan dengan teman yang lainnya. Persaingan yang dilakukan anak usia SD misalnya dalam hal nilai yang diperoleh di sekolah, dan menang kalah dalam permainan. Persaingan yang dilakukan masih tergolong sehat, ini dikarenakan dalam diri anak tidak ada niatan untuk berlaku tidak adil pada temannya.

  Penulis pada saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) menemukan beberapa siswa yang memiliki keinginan untuk bersaing dengan temannya, persaingan yang dilakukan dalam hal perebutan prestasi. Seperti yang terlihat pada saat nilai Ujian Tengah Semester (UTS) matematika dibagikan ada beberapa siswa yang nampak murung, hal ini dikarenakan nilai yang diperoleh di bawah temannya. Siswa yang nilainya di bawah temannya berharap nilainya tidak di bawah temannya lagi dengan cara belajar lebih giat di rumah.

  Kegiatan belajar yang dilakukan anak di rumah tidak luput dari pantauan anggota keluarga, hal ini dikarenakan pada anak usia SD masih membutuhkan bimbingan dari anggota keluarga terlebih pada saat anak mempelajari lima mata

  pelajaran inti yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Penulis menemukan beberapa anak SD yang mengalami kesulitan belajar pada lima mata pelajaran inti, hal ini penulis temukan pada saat melaksanakan kegiatan bimbingan individu untuk tugas PPL. Maka dari itu, dibutuhkan peran anggota keluarga guna meningkatkan prestasi belajar anak khususnya pada lima bidang studi tersebut.

  Anggota keluarga yang dimaksud yaitu, orang tua, kakak, adik, nenek, kakek, tante, om dan saudara yang lainnya. Peran anggota keluarga sangat dibutuhkan oleh anak, hal ini dikarenakan dalam belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmani, psikologis, dan non intelektual sedangkan faktor eksternal meliputi faktor sosial yang dimana keluarga merupakan salah satu faktornya. (Ahmadi, 1991:130 - 131).

  Anggota keluarga yang paling dominan dalam memantau anaknya belajar yaitu orang tua. Orang tua mamantau serta memberikan pengasuhan yang tepat kepada anaknya, karena orang tua mengharapkan anaknya dapat berhasil di kemudian hari. Pengasuhan yang tepat, dapat membuat pertumbuhan anak menjadi baik secara rohani maupun jasmani. Pola pengasuhan yang diterapkan orang tua kepada anak ada beberapa macam, diantaranya pola asuh otoriter (otoritarian), pola asuh demokratis (otoritatif), pola asuh mengabaikan, dan pola asuh yang menuruti (Santrock, 2007:167).

  Pola asuh otoriter misalnya, pola asuh ini menerapkan batas dan kendali yang tegas kepada anak. Anak dengan pengasuhan otoriter akan pula menjadi tegas namun tidak akan peduli dengan penjelasan apapun. Pola asuh demokratis mendorong anak untuk mandiri dan menerapkan batas yang wajar pada tindakan mereka, Anak dengan pengasuhan ini bisa mandiri, dan berorientasi pada prestasinya. Pola asuh mengabaikan orang tua tidak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh anak, akibatnya pengendalian dirinya buruk. Pola asuh yang menuruti, orang tua sangat telibat dalam kehidupan anak namun tidak menuntut ataupun mengontrol akibatnya anak menjadi manja (Santrock, 2007:167).

  Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan demokratis biasanya memiliki anak yang peduli terhadap sesama, ceria, serta memiliki prestasi yang baik. Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud untuk mengetahui lebih lanjut apakah pola asuh orang tua demokratis dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu penulis bermaksud untuk melakukan penelitian tentang : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Demokratis terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011.

  Rumusan Masalah B.

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang akan diselidiki oleh penulis yaitu :

1. Bagaimanakah pola asuh orang tua demokratis siswa kelas V Sekolah Dasar

  Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011?

2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius

  Demangan Baru Tahun Ajaran 2010/2011?

  3. Apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011?

  4. Seberapa besar sumbangan pola asuh demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011?

  Batasan Istilah C.

  Batasan istilah pada penelitian ini yaitu pola asuh orang tua demokratis dan prestasi belajar siswa. Berikut ini merupakan penjelasan dari pola asuh orang tua demokratis dan prestasi belajar siswa:

  a. Pola asuh orang tua demokratis merupakan pola asuh yang dimana orang tua mendorong anak untuk dapat memiliki sikap mandiri namun orang tua tetap menerapkan batas dan kendali secara wajar pada apa saja yang akan dilakukan oleh anak. Anak dengan pengasuhan demokratis merupakan anak yang berorientasi tinggi pada prestasi

  b. Prestasi belajar merupakan hasil usaha kegiatan belajar yang meliputi penguasaan pengetahuan serta keterampilan yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal kemudian dinyatakan dalam bentuk angka maupun simbol dalam rapor yang telah dicapai anak dalam periode tertentu.

  Tujuan Penelitian D.

  Penelitian ini dilakukan guna mencapai tujuan sebagai berikut :

  1. Mengetahui bagaimana pola asuh orang tua demokratis siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011.

  2. Mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011.

  3. Mengetahui adakah hubungan antara pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru Tahun Pelajaran 2010/2011.

  4. Mengetahui seberapa besar sumbangan pola asuh orang tua demokratis terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru Tahun

Pelajaran 2010/2011. Manfaat Penelitian E.

  1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta pengalaman tentang pola pengasuhan orang tua yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

  2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pola asuh orang tua demokratis.

BAB II KAJIAN TEORI A. Pola Asuh Orang tua

  1. Pengertian Pola Asuh

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1088) pola merupakan gambaran yang digunakan sebagai contoh. Sedangkan asuh, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:96) merupakan jaga, bimbing serta pimpin. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua merupakan gambaran yang digunakan oleh orang tua guna membimbing, menjaga serta memimpin anaknya. Pengasuhan yang diberikan ini dimaksudkan supaya anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya, perkembangan yang diharapkan oleh orang tua yaitu dapat berkembang baik secara jasmani maupun rohani.

  2. Macam Pola Asuh

  Pola asuh orang tua merupakan suatu gaya pengasuhan yang digunakan orang tua guna mendidik anaknya. Pola asuh orang tua terdiri dari pola asuh otoriter (authoritarian), pola asuh demokratis (authoritative), pola asuh yang mengabaikan, dan pola asuh yang menuruti (Santrock, 2007:167). Berikut ini akan dijabarkan penjelasan tentang pola asuh orang tua:

a. Pola Asuh Orang Tua Otoriter (authoritarian)

  Pola asuh orang tua otoriter merupakan suatu pola asuh yang mana orang tua memegang kekuasaan tertinggi atas apa yang seharusnya dilakukan oleh anak. Orang tua yang menggunakan pola asuh otoriter ini, biasanya memutuskan segala sesuatu yang berkaitan dengan anak tanpa memperdulikan pendapat anak. Orang tua menghukum anak karena tindakan yang dilakukan anak, tidak sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua. Anak tidak diperkenankan untuk menyampaikan pendapatnya, sehingga keterampilan berkomunikasi anak menjadi berkurang. Orang tua yang menerapkan pola asuh seperti ini, akan menciptakan anak yang pemberontak dan keras kepala (Gunarsa, 2004:279 - 280).

  Menurut Budiyanto (1992:136 - 138) pola asuh otoriter sama halnya dengan pola asuh autokrat. Pola asuh otoriter disini, orang tua bersikap bahwa anak harus menuruti semua hal yang orang tua inginkan dengan cara memaksa supaya anak mau melakukannya. Anak dengan pengasuhan yang seperti ini akan menjadi anak yang berkecil hati, merasa bahwa mereka tidak mampu mengatasi permasalahan secara sendiri, membe rontak dan menolak saran dari orang tua.

  Menurut Yusuf (2010:51) pola asuh otoriter yaitu pola asuh di mana orang tua bersikap rendah hati namun dengan kontrol atau pengawasan yang tinggi. Orang tua yang menggunakan pengasuhan otoriter suka menghukum anak secara fisik, misalnya dengan memukuli anak, orang tua bersikap mengomando atau bak ketua yang sedang mengatur anak buahnya untuk melakukan sesuatu namun anak tidak diberi kesempatan untuk berpendapat.

  Anak dengan pengasuhan yang seperti ini akan menjadi anak yang mudah tersinggung, penakut, mudah stres, pemurung dan tidak mempunyai arah masa depan yang jelas.

  Pola asuh otoriter menurut Widyarini (2009:11) yaitu pola asuh yang mana orang tua berusaha untuk mengendalikan serta mengevaluasi semua perilaku anak berdasarkan standar mutlak dan nilai-nilai kepatuhan yang sudah ditetapkan oleh orang tua. Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan otoriter jarang mengabulkan keinginan si anak, sehingga anak merasa tertekan dan tidak bebas mengutarakan apa yang anak inginkan.

  Orang tua sering menerapkan hukuman kepada anak, karena anak tidak menjalankan tugas sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua.

  Menurut Hartono (2009:28 - 29) pola asuh otoriter sama dengan pola asuh orang tua yang “tidak menyetujui”, dalam pola asuh ini orang tua memiliki kecenderungan untuk meremehkan kemampuan anak. Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter sering menghukum anak, hal ini dilakukan walaupun anak tersebut tidak melakukan kesalahan. Pola pengasuhan otoriter membuat orang tua menekankan kepatuhan kepada anak, baik tingkah lakunya maupun menekankan kepatuhan pada pedoman- pedoman yang sudah ditentukan oleh orang tua. Anak dengan pola pengasuhan seperti ini membuat anak mengalami kesulitan untuk mengatur emosinya.

  Pola asuh otoriter merupakan suatu pola asuh di mana orang tua sering menanamkan sikap disiplin kepada anak, hal ini dimaksudkan supaya anak dapat memenuhi apa yang diinginkan oleh orang tua. Anak yang mendapat pengasuhan otoriter dari orang tuanya, akan menjadi anak yang canggung dalam bergaul, selalu tegang, bimbang dan bahkan menjadi labil (Kartono, 1985:22).

  Menurut Bidulph (1987:49 - 50) pola asuh otoriter merupakan suatu pola asuh di mana orang tua memiliki sifat agresif. Orang tua yang memiliki sifat agresif ini biasanya selalu marah pada anak walaupun anak tersebut kedapatan tidak bersalah. Orang tua yang menerapkan pengasuhan seperti ini akan mendapati anak yang takut dan terancam atau anak tersebut akan suka melawan perintah orang tua.

  Menurut Baumrind dalam buku Perkembangan Anak (Santrock, 2007:167) pola asuh otoriter (authoritarian) yaitu pola asuh di mana orang tua bersikap membatasi, menghukum, serta menuntut anak supaya anak menuruti apa yang diinginkan oleh orang tua. Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan otoriter menerapkan batas dan kendali pada anak serta meminimalisir adanya perdebatan secara verbal. Orang tua yang menggunakan pola pengasuhan otoriter sering memukul anak, serta menuntut anak menuruti apa yang telah ditentukan oleh orang tuanya. Anak dengan pengasuhan otoriter akan menjadi anak yang ketakutan, minder, tidak bahagia, serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang kurang baik.

  Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh otoriter yaitu pola asuh yang dimana orang tua bersikap tegas, disiplin, serta menuntut anak untuk menuruti apa saja yang diinginkan oleh orang tuanya. Orang tua yang menerapkan pengasuhan otoriter sering menerapkan hukuman kepada anak dalam bentuk fisik. Hal ini dilakukan supaya apa yang diharapkan oleh orang tua dapat dipenuhi oleh anak dan untuk meminimalisir adanya perdebatan secara verbal.

  Anak dengan pengasuhan otoriter akan menjadi anak yang mudah stres, hal ini terjadi karena luapan emosi yang tidak dapat anak utarakan atau ungkapkan. Selain itu, anak akan merasa tidak nyaman bersama dengan orang tuanya. Maka tak jarang anak dengan pola asuh otoriter merasa tidak nyaman berada di rumah sendiri.

b. Pola Asuh Orang Tua Demokratis (authoritative)

  Menurut Baumrind dalam buku Perkembangan Anak (Santrock, 2007:167) pola asuh orang tua demokratis (authoritative) yaitu pola asuh yang mana orang tua mendorong anak untuk mandiri namun dengan menerapkan batas dan kendali secara wajar pada apa saja yang dilakukan oleh anak. Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan demokratis bersikap hangat dan penyayang. Orang tua yang demokratis menunjukkan dukungan dan rasa senangnya atas perbuatan positif yang telah dilakukan oleh anak. Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan demokratis ini, mengharapkan supaya anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya. Anak dengan pengasuhan demokratis akan menjadi anak yang ceria, ramah, mandiri, mampu mengatasi stres dengan baik, dan berorientasi pada prestasi.

  Pola asuh demokratis menurut Hartono (2009:30 - 31) merupakan pola asuh di mana orang tua demokratis merupakan orang tua pelatih emosi.

  Orang tua demokratis dalam hal ini merupakan orang tua yang sabar, berempati dengan semua yang dikatakan maupun yang dirasakan anak, membantu anak untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami oleh anak serta menawarkan petunjuk tentang bagaimana cara mengatur emosi. Anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan yang seperti ini akan menjadi anak yang bisa mengatur emosinya sendiri, menyelesaikan masalahnya sendiri, mempunyai harga diri yang tinggi, mampu mempunyai kesadaran akan pentingnya belajar, serta mampu bergaul dengan siapa saja dengan baik.

  Menurut Budiyanto (1992:6 - 9) pola asuh demokratis yaitu pola asuh yang mana orang tua memberi kesadaran kepada anak bahwa dia harus bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan kepada dirinya sendiri dan bukan kepada orang lain. Orang tua demokratis memiliki tanggung jawab serta kewajiban untuk membimbing serta mengasuh anaknya, namun tidak mempunyai hak untuk memaksakan kehendaknya sendiri kepada anak.

  Anak dengan pengasuhan demokratis sadar betul bahwa dia diberi kebebasan serta ketertiban, kebebasan dan ketertiban disini dimaksudkan supaya anak mengerti bahwa apa yang dia lakukan memiliki konsekuensinya sendiri. Seperti contoh, anak diberi kebebasan untuk bangun siang namun akibatnya yang berkaitan dengan ketertiban anak tersebut akan terlambat untuk sampai di sekolah. Anak dengan pengasuhan demokratis dilatih betul akan pentingnya bertanggung jawab, hal inilah yang menyebabkan anak dapat menjadi mandiri.

  Menurut Widyarini (2009:11) pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang mana orang tua berusaha mengarahkan anaknya secara rasional, menghargai komunikasi yang terjadi antara anak dengan orang tua maupun anak dengan orang lain serta memberi kesempatan kepada anak untuk mengutarakan apa yang dia inginkan. Menurut Widyarini (2009:11) “orang tua tidak mengambil posisi mutlak, tetapi juga tidak mendasarkan pada kebutuhan anak semata”, hal ini dapat terlihat bahwa orang tua demokratis tidak sepenuhnya mengiyakan atas apa yang diinginkan oleh anak, namun hanya bersifat mendukung atas apa yang akan dilakukan oleh anak, dan selanjutnya anaklah yang mempunyai peran besar dalam mewujudkan keinginannya tersebut.

  Menurut Yusuf (2010:52) pola asuh demokratis merupakan pola asuh di mana orang tua memiliki sikap renponsif atas apa yang dibutuhkan oleh anak, membantu anak supaya anak mampu mengungkapkan pendapat maupun hal-hal yang ingin anak ketahui, serta memberi penjelasan tentang akibat dari perbuatan yang baik maupun yang buruk. Anak dengan pengasuhan demokratis akan menjadi anak yang memiliki sikap setia kawan, percaya diri, mampu mengendalikan emosi, sopan, mampu bekerjasama dengan orang lain, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mampu menentukan tujuan hidup yang ingin dicapainya, serta berpusat pada prestasi maupun keberhasilannya.

  Menurut Gunarsa (2004:280 - 281) pola asuh demokratis yaitu pola asuh di mana anak selalu dilibatkan dalam urusan keluarga maupun dalam urusan anak itu sendiri. Orang tua demokratis menekankan peraturan, norma-norma serta nilai-nilai namun mereka bersedia untuk mendengarkan, memberi penjelasan serta bernegosiasi dengan anak. Orang tua demokratis menyatakan kekecewaan pada anak tidak dengan tindakan fisik melainkan dengan tindakan verbal, hal ini dilakukan karena hal ini lebih efektif dan dapat memotivasi anak untuk bertindak lebih hati-hati di dalam melakukan sesuatu. Anak dengan pengasuhan demokratis akan merasa bahwa suasana rumah begitu nyaman, penuh dengan kehangatan, serta anak akan memiliiki sikap untuk menghormati orang lain.

  Menurut Bidulph (1987:52 - 59) pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang mana orang tua memiliki sikap tegas kepada anak. Tegas yang dimaksud disini yaitu terbuka, memiliki tindakan yang mantap, percaya diri serta tenang. Anak yang hidup dengan pengasuhan demokratis sadar betul apa yang dikatakan oleh orang tua merupakan sesuatu yang harus mereka laksanakan, tetapi anak sama sekali tidak merasa bahwa hal tersebut merupakan tekanan dari orang tua.

  Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pola asuh demokratis yaitu pola asuh yang dimana orang tua mendorong anak untuk dapat memiliki sikap mandiri namun orang tua tetap menerapkan batas dan kendali secara wajar pada apa saja yang akan dilakukan oleh anak. Anak bebas melakukan apa saja namun dengan memperhatikan nilai, norma serta peraturan yang berlaku dalam agama, masyarakat maupun keluarga. Hal-hal yang akan dilakukan oleh anak merupakan hal-hal yang setidaknya anak sudah tahu betul dampak yang akan terjadi pada setiap tindakan yang akan dilakukannya.

  Anak dengan pengasuhan demokratis merupakan anak yang berorientasi tinggi pada prestasi, jadi dapat dilihat bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis merupakan orang tua yang peduli betul akan pendidikan anak. Anak diberi kebebasan untuk memilih apa yang dia sukai dan orang tua hanya bersifat mendukung dan selebihnya anaklah yang memiliki peranan penting dalam mewujudkan keinginannya tersebut. Anak dengan pola pengasuhan demokratis akan merasa nyaman di rumah, hal ini dikarenakan suasana rumah yang begitu hangat, penuh akan rasa saling menghormati serta rasa kebersamaan yang ada di dalamnya.

c. Pola Asuh Orang Tua yang Mengabaikan

  Menurut Gunarsa (2004:281) pola asuh orang tua yang mengabaikan merupakan pola asuh yang mana orang tua tidak memiliki kepedulian terhadap anak, memberikan izin kepada anak untuk melakukan apa saja tanpa mengontrol ataupun memberi batasan-batasan. Anak yang diasuh dengan pola pengasuhan seperti ini akan menjadi anak yang kurang bisa mengontrol dirinya sendiri, hal ini dikarenakan kurangnya kepedulian dari orang tua.

  Menurut Budiyanto (1992:135 - 136) pola asuh orang tua yang mengabaikan sama halnya dengan pola asuh „permisif‟, dalam pola asuh ini orang tua selalu menghindari konflik dengan anak hal ini dikarenakan, orang tua merasa tidak ada hak untuk ikut campur dengan apapun yang dilakukan oleh anak. Anak dengan pengasuhan seperti ini akan bebas menggunakan alkohol, obat bius, serta bebas melakukan apa saja yang dia mau. Anak dengan pengasuhan seperti ini, akan kehilangan harapan serta merasa bahwa hidup mereka tidak ada artinya bagi keluarga mereka atau orang tua mereka.