HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS BIMBINGAN MEMBACA AL QUR’AN DARI ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN ANAK DI KELURAHAN PULUTAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN 2010 SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS BIMBINGAN
MEMBACA AL QUR’AN DARI ORANG TUA DENGAN
KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN ANAK DI
KELURAHAN PULUTAN KECAMATAN SIDOREJO
KOTA SALATIGA TAHUN 2010
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
ABDUL KHOLIQ
NIM 11106071
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS BIMBINGAN
MEMBACA AL QUR’AN DARI ORANG TUA DENGAN
KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN ANAK DI
KELURAHAN PULUTAN KECAMATAN SIDOREJO
KOTA SALATIGA TAHUN 2010
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
ABDUL KHOLIQ
NIM 11106071
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : Abdul Kholiq Nim :11106071 Jurusan : Tarbiyah Program studi : Pendidikan Agama Islam Judul
: HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS BIMBINGAN MEMBACA AL QUR’AN DARI ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN ANAK DI KELURAHAN PULUTAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN 2010 Telah kami setujui untuk dimunakosahkan.
Salatiga, 5 agustus 2010 Pembimbing
' V Drs. Sumamo Widiadina. M.Pd.
NIP. 19570520 198601 1 001
KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA JL T e n ta ra p e la ja r 0 2 T elp . 3 2 3 7 0 6 ,3 2 3 4 3 3 F o x .3 2 3 4 3 3 K o d e P os 5 0 7 2 S a la tig a h ttp //: w w w .;ta ln $ q lq 1 iu ,< K ,id E -m a U : a k a d e m lk C a s a ta tig a ,a c ,id
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi Saudara ABDUL KHOLIQ dengan Nomor Induk Mahasiswa 11106071yang berjudul “HUBUNGN ANTARA INTENSITAS BIMBINGAN MEMBACA AL
QUR’AN DARI ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL
QUR’AN ANAK DI KELURAHAN PULUT AN KECAMATAN SIDOREJO KOTA
SALATIGA TAHUN 2 0 1 0 ” .telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri ( STAIN ) Salatiga pada Selasa, 31 Agustus 2010 dan telah diterima
sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (
S.Pd.I).Salatiga, 21 Ri
31 Agustus 2010 M,
Panitia Ujian
Sekretaris Sidang[■lg .J m a m .Sutomo, M. Ag j ( Dr, Rahmat Hariyadi1 M. Pd .)
NlP.19580827 198303 I 002 NIP. 19670112 199202 1 005
- / J e h * . W
Penguji I Penguji II
Drs Abdul Sydkur, M. Si Suwardi, M. PdN1P.19670307 199403 1 002 NIP. 19670121 19903 1 002
Pembimbing
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangn di bawah ini: Nama : Abdul Kholiq N im :11106071 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 5 agustus 2010 Yang menyatakan, AbduhKholiq
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
), 3 b j$
“Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan
perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”
(Qs Al a’raf: 204)
PERSEMBAHAN
Untuk orang tuaku, ketua stain salatiga, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Asna
Bapak KH. Nasafi beserta keluarganya, untuk teman-temanku senasib sepeijuangan di Kampus PAI B 06, UKM SSC, dan Nurul Asna Funs Club.
KATA PEN G A N TA R Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq, serta Hidayah - Nya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta Salam kita sanjungkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, serta Keluarga, dan para Sahabatnya. Semoga kita mendapat syafaatnya kelak di yaumul kiyamat.
Skripsi yang beijudul “ Hubungan Antara Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca al qur’an anak di kelurahan pulutan kecamatan sidorejo kota salatiga tahun 2010” .
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran - saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skipsi ini dapat terselesaikan.
Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag. Selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Drs. Sumarno Widjadipam, M. Pd. Selaku pembimbing penyusunan skripsi. 3. para dosen dan staf pengajar di lingkungan pai stain salatiga. teman - temanku di UKM SSC dan Pon - Pes Nurul Asna yang telah memberikan do’a dan berbagai macam bantuan demi terlaksananya skripsi ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skipsi ini masih jauh mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 5 agustus 2010
ABSTRAK
Kholiq, Abdul, 2010. Hubungan Antara Intensitas Bimbingan Membaca Al qur’an dari
Orang Tua dengan Kemampuan Membca Al qur’an Anak di Kelurahan Puluan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2010.
skripsi, jurusan tarbiyah program studi pendidikan agama islam, sekolah tinggi agama islam. Pembimbing: Drs. Sumamo Widjadipa, M. Pd
Kata Kunci : Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an dari Orang Tua dan
Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak.Penelitian ini merupakan upaya peningkatan kemampuan dalam membaca al qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) bagaimanakah intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota
Salatiga Tahun 2010 ? (2) bagai manakah kemampuan anak dalam membaca Al Qur’an di Kelurhan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga 2010 ?, dan (3) adakah hubungan antara intensitas bimbingan membaca al qur’an dari orang tua dengan kemampuan anak dalam membaca Al Q ur’an di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010 ?. untuk menjawab pertannyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatf dengan rancangan reseach.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui intensitas bimbingan membaca al qur’an dari orang tua di Kelurhan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga diperoleh rata - rata 126,64 dimana setelah dimasukan kedalam kualifikasi penilaian berada pada kategori cukup. Kemampuan membaca al qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga di peroleh hasil dengan nilai rata - rata 66,04 masuk dalam kategori cukup, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca al qur’an anak adalah cukup. Ada hubungan yang sangat positif dan sangat signifikan antara intensitas bimbingan membaca dari orang tua dengan kemampuan membaca al qur’an anak di kelurahan pulutan kecamatan sidorejo kota salatiga tahun 2010.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah intensitas bimbingan membaca Al Q ur’an dari orang tua dapat digunakan sebagai cara yang efesienbagi kemampuan membaca Al Qur’an anak. Serta setiap waktu agar lebih intens dalam membimbing membaca Al Qur’an karena sebagai salah satu cara bagi pendidikan dasar anak sebagai generasi penerus Islam.
- ■•v 'W\:--r- ■ r - r rffrv’pS»; ^
- ' * .*
- v" V , V' ' •
- «
- ■ f* J.
- ■:■*■ ••- ■ • : " ' . V ' *
- ' .■ “ . - • .. r*, - i
- ; .'; > .r- . . . ;■/-'■ %■•’• ' * •
' '¥
3 "r‘ •* •- :
'mmm
■ r . ; " ”' ■ •jr\ ’f wT r :\f£.
^ « r £ ? . r v . t , v . ■ ... ' ‘ 1 r- - ^ „X
?T
.-><&’. r *
■ ^ v ' : ' . ' % :■$ J ;
r» ■ . ■ ■ iZ+ w'r^-' its
7 ;'V’’ ■# . 'r r' ’ 'V r f:--\ ,
>. r-’a:'.", 'VS :4 • - ' ■ ; • • y -
' . / - * • • - ■C : •. ■ - ' '
VS '
/ " ' -• - , . . ’ rr-:-- ‘ ,» • > - • • • T , y v ' '% ■ ' ; . , ; • ■ ■ - . - - • , : ■ . . ■ . . . . . • . r ' \
. ,r ; . v y |
f
■'g . w . .-
' ' "
a , ,v t /i v,,v :;Vr"’ '" r ,
v n , ' ... i <*■ - • > . . . - ; • ’'»:
■ '■ ■■>■■■- .’r, y ' W • i^ -
V.--. i . ' ' ■ ' " , ■ ' - ' :%i :■ ■ -■ &■ - v r » r,-.r r ' ' " " '■ •--■ ■ -.... -- ^:-v - - . r f * ' ' ' vs'iJil " -t 'i.'» . , ' • ■ -J ■■
P>.
pi y * * _,** p
't
W ' g ‘ * 3' ’ ’* ’
■ ' ' ' >, m i ' v- : - t ; § • “ s g v ' > -
■. « t. v ■ r;
a,.-. 'r, »
i> >rVi ':-■ » ••" . -r .. v - ’ \ t .r1*" -, . , ’ < *»'
■ *2s<^t ■•, •' v w s . f J . 4 .A - • £ . m
> • • ' - ’ .r/-" ■ r»;,,; i ; • . * **s ; . L : • r,, . ; . ■ y
,
'’V ■ ' v! 't V #
'
h
? . 'r ... a” „r" ii v
V I : r-= y »*c: ^
■ ■ - .. ;■ • r. -. -';■ ■ ■ r - r ■ V: ' r .
, . , a n
i m m .
%
- ' J": ' • r V • • . , ’ > - v ^
- *"■
- jsffip..-. _> i'": . T'.-- ...» . ^ 'i ■ V • *’ ■ ■ v;i ' .•■ '• " •
- * . r « S S
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB I I : LANDASANA TEORI
C. H ubungan Antara Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an dari Orang
BAB m : LAPORAN HASIL PENELITIAN
1. Data Hasil Jawaban Angket Intensitas Bimbingan Membaca Al-
BAB IV : ANALISIS DATA Daftar Pustaka Daftar Lampiran-Lampiran Daftar Riwayat Hidup
Daftar Lampiran
Lampiran 1. L embar Soal Angket Penelitian Lampiran 2. Butir Tes Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak Lampiran 3. Daftar SKK Lampiran 4. Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 5. Surat Mohon Ijin Penelitian Lampiran 6. Surat Ijin Kesbang dan Linmas Lampiran 7. Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 8. Kartu Bimbingan Skripsi Lampiran 9. Surat Keterangan Kepala Kelurahan
Daftar Tabel
Tabel. 2Data hasil jawaban angket intensitas bimbingan membaca
Tabel. 4
Data kualifikasi nilai angket Intensitas bimbingan membaca Al Qur’an
Tabel.
5 Data kualifikasi nilai angket intensitas bimbingan membaca Al Qur’an
TabeL 10
Koefisien Korelasi Antara Variabel Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an dari orang tua ( X ) dengan Variabel Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak ( Y ) di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al Q ur’an adalah sumber ajaran dan pedoman hidup umat Islam yang pertama, kitab suci ini menempati posisi sentral dalam segala hal yaitu dalam pengembangan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan keislaman.( Abdul Aziz dan Abdusysyukir, 2006: 3 ).
Sebagai umat islam tentu kita telah mengerti dan mengenal wahyu yang diturunkan kapada Nabi terakhir Muhammad SAW. Namun kita perlu mengenal lebih dekat lagi akan hakekatnya, apakah Al Qur’an itu hanya sekedar bacaan ataukah merupakan pedoman bagi orang yang beri man. ( Drs. M. syakur SF, 2001: 1 ). Hal ini sesuai dengan anjuran Al Qur’an sendiri. Ayat yang mula-mula turun ialah yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, yaitu:
j j l\'j\ & ' A f A > .
M O O jf i & y
V <£# Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu, yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling Pemurah. Yang telah mengajar (manusia) dengan
2 M empelajari isi Ai Qur’an akan menambah perbendaharaan baru,
memperluas pandangan dan pengetahuan, meningkatkannya perspektif baru dan selalu menemui hal-hal yang selalu baru. Lebih jauh lagi, kita akan lebih yakin akan keunikan isinya yang menunjukkan Maha Besar Allah Pengasih Penyayang, sebagai penciptanya. Berbagai usaha telah dilakukan orang dalam menganalisa isi Al Qur’an itu, ternyata makin banyak kita menganalisa dan membahasnya, makin diketahui betapa kecilnya kemampuan orang apabila dibandingkan dengan kebesaran Allah
SWT.
Periode penting dalam pendidikan terutama pendidikan membaca Al Qur’an adalah masa anak-anak, apabila anak-anak kurang mendapatkan perhatian dan pendidikan pada awal permulaan perkembangannya maka mereka akan menjadi rusak kerana tidak mempunyai pegangan hidup, sehingga akhlaknya menjadi rusak. Pendidikan pada masa anak-anak perlu ditonjolkan pada hal - hal yang kongkrit terutama melalui keteladanan atau peragaan hidup secara riil, karena contoh tauiadan yang dilihat anak lebih berkesan dan dapat diambil untuk menjadi bagian dalam hidupnya.
Kemampuan membaca Al Qur’an sangat diperlukan bagi anak dalam rangka memberi bekal untuk dapat menjadi pembuka jalan dan sebagai pengantar bagi ilmu - ilmu selanjutnya, disamping itu kemampuan membaca Al Qur’an pada gilirannya akan bermuara pada peningkatan ketaqwaan dan keimanan, sebab Al Qur’an merupakan petunjuk kita yang
3 Q ur’an sejak dini, sehingga mereka mampu membacanya dengan baik dan
benar. Disini yang menjadi fektor penentu adalah orang tua, barangkali sulit untuk mengabaikan peran keluarga ( orang tua ) dalam pendidikan anak-anak, dari masa bayi hingga usia sekolah memiliki lingkungan tunggal yaitu keluarga.
Untuk melihat seberapa jauh seorang muslim masa kini dalam mengamalkan Al Qur’an melalui perilaku, kepatuhan, keteguhan, merenungkan, mengambil hukum-hukum, membangun dan menata kehidupannya berdasar pada petunjuk dan nilai-nilai ajaran Al Qur’an. Hal ini dapat kita lihat melalui aktivitas kaum muslimin itu sendiri, apakah mereka menghafal Al Qur’an, banyak membacanya baik waktu pagi maupun waktu sore hari, baik secara individu, keluarga, ataupun secara berkelompok.( Abdurrab Nawabuddin dan Drs. Bambang saifiil Ma’arif, 1996: 5 ).
Menjadikan anak-anak dapat belajar Al Qur’an mulai dari semenjak kecil itu adalah kewajiban orang tuanya masing-masing.
Berdosalah orang tua yang mempunyai anak-anak, tetapi anak-anaknya tidak pandai membaca Al Qur’an. Tidak ada malu yang paling besar di hadapan Allah nantinya, bilamana anak-anaknya tidak pandai membaca Al Qur’an. Sebaliknya, tidak ada kegembiraan yang lebih memuncak nantinya, bila mana orang tua dapat menjadikan anaknya pandai membaca
Al Qur’an. Rasulullah SAW telah mengatakan: “ tidak ada suatu
4 Al Q ur’an, kecuali baginya nanti pada hari kiamat akan diberikan suatu
mahkota dari dalam surga. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mempelajarinya, misalnya saja karena tua, karena sudah dewasa dan sebagainya. Dalam tingkatan pertama sekedar pandai membaca Al Qur’an dengan baik, hal ini berlaku bagi anak-anak, orang dewasa maupun orang tua, pria ataupun wanita, semuanya berkewajiban untuk mempelajarinya.
Oleh karena itu melihat gambaran di atas, maka penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “ Hubungan antara Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an dari Orang Tua dengan Kemampuan Membaca Al Qur’an Anak di Kelurahan Pulutan kecamatan Sidorejo kota Salatiga tahun 2010 “.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010 ?
2. Bagaimanakah kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pu lutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010 ?
3. Adakah hubungan antara intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari rorang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010 ?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan di atas, maka penelitian ini
5
1. M engetahui intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua di Kelurahan Pulutan kecamatan Sidorejo kota Salatiga tahun 2010.
2. Mengetahui kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pu lutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010.
3. Mengatahui seberapa jauh hubungan antara intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi orang tua agar selalu meningkatkan dan rutinitas membaca Al Qur’an dalam setiap hari, karena orang tua merupakan guru yang paling utama untuk mengajarkan pendidikan agama Islam.
2. Bagi anak agar dapat membaca Al Qur’an dengan lancar dan benar maka harus selalu memperhatikan tajwid dan bacaannya.
3. Bagi penulis akan memberikan tambahan pengetahuan terkait dengan korelasi intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010.
6 E. Penegasan Istilah
1. H ubungan antara Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an dari Orang Tua.
a. Hubungan, adalah keterkaitan atau perhubungan dua masalah yang tidak saling menyebabkan. ( M. Dahlan Al Barry, 1994:373 ). Dalam hal ini adalah hubungan antara intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di rumah dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak.
b. Intensitas, adalah kemampuan/ kekuatan/ gigih - tidaknnya; kehebatan.
( M. Dahlan Al Barry, 1994:265 ). Maksudnya kegigihan orang tua dalam memberi pelajaran tehadap anaknya.
c. Bimbingan, yang dimaksud penulis adalah tuntunan untuk mendidik anak. Seberapa jauh orang tua dalam membimbing anak dalam khususnya dalam membaca Al qu’an dengan benar dan lancer
d. Membaca Al Qur’an arti dari Al Qur’an itu sendiri adalah, dari segi bahasa artinya yang dibaca, sedangkan dari segi istilah ialah wahyu Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum dan pedoman hidup bagi pemeluk Islam jika dibaca menjadi ibadah kepada Allah. ( Moh. Rifai dan A. Mustofa Hadna, 2001:115) e. Orang tua, yaitu ayah dan ibu kandung ( Sofyan Triatmojo, 96).
7
2. K emampuan Membaca Al Qur’an Anak
a. Kemampuan adalah sanggup melakukan sesuatu ( Sofyan Triatmojo: 295). Yang penulis maksud disini adalah kesanggupan atau kecakapan yaitu dalam melafalkan ayat- ayat Al Qur’an.
b. Membaca Al Qur’an, yang dimaksud disini adalah membaca dengan tartil artinya mengucapkan setiap huruf sesuai dengan hak dan mustahaknya secara tepat, sehingga membentuk suatu lafazh serta susunan kalimat yang benar dengan menepati waqaf dan ibtida ( tepat dimana harus dan bagaimana cara berhenti dan memulai bacaan ). ( Wahidin Halim, 2006:122 ).
c. Anak, adalah amanat Allah SWT yang dititipkan kepada kedua orang tuanya. ( Djamiatul Islamiyah, 1995:7).
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
(Suharsimi; 1997: 62 ). Hipotesis ada dua yaitu hipotesis nol ( Ho ) yakni hipotesis yang menyatakan ketidak adanya hubungan antara variable.
Kemudian hipotesis alternative ( Ha ) yakni hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variable. ( Suharsimi Arikunto, 1990:60).
Berdasarkan uraian diatas maka penulis memberikan hipotesis
8
in tensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010.
G. Metode Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian.
- Lokasi Secara garis besar lokasi tentang Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Luas Wilayah : 237,11 Ha
b. Batas Wilayah :
- Sebelah Utara : Kelurahan Blotongan Kec. Sidorejo - Sebelah Selatan : Kelurahan Sidorejo Lor Kec. Sidorejo - Sebelah Timur : Kelurahan Kecandran Kec. Sidomukti - Sebelah Barat : Desa Candirejo Kec. Tuntang Kab. Semarang, Desa Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang.
- Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada sore hari di mana para orang tua dan anak lagi pada dirumah. yang pertama peneliti lakukan adalah penyampaian maksud secara umum kepada responden tentang apa yang harus dilakukan. Ada 50 orang tua yang diberi angket dan 50 anak kuesioner ( tes lisan ), dimana setiap orang tua diberi
9
p ertanyaan yang ada dalam angket tersebut melihat keinginan dari responden karena kesibukan yang begitu padat.
Tes lisan dilaksanakan saat anak anak berada di sekolah diniyah pada sore hari. Karena peneliti lebih mudah bertemu ketimbang dirumahnya, tes dilaksanakan pada saat istirahat secara lisan dengan bergantian satu satu dan setiap sore 5 anak jadi peneliti membutuhkan waktu sepuluh hari untuk menyelesaikan tes tersebut.
2. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama ( Sukandarrumidi, 2002: 47 ). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah orang tua dan anak di kelurahan Pulutan kecamatan Sidorejo kota Salatiga tahun
2010 .
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat - sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data. ( sukandarrumidi, 2002: 50). Dalam pengambilan sampel menurut Masri Singarimbun dan Sofian Efendi ada beberapa peneliti menyatakan bahwa besarnya sampel tidak boleh kurang dari 10% dan ada pula peneliti lain yang menyatakan bahwa besarnya sampel minimum 5% dari jumlah satuan satuan elementer (elementary units) dari populasi. Pengambilan sampel ini
10 Da ta awal yang diperoleh untuk calon yang akan dijadikan
sampel ada 50 orang, dengan kriteria: - Beragama Islam.
- Mempunyai putra atau putri dengan tingkat pendidikan antara kelas V sampai kelas VI Sekolah Dasar.
- Anak yang baru mulai belajar membaca Al Qur&rsqu
- Berada di kelurahan pulutan
Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk memnentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
Teknik pengamatan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
random sampling
atau sampel acak. Kebaikan ini tidak hanya terletak pada teori yang mendasarinya, tetapi juga pada bukti - bukti empiris.
Didalam penentuan sample secara acak semua anggota populasi, secara individual atau secara kolektif, diberi peluang yang samauntuk menjadi anggota sample.( Sumadi Suryabrata, 2009: 35 - 36).
Teknik pengamatan sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
random sampling
dengan mengambil sampel, dimana dalam pengambilan sampel ini mencapur subyek - subyek yang ada dalam populasi sehingga setiap subyek mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan kesempatan untuk dipilih sebagai sampel.
11
3. Varia bel Penelitian Variabel dapat diartikan sebgai obyek pengamatan atau fenomena yang diteliti. Adapun variabel dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu:
a. Variabel Bebas ( X ) yaitu intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua di kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010, dengan indikator: 1. Rutinitas bimbingan membaca Al Qur’an dalam setiap harinya.
2. Waktu membaca Al Qur’an. Baik waktu malam, siang ataupun waktu habis sholat lima waktu.
3. Membimbing belajar membaca Al Qura’an.
4. Mengkoreksi kesalahan saat anak membaca Al Qur’an.
5. Memberi contoh mengucapkan lafadz-lafadz dalam Al Qur’an.
b. Variabel Terikat ( Y ) yaitu kemampuan membaca Al Qur’an anak di kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010.
Indikator yang digunakan dalam metode ini adalah : 1. Anak dapat membaca Al Qur'an dengan benar.
Adapun salah satu aspek membaca dengan benar anak didik harus menguasai ilmu tajwid paling tidak mengetahui hukum bacaan nun mati dan tanwin yaitu :
a. Izhar harus dibaca jelas
b. Idghom bighunnah harus dibaca berdengung
12
d. Iqlab ha rus dibaca dengan membalikan e. Ihkfa harus dibaca samar 2. Anak dapat membaca Al Qur'an dengan fasih.
Setelah anak bisa membaca dan membedakan panjang pendek, bunyi lafal Al Qur'an dengan benar, anak diharapkan bisa membaca dengan fasih, dalam segi membaca fasih anak harus mengetahui tentang makharijul khuruf yaitu tempat kelumya huruf yang akan dibaca. Adapun tempat keluarnya huruf dibagi menjadi lima 5 yaitu:
A l jaufi
a. yang artinya bergema adapun hurufnya alif I, wawu j, dan ya' <#atau disebut juga dengan huruf mad.
- * b. A l khalak yang artinya rongga atau kerongkonga hamzah dan h a '», 'ain £dan ha'£ ghaing. dan kha' £
c. A l lisan yang artinya lidah hurufnya yaitu: hurufnya yaitu: o* »cJ»C » O* * * d »*“*, <J, ^đằ J
Assyafatan <-i d. artinya diam bibir , j , f , v .
A l khisyum e. artinyadalam hidung atau bacaan ghunnah.
3. Anak dapat membaca Al Qur'an dengan lancar.
Setelah menguasai ilmu tajwid dan makharijul huruf anak dapat membaca denagan lancar, baik cepat ataupun pelan-pelan sesuai dengan kemampuan nafas masing-masing anak. Bacaanya dianggap lancar dan benar jika tajwid dan makharijul hurufnya
13
4. M etode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dipergunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. K uesioner ( A n g k e t)
Pada penelitian ini penggunaan kuesioner merupakan hal yang pokok untuk pengumpulan data. Hasil kuesioner tersebut akan teijelma dalam angka - angka, table - table, analisa statistic dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian. Analisa data kuantitatif dilandaskan pada hasil kuesioner itu. (Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, 1983:130). Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.
Bentuk dari kuesioner ini adalah menggunakan multiple choice test ( pilihan ganda ) terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan suatu pengertian yang belum lengkap. ( Suharsimi Arikunto,1996:169 ).
Kuesioner ini terdiri dari 50 item soal yang berhubungan dengan indikator variabel ( x ) intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua. Dari masing-masing soal ada bebrapa alternatif jawaban mempunyai bobot nilai yang berbeda-beda, yakni: a) Untuk alternatif jawaban A bobot nilainya adalah 3
14
c) Un tuk alternatif jawaban C bobot nilainya adalah 1 Dari bobot nilai masing - masing alternatif jawaban tersebut apabila dijumlahkan akan memperoleh nilai maksimum 3 x 10 = 30.
2. Test Test merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan ( Suharsimi Arikunto, 1996:51 ).
Pada penelitian akan digunakan tes lisan, melihat yang akan diteliti adalah kemampuan membaca Al Qur’an anak dimana tes lisan adalah tes yang soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan.( Suharsimi Arikunto, 1996:48 ) Test lisan ini dapat digunakan untuk menilai kemampuan anak untuk membaca Al Qur’an, karena dilakukan secara individual.
Dalam penelitian ini metode tes ini akan digunakan untuk menjaring data tentang kemampuan membaca Al Qur’an anak di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2010.
Indikator yang digunakan dalam metode ini adalah:
1. Kebenaran dalam membaca Al Qur’an anak dengan bobot nilai maksimum adalah 30.
2. Kefasihan dan kebenaran dalam membaca Al Qur’an anak dengan bobot nilai maksimum adalah 30.
15
3. K elancaran dalam membaca Al Qur’an anak dengan bobot nilai maksimum adalah 40.
Dalam hal ini ada tiga indikator antara lain: kelancaran, kefasihan dan kebenaran, , sehingga nilai maksimal yang diperoleh anak adalah 100 sebagai acuan dalam penilaian ini peneliti memggunakan ancer - ancer : baik untuk kebenaran, kefasihan dan kelancaran, apabila benar, lancar, dan fasih maka anak akan diberi skor maksimal antara 31 sampai 40. Sedangkan apabila kurang benar, fasih dan lancar maka anak diberi skor antara 21 sampai 30 dan untuk anak yang tidak benar, fasih dan lancar diberi skor antara
10 sampai 20.
5. Metode Analisis Data
a. Analisis Deskriptif Analisis data untuk mengetahui gambaran tingkat intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak digunakan statistik dengan perhitungan prosentase dari masing-masing hasil pengukuran variabel penelitian tersebut:
1. Mencari Nilai rata-rata atau Mean dengan rumus:
X
K eterangan: X = Rata-rata ( x bar )
ZXi = Jumlah seluruh data n * Banyaknya data
2. Menentukan kualifikasi dan Interval nilai: r _
Range Jumlahlnterval
( Sutrisno Hadi,1974 : 198 ).
Dimana : R = H - L + 1 Keterangan: R : Range H : Nilai Tertinggi
L : Nilai Terendah
17
b. Analisis Uji Hipo tesis Untuk menjawab permasalahan ketiga ( uji hipotesis ) penulis menggunakan analisis regresi satu prediktor yaitu intensitas bimbingan membaca Al Qur’an dari orang tua dan satu kriterium yaitu kemampuan membaca Al Qur’an anak.
Langkah - langkah yang dilakukan dalam analisis data ini adalah: 1) Mencari hubungan antara kedua variabel yang di teliti dengan menggunakan analisis product moment dari person, dengan rum us:
rxy = ------ --- ( Drs. Subana, dkk, 2005: 148 & 162 ).
V £ > 2 X l > 2 ) Dimana dari rumus ini masing-masing telah diketahui:
x
E 2 = 2 > 2 - ^ Keterangan:
xy =
r Koefisien korelasi antara variabel x dan y £xy = Jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y X x = Jumlah skor asli variabel x
= Jumlah skor asli variabel y
Jy
N = Jumlah subjek penelitian
18
2) M elakukan uji signifikan korelasi, dengan rumus :
t - ( Prof DR. Sugiyono, 2008: 184 ).
V / - r 2
3) Mengkonsultasikan t hitung di atas ke dalam t tabel baik dalam 5%. taraf 1 % maupun
H. Sistimatika Penulisan Untuk mempermudah dan mempeijelas gambaran dalam memahami skripsi maka perlu ada sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan Pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tu juan penelitian, manfaat hasil penelitian, penegasan istilah, hi potesis, metode penelitian dan sistimatika penulisan.
BAB II : Landasan Teori Pada bab ini berisi uraian berbagai teori yang menjadi landasan teoritik penelitian yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu teori teori membimbing dan membaca al qur’an yang baik dan benar
BAB III : Laporan Hasil Penelitian Pada bab ini dilaporkan hasil pengumpulan data mengenai eksis tensi kelurahan pulutan Salatiga yang memuat tinjauan historis, tinjauan geografis, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa,
19
m embaca al qur’an di rumah dengan kemampuan membaca al qur’an anak.
BAB IV : Analisa Data Pada bab ini dilakukan analisis data yang di kumpulkan dengan pentahapan, klasifikasi data, tabulasi data, penghitungan frekuensi dan prosentase, untuk mengetahui pokok masalah yaitu ada ti- daknnya hubungan antara intensitas bimbingan membaca Al Qur’an di rumah dengan kemampuan membaca Al Qur’an anak dengan menggunakan rumus korelasi product moment.
BAB V : Penutup Pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, saran- sa ran yang berhubungan dengan pihak - pihak terkait dari subyek penelitian.
BAB n LANDASAN TEORI
A. Intensitas Bimbingan Membaca Al Qur’an
1. Pengertian Membaca Al Qur’an
M embaca Al Qur’an disini adalah membaca dengan tartil artinya mengucapkan setiap huruf sesuai dengan hak dan mustahaknya secara tepat, sehingga membentuk suatu lafazh serta susunan kalimat yang benar dengan menepati waqaf dan ibtida ( tepat dimana harus dan bagaimana cara berhenti dan memulai bacaan
Al Qur’anul Karim adalah tali agama Allah yang sangat kuat dan jalan yang lurus, cahaya serta petunjuk kepada kebenaran dan menuju kepada jalan yang lurus. Di dalam Al Qur’an diceritakan kejadian- kejadian masa lampau dan juga diceritakan hukum ( peraturan- peraturan ) di antara masa lalu dan masa sekarang, serta masa yang akan datang. Barang siapa yang mencari petunjuk selain dari Al Qur’an maka Allah akan menyesatkan dan barang siapa yang berkata dengan Al Qur’an maka perkataan tersebut adalah benar. Barang siapa yang menghukumi sesuatu dengan Al Qur’an, maka akan terwujud keadilan ( bersifat adil ) dan barang siapa yang berdoa dengan Al Qur’an maka sungguh akan diberikan petunjuk kepada jalan yang lurus. ( Otong Surasman, 2002:15 ).
21 Al Q ur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada
Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu rahmat yang tak ada taranya bagi alam semesta. Di dalamnya terkumpul wahyu illahi yang menjadi petunjuk, pedoman dan palajaran bagi siapa yang mempercayai serta mengamalkannya. Bukan itu saja, tetapi juga Al Qur’an itu adalah kitab suci yang paling penghabisan diturunkan Allah, yang isinya mencakup segala pokok - pokok syariat yang terdapat dalam kitab - kitab suci yang diturunkan sebelumnya. Karena itu, setiap orang yang mempercayai Al Qur’an, akan bertambah cinta kepadanya, cinta untuk membacanya, untuk mempelajari dan memahaminya serta pula untuk mengamalkan dan mengajarkannya sampai merata rahmatnya dirasai dan dikecap oleh penghuni alam semesta.
Al Qur’an sebagai sumber ajaran Islam menuntut perhatian yang besar dari umat Islam, sehingga Rasulullah SAW. berpesan sebelum wafatnya untuk ( memperhatikan ) kitab Allah yang satu ini. Maksud dari wasiat beliau adalah agar menjaganya baik secara fisik maupun maknanya. Di antara keistimewaan Al Qur’an adalah mudah dibaca, mudah dihafal, dan mudah di terangkannya. ( Abdurrab Nawabuddin dan Bambang Saiful Ma’arif, 1996: 7 ). Ibnu Katsir menyitir firman Allah dalam surat Al Qamar ayat: 17
I jf ii (> jSiU ij'jffl UjLy iSTj
22 Ar
tinya: Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran ?. ( Q.S. Al Qamar : 17 ). ( Depag RI, 2004: 769 ).
Di dalam ajaran Islam, bukan membaca Al Qur’an saja yang menjadi ibadah dan amal yang mendapatkan pahala dan rahmat, tetapi mendengarkan bacaan Al Qur’an pun begitu pula. Malahan sebagian Ulama mengatakan, bahwa mendengarkan orang membaca Al Qur’an pahalanya sama dengan orang yang membacanya.
Tentang pahala orang mendengarkan bacaan Al Qur’an dengan jelas dalam surat Al A’raaf ay at: 204.
y t AUiili ^51*3 1 j 4j 1 13lj (X.
Artinya: Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik - baik, dan perhatiakanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.
( Q. S. Al A’raaf: 204 ). ( Depag RI, 2004: 238 ).
2 . Dasar - Dasar Membaca Al Qur’an
Ada beberapa dasar yang digunakan kaitannya dalam membaca Al Qur’an baik dari Al Qur’an sendiri maupun hadits.
a. Dasar Al Qur’an 1). QS. Al-Alaq : 1-5
m
23
.(<s-> .-j 0 ’^ j j l zj j j (jj]\ u i) . ^
1 L £
Artinya:” Bacalah dengan menyebut nama Allah yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling murah, yang mengajar manusia dengan perantaaraan kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. ( QS. AJ-Alaq: 1 -5 ). ( Depag RI, 2004: 904).
2). QS. Ali Imron : 113 O jlL 4-^131^1 y J ^ j T ij- ll)
0' JjT ;lii; AjjT
Artinya:”Mereka itu tidak sama diantara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud. ( QS. Ali Im ron: 113 ). ( Depag RI, 2004: 81).
3). QS. Al-Ankabut: 45 » » s 1 ] f 7 '
JCS j S y 3 y y # z
Artinya:” Bacalah apa yang telah di wahyukan kepadamu, yaitu
24
m encegah dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu keijakan. ( QS. Al-Ankabut: 45 ).
( Depag RI, 2004: 566). 4). QS. Al Waqiah : 77
yjSUSj
Artinya:” Sesungguhnya Al Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia ( QS. Al Waqiah : 77 ). ( Depag RI, 2004: 783 ).
b. Dasar Hadits Artinya:”Bacalah olehmu sekalian Al Qur’an karena sesungguhnya
Al Qur’an itu akan menjadi syafaat atau penolong bagi para pembacanya di hari kiamat ( HR. Muslim ). ( M. Taqiyul Islami Qori, 1998: 43).
3. Adab Membaca Al Qur’an
Al Qur’an tidak sama dengan bacaan - bacaan lain. Sebagai kitab suci, orang yang hendak membaca Al Qur’an pun harus mengikuti adab - adab yang sudah diatur. Imam Al- Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menguraikan dengan jelas mengenai tata cara atau adab membaca Al Qur’an
25 Sedangkan adab membaca ai qur’an menurut Imam Al- Ghozali
dan para ulama’ lain diantaranya : adab - adab membaca Al Qur’an yang terpenting ialah: a. Membaca Al Qur’an disunahkan sesudah berwudhu, dalam keadaan suci sebab yang dibaca adalah wahyu Allah. Kemudian mengambil Al Qur’an hendaknya dengan tangan kanan, dan memegangnya dengan kedua tangan.
b. Membaca Al Qur’an disunahkan di tempat yang bersih, seperti: di masjid, surau, mushalla, rumah, dan tempat tempat lain. Tapi yang paling afdhal adalah di masjid.
c. Disunahkan membaca Al Qur’an dengan menghadapa ke kiblat, membacanya dengan khusyu’ dan tenang, serta berpakaian yang pantas.
d. Ketika membaca Al Qur’an, mulut hendaknya bersih, tidak berisi makanan, sebaiknya sebelum membaca Al Qur’an mulut dan gigi dibersihkan terlebih dahulu.
e. Sebelum membaca Al Qur’an disunahkan membaca ta’awudz.
Sesudah itu barulah membaca basmallah. Maksudnya, meminta perlindungan terlebih dahulu supaya jauh dari tipu daya syaitan, sehingga hati dan pikiran tenang. Disunahkan membaca Al Qur’an dengan tartil, yaitu dengan bacaan yang pelan-pelan dan tenang. Membaca dengan tartil lebih
26
banyak m emberi bekas dan mempengaruhi jiwa serta mendatangkan ketenangan batin dan rasa hormat kepada Allah.