Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan I.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJ AR IPS MELALUI
MODEL PEMBELAJ ARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA
KELAS V DI SEKOLAH DASAR KANISIUS WIROBRAJ AN I
Antonius Wahyu Budi Santosa
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model
pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
IPS pada siswa kelas IV di SD Kanisius Wirobrajan 1 pada semester genap tahun
pelajaran 2010/2011.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan
dalam 2 siklus. Pada siklus I dan siklus II dilakukan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan membagi siswa

dalam beberapa kelompok dan diberi masalah. Pembelajaran dilaksanakan dalam
4 pertemuan, masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Data dikumpulkan
menggunakan hasil tes evaluasi pada akhir siklus dan pengamatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis
masalah dapat meningkatkan motivasi dan presasi belajar IPS siswa kelas V di SD
Wirobrajan 1 tahun pelajaran 2010/2011, khususnya pada materi peranan tokoh
perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Peningkatan motivasi

belajar siswa terlihat dengan persentase motivasi belajar siswa pada kondisi awal
50% dan meningkat pada akhir siklus II yaitu menjadi

80 %. Sedangkan

peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari kondisi awal siswa yang mencapai
KKM yaitu sebanyak 4,17%, pada akhir siklus I sebesar 72%, dan pada akhir
siklus II adalah sebesar 90%.
Kata kunci : motivasi belajar, prestasi belajar, Pembelajaran Berbasis Masalah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING INTELLIGENCE
OF SOCIAL SUBJ ECT WITH PROBLEM BASED LEARNING
STUDENT GRADE V OF ELEMENTARY SCHOOL WIROBRAJ AN 1
Antonius Wahyu Budi Santosa
Sanata Dharma University
2013
This research aimed to determine whether the use of problem based
learning can improve motivation and learning intelligence student of grade V
Elementary School Plaosan 1 Mlati for Social subject in second semester school
year 2010/2011.
This research is a class act who carried on with two cycles. In the first and
second cycle are done by problem based learning in dividing student into groups
and problem distributed. Learning is doing in four meeting, each cycle consist of
two meeting. Data collected to use instrument of written test in last cycle and

observation.
Result of research which show that problem based learning method can
improve motivation and learning intelligence student of grade IV Elementary
School Plaosan 1 in school year 2010/2011 in Social subject especially in material
of communication of technology development and transportation. Improvement
learn motivation of student can show with rate of learn motivation of student in
first condition 78% and improve in the end of cycle II to be 83,33%. While
improvement of learning intelligence can show from first condition which
minimal criteria complete (KKM) reach as many as 4,17%, in the end of cycle I
72%, and in the end of cycle II amounting to 90%.
Keyword : learn motivation, learning intelligence, Problem Based Learning.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJ AR IPS MELALUI

MODEL PEMBELAJ ARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA
KELAS V DI SEKOLAH DASAR KANISIUS WIROBRAJ AN I

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :
ANTONIUS WAHYU BUDI SANTOSA
NIM: 091134164

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
J URUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“M embangun mimpi untuk menyongsong hidup yang lebih cerah, tetapi

jangan terlena dengan mimpi tersebut karena mimipi selalu menyajikan
keindahan oleh sebab itu mari kita bangkit dari mimpi-mimpi untuk
menyongsong kenyataan di dunia ini penuh dengan semangat motivasi“

Skripsi ini kupersembahkan untuk :
1. Bapak Wignyo Sumarto

dan Ibu Lucia

Suyati yang senantiasa mendukung dan

mendoakanku.
2. Budiyati

yang

selalu

memberikan

dukungan.
3. Suster

Clarista

Yang

telah

meberikan


motivasi dan mendoakanku.
4. Maria Wuriusadani yang telah memberikan
dukungannya.
5. Kedua adik-adiku yang telah memberikan
motivasi.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.


Yogyakarta, 3 Mei 2013
Penulis

Antonius Wahyu Budi Santosa
NIM. 091134164

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJ UAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Antonius Wahyu Budi Santosa
NIM

: 091134164

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :
Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Kanisius
Wirobrajan 1
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan dan
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 3 Mei 2013

Yang menyatakan

( Antonius Wahyu Budi Santosa )

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJ AR IPS MELALUI
MODEL PEMBELAJ ARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA
KELAS V DI SEKOLAH DASAR KANISIUS WIROBRAJ AN I
Antonius Wahyu Budi Santosa
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model
pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
IPS pada siswa kelas IV di SD Kanisius Wirobrajan 1 pada semester genap tahun
pelajaran 2010/2011.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan
dalam 2 siklus. Pada siklus I dan siklus II dilakukan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan membagi siswa
dalam beberapa kelompok dan diberi masalah. Pembelajaran dilaksanakan dalam
4 pertemuan, masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Data dikumpulkan
menggunakan hasil tes evaluasi pada akhir siklus dan pengamatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis
masalah dapat meningkatkan motivasi dan presasi belajar IPS siswa kelas V di SD
Wirobrajan 1 tahun pelajaran 2010/2011, khususnya pada materi peranan tokoh
perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Peningkatan motivasi

belajar siswa terlihat dengan persentase motivasi belajar siswa pada kondisi awal
50% dan meningkat pada akhir siklus II yaitu menjadi

80 %. Sedangkan

peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari kondisi awal siswa yang mencapai
KKM yaitu sebanyak 4,17%, pada akhir siklus I sebesar 72%, dan pada akhir
siklus II adalah sebesar 90%.
Kata kunci : motivasi belajar, prestasi belajar, Pembelajaran Berbasis Masalah
vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING INTELLIGENCE
OF SOCIAL SUBJ ECT WITH PROBLEM BASED LEARNING
STUDENT GRADE V OF ELEMENTARY SCHOOL WIROBRAJ AN 1
Antonius Wahyu Budi Santosa
Sanata Dharma University
2013
This research aimed to determine whether the use of problem based
learning can improve motivation and learning intelligence student of grade V
Elementary School Plaosan 1 Mlati for Social subject in second semester school
year 2010/2011.
This research is a class act who carried on with two cycles. In the first and
second cycle are done by problem based learning in dividing student into groups
and problem distributed. Learning is doing in four meeting, each cycle consist of
two meeting. Data collected to use instrument of written test in last cycle and
observation.
Result of research which show that problem based learning method can
improve motivation and learning intelligence student of grade IV Elementary
School Plaosan 1 in school year 2010/2011 in Social subject especially in material
of communication of technology development and transportation. Improvement
learn motivation of student can show with rate of learn motivation of student in
first condition 78% and improve in the end of cycle II to be 83,33%. While
improvement of learning intelligence can show from first condition which
minimal criteria complete (KKM) reach as many as 4,17%, in the end of cycle I
72%, and in the end of cycle II amounting to 90%.
Keyword : learn motivation, learning intelligence, Problem Based Learning.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan
Maha Kasih, karena berkat kemurahan rahmat dan kasih-Nya, skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Terutama
tugas ini dibuat sebagai usaha untuk memenuhi kompetensi guru berupa
kemampuan penguasaan bidang studi, memahami siswa, pembelajaran siswa dan
pengembangan kepribadian.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena kebaikan, dukungan,
bimbingan, dan keterlibatan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan
tulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta,
2. G. Ari Nugrahanta, SJ.,S.S.,BST., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma,
3. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan saran
yang sangat berguna bagi penulis,
4. Christina Tri Lestari, S.Pd selaku Guru Model yang telah bersedia untuk
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini,
5. Petugas Perpustakaan,
6. Kepala Sekolah, Dewan Guru, beserta siswa dan siswi kelas V SD
Kanisius Wirobrajan I yang telah banyak membantu terlaksananya
penelitian ini,
7. Keluargaku. Bapak Petrus Wignyo Sumarto, dan Simbah Kerto Setiko
yang selalu mendukung dan mendoakan dari Surga. Ibukku Lucia Suyati

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

yang selalu mendampingi dan mendukungku setiap saat, Kakakku Budi
Yati, Kus Miyati, Suster Clarista dan Adik tersayangku Ria dan Ririn yang
selalu memberi semangat dan menghiburku, terima kasih atas semua doa
dan dorongannya,
8. Teman-teman seperjuanganku, Mbak Dini, Mbak Dewi, Mbak Agnes, Pur,
Mbak Betris, Bu Erna, Mbak Desi, Mbak Liya, Mbak Ratih, Mbak Rita,
terima kasih atas kebersamaannya melalui suka duka dalam menyelesaikan
skripsi ini,
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis hingga selesainya skripsi ini.
Atas semua itu, penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Tuhan Yang
Maha Esa semoga kebaikan mereka mendapat balasan yang setimpal.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan
skripsi ini karena keterbatasan kemampuan penulis. Penulis berharap dengan
adanya skripsi ini semoga bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Akhirnya penulis akan selalu menerima dengan senang hati apabila ada kritik
dan saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.

Yogyakarta, 3 Mei 2013
Penulis

Antonius Wahyu Budi Santosa

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................... i
Halaman Persetujuan Pembimbing .................................................................... ii
Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii
Motto dan Persembahan ..................................................................................... iv
Pernyataan Keaslian Karya ................................................................................ v
Persetujuan Publikasi ......................................................................................... vi
Abstrak ..............................................................................................................vii
Abstract ......................................................................................................... viii
Kata Pengantar .................................................................................................. ix
Daftar Isi............................................................................................................ xi
Daftar Tabel.................................................................................................... xiii
Daftar Gambar ................................................................................................ xv
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................
A. Latar Belakang

1

............................................................................. 1

B. Batasan Masalah ............................................................................. 3
C. Rumusan Masalah............................................................................ 4
D. Batasan Pengertian .......................................................................... 4
E. Tujuan ............................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II. KAJ IAN TEORI ............................................................................... 8
A. Pembelajaran IPS ........................................................................... 8
B. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) ..........................................14
C. Motivasi .........................................................................................20
D. Belajar ............................................................................................23
E. Hubungan mata pelajaran IPS dengan PBM .....................................37
F. Kerangka Berpikir ..........................................................................38
G. Hipotesis .........................................................................................38
BAB III. METODE PENELITIAN ...............................................................39
A. Setting Penelitian ............................................................................39
B. Desain Penelitian ............................................................................41
C. Rencana Tindakan ..........................................................................42
D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ...................................46
BAB IV. LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............57
A. Diskripsi data ..................................................................................57
B. Komparasi .......................................................................................88
C. Pembahasan .....................................................................................89
BAB V. PENUTUP ..........................................................................................92
A. Kesimpulan .....................................................................................91
B. Saran .............................................................................................93
Daftar Pustaka ................................................................................................94

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Distribusi Jumlah Soal Menurut Tipe Dalam Kisi-Kisi
perencanaan penyusunan Soal ..............................................................55
Tabel 2 Waktu Penelitian ..................................................................................56
Tabel 3 Kondisi Awal Motivasi Belajar Siswa ...................................................58
Tabel 4. Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa ...............................................59
Tabel 5 Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa ....................................................61
Tabel 6 Prosentase keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa ..................................61
Tabel 7. Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I ..........................69
Tabel 8. Hasil Observasi Kegiatan Siswa ...........................................................71
Tabel 9. prestasi belajar siswa pada siklus I.......................................................73
Tabel 10 Frekuensi prestasi Belajar Siswa Siklus I .............................................74
Tabel 11. Analisis Data Siklus I .........................................................................75
Tabel 12. Keterlibatan Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II ..............................79
Tabel 13. prestasi belajar siswa Pada Siklus II...................................................81
Tabel 14. Frekuensi prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II ..................................82
Tabel 15 Kenaikan Nilai Rata- Rata ...................................................................83
Tabel 16 Hasil Pengisian Kuisioner Motivasi Setelah Penelitian ........................84
Tabel 17 Frekuensi hasil Pengisian Kuisioner Motivasi......................................85
Tabel 18 Hasil Evaluasi Belajar sebelum penelitian,
Setelah penelitian Siklus I, dan Siklus II .................................................85
Tabel 19. Rubrik penilaian kinerja saat diskusi kelompok ..................................86
Tabel 20. Rubrik penilaian produk .....................................................................87

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 21 Komparasi Hasil Penelitian Prestasi ....................................................88
Tabel 22. Pencapaian KKM pada Kondisi Awal, Akhir Siklus I,
dan Akhir Siklus II .................................................................................89

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR DIAGRAM
Gambar 1 Diagram 1 Motivasi Belajar Siswa Pada Keadaan Awal ....................60
Gambar 2 Diagram 2 Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa ...............................62
Gambar 3 Diagram 3 Keterlibatan Siswa Selama Siklus I ..................................70
Gambar 4 Diagram 4 Prestasi Belajar Siswa Siklus I .........................................75
Gambar 5 Diagram 5 Keterlibatan Siswa Dalam Siklus II ................................80
Gambar 6 Diagram 6. Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II ..............................83

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Sekolah Dasar merupakan tahap awal dari tingkatan pendidikan yang ada
di Indonesia. Ada dua macam sekolah yang ada di Indonesia yaitu sekolah Negeri
dan sekolah Swasta. Sekolah Negeri merupakan sekolah yang dikelola oleh
pemerintah sendiri, sedangkan sekolah Swasta adalah sekolahan yang dikelola
oleh suatu lembaga diluar tanggung jawab pemerintah. Banyak sekali sekolah
swasta yang ada di Indonesia, khususnya di Yogyakarta ada salah satu lembaga
swasta yang menangani sekolah swasta yaitu Yayasan Kanisius. Ada banyak
sekali sekolah yang tergabung dalam Yayasan Kanisius. Salah satunya yaitu SD
Kanisius Wirobrajan I. Letak SD ini tidak jauh dari pusat kota Yogyakarta. SD
Kanisius wirobrajan I terdapat di jalan HOS Cokroaminoto No. 8 Yogyakarta.
Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan I dikelola oleh kepala sekolah dan 18
guru. Terdapat dua belas kelas, satu laboratorium IPA, satu perpustakaan dan satu
laboratorium komputer. Keadaan sekolah ini sangat sejuk karena terdapat
beberapa pepohonan. Lingkungan masyarakat disekitar sekolah ini sebagian besar
pekerjaannya adalah karyawan swasta sehingga banyak orang tua yang sangat
sibuk, sehingga sebagian dari siswa SD Kanisius Wirobrajan I tidak mendapat
perhatian yang cukup dan belum terpantau dengan baik pada saat belajar. Orang
tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam perkembangan anak. Hal ini

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

yang menyebabkan banyak anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. Salah
satu kelas yang mengalami kesulitan belajar yaitu siswa kelas V.
Siswa kelas V sudah mulai dikenalkan beberapa mata pelajaran,
diantaranya Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, PKn, Bahasa Inggris,
Agama, Bahasa Jawa, Komputer. IPS merupakan salah satu pelajaran yang sudah
diperkenalkan sejak kelas satu Sekolah Dasar. Banyak orang beranggapan bahwa
mata pelajaran ini susah dimengerti karena sebagian besar berkaitan dengan hafalhafalan. Dalam pelajaran ini ada beberapa materi yang akan dipelajari oleh siswa
kelas V, diantaranya mengenai menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan
dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dalam mata pelajaran IPS sendiri
siswa diberi suatu cara penyelesaian dengan cara berdiskusi atau sharing
pengetahuan, mencari, menemukan pengetahuan secara aktif sehingga terjadi
peningkatan pemahaman ketika siswa mempelajari materi tentang peranan tokoh
perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia banyak siswa
mengalami kesulitan, kenyataan ini terlihat pada perolehan nilai yang didapat
siswa rendah yaitu di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). KKM yang
ditentukan pada pelajaran IPS yaitu 68. Sekitar 50% dari jumlah siswa kelas V
mendapat nilai di bawah KKM. Hal ini terjadi karena terdapat beberapa penyebab
baik dari segi guru maupun siswa sendiri. Misalnya saja guru dalam
menyampaikan suatu materi masih cenderug monoton tanpa memperhatikan
situasi dan kondisi kelas tersebut serta guru dalam menyampaikan materi
pelajaran belum mengoptimalkan media untuk menarik motivasi siswa,
sedangakan dari segi siswa sendiri dimungkinkan siswa belum mempunyai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

motivasi untuk belajar atau masih bermalas-malasan dalam menerima informasi
dari guru tersebut.
SD Kanisius Wirobrajan I sudah menerapkan beberapa strategi untuk
mengatasi hal ini seperti guru mengajar diwajibkan memakai media. Strategi
seperti ini tidak dapat mengatasi masalah yang terjadi pada anak, khususnya
masalah mata pelajaran IPS tentang peranan tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia melalui Pembelajaran berbasis masalah
(PBM).
Oleh sebab itu, penulis ingin mencoba meningkatkan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan mata pelajaran IPS
dengan menerapkan model pembelajaran Pembelajaran berbasis masalah (PBM).
Melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBM) ini siswa diharapkan
lebih mudah dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan peranan
tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia karena siswa
dapat bertukar pikiran dengan teman sebaya. Model pembelajaran berbasis
masalah (PBM) suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk
memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa
dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan
sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah (Ward, 2002;
Stepien, dkk.,1993).
B. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan waktu dan luasnya materi IPS maka dalam ini dibatasi
baik materi maupun variabelnya. Dari segi materi peneliti hanya membahas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

tentang peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
dan dari segi variabelnya dibatasi pada motivasi dan prestasi belajar.
C. Perumusan Masalah
Masalah-masalah penelitian ini secara spesifik dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apakah model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS ?
2. Apakah model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS ?
D. Batasan Pengertian
Agar tidak mengalami penafsiran yang berbeda maka penulis menulis batasan
pengertian sebagai berikut:
1

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan
menjadi lima aspek, yaitu kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi
verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto
(1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik.

2. Motivasi belajar adalah Huitt, W. (2001) mengatakan motivasi adalah suatu
kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan,
keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif
bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan.
3. IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

4. PBM adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk
memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga
siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah
tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah
(Ward, 2002; Stepien, dkk.,1993).
5. Mengajar berarti memberikan pengajaran untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi

E. Pemecahan Masalah
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang masalah dan tersirat
dalam rumusan masalah, permasalahan pada siswa Sekolah Dasar untuk mata
pelajaran yang berkaitan dengan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia dapat diatasi pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah yang diusahakan agar siswa dapat mencari
jawaban atas permasalahan yang dihadapi.
F. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
Untuk mengetahui apakah model pembelajaran berbasis masalah (Probelem-based
learning) dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran IPS yang berkaitan dengan peranan tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dikalangan siswa kelas V SD Kanisius
Wirobrajan I semester genap tahun ajaran 2010/2011.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

G. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Bagi penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang salah satu pendekatan
yang dipakai untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
IPS yang berkaitan dengan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia.
2. Bagi guru
Bagi rekan-rekan guru merupakan salah satu contoh model pembelajaran yang
dapat dikembangkan untuk materi pokok lain, mata pelajaran lain, dan kelas
lain.
3. Bagi sekolah
Laporan penelitian dapat menambah satu bacaan yang ada dalam perpustakaan
program studi, yang dapat dimanfaatkan untuk teman-teman mahasiswa.
4. Bagi siswa
Siswa menjadi lebih mudah dalam mempelajari materi ini dan terbantu untuk
menemukan cara-cara yang lebih efektif dalam menyelesaikan masalah,
sehingga kemampuan yang dimiliki siswa mengalami perubahan atau
peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

5. Bagi Universitas
Sebagai pedoman bagi mahasiswa terutama PGSD pada saat melaksanakan
praktik pembelajaran / pemantapan kemampuan mengajar khususnya pada
saat melaksanakan pembelajaran IPS.
6. Bagi pembaca
Sabagai salah satu informasi mengenai dunia pendidikan serta perkembangan
terutama pada waktu menyampaikan pembelajarn dan metode pembelajaran
yang dapat digunakan sebagai wacana untuk melaksanakan pembelajaran yang
lebih baik. Apabila akan melaksanakan penelitian, diharapkan penelitiannya
juga akan lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
A. Pengertian IPS
1. Pembelajaran IPS SD
a. Hakekat Pembelajaran IPS di SD
Hakekat IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia
sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dengan
kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat di
manapun mereka berada melalui handphone dan internet. Kemajuan Iptek
menyebabkan cepatnya komunikasi antara orang yang satu dengan lainnya, antara
negara satu dengan negara lainnya. Dengan demikian maka arus informasi akan
semakin cepat pula mengalirnya. Oleh karena itu diyakini bahwa “orang yang
menguasai informasi itulah yang akan menguasai dunia”.
Suatu tempat atau ruang dipermukaan bumi, secara alamiah dicirikan oleh
kondisi alamnya yang meliputi iklim dan cuaca, sumber daya air, ketinggian dari
permukaan laut, dan sifat-sifat alamiah lainnya. Jadi bentuk muka bumi seperti
daerah pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan daerah pegunungan akan
mempengaruhi terhadap pola kehidupan penduduk yang menempatinya.
IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu
tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu,

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan (Sumantri.
2001:89). Social Scence Education Council (SSEC) dan National Council for
Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education” dan
“Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat
terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu
hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya.
IPS dapat diartikan dengan “Kajian tentang masyarakat”. Selain itu,
Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari
suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. S. Nasution mendefinisikan IPS
sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran
sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang
berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai
subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.
Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi
yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang
berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benar-benar
dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan
bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian
disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah.
Mulyono Tj. (1980:8) memberi batasan IPS adalah merupakan suatu
pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu
Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti
sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

politik, dan sebagainya. Hal ini lebih ditegaskan lagi oleh Saidiharjo (1996:4)
bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari
sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi,
antropologi, politik.
b. Tujuan dan karakteristik pembelajaran IPS SD
Berdasarkan kurikulum 2004 untuk tingkat SD dinyatakan bahwa,
Pengetahuan Sosial (sebutan IPS dalam kurikulum 2004), bertujuan untuk:
1. Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan
kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis.
2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan
masalah, dan keterampilan social.
3. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
Tujuan pendidikan IPS menurut (Nursid Sumaatmadja. 2006) adalah
“membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian social yang berguna bagi dirinya serta
bagi masyarakat dan negara” Sedangkan secara rinci Oemar Hamalik
merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa,
yaitu : (1) pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap hidup belajar, (3) nilai-nilai
sosial dan sikap, (4) keterampilan (Oemar hamalik. 1992 : 40-41).
Karakteristik pada Masa Kelas Tinggi SD (Kelas 4,5, dan 6).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

a. Perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari .
b. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis.
c. Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus.
Selain itu ,karakteristik IPS, dapat dilihat dari berbagai pandangan. Salah
satunya adalah karakteristik IPS dilihat dari materi. Ada 5 macam sumber materi
IPS antara lain:
a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari
keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan
dunia dengan berbagai permasalahannya.
b. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan,
produksi, komunikasi, transportasi.
c.

Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan
antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai
yang terjauh.

d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang
dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokohtokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,
permainan, keluarga.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

Dengan demikian, IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS yang
dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak
menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam
mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang
bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing.
Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang
terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa atau dalam lingkungan yang
luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di masa sekarang maupun di
masa lampau. Dengan demikian siswa yang mempelajari IPS dapat menghayati
masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa lampau umat manusia.
Dengan bertolak dari uraian diatas, kegiatan pembelajaran IPS
membahas manusia dengan lingkungannya dari berbagai sudut ilmu sosial pada
masa lampau, sekarang, dan masa mendatang, baik pada lingkungan yang dekat
maupun lingkungan yang jauh dari siswa. Menurut Jean Piagiet, usia siswa SD (712 tahun) ada pada stadium operasional konkrit. Oleh karena itu, guru IPS harus
sungguh-sungguh memahami bidang studi IPS dan mampu merancang
pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya
penggalan waktu belajar tidak terlalu panjang, peristiwa belajar harus bervariasi,
dan yang tidak kalah pentingnya sajian harus dibuat menarik bagi siswa.

c. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS
IPS adalah ilmu sosial yang secara harfiah terbagi menjadi tiga sub bidang
ilmu yaitu Geografi, Sejarah dan Kependudukan. Masing masing bagian tersebut

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

dapat lagi dibedakan berdasarkan bidang kajian masing-masing. Semakin tinggi
kompleksitas kedalaman ilmu maka semakin sempit ruang lingkup yang dikaji.
Sedangkan untuk sekolah dasar pokok - pokok materi mengambil kepada 3 bidang
tersebut yang terkadang diberikan secara terintegrasi.
Pengenalan bidang geografi di SD lebih banyak menyajikan fenomena
alam baik di Indonesia maupun di luar negeri yang akan membangkitkan rasa
ingin tahu siswa. Sehingga siswa yang kreatif akan secara aktif mencari literaturliteratur tambahan selain buku yang direkomendasikan oleh sekolah. Bidang
sejarah dikenalkan kepada anak SD lebih banyak menguraikan cerita-cerita
kepahlawanan dengan batas pemahaman baik dan buruk. Dengan pengembangan
aspek sesungguhnya di antara baik dan buruk tersebut terdapat daerah pertanyaan
dari siswa yang memerlukan kesabaran guru untuk menjelaskannya berdasarkan
fakta dan landasan psikologis suatu peristiwa. Dalam hal ini akan memancing
peluang diskusi yang lebih banyak, sehingga peran serta siswa dalam kegiatan ini
akan lebih besar.

2. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
a. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah, selanjutnya disingkat PBM, merupakan
salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar
aktif kepada siswa. PBM adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa
untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga
siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah (Ward, 2002;
Stepien, dkk.,1993). Lebih lanjut Boud dan felleti, (1997), Fogarty(1997)
menyatakan bahwa PBM adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat
konfrontasi kepada

siswa dengan masalah-masalah praktis, berbentuk ill-

structured, atau open ended melalui stimulus dalam belajar.

b. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Menurut Tan, 2003 dalam Taufiq (2009:22) mengungkapkan ciri – ciri
atau karakteristik proses Pembelajaran Berbasis Masalah ( PBM ) adalah sebagai
berikut :
1. Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran
2. Biasanya masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang
disajikan secara mengambang.
3. Masalah biasanya menuntut perspektif majemuk, solusinya menuntut
pemelajar menggunakan dan mendapatkan konsep dari ilmu ke bidang
lainnya.
4. Masalah membuat siswa tertantang untuk mendapatkan pembelajaran yang
baru.
5. Sangat mengutamakan belajar mandiri
6. Pembelajaran ini bisanya memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi,
tidak hanya satu sumber saja.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

7. Pembelajarannya kolaboratif, komunikatif dan kooperatif. Siswa diharapkan
bekerja dalam kelompok, berinteraksi, saling mengajarkan dan melakukan
presentasi.
Selain karakteristik diatas, PBM juga memiliki karakteristik yang lain
diantaranya sebagai berikut :
1. Belajar dimulai dengan suatu masalah.
2. Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata
siswa.
3. Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, bukan diseputar disiplin
ilmu.
4. Memberikan tanggung jawab yang besar kepada siswa dalam membentuk
dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri.
5. Menggunakan kelompok kecil.
6. Menuntut siswa untuk mendemontrasikan apa yang telah mereka pelajari
dalam bentuk suatu produk atau kinerja.

c. Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Sanjaya dalam Fitriyanti, 2009 menjelaskan enam langkah model
pembelajaran PBL yang kemudian dinamakan metode pemecahan masalah, antara
lain :
1. Merumuskan masalah yaitu langkah siswa menentukan masalah yang akan
dipecahkan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

2. Menganalisis masalah yaitu langkah siswa meninjau masalah secara kritis dari
berbagai sudut pandang.
3. Merumuskan

hipotesis

yaitu

langkah

siswa

merumuskan

berbagai

kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
4. Mengumpulkan data yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan
informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
5. Pengujian hipotesis yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan
kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan
6. Merumuskan

alternatif

pemecahan

masalah

yaitu

langkah

siswa

menggambarkan alternatif yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil
pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.
d. Manfaat Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Menurut Smith, 2005 dalam Taufiq (2009:27-28) mengungkapkan manfaat
proses pembelajaran berbasis masalah (PBM) adalah sebagai berikut :
1. Menjadi lebih ingat dan meningkat pemahamannya atas materi ajar. Dengan
mendapatkan pengetahuan yang lebih erat kaitannya dengan konteks
praktiknya, maka selain dapat memahami materi yang diajarkan siswa juga
akan mudah mengingat akan pengetahuan tersebut.
2. Meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan Melalui adanya
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), maka siswa dapat merasakan lebih
baik konteks operasi di lapangan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

3. Mendorong untuk berfikir Dalam hal ini, siswa diminta untuk menyelesaikan
soal yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran berbasis masalah,
maka secara tidak langsung siswa akan lebih terdorong untuk semakin kritis
dan reflektif, dan juga mengasah kemampuan berfikir siswa, akan tetapi
diharapkan siswa tersebut tidak boleh terburu – buru dalam menyimpulkan
soal tersebut, akan tetapi siswa harus menemukan fakta – fakta yang dapat
memperkuat jawaban tersebut.
4. Membangun kerja tim, kepemimpinan dan ketrampilan social
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat mendorong terjadinya
pengembangan kecakapan kerja tim dan kecakapan sosial. Siswa diharapkan
dapat memahami perannya dalam kelompok dan menerima pendapat orang
lain.
5. Membangun kecakapan belajar (Life – long learning skills) Dengan model
pembelajaran berbasis masalah para siswa diharapkan lebih banyak belajar,
sehingga ilmu yang nantinya akan mereka butuhkan dapat terus berkembang
sehingga siswa harus dapat lebih mengembangkan kemampuannya.
6. Memotivasi siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) siswa dapat
lebih termotivasi dan tertantang untuk belajar menyelesaikan masalah dalam
materi tersebut, sehingga secara tidak langsung motivasi dalam diri siswa
meningkat sehingga mempunyai pengaruh baik terhadap prestasi belajar
mereka.
Berdasarkan uraian tersebut tampak jelas bahwa pembelajaran dengan
model PBM dimulai oleh adanya masalah (dapat dimunculkan oleh siswa atau

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

guru), kemudian siswa memperdalam pengetahuannya tentang apa yang telah
mereka ketahui dan apa yang mereka perlu ketahui untuk memecahkan masalah
tersebut. Siswa dapat memilih masalah yang dianggap menarik untuk dipecahkan
sehingga mereka terdorong berperan aktif dalam belajar. Masalah yang dijadikan
sebagai fokus pembelajaran dapat diselesaikan siswa melalui kerja kelompok
sehingga dapat memberi pengalaman-pengalaman belajar yang beragam pada
siswa seperti kerjasama dan interaksi dalam kelompok, disamping pengalaman
belajar yang berhubungan dengan pemecahan masalah seperti membuat hipotesis,
merancang

percobaan,

melakukan

penyelidikan,

mengumpulkan

data,

menginterpretasikan data, membuat kesimpulan, mempresentasikan, berdiskusi,
dan membuat laporan.
Keadaan tersebut menunjukkan bahwa model PBM dapat memberikan
pengalaman yang kaya kepada siswa. Dengan kata lain, penggunaan PBM dapat
meningkatkan pemahaman siswa tentang apa yang mereka pelajari sehingga
diharapkan mereka dapat menerapkannya dalam kondisi nyata pada kehidupan
sehari-hari. Arends (2004) menyatakan bahwa ada tiga hasil belajar yang
diperoleh siswa yang diajar dengan PBM yaitu:
1. Inkuiri dan ketrampilan melakukan pemecahan masalah.
2. Belajar model peraturan orang dewasa (adult role behaviors).
3. Ketrampilan belajar mandiri (skills for independent learning).
Berdasarkan uraian diatas, maka kelebihan PBM dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Siswa menjadi lebih mampu berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

2. Siswa menjadi lebih peka terhadap situasi atau masalah disekitarnya.
3. siswa terbiasa untuk menghargai pendapat orang lain dengan lapang dada.
4. siswa dapat mengambil suatu kebijaksanaan dengan tepat berdasarkan
masalah yang sedang dihadapinya.
5. siswa dapat mengembangkan kemapuannya dalam memecahkan masalah.
6. siswa dapat menghargai perbedaan yang dimiliki oleh teman lainnya.
7. mempunyai keberanian untuk berbicara didepan umum.
8. siswa terlatih menghadapi kehidupan yang banyak masalah.
Selain memiliki keunggulan, dalam model pembelajaran berbasis masalah
terdapat pula beberapa kekurangan antara lain :
1. Siswa akan merasa malas untuk mencoba jika tidak memiliki minat atau tidak
mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari dapat dipecahkan.
2. Keberhasilan penerapan model pembelajaran PBL membutuhkan cukup waktu
untuk persiapan.
3. Tanpa pemahaman pada siswa mengapa mereka harus berusaha untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari maka siswa tidak akan belajar
apa yang mereka ingin pelajari.
3. Hakekat Motivasi Belajar
a. Motivasi
Nasution (1995:73) mengatakan motivasi adalah “segala daya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.” Sedangkan Sardiman (1992:77)
mengatakan bahwa “motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.” M. Alisuf Sabri (2001:90) mengatakan
bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang
menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan. WS Winkel
(1986:71) motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif, motif
menjadi aktif pada saat tertentu, bahkan kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan atau dihayati.
Menurut M. Ngalim Purwanto (1998:71) mengemukakan bahwa motivasi
adalah pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang agar ia menjadi tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu
sehingga mecapai hasil atau tujuan tertentu. Menurut MC. Donald, yang dikutip
oleh Sardiman A.M (1990:73) motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului dengan
tanggapan adanya tujuan.
Thursan Hakim (2000 : 26) mengemukakan pengertian motivasi adalah
suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu
perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Pengertian motivasi yang lebih lengkap
menurut Sudarwan Danim (2004 : 2) motivasi diartikan sebagai kekuatan,
dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang
mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu
sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
Huitt, W. (2001) mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status
internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang
mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

suatu tujuan. Jadi ada tiga kata kunci tentang pengertian motivasi menurut Huitt,
yaitu:
1. kondisi atau status internal itu mengaktifkan dan memberi arah pada perilaku
seseorang.
2. keinginan yang memberi tenaga dan mengarahkan perilaku seseorang untuk
mencapai suatu tujuan.
3. Tingkat kebutuhan dan keinginan akan berpengaruh terhadap intensitas
perilaku seseorang.
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli bahwa
motivasi adalah suatu perubahan yang terdapat pada diri seseorang untuk
melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan. Dapat disimpulkan bahwa motivasi
sebagai suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya perasaan dan didahului dengan adanya tujuan.
Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik dimaksudkan
dengan
motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran
sendiri
untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik dimaksudkan dengan
motivasi
yang datangnya dari luar diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut
melakukan
suatu kegiatan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

Faktor instrinsik berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan,
atau berbagai harapan, cita-cita yang menjangkau ke masa depan. Sedangkan
faktor ekstrinsik dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber, bisa karena pengaruh
pimpinan, kolega atau faktor-faktor lain yang kompleks.
Motivasi memuat tiga unsur esensial, yakni :
1. faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal,
2. tujuan yang ingin dicapai,
3. strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan
tersebut.
Hasil belajar akan menjadi optimal karena adanya motivasi, oleh karena itu
makin tepat motivasi yang diberikan maka akan makin berhasil pula pelajaran
tersebut, sehingga motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar
bagi para siswa. Berikut ini merupakan fungsi motivasi yang dikemukakan
menurut sardiman (2008:85) ada tiga fungsi motivasi yaitu :
1. Mendorong manusia untuk berbuat sesuatu. Motivasi dalam hal

Dokumen yang terkait

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas V DI SD Kanisius Notoyudan 1.

0 0 180

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Karangwuni I melalui model pembelajaran kooperatif Jigsaw II.

0 0 2

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Daratan semester 2 tahun 2011.

0 2 187

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas V DI SD Kanisius Notoyudan 1

0 0 178

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan I

0 0 156

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Kanisius Condongcatur semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 168

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Kanisius Demangan Baru semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 172

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 203

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Plaosan 1 - USD Repository

0 2 221

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Daratan semester 2 tahun 2011 - USD Repository

0 0 185