HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN PADA USIA DEWASA AWAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN

KEMANDIRIAN PADA USIA DEWASA AWAL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

R.A. Andini Avriyani

  

NIM : 009114102

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN

KEMANDIRIAN PADA USIA DEWASA AWAL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

R.A. Andini Avriyani

  

NIM : 009114102

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Kupersembahkan karya sederhanaku ini untuk :

ALLAH SWT…atas anugerahNya, bimbinganNya, dan setiap kesempatan untuk

me mperbaiki kesalahanku

Ibu Dra. Sri Agustini tersayang yang telah sabar me mbimbingku, me mberiku

pilihan untuk masa depanku,…ure truly my wonder woman

Ema R.M. Akib Rusdi Tjekyan tercinta yang selalu “ada” untukku, menjagaku

dengan baik…I miss u so much….smoga slalu bahagia disisiNya

Terima kasih atas segala kasih sayang dan cinta yang tak terbatas, doa yang

tak kenal waktu...tidak ada kata dan waktu yang cukup, untuk dapat

mengungkapkan rasa terima kasihku pada kedua orang tuaku….

  

Saudaraku tersayang, Didi, Deni, Iman yang selalu mengingatkanku dan

me mbantuku…luv u all

Semedi dan orang-orang terdekatnya….makasi buat dukungan, bantuan, dan

pelajaran hidup yang kita habiskan bersama…u all already be a part of my

life…and I’m greatfull to know it…luv u all…my new family

Semua Guru, dan Dosenku…terima kasih untuk semua ilmu yang berguna

bagiku….semua orang yang pernah “mengajariku” untuk menjadi lebih baik dan

dewasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang.

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah

menghilangkan dari padamu bebanmu. Yang memberatkan punggungmu? Dan

Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah

kesulitan itu ada kemudahan. Sesumgguhnya sesudah kesulitan itu ada

kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan). Kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah

hendaknya kamu berharap (Q.S.Asy Syarh; 1-8).

  

… ..And sure they tell u, you’ll never pull through, don’t hestitate, stand tall and

say...I can make it through the rain, I can stand up once again, on my own, and I

know that I’m strong enough to main, everytime I feel afraid I hold tight it to my

faith and I live one more day and I make it through the rain... (Mariah Carey).

  

Hadapilah kesulitan saat mereka masih mudah

diatasi (Lao Tze, Tao Te Ching).

  

…And there’s a hero comes along, with the strenght to cary on and u cast ure

fear aside and u know u can suvive so when you feel like hope is gone, look

inside u and be strong and you’ll find and see the truth…. That a hero lies in

you… (Mariah Carey).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Kecerdasan

Emosional Dan Kemandirian Pada Usia Dewasa Awal. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi. Penulis

menyadari adanya berbagai permasalahan dan kendala yang muncul saat

melaksanakan dan menyusun penelitian ini. Proses penulisan ini dari awal sampai

akhir sangat banyak melibatkan kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : a Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. b Ibu Sylvia CMYM., S.Psi., M.Si. selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) dan dosen penguji. c Ibu Dra. Lusia Pratidarmanastiti, MS. selaku dosen penguji. d Ibu ML. Anantasari, S.PSi., M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan sabar memberikan arahan, bimbingan, dan juga motivasi selama proses penelitian dan penulisan skripsi ini….makasi banyak ya bu. e Bapak Drs. H. Wahyudi, M.Si. yang telah menjadi dosen pembimbing akademik penulis. f Semua dosen di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas segala bimbingan dan bantuannya selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Gandung, Mas Muji, Mas Doni, Mbak Nanik, Pak Gik, terima kasih atas

keramahan dan kesabarannya dalam memberikan informasi, fasilitas, dan

bantuannya selama kuliah.

h Teman-teman yang telah membantuku dalam pengumpulan data

penelitian, dan mengajarkanku bersahabat dengan program statistik.

i Ibu dan Ema, terimakasih untuk segalanya yang tak terucap…I love you so much…ure the best that I ever had….

  

j Didi, Deni, Iman…my bodyguard….let make our dream come true…

amien…

k Mbak Endang…dan keluarga-keluargaku yang membantuku…terima

kasih banyak.

l Teman-teman Semedi…..icha dan mas yudi, rini dan mas totox, ulin dan

wicak, ete dan mas didik, sinta dan didi, tiwuk dan dion, ellen dan “calon- nya”, vivi dan popo, poe dan ucup, ria dan mas adi….luv u all guys… makasi buat dukungannya yang selalu ada, buat bantuannya, buat waktu yang telah kita habiskan bersama….makasi buat smuanya (I can’t mention it one by one…coz it too much to say)…makasi telah menambah warna lain dalam hidupku…

m Teman-teman kos Candi Indah dan orang-orang dekatnya…dina, anton,

vira, sonny...makasi da banyak dibantuin ya...cptn lulus sana, ka yoz, espc.mira.…makasi ya buat bantuannya, semangatnya, waktunya, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  n Ma best pren….indah n cuit…makasi dah disemangatin n masukannya juga…aq tau mau kmana kalo lagi suntuk jika ada kalian ;)….

o Anca-anca…..akhirnya sampe jg awak ke titik perjuangan yang telah

kalian lewati dulu…doakan aq cepat menyusul ke tahap selanjutnya….thanks ya guys….friendship never ending story

p O’ox…temen seperjuangan….cayo !!!! dikit lagi kelar kok ox…thanks ya

dah dibantuin kmaren, ditemenin, disupport…thanks 4 being my trully

friend…posisi kita sama sekarang ;)

q Teman-teman KKN ku, espc.tari n vica….makasi buat dukungan, masukan

selama ini…kalian membantuku melewati smuanya dengan baik.

r Vera n ike…aq pulang..tapi ga lama…thanks ya guys…buat

“peringatannya” kalo aq dah terlalu lama di jogja.

s Orang-orang yang pernah dekat denganku….terima kasih untuk

memberiku pengalaman dan dukungan.

  Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna, sehingga

kritik dan saran akan penulis terima dengan hati terbuka. Akhir kata, semoga

tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, Agustus 2008 Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN PADA

USIA DEWASA AWAL

R.A. Andini Avriyani

Fakultas Psikologi

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional

dan kemandirian pada usia dewasa awal. Hipotesis yang diajukan adalah ada

hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan kemandirian pada usia

dewasa awal. Arah hubungannya adalah semakin tinggi kecerdasan emosional

maka semakin tinggi kemandiriannya, sebaliknya semakin rendah kecerdasan

emosional semakin rendah kemandiriannya.

  Jenis penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Subjek penelitian

adalah usia dewasa awal di Yogyakarta dalam rentang usia 22-25 tahun, dan

dengan tingkat pendidikan yang sama, yakni S-1 atau D-3. Metode yang

digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan

menyebarkan skala. Skala digunakan untuk mengukur variabel kecerdasan emosi

dan variabel kemandirian.

  Melalui uji kesahihan, 62 aitem skala kecerdasan emosional dinyatakan 21

aitem yang gugur dan 41 aitem yang sahih, dengan koefisien reliabilitasnya

sebesar 0,971. Sedangkan dari 60 aitem skala kemandirian dinyatakan 22 aitem

yang gugur dan 38 aitem yang sahih dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,950.

  Hasil analisis data menyatakan bahwa sebaran data normal dan memiliki

korelasi linier. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi

Product Moment dari Pearson melalui program SPSS for windows versi 12.00,

dengan taraf signifikansi 0,05 (1 ekor), diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar

0,812 dengan probabilitas 0,000 (p < 0,05). Artinya ada hubungan positif yang

signifikan antara kecerdasan emosional dan kemandirian pada usia dewasa awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

THE CORRELATION BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE AND

AUTONOMY OF EARLY ADULTHOOD

R.A. Andini Avriyani

Faculty of Psychology

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

This research was aimed to find the correlation between emotional

intelegence and autonomy on early adulthood. The purposed hypothesis was there

is a positive correlation between emotional intelligence and autonomy of early

adulthood. The higher emotional intelligence, the higher autonomy level. On the

contrary, the lower emotional intelligence, the lower autonomy level.

  The research type was a correlation research. The subject of this research

are early adulthood which range of age between 22-25 years old, and with the

same education level, that is bachelor’s degree and academician degree. The

method which is used to collect data in this research by propagated the scale. The

scale measure the emotional intelligence variable and the autonomy variable.

  Through validity tested, 62 items of emotional intelligence scale have

been explained that were 21 items lossed and 41 items were valid with reliability

coefficient was 0,971. Then for autonomy scale, from 60 items have been

explained that were 22 items lossed and 38 items were valid with reliability

coefficient was 0,950.

  The result of data analysis declared that the data distribution is normal and

had a linear correlation. The research data was analysis used Pearson’s product

moment through SPSS program for windows 12.00 version, with significant

standard 0,05 (one-tailed). The correlation coefficient (r) was 0,812 with

probability 0,000 (p<0,05). The result means that there was a positive correlation

between emotional intelligence and autonomy of early adulthood.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ ix

ABSTRAK ...................................................................................................... x

ABSTRACT .................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................

  1 A. Latar Belakang ...........................................................................................

  1 B. Rumusan Masalah .......................................................................................

  9 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................

  9 D. Manfaat Penelitian ......................................................................................

  9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................

  11 A. Kecerdasan Emosional ...............................................................................

  11 1. Pengertian Kecerdasan Emosional ........................................................

  11 2. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional .....................................................

  13

  B. Kemandirian ..............................................................................................

  37 A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 37

  44

2. Skala Kemandirian ........................................................................

  

E. Metode Dan Alat Pengumpulan Data ..................................................... 42

1. Skala Kecerdasan Emosional ........................................................

  39 D. Subjek Penelitian .................................................................................... 41

  37

2. Kemandirian ..................................................................................

  

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................ 37

1. Kecerdasan Emosional .................................................................

  

B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................. 37

  33 E. Hipotesis Penelitian........................................................................ ........... 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................

  18

  29 D. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Kemandirian Pada Usia Dewasa Awal ..............................................................................................

  1. Batasan Usia Dewasa Awal .................................................................. 28

2. Perkembangan Usia Dewasa Awal ........................................................

  28

  22 C. Usia Dewasa Awal .....................................................................................

  21

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian .................................

  1. Pengertian Kemandirian ....................................................................... 18

2. Aspek-aspek Kemandirian .....................................................................

  45 F. Validitas Dan Reliabilitas ........................................................................ 46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

2. Analisis Aitem ...............................................................................

  47

3. Reliabilitas .....................................................................................

  47 G. Metode Analisis Data ............................................................................. 48

  

H. Prosedur Penelitian ................................................................................. 48

  

I. Uji Coba Alat Penelitian ......................................................................... 49

1. Pelaksanaan Uji Coba Alat Penelitian .....................................

  49 2. Hasil Uji Coba .........................................................................

  50

  a. Skala Kecerdasan emosional ............................. ...... 50 1) Analisis Aitem ................................................. 50 2) Reliabilitas ...................................................... 52

  b. Skala Kemandirian .................................................. 52 1) Analisis Aitem . ............................................... 52 2) Reliabilitas ..................................................... 55 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ............................

  56 A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 56

  

B. Hasil Penelitian........................................................................................ 57

A Deskripsi Data Penelitian ..............................................................

  57 B Hasil Uji Asumsi ...........................................................................

  61 1. Uji Normalitas .........................................................................

  61 2. Uji Linearitas ...........................................................................

  62 C Hasil Uji Hipotesis ........................................................................

  63

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................

  71 A. Kesimpulan ............................................................................................. 71

  

B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 71

  

C. Saran ....................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

  73 LAMPIRAN ....................................................................................................

  76

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 1. Skor Jawaban Pada Skala Kecerdasan Emosional Dan

Skala Kemandirian ............................................................................... 44

Tabel 2. Blue Print Skala Kecerdasan Emosional .............................................. 45

Tabel 3. Blue Print Skala Kemandirian .............................................................. 46

Tabel 4. Penyebaran Aitem Skala Kecerdasan Emosional Sebelum

Uji Coba ............................................................................................... 50

Tabel 5. Penyebaran Aitem Skala Kecerdasan Emosional

Setelah Uji Coba ................................................................................... 51

Tabel 6. Penyebaran Aitem Skala Kecerdasan Emosional

Untuk Penelitian .................................................................................... 52

Tabel 7. Penyebaran Aitem Skala Kemandirian Sebelum Uji Coba ................... 53

Tabel 8. Penyebaran Aitem Skala Kemandirian Setelah Uji Coba ..................... 54

Tabel 9. Penyebarab Aitem Skala Kemandirian Untuk Penelitian ...................... 54

Tabel.10 Deskripsi Subjek Penelitian ................................................................. 58

Tabel 11. Deskripsi data penelitian ...................................................................... 58

Tabel 12. Kriteria kategorisasi tingkat kecerdasan emosional ............................ 60

Tabel 13. Kriteria kategorisasi tingkat kemandirian ............................................ 61

Tabel 14. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .................................................. 62

Tabel 15. Uji Linearitas ........................................................................................ 62

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran A. Skala Penelitian (Sebelum Uji Coba).............................................. 76

Lampiran B Tabulasi Uji coba ............................................................................77

Lampiran C. Uji Validitas dan Reliabilitas ...........................................................78

Lampiran D. Skala Penelitian (Setelah Uji Coba) ................................................79

Lampiran E. Tabulasi Penelitian ..........................................................................80

Lampiran F. Uji Normalitas, Uji Linearitas, dan Uji Hipotesis ...........................81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Kemajuan zaman yang semakin pesat membawa dampak dalam segala

  

aspek kehidupan masyarakat. Nilai-nilai kehidupan yang sebelumnya dianutpun

telah mengalami pergeseran. Persaingan antar individu juga semakin ketat,

sehingga individu dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas diri dan mampu

bersaing sesuai dengan tuntutan zaman.

  Kemandirian merupakan salah satu ciri kualitas hidup manusia yang

memiliki peran penting bagi kesuksesan hidup seseorang (Nawawi, 1998). Sifat

dan sikap yang mengiringi individu yang mandiri antara lain adalah tekun, rajin,

senang bekerja, sanggup bekerja keras, berdisiplin, gigih, mampu bersaing dan

mampu pula bekerja sama, jujur, mempunyai cita-cita dan tahu apa yang harus

dilakukannya untuk mewujudkannya, tidak mudah putus asa, dan lain-lain.

  

Individu yang mandiri mengandalkan dirinya sendiri dalam merencanakan dan

membuat keputusan penting bagi hidupnya, serta bertanggung jawab. Tanggung

jawab yang dimaksud adalah tanggung jawab atas kehidupan pribadi, menjadi diri

sendiri, dan menentukan arah sendiri (Stein dan Book, 2004).

  Endang Rukmana (24 tahun), sebagai contoh pribadi yang mandiri, yang

awalnya hidup mandiri karena keterpaksaan ekonomi. Endang, terpaksa menjadi

penulis untuk meringankan beban ibunya memenuhi kebutuhan keluarga mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

sepeninggal ayahnya, sampai akhirnya ia menikmati dirinya yang bekerja sebagai

seorang penulis (KOMPAS, Minggu; 10 februari 2008). Endang mampu

mengenyam pendidikan sampai ke perguruan tinggi, juga karena andilnya bekerja

serabutan, mulai dari mengangkat galon air mineral, menjual nasi bungkus di

kampus, ikut berbagai lomba penulisan, dan menjadi penulis novel. Endang

memahami kemampuan keluarganya, dan ia mampu bekerja sendiri mencari uang

dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri demi mewujudkan impiannya

untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin dan menjadi orang yang berhasil.

  Menurut Tilaar (dalam Ali, 2006) tantangan kompleksitas kehidupan yang

sangat kompetitif memberikan dua alternatif, yaitu pasrah kepada nasib atau

mempersiapkan diri sebaik mungkin. Mengembangkan kemandirian adalah salah

satu usaha untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi kehidupan yang

semakin kompleks.

  Olly Dwi Purnamasari (24 tahun) memutuskan untuk berhenti mencari

pekerjaan dan berusaha membuka peluang kerja bagi dirinya sendiri, bahkan bagi

orang lain juga (KOMPAS, Rabu; 20 februari 2008). Langkah awal yang

dilakukannya adalah mengembangkan donat berbahan baku ketela bersama

temannya, dan dikemas secara unik, sehingga mampu menarik minat konsumen

bahkan membangkitkan kembali usaha kecil donat kentang yang telah cukup lama

hilang dari pasaran. Usaha awalnya tersebut berhasil membawa 20 orang

pengangguran untuk bekerja bersamanya, dan sekarang ia sedang

mengembangkan olahraga futsal di Yogyakarta sebagai olahraga profesional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

bukan hanya penyaluran hobi saja. Olly berani mengambil langkah dalam

hidupnya secara bertanggung jawab, sehingga tidak membiarkan dirinya terbawa

arus sebagai lulusan sarjana perguruan tinggi pengangguran, yang pada umumnya

hanya menunggu panggilan kerja datang.

  Badan Pusat Statistik (KOMPAS, Rabu; 6 februari 2008) mengemukakan

bahwa tingkat sarjana pengangguran meningkat drastis dari 183.629 orang pada

tahun 2006, menjadi 409.890 orang pada tahun 2007. Menurut catatan BPS DIY

sendiri, tahun 2006 pengangguran berjumlah 117.024 orang, tahun 2008 ini

bertambah sekitar 27% menjadi 148.696 orang dan 21.000 diantaranya adalah S-1

(Kedaulatan Rakyat, Rabu; 9 Juli 2008). Salah satu hal yang menyebabkan

fenomena di atas adalah terbatasnya lapangan pekerjaan (Kedaulatan Rakyat,

Selasa 8 Juli 2008; hal.11). Kesenjangan antara lapangan pekerjaan yang tersedia

dan pertambahan angkatan kerja cukup besar. Namun di sisi lain, Direktur

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, yakni Fasli Jalal

menyatakan bahwa hal tersebut juga disebabkan kompetensi lulusan yang masih

rendah atau tidak sesuai kebutuhan dunia kerja (dalam KOMPAS, Rabu 6 Februari

2008). Hendaknya lulusan perguruan tinggi yang mandiri paham akan

kemampuan dirinya dan mampu melihat peluang yang baik bagi dirinya, sehingga

tahu dimana dan bagaimana dirinya harus bekerja.

  Mendapatkan pekerjaan merupakan salah satu tugas perkembangan usia

dewasa awal, guna menjadi mandiri, terutama mandiri secara ekonomi. Santrock

(2002) mengemukakan bahwa individu dewasa awal berjuang untuk membangun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

pribadi yang mandiri dan menjadi terlibat secara sosial. Lebih lanjut dikatakan

bahwa salah satu kriteria yang menunjukkan permulaan status kedewasaan adalah

kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan, yang meliputi

keputusan tentang karir, nilai-nilai, keluarga, hubungan, serta gaya hidup.

  Levinson (Monks et all, 1998) menyatakan bahwa memasuki masa dewasa

awal mencakup tiga periode, yakni periode pengenalan orang dewasa (22-28

tahun) dimana individu menyadari peran dan tanggung jawabnya sebagai orang

dewasa serta berusaha membentuk struktur kehidupan yang stabil dalam dunia

kerja dan hubungan sosial. Usia 28-33 tahun merupakan pemantapan dari masa

sebelumnya, begitu juga dengan usia 33-40 yang merupakan fase pemantapan,

dimana individu memantapkan diri dalam karir, kehidupan keluarga dan

tempatnya dalam masyarakat. Pada usia 40 tahun merupakan puncak masa

dewasa, sampai menuju masa dewasa madya pada usia 45 tahun.

  Transisi dari masa ketergantungan dengan orang tua pada awalnya ke masa

yang hampir sepenuhnya mandiri, tidaklah mudah dan berlangsung secara

bertahap. Dewasa awal yang tidak mampu mandiri, yang terus-menerus

tergantung pada orang tua atau orang lain, akan sulit sekali untuk meraih sukses

dalam hidupnya. Hal ini salah satunya yang menjadi penyebab meningkatnya

angka kemiskinan dan menurunnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia,

sehingga secara tidak langsung menambah beban bangsa dan negara (Nawawi,

1998).

  Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru, sehingga sebagai individu yang

dewasa diharapkan dapat menyesuaikan diri secara mandiri (Hurlock, 1980).

  

Individu yang mandiri, memasuki masa dewasa awal akan mampu menyesuaikan

diri terhadap tanggung jawab barunya, serta mempunyai tujuan hidup yang jelas,

serta mampu mewujudkannya demi masa depan yang sukses, walaupun akan

menghadapi kesulitan dalam mewujudkannya. Individu dewasa awal yang tidak

mandiri, memasuki masa dewasa awal akan merasakan kesulitan, sehingga

mereka mencoba memperpanjang ketergantungan dengan mempertahankan status

mahasiswa dan tidak bekerja, padahal teman seusia mereka telah berusaha

mengakhiri ketergantungan pada orang tua. Hal tersebut banyak terjadi di

lingkungan sosial peneliti.

  Ciri-ciri lain yang menonjol dalam usia dewasa awal adalah melonjaknya

persoalan hidup di bandingkan masa sebelumnya, dan juga terdapatnya

ketegangan emosi (Mappiare, 1983). Hal tersebut disebabkan karena

bertambahnya tanggung jawab serta harapan-harapan sosial, namun di sisi lain,

dewasa awal belum mampu untuk menyesuaikan diri terhadap tanggung jawab

dan harapan sosial yang baru itu, dikarenakan antara lain ; kurangnya persiapan

untuk menghadapi masalah yang perlu diatasi sebagai orang dewasa, mencoba

menguasai dua atau lebih keterampilan sekaligus yang biasanya menyebabkan

keduanya kurang berhasil, dan terakhir karena tidak lagi memperoleh bantuan dari

lingkungan sekitar karena dianggap sudah dewasa. Tanggung jawab yang

dipegang lebih besar dibandingkan masa sebelumnya, yakni masa remaja akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Individu dewasa awal dituntut untuk mulai sepenuhnya mandiri,

bertanggung jawab atas dirinya sendiri, pilihan hidupnya, dan masa depannya.

  

Namun berdasarkan pengamatan peneliti terhadap lingkungan sosial di sekitar

peneliti, masih banyak dewasa awal yang belum lepas ketergantungannya baik

pada orang tua, ataupun teman. Ketergantungan ini tidak hanya menyangkut

ekonomi, namun juga dalam membuat keputusan dan pilihan hidupnya. Salah satu

contoh dalam lingkungan sosial peneliti, seorang wanita, di usia 25 tahun ia belum

jelas menentukan pilihan karirnya, belum menyelesaikan studinya, dan belum

menentukan kapan akan mengakhiri masa lajangnya. Ia masih belum mampu

untuk membuat keputusan sendiri mengenai hidupnya, dan hanya memasrahkan

saja kepada orang tuanya, akan kerja dimana ia nanti, dan dengan siapa ia

menikah. Hal ini membuat tugas perkembangannya terhambat. Dewasa awal yang

mampu membangun pribadi yang mandiri, akan mampu menentukan keputusan

dalam hidupnya, dan bertanggung jawab atas keputusannya.

  Berdasarkan fenomena di atas, menegaskan bahwa kemandirian

mempunyai peran yang cukup besar bagi kesuksesan hidup seseorang. Pribadi

yang mandiri akan mampu menentukan apa yang terbaik baginya, memahami

kemampuan dan kelemahannya, sehingga bisa melihat peluang yang baik bagi

dirinya, lalu bekerja keras untuk mewujudkannya dengan tidak tergantung pada

orang lain.

  Kemandirian merupakan kemampuan individu untuk bebas, tidak

tergantung dengan orang lain, mampu bertindak atas kehendak sendiri, adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

usaha mengejar prestasi, tekun, merencanakan dan mewujudkan harapan atau

keinginannya, kreatif, penuh inisiatif, mampu mengendalikan tindakannya,

mampu menghadapi masalah, mampu mempengaruhi lingkungan atas usahanya

sendiri, memiliki rasa percaya diri, memahami kemampuan dan menerima

kekurangannya (Masrun dkk, 1986).

  Individu yang mandiri adalah yang berani mengambil keputusan dilandasi

oleh pemahaman akan segala konsekuensi dari tindakannya (Ali, 2006). Beberapa

definisi yang diungkapkan mengenai kemandirian melibatkan proses kognisi

seperti, kesanggupan untuk memutuskan sesuatu, kreatif, original, tendensi untuk

mencapai dan mengatasi suatu hal, proses kognisi ini sangat tergantung dengan

keadaan emosi atau suasana hati seseorang Misalnya saja kecemasan, memiliki

pengaruh negatif yang berakibat menurunkan kapasitas kognitif. Perasaan cemas

atau khawatir yang berlebihan terhadap pengerjaan suatu tugas juga dapat

memperburuk kinerja seseorang (Suharnan, 2005). Kemampuan seseorang

menangani emosi atau suasana hatinya dengan baik sehingga dapat dikelola secara

efektif merupakan bagian dari kecerdasan emosi.

  Salovey dan Mayer mendefinisikan bahwa kecerdasan emosi merupakan

himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau

perasaan dan emosi baik pada diri sendiri maupun pada orang lain, memilah milah

semuanya, dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan

tindakan. Goleman (1999) mengatakan bahwa tanpa kecerdasan emosi, orang

tidak akan bisa menggunakan kemampuan-kemampuan kognitif sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  potensi yang maksimum.

  Individu yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, akan mampu

mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, mampu mengelola emosinya

sehingga mampu untuk menunda kepuasan atau kenikmatan sebelum tercapainya

suatu tujuan, mampu bertahan menghadapi kegagalan dan berusaha bangkit,

memiliki rasa percaya diri, sadar akan kemampuan diri, mampu menggerakkan

hasrat menuju sasaran, cermat membaca situasi sosial, serta memiliki

keterampilan untuk bekerja sama (Hariwijaya, 2005).

  Dari uraian di atas secara ringkas dapat dikatakan bahwa dengan

kecerdasan emosional yang tinggi, individu dewasa awal dapat menjadi mandiri

dan diharapkan mampu memenuhi tanggung jawab dan harapan-harapan sosial

baru. dan tercapainya tujuan hidup yang lebih baik serta meraih kesuksesan. Hal

ini juga didukung penelitian sebelumnya oleh Suyatini (2004) yang

mendeskripsikan tingkat kecerdasan intrapersonal, kemandirian dan prestasi

belajar pada siswa kelas III SMP susteran Purwokerto tahun ajaran 2003/2004,

dimana kecerdasan intrapersonal dan kemandirian secara simultan berkorelasi

dengan prestasi belajar pada siswa. Lebih lanjut dijelaskan dalam pembahasan

mengenai kajian teoritisnya, bahwa orang yang berkecerdasan intrapersonal tinggi

mampu untuk memahami diri, merencanakan dan memecahkan masalah

kehidupannya, dan meraih sasaran yang dimiliki. Karakteristik-karakteristik

tersebut merupakan ciri yang dimiliki oleh orang yang mandiri. Penelitian lain

dilakukan oleh Lukman (2000) mengenai hubungan kemandirian anak asuh di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

panti asuhan yatim Islam ditinjau dari konsep diri dan kompetensi interpersonal,

dimana terdapat hubungan positif yang signifikan antara kompetensi interpersonal

dan kemandirian. Oleh sebab itu, peneliti ingin melihat lebih lanjut apakah ada

hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan kemandirian, apakah

individu dewasa awal yang mandiri memiliki tingkat kecerdasan emosi yang

tinggi pula.

  

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah apakah ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan

kemandirian pada usia dewasa awal?

  

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan kemandirian pada usia dewasa awal.

  

D.Manfaat penelitian

  1.Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi pengembangan teori di bidang psikologi khususnya psikologi perkembangan pada usia dewasa awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2.Secara Praktis Penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberikan pemahaman dan informasi bagi usia dewasa awal tentang kecerdasan emosi dan hubungannya dengan kemandirian.