UPAYA PENINGKATAN HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK MELALUI METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KEMIRIOMBO KEC. GEMAWANG KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

  

UPAYA PENINGKATAN HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK

MELALUI METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KEMIRIOMBO

KEC. GEMAWANG KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2 0 1 0

S K R I P S I

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

  

W E N IN G L E S T A R I C IP T A N IN G S IH

NIM: 11408270

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

2010

  K E M E N TE R IA N A G A M A SEKOLAH T IN G G I AG AM A ISLAM NEG ERI (S T A IN ) SALATIGA JI. Tentara Pelajar 0 2 T e lp . ( 0 2 9 8 ) 3 2 3 7 0 6 Faks. 3 2 3 4 3 3 Salatiga 5 0 7 2 1

  

PENGESAHAN KELULUSAN

  SKRIPSI Wening Lestari Ciptaningsih dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408270 Yang beijudul “ UPAYA PENINGKATAN HAFALAN SURAT- SURAT PENDEK MELALUI METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I KEMIRIOMBO KECAMATAN

  GEMAWANG KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010 “ telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Salatiga pada hari Sabtu tanggal 23 September 2010 dan telah diterima sebagai sebagaian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sariana Pendidikan Islam ( S.Pd.I).

  Salatiga, 25 September 2010 Panitia Ujian

  Ketua Sidang Sekretaris Sidang Dr.Imam Sutomo, M.Ag Dr.H.Muh.Saerozi. M.Ag NIP. 195808271983031002 NIP. 196602151991031001 Penguji 1

  /rCngujUI^ )

M i i r m

  Drs.tl.A j ultoni. M.Pd N I P :196811041998031003 Dra.Siti Faril hah, M.Pd N I P :196106231988031001

NOTA PEMBIMBING

  Dra.Siti Farikhah, M.Pd Dosen STAIN SALATIGA

  Nota Pembimbing

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Saudari Wening L.C Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum w r, w b

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama NIM WENING LESTARI CIPTANINGSIH

  11408270 Jurusan Program Studi Judul

  Tarbiyah PAI Ekstensi

  UPAYA PENINGKATAN HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK MELALUI METODE PRACTICE REHEARSAL- PAIRS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I KEMIRIOMBO KECAMATAN GEMAWANG KABUPATEN'TEMANGGUNG TAHUN 2010.

  Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu’alaikum w r,w b Dra.Siti Farikhah M.Pd. NIP:196106231988031001

  KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax. 323433 Salatiga 50721

  Website:

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Bismillahhirrahmaanirrahim

  Saya yang bertanda tangan dibawah in i: Nama : WENING LESTARI CIPTANINGSIH

  NIM : 11408270 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 23 Juli 2010 Peneliti

  WENING LESTARI.C NIM : 11408270

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

  • - o

  j ■ *?> Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia.

  PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1. Allah Swt.

  2. Bapak dan ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan material maupun mental.

  3. Adik-adikku tersayang.

  4. Keluarga besar SD Negeri I Kemiriombo 5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikanya skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini pada waktu yang telah ditentukan. Skripsi ini dibuat guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar SI pada Program Studi Pendidikan Agama Islam.

  Tak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada :

  1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga beserta staf.

  2. Drs. Djoko Sutopo, selaku Ketua Program Studi Ekstensi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga beserta staf.

  3. Dra. Siti Farikhah, M.Pd, selaku dosen pembimbing.

  4. Semua Dosen dan staf Akademik Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  5. Winarti, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri I Kemiriombo.

  6. Semua dewan Guru SD Negeri I Kemiriombo.

  Penulis menyadari bahwa skripsi masih banyak kekurangan yang memerlukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan di masa mendatang.

  Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

  Peneliti

  WENING LESTARI. C

  

DAFTAR TABEL

  

  

  

  

  

  

  

DAFTAR LAMPIRAN

  

  

  

  

  

  

  

ABSTRAK

Ciptaningsih Wening Letari. Judul. ( I ). Jurusan Tarbiyah. Program Studi PAI.

  STAIN Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Farikhah, M.Pd. Kata Kunci ( B): Menghafal Surat-surat Pendek, Metode Practice-Rehaarsal Pairs.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan menghafal surat-surat pendek melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun 2010. Pertanyaan yang akan dijawab melalui peneletian ini adalah (1) Bagaimana meningkatkan hafalan surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ( action research ) sebanyak dua siklus.

  Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah (1) untuk meningkatkan hafalan surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo. (2) untuk meningkatkan hafalan arti surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri I kemiriombo.

  Dari analisis data didapatkan bahwa kemampuan menghafal surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya, pada siklus I siswa yang mendapat nilai kategori tinggi beijumlah 45%, kategori sedang 45%, kategori rendah 10%. Sedangkan pada siklus II siswa yang mendapat nilai kategori tinggi 75%, kategori sedang 25% dan kategori rendah 0%.

  Penerapan Metode Practice-Rehearsal Pairs mempunyai pengaruh meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo, yaitu dengan hasil siswa yang mempunyai kemampuan tinggi pada siklus I sebanyak 45%, nilai sedang 45%, nilai rendah 10%. Sedangkan pada siklus II meningkat, nilai tinggi sebanyak 75%, nilai sedang 25%, nilai rendah 0%.

  

IX

  DAFTAR ISI

  

  Bab I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  2. ..Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

  18

  

  B. Belajar Untuk Meningkatkan Hafalan Surat-surat

  

  

  

  

  

  E. Keterkaitan Antara Menghafal Surat-Surat Pendek

  BAB III RANCANGAN PENELITIAN

  

  D AFTAR LAM PIRAN

  

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Menyikapi perkembangan jaman pada era globalisasi saat ini yang semakin pesat, sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang tangguh dan ulet serta mempunyai keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah Swt. Dalam mempersiapkan hal itu maka sedini mungkin upaya pembentukan mental-mental yang tangguh perlu dipersiapkan melalui dunia pendidikan.

  Bercermin pada wahyu pertama yang turun pada Rasulullah Saw, Allah mencanangkan dan mendorong manusia agar mencari dan menggali ilmu pengetahuan, yaitu dengan kata-kata “Iqra” (Q.S. al-Alaq (96): 1-5). Dalam ayat-ayat permulaan itu ada kata-kata “qalam ” yang berarti pena yang biasa menjadi lambang ilmu pengetahuan.

  Menurut Undang-undang No 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab IH pasal 2 bahwa ’Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

  Fungsi pendidikan juga mempunyai beberapa sasaran. Pertam a, bahwa tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia yang mempunyai keseimbangan antara kemampuan kognitif dan psikomotor di satu pihak serta kemampuan afektif dipihak lain. Hal ini dapat diartikan bahwa pendidikan menghasilkan manusia yang berkepribadian, tetap menjunjung nilai-nilai budaya yang luhur, serta mempunyai wawasan serta memupuk jati dirinya. Kedua, tujuan pendidikan untuk mencapai nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan ahlaq mulia yang senantiasa menjaga harmonisasi hubungan dengan Tuhan, dengan sesama manusia dan dengan alam sekitarnya (Said Agil Husni Al Munawar, 2003:5-6).

  Dari semuanya itu tujuan yang akan dicapai adalah membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa, berahlaq mulia, maju dan mandiri sehingga memiliki ketahanan rohaniah yang tinggi serta mampu beradaptasi dengan dinamika perkembangan masyarakat. Dengan demikian diharapkan bahwa bangsa Indonesia yang terkenal religius ini akan menjadi bangsa yang kuat dan maju serta makmur dan sejahtera, terutama maju dalam dunia pendidikan sebagai basis pembangunan suatu bangsa.

  Erat kaitanya dengan hal itu Pendidikan Agama mempunyai kedudukan yang tinggi dan paling utama, karena pendidikan Agama menjamin untuk memperbaiki ahlaq dan mengangkat derajat yang tinggi, serta bahagia dalam hidup dan kehidupannya. Sementara tujuan dari pendidikan Agama adalah menanamkan cinta dan ketaatan kepada Allah Swt yaitu dengan mengingatnya ( Mahmud Yunus, 1983:7).

  

2 Karena kurang kesadaran akan pentingnya ilmu Agama, maka dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD kami mengalami banyak kendala, terutama yang berhubungan dengan membaca dan menghafal surat-surat pendek. Hal itu disebabkan karena kurang dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari terutama di rumah, juga kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar. Oleh sebab itu pembelajaran menghafal surat-surat pendek ini sangat mengalami kesulitan.

  Hal ini dibuktikan dari hasil ulangan harian menghafal surat pendek al-Ma’un (107). Dari siswa yang beijumlah 20 siswa hanya 5 siswa yang tuntas menghafal surat pendek al-Ma’un (107), Sisanya hanya mampu menghafal sampai 3 ayat, bahkan ada yang sama sekali tidak hafal.

  Dari latar belakang masalah di atas maka penulis akan memberikan judul penelitian ini dengan judul “Upaya Peningkatan Hafalan Surat-surat Pendek Melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kemiriombo Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun 2010”.

  Adapun definisi dari judul Penelitian ini akan dijelaskan satu persatu. Hafalan artinya “tidak lupa dari segi pengungkapanya dan menalarnya (Abdurrab Nawabuddin dan Bambang Saiful M a’arif, 2005:23). Yang dimaksud hafalan dalam penelitian ini adalah usaha siswa untuk menghafalkan surat-surat pendek beserta arti pada pembelajaran PAI. Surat-surat pendek yaitu “ sejumlah surat yang terdapat dalam juz Amma (juz 30) (Kakanwil Depag, 2004:15). Surat pendek yang akan dijadikan materi dalam penelitian ini adalah surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107).Metode Practice-Rehearsal Pairs adalah sebuah strategi sederhana yang dapat

  3 dipakai untuk mempraktekkan suatu ketrampilan atau prosedur dengan teman belajar. Tujuannya adalah untuk meyakinkan masing-masing pasangan dapat melakukan ketrampilan dengan benar ( Hisam Zaini, 2008:81).

  Dari fakta hasil pembelajaran PAI tersebut, maka perlu adanya metode pembelajaran yang memudahkan siswa untuk belajar dan menghafal surat-surat pendek. Menyikapi hal ini maka penulis akan menerapkan Metode Practice-Rehearsal Pairs (praktek berpasangan).

  Penulis akan mengambil surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) beserta artinya sebagai bahan penelitian, karena penulis banyak menemukan kesulitan dalam pengajaran sehingga nilai yang diperoleh belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 7,5.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan di atas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai b erikut:

  1. Apakah melalui penerapan Metode Practice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan hafalan surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kemiriombo Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun 2010?

  2. Apakah melalui penerapan Metode Practice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan hafalan arti surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kemiriombo Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun 2010?

  

4 C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan diadakan penelitian terhadap proses pembelajaran ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk meningkatkan hafalan surat-surat pendek melalui Metode Practice- Rehearsal Pairs pada siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun 2010.

  2. Untuk meningkatkan hafalan arti surat-surat pendek melalui Metode Practice- Rehearsal Pairs pada siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun 2010.

D. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah “Metode Practice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan kemampuan siswa menghafal dan memahami arti surat- surat pendek pada pembelajaran PAI”.

  E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini akan membantu memperbaiki proses pembelajaran PAI dan penerapan Metode Practice-Rehearsal Pairs akan mempermudah siswa dalam menghafal surat-surat pendek.

  Adapun kegunaan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagi siswa • Membantu siswa meningkatkan hasil pembelajaran PAI.

  • Kegiatan pembelajaran siswa didalam kelas menjadi lebih menarik.
  • Siswa lebih mudah belajar dengan metode yang digunakan.

  2. Bagi guru • Meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

  • Menerapkan Metode Practice-Rehearsal Pairs pada materi pembelajaran yang sesuai.

  3. Bagi Sekolah • Memberikan sumbangan pengetahuan.

  Dalam metode Practice-Rehearsal Pairs ini semua siswa mempraktekkan hafalan surat-surat pendek beserta artinya dengan teman sebangkunya dengan cara bergantian menghafalkan (saling menyimak) sampai semua pasangan masing- masing berhasil menghafalkan surat-surat pendek beserta artinya.

F. Metode Penelitian

  Metodologi penelitian dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (action research). Penelitian Tindakan Kelas adalah “penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuanya untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran”, (Kasihani Kasbolah, 2001:10).

  Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan hafalan surat-surat pendek dan meningkatkan hafalan arti surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri I Kemiriombo dengan menggunakan Metode Practice- Rehearsal Pairs.

  6 Pada penelitian ini, penulis akan melaksanakan penelitian dalam dua siklus yaitu siklus I (satu) dan siklus II (dua). Apabila pada siklus 11 belum mencapai nilai yang ditentukan pada rata-rata kelas yaitu 7,5 maka penulis akan melanjutkan pada siklus-siklus berikutnya.

  Adapun urutan-urutan pelaksanaan penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai b erik u t:

  1. Rancangan penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam beberapa siklus. Disini penulis akan mencantumkan dua siklus, yaitu siklus I (satu) dan siklus II (dua).

  Akan tetapi, apabila pada siklus I dan II belum mencapai nilai KKM yang ditentukan yaitu 7,5 maka penulis akan melanjutkan pada siklus berikutnya.

  Pada setiap siklus dalam penelitian ini akan dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu ; perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi yang semuanya terangkum dalam satu kegiatan.

  2. Subyek penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikelas V SD Negeri 1 Kemiriombo, Kecamatan

  Gemawang, Kabupaten Temanggung, dengan jumlah siswa 20 yang terdiri dari 13 siswa laki-laki 7 siswi perempuan.

  Dalam kesehariannya, kemampuan intelegensi mereka terbagi menjadi 3 yaitu, pandai, sedang dan lemah.

  7

  3. Langkah-langkah siklus penelitian Adapun langkah-langkah siklus penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  A. Siklus 1

  1) Perencanaan 2) Pelaksanaan 3) Observasi

  4) Refleksi

  B. Siklus II

  1) Perencanaan 2) Pelaksanaan 3) Observasi 4) Refleksi

  Apabila pada siklus II belum mencapai nilai KKM yang ditentukan maka akan dilanjutkan pada tahap siklus berikutnya yaitu siklus III, siklus IV dan seterusnya sampai penelitian ini mencapai nilai KKM yang ditentukan.

  4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian atau alat-alat yang membantu mempermudah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. RPP

  b. Tes praktek

  c. Lembar observasi peneliti d. Lembar observasi teman sejawat

  5. Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Suharsimi Arikunto, 1990;134).

  Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  a. Metode Observasi Metode Observasi yaitu metode dengan cara pengamatan langsung terhadap obyek. Dalam hal ini peneliti terjun langsung untuk memperoleh data penelitian.

  b. Sumber data dan jenisnya 1) Sumber data

  Sumber data dari penelitian ini diperoleh d a ri:

  • Siswa • Peneliti • Teman sejawat

  2) Jenis data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang terdiri dari hasil pengamatan yang dilakukan pada proses pembelajaran serta data kuantitatif yang terdiri dari jumlah subyek penelitian.

  c. Cara pengumpulan data 1) Data prestasi siswa yang diambil melalui tes evaluasi yang diberikan kepada siswa.

  2) Data observasi yang diperoleh dari teman sejawat.

H. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan dalam memahami masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka penulis akan menyusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitan, Hipotesis Tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan. Bab II : KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini menjelaskan tentang Upaya Meningkatkan Hafalan Surat-surat Pendek Melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs. Bab III : PELAKSANAAN PENELITIAN Bab ini memaparkan deskripsi penelitian yang meliputi (perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi). Bab IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini memaparkan deskripsi setiap siklus (data hasil pengamatan /

  evaluasi) refleksi keberhasilan, kegagalan serta pembahasan tiap siklus.

Bab V : PENUTUP Bab akhir yang mencakup kesimpulan serta saran.

  

BAB

n

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas

  Penelitian Tindakan (action research) merupakan penelitian yang di arahkan pada pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada proses maupun peningkatan hasil kegiatan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2008:56).

  Penelitian tindakan yang berkaitan dengan bidang pendidikan dan dilaksanakan dikawasan sebuah kelas atau sekolah maka Penelitian Tindakan ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu (Rochiati Wiriaatmadja, 2008:13).

  Penulis akan melaksanakan penelitian ini dengan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu jenis penelitian yang bersifat praktis, karena penelitian ini menyangkut kegiatan yang dipraktekkan guru dalam tugasnya sehari-hari (Kasihani Kasbolah E.S,2001:11).

  Pada saat ini Penelitian Tindakan Kelas mendapatkan perhatian yang cukup besar dalam dunia pendidikan karena beberapa alasan yang cukup kuat. dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas berarti guru dapat melihat

  Pertama,

  kembali apa yang sudah dilakukan selama ini dikelasnya. Kedua, Penelitian

  Tindakan Kelas juga memberikan keterampilan pada guru untuk segera dapat menanggulangi masalah-masalah kelas yang dihadapi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas unjuk keijanya. Ketiga, Penelitian Tindakan Kelas juga merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki mutu program pembelajaran pada semua jenjang pendidikan termasuk Sekolah Dasar (Kasihani Kasbolah, 2001:4).

  Seorang guru yang akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas perlu mengikuti prosedur dan rambu-rambu yang benar, tentu agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

  Beberapa pakar penelitian mengajukan alasan tentang pentingnya Penelitian Tindakan Kelas sebagai suatu jenis penelitian untuk dilaksanakan oleh para guru. Beberapa alasan yang diajukan para peneliti tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Menurut Suyatno (1996) yang dikutip (Kasihani Kasbolah, 2001:4-5), Penelitian Tindakan Kelas menawarkan suatu cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau profesionalisme guru dalam kegiatan pembelajaran dikelas.

  Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas guru dapat memperbaiki praktek pembelajaran menjadi lebih efektif. Disamping itu guru juga dapat belajar dari pangalamanya sendiri.

  2. Menurut (Sten House, 1989: Hopkins, 1993) yang dikutip (Kasihani Kasbolah, 2001:5), Penelitian Tindakan Kelas membuat guru dapat meneliti dan mengkaji sendiri kegiatan praktek pengajaran sehari-hari yang dilakukan dikelas, sehingga permasalahan yang dihadapi benar-benar permasahan yang

  

12 sebenarnya atau aktual. Dengan demikian guru dapat langsung berbuat sesuatu untuk memperbaiki praktek-praktek pengajaran yang kurang berhasil agar menjadi lebih baik.

  3. Penelitian Tindakan Kelas tidak membuat guru meninggalkan tugasnya sehari-hari terutama mengajar muridnya dikelas. Dengan kata lain guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran seperti biasa. Namun pada saat yang bersamaan guru melaksanakan kegiatan penelitian yaitu mengumpulkan data, melakukan observasi, membuat catatan dan mengevaluasi. Oleh karena itu, kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dapat dikatakan tidak mengganggu kelancaran proses belajar mengajar dikelasnya.

  4. Penelitian Tindakan Kelas mampu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek. Guru dapat mengadaptasi teori-teori dan temuan-temuan yang berhubungan dengan mata pelajaran yang dibinanya. Kemudian teori-teori yang di adaptasi itu dapat disesuaikan dengan pokok bahasan yang ada untuk kepentingan proses pembelajaran. Selain itu, guru akan mengetahui teori mana yang tepat maupun yang tidak sesuai dengan praktek yang mereka lakukan. Untuk itu guru harus mampu memilih teori-teori dengan tepat agar diperoleh hasil yang lebih bermakna, sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu masalah yang benar-benar dirasakan dan dialami guru. Pengalaman seperti ini baru dapat diperoleh bila seorang guru melakukan tindakan dalam pelaksanaan PTK dalam kegiatan belajar-mengajar dikelasnya. Dengan cara ini guru akan merasa “kenal” pada teori-teori dan konsep-konsep yang berhubungan dengan bidangnya.

  

13

  5. Penelitian Tindakan Kelas dapat dilakukan oleh guru bersama-sama dengan pihak lain yang dirasa penting, misalnya dengan teman guru mata pelajaran sejenis, dengan guru mata pelajaran lain, dengan kepala sekolah, dan bahkan dengan orang-orang diluar sekolahnya.

  Untuk lebih memahami Penelitian Tindakan Kelas, ada defmisi yang akan diberikan oleh beberapa pakar. Salah satu definisi Penelitian Tindakan yang cukup dikenal adalah definisi yang diberikan Kemmis dan Carr (1986) sebagaimana dikutip (Kasihani Kasbolah, 2001:9), kedua penulis ini mengemukakan bahwa:

  “Penelitian Tindakan merupakan suatu penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekeijaanya, memahami pekeijaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan”.

  Dalam penjelasan lebih lanjut terhadap definisi tersebut Kemmis dan Carr memasukkan bidang pendidikan didalamnya. Guru diharapkan untuk ikut terlibat dalam Penelitian Tindakan Kelas. Lebih lanjut para pakar ini menyatakan bahwa situasi tidak akan berubah cepat seperti yang diharapkan para guru. Perubahan merupakan suatu proses yang memerlukan waktu dan kesabaran, kalau perubahan itu berkaitan dengan perubahan sikap. Namun demikian, guru sebagai peneliti akan belajar banyak hal tentang proses perubahan itu sendiri, yaitu bahwa mereka memerlukan orang lain yang harus dilibatkan dalam proses belajar mengajar.

  Kurt Lewin sebagaimana dikutip (Kasihani Kasbolah, 2001:10), adalah orang yang mempopulerkan tindakan, dia seorang ahli psikologi sosial yang

  

14 berpendapat bahwa cara terbaik untuk memajukan orang adalah dengan melibatkan mereka dalam penelitian yang ada dalam kehidupan mereka.

  Sebagai dasar pemikiran, Lewin menekankan pentingnya kolaborasi dan partisipasi yang bersifat demokratis. Selanjutnya juga dikatakan bahwa penelitian tindakan adalah penelitian yang merupakan suatu lingkaran atau rangkaian langkah-langkah (a spiral o f steps) yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Langkah-langkah yang ada dalam rangkaian ini adalah: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Untuk lebih jelasnya rangkaian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

  rencana rencana

  >

  / r refleksi tindakan refleksi tindakan \ / observasi | observasi

  (Kasihani Kasbolah, 2001:10) Berdasarkan definisi Penelitian Tindakan yang dikemukakan para pakar di atas, maka dapat dirumuskan Penelitian Tindakan Kelas adalah “penelitian yang

  

memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan

dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuanya untuk memperbaiki

  ”.

  dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran

  Dalam Penelitian Tindakan Kelas permasalahan yang diteliti benar-benar merupakan permasalahan yang ada dalam pekeijaan guru. Oleh karena itu, biasanya penelitian ini dilakukan dalam kancah kelas tempat guru mengajar. Guru menemukan permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran kemudian memutuskan untuk melakukan penelitian.

  Rancangan Penelitian Tindakan Kelas dapat disusun secara berbeda-beda tergantung pada tujuan penelitian, sifat masalah yang digarap, dan karakteristik kelas yang diteliti. Meskipun demikian ada ciri-ciri umum pada rancangan Penelitian Tindakan Kelas yang sekaligus membedakanya dengan jenis penelitian lainya. Ciri umum tersebut terlihat dalam alur pelaksanaan tindakan yang dilakukan.

  Adapun alur pelaksanaan yang dimaksud adalah sebagai berikut: (1) Merencanakan tindakan, rencana tindakan dalam Penelitian Tindakan' Kelas disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. (2) Melaksanakan tindakan, tindakan yang dilakukan dalam

  Penelitian Tindakan Kelas hendaknya selalu didasarkan atas pertimbangan teoritik agar hasil yang diperoleh, berupa peningkatan dan kineija dan hasil program adalah optimal. (3) Melaksanakan observasi, kegiatan observasi pada Penelitian

  Tindakan Kelas dapat disejajarkan kedudukanya dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Istilah ini lebih sering digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas karena data atau informasi yang dikumpulkan adalah data tentang proses berupa perubahan kineija pembelajaran. (4) Melakukan refleksi, refleksi merupakan kegiatan analisis dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua

  

16 informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan (Kasihani Kasbolah E.S,2001:40-42).

  Penelitian Tindakan Kelas mempunyai tujuan, manfaat dan bentuk. Untuk lebih jelasnya penulis akan memaparkan penjelasannya dibawah in i:

1. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

  Penelitian Tindakan Kelas mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:

  a. Dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan dan atau memperbaiki praktek pembelajaran.

  Peningkatan atau perbaikan praktek pembelajaran ini perlu dilakukan terus- menerus mengingat masyarakat berkembang sangat cepat. Salah satu akibatnya adalah tuntutan mereka terhadap layanan pendidikan yang dilakukan oleh guru juga meningkat. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara yang setrategis bagi guru untuk meningkatkan layanan pendidikan melalui penyempurnaan praktek pembelajaran dikelas.

  b. Meningkatkan relevansi pendidikan.

  Hal ini dicapai melalui peningkatan atau perbaikan proses pembelajaran.

  c. Meningkatkan mutu hasil pendidikan.

  Mutu hasil pendidikan tidak hanya dilihat dari kualitas pengetahuan dan keterampilan semata, melainkan dilihat juga dari pertumbuhan fisik dan perkembangan kepribadian dari peserta didik.

  d. Meningkatkan efisiensi pengelolaan pendidikan.

  Peningkatan atau perbaikan proses pembelajaran, dimaksudkan untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan, juga ditujukan untuk

  

17 meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang ada didalamnya (Kasihani Kasbolah E.S, 2001:21-24).

2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

  Sementara itu manfaat-manfaat dari Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut: a. Manfaat Akademik

  Membantu guru menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relefan bagi kelas mereka untuk memperbaiki pembelajaran dalam jangka pendek.

  b. Manfaat Praktis 1) Manfaat bagi inovasi pembelajaran.

  Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas atau memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan secara rutin.

  2) Manfaat bagi pengembangan profesi guru.

  Guru ditantang untuk memiliki keterbukaan terhadap pengalaman dan proses pembelajaran yang baru. Pelaksanaan program-program yang baru dapat dipandang sebagai bentuk pendidikan yang baru (Kasihani Kasbolah E.S, 2001:25-26).

  Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami apa yang teijadi didalam kelas, dan kemudian meningkatkanya menuju kearah perbaikan-perbaikan secara professional.

  Dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas guru ditantang untuk memiliki keterbukan terhadap pengalaman dan proses pembelajaran yang baru.

  

18 Pelaksanaan program-program baru dalam Penelitian Tindakan Kelas dapat dipandang sebagai bentuk pendidikan bagi guru. Oleh karena itu, keterlibatan guru dalam Penelitian Tindakan Kelas akan secara tidak langsung dapat meningkatkan profesonalisme guru dalam proses pembelajaran.

3. Bentuk Penelitian Tindakan Kelas

  Dalam penelitian ini guru sebagai peneliti akan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif. Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif adalah penelitian yang melibatkan beberapa pihak yaitu guru sebagai paneliti, kepala sekolah maupun dosen yang secara bersama-sama (berkolaborasi) melakukan penelitian dengan tujuan untuk meningkatkan proses praktek pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori, dan peningkatan karier guru (Kasihani Kasbolah E.S, 2001:69).

  Pada penelitian ini, penulis akan berkolaborasi dengan teman sejawat dalam proses pembelajaran didalam kelas. Teman sejawat akan membantu proses pembelajaran didalam kelas dengan memberikan masukan maupun kritikan dari awal proses pembelajaran dimulai sampai pembelajaran selesai dilaksanakan.

B. Belajar Untuk Meningkatkan Hafalan Surat-surat Pendek

  Pemahaman anak terhadap proses pembelajaran merupakan kunci pokok keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu guru harus selalu berusaha agar anak dapat menyerap materi pelajaran yang diberikan secara optimal. Berbagai upaya ditempuh agar anak dengan mudah menangkap materi pembelajaran.

  

19

  1. Pengertian Belajar Berikut ini akan penulis kemukakan beberapa pendapat tentang belajar, yaitu :

  a. Crow dan Crow dalam bukunya Educational Psychology (1958) yang dikutip (H.Munjahid, 2007:3), mengemukakan belajar sebagai Learning is Acquisition

  o f Habits, Knowledge, and Attitude yang berarti memperoleh kebiasaan- kebiasaan, pengetahuan, dan sikap.

  b. Walker dalam bukunya Condotioning and Instrumental Learning (1967) yang dikutip (H.Munjahid, 2007:3), mengemukakan arti belajar sebagai perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman.

  Sedangkan Menurut Gagne (1984) memberikan pendapat bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (lihat Ratna Wilis Dahar, 1989: 11). Dari pengertian tersebut ada tiga ciri pokok yang menandai belajar, yaitu proses, perubahan tingkah laku dan pengalaman.

  a. Proses pembelajaran Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berfikir dan merasakan. Seseorang dapat dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif.

  b. Perubahan tingkah laku Hasil belajar berupa perubahan perilaku seseorang. Seseorang yang telah belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan keterampilan motorik, penguasaan nilai-nilai (sikap) atau kognitif, psikomotorik dan afektif.

  

20 c. Pengalaman Belajar adalah mengalami. Adapun pengalaman yang didapat ada yang langsung dan ada yang tidak langsung pengalaman langsung misalnya karena ia tahu dari percobaan yang dilakukan, yang tak langsung misalnya membaca buku atau diberi tahu orang lain.

  Kalau kita amati ternyata pendapat para ahli tentang pengertian belajar itu hanya berbeda redaksinya namun hakekatnya adalah sama yaitu perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman dan latihan. Jadi syarat disebut belajar adalah: pertama adanya perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menghafalkan surat-surat pendek menjadi hafal, dari hafalan yang tidak lancar menjadi lancar dan sebagainya.

  Kedua, adanya latihan atau pengalaman, misalnya latihan menghafalkan

  ayat-ayat al-Qur’an dan sebagainya. Jadi seseorang itu dikatakan sudah belajar jika dapat dibuktikan dengan kelakuanya. Apabila selesai belajar tetapi tidak ada perubahan tingkah laku pada dirinya, maka berarti belum bisa dikatakana bahwa dirinya telah mengalami proses belajar.

  Menurut (Abu Ahmadi dkk, 2002:280-281) yang dikutip (H.Munjahid, 2007:5) setiap perbuatan belajar itu selalu terdapat dua aspek yaitu, aspek jasmaniah (struktur) dan aspek rohaniah (fungsi). Otak adalah strukturnya dan berfikir adalah fungsinya. Keduanya saling mempengaruhi. Misalnya, kalau otak itu luka, maka fungsi befikimya akan terganggu. Begitu pula sebaliknya jika fungsi berfikir itu tidak normal, maka struktur otak itu akan berubah bentuknya.

  

21 Sedangkan mengenai perubahan tingkah laku sebagai akibat dari belajar menurut (Abd Rachman Abror, 1993:64) yang dikutip (H.Munjahid, 2007:5) maksudnya adalah: pertama, perubahan belajar pada dasarnya adalah proses yang sadar pada dirinya dirasakan adanya perubahan tertentu.

  , perubahan-perubahan yang teijadi sebagai akibat dari perbuatan

  Kedua

  belajar pada hakikatnya merupakan aspek-aspek kepribadian, tingkah laku, kecakapan sikap dan perhatian yang terus-menerus berfungsi pada dirinya.

  Artinya, pengalaman-pengalaman yang baru diperoleh bukanya statis, tetapi dinamis dan sekaligus mengandung nilai-nilai positif dan aktif bukanya negatif dan lemah.

  Selain siswa yang belajar hal lain yang tak kalah pentingnya yang harus diperhatikan adalah guru dalam mengajar. Menanamkan pengetahuan dan kecakapan dengan cara yang cepat dan tepat memerlukan penguasaan teori-teori. Sebagian dari itu dibicarakan didalam didaktik umum. Didaktik umum membicarakan teori-teori mengajar pada umumnya.

2. Prinsip-prinsip Mengajar Penulis akan membahas disini sebagian prinsip-prinsip mengajar tersebut.

  Di antara beberapa prinsip-prinsip mengajar adalah sebagai berikut:

  a. Pengajaran hendaknya menarik minat Minat adalah kata kunci dalam pengajaran. Bila siswa telah berminat dalam kegiatan belajar mengajar maka hampir dapat dipastikan proses belajar-

  

22 mengajar itu akan berjalan dengan baik dan hasil belajar yang didapatkan akan optimal.

  Bila minat telah muncul maka perhatian pasti akan mengikutinya. Bagaimana menjaga perhatian agar jangan berkurang atau hilang? Kunci tersebut terletak pada jalan pengajaran. Jalan pengajaran ialah langkah-langkah belajar- mengajar dalam proses pengajaran.

  b. Partisipasi siswa dalam kegiatan belajar-mengajar Minat yang telah muncul diikuti oleh tercurahnya perhatian pada kegiatan belajar-mengajar, dengan sendirinya telah membawa siswa ke dalam suasana partisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Prinsip ini sangat penting didalam ilmu mengajar.

  c. Prinsip pengulangan Prinsip pengulangan diterapkan untuk menjaga agar hasil belajar yang telah dicapai dalam pegajaran tetap diingat oleh siswa (Dr. Ahmad Tafsir, 2007:23- 24).

3. Hafalan Surat-surat Pendek

  Sebelum mengetahui lebih jelas tentang pengertian surat-surat pendek maka terlebih dahulu kita perlu mengetahui tentang pengertian al-Qur’an. Karena surat-surat pendek merupakan bagian dari al-Qur’an.

a. Pengertian al-Qur’an

  Al-Qur’an adalah Kalam Allah yang bernilai mu’jizat, yang diturunkan pada “pungkasan” para Nabi dan Rasul, dengan perantara Malaikat Jibril a.s.

  Diriwayatkan kepada kita secara mutawatir. Membacanya terhitung ibadah.

  

23 Diawali dengan surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat an-Naas (Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni, 2001:3).

  Secara etimologis al-Qur’an berasal dari kata q a ’ra ’a yang artinya bacaan, berbicara tentang apa yang tertulis didalamnya, atau melihat dan menelaah (Prof.

  Dr. Amir Syarifudin, 1997 : 46).

  Al-Qur’an juga disebut al-Kitab sebagaimana tersebut dalam surat al-

  /t' Baqarah (2) :2. J - b f* i w - J j S? ilfJ'i

  Artinya : Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

  Sedangkan arti al-Qur’an secara terminologis ditemukan dalam beberapa rumusan definisi sebagai berikut:

  1. Menurut Syaltut, yang dikutip (Prof. Dr. Amir syarifudin, 1997:47), al- Qur’an adalah ’’lafaz Arabi yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dinukilkan kepada kita secara mutawatir”.

  2. Definisi yang dikemukakan oleh Abu Zahrah, yang dikutip (Prof. Dr. Amir Syarifuddin, 1997:47), al-Qur’an ialah ’’Kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad”.

  3. Ibn Subki sebagaimana dikutip (Prof. Dr. Amir Syarifuddin, 1997:47), mendefinisikan al-Qur’an adalah lafaz yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, mengandung mu’jizat setiap suratnya, dan membacanya merupakan ibadah.

  

24 Dengan menganalisis unsur-unsur setiap definisi di atas dan membandingkan antara definisi satu dengan definisi yang lainnya, maka dapat ditarik suatu rumusan mengenai definisi al-Qur’an, yaitu: “lafaz berbahasa Arab

  

yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang dinukilkan secara

mutawatir’\

  Allah Swt, menurunkan al-Qur’an untuk umat manusia dengan sejumlah maksud dan tujuan. Semua itu adalah untuk membahagiakan ketika hidup didalam dunia dan juga kelak di akhirat.

  Al-Qur’an diturunkan juga mempunyai fungsi dan tujuan, di antara fungsi dan tujuan al-Qur’an adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai “rahmat” yang dikaruniakan Allah kepada umat manusia. Bila mereka menerima dan mengamalkan seluruh isi al-Qur’an, maka akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan kesenangan hidup di akhirat.

  2. Sebagai “hudan” atau “petunjuk”. Kata petunjuk ini mengandung arti luas. Ia dapat berarti petunjuk bagi manusia untuk mengenal Rasul dan membuktikan kebenaran serta sekaligus menjadi tanda atau identitas kerasulan. Juga akan menjadi petunjuk akan kebenaran Rasul, karena dalam al-Qur’an terdapat daya mu’jizat yang menunjukkan bahwa pembawa al-Qur’an itu adalah betul- betul seorang Rasul. Al-Qur’an itu bukan ciptaanya sendiri, tetapi ciptaan Allah, sedangkan Rasul hanya menyampaikan firman Allah tersebut (Prof. Dr. Amir Syarifudin, 1997 : 56-57).

  

25 Al-Qur’an merupakan sumber petunjuk bagi kehidupan manusia. Petunjuk al-Qur’an itu dapat diklasifikasikan ke dalam dua bentuk. Pertama, petunjuk langsung. Maksudnya, dalam al-Qur’an itu terdapat aturan, ketentuan, dan petunjuk dalam bentuk tuntutan, larangan atau membiarkan. Disini terdapat batasan mengenai apa saja yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, baik dalam hubunganya dengan Allah Swt, maupun dalam hubungannya dengan sesama manusia dan sekitarnya. petunjuk yang tidak langsung. Maksudnya, dalam al-Qur’an

  Kedua,

  terdapat pokok-pokok dasar ilmu pengetahuan yang melingkupi segenap bidang (Prof. Dr. Amir Syarifudin, 1997 :57).

b. Pengertian Hafalan

  Adapun pengertian tentang hafalan adalah sebagai berikut: secara bahasa (etimologi) adalah lawan dari lupa, yaitu selalu

  Hafalan

  ingat dan sedikit lupa (Abdurrab Nawabuddin dan Drs.Bambang Saiful Ma’arif, 2005 :23).

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PANCA ARGA I MERTOYUDAN KAB. MAGELANG - Test Repository

0 2 93

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QURAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TIRTO KECAMATAN GRABAG TAHUN 2007/2008 - Test Repository

0 0 85

USAHA MENINGKATKAN NILAI MEMBACA AL-QUR'AN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS III SDN I TUKSONGO NGLOROG KEC. PRINGSURAT KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

1 0 74

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG MEMBACA AL-QUR'AN MELALUI METODE DRILL DI SDN I TEGALSARI KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 120

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW UNTUK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA LELAS V SDN 3 M DNCAR KEC. GEMAWANG KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2 0 1 0 - Test Repository

0 3 86

PENINGKATAN KEMAMPUAX HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK MELALUI METODE DRILL PADA SISWA SD NEGERI GEDONG 02 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008

0 1 77

UPAYA PENINGKATAN HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK PADA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MELALUI METODE DRILL DI KELAS IV MI BUSTANUL KHAIRAT KLEPU PRINGSURAT TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 109

PENGARUH PEMBIASAAN PRAKTIK KEAGAMAAN DI SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN IBADAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TRETEP KEC. TRETEP KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2 0 1 0 - Test Repository

0 0 82

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI I MERGOWATI KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 2 126

PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI LANJAN 02 KEC. SUMOWONO KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

0 0 82