PENGARUH INTENSITAS IBADAH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SDN PULUTAN 01 KOTA SALATIGA TAHUN 2010) - Test Repository

  PENGARUH INTENSITAS IBADAH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI

  (Studi Kasus p a d a SDN Pulutan 01 Kota Salatiga Tahun 2010)

  S K R

  I P S

  I Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  Oleh: Z A E N A B

  NIM: 11408001 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAT.1A ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721

  W ebsite: Em ati.adm inistrasifgjstainsalatiza.ac.id

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 3 Eks Hal : Naskah Skripsi

  Saudara Zaenab

  Kepada Yth: Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga

  ASSALAMUALAIKUM, WR. WB

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : Zaenab NIM : 11408001 Jurusan : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam Judul : PENGARUH INTENSITAS IBADAH ORANG TUA

  TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SD NEGERI PULUTAN 01 SALATIGA TAHUN 2010 Dengan ini mohon agar skripsi saudara tersebut diatas segera dimunaqccyahkan.

  Demikian agar menjadi perhatian.

  WASSALAMU’ALAIKUM, W R. W B

  NIP 19561202 198003 1 005 KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

  SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433

  Salatiga 50721 Website: vvu’w.slainsalatisa.ac.id Email:administrasi(a>slainsalalie:a.ac.id

  

PENGESAHAN KELULUSAN

  Skripsi Saudara : ZAENAB dengan Nomor Induk Mahasiswa: 1 1408001 yang berjudul: PENGARUH INTENSITAS IBADAH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SD NEGERI PULUTAN 01

  SALATIGA TAHUN 2010 Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

  Islam (S.Pdl).

  28 Agustus 2010 M Salatiga, ------------------------------

  18 Ramadhan 143 l 11 Panitia Ujian

  Ketua,Sidang is Sidang Dr. Rahmat Harivadi, M.Pd

  NIP. 19670112 199203 1 005 Penguji II

  Dra. Hi. W ore Retnaningsih, M.Pd Abdul Aziz N.P. S.Ag, MM

  NIP. 19681017 199303 2 002 NIP. 19701028 200063 I 001 embimbing

  ' V )

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama ZAENAB NIM

  11408001 Judul Skripsi PENGARUH INTENSITAS IBADAH ORANG TUA

  TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SD NEGERI PULUTAN

  01 SALATIGA TAHUN 2010 Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak ada karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis di dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

  Salatiga, 28 Agustus 2010 Yang Menyatakan

  Z A E N a B

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

i M p J i £ Oj

  “% psa6aran ya n g seCaCu d iik u ti bgtaqw aan kepada jld a h S W T akan seCaCu m em buahkan hasiC sesu ai dengan apa ya n g k ita Cakpkgn dan

k ita harapkan, Sesungguhnya sesudah k fsu d ta n itu akan ada

kem udahan”.

  (QS- jAClnsyirah: 6)

PERSEMBAHAN

  Skfip^i in i kupersembahkan teruntuk::

  

1. Suam i M . Chashun, dan anak-anakku tercinta, ‘Fatchiyatun N aja,

VdaftuchatuC H idayati, H ovian T ajar, V Cd Hikmah, yang selalu membimbing, mendo'akgn dan memberikan segalanya baik, moraC maupun sprituaC bagi kebancaran studiku, semoga JZflah senantiasa meridhoinya.

  

2. Rekan-rekan guru dt % ota Salatiga, yan g telah memberikan dukungan

sepenuh hati

  

3. Rekan-rekan d i S d J lIH Salatiga, yan g senantiasa memberi m otivasi

kepada saya untuk, menyelesaikan stu d i

KATA PENGANTAR

  • ^ U * * ^ (•“*’*■ Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb yang Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai keistimewaan. Dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya, penulis mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan.

  Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin

  Sebagai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini bukanlah merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat. Akhirnya dengan berbekal kekuatan serta kemauan dan bantuan dari berbagai pihak, maka terselesaikanlah skripsi yang sederhanan ini dengan judul PENGARUH

  INTENSITAS IBADAH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SD NEGERI PUL UT AN 01 SALATIGA TAHUN 2010. Dengan terbentuknya skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih yang tiada taranya kepada:

  1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Drs. Joko Sutopo, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Ekstensi.

  3. Bapak Drs. Badwan, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing, yang telah ikhlas memberikan bimbingan hingga selesainya skripsi ini.

  4. Bapak Juhartono, S.Pd, selaku Kepala SD N Pulutan 01, yang telah memberi kesempatan untuk menyelesaikan studi.

  Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo’a, semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat ganda. Amin.

  Akhirnya penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan atau bahkan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini akan penulis terima dengan rasa senang hati dan terbuka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi pembaca pada umumnya.

  

Amin - amin yarobbal ‘alamin

  Salatiga, Agustus 2010 Penulis

  Zaenab

  

ABSTRAK

  Perkembangan anak akan banyak dipengaruhi oich faktor orang tuanya, termasuk dalam hal beribadah. Aktivitas orang tua dalam beribadah akan banyak memberikan wama terhadap perilaku anak. Ibadah dikategorikan dalam ubudiyah maupun muamalah. Intensitas keduanya juga akan memberikan pengaruh terhadap perilaku anak dalam kehidupan sosialnya.

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakan intensitas ibadah orang tua siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010? Bagaimanakah prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010? dan Adakah pengaruh intensitas ibadah orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SD N

  Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas ibadah orang tua siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010, untuk mengetahui prestasi belajar

  PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010, dan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh intensitas ibadah orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010.

  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan jumlah sample sebanyak 14 orang siswa SD N Pulutan 01. Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang dibagikan kepada responden. Sedangkan analisis datanya menggunakan rumus korelasi product moment.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas ibadah orangtua yang berada pada kategori baik mencapai 7,2%, kategori sedang 50% dan kategori kurang 42,8%, prestasi belajar PAI yang berada pada kategori baik sekali mencapai 35,7%, kategori baik 28,6% dan kategori cukup 35,7% dan berdasar analisis data diketahui bahwa intensitas ibadah orangtua memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar PAI siswa yaitu nilai r yang diperoleh adalah sebesar 0,747 lebih besar dari r tabel 1% dan 5%.

  

DAFTAR ISI

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB IV ANALISIS DATA

  

  

  

  

  

   LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  TABEL I DAFTAR GURU SD N PULUTAN 01 TABEL II JUMLAH SISWA SDN PULUTAN 01 TABEL III DAFTAR RESPONDEN TABEL IV HASIL ANGKET INTENSITAS IBADAH TABEL V NILAI HASIL BELAJAR TABEL VI NILAI ANGKET INTENSITAS IBADAH TABEL VII

  INTERVAL INTENSITAS IBADAH TABEL VIII NILAI NOMINASI INTENSITAS IBADAH TABEL IX KLASIFIKASI INTENSITAS IBADAH TABEL X NILAI PRESTASI BELAJAR SISWA TABEL XI

  INTERVAL NILAI SISWA TABEL XII NILAI NOMINASI NILAI SISWA TABEL XIII NILAI INTERVAL PRESTASI BELAJAR SISWA TABEL XIV TABEL KORELASI

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Angket

  2. Surat Ijin Penelitian

  3. Surat Keterangan Penelitian

  4. Riwayat Hidup 5. r tabel

  

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai sejak dari buaian hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar baik melalui jalur pendidikan formal, informal, maupun non formal karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

  Tanpa belajar maka tak ada ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh.

  Semakin perlunya manusia akan ilmu pengetahuan, maka perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Hingga saat ini perkembangan ilmu pengetahuan teknologiyang semakin tinggi dan maju. Kemajuan suatu bangasa diukur dari tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi karena semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

  Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang ingin maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah menetapkan ilmu pengetahuan dan teknologi pembangunan di bidang pendidikanyang menitikberatkan pada bidang penguasaan IPTEK sebagaimana yang tercantum dalam GBHN (1998) yakni: “Titik berat pembangunan pendidikan di Indonesia diletakkan pada mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan serta perluasan belajar pada jenjang pendidikan menengah pertama dalam rangka perluasan persiapan wajib

  2

  mutu pendidikan khususnya untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”.

  Hambatan yang dimaksud tersebut dapat berupa faktor internal (dari dalam diri siswa) maupun faktor eksternal (dari luar diri siswa), di antaranya: fasilitas belajar, partisipasiorang tua, kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi berprestasi, sikap terhadap sekolah serta kemampuan dasar lainnya.

  Dari beberapa faktor tersebut, faktor partisipasi orang tua merupakan faktor yang cukup penting dibandingkan dengan beberapa faktor lainnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Yamin bahwa: “Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa di antaranya adalah siswa sebagai individu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat”1.

  Pendapat lain juga dikemukakan oleh Suryabrata bahwa: “Faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar adalah faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa meliputi kondisi psikologis dan fisiologis, sedangkan faktor dari laut meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat serta kelengkapan berbagai sarana dan prasarana dalam belajar1

  2. Selanjutnya dikemukakan pula oleh Yamin bahwa keberadaan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan prestasi belajar siswa terdapat hubungan yang saling terkait. Bakat yang ada dalam diri siswa misalnya agar dapat berkembang baik, maka perlu ada dorongan dari keluarga dan masyarakat. Sebaliknya, lingkungan yang kurang mendukung

  3 dapat menghambat perkembangan siswa itu sendiri.

  Dari uraian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, faktor partisipasi orang tua merupakan faktor yang memegang peranan yang sangat penting. Hal ini tidak terlepas dari adanya bahwa partisipasi orang tua berperan dalam pembentukan sikap siswa dan prestasi yang cukup dan berkualitas serta sikap yang demokratis dan bijaksana dari orang tua siswa dapat meningkatkan keinginan untuk lebih giat belajar supaya dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.

  Perkembangan anak akan banyak dipengaruhi oleh faktor orang tuanya, termasuk dalam hal beribadah. Aktivitas orang tua dalam beribadah akan banyak memberikan warna terhadap perilaku anak. Ibadah dikategorikan dalam ubudiyah maupun muamalah. Intensitas keduanya juga akan memberikan pengaruh terhadap perilaku anak dalam kehidupan sosialnya.

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk menyusun tugas dengan judul “PENGARUH INTENSITAS IBADAH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SD NEGERI PULUTAN 01 SALATIGA TAHUN 2010)”.

  4 B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimanakan intensitas ibadah orang tua siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010?

  2. Bagaimanakah prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010?

  3. Adakah pengaruh intensitas ibadah orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010?

  C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui intensitas ibadah orang tua siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010.

  2. Untuk mengetahui prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010.

  3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh intensitas ibadah orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010.

D. Hipotesis

  Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah "Ada pengaruh yang signifikan antara intensitas ibadah orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010"

  5 E. Kegunaan Penelitian

  Dari beberapa masalah yang dirumuskan diatas setelah diperoleh jawaban, maka dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

  1. Manfaat Teoritis

  a. Memberi sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan, khususnya berkaitan dengan masalah peranan orang tua.

  b. Sebagai pertimbangan penelitian yang sejenis di masa yang akan datang.

  2. Manfaat Praktis

  a. Bagi orang tua siswa sebagai bahan masukan untuk lebih memperkuat iman anaknya b. Bagi para guru sebagai pertimbangan tentang pentingnya mengupayakan pendidikan yang bernuansa keimanan.

  F. Definisi Operasional Untuk memudahkan memahami judul akan dijelaskan penegasan istilah sebagai berikut:

  1. Pengaruh Pengaruh adalah dampak dari sesuatu hal3.

  2. Intensitas Intensitas adalah tingkat keseringan atau frekuensi terhadap suatu aktivitas tertentu4.

  6

  3. Ibadah Ibadah adalah perbuatan berbakti kepada Allah dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya5 6 .

  4. Orang Tua Orang tua didefinisikan adalah ayah dan ibu atau orang yang telah membesarkan kita5.

  Adapun indikator intensitas ibadah orangtua adalah sebagai berikut: a. Mendidik anak

  b. Rajin menunaikan ibadah shalat

  c. Aktif dalam kegiatan sosial

  d. Rutin mengikuti pengajian

  5. Prestasi Belajar Telah dijelaskan bahwa produk akhir dari kegiatan belajar adalah perubahan yang teijadi dalam diri peserta didik. Berhasil atau gagalnya proses belajar bergantung pada besar kecilnya perubahan yang terjadi dalam diri peserta didik setelah mengikuti serangkaian kegiatan belajar.

  Peserta didik akan mengalami perubahan dalam perilaku dan perbuatannya setelah mengikuti proses belajar, perubahan mencakup pengetahuan, perubahan dalam keterampilan maupun penguasaan nilai- nilai atau sikap maupun tindakan7.

  7 Perubahan tingkah laku yang dihasilkan oleh proses belajar

  mempunyai ciri perwujudan yang khas yang bersifat intensional, positif- aktif dan perubahan yang bersifat efektif fungsional. Perubahan yang bersifat intensional adalah perubahan yang disebabkan melalui proses belajar yang disengaja. Melalui kegiatan terencana dalam proses belajar siswa menyadari setiap perubahan yang dialami dan perubahan yang akan dicapai dari kegiatan belajar. Perubahan belajar adalah perubahan yang bersifat positif, bermanfaat dan sesuai dengan harapan yang diperoleh melalui usaha yang dilakukan siswa. Adapun perubahan bersifat efektif fungsional adalah perubahan yang berpengaruh, bermakna dan bermanfaat bagi siswa yang relatif menetap sehingga apabila dibutuhkan perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.

  Indikator prestasi belajar adalah:

  a. Nilai hasil belajar baik tes formatif maupun tes semester (kognitif)

  b. Sikap (afektif)

  c. Nilai kejiwaan (psikomotor)

  G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat serta menguji hipotesis yang diajukan8.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

  8 Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Pulutan 01 Kota Salatiga

  dengan waktu penelitian sejak Mei 2010 sampai dengan selesai

3. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

a. Populasi

  Populasi merupakan kumpulan individu atau orang dalam suatu wilayah yang memiliki karakteristik tertentu9. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Pulutan 01 sebanyak 14 orang siswa. Jadi penelitian ini juga disebut penelitian dengan total populasi karena mengambil semua anggota populasi sebagai sampel.

4. Metode Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner (daftar pertanyaan) dan dokumentasi. Metode kuesioner diberikan kepada siswa, dipakai untuk mendapatkan data variabel intensitas ibadah orang tua. Kuesioner dibagikan kepada responden. Dokumentasi dipergunakan untuk mendapatkan data prestasi belajar PAI siswa, yaitu nilai raport siswa.

5. Metode Analisis Data

  Analisis data untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai

  b eriku t:

  9 r*y = Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi Product moment x : frekuensi variabel X (intensitas ibadah orang tua) y : frekuensi variabel Y (prestasi belajar PAI)

  N : Jumlah responden Sedangkan untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan penafsiran koefisien korelasi dengan kriteria sebagai berikut:

  a. antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi

  b. antara 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi

  c. antara 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup

  d. antara 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah

  e. antara o,000 sampai dengan 0,200 = sangat rendah

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika dalam penulisan skripsi ini dipakai sebagai aturan yang saling terkait dan saling melengkapi, adapun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB

  I PENDAHULUAN

  A. Latar Belakang Masalah

  B. Penegasan Istilah

  C. Rumusan Masalah

  10 E. Hipotesis

  F. Metode Penelitian

  1. Metode Penelitian Subyek

  2. Metode Pengumpulan Data

  3. Metode Analisa Data

  G. Sistematika Penulisan BAB

  11 LANDASAN TEORI

  A. Tinjauan tentang Intenstitas Ibadah Orang Tua

  B. Tinjauan tentang prestasi belajar meliputi: pengertian prestasi belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. BAB

  III HASIL PENELITIAN BAB

  IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

  A. Analisis Data

  B. Analisis Pengolahan Data

  C. Analisis Uji Hipotesis BAB

  V PENUTUP Dalam bab ini akan disampaikan tentang:

  A. Kesimpulan

  B. Saran Diakhiri dengan daftar pustaka, serta lampiran-lampiran yang dapat mendukung laporan penelitian ini.

  BAB

  n

LAND AS AN TEORI

  A. Definisi Ibadah Ibadah secara etimologi berarti merendahkan diri serta tunduk. Di dalam syara', ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah ibadah ialah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para rasulNya1.

  Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.

  Ibadah itu terbagi menjadi ibadah hati, lisan dan anggota badan. Rasa khauf (takut), raja' (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah (senang) dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan hati, lisan dan badan.

  Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

  f * 7 7 ' , * * „ % * 7 , v'»! , v»T , *

  11 * \ ' \ i o' -kj' k ) <3j j ftrf “kj' L» (©} Oj-k*4 j J CrH

  V \ v * .

  1 'l A . ill * 4 1 « , , v / x | 9 j s ^ a JI y * *0' o i

  12 Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka menyembahKu. Aku tidak m eng'zndaki rezki sedikitpun dari mereka

dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan.

Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai

Kekuatan lagi Sangat Kokoh.2" (Adz-Dazariyat: 56-58)

  Allah Subhanahu wa Ta'ala memberitahukan, hikmah penciptaan jin dan manusia adalah agar mereka melaksanakan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan Allah Mahakaya, tidak membutuhkan ibadah mereka, akan tetapi merekalah yang membutuhkannya; karena ketergantungan mereka kepada Allah, maka mereka menyembahNya sesuai dengan aturan syari'atNya. Maka siapa yang menolak beribadah kepada Allah, ia adalah sombong. Siapa yang menyembahNya tetapi dengan selain apa yang disyari'at-kanNya maka ia adalah mubtadi' (pelaku bid'ah). Dan siapa yang hanya menyembahNya dan dengan syari'atNya, maka dia adalah muk-min muwahhid (yang mengesakan Allah).

  Ibadah itu banyak macamnya. Ia mencakup semua macam ketaatan yang nampak pada lisan, anggota badan dan yang lahir dari hati. Seperti dzikir, tasbih, tahlil dan membaca Al-Qur'an; shalat, zakat, puasa, haji, jihad, amar ma'ruf nahi mungkar, berbuat baik kepada kerabat, anak yatim, orang miskin dan ibnu sab il. Begitu pula cinta kepada Allah dan RasulNya, khasyyatullah (takut kepada Allah), inabah (kembali) kepadaNya, ikhlas kepadaNya, sabar terhadap hu-kumNya, ridha dengan qadha' -Nya, tawakkal, mengharap nikmatNya dan takut dari siksaNya3.

  13 Jadi, ibadah mencakup seluruh tingkah laku seorang mukmin jika

  diniatkan qurbah (mendekatkan diri kepada Allah) atau apa-apa yang membantu qurbah. Bahkan adat kebiasaan (yang mubah) pun bernilai ibadah jika diniatkan sebagai bekal untuk taat kepadaNya. Seperti ti-dur, makan, minum, jual-beli, bekerja mencari nafkah, nikah dan sebagainya. Berbagai kebiasaan tersebut jika disertai niat baik (benar) maka menjadi bernilai ibadah yang berhak mendapatkan pahala. Karenanya, tidaklah ibadah itu terbatas hanya pada syi'ar-syi'ar yang biasa dikenal.

  Agar bisa diterima, ibadah disyaratkan harus benar. Dan ibadah itu tidak benar kecuali dengan ada syarat4.

  1. Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil.

  2. Sesuai dengan tuntunan Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam Syarat pertama adalah konsekuensi dari syahadat laa ilaaha illa-llah, karena ia mengharuskan ikhlas beribadah hanya untuk Allah dan jauh dari syirik kepadaNya. Sedangkrm syarat kedua adalah konsekuensi dari syahadat Muhammad Rasulullah, karena ia menuntut wajibnya ta'at kepada Rasul, mengikuti syari'atnya dan meninggalkan bid'ah atau ibadah-ibadah yang diada-adakan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

  14

"Artinya : (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri

kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi

Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)

mereka bersedih hati. "5 [Al-Baqarah: 112]

  Ibadah di dalam syari’at Islam merupakan tujuan akhir yang dicintai dan diridhai-Nya. Karenanyalah Allah menciptakan manusia, mengutus para Rasul dan menurunkan Kitab-Kitab suci-Nya. Orang yang melaksanakannya di-puji dan yang enggan melaksanakannya dicela. Allah Subhanahu wa

  Ta’ala berfirman.

  

“Artinya : Dan Rabb-mu berfirman, ‘Berdo ’alah kepada-Ku, nis-caya akan

Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak

mau beribadah kepada-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan

hina dina6. [Al-Mu 'min: 60]

  Ibadah di dalam Islam tidak disyari’atkan untuk mem-persempit atau mempersulit manusia, dan tidak pula untuk menjatuhkan mereka di dalam kesulitan. Akan tetapi ibadah itu disyari’atkan untuk berbagai hikmah yang agung, kemashlahatan besar yang tidak dapat dihitung jumlahnya.

  Pelaksanaan ibadah dalam Islam semua adalah mudah. Di antara keutamaan ibadah bahwasanya ibadah mensucikan jiwa dan membersihkannya, dan mengangkatnya ke derajat tertinggi menuju kesempurnaan manusiawi.

  15 Termasuk keutamaan ibadah juga bahwasanya manusia sangat

  membutuhkan ibadah melebihi segala-galanya, bahkan sangat darurat membutuhkannya. Karena manusia secara tabi’at adalah lemah, fakir (butuh) kepada Allah. Sebagaimana halnya jasad membutuhkan makanan dan minuman, demi-kian pula hati dan ruh memerlukan ibadah dan menghadap kepada Allah. Bahkan kebutuhan ruh manusia kepada ibadah itu lebih besar daripada kebutuhan jasadnya kepada makanan dan minuman, karena sesungguhnya esensi dan subtansi hamba itu adalah hati dan ruhnya, keduanya tidak akan baik kecuali dengan menghadap (bertawajjuh) kepada Allah dengan beribadah. Maka jiwa tidak akan pernah merasakan kedamaian dan ketenteraman kecuali dengan dzikir dan beribadah kepada Allah. Sekalipun seseorang merasakan kelezatan atau kebahagiaan selain dari Allah, maka kelezatan dan kebahagiaan tersebut adalah semu, tidak akan lama, bahkan apa yang ia rasakan itu sama sekali tidak ada kelezatan dan kebahagiaannya.

  Adapun bahagia karena Allah dan perasaan takut kepada-Nya, maka itulah kebahagiaan yang tidak akan terhenti dan tidak hilang, dan itulah kesempurnaan dan keindahan serta kebahagiaan yang hakiki. Maka, barangsiapa yang meng-hendaki kebahagiaan abadi hendaklah ia menekuni ibadah kepada Allah semata. Maka dari itu, hanya orang-orang ahli ibadah sejatilah yang merupakan manusia paling bahagia dan paling lapang dadanya.

  16 Tidak ada yang dapat menenteramkan dan mendamaikan serta

  menjadikan seseorang merasakan kenikmatan hakiki yang ia lakukan kecuali ibadah kepada Allah semata. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Tidak ada kebahagiaan, kelezatan, kenikmatan dan kebaikan hati melainkan bila ia meyakini Allah sebagai Rabb, Pencipta Yang Maha Esa dan ia beribadah hanya kepada Allah saja, sebagai puncak tujuannya dan yang paling dicintainya daripada yang lain.

  Termasuk keutamaan ibadah bahwasanya ibadah dapat meringankan seseorang untuk melakukan berbagai kebajikan dan meninggalkan kemunkaran. Ibadah dapat menghibur seseorang ketika dilanda musibah dan me-ringankan beban penderitaan saat susah dan mengalami rasa sakit, semua itu ia terima dengan lapang dada dan jiwa yang tenang.

  Termasuk keutamaannya juga, bahwasanya seorang hamba dengan ibadahnya kepada Rabb-nya dapat mem-bebaskan dirinya dari belenggu penghambaan kepada makhluk, ketergantungan, harap dan rasa cemas kepada mereka. Maka dari itu. ia merasa percaya diri dan beijiwa besar karena ia berharap dan takut hanya kepada Allah saja. Keutamaan ibadah yang paling besar bahwasanya ibadah merupakan sebab utama untuk meraih keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, masuk Surga dan selamat dari siksa Neraka.

  17 B. Prestasi Belajar

  Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

  Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan7. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu. Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap oengetahuan. Belajar adalah perubahan yang teijadi dalam tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan teijadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan.

  Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar .nerupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang

  18

  dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport8.” Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya9.” Sedangkan menurut S. Nasution prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut10.”

  Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.

  Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri

8 M Ngalim Poerwanto, 1991. Ilmu Pendidikan, Jakarta: Balai Pustaka, him. 18

  19 siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern).

  Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya".

  1. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi,

  a. Kecerdasan/intelegensi Kecerdasan adalah kemampuan belajai disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalany perkembangan ini ditandai oleh kemajuan- kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.

  Salah satu aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat *

  5

  4

  20

  kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi.” Tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.” Intelegensi adalah “semakin tinggi kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses.” Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang anak dalam usaha belajar,

  b. Bakat Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu. Bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.” Bakat diartikan sebagai kemampuan indivedu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.”

  Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu

  21

  sehubungan dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama belajat keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut,

  c. Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Minat adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.” Minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiata.., kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang.” Minat adalah “suatu kondisi yang teijadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atai arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.” Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk menambah minat seorang

  22

  siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya,

  d. Motivasi Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan.

  Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.

  Motivasi adalah “segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.” Motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.” Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik.

  Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekeijaan belajar. Sedangkan motivasi

  23

  diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar.

  Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif.

  2. Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman- pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.” a. Keadaan Keluarga

  Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Slameto bahwa: “Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Keluarga yanng sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu

  24

  pendidikan bangsa, negara dan dunia.” Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.

  Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.” Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga.

  Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Peralihan pendidikan informal ke lembaga-lembaga formal memerlukan keijasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan keijasama yang perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah. Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar,

  b. Keadaan Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya. Guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar.” Oleh sebab itu, guru harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar,

  c. Lingkungan Masyarakat Disamping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada. Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak-anak yang sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak- anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentukan anakpun dapat terpengaruh pula. Dengan demikian dapat dikatakan

  25

  26

  sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut belajar sebagaimana temannya.

  

BAB m

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Keadaan Umum Sekolah Dasar Negeri Pulutan 01 Salatiga

  1. Sejarah Berdirinya SD Negeri Pulutan 01 sebagai wadah anak-anak untuk belajar dan untuk menambah pengetahuan tingkat dasar. Hal tersebut sesuai dengan tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 antara lain untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Maksud ini dijabarkan lebih lanjut dalam batang tubuh UUD 1945 pasal 31 ayat (1) yang menegaskan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran.

  Dengan demikian tepat kiranya bahwa dengan pendidikan diharapkan akan dapat mendidik kader-kader pembangunan yang merupakan masalah pokok bagi pembangunan masyarakat. SD N Pulutan 01 dibangun di atas tanah desa pada tanggal 4 Januari 1977 dan mulai beroperasi pada bulan Agustus 1977.

  2. Struktur Organisasi Untuk mencapai tujuan yang optimal dalam melaksanakan pendidikan diperlukan organisasi yang baik. Organisasi dalam arti yang luas adalah badan yang mengatur segala urusan untuk mencapai tujuan, maka diperlukan organisasi yang teratur.

  28