PROBLEMATIKA TAHFIDZUL QURAN BAGI SANTRI KALONGDI PONDOK PESANTREN SIROJUDDINASSALAFIYAH KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2015 - Test Repository

  

PROBLEMATIKA TAHFIDZUL QURAN

BAGI SANTRI KALONGDI PONDOK PESANTREN

SIROJUDDINASSALAFIYAH

KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG

TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

HETI INDAYANI

11111107

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

  

PROBLEMATIKA TAHFIDZUL QURAN

BAGI SANTRI KALONGDI PONDOK PESANTREN

SIROJUDDINASSALAFIYAH

KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG

TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

HETI INDAYANI

11111107

JURUSANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

KEMENTRIAN AGAMA RI

  

Jl. Tentara Pelajar 02. Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50712

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : 4 Eksemplar Hal : Pengajuan Skripsi

  Kepada Yth. Ketua IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswi: Nama : Heti Indayani NIM : 111111107 Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PAI Judul : PROBLEMATIKA TAHFIDZUL QURAN BAGI

  SANTRI KALONG DI PONDOK PESATREN SIROJUDDIN ASSALAFIYAH KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG Untuk diajukan dalam sidang munaqasah.

  Demikian untuk menjadi periksa.

  Wassalamualaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 7 September 2015 Pembimbing Drs. H. Imam Baihaqi, M. Ag.

  Nip. 19571108 19 8703 1001

KEMENTRIAN AGAMA RI

  Jl. Tentara Pelajar 02. Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50712 Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI PROBLEMATIKA TAHFIDZUL QURANBAGI SANTRIKALONG DI PONDOK PESANTREN SIROJUDDIN ASSALAFIYAH KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2015 DISUSUN OLEH HETI INDAYANI 11111107

  Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 29Agustus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Achmad Maimun, M. Ag. Sekretaris Penguji : Drs. H. Imam Baihaqi, M. Ag. Penguji I : Dra. Djami’atul Islamiyah, M. Ag. Penguji II : Drs. Juz’an, M. Hum.

  Salatiga, 29 Agustus 2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M. Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

KEMENTRIAN AGAMA RI

  Jl. Tentara Pelajar 02. Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50712

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Heti Indayani NIM : 11111107 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiyah.

  Salatiga, 29 Agustus 2015 Penulis

  Heti Indayani NIM. 11111107

  MOTTO ُﮫَ ﻤﱠﻠَﻋ َ و َ نَا ْ ﺮُﻘﻟْا َ ﻢﱠﻠَﻌَﺗ ْ ﻦَ ﻣ ْ ﻢُﻛ ُﺮْﯿَ ﺧ Orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.

  (HR. Bukhari) Berapapun umurmu, tiada kata terlambat untuk memulai menghafalkan Al Quran kecuali tiada usaha untuk memulainya.

  

PERSEMBAHAN

  1. Muara cinta yang tak berkesudahan yaitu kedua orang tuaku, Bapak Sobikan dan Ibu Waliyati yang senantiasa tidak pernah lelah selalu mendo’akan, mencurahkan kasih sayang dan banyak pengorbanan untuk ku hingga aku seperti ini.

  2. Bapak KH. Mahfudz Ridwan L.c dan ibu Hj. Nafisah pengasuh pondok pesantren Edi Mancoro yang saya hormati dan selalu saya harapkan ridlo dan berkah ilmunya.

  3. Sahabat, kakak dan sekaligus guru spiritualku Maratun Chasanah yang selalu memotivasi, memberikan semangat dan tak pernah hentinya menyebut namaku dalam setiap doanya.

  4. Kakak kandungku Mas Rohani dan Mas Hariyanto yang selalu mendukungku.

  5. Kakak-kakakku di pondok pesantren Edi Mancoro yang selalu memberikan masukan dan menasehatiku Mbak Sari, Mbak Aulia Ulfa D, dan Mbak Korifah.

  6. Teman-temanku PAI C angkatan 2011 senasip seperjuangan.

  7. Sahabatku Meylia Suryani, Faizatun, Khairul Jaza, Mangiyah dan semua yang tidak bisa disebut satu persatu.

  

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb.

  Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

  SWT yang telah memberikan nikmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Problematika Tahfidzul Quran bagi Santri Kalong di Pondok Pesantren Sirojuddin Assalafiyah Kec. Parakan Kab. Temanggung”.Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada manusia teladan sepanjang masa beliau Nabi Agung Muhammad SAW.

  Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya, namun mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan agar skripsi ini benar-benar dapat menjadi sumbangan pemikiran yang bermanfaat, terutama bagi para santri yang sedang maupun ingin berproses menghafalkan Al Quran.

  Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya pihak yang membantu dan membimbing. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M. Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Ruchayati, M. Ag. Selaku Kajur PAI IAIN Salatiga.

  4. Bapak Drs. H. Iman Baihaqi, M. Ag selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah mendidik dan membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  6. Ibu Hj. Ma’munah selaku pengasuh pondok pesantren Sirojuddin Assalafiyah yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk penelitian.

  7. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mendidik, membimbing serta memotivasi kepada penulis baik moral, finansial, maupun spiritual.

  8. Keluarga besar pondok pesantren Sirojuddin Assalafiyah terutama para santri kalong yang sedang berproses menghafalkan Al quran yang telah membantu dalam memberikan informasi untuk keperluan penelitian. Akhirnya penulis berdo’a semoga amal dan jasa baik semua pihak mendapat balasan dari allah SWT yang setimbal. Amin.

  Salatiga, 12 September 2015 Penulis Heti Indayani NIM. 11111107

  

ABSTRAK

  Indayani, Heti. 2015. Problematika Tahfidzul Quran bagi Santri Kalong di Pondok Pesantren Sirojuddin Assalafiyah Kec. Parakan Kab.

  Temanggung. Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan

  Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Drs. H. Imam Baihaqi, M. Ag.

  Kata kunci: Probelematika Tahfidzul Quran, Santri Kalong

  Kegiatan Tahfidzul Quran umumnya dilakukan oleh para santri yang menetap di pondok pesantren dengan mendapatkan perhatian dan peraturan yang ketat dari ustadz/ ustadzah di pondok serta mereka fokus menghafalkan Al Quran saja. Karena menghafalkan Al quran itu membutuhkan pengorbanan waktu dan tenaga yang cukup serta tempat yang khusus untuk menghafalkan Al quran. Namun lain halnya dengan santri kalong di pondok pesantren Sirojuddin Assalafiyah yang tetap menghafalkan Al Quran dengan tetap tinggal di rumah masing-masing di tengah banyaknya kesibukan dan aktivitas yang mereka lakukan. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui lebih dalam bagaimana problematika yang dihadapi santri kalong dalam menghafalkan Al quran dan bagaimana cara mereka dalam menghadapi problematika tersebut. Setelah dilakukannya penelitian secara mendalam diharapkan peneliti dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang bagaimana solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi problematika tahfidzul Quran.

  Metode yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitiaan dilakukan mulai bulan juli 2015 di pondok pesantren Sirojuddin Assalafiyah Kec. Parakan Kab. Temanggung. Informan adalah 5 santri kalong yang sedang berproses dalam menghafalkan Al Quran dan 1 pengasuh pondok pesantren Sirojuddin Assalafiyah. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara. Kemudian data ditranskip menjadi data yang lengkap.

  Hasil penelitian menunjukan problematika yang dihadapi santri kalong dalam menghafalkan Al Quran antara lain berupa faktor managemen waktu, motivasi, kecerdasan, kesehatan, suasana rumah, gangguan asmara, dan lupa saat hafalan disetorkan. Solusi yang harus dilakukan antara lain berupa menyediakan waktu khusus setiap hari untuk Al quran, memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengulang hafalan, meluruskan niat dan mengetahui keutamaan menghafal Al quran, berteman dengan penghafal Al quran, istiqamah, bersungguh-sungguh, sabar, menjaga kesehatan, mencari tempat yang tenang untuk menghafalkan Al quran, menjauhi hal yang sia-sia dan perbuatan dosa, serta senantiasa mengulang- ulang hafalannya.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL……………………………………… i PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………. iv PENGESAHAN KELULUSAN…………………………..... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………………….. vi MOTTO…………………………………………….............. vii PERSEMBAHAN……………………………………........... viii KATA PENGANTAR…………………………………….... ix ABSTRAK.............................................................................. xi DAFTAR ISI........................................................................... xii DAFTAR TABEL………………………................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN………………………….................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................

  1 B. Fokus Penelitian..................................................

  5 C. Tujuan Penelitian.................................................

  6 D. Kegunaan Penelitian............................................

  6 E. Penegasan Istilah..................................................

  7 F. Metodologi Penelitian..........................................

  9 G. Sistematika Penulisa.............................................

  16 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tahfidzul Quran....................................................

  21 1. Pengertian Tahfidzul Quran......................,.....

  21 2. Beberapa Kitab Mushaf.........................,........

  22 3. Macam-macam Qira’at...................................

  24 4. Dasar dan Keutamaan Tahfidzul Quran......... .

  26

  5. Syarat-syarat Tahfidzul Quran........................

  51 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

  59

  59 7. Kegiatan di Lokal Pesantren...........................

  58 6. Keadaan Santri................................................

  56 5. Keadaan Guru/Ustadz/Ustadzah.....................

  55 4. Struktur Organisasi.........................................

  55 3. Sarana dan Prasarana......................................

  2. Letak Geografis Pondok Pesantren Sirojuddin Assalafiyah....................................

  53

  1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Sirojuddin Assalafiyah...................................

  53

  A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Sirojuddin Assalafiyah............................................................

  48 5. Kiat-kiat Memelihara Hafalan Al quran.........

  28 B. Tinjauan Konsep Belajar…………………....…...

  45 4. Metode Menghafalkan Al Quran....................

  3. Faktor-faktor Pendukung dalam Menghafalkan Al Quran.................................

  40

  2. Problematika Tahfidzul Quran dan Solusinya.........................................................

  39

  39 1. Pengertian Problematika.........................,.......

  37 C. Problematika Tahfidzul Quran………..................

  33 3. Hubungan Belajar dengan Menghafal............

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Balajar.............................................................

  32

  32 1. Pengertian Belajar...........................................

  8. Tata Tertib Pondok Pesantren

  Sirojuddin Assalafiyah................................,...

  84 4. Faktor Kesehatan............................................

  91

  b. Memanfaatkan Setiap Waktu dan Kesempatan untuk MengulangHafalan.... 90 2. Faktor Motivasi...............................................

  89

  a. Setiap Hari Ada Waktu Khusus untuk Al Quran..........................................

  89

  89 1. Faktor Managemen Waktu..............................

  88 B. Cara Menghadapi Problematika Tahfidzul Quran bagi Santri Kalong......................................

  87 7. Faktor Lupa Saat Hafalan Disetorkan.............

  6. Faktor Gangguan Asmara...............................

  86.

  85 5. Faktor Suasana Rumah....................................

  3. Faktor Kecerdasan..........................................

  61 B. Temuan Penelitian………………………............

  84.

  83 2. Faktor Motivasi...............................................

  83 1. Faktor Manageman Waktu..............................

  A. Problematika Tahfidzul Quran bagi Santri Kalong........................................................

  76 BAB IV PEMBAHASAN

  4. Problematika Tahfidzul Quran dan Cara Menghadapinya......................................

  70

  66 3. Aktivitas Santri Kalong...................................

  64 2. Latar Belakang Santri Kalong.........................

  1. Niat dan Motivasi Santri Kalong dalam Menghafalkan Al Quran.................................

  64

  a. Meluruskan Niat dan Mengetahui

  Keutamaan Menghafalkan Al Quran.......

  92

  b. Berteman dengan Orang yang Menghafalkan Al Quran.............................

  93 3. Faktor Kecerdasan..........................................

  93 a. Istiqamah...................................................

  94 b. Bersungguh-sungguh................................

  94 c. Sabar ........................................................

  95.

  4. Faktor Kesehatan............................................

  96 a. Menjaga Pola Makan................................

  96 b. Menjadwal Waktu Tidur...........................

  96 c. Berolahraga...............................................

  96 5. Faktor Suasana Rumah...................................

  96 6. Faktor Gangguan Asmara...............................

  97 a. Menjauhi Segala Hal yang Sia-sia...........

  97 b. Menjauhi Perbuatan Dosa dan Maksiat....

  97 7. Faktor Lupa Saat Hafalan Disetorkan.............

  98

  a. Tidak Meninggalkan Hafalan Baru Terlalu Lama.............................................

  98 b. Mengulangi Hafalan..................................

  99

  c. Mendengarkan dari Orang Lain atau Kaset

  99

  d. Mengerta Arti dan Ayat yang Dihafalkan. 100

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan........................................................... 101 B. Saran .................................................................... 102 C. Penutup ................................................................ 103 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL DAN BAGAN

  Tabel 3. 1 Struktur Organisasi Pondok Pesantren Sirojuddin Assalafiya

  57 Tabel 3. 2 Data Asatidz di Pondok Pesantren Sirojuddin Assalafiya

  58 Tabel 3. 3 Jadwal Kegiatan MC Sehari-hari

  70 Tabel 3. 4 Jadwal Kegiatan KLF Sehari-hari

  71 Tabel 3. 5 Jadwal Kegiatan KJ Sehari-hari

  72 Tabel 3. 6 Jadwal Kegiatan ADA Sehari-hari

  74 Tabel 3. 7 Jadwal Kegiatan KN Sehari-hari

  75

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Laporan SKK

  2. Nota Dosen Pembimbing Skripsi

  3. Lembar Konsultasi

  4. Surat Izin Penelitian

  5. Surat Pernyataan Telah Meneliti

  6. Pedoman Wawancara

  7. Hasil Wawancara

  8. Data Santri PP Sirojuddin Assalafiyah

  9. Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Quran merupakan kalam Allah yang tiada tandingannya (mukjizat),

  yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara Malaikat Jibril

  alaihis salam, dimulai dari surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An Nash,

  dan ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan secara mutawatir (Aminuddin, 1991: 15). Al Quran adalah kitab yang sangat mengagumkan bagi orang-orang yang mau menggunakan akal dan bashirah (mata hati) untuk memikirkan dan merenungkannya.

  Tiada bacaan semacam Al Quran yang dibaca oleh ratusan juta orang yang tidak mengerti artinya dan atau tidak dapat menulis dengan aksaranya. Bahkan dihafal huruf demi huruf oleh orang dewasa, remaja dan anak-anak.

  Tiada bacaan sebanyak kosa kata Al Quran yang berjumlah 77.439 kata, dengan jumlah huruf 323.015 yang seimbang jumlah kata-katanya, baik antara kata dengan padanannya, maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya. Sebagai contoh kata hayat terulang sebannyak antonimnya maut, masing-masing 145 kali, akhirat terulang 115 kali sebanyak kata dunia, malaikat terulang 88 kali sebanyak kata setan, thuma’ninah (ketenangan) terulang sebanyak 13 kali sebanyak kata dhiyq (kecemasan), panas terulang 4 kali sebanyak kata dingan (Shihab, 1999: 3-4).

  Menurut Ahsin (1994:26) menghafal Al Quran merupakan suatu perbuatan yang sangat terpuji dan mulia. Orang-orang yang membaca dan menghafal Al Quran merupakan orang-orang pilihan yang memang dipilih oleh Allah untuk menerima warisan kitab suci Al Quran. Sedangkan menurut hemat penulis, menghafal Al Quran merupakan sebuah aktifitas ibadah yang sangat berat, tetapi sangat mulia. Berat, karena ia merupakan perjuangan yang luar biasa dan menghadang dihadapan para calon hafidz Al Quran. Serta mulia karena banyak sekali keutamaan-keutamaan bagi orang yang mau menghafal Al Quran. Banyak sekali hadits-hadits Rasulullah yang mengungkapkan keagungan orang yang belajar membaca, atau menghafal Al Quran dan orang-orang yang mempelajarinya.

  Ada beberapa keutamaan menghafal Al Quran menurut hadits Rasulullah saw, di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad no 11870 dan Ibnu Majah no 215.

  ا

  ﻞھا لﺎﻗ ﷲ لﻮﺳر ﺎﯾ ﻢھ ﻦﻣ ﻞﯿﻗ لﺎﻗ سﺎّ ﻨﻟا ﻦﻣ ﻦﯿﻠھا ّﻞﺟو ّ ﺰﻋ ﱠ ن ﮫﺘّﺻﺎﺧ و ﷲ ﻞھا ﻢھ ناﺮﻘﻟا “Allah memiliki dua keluarga dari manusia.” Sahabat bartanya, “wahai Rasulullah, siapakah mereka?” Rasulullah menjawab”Ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan Orang-orang Khusus-Nya.” (Arham,

  2014:23)

  Dari hadits di atas nampak jelas keutamaan menghafal Al Quran, hingga Rasulullah menyatakan bahwa penghafal Al Qur’an adalah keluarga Allah.

  Sebagian orang adakalanya merasa bangga ketika memiliki hubungan kekerabatan atau pertemanan dengan pejabat tinggi, figure popular atau orang terpandang. Bila hubungan seperti itu membuat seseorang bangga, bagaimana kita tidak bangga dan sangat senang ketika Allah sang Pencipta mengakui kita sebagai keluarga- kemulian yang luar biasa di sisi Allah yang diberikan kepada Ahlul Qur’an. Maka sudah seharusnya kaum muslim memperhatikan pentingnya menghafal Al Quran.

  Menghafal Al Quran secara keseluruhan hukumnya fardlu kifayah. Namun menghafal sebagian dari Al Quran hukumnya fardlu ain (Arham, 2014: 11).

  Artinya setiap muslim wajib memiliki hafalan Al Quran walaupun hanya sebagian, bisa sebagian kecil atau sebagian besar.

  Badwilan, (2009: 203) menyatakan bahwa ada sebagian sebab yang menghambat seseorang dalam menghafal Al quran dan dapat membantu melupakan Al quran yaitu di antaranya: banyak dosa dan maksiat, tidak senantiasa mengikuti, mengulang-ulang dan memperdengarkan hafalan Al Qurannya, perhatian yang lebih pada urusan-urusan dunia, serta menghafal banyak ayat pada waktu yang singkat dan pindah ke ayat yang lain sebelum menguasainya.

  Menghafal Al Quran secara keseluruhan sekali lagi, bukan merupakan pekerjaan yang ringan, diperlukan metode-metode khusus ketika menghafalnya.

  Dan juga harus disertai dengan do’a kepada Allah SWT supaya diberi kemudahan dalam menghafalkan ayat-ayat-Nya yang begitu banyak dan rumit. Sebab banyak kalimat yang mirip dengan kalimat yang lain, demikian juga kalimatnya yang panjang-panjang, bahkan mencapai tiga sampai empat baris tanpa adanya waqaf, namun ada juga yang pendek-pendek (Wahid, 2012: 13). Selain itu tidak sedikit halangan dan rintangan yang dapat melemahkan niat maupun prosesnya. Sehingga yang diperlukan dari orang yang ingin menghafal Al Quran adalah sebuah niat keuletan. Ia juga perlu menyediakan waktu dan tempat khusus yang digunakan untuk menghafal Al Quran.

  Pada saat sekarang ini banyak lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia yang mempunyai program Tahfidzul Quran, salah satunya adalah podok pesantren Sirojuddin Assalafiyah Kec. Parakan Kab. Temanggung. Menariknya pondok pesantren ini tidak khusus untuk santri yang mukim saja, namun ada juga santri yang non mukim atau biasa dikenal dengan istilah “santri kalong”. Santri kalong yaitu murid-murid di sekitar pondok pesantren yang tidak menetap atau tinggal di pondok namun tetap mengikuti kajian seperti santri pada umumnya.

  Kegiatan tahfidzul Quran pada umumnya dilakukan oleh para santri yang menetap di pondok dengan mendapatkan perhatian dan beberapa peraturan secara ketat atas segala kegiatannya oleh para ustad ustadzah dan pengasuh di pesantren tersebut karena berada dalam asrama bersama para santri, sehingga kondisinya sangat mendukung untuk menghafalkan Al Quran. Di samping itu biasanya mereka juga fokus hanya menghafalkan Al Quran saja. Namun di Pondok Pesantren Sirojuddin Assalafiyah ini ada juga santri-santri kalong yang sedang berproses dalam menghafalkan Al Quran. Mereka tetap tinggal di rumah masing- masing dengan kesibukan mereka yang juga sangat padat, sebagian ada yang sudah bekerja, masih sekolah dan mengajar. Dengan demikian berarti masalah- masalah yang mereka hadapi dalam menghafalkan Al Quran tentunya lebih banyak dari santri yang mukim, karena aktivitas dan kondisi yang mereka hadapipun berbeda. Namun mereka tetap bisa menghafalkan Al Quran seperti siapapun. Tidak pandang latar belakang pendidikan, suku, profesi, dan lainnya. Selama kita muslim, kita semua berhak menghafal Al Quran baik sebagian maupun keseluruhan.

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka penulis tertarik untuk meneliti secara lebih mendalam tentang “ Problematika Tahfidzul Quran bagi Santri Kalong di Pondok Pesantren Sirojuddin Assalafiyah Kec. Parakan Kab. Temanggung Tahun 2015”.

B. Fokus Penelitian

  Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Apa saja problem yang dihadapi oleh santri kalong dalam menghafalkan Al Quran di Pondok Pesantren Sirojuddin Assalafiyah?

  2. Bagaimana cara menghadapi problematika tahfidzul Quran bagi santri kalong?

  C. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui problem apa saja yang dihadapi oleh santri kalong dalam menghafalkan Al Quran di Pondok Pesantren Sirojuddin Assalafiah.

  2. Untuk mengetahui bagaimana cara menghadapi problematika tahfidzul Quran bagi santri kalong.

  D. Kegunaan Penelitian

  Kegunaan yang dipeoleh dalam penelitian ini adalah : Penelitian ini memiliki kegunaan secara praktik dan teoritik.

  1. Teoritik Dapat menambah wawasan dan keilmuan dalam bidang pembelajaran Al

  Quran khususnya bagi santri kalong, serta dapat memberikan motivasi atau semangat dalam menghafalkan Al Quran.

  2. Praktik

  a. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pokok permasalahan tahfidzul Quran khususnya yang dihadapi santri kalong, sehingga dapat memberikan solusi-solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut.

  b. Menambah khasanah informasi yang akan bermanfaat bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.

E. Penegasan Istilah

  Berangkat dari urgensi penegasan judul sebuah penelitian maka penulis mempunyai kepentingan untuk mempertegas judul dengan harapan tidak ada kesalahpahaman dalam proses penelitian tersebut.

  Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah para santri kalong di Pondok Pesantren Sirojuddin Assalafiah yang berjumlah 5 orang, di mana mereka sedang berproses dalam kegiatan tahfidul Quran. Sedangkan istilah-istilah yang digunakan dalam judul tersebut antara lain:

  1. Problematika Probematika berasal dari bahasa Inggris : problem yang berarti masalah atau persoalan. Dan problematika yang berarti permasalahan (KBBI,

  2007: 896) Yang dimaksudkan problematika dalam penelitian ini adalah masalah-masalah yang dihadapi santri kalong.

  2. Tahfidzul Quran Tahfid merupakan bentuk isim masdar (

  ﻆﻔﺣ

  ) dan fiil

  • ﺎﻈﯿﻔﺤﺗ
  • ﻆﻔﺤ

  madhi (

  ﻆﻔﺣ

  )yang artinya menghafal, menjaga dan memelihara (Muhdlor, 1999: 779). Sedangkan Al Quran adalah berasal dari kata qoroa- yaqrou-qur’an yang artinya bacaan atau yang dibaca(Muhdlor, 1999: 1441).

  • ﺎﻈﻔﺣ
  • ﻆﻔﺤ
Dengan demikian yang dimaksud dengan tahfidzul Quran adalah menghafal Al Quran sesuai urutan yang terdapat dalam mushaf Utsmani mulai dari surat al-Fatihah sampai surat an-Nas dengan maksud beribadah, menjaga dan memelihara kalam Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi terakhir dengan perantaraan Malaikat Jibril yang ditulis dalam beberapa mushaf yang dinukil (dipindahkan) kepada kepada kita

  3. Santri kalong Santri berasal dari bahasa Jawa dari kata “cantrik” yang artinya orang yang mengikuti seorang guru kemana guru ini menetap, tentunya dengan tujuan dapat belajar darinya mengenai suatu keahlian (Madjid, 1997: 20). Sedangkan menurut Munir Mulkhan (2003, 300) kata santri mempunyai arti ” murid atau orang yang belajar di pondok pesantren”.

  Dhofir dalam bukunya Tradisi Pesantren menyatakan ada dua jenis kelompok santri, yaitu: santri mukim dan santri kalong. Santri mukim adalah murid-murid yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap dalam kelompok pesantren. Sedangkan santri kalong adalah murid-murid yang berasal dari desa di sekeliling pesantren, yang biasanya tidak menetap dalam pesantren. Untuk mengikuti pelajaran di pesantren mereka biasanya bolak- balik (nglajo) dari rumahnya sendiri (Dhofier, 1983:18).

  4. Pondok pesantren Pondok adalah sebuah asrama pendidikan Islam di mana para santrinya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan seorang guru atau lebih dikenal dengan sebutan “kyai”. Sedangkan pesantren berasal dari kata santri dengan awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti tempat tinggal (Dhofier, 1983: 18).

  Dari beberapa istilah di atas, dapat diambil pengertian bahwa yang dimaksud oleh judul skripsi ini adalah suatu penelitian lapangan tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh santri kalong dalam kegiatan menghafalkan Al Quran secara menyeluruh di Pondok Pesantren Sirojuddin Assalafiyah Kec. Parakan, Kab. Temanggung.

F. Metodologi Penelitian

  Dalam suatu penelitian, metode mutlak diperlukan karena merupakan cara yang teratur untuk mencapai suatu tujuan yang sempurna dan memperoleh hasil secara optimal.

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field

  reseach) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini

  dilakukan oleh peneliti yang berada langsung dengan obyek, terutama dalam memperoleh data dan berbagai informasi (Moleong, 1989:26).

  Sedangkan penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati(Moleoang, 1998:3).

  Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah para santri kalong di pondok pesantren Sirojuddin Assalafiah yang sedang berproses dalam menghafalkan Al Quran. Dari keadaannya yang berstatus menjadi santri kalong tersebut tentunya akan banyak sekali problematika yang muncul.

  2. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrumen aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan.

  Sedangkan instrumen yang lain selain manusia adalah berbagai bentuk alat bantu dan berupa dokumen-dokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian. Namun hanya berfungsi sebagai instrumen pendukung, oleh karena itu kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolak ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan dan atau sumber data lainnya di sini mutlak diperlukan.

  3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di lembaga pendidikan pondok pesantren

  Sirojuddin Assalafiah Dusun Karang Kidul, Desa Mandisari, Kec. Parakan

  Kab. Temanggung. Alasan penulis memilih lokasi ini adalah karena di pondok pesantren ini ada sejumlah santri kalong yang sedang berproses dalam menghafalkan Al Quran yang jumlahnya cukup banyak dan layak untuk diadakan sebuah penelitian. Karena kebanyakan pondok pesantren Tahfidzul Quran yang ada di Indonesia itu yang menghafalkan Al Quran adalah para santri-santri mukim.

  4. Sumber Data Data-data yang dijadikan acuan dalam penelitian ini diambil dari sumber, di antaranya: a. Pengasuh pondok pesantren Sirojuddin Assalafiah Kec. Parakan Kab,

  Temanggung yang memberikan keterangan secara menyeluruh mengenai keadaan di pondok pesantren tersebut.

  b. Santri kalong yang berjumlah 5 orang, yang sangat berperan serta dalam memberikan keterangan mengenai berbagai problematika yang dihadapi mereka dalam proses menghafalkan Al Quran.

  5. Prosedur Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi Menurut Kartono (1986: 287), observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan pengamatan dan pencatatan. Sedangkan menurut Imam Suprayogo (2003: 167) observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena sosial-keagamaan (perilaku’ kejadian-kejadian, keadaan, benda, dan symbol-simbol tertentu) selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang diobservasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis.

  Pedoman observasi pengumpulan data dapat dikelompokan sebagai berikut: 1) Kondisi obyektif pondok pesntren Sirojuddin Assalafiah

  Dalam hal ini, peneliti mengamati langsung kondisi obyektif di pondok pesantren Sirojuddin Assalafiah tersebut dengan cara melakukan observasi secara langsung ke tempat tersebut. 2) Problematika tahfidzul Quran bagi santri kalong di podok pesantren

  Sirojuddin Assalafiah Peneliti melakukan wawancara kepada masing-masing santri kalong yang sedang berproses dalam menghafalkan Al Quran dengan menggunakan pedoman wawancara. b. Interview Metode interview adalah percakapan dengan maksud tertentu.

  Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

  (interviewer) (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,

  1989: 186) Interwiew ditujukan kepada pengasuh pondok pesantren untuk memperoleh data yang berkaitan dengan sejarah berdirinya pondok pesantren serta perkembangannya dan para santri kalong untuk memperoleh data yang berkaitan dengan problematika tahfidzul Quran serta begaimana cara mengatasinya.

  c. Dokumentasi Metode ini adalah suatu metode untuk mencari data yang terkait dengan hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah (Arikunto, 2006: 231).

  Sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji dan menafsirkan, metode ini digunakan untuk mengetahui perkembangan data jumlah santri, aktivitas santri, susunan pengurus pesantren dan yang lainnya.

  6. Tehnik Analisis Data Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong,

  Maka dalam hal ini penulis menggunakan analisis data kualitatif, di mana data dianalisa nonstatistik yang meliputi cara berfikir induktif yaitu penulis berangkat dari pengetahuan yang bersifat khusus untuk menilai suatu kejadian umum.

  7. Pengecekan Keabsahan Data Peneliti menggunakan trianggulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Di mana dalam pengertiannya trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moleong, 2004: 330).

  Trianggulasi terbagi menjadi tiga yaitu sumber, metode dan teori. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi sumber. Yaitu peneliti akan mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh dengan data-data atau informasi dari sumber yang lain sehingga data yang diperoleh peneliti terdapat dari berbagai pihak agar terhindar dari subyektifitas. Misalnya dengan bertanya kepada orang terdekat dari informan untuk memperkaya pengetahuan peneliti.

  8. Tahap-tahap Penelitian Pelaksanaan penelitian ada empat tahap yaitu: tahap sebelum kelapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, tahap penulisan laporan.

  a. Tahap sebelum ke lapangan Tahap ini meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian paradigm dengan teori, penjajakan alat peneliti, mencakup observasi lapangan dan permohonan ijin kepada subyek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian dan penyusunan usulan penelitian.

  b. Tahap pekerjaan lapangan Tahap ini meliputi pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan problematika tahfidzul Quran bagi santri kalong beserta bagaimana cara mereka dalam menyikapi dan mengatasinya.

  c. Tahap analisis data Tahap analisis data meliputi analisis data baik yang diperoleh melalui observasi, dokumen maupun wawancara mendalam dengan pengasuh dan santri yang ada di lingkungan pondok tersebut. Kemudian dilakukan penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti. Selanjutnya pengecekan keabsahan data dengan mengecek sumber data yang didapat dan metode perolehan data sehingga data benar-benar valid. Data yang valid adalah dasar dan bahan untuk memberikan makna data yang merupakan poses penentuan dalam memahami konteks penelitian yang sedang diteliti.

  d. Tahap penulisan laporan Tahap ini meliputi: kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna pembimbing untuk mendapatkan perbaikan dan saran-saran demi kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindak lanjuti hasil bimbingan tersebut dengan penulis skripsi yang sempurna. Langkah terakhir melakukan penyusunan kelengkapan persyaratan untuk ujian skripsi.

G. Sistematika Penulisan

  Dalam skripsi ini peneliti bermaksud untuk membahas tentang Problematika Tahfidzul Quran bagi Santri Kalong di Pondok Pesantren Sirojuddin Assalafiah. Oleh karena itu, untuk mempermudah pembaca mengikuti pembahasan skripsi ini, peneliti menyusun sistematika pembahasannya sebagai berikut:

  Bab I : PENDAHULUAN Meliputi: Latar Belakng Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian, Kegunaan,Penelitian, Penegasan Istilah, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.

  Bab II : KAJIAN PUSTAKA A. Tahfidzul Quran

  1. Pengertian Tahfidzul Quran

  2. Beberapa Kitab Mushaf

  3. Macam-macam Qira’at dalam Al Quran

  4. Dasar dan Keutamaan Tahfidzul Quran

  B. Tinjauan Konsep Belajar

  1. Pengertian Belajar

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  3. Hubungan Belajar dengan Menghafal dan Mengingat

  C. Problematika Tahfidzul Quran

  1. Pengertian Problematika

  2. Problematika Tahfidzul Quran Beserta Solusinya

  3. Faktor-faktor Pendukung dalam Menghafalkan Al Quran

  4. Metode Menghafalkan Al Quran

  5. Kiat-kiat Memelihara Hafalan Al Quran

  Bab III: PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data: 1. Sejarah berdirinya pondok pesantren Sirojuddin Assalafiah.

  2. Letak geografis pondok pesantren Sirojuddin Assalafiah.

  3. Sarana dan Prasarana

  4. Struktur Organisasi

  5. Keadaan Guru/Ustadz/Ustadzah

  6. Keadaan Santri

  7. Kegiatan di Lokal Pesantren

  8. Tata Tertib Pondok Pesantren Sirojuddin Assalafiyah

  B. Temuan Penelitian menghafalkan Al Quran.

  2. Mengetahui latar belakang pada masing-masing santri kalong.

  3. Mengetahui aktivitas yang dilakukan santri kalong dalam kehidupan sehari-hari.

  4. Mengetahui problematika yang dihadapi santri kalong dalam menghafalkan Al quran.

  5. Mengetahui bagaimana cara mereka dalam menghadapi dan menyikapi problematika tersebut.

  Bab IV : PEMBAHASAN Meliputi:

  1. Problematika yang dihadapi santri kalong dalam menghafalkan Al Quran.

  2. Bagaimana upaya yang harus dilakukan dalam menghadapi problematika tersebut. Bab V : PENUTUP Meliputi: A. Kesimpulan B. Saran C. Penutup

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tahfidzul Quran 1. Pengertian Tahfidzul Quran Istilah Tahfidzul Quran merupakan gabungan dari dua kata yang

  berasal dari bahasa Arab, yaitu tahfid dan Al Quran. Kata tahfid ﺎﻈﯿﻔﺤﺗ ﻆﻔﺤ ﻆﻔﺣ ﻆﻔﺣ

  • )yang mengandung makna menghafalkan atau menjadikan ﺎﻈﻔﺣ ﻆﻔﺤ hafal (Yunus, 2005: 324). Sedangkan Al Quran secara bahasa berarti “bacaan”. Secara istilah, Al Quran adalah kalam Allah yang tiada tandingannya (mukjizat), diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan Malaikat Jibril alaihis

  salam, dimulai dengan surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An

  Nash, ditulis dalam mushaf yang disampaikan secara mutawatir, serta mempelajarinya merupakan ibadah (Aminuddin, 1991: 15).

  Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahfidzul

  Quran adalah proses membaca serta mencamkan Al Quran dengan

  tanpa melihat tulisan Al Quran (di luar kepala) secara berulang-ulang agar senantiasa ingat dan mampu membacanya setiap saat tanpa melihat mushaf.

2. Beberapa Kitab Mushaf

  Beberapa ulama salaf telah menulis beberapa kitab, yang mengemukakan mushaf sebelum Utsman. Dan mushaf-mushaf yang dibatalkan dengan datangnya mushaf Utsman. Di antaranya adalah sebagai berikut: a. Iktilafu Mashahif Syam wak Hijaz wal Irak oleh Ibnu Amir, yang wafat tahun 118 H.

  b. Iktilafu Mashahif Ahlu Madinah, wa Ahlu Kufah wa Ahlu Basrah oleh Kisay, wafat tahun 189 H. oleh Al Fara, wafat tahun 207 H.

  d. Iktilafu Mashahif oleh Khalaf bin Hisyam, wafat tahun 229 H.

  e. Iktilafu Mashahif Wajami’ul Qiraat oleh Al Madaini, wafat tahun 231 H.

  f. Iktilafu Mashahif oleh Abu Hatim Sahal bin Muhammad As Sijistani, wafat tahun 248 H.

  g. Al Mashahif wal Hijai oleh Muhammad bin Isa Al Ashbahani, wafat tahun 253 H.

  h. Al Mashahif oleh Abdullah bin Abu Dawud As Sijistani, wafat tahun 316 H. i. Al Mashahif oleh Ibnu Al Anbari, wafat tahun 327 H. j. Al Mashahif oleh Ibnu azytah Al Asdbahany, wafat tahun 360 H. k. Gharibul Mashahif oleh Al Waraqi (Al Abyari, 1993, 81).

  Tampilnya baeberapa ulama salaf seperti yang terdapat dalam karangan ini menimbulkan perselisihan, karena sering terdapat perbedaan bacaan Al Quran di antara mereka sehingga mengakibatkan pertengkaran yang tidak diinginkan. Jika dibiarkan, kejadian ini akan mendatangkan perselisihan dan perpecahan yang makin luas dikalangan kaum muslimin (Dimjati, 2008: 8).

  Utsman membuat tindakan ketika beliau dikejutkan oleh perselisihan itu. Beliau dengan pendirian yang mantap setelah dikuatkan oleh banyak sahabatnya, mewajibkan keseluruh kota-kota besar untuk demikian, maka tidak ada perselisihan lagi(Al Abyari, 1993: 82).

  Utsman bin Affan meminta Hafshah binti Umar agar naskah Al Quran yang telah dituliskan dan dihimpun pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar yang tersimpan di rumah Hafshah disalin dan diperbanyak lagi bagi kepentingan kaum muslimin.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KECERDASAN IESQ SANTRI MELALUI PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MENARA AL-FATTAH PUTRI MANGUNSARI TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

PENINGKATAN KECERDASAN IESQ SANTRI MELALUI PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MENARA AL-FATTAH PUTRI MANGUNSARI TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 41

PENINGKATAN KECERDASAN IESQ SANTRI MELALUI PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MENARA AL-FATTAH PUTRI MANGUNSARI TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 14

PENINGKATAN KECERDASAN IESQ SANTRI MELALUI PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MENARA AL-FATTAH PUTRI MANGUNSARI TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 26

PENGARUH HAFALAN AL QURAN PADA PRESTASI AKADEMIK SANTRI PONDOK PESANTREN DI KABUPATEN KAMPAR

0 1 12

PENGARUH SIKAP OPTIMISME TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN AL FALAH SALATIGA TAHUN 2006 - Test Repository

0 0 92

PENGARUH SISTEM W ALI ASUH TERHADAP SIKAP KEPRIBADIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MU’MIN MUHAMMADIYAH TEM BARAK TEMANGGUNG STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN AL-MU’MIN MUHAMMADIYAH TEMBARAK TEMANGGUNG TAHUN 2008 2009

0 0 103

UPAYA PENINGKATAN HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK MELALUI METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KEMIRIOMBO KEC. GEMAWANG KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 76

KORELASI ANTARA INTENSITAS SHALAT TAHAJUD DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SANTRIWAN SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL HUDA SUSUKAN KAB. SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 114

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCA JIWA PONDOK BAGI SANTRI DI PONDOK PESANTREN AGRO NUR EL FALAH SKRIPSI

0 0 140