BAB IV PROFIL KOTA BONTANG - DOCRPIJM 341ad2d521 BAB IV6. BAB IV Profil Kota Bontang Final
BAB IV PROFIL KOTA BONTANG
4.1 Geografi dan Administratif Wilayah
Kota Bontang merupakan salah satu kota di Provinsi Kalimantang Timur yang terletak
sekitar 120 km dari Kota Samarinda Ibukota Provinsi Kalimantan Timur. Kota Bontang
terletak diantara 0 01’ Lintang Utara – 0 12’ Lintang Utara dan 117 28’ Bujur Timurdengan luas wilayah seluas 49.757 ha yang didominasi oleh lautan, yaitu seluas 34.977
ha (70,30%) sedangkan wilayah daratannya hanya seluas 14.780 ha (29,70%). Wilayah
Kota Bontang terletak di bagian tengah wilayah Provinsi Kalimantan Timur, berada di
pesisir pantai timur. Batas wilayah Kota Bontang sebagai berikut : Batas Utara : Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur Batas Timur : Selat Makassar
Batas Selatan : Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kertanegara
Batas Barat : Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai TimurWilayah administratif Kota Bontang terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan yaitu Kecamatan
Bontang Utara, Kecamatan Bontang Selatan dan Kecamatan Bontang Barat. Kecamatan
Bontang Utara terdiri dari 6 Kelurahan yaitu Kelurahan Guntung, Kelurahan Loktuan,
Kelurahan Gunung Elai, Kelurahan Api-api, Kelurahan Bontang Baru, dan Kelurahan
Bontang Kuala. Kecamatan Bontang Selatan terdiri dari 6 Kelurahan yaitu Kelurahan
Satimpo, Kelurahan Tanjung Laut, Kelurahan Berbas Pantai, Kelurahan Berebas
Tengah, Kelurahan Tanjung Laut Indah dan Kelurahan Bontang Lestari. Kecamatan
Bontang Barat terdiri dari 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Belimbing, Kelurahan Gunung
Telihan dan Kelurahan Kanaan. Berdasarkan prosentasi tersebut wilayah adimistratif
berdasarkan Kecamatan bahwa Kecamatan Bontang Selatan memiliki luasan terbesar
10.440 ha di bandingkan Kecamatan Bontang Utara 2.620 ha dan Bontang Barat 1.720
ha.12% 18% Bontang Selatan Bontang Utara
70% Bontang Barat
Gambar 4.1
Prosentasi Luas Wilayah Administratif Kota Bontang Berdasarkan Kecamatan
IV-2 Gambar 4.2 Peta Administrasi Kota Bontang
4.2 Demografi
Sebagai kota yang sedang berkembang terutama dengan keberadaan dua perusahaan
besar berskala nasional yakni PT Badak LNG dan PT.Pupuk Kaltim menjadi daya tarik
utama bagi para pendatang, maka setiap tahun jumlah penduduk Kota Bontang semakin
meningkat. Pertambahan tersebut tidak hanya disebabkan faktor alami pertumbuhan
penduduk yakni kelahiran dan kematian tetapi juga faktor lain yang tidak kalah
pentingnya yakni migrasi. Profil demografi Kota Bontang yang akan dijabarkan
meliputi jumlah penduduk secara keseluruhan, jumlah penduduk menurut jenis kelamin,
jumlah penduduk miskin, laju pertumbuhan penduduk dan persebaran penduduk.Pada tahun 2014 jumlah penduduk Kota Bontang tercatat 159.885 jiwa yang tersebar di
tiga kecamatan. Penyebaran penduduk dari 3 kecamatan tidak merata yaitu Kecamatan
Bontang Selatan sebesar 63.348 jiwa sedangkan di Kecamatan Bontang Utara adalah
69.176 jiwa dan di Kecamatan Bontang Barat 27.316 jiwa.
Tabel 4.1
Luas Wilayah, Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kota Bontang
Luas Wilayah Penduduk Kepadatan PendudukKecamatan
2
2 (Km ) (orang) (orang/Km ) (1) (2) (3) (4)
1 Kec. Bontang Selatan 104,40 63.348 607
Kel. Bontang Lestari 80,92 4.178
52 Kel. Satimpo 15,61 7.517 482 Kel. Berbas Pantai 0,70 9.175 13.107 Kel. Berbas Tengah 0,98 14.747 15.048 Kel. Tanjung Laut 1,35 14.915 11.048 Kel. Tj. Laut Indah 4,84 12.816 2.648
2 Kec. Bontang Utara 26,20 68.905 2.630
Kel. Bontang Kuala 5,67 4.380 772 Kel. Bontang Baru 2,08 10.781 5.183 Kel. Api-Api 1,79 15.406 8.607 Kel. Gunung Elai 4,59 14.587 3.178 Kel. Lok Tuan 3,58 19.195 5.362 Kel. Guntung 8,49 4.556 537
3 Kec. Bontang Barat 19,20 27.361 1.425
Kel. Kanaan 6,50 3.742 576 Kel. Gunung Telihan 5,16 11.615 2.251 Kel. Belimbing 7,54 12.004 1.592
Kota Bontang 149,80 159.614 1.080 Sumber: Bontang Dalam Angka, 2015
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Kecamatan Tahun 2009-2013
Kecamatan Laki-laki Perempuan JumlahBontang Selatan 33.000 30.348 63.348 Bontang Utara 36.204 32.702 68.906 Bontang Barat 14.436 12.924 27.360
2014 83.641 75.974 159.614 2013 81.718 74.162 155.880 2012 79.723 72.366 152.089 2011 77.714 70.697 148.412 2010 75.422 68.261 143.683 Sumber: Bontang Dalam Angka, 2015
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yakni dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014,
pertumbuhan penduduk Kota Bontang tercatat rata-rata sebesar 2,66% pertahun atau
terjadi penambahan jumlah penduduk rata-rata setiap tahunnya sebesar 3.983 jiwa.Struktur umur penduduk pada tahun 2014 memperlihatkan penduduk usia 0-4 tahun
mempunyai persentase tertinggi (10,80%) dibandingkan persentase penduduk di
struktur umur lainnya. Penduduk usia produktif Kota Bontang usia 15 - 64 tahun
sebesar 108.124 jiwa. Dilihat dari komposisi penduduk menurut umur, Kota Bontang
dapat dikatakan sebagai daerah dalam transisi komposisi penduduk dari kategori
penduduk usia muda ke arah pada usia tua. Komposisi penduduk tersebut dapat
diasumsikan karena Kota Bontang sebagai daerah terbuka dimana mobilitas penduduk
tinggi, sehingga pertumbuhan penduduk Kota Bontang juga tinggi. Faktor migrasi
tersebut terutama pada faktor umur produktif 15 - 64 tahun.
Tabel 4.3
Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur 2014
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah0-4 9.133 8.109 17.242 5-9 8.955 8.232 17.187
10-14 7.698 7.259 14.954 15-19 6.690 6.296 12.986 20-24 6.633 6.472 13.105 25-29 7.867 7.538 15.405 30-34 7.134 6.998 14.132 35-39 6.358 6.207 12.565 40-44 6.378 6.219 12.597 45-49 6.228 5.572 11.800 50-54 5.267 3.947 9.214 55-59 3.162 1.324 4.486 60-64 1.072 762 1.834 65 + 1.065 1.039 2.104
Total 83.640 75.974 159.614 Sumber: Bontang Dalam Angka, 2015
Tabel 4.4
Indikator Kependudukan Kota Bontang Tahun 2014
Indikator Penduduk Laki-Laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4) 2.996 2.551 5.547
1. Datang 2.370 1.950 4.320
2. Pindah 201 154 355
3. Kematian 1.497 1.365 2.862
4. Kelahiran
Sumber: Bontang Dalam Angka, 2015
Pada tahun 2014, jumlah keluarga miskin yang termasuk dalam Pra Sejahtera sebesar
134 keluarga, yang terbagi dalam 50 keluarga bertempat tinggal di Bontang Selatan, 67
keluarga bertempat tinggal di Bontang Utara dan 17 keluarga yang bertempat tinggal di
Bontang Barat. Sedangkan keluarga miskin yang termasuk dalam kategori Sejahtera I
pada tahun 2014 jumlahnya 163, dengan sebaran 60 keluarga di Bontang Selatan, 83
keluarga di Bontang Utara dan 20 keluarga di Bontang Barat.
Di Kota Bontang garis kemiskinan menunjukkan perkembangan yang semakin
membaik, artinya secara relatif dapat dikatakan kemiskinan berangsur-angsur berkurang
dari tahun ketahun. Pada tahun 2007 hingga 2013 menunjukkan persentase yang terus
menurun dari kisaran 7,87 % terus menurun hingga 5,16 % penduduk miskin dari total
penduduk Kota Bontang. Sedangkan garis kemiskinan juga menunjukkan
perkembangan yang semakin positif atau terus meningkat dari tahun ketahun. Jika pada
tahun 2007 berada pada kisaran 215.107 maka pada tahun 2013 angkanya sudah
menjadi 422.951.
Tabel 4.5
Banyaknya Keluarga Pra Sejahtera Dan Sejahtera I Menurut Kecamatan Di Kota
Bontang Tahun 2014
Pra Sejahtera Sejahtera I Kecamatan (KK) (KK)
1. Kec. Bontang Selatan
50
60
2. Kec. Bontang Utara
67
83
3. Kec. Bontang Barat
17
20 Tahun 2013 134 163
Sumber: Bontang Dalam Angka, 2015
Tabel 4.6
Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin Kota Bontang Tahun 2007-2013
Tahun Garis Kemiskinan(Rp/kapita/bulan) Penduduk Miskin Jumlah Persentase
(%)
(1) (2) (3) (4) 2007 215.107 9.803 7,87 2008 240.748 9.504 7,26 2009 285.402 9.004 6,66 2010 313.718 9.402 6,67 2011 335.764 9.270 6,31 2012 383.200 8.100 5,20
2013*) 422.951 8.200 5,16
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bontang
- *)Kondisi Sampai Bulan September 2013
4.3 Morfologi dan Topografi
Tabel 4.7
Luas Kemiringan Lahan (Rata-Rata) Kota Bontang
Morfologi wilayah Kota Bontang berupa permukaan tanah yang datar, landai dan
berbukit dan bergelombang. Topografi kawasan Bontang memiliki ketinggian antara 1-
120 meter dpl dengan kemiringan lereng yang bervariasi dari Pantai Timur dan Selatan
hingga bagian Barat. Kemiringan lahan Kota Bontang dengan kemiringan 0-2% (datar)
mempunyai luasan 7.211 ha atau 48,79 %. Kemiringan lahan bergelombang (3-15%)
seluas 4.001 ha atau 27,07%. Proporsi luas lahan dengan kemiringan yang curam (16-
40%) hampir sama dengan yang bergelombang yaitu 24,14 % atau 3.568 ha.1 Datar (0-2%) 7.211
48.79
2 Bergelombang (3-15%) 4.001
27.07
3 Curam (16-40%) 3.568
24.14
4 Sangat Curam (> 40%)
0.00 Jumlah 14.780 100
Sumber : RPJP Kota Bontang No Kemiringan Luas Ha %
Gambar 4.3 Peta Topografi Kota Bontang
IV-8 Gambar 4.4 Peta Kemiringan Lereng Kota Bontang
4.4. Geologi
Ditinjau dari aspek geologi, Kota Bontang termasuk dalam sub bagian cekungan Kutai
dengan batas fisik di sebelah Timur Selat Makasar, sebelah Selatan Sungai Santan,
sebelah Barat Gunung Lobang Batik dan sebelah Utara Sungai Temputuk. Dari aspek
litologi, formasi batuan di Kota Bontang terdiri dari :- Endapan Alluvium, yang tersusun oleh kerakal, kerikil, lempung, dan lumpur sebagai endapan sungai, rawa, pantai dan delta.
- Formasi Kampung baru, yang tersusun atas batu pasir kuarsa dengan sisipan lempung, lanau dan serpih dengan sifat lunak dan mudah hancur. Formasi ini memiliki aquifer potensial di daerah Bontang dengan jenis batuan yang bertindak sebagai aquifer berupa kerikil, pasir kuarsa yang bersifat lepas, batu pasir dan pasir lempung.
- Formasi Balikpapan, yang terdiri atas perselingan batu pasir kuarsa, batu lempung lanauan dan serpih dengan sisipan napal, batu gamping dan batu bara. Formasi Balikpapan merupakan formasi terbesar di Kawasan Pesisir Bontang dengan arah Utara Selatan.
- Formasi Pulau balang, merupakan perselingan batu pasir kuarsa, batu pasir dan batu lempung dengan sisipan batu bara.
- Formasi Bebulu, merupakan formasi batuan kecil-kecil di Kawasan Pesisir Bontang yang tersusun atas batu gamping dengan sisipan lempung, lanauan dan sedikit napal.
- Formasi Pamaluan, tersusun atas batu lempung dan serpih dengan sedikit napal, batu pasir dan batu gamping.
Jenis tanah didominasi oleh podsolid merah kuning, aluvial dan komplek latosol. Jenis tanah ini memiliki lapisan kuning (top soid) yang tipis, peka erosi dan miskin unsur hara. Untuk pemanfaatan lahan pertanian dan perkebunan dibutuhkan pengolahan awal berupa perbaikan tanah (soil stabilization) dan pengamanan hutan, sehingga kestabilan tanah dan ketersediaan air tanah tetap terjaga.
Gambar 4.5 Jenis Tanah Padsolik Merah Kuning di Kota Bontang
IV-10 Gambar 4.6 Peta Geologi Kota Bontang
IV-11 Gambar 4.7 Peta Jenis Tanah Kota Bontang
4.5. Geohidrologi
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menempati wilayah Kota Bontang merupakan bagian
dari Sub DAS Santan Ilir. Sungai-sungai yang mengalir di wilayah adalah Sungai
Guntung, Sungai Bontang, Sungai Busuh, Sungai Nyerakat Kanan dan Sungai Nyerakat
Kiri yang semuanya bermuara di Selat Makasar. Sungai-sungai tersebut berhulu di
bagian barat wilayah Kota Bontang atau di wilayah Kabupaten Kutai Timur. Sungai-
sungai tersebut juga mengalirkan air yang berasal dari mata air, terutama air yang keluar
dari batuan pasir halus, pasir kasar dan lempung pasiran yang berasal dari formasi
Balikpapan.
Secara administratif DAS Bontang terletak di Kecamatan Sangatta Kabupaten Kutai
Timur (DAS Bontang hulu), Kecamatan Bontang Barat (DAS Bontang Tengah),
Kecamatan Bontang Selatan (DAS Bontang Tengah), Kecamatan Bontang Utara (DAS
Bontang Tengah) dan Kecamatan Bontang Baru (DAS Bontang Hilir). DAS Bontang
memiliki luas 59,710 km2 dan panjang sungai utama 41,173 km dengan alur berkelok-
kelok (meandering). DAS Bontang yang melintasi Kota Bontang memiliki luas kurang
lebih 300 Km2 dan panjang sungai utama 17 km.Gambar 4.8 Gambar 4.9Kondisi DAS Bontang Kondisi Hidrologi (DAS) di Kota Bontang
Tabel 4.8
Sistem Hidrologi (DAS) di Kota Bontang
No DAS Luas (m2 ) Panjang Sungai (m) Keterangan
1 Guntung 23,612 15,879 86,37% Masuk Wilayah Kutim
2 Belimbing 15,627 11,300
3 Semputuk 20,002 20,590 86,11% Masuk Wilayah Kutim
4 Kenibung 5,190 4,892 92,70% Masuk
Wilayah Kutim
5 Tanjung Limau 1,478 3,480
6 Bontang 59,710 41,173 68,27% Masuk
Wilayah Kutim
7 Busuk 25,798 11,010
8 Budak 20,468 9,650
9 Nyerakat 29,388 22,295
10 Tanjung Limau 2 1,110 -
Sumber : Laporan Perencanaan Relokasi Bantaran Sungai, 2010
Wilayah Kota Bontang terletak di daerah khatulistiwa sehingga memiliki iklim tropis
basah dengan ciri-ciri khas hujan terjadi disepanjang tahun dengan suhu rata-rata 24 -
33 C. Oleh karena itu, di wilayah ini hampir tidak memiliki perbedaan pergantian musim hujan dan kemarau.
Gambar 4.10 Peta DAS Kota Bontang
Gambar 4.11 Peta Hidrogeologi Kota Bontang
4.6. Klimatologi
Secara klimatologi, Kota Bontang memiliki iklim tropis yang sama dengan wilayah
lainnya di Indonesia pada umumnya. Wilayah Kota Bontang termasuk daerah
khatulistiwa dan dipengaruhi iklim tropis basah dengan ciri-ciri khas hujan terjadi di
sepanjang tahun dengan suhu rata-rata 24°-33°C. Oleh karena itu, hampir tidak
memiliki perbedaan pergantian musim hujan dan kemarau. Angin musim Barat pada
umumnya terjadi pada bulan November-April dan musim angin timur terjadi pada bulan
Mei-Oktober.Curah hujan dipengaruhi oleh bertiupnya angin muson barat yang basah pada bulan
Desember-Februari yang menyebabkan hujan, sedangkan pada bulan Juni-September
bertiup angin muson timur yang menyebabkan terjadinya kemarau. Pada bulan Maret-
Mei dan September-Nopember merupakan bulan-bulan peralihan. Pada bulan-bulan
peralihan terjadi cuaca yang sama yaitu adanya arus angin konveksi yang
memungkinkan hujan walaupun pada saat musim kemarau. Curah hujan selama tahun
2013 sangat beragam, dimana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari (curah
hujan 306,0 mm dan 16 hari hujan), terendah pada bulan Maret (curah hujan 89,3 mm
dengan 19 hari hujan). Sedangkan rata-rata curah hujan dan hari hujan pada tahun 2013
lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2012.
Tabel 4.9
Curah Hujan di Kota Bontang
TahunBulan 2012 2013 2014 mm Hari mm Hari mm Hari
Januari 157,2 18 306,0 16 213,8
14 Februari 205,5 14 257,8 9 134,1
7 Maret 218,6 13 89,3 19 97,6
8 April 221,0 15 300,5 12 221,8
16 Mei 299,2 17 298,6 13 211,6
13 Juni 140,7 16 266,0 18 245,6
14 Juli 208,4 12 157,2 17 156,5
16 Agustus 54,9 22 203,6 14 218,1
11 September 82,9 22 118,0 18 20,7
4 Oktober 57,5 19 198,6 21 49,3
6 November 98,4 20 187,6 16 284,9
16 Desember 155,7 20 150,0 15 456,0
22 Jumlah 1.900,0 208 2.533,2 188 2.310 147 Rata-Rata 158,33 17,33 211,10 15,67 192,5 12,25
Sumber : Bontang Dalam Angka 2013-2015
Tabel 4.10
Kelembaban dan Suhu Udara di Kota Bontang Tahun 2013
Bulan30.06
14.50 Juni
29.60
29.77
29.44
14.52 Mei
29.79
30.07
29.52
14.72 April
29.78
29.51
29.88
20.21 Maret
29.73
30.05
29.42
15.12 Februari
29.77
30.11
29.43
Januari
Minimum Maksimum Rata-rata (1) (2) (3) (4) (5)
29.47
29.67
Tabel 4.11 Tekanan Udara dan Kecepatan Angin di Kota Bontang Tahun 201329.70
29.91
30.05
29.77
15.60 Desember
29.81
29.99
29.63
14.50 November
29.82
29.94
13.50 Oktober
17.60 Juli
29.96
30.02
29.90
17.09 September
30.12
30.31
29.93
14.50 Agustus
29.91
30.05
29.77
Bulan Tekanan Udara (InHg) Rata-rata Kecepatan Angin (Mph)
69.17 Sumber : Bontang Dalam Angka 2015
Suhu Udara (
22.2
27.25
32.8
21.7
68.75 Mei
27.35
32.7
22.01
77.16 April
27.10
32.01
72.14 Maret
22.3
27.16
32.02
22.3
77.2 Februari
28.25
33
23.5
Januari
(1) (2) (3) (4) (5)
C) Rata-rata Kelembaban (% Rh) Minimum Maksimum Rata-rata
69.83 Juni
32.5
28.90
75.77 Oktober
32.4
25.4
70.02 Desember
29.15
32.9
25.4
70.01 November
28.50
31.6
25.4
27.80
27.40
32.8
22.8
76.64 September
27.45
32.1
22.8
82.30 Agustus
27.20
31.7
22.7
78.21 Juli
17.80 Sumber : Bontang Dalam Angka 2015
4.7. Sosial dan Ekonomi
Masyarakat Kota Bontang apabila kita tinjau dari kondisi sosial, sebagian besar
merupakan masyarakat pendatang yang berasal dari berbagai provinsi di sekitarnya.
Para pendatang tiap tahun makin bertambah dengan makin pesatnya pembangunan
khususnya di sektor industri, jasa dan perdagangan. Hal tersebut berimbas dengan
semakin meningkatnya pembangunan kota.A. Aspek Sosial dan Budaya
A. Pendidikan Salah satu cara mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan yang dimaksudkan disini adalah pendidikan formal mulai dari jenjang SD sampai dengan Perguruan Tinggi. Pada tahun 2013 ada penambahan 1 unit SD dan 3 unit SLTA. Jumlah gedung sekolah SD, SLTP dan SLTA baik yang negeri maupun swasta berturut-turut banyaknya adalah 60, 37 dan 25 unit. Perbandingan atau rasio antara guru dan murid akan menggambarkan rata-rata jumlah guru yang mengajar di sebuah sekolah. Rasio ini menggambarkan ketersediaan guru sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar pada sebuah sekolah. Ini penting diketahui karena ada relevansinya dengan terlaksananya proses belajar mengajar yang baik sehingga pada akhirnya mampu menciptakan bibit-bibit Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Pada tahun ajaran 2013/2014, setiap guru SD di Kota Bontang menangani 19 murid. Pada jenjang SLTP, rasionya 15 murid untuk setiap guru, sementara itu untuk tingkat SLTA setiap guru hanya menangani 14 murid.
Tabel 4.12 Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kota Bontang Tahun 2014
Jenjang Pendidikan APM APK APS (1) (3) (2) (4)
SD/MI 92,14 99,35 98,86 SMP/MTs 77,36 94,05 95,84 SMA/MA 79,35 99,24 81,34
Sumber : Bontang Dalam Angka 2015
Tabel 4.13 Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid-Guru Taman Kanak- Kanak/Roudlotul Adhfal (TK/RA) di Kota Bontang Tahun 2014
2 206 213 419
13 Jumlah 2011 57 2.447 2.304 4.751 350 58 408
12 Jumlah 2012 48 2.185 2.087 4.272 286 46 332
52 2.554 2.402 4.956 386 23 409
12 Jumlah 2014
TK/RA Swasta 11 671 642 1.313 101 8 109
12 TK/RA Negeri
11 671 642 1.313 101 8 109
12 Bontang Barat
19 TK/RA Swasta 21 952 827 1.779 142 142
21
3
18
13 TK/RA Negeri
Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio Murid - Guru Laki -L aki P er empuan Jumlah Tot al
23 1.152 1.040 2.198 160 3 163
10 Bontang Utara
22 TK/RA Swasta 17 680 678 1.358 121 12 133
4
4
87
42
45
1
11 TK/RA Negeri
Bontang Selatan 18 725 720 1.445 125 12 137
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
N eger i / Tetap P TT / H ono rer Jumlah
12 Sumber : Bontang Dalam Angka 2015
Tabel 4.14
Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid-Guru Sekolah Dasar (SD) Negeri Di
Kota Bontang 2014
Bontang Selatan
22 Tahun 2013 30 6.615 7.096 12.883 533 69 602
21 Tahun 2012 30 7.953 7.503 15.456 536 68 604
25 Tahun 2011 30 6.592 6.176 12.768 494 76 570
23 Sumber : Bontang Dalam Angka 2015
Tabel 4.15
Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid-Guru Sekolah Dasar (SD) Swasta
Di Kota Bontang 2014
Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio Murid- Guru Laki- Laki
Perempuan Jumlah
Negeri/ Tetap PTT/ Honorer Jumlah(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
SD Swasta 10 1.438 1.254 2.692 154 60 214
19 MI Negeri
13 Bontang Utara SD Swasta 9 757 666 1.423
94 6 100
14 Bontang Barat SD Swasta 7 1.328 1.258 2.586 127 59 186
14 Tahun 2014 26 3.523 3.178 6.701 375 125 500
13 Tahun 2013 26 3.500 3.252 6.722 344 86 431
49 Tahun 2012 25 3.486 3.269 6.755 316 98 414
16 Tahun 2011 22 3.452 3.204 6.656 322 119 441 16,0
Tahun 2014 30 5.041 6.229 12.776 505 65 570
89
Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio Murid- Guru Laki- Laki
Perempuan Jumlah
Negeri23 SD Negeri
/Tetap PTT /Honorer Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Bontang Selatan 15 2.994 2.776 5.720 225 31 256
22 SD Negeri
15 2.994 2.776 5.720 225 31 256
22 MI Negeri .0
Bontang Utara 11 2.683 2.630 5.313 206 19 225
11 2.683 2.630 5.313 206 19 225
15
23 MI Negeri
Bontang Barat 4 920 823 1.743
74
15
89
19 SD Negeri
4 920 823 1.743
74
Sumber : Bontang Dalam Angka 2015
Tabel 4.16 Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid-Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta Di Kota Bontang 2014
34
8
62
13 Sumber : Bontang Dalam Angka 2015 Tabel 4.17 Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid-Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Bontang 2014
Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio Murid- Guru Laki- laki
Perempuan Jumlah
Negeri/Tetap PTT/ Honorer Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Bontang Selatan
SMP Negeri 5 974 992 1.996 120 9 129
15 Bontang Utara SMP Negeri 1 187 284 471
1
12 Tahun 2011 4 431 349 780
35
13 Bontang Barat SMP Negeri 2 575 577 1.152
62
9
71
16 Tahun 2014
8 1.736 1.853 3.589 216 11 235
15 Tahun 2013 8 1.701 1.820 3.520 222 11 233
15 Tahun 2012 8 1.520 1.692 3.212 223 10 233
14 Tahun 2011 8 1.513 1.646 3.159 215 15 230
62
63
Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio Murid- Guru Laki- laki
Perempuan Jumlah
Negeri/46
Tetap PTT/ Honorer Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Bontang Selatan
MI Swasta 3 207 200 407
35
35
12 Bontang Utara MI Swasta 1 251 225 476
32
14
10 Bontang Barat MI Swasta
8
Tahun 2014 4 458 425 883
67
14
81
11 Tahun 2013 4 461 386 847
54
8
62
14 Tahun 2012 4 439 348 787
55
14 Sumber : Bontang Dalam Angka 2015
Tabel 4.18 Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid-Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta di Kota Bontang 2014
Murid Guru Rasio Kecamatan Sekolah Murid- Laki- Negeri/ PTT/ Perempuan Jumlah Jumlah Guru Laki Tetap Honorer
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Bontang Selatan
SMP Swasta 5 883 774 1.657
57 62 119
14 Bontang Utara SMP Swasta 10 1.019 753 1.772
92 49 141
13 Bontang Barat SMP Swasta 5 697 703 1.400
79 24 103 144
Tahun 2014 20 2.599 2.230 4.829 228 135 363
13 Tahun 2013 20 2.437 2.157 4.596 207 86 293
16 Tahun 2012 21 2.386 2.116 4.502 206 89 295
15 Tahun 2011 21 2.268 2.028 4.296 194 153 347
13 Sumber : Bontang Dalam Angka 2015 Tabel 4.19 Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid-Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta di Kota Bontang 2014
Murid Guru Rasio Kecamatan Sekolah Murid- Laki- Negeri/ PTT/ Perempuan Jumlah Jumlah Guru laki Tetap Honorer
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Bontang Selatan
MTs Swasta 2 142 116 258
19
3
22
12 Bontang Utara MTs Swasta 2 223 223 446
33
33
13 Bontang Barat MTs Swasta
1
77 77 154
13
3
16
10 Tahun 2014
5 442 416 858
65
6
71
12 Tahun 2013 5 444 396 840
39
21
60
13 Tahun 2012 5 415 391 806
35
23
58
14 Tahun 2011 5 408 370 778
64
7
71
11 Sumber : Bontang Dalam Angka 2015
Tabel 4.20
Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid-Guru Sekolah Menengah Tingkat
Atas (SMA) di Kota Bontang 2014
Murid Guru Rasio Kecamatan Sekolah Murid- Laki- Negeri/ PTT/ Perempuan Jumlah Jumlah Guru Laki Tetap Honorer
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Bontang Selatan 8 1.240 1.244 2.484 143 78 221
11 SMA Negeri
1 202 380 582
40
40
14 SMA Swasta 3 321 399 720
33
33
66
10 SMK Negeri 1 377 193 570
43
4
47
12 SMK Swasta 3 340 272 612
27
41
68
9 MA Negeri MA Swasta
Bontang Utara 11 1.871 1.697 3.568 285 122 387
9 SMA Negeri
1 192 462 654
43
1
44
15 SMA Swasta 3 161 176 337
20
45
65
5 SMK Negeri 1 670 290 960 112 2 114
8 SMK Swasta 5 740 505 1.245
70 68 138
9 MA Negeri 1 108 264 372
20
6
26
14 MA Swasta
Bontang Barat 6 834 925 1.759 136 44 180
10 SMA Negeri
1 179 347 526
34
6
40
13 SMA Swasta 2 388 464 852
50
22
72
11 SMK Negeri 1 227 36 263
34
1
35
7 SMK Swasta
2
40 78 118
18
15
33
3 MA Negeri MA Swasta
Tahun 2014 25 3.945 3.866 7.811 544 244 788
10 Tahun 2013 25 3.946 3.747 7.693 517 119 636
12 Tahun 2012 22 3.862 3.757 7.619 506 120 626
12 Tahun 2011 21 3.797 3.743 7.540 490 226 716
11 Sumber : Bontang Dalam Angka 2015
Perbandingan atau rasio antara guru dan sekolah akan menggambarkan rata-rata jumlah
guru yang mengajar di sebuah sekolah. Rasio ini menggambarkan ketersediaan guru
sebagai penunjang sarana belajar mengajar pada sebuah sekolah. Ini penting diketahui
karena ada relevansinya dengan terlaksananya proses belajar mengajar yang baik
sehingga pada akhirnya mampu menciptakan bibit-bibit Sumber Daya Manusia yang
berkualitas.
Sejalan dengan pencanangan misi Kota Bontang untuk Meningkatkan Kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) Kota Bontang yang Berakhlak Mulia dan Profesional, maka
pemerintah Kota Bontang merumuskan sasaran pembangunan :1. Berkembangnya Penyelenggaraan Pendidikan Masyarakat, yang ditandai :
a. Angka partisipasi murni SD/MI menjadi 100%
b. Angka Partisipasi Murni SMP/MTS menjadi 73.38%
c. Angka Partisipasi Murni SMA/MAN/SMK menjadi 63.26%
2. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang ditandai oleh:
a. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan menjadi 60% b. Angka kelulusan Sekolah Dasar hingga menengah mencapai 100%.
c. Kualifikasi pendidikan guru mencapai menjadi 100%
d. Guru bersertifikat menjadi 100%
3. Meningkatnya kurikulum mata pelajaran yang terintegrasi dengan pendidikan
karakter pada satuan pendidikan, bobot kurikulum pendidikan agama dan budi pekerti pada sekolah negeri maupun swasta menjadi 100%.B. Kesehatan
Pada dasarnya pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk memberikan
pelayanan kesehatan secara mudah, merata, dan murah. Dengan meningkatnya
pelayanan kesehatan, pemerintah berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Salah satu upaya pemerintah dalam rangka memeratakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat adalah dengan menyediakan fasilitas kesehatan terutama puskesmas dan
puskesmas pembantu karena kedua jenis fasilitas tersebut dapat menjangkau segala
lapisan masyarakat hingga ke daerah terpencil.Jumlah fasilitas penunjang kesehatan yang ada di Kota Bontang pada tahun 2013
mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu pula dengan jumlah
praktek dokter dibanding tahun sebelumnya.Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang baik selain dengan
menyediakan berbagai fasilitas kesehatan, juga melalui penyuluhan kesehatan agar
masyarakat dapat berprilaku hidup sehat. Diharapkan dengan penyuluhan ini penularan
penyakit sebagai akibat dari sanitasi lingkungan yang buruk dan kebiasan hidup yang
tidak sehat, seperti diphteria, muntaber, kolera, dan demam berdarah, dapat dicegah.Memasuki milenium baru, telah dicanangkan paradigma baru dalam pembangunan
kesehatan, yaitu “Paradigma Sehat”. Paradigma sehat merupakan model pembangunan
kesehatan yang dalam jangka panjang akan mampu mendorong masyarakat dan
kotanya untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan dirinya sendiri yang hidup
dalam lingkungan dan perilaku sehat dan memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara merata melalui kesadaran tinggi.Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Bontang mencanangkan kebijakan untuk
merevitalisasi peran puskesmas dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan. Mulai
tahun 2012 telah dibuka puskesmas 24 jam yang terletak di Kelurahan Bontang Lestari.
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan upaya Pemerintah Kota untuk melakukan
peningkatan akses dan cakupan serta mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau bagi masyarakat merupakan strategi dan arah kebijakan dalam rangka
mencapai tujuan yaitu mewujudkan masyarakat Kota Bontang yang sehat.
Gambar 4.12
Fasilitas di Bidang Kesehatan
Tabel 4.21
Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kota Bontang 2014
t t tu ter ai as aki n al aki) tan li m rga des K
/Pus B n sa
Kecamatan
ua eha ah S ah S ik/ ek Dok er el
(PD n es B Poli kt um
K li um Posyandu K Puskes
R R K
Pusban
Pra
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Bontang Selatan
1
3
41
1 Bontang Utara
2
2
2
51
3 Bontang Barat
2
1
21
1 Tahun 2014
5
6 2 113
4 Tahun 2013
5
3
6 2 112
4 Tahun 2012
4
3
6 2 108 Tahun 2011
4
1
3 2 108
7
2 Tahun 2010
4
3 2 100
8
4 Sumber : Bontang Dalam Angka 2015
Tabel 4.22
Banyaknya Apotik, Toko Obat dan Gudang Farmasi di Kota Bontang Tahun 2014
Kecamatan Apotek Toko Obat15
88
89
62 Tenaga Kesehatan Masyarakat
18
26
29
41
37
41 Tenaga Gizi
17
12
12
15
15 Tenaga Keterapian Fisik
90
7
9
8
8
9
7 Keteknisian Medis
31
29
64
28
55
23 Jumlah 768 759 847 838 948 901
Sumber : Bontang Dalam Angka 2015 C.
77
89
Gudang Farmasi Jumlah (1) (2) (3) (4) (5)
Banyaknya Tenaga Kesehatan di Kota Bontang Tahun 2009-2014
Bontang Selatan
6
10
16 Bontang Utara
15
7
23 Bontang Barat
2
5
7 Jumlah
23
22
46 Sumber : Bontang Dalam Angka 2015
Tabel 4.23
Tenaga Kesehatan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
25 Tenaga Keperawatan 464 451 513 501 587 596 Tenaga Kefarmasian
Dokter Spesialis
22
23
23
26
27
31 Dokter Umum
78
79 87 114 100 101 Dokter Gigi
42
40
34
29
29
Agama
Kehidupan beragama senantiasa dibina dengan tujuan untuk menciptakan kehidupan
masyarakat yang serasi, seimbang, dan selaras yang diharapkan dapat mengatasi
berbagai masalah sosial budaya sebagai dampak dari globalisasi dunia dewasa ini.Berdasarkan catatan Kementrian Agama Kota Bontang, penduduk Kota Bontang tahun
2014 paling banyak memeluk agama Islam (139.648 jiwa), disusul Kristen Protestan
(14.054 jiwa), kemudian Kristen Katholik (3.394 jiwa), Hindu (1.098 jiwa) dan Budha
(611 jiwa).Tabel 4.24 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Agama yang Dianut di Kota Bontang 2012-2014Kong Aliran Kecamatan Islam Protestan Katolik Hindu Budha
Huchu Kepercayaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)