ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI KECAMATAN WOYLA KABUPATEN ACEH BARAT Skripsi

  

07C10404002

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH

  

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

DI KECAMATAN WOYLA KABUPATEN ACEH BARAT

Skripsi

ABDUL HAMID

  • – ACEH BARAT

  

2016

  

07C10404002

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Pertanian

  

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

DI KECAMATAN WOYLA KABUPATEN ACEH BARAT

Skripsi

ABDUL HAMID

  

Pada Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH

  • – ACEH BARAT

  

2016

  

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Skripis : ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

DI KECAMATAN WOYLA KAB ACEH BARAT Nama Mahasiswa : ABDUL HAMID Nim : 07C10404002 Program Studi : AGRIBISNIS PERTANIAN

  

Menyetujui :

Komisi Pembimbing,

Ketua

  Anggota

Ir. RUSDI FAIZIN, M.Si KHAIRUNNISA, SP, MP

NIP. 196308111992031001 NIP.198201152010032001

  

Mengetahui,

Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Dekan, Ketua, Ir. RUSDI FAIZIN, M.Si YOGA NUGROHO, SP, MM NIP. 196308111992031001 NIP. 198801062015041002

  Tanggal Kelulusan : 25 Agustus 2015

  

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

  Skripsi/Tugas Akhir dengan Judul :

  

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

DI KECAMATAN WOYLA KABUPATEN ACEH BARAT

  Yang Disusun Oleh : Nama : ABDUL HAMID NIM : 07C10404002 Fakultas : Pertanian Program Studi : Agribisnis

  Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 25 Agustus 2015 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI 1.

  Ir. RUSDI FAIZIN, M.Si (Dosen Pembimbing Ketua) : ...............................................

  2. KHAIRUNNISA, SP, MP (Dosen Pembimbing Anggota) : ..............................................

  3. YOGA NUGROHO, SP, MM (Dosen Penguji Ketua) : ................................................

  4. AGUSTIAR, SP, MP (Dosen Penguji Anggota) : ................................................

  Alue Peunyareng, 26 Agustus 2015 Ketua Program Studi Agribisnis

YOGA NUGROHO, SP, MM

  NIP. 198801062015041002

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : ABDUL HAMID NIM : 07C10404002 Fakultas : Pertanian Program Studi : Agribisnis

  Dengan ini saya menyatakan sesungguhnya yang bahwa di dalam skripsi yang saya susun ini dengan judul “Analisis Pendapatan Petani Padi Sawah Di

  Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat tidak terdapat bagian atau satu

  kesatuan yang utuh dari skripsi, tesis, disertasi, buku atau bentuk lain yang saya kutip dari karya orang lain tanpa saya sebutkan sumbernya yang dipandang sebagai tindakan penjiplakan. Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya ilmiah atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain yang dijadikan seolah –olah karya saya sendiri. Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan bila mana diperlukan.

  Alue Peunyareng, 26 Agustus 2015 Yang Membuat Pernyataan

  ABDUL HAMID NIM. 07C10404002

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

Motto

Sungguh, bersama kesukaran itu pasti ada kemudahan.

  

Oleh karena itu, jika kamu telah selesai dari suatu tugas,

kerjakan tugas lain dengan sungguh

  • – sungguh

    (Qs. Asy Syarh : 6-7)

    Gunakanlah waktu semaksimal mungkin, maka dihari tua

    kamu tidak akan mengatakan lagi

    Seandainya Saya Masih Muda

    Berjalanlah selaras dengan dinamika alam

    Atau kamu menjadi bagian yang tereliminasi

  

Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan untuk Alm ayahda Bunddin

dan ibunda Aja Syarifah tercinta serta keluargaku terkasih

kakanda Mawardi, adinda Jamilah dan Habibie yang

selama ini selalu ada untuk memberiku semangat

  

Terima kasih kepada teman-teman yang seperjuangan

Program Studi Agribisnis Pertanian Angkatan 2007 yang telah

memberikan motivasi sehingga terselesainya skripsi ini.

  

Thank’s to My heart “istriku tercinta Melly ” yang telah

ikut berpartisipsi dalam proses pembentukan skripsi ini

By : Abdul Hamid

  UNIVERSITAS TEUKU UMAR FAKULTAS PERTANIAN

  MEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59 Laman : www.utu.ac.id, Email :pertanian@utu.ac.id

  Program Studi : Agribisnis Jenjang : Strata Satu (S1)

  

LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

  Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara: Nama : Abdul Hamid Nim : 07C10404002

  

Analisis Pendapatan Petani Padi Sawah Di Kecamatan Woyla

Kabupaten Aceh Barat

  Yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat

  • – syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh.

  Mengesahkan: Pembimbing Utama, Pembimbing Anggota, Ir. RusdiFaizin, M.Si Khairun Nisa, S.P., MP NIP. 19630811 199203 1 001 NIP. 19820115 201003 1 001

  Mengetahui, Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Dekan, Ketua, Ir. RusdiFaizin,M.Si Yoga Nugroho, S.P., MM NIP. 196308111992031001 NIP. 1988010 6201504 1 002 Program Studi : Agribisnis UNIVERSITAS TEUKU UMAR FAKULTAS PERTANIAN

  MEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59 Laman : www.utu.ac.id, Email :pertanian@utu.ac.id

  Jenjang : Strata Satu (S1)

LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN

  Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara : Nama : Abdul Hamid

  Nim : 07C10404002

  

Analisis Pendapatan Petani Padi Sawah Di Kecamatan Woyla

Kabupaten Aceh Barat

  Menyetujui KomisiUjian

  TandaTangan 1.

  Ketua : Ir. Rusdi Faizin.,M.S.i …………………………….

2. Sekretaris

  : Khairun Nisa. SP., MP …………………………….

  3. Anggota : Yoga Nugroho, SP., MP .................................................

  4. Anggota : Agustiar. SP., MP ..................................................

  Mengetahui, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Ketua,

  Yoga Nugroho, SP., MM NIP. 1988010 6201504 1 002

  

ABSTRAK

ABDUL HAMID (07C10404002) : Analisis Pendapatan Petani Padi Sawah Di

  Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat dibawah bimbingan Bapak Rusdi Faizin dan Ibu Khairun Nisa.

  Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui besaran pendapatan Petani dalam usaha tani padi sawah di Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata luas lahan petani responden adalah 0.308 Ha, maka rata biaya produksi berupa saprodi pertanian yang harus dikeluarkan petani adalah Rp 466.000, rata – rata biaya tenaga kerja sebesar Rp 2.283.000 dan rata

  • – rata penerimaan adalah Rp Rp 7.646.000. Rata – rata penerimaan yang diperoleh petani padi sawah di wilayah penelitian sebesar Rp 5.097.000 dan biaya produksi dan tenaga kerja sebesar Rp 2.749.000, maka R/C ratio diperoleh sebesar 1,8. Artinya, setiap Rp 1 yang dikeluarkan oleh petani untuk biaya usahatani padi sawah maka akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 1,8. Karena nilai R/C Ratio lebih besar dari pada 1 (R/C > 1) maka usahatani padi sawah layak untuk diusahakan. Petani responden pada usahatani padi sawah minimal harus mampu meningkatkan produksi mencapai 2.233 kg per musim tanam dengan rata
  • – rata luas lahan dengan luas lahan 0.308 Ha agar tidak merugi. Sedangkan pendapatan minimal yang harus diperoleh berdasarkan perhitungan titik impas yaitu sebesar Rp 3.167.000 per musim tanam padi

  Kata Kunci : Biaya Usahatani, Penerimaan, Keuntungan Usahatani Padi

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, taufik serta hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi ini dengan judul :

  Analisis Pendapatan Petani Padi Sawah Di

Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat” dapat terwujud sebagaimana

  mestinya. Shalawat dan salam tak lupa pula penulis sanjungkan kepangkuan Alam Nabi Besar Muhammad SAW dan keluarganya serta kepada para sahabatnya sekalian. Penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada istriku tercinta, kedua orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang telah menjadi inspirasi dan penyemangat dalam menjalani hidup ini.

  Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini penulis banyak mengalami berbagai kesulitan

  • – kesulitan yang disebabkan kurangnya pengalaman dan pengetahuan penulisan karya ilmiah, akan tetapi berkat ketekunan dan kesabaran serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Terimakasih sebesar – besarnya kepada ayahda dan ibunda tercinta yang telah mengasuh, membimbing dan mendidik ananda dengan penuh cinta, dan kasih sayang. Berkat doa, pengorbanan dan dorongan serta nasehat ayahda dan ibunda, ananda telah mampu menyelesaikan pendidikan sebagaimana yang diharapkan oleh seluruh keluarga besar ananda.

  Penulis menyadari sepenuhnya yang bahwa skripsi masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan dan di inginkan hanya karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis harapkan demi penyempurnaan lebih lanjut. Penulis juga sangat menyadari yang bahwa tanpa adanya bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak.

  Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :

  1. Bapak Rusdi Faizin, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah membantu dan mencurahkan tenaga dan pikiran demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini 2. Ibu Khairunnisa, SP, MP, selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu dan menuntun peneliti agar demi selesainya skripsi ini

  3. Bapak Yoga Nugroho, SP, MM dan Bapak Agustiar, SP, MM selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan skripsi ini

  4. Bapak Ir. Rusdi Faizin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Pertanian 5.

  Ibu Sri Handayani, SP, M.Si, selaku Ketua Prodi Agribisnis 6. Bapak M. Tabren, SP, selaku kepala Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Woyla

  7. Seluruh tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di BP3K Woyla yang mungkin tidak bisa penulis sebutkan nama satu per satu

  8. Seluruh petani dan pengurus kelompok tani yang ada di Gampong Blang Mee, Pasie Aceh, Aron Tunong dan Gempa Raya Kecamatan Woyla yang telah membantu dalam memberikan berbagai informasi demi terselesainya penulisan skripsi ini.

  9. Kepada rekan – rekan seperjuangan pada prodi agribisnis yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini

10. Kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa, dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

  Alue Peunyareng, Juli 2015 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman ABSTRAK .............................................................................................. i KATA PENGANTAR ............................................................................ ii DAFTAR ISI ........................................................................................... v DAFTAR TABEL ................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... viii I.

  1 PENDAHULUAN ...........................................................................

  1.1.

  1 Latar Belakang ..........................................................................

  1.2.

  5 Identifikasi Masalah ..................................................................

  1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5 1.4.

  5 Manfaat Penelitian ....................................................................

  II.

  6 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................

  2.1. Padi Sawah ...............................................................................

  6 2.2. Konsep Usahatani ......................................................................

  7 2.2.1.

  7 Biaya Usahatani ...............................................................

  2.2.2.

  9 Penerimaan Usahatani .....................................................

  2.3. Pendapatan atau Keuntungan ....................................................

  11 III.

  14 METODE PENELITIAN .................................................................

  3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ....................................................

  14 3.2. Populasi dan Sampel .................................................................

  14 3.3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................

  15 3.4. Metode Pengolahan Data ..........................................................

  16 3.5. Analisis Usahatani Padi ............................................................

  17 3.6. Definisi Operasional .................................................................

  19 IV.

  21 HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................

  4.1. Geografis Wilayah Penelitian ...................................................

  21 4.2. Karakteristik Petani Responden ................................................

  21 4.3. Luas Lahan Sawah Di Wilayah Penelitian ................................

  24 4.4. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah .............................

  25 4.4.1.

  25 Biaya Produksi .................................................................

  4.4.2.

  27 Produksi dan Harga Jual ..................................................

  4.4.3.

  29 Pendapatan/Keuntungan ..................................................

  4.5. Analisis Keuntungan Atas Biaya (B/C Rasio) ..........................

  31 4.6. Analisis Titik Pulang Pokok (BEP) ..........................................

  32

  V.

  34 PENUTUP ........................................................................................

  5.1.Kesimpulan ................................................................................

  34 5.2.Saran .........................................................................................

  35 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

  36

  DAFTAR TABEL

  No Tabel Halaman 1.

  Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................

  14 2. Rerata Karateristik Petani padi sawah menurut Desa Sampel .........

  22 3. Luas Lahan Para Responden ............................................................

  24 4. Rerata Biaya Produksi Usahatani Padi Sawah .................................

  26 5. Rerata Biaya Tenaga Kerja .............................................................

  26 6. Rerata Produksi dan Harga Jual Padi Sawah Wilayah Penelitian ....

  28 7. Rerata Penerimaan, Biaya Produksi, Biaya Tenaga Kerja dan Keuntungan ......................................................................................

  29

  

DAFTAR LAMPIRAN

  No Lampiran Halaman 1.

  Kuesioner Penelitian ........................................................................

  37 2. Data Karakteristik Petani Responden .............................................

  38 3. Jumlah Luas Lahan Petani Responden Keseluruhan .......................

  39 4. Perincian Kebutuhan Tenaga Kerja ................................................

  40 5. Perincian Penggunaan Biaya Tenaga Kerja ....................................

  41 6. Kebutuhan Sarana Produksi .............................................................

  42 7. Biaya Produksi Padi Sawah .............................................................

  43 8. Total Biaya Produksi Pada Sawah ...................................................

  44 9. Perincian rata-rata Volume Produksi, Harga Jual,

  Penerimaan, Biaya Produksi, Biaya Tenaga Kerja dan Pendapatan

  45 10. Kalayakan Usaha Budadaya Padi Sawah Di Wilayah Penelitian ....

  46 11. Dokumen Penelitian .........................................................................

  47

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Indonesia pernah menjadi swasembada beras, disebabkan antara lain oleh

  

dukungan pemerintah yang memprioritaskan pembangunan pertanian disertai

kebijakan ekonomi makro yang mendukung, terobosan teknologi baru (Revolusi

Hijau) budidaya padi sawah dan kebijakan intensifikasi pertanian (BIMAS) yang

mengatur penerapan teknologi secara sentralistik. Namun, swasembada beras

hanya dapat dipertahankan sampai tahun 1993. Intensifikasi melalui program

BIMAS akhirnya berakhir, karena meningkatnya kerusakan lingkungan disertai

resistensi hama terhadap pestisida yang disebabkan konsumsi pestisida dan pupuk

kimia yang meningkat (Badan Litbang, 2006).

  Sebagai salah satu pilar ekonomi negara, sektor pertanian diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan terutama dari penduduk pedesaan yang masih di bawah

garis kemiskinan. Untuk itu, berbagai investasi dan kebijakan telah dilakukan

pemerintah untuk mendorong pertumbuhan di sektor pertanian. Investasi di sektor

pertanian seringkali sangat mahal, ditambah lagi tingkat pengembaliannya sangat

rendah dan waktu investasinya juga panjang sehingga tidak terlalu menarik

swasta. Oleh sebab itu pembangunan irigasi, penyuluhan pertanian dan berbagai

bentuk investasi dalam bentuk subsidi dan lainnya pada umumnya harus dilakukan

oleh pemerintah.

  Pembangunan pertanian penting dalam memaksimalkan pemanfaatan

geografi dan kekayaan alam Indonesia, memadukannya dengan teknologi agar

mampu memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Sektor pertanian

  

berperan penting dalam menyediakan bahan pangan bagi seluruh penduduk

maupun menyediakan bahan baku bagi industri, dan untuk perdagangan ekspor

(Wisma, 2012). Hal ini diawali dengan meningkatkan kualitas sumberdaya

manusia yang baik, dimana setiap individu dalam rumah tangga mendapatkan

asupan pangan dalam jumlah yang cukup, aman, dan bergizi secara berkelanjutan

yang pada gilirannya akan meningkatkan status kesehatan dan memberikan

kesempatan agar setiap individu mencapai potensi maksimumnya. Dengan

demikian ketahanan pangan merupakan komponen yang tak terpisahkan dari

ketahanan nasional, dimana ketahanan nasional berkaitan erat dengan kualitas

sumber daya manusia.

  Program peningkatan ketahanan pangan diarahkan untuk dapat memenuhi

kebutuhan pangan masyarakat di dalam negeri dari produksi pangan nasional.

  

Ketahanan pangan bagi suatu negara merupakan hal yang sangat penting, terutama

bagi negara yang mempunyai jumlah penduduk sangat banyak seperti Indonesia.

  

Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 220 juta jiwa pada tahun 2020

dan diproyeksikan 270 juta jiwa pada tahun 2025 (Hasrimi, Moettaqien, 2012).

  Sebagian besar petani padi merupakan masyarakat miskin atau

berpendapatan rendah, rata-rata pendapatan rumah tangga petani masih rendah,

yakni hanya sekitar 30% dari total pendapatan keluarga. Selain berhadapan

dengan rendahnya pendapatan yang diterima petani, sektor pertanian juga

dihadapkan pada penurunan produksi dan produktivitas hasil pertanian. Hal ini

berkaitan erat dengan sulitnya produktivitas padi di lahan-lahan sawah yang telah

bertahun-tahun diberi pupuk input tinggi tanpa mempertimbangkan status

kesuburan lahan dan pemberian pupuk organik (Hasrimi, Moettaqien. 2012).

  Pembangunan pertanian merupakan proses yang dinamis membawa dampak perubahan struktural sosial dan ekonomi, pembangunan pertanian dihadapkan pada kondisi lingkungan strategis, terus berkembang yang diarahkan pada komoditas unggulan yang mampu bersaing hingga ke pasar internasional, hal ini dihubungkan dengan kemajuan iptek di sektor pertanian untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan pasar (Salim, 1994).

  Tujuan kebijakan ekonomi adalah menciptakan kemakmuran, salah satu ukuran kemakmuran terpenting adalah pendapatan. Pendapatan regional adalah tingkat besarnya pendapatan pada wilayah analisis. Tingkat pendapatan dapat diukur dari total pendapatan wilayah maupun pendapatan rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut. Petani sebagai makhluk sosial juga ingin mempunyai taraf hidup yang sesuai dalam hidupnya. Peningkatan taraf hidup tersebut diperoleh petani dengan cara meningkatkan pendapatannya. Untuk memperoleh pendapatan yang tinggi mereka melaksanakan berbagai kegiatan dengan mengembangkan berbagai kemungkinan komoditi pertanian lain (diversifikasi usahatani) yang secara ekonomis menguntungkan jika lahan pertaniannya memungkinkan (Tarigan, 2005).

  Alternatif yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah

program peningkatan produktivitas padi, melalui perbaikan kondisi fisik-kimia

  tanah dengan memberikan bahan organik dan perluasan areal. Departemen Pertanian pada tahun 2007 telah menghasilkan teknologi atau inovasi baru melalui pendekatan program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) untuk memacu peningkatan produktivitas usahatani padi dan peningkatan pendapatan petani. Pengunaan input produksi haruslah efisien, khususnya pada pertanaman padi lahan irigasi dan non irigasi supaya tidak mengurangi pendapatan petani. Efisiensi penggunaan faktor - faktor produksi bertujuan untuk meningkatkan hasil, pendapatan petani dan pelestarian lingkungan.

  Kecamatan Woyla merupakan salah satu Kecamatan yang berada dalam Kabupaten Aceh Barat dan merupakan salah satunya daerah yang sangat berpotensi dalam dalam swasembada pangan. Berdasarkan sumber BPS Aceh Barat, BP3K Woyla luas lahan padi sawah di Kecamatan tersebut mencapai 1.780 Ha dan hampir sebagian besar penduduk di Kecamatan Woyla bermata pencaharian sebagai petani. Luas lahan usaha belum tentu menjamin kesejahteraan dan peningkatan pendapatan masyarakat di wilayah tersebut.

  Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya faktor Kecamatan Woyla merupakan daerah tadah hujan sehingga potensi kemarau sangat tinggi, kurangnya modal usaha yang dimiliki oleh petani, lembaga kelompok tidak berjalan sebagaimana tupoksinya, sulitnya masyarakat tani menerima inovasi baru, bantuan pemerintah tidak tepat sasaran dan belum optimalnya pembinaan kelompoktani oleh BP3K setempat. Barbagai permasalah tersebut sangat mempengaruhi produksi padi, penerimaan dan pendapatan para petani di Kecamatan Woyla.

  Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul

  “Analisis Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat”

  1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang dijadikan rumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Berapa besaran pendapatan petani dalam usahatani padi sawah di

  Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat ? 2. Apakah usahatani padi sawah di Kecamatan Woyla layak untuk diusahakan ? 3.

  Berapa besaran BEP (Break Event Point) usahatani padi sawah di Kec Woyla ?

1.3. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan identifikasi masalah maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut.

  4. Untuk mengetahui besaran pendapatan petani dalam usahatani padi sawah di Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat.

  5. Untuk mengetahui kelayakan usahatani padi sawah di Kecamatan Woyla.

  6. Untuk mengetahui Break Event Point usahatani padi sawah di Kec Woyla.

1.4. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah 1. Sebagai bahan informasi bagi petani padi sawah tentang usahatani padi yang lebih baik dan menguntungkan.

  2. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi pihak pemerintah khususnya Dinas Pertanian dan Petenakan Aceh Barat dalam mengambil kebijakan pengembangan usahatani padi sawah.

  3. Sebagai bahan pembelajaran bagi peneliti khususnya dan semua pihak yang berminat dalam penelitian usahatani padi sawah.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Padi Sawah

  Sejak lahir peradaban manusia, pertanian memainkan peran sebagai suatu kegiatan yang sangat esensial dalam menopang hidup dan kehidupan manusia.

  Sektor ini merupakan satu-satunya sektor yang sangat bergantung pada sumber daya lahan, air, iklim dan ekosistem disekitarnya. Mengingat keadaan iklim, struktur tanah dan air di setiap daerah berbeda maka jenis tanaman padi di setiap daerah umumnya berbeda. Perbedaan tersebut umumnya terletak pada usia tanaman, jumlah hasil mutu beras, dan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Tanaman padi pada umumnya berumur 100

  • – 110 hari setelah tanam tergantung pada varietas yang akan ditanam dan produktivitas hasil mencapai 6 – 7,8 ton perhektar (Suryana, 2003).

  Petani tradisional umumya menanam padi hanya berdasarkan pengalaman, karena pengetahuan yang terbatas maka satu jenis padi ditanam terus menerus dalam suatu lahan. Pola tanam yang demikian bukan cara yang baik, terutama terhadap kemungkinan besar serangan hama dan penyakit. Adapun jenis padi yang diusahakan oleh petani yaitu : 1.

  Padi sawah, yaitu padi yang ditanam di sawah, yaitu lahan yang cukup memperoleh air. Padi sawah pada waktu tertentu memerlukan genangan air, termasuk sejak musim tanam sampai mulai berbuah.

  2. Padi kering yaitu jenis padi yang tidak membutuhkan banyak air sebagaimana padi sawah. Bahkan padi kerng ini dapat tumbuh hanya mengandalkan curah hujan (Rosyidi, 1998).

2.2. Konsep Usahatani

  Usahatani merupakan seluruh proses pengorganisasian faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan oleh perorangan atau sekumpulan orang untuk menghasilkan output yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga ataupun orang lain di samping bermotif mencari keuntungan. Pada umumnya ciri-ciri usahatani di Indonesia adalah berlahan sempit, modal relatif kecil, pengetahuan petani terbatas, kurang dinamik sehingga berakibat pada rendahnya pendapatan usahatani (Rahardjo, P. 2001).

  Keterbatasan modal seringkali menjadi penyebab petani tidak mampu membeli teknologi. Sehingga kegiatan usahatani biasanya dilakukan dengan menggunakan teknologi yang dimiliki petani. Tujuan setiap petani dalam melaksanakan usahataninya berbeda-beda. Apabila dorongannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga baik melalui atau tanpa peredaran uang, maka usahatani yang demikian disebut usahatani pencukup kebutuhan keluarga (Subsistence Farm).

  Sedangkan bila motivasi yang mendorongnya untuk mencari keuntungan maka disebut usahatani komersial. Faktor-faktor yang mempengaruhi usahatani terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain teknologi, penggunaan input, dan teknik bercocok tanam. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari iklim, cuaca, hama dan penyakit (Rahardjo, P. 2001).

2.2.1. Biaya Usahatani

  Biaya adalah semua pengeluaran yang dinyatakan dengan uang yang diperlukan untuk menghasilkan sesuatu produk dalam suatu periode produksi.

  Nilai biaya dinyatakan dengan uang, yang termasuk dengan biaya adalah :  Sarana produksi yang habis terpakai, seperti bibit, pupuk, pestisida, bahan bakar, bunga modal, dalam penanaman lain.  Lahan seperti sewa lahan baik berupa uang atau pajak, iuran pengairan, taksiran penggunaan biaya jika yang digunakan ialah tanah milik sendiri.

   Biaya dari alat-alat produksi tahan lama, yaitu seperti bangunan, alat dan perkakas, yang berupa penyusutan.

   Tenaga kerja dari petani itu sendiri dan anggota keluarganya, tenaga kerja tetap atau tenaga bergaji tetap  Biaya - biaya tak terduga lainnya (Hutabarat. B, 1995)

  Menurut Supardi (2000) biaya adalah sejumlah nilai uang yang dikeluarkan oleh produsen atau pengusaha untuk membiayai kegiatan produksi.

  Biaya diklasifikasikan menjadi biaya tetap (Fixed Cost) dan biaya variabel (Variable Cost). Klasifikasi biaya dalam perusahaan dibedakan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel yang dapat dijelaskan sebagai berikut : a.

  Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang secara tetap dibayar atau dikeluarkan oleh produsen atau pengusaha dan besarnya tidak dipengaruhi oleh tingat output.

  Yang termasuk kategori biaya tetap adalah sewa tanah bagi produsen yang tidak memiliki tanah sendiri, sewa gudang, sewa gedung, biaya penyusutan alat, sewa kantor, gaji pegawai atau karyawan (Supardi, 2000).

  b.

  Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha sebagai akibat penggunaan faktor produksi yang bersifat variabel, sehingga biaya ini besarnya berubah-ubah dengan berubahnya jumlah barang yang dihasilkan dalam jangka pendek. Biaya variabel adalah biaya tenaga kerja, biaya saprodi. c.

  Biaya Total Biaya total merupakan keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan, yaitu merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel (Gasperz, 1999) dapat ditulis sebagai berikut

  TC = TFC + TVC Keterangan :

  TC = Biaya Total TFC = Total Biaya Tetap TVC = Total Biaya Variabel Biaya jangka pendek (Short Run Cost) berkaitan dengan penggunaan biaya itu dalam waktu dan atau situasi yang tidak lama, jumlah masukan (faktor produksi) tidak sama, dapat berubah-ubah. Namun demikian biaya produksi jangka pendek masih dapat dibedakan adanya biaya variabel dan biaya tetap, sedangkan dalam jangka panjang semua faktor produksi adalah biaya variabel (Lipsey, et al, 1990).

2.2.2. Penerimaan Usahatani Penerimaan diperoleh dari produksi fisik dikalikan dengan harga produksi.

  Total pendapatan bersih diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya dalam suatu produksi. Soekartawi (2002), menyatakan bahwa keuntungan adalah selisih antara penerimaan total dan biaya-biaya. Biaya ini dalam banyak kenyataan, dapat diklasifiksikan menjadi dua yaitu biaya tetap (seperti sewa tanah, pembelian alat pertanian) dan biaya tidak tetap (seperti biaya yang dikeluarkan untuk membeli bibit, pupuk, obat-obatan, pembayaran tenaga kerja.

  Secara metematis dapat ditulis sebagai berikut : TR = Q x P

  Keterangan : TR = Penerimaan Total Q = Jumlah produk yang dihasilkan P = Harga Produk Semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan maupun semakin tinggi harga per unit produksi yang bersangkutan, maka penerimaan total yang diterima produsen akan semakin besar. Sebaliknya jika produk yang dihasilkan sedikit dan harganya rendah maka penerimaan total yang diterima produsen semakin kecil (Soejarmanto dan Riswan, 1994).

  Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Biaya usahatani adalah semua pengeluaran yang dipergunakan dalam suatu usahatani dan pendapatan usahatani adalah selisih antara pengeluaran dan penerimaan dalam usahatani. Pendapatan sangat dipengaruhi oleh banyaknya produksi yang dijual oleh petani sendiri sehingga semakin banyak jumlah produksi maka semakin tinggi pendapatan yang diperoleh (Soekartawi, 2002).

  Pendapatan dari usahatani adalah total penerimaan dari nilai penjualan hasil ditambah dari nilai hasil yang dipergunakan sendiri, dikurangi dengan total nilai pengeluaran yang terdiri dari pengeluaran untuk input (benih, pupuk, pestisida dan alat-alat) pengeluaran untuk upah tenaga kerja dari luar keluarga

2.3. Pendapatan atau Keuntungan

  Menurut Kotler (1997), pendapatan usahatani merupakan selisih biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh. Besarnya pendapatan yang diterima merupakan balas jasa untuk tenaga kerja, modal kerja keluarga yang dipakai dan pengelolaan yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga. Bentuk dan jumlah pendapatan memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk memenuhi keperluan sehari-hari dan memberikan kepuasan petani agar dapat melanjutkan kegiatannya.

  Menurut Lipsey, et al, (1990) keuntungan adalah penerimaan total dikurangi biaya total. Jadi keuntungan ditentukan oleh dua hal, yaitu penerimaan dan biaya. Jika perubahan penerimaan lebih besar dari pada perubahan biaya dari setiap output, maka keuntungan yang diterima akan meningkat. Jika perubahan penerimaan lebih kecil dari pada perubahan biaya, maka keuntungan yang diterima akan menurun. Keuntungan akan maksimal jika perubahan penerimaan sama dengan perubahan biaya. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

  π = TR – TC atau π = Q x P – (TFC + TVC) Keterangan :

  π = Keuntungan TR = Penerimaan Total TC = Biaya Total Q = Jumlah Produksi P = Harga Produk TFC = Total Biaya Tetap TVC = Total Biaya Variabel

  Keuntungan atau laba menunjukkan nilai tambah (hasil) yang diperoleh dari modal yang dijalankan. Setiap kegiatan yang dijalankan perusahaan tentu berdasar modal yang dijalankan. Dengan modal itulah keuntungan atau laba diperoleh. Hal inilah yang menjadi tujuan utama dari setiap perusahaan (Muhammad, 1995).

  (Rahardjo, P, 2001) juga menyebutkan bahwa analisis pendapatan usahatani mempunyai kegunaan bagi pemilik faktor produksi dimana ada dua tujuan utama dari analisis pendapatan, yaitu (1) menggambarkan keadaan sekarang dari suatu kegiatan usahatani, dan (2) menggambarkan keadaan yang akan datang dari suatu kegiatan usahatani. Analisis pendapatan usahatani sendiri sangat bermanfaat bagi petani untuk mengukur tingkat keberhasilan dari usahataninya.

  Usahatani dikatakan sukses apabila pendapatan yang diperoleh memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

  a.

  Cukup untuk membayar semua pembelian sarana produksi termasuk biaya angkutan dan biaya administrasi yang mungkin melekat pada pembelian tersebut.

  b.

  Cukup untuk membayar bunga modal yang ditanamkan (termasuk pembayaran sewa tanah atau pembayaran dana depresi modal).

  c.

  Cukup untuk membayar tenaga kerja yang dibayar atau bentuk-bentuk upah lainnya untuk tenaga kerja yang tidak diupah.

  Menurut Ananta, (1999) struktur pendapatan akan mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa yang pada gilirannya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Ekonomi sumberdaya manusia juga melihat struktur pendapatan, sebagai akibat balas jasa yang diterima oleh pekerja. Adapun ukuran pendapatan tenaga kerja antara lain :

  1. Pendapatan kerja petani adalah pendapatan yang diperhitungkan dari penerimaan dan penjualan hasil. Penerimaan yang diperhitungkan dari yang digunakan untuk keluarga ditambah dengan kenaikan nilai inventaris dikurangi pengeluaran yang diperhitungkan.

  2. Pendapatan tenaga kerja petani dari pengahasilan yang diperoleh kerja petani ditambah penerimaan yang diperhitungkan untuk keluarga.

  3. Pendapatan tenaga kerja keluarga diperoleh dari penghasilan kerja petani ditambah dengan nilai tenaga kerja keluarga.

  4. Pendapatan keluarga diperoleh dari pendapatan keluaga berbagai sumber.

III. METODE PENELITIAN

  3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di bulan Mei - Juli 2015. Lokasi penelitian di Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat. Berdasarkan data dari BP3K Woyla tahun 2014, sentra padi dengan luasan penanaman di wilayah kerja BP3K Woyla terdapat Empat Gampong, yaitu Blang Mee, Pasie Aceh, Aron Tunong dan Gempa Raya. Ke empat gampong tersebut memiliki luas tanam padi sawah terbesar di Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat. Objek penelitian adalah petani yang mengusahakan usahatani padi sawah di ke empat gampong tersebut dalam wilayah Kecamatan Woyla. Ruang lingkup penelitian terbatas pada pendapatan para petani responden dalam sekali musim tanam padi sawah.

  3.2. Populasi dan Sampel

  Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang mengusahakan padi sawah yang terbagi dalam 4 Gampong dengan jumlah petani 74 jiwa. Menurut pendapat Bailey dalam Soepomo, (1997) pengambilan sampel dilakukan secara sederhana sebanyak 50 persen dari jumlah populasi sudah memenuhi standar penelitian. Jumlah sampel sebanyak 37 orang. Jumlah populasi dan sampel dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

  Tabel 1. Jumlah Populasi dan Sampel Petani Padi Sawah di Kecamatan Woyla

  

No Desa Sampel Jumlah Populasi (orang) Jumlah Sampel (orang)

  1 Blang Mee

  16

  8

  2 Pasie Aceh

  34

  17

  3 Aron Tunong

  14

  7

  4 Gempa Raya

  10

  5 Jumlah

  74

  37 Sumber: Data Primer (diolah, 2014)

3.3. Teknik Pengumpulan Data

  Pengumpulan data menggunakan pendekatan secara individual melalui kegiatan observasi langsung ke lapangan untuk mengindentifikasi petani yang mengusahatani padi sawah. Dalam kegiatan penelitian ini, penulis melakukan pendekatan

  • – pendekatan untuk mengumpulkan data primer dan data sekunder.

  3.3.1. Jenis dan Sumber Data Data Primer, yaitu data yang diperoleh dengan langsung di lokasi

  • penelitian (lapangan) dari para petani padi sawah

  Data sekunder, yaitu diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari

  • sumber-sumber yang ada. Data ini diperoleh dari perpustakaan, Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Barat, BP3K Kecamatan Woyla serta instansi – instansi terkait lainnya.

  3.3.2. Tehnik Pengumpulan Data 1.

  Data primer Data primer di ambil langsung dari para petani padi sawah yang terpilih sebagai responden (sampel), menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) dan wawancara langsung dengan responden. Data primer yang diambil antara lain : luas lahan, produksi, harga jual dan pendapatan.

2. Data sekunder

  Data sekunder yang dibutuhkan untuk melengkapi penelitian ini diperoleh dari berbagai instansi yang terkait Seperti Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Barat, BP3K Kecamatan Woyla, perpustakaan, publikasi ilmiah terutama yang relevan dengan penelitian ini. Dalam mengumpulkan data, peneliti terjun langsung kelapangan, dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya : Kuesioner, yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada petani padi sawah.

  • Kuesioner yang digunakan adalah berupa daftar pertanyaan tentang besaran pendapatan petani padi sawah dalam satu kali musim tanam
  • mengusahakan budidaya padi sawah.

  Wawancara, yaitu melakukan wawancara langsung dengan para petani yang

  • yang mengusahakan budidaya padi sawah serta menganalisis hal

  Observasi di lapangan, yaitu melakukan pengamatan langsung pada petani

  • – hal yang mempengaruhi pendapatan petani padi sawah.

  3.4. Metode Pengolahan Data

  Pengumpulan data padi sawah menggunakan teknik observasi atau pengamatan langsung dengan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena

  • – fenomena yang diselidiki dan wawancara secara langsung dengan narasumber yang mengetahui tentang objek yang diteliti. Data yang diperoleh disusun dalam bentuk tabulasi pengolahan data.

  3.5. Analisis Usahatani Padi

  Analisis usahatani padi sawah meliputi analisis terhadap biaya usahatani, penerimaan usahatani dan pendapatan usahatani padi sawah.

3.5.1. Biaya Produksi Padi