Pengaruh leverage keuangan dan investasi terhadap dividen : studi kasus perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta [BEJ] periode tahun 2001-2005 - USD Repository

  

PENGARUH LEVERAGE KEUANGAN DAN INVESTASI

TERHADAP DIVIDEN

  Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Periode tahun 2001 – 2005

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen

  

Oleh :

  Ima Kristina Yulita NIM : 032214086

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

  MOTTO Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan.

  I a akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan ti dak berhenti menghasilkan buah.

  (Yer 17 : 7-8) Dengan penuh syukur, K upersembahkan skripsi ini kepada : Tuhan Yesus Kristus atas hidup & semua rencana indah-N ya

  Ayah dan ibuku tercinta atas doa, cinta, dan pengorbanannya.

  Keluarga bulek Yanti atas dukungannya Adel & Fosin atas dukungannya.

  Saudara, sahabat, kenalan dan semua orang yang mengenalku dan mengisi hidup bersamaku.

  

ABSTRAK

PENGARUH LEVERAGE KEUANGAN DAN INVESTASI

TERHADAP DIVIDEN

  Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Periode tahun 2001 – 2005

  Ima Kristina Yulita Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2007

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:1) bagaimana pengaruh keuangan terhadap dividen, 2) bagaimana pengaruh investasi terhadap

  leverage dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

  Data yang digunakan berupa data laporan keuangan perusahaan (data LK, ROI, dan DPR) yang terdapat dalam Indonesian Capital Market Directory 2002, 2003, 2004, 2005 dan 2006. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta yang membayarkan dividen tunai secara rutin setiap tahun selama periode tahun 2001-2005 yaitu sebanyak 16 perusahaan. Pengumpulan data dilakukan secara dokumentasi terhadap data yang sudah dipublikasikan oleh Bursa Efek Jakarta. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana.

  Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa 1) Leverage keuangan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen. Hal ini tejadi karena nilai t < dari nilai t 2) Investasi tidak berpengaruh negatif terhadap hitun g tabel. dividen. Hal ini terjadi karena nilai t hitun g > dari nilai -t tabel.

  

ABSTRACK

THE INFLUENCE OF FINANCIAL LEVERAGE AND INVESTMENT

TO DIVIDEND

  A Case Study at Manufacturing Company that listed in Jakarta Stock Exchange (JSE) Period 2001-2005

  Ima Kristina Yulita Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2007

  The aim of the research were to identify : 1) the influence of financial leverage to dividend, 2) the influence of investment to dividend at manufactur ing company that listed in Jakarta Stock Exchange.

  The data used in the research were the company financial report data (FL, ROI, and DPR data) at Indonesian Capital Market Directory 2002, 2003, 2004, 2005 and 2006. The research used nonprobability sampling method and purposive sampling technique. The sample of the research were manufactur ing company at Jakarta Stock Exchange that always distributed cash dividend every year in period of 2001-2005, there were 16 manufacturing companies. The data were gathered by documentation to the data that were published by Jakarta Stock Exchange. The data were analized by using single linier regression.

  The result of the research indicated that 1) financial leverage was not positively influenced significant ly to dividend. It was happen because calculated t value < critical t value. 2) dividend was not negatively influenced significantly to

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul PENGARUH LEVERAGE KEUANGAN DAN INVESTASI

  

TERHADAP DIVIDEN. Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang

  terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode Ta hun 2001-2005. Penulisan skripsi ini adala h sala h satu syarat untuk memperole h gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan sumbangan baik waktu, tenaga, pikiran, dorongan, petunjuk dan nase..at kepada penulis sehingga akhirnya skripsi ini dapat selesai. Ole h karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Tuhan Yang Maha Kasih yang tela h memberikan kekuatan dan kesabaran, nafas hidup, serta berbagai rencana indah atas hidupku.

  2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  3. Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pengalaman, pengetahuan dan memberi kesempatan untuk berkarya di Manajemen.

  4. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan memberikan masukan serta saran bagi penulisan skripsi ini.

  5. Dra. Caecilia Wahyu E.R., M.Si., yang telah membimbing dan memberikan masukan bagi penulisan skripsi ini.

  6. Kedua orang tuaku yang senantiasa memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi.

  7. Keluarga bapak Soekoco yang telah memberikan cinta kasih dan menerimaku sebagai saudara.

  8. Bulek Yanti, Om Edi, Dita, Ana, Wawan, Eko, Narko, dan Om Suyud yang tak pernah lelah mengingatkan aku untuk segera menyelesaikan skripsi.

  9. Sahabat dekatku: Fosin, Adel, Atot, Fitria, Anto, Adi dan Romi. Terima kasih sudah mau mengerti dan memberiku semangat. Aku sayang kalian!!

  10. Rekan-rekan pengurus UKM Kerohanian 2005 & 2006: Adel, Anita, Melon, Wawan, Windi, Titis, Uuth, Doni, Arum, Adi, Angga, Dini, Nita, Kamel, Nitnot, Nila, Dita, Amel, Bertha, Niko, Dwi, Eko, Gaga, Pipit, Wisnu, dan Lietha. Terima kasih atas indahnya persaudaraan, kebersamaan, persahabatan, cinta-kasih, suka-duka, tangis, canda tawa perjuangan di UKM Kerohanian. Tanpa teman-teman aku bukan apa-apa. Pokoknya TETAP SEMANGAT!!!

  11. Rekan-rekan pengurus UKM Kerohanian 2007: Melon, Gustin, George, Tami, Angga, Tista, Agnes, Zie, Prima, Rini, Shinta, Nita, Maria, Fidel dan Yophie. Pokoke TERUS BERJUANG untuk memajukan UKM Kerohanian! TETAP SEMANGAT!!

  12. Alumni UKM Kerohanian terutama Patrick dan Mami. Terima kasih atas sudah bersedia membimbing, memberikan nasehat dan mendengarkan keluh kesahku. Terima kasih pula atas kepercayaan dan kesempatan yang telah diberikan padaku. Ternyata ada banyak rencana indah dari Nya.

  13. Segenap anggota UKM Kerohanian : Nanda, Raju, Marcel, David, Anto, Wiwid, Nia, Nungki, Tangguh, mas Erik, mas Ichad, Agung.

  14. Teman-teman KKP : Eko, Titis, Lusi, dan Ari.

  15. Fr. Didik terima kasih atas bimbingannya selama ini.

  16. Rekan-rekan BEMU, BEM FE, UKM, Komunitas/Komunitas Basis Universitas Sanata Dharma Yo gyakarta. Terima kasih atas kerja sama yang telah kita bina selama ini.

  17. Teman-teman Manajemen : Rusy, Agus, Afandy, Estry, Nyoman, Krisna, Eka, Hatma, dan Fitria.

  18. Teman- teman asisten Manajemen : mas Patrick, mas Andi, mas Unggul, mas Dwi, Fika, Dian, Dwita, mbak Eny, Icha, Ari, Wisnu, Evi dan Yovi.

  20. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan berupa apapun kepada penulis.

  Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan.

  Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, April 2007 Ima Kristina Yulita

  

DAFTAR ISI

Halaman

  HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................. v ABSTRAK ......................................................................................................... vi ABSTRACK...................................................................................................... vii KATA PENGANTAR....................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL.............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

  BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1 B. Rumusan Masalah............................................................................ 3 C. Batasan Masalah............................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian.............................................................................. 3 E. Manfaat Penelitian............................................................................. 3

  BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 6 A. Investasi.............................................................................................. 6 B. Leverage Keuangan........................................................................... 10 C. Dividen.............................................................................................. 15 D. Review Penelitian Terdahulu ............................................................ 21 E. Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis Penelitian................................. 24 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 28 A. Jenis Penelitian.................................................................................. 28 B. Tempat Dan Waktu Penelitian .......................................................... 28 C. Subjek Dan Objek Penelitian ........................................................... 28 D. Variabel Penelitian .......................................................................... 29 E. Pengukuran Variabel Penelitian....................................................... 29 F. Definisi Operasional......................................................................... 30 G. Jenis Dan Sumber Data .................................................................... 31 H. Populasi Dan Sampel ....................................................................... 31 I. Metode Penentuan Sampel............................................................... 32 J. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 33 K. Teknik Analisis Data ........................................................................ 33 BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................ 38 A. Sejarah Singkat Bursa Efek Jakarta (BEJ) ........................................ 38 B. Sejarah Singkat Perusahaan Manufaktur .......................................... 41

  BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................... 52 A. Deskripsi Data................................................................................... 52 B. Analisis Data ..................................................................................... 55 C. Pembahasan....................................................................................... 73 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 83 A. Kesimpulan ....................................................................................... 83 B. Saran.................................................................................................. 83 C. Keterbatasan Penulis ......................................................................... 84 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 85 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  Tabel V.1 Daftar nama perusahaan yang menjadi sample penelitian ..........

  54 Tabel V.2 Hasil perhitungan leverage keuangan (LK) ................................. 56 Tabel V.3 Hasil perhitungan Dividen Payout Ratio (DPR) ........................... 57 Tabel V.4 Hasil perhitungan Return On Invesment (ROI).............................. 58 Tabel V.5 Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2001 ......................... 59 Tabel V.6 Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2002 ......................... 61 Tabel V.7 Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2003 .......................... 62 Tabel V.8 Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2004 .......................... 63 Tabel V.9 Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2005 .......................... 65 Tabel V.10 Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2001 .......................... 67 Tabel V.11 Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2002 .......................... 68 Tabel V.12 Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2003 .......................... 69 Tabel V.13 Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2004 .......................... 71 Tabel V.14 Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2005 .......................... 72

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 3.1 Kurva t ........................................................................................... 35Gambar 3.1 Kurva t ........................................................................................... 37Gambar 5.1 Daerah penerimaan dan penolakan Ho .......................................... 60Gambar 5.2 Daerah penerimaan dan penolakan Ho .......................................... 61Gambar 5.3 Daerah penerimaan dan penolakan Ho .......................................... 63Gambar 5.4 Daerah penerimaan dan penolakan Ho .......................................... 64Gambar 5.5 Daerah penerimaan dan penolakan Ho .......................................... 66Gambar 5.6 Daerah penerimaan dan penolakan Ho .......................................... 67Gambar 5.7 Daerah penerimaan dan penolakan Ho .......................................... 69Gambar 5.8 Daerah penerimaan dan penolakan Ho .......................................... 70Gambar 5.9 Daerah penerimaan dan penolakan Ho .......................................... 71Gambar 5.10 Daerah penerimaan dan penolakan Ho .......................................... 73

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Perhitungan leverage keuangan Lampiran 2 : Perhitungan dividen payout ratio (DPR) Lampiran 3 : Perhitungan Return On Investment (ROI) Lampiran 4 : Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2001 Lampiran 5 : Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2002 Lampiran 6 : Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2003 Lampiran 7 : Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2004 Lampiran 8 : Hasil analisis regresi linier sederhana tahun 2005 Lampiran 9 : Tabel t

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Sektor industri merupakan salah satu sektor pendukung perekonomian

  suatu negara. Ada beranekaragam jenis perusahaan dalam industri, salah satu diantaranya adalah perusahaan manufaktur yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan barang setengah jadi. Perusahaan-perusahaan tersebut ada yang sudah go publik sehingga sahamnya diperjualbelikan di bursa efek.

  Perusahaan ini umumnya mempunyai kinerja yang baik dan bermodal besar. Hal ini dapat dilihat di laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan setiap tahun di media massa guna memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  Perusahaan pada umumnya lebih menyukai pendanaan internal dari pada pendanaan eksternal sehingga hanya menangung risiko bisnis karena hutang tidak digunakan dalam proses operasinya. Namun bila dana internal tidak mencukupi maka perusahaan menggunakan dana eksternal. Dana eksternal dapat berasal dari hutang (emisi obligasi) maupun ekuitas (emisi saham). Perusahaan biasanya memilih menggunakan hutang karena biaya emisi saham lebih mahal daripada emisi hutang. Setelah perusahaan memutuskan menggunakan hutang maka hutang masuk dalam struktur modalnya. menggunakan struktur modal yang tepat agar perusahaan tetap memiliki citra baik di mata publik.

  Hutang merupakan salah satu komponen leverage keuangan yang dapat mempengaruhi laba per lembar saham, tingkat risiko dan harga saham. Hutang akan meningkatkan laba per lembar saham, meningkatkan risiko investasi bagi pemiliknya dan menimbulkan risiko keuangan bagi pemegang saham. Hutang juga mengharuskan perusahaan membayar bunga dan pengembalian hutang saat jatuh tempo (Astuti, 2004: 138).

  Perusahaan juga dihadapkan pada berbagai macam pilihan investasi seperti penambahan lini produk baru, penambahan aktiva tetap, dan pendirian pabrik yang baru. Investasi yang menguntungkan akan memberikan return yang besar sehingga dana internal sebagian besar akan digunakan untuk membiayai investasi. Keadaan ini mengakibatkan hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada persediaan kas yang dapat digunakan untuk membayar dividen. Padahal perusahaan mempunyai kewajiban untuk membayar dividen sebagai bukti bahwa kemakmuran pemegang saham diperhatikan. Oleh karena itu, perusahaan menggunakan sumber dana eksternal yang berupa hutang dalam membayar dividen.

  Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH LEVERAGE KEUANGAN DAN INVESTASI

  

TERHADAP DIVIDEN. Studi kasus pada Perusahaan Manufaktur yang

  B Rumusan Masalah

  1 Bagaimana pengaruh leverage leuangan terhadap dividen?

  2 Bagaimana pengaruh investasi terhadap dividen?

  C. Batasan Masalah 1. Dividen yang diteliti adalah dividen kas untuk saham biasa.

  2. Investasi dilakukan terhadap aset finansial di pasar modal.

  3. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan sahamnya masih aktif diperdagangkan selama periode penelitian.

  4. Periode penelitian dari tahun 2001 sampai dengan 2005.

  D. Tujuan Penelitian

  1 Untuk mengetahui bagaimana pengaruh leverage keuangan terhadap dividen

  2 Untuk mengetahui bagaimana pengaruh investasi terhadap dividen

  E. Manfaat Penelitian

  1 Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai dasar pertimbangan dalam pembuatan keputusan untuk melakukan

  2 Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa serta sebagai referensi untuk penelitian yang akan datang.

  3 Bagi Penulis Kegiatan penelitian ini merupakan penerapan sebagian teori yang didapat selama di bangku kuliah terkait dengan leverage keuangan, investasi dan dividen.

F. Sistematika Penulisan

  BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II. LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, metode penentuan sampel, teknik pengumpulan data, objek penelitian, jenis dan sumber

  BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan sejarah singkat BEJ dan perusahaan- perusahaan manufaktur yang diteliti. BAB V. ANALISIS DATA Bab ini menjelaskan uraian tentang deskripsi sampel, deskripsi data yang dipakai dalam pengolahan dan pengujian serta cara atau teknik yang dipakai dalam proses pengolahan dan pengujian.

  BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, keterbatasan penelitian dan saran dari pihak peneliti.

BAB II LANDASAN TEORI A. Investasi

  1. Pengertian Investasi Menurut Jogiyanto (2003: 3), investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Abdul Halim, 2005: 4). Jadi, investasi adalah penundaan penggunaan uang/barang pada saat ini untuk ditempatkan pada aset tertentu agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar di masa yang akan datang.

  2. Jenis-jenis Investasi Menurut Abdul Halim (2005: 4), investasi dibedakan menjadi dua :

  a. Investasi pada aset-aset financial (financial assets) Investasi pada asat-aset financial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lainnya.

  b. Investasi pada aset-aset riil (real asset) Investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset

  Menurut Jogiyanto (2000: 7-11), investasi dibedakan menjadi dua yaitu : a. Investasi langsung

  Investasi ini dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjualbelikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), atau di pasar turunan (derivation market) maupun dengan membeli aktiva keuangan yang tidak dapat diperjualbelikan yang biasanya diperoleh melalui bank komersial. Jadi investasi langsung merupakan pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan tanpa melalui perusahaan investasi.

  b. Investasi tidak langsung Investasi ini dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi. Perusahaan investasi menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya kepada publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya.

  3. Proses investasi Proses investasi merupakan langkah- langkah yang seharusnya ditempuh pemodal dalam melakukan investasi sekuritas yang meliputi jenis sekuritas yang dipilih, jumlah investasi dan waktu yang tepat untuk melakukan investasi tersebut.

  Menurut Abdul Halim (2005: 4-7), proses investasi meliputi :

  a. Menentukan tujuan investasi Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan yaitu : 1). Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) 2). Tingkat risiko (rate of risk) 3). Ketersediaan jumlah dana yang diinvestasikan

  b. Melakukan analisis Dalam tahap ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek. Salah satu tujuan penilaian ini adalah untuk mengidentifikasi efek yang salah harga (misprice).

  Analisis dilakukan dengan dua pendekatan yaitu: 1). Pendekatan fundamental

  Pendekatan ini didasarkan pada informasi- informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek.

  Analisis ini dimulai dari siklus usaha perusahaan secara umum, selanjutnya ke sektor industrinya, akhirnya dilakukan evaluasi terhadap kinerjanya dan saham yang diterbitkannya. 2). Pendekatan teknikal

  Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan) harga saham di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang. Dengan analisis ini para analis dan pertumbuhan laba dalam menentukan barometer dari penawaran dan permintaan. Analisis ini mendasarkan pada premis bahwa harga saham tergantung pada permintaan dan penawaran saham itu sendiri.

  c. Membentuk portofolio Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap efek-efek mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing- masing efek tersebut. Efek yang dipilih adalah efek yang mempunyai koefisien korelasi negatif.

  d. Mengevaluasi portofolio Evaluasi dilakukan atas kinerja portofolio yang telah dibentuk, baik terhadap tingkat pengembalian yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung.

  e. Merevisi kinerja portofolio Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja portofolio. Selanjutnya dilakukan revisi terhadap efek-efek yang membentuk portofolio jika dirasa komposisi portofolio yang ada tidak sesuai dengan tujuan investasi. Revisi dapat dilakukan secara total dan secara terbatas.

B. Leverage Keuangan

  1. Pengertian Leverage Keuangan Berikut ini adalah beberapa definisi leverage keuangan:

  a. Menurut Dewi Astuti (2004: 138), leverage keuangan adalah suatu ukuran yang menunjukkan sampai sejauh mana hutang dan saham preferen digunakan dalam struktur modal.

  b. Menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copelan (1998: 23), leverage keuangan berarti penggunaan hutang. Apabila hasil pengembalian atas aktiva lebih besar daripada biaya hutang, leverage tersebut menguntungkan dan hasil pengembalian atas modal dengan penggunaan leverage juga akan ditingkatkan. Bila hasil pengembalian atas aktiva lebih kecil daripada biaya hutang, leverage akan mengurangi hasil atas pengembalian modal.

  c. Menurut Sartono (2001: 263), leverage keuangan adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya, sehingga akan meningkatkan keuntungan ya ng tersedia bagi pemegang saham.

  d. Menurut Lukas Setia Atmaja (1994: 293), suatu perusahaan dikatakan menggunakan keuangan jika perusahaan tersebut

  leverage

  membelanjai sebagian dari aktivanya dengan sekuritas yang perubahan EBIT perusahaan mengakibatkan perubahan yang lebih besar pada EPS atau penghasilan per lembar saham. Kepekaan EPS terhadap perubahan EBIT diukur dengan tingkat leverage keuangan (Degree of Financial Leverage, DFL)

  Jadi, leverage keuangan adalah penggunaan hutang yang mengharuskan peminjam membayar beban tetap setiap periode dan diharapkan dapat memberikan tambahan keuntungan bagi pemegang saham.

  2. Teori terkait dengan Struktur Modal

  a. Teori MM : Pajak Nol Teori ini membuktikan bahwa nilai suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modalnya. Hasil- hasil MM menyatakan bahwa tidak menjadi masalah bagaimana perusahaan membiayai operasinya, jadi struktur modal tidak relevan. Tetapi, studi teori ini didasarkan pada asumsi yang tidak realistis, antara lain : tidak ada biaya broker (pialang), tidak ada pajak, tidak ada biaya kebangkrutan, para investor dapat meminjam dengan tingkat suku bunga yang sama dengan perseroan, semua investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen mengenai peluang investasi perusahaan di masa mendatang, EBIT tidak dipengaruhi oleh penggunaan hutang. b. Efek Pajak Teori ini menggunakan asumsi adanya pajak perseroan.

  Peraturan perpajakan memperbolehkan pengurangan pembayaran bunga sebagai beban, tetapi pembayaran dividen kepada pemegang saham tidak dapat dikurangkan. Perlakuan yang berbeda ini mendorong untuk menggunakan hutang dalam struktur modal.

  c. Efek Biaya Kebangkrutan Teori MM menggunakan asumsi tidak ada biaya kebangkrutan.

  Namun dalam prakteknya risiko kebangkrutan selalu ada. Perusahaan yang bangkrut mempunyai biaya hukum dan akuntansi yang sangat tinggi, sehingga mereka juga sulit menahan pelanggan, pemasok, dan karyawan. Bahkan, kebangkrutan sering memaksa suatu perusahaan untuk melikuidasi atau menjual hartanya dengan harga di bawah harga seandainya masih beroperasi. Masalah kebangkrutan cenderung muncul jika suatu perusahaan menyertakan lebih banyak hutang dalam struktur modalnya.

  d. Teori Trade-Off Dalam teori ini perusahaan berusaha menyeimbangkan manfaat dari pendanaan yang berasal dari hutang (perlakuan pajak perseroan yang menguntungkan) dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi. Hutang merupakan sumber dana yang lebih murah mengakibatkan peningkatan porsi laba operasi perusahaan (EBIT) yang mengalir ke investor. Jadi, semakin tinggi hutang semakin tinggi nilai dan harga sahamnya. Namun, perusahaan tetap membatasi penggunaan hutang untuk menekan biaya-biaya yang berkaitan dengan kebangkrutan supaya dapat menerapkan struktur modal yang optimal.

  e. Teori Pengisyaratan MM mengasumsikan bahwa investor memiliki informasi yang sama mengenai prospek perusahaan seperti yang dimiliki para manajer. Kondisi ini disebut kesamaan informasi (symetric

  information ). Akan tetapi, dalam kenyataannya manajer memiliki

  informasi yang lebih baik daripada investor luar. Hal ini disebut dengan ketidaksamaan informasi (asymetric information) dan ini sangat berpengaruh terhadap keputusan struktur modal yang optimal.

  Perusahaan dengan prospek yang cerah tidak menghendaki pendanaan dengan menjual saham baru, sedangkan perusahaan dengan prospek yang suram memang menyukai pendanaan dengan ekuitas dari luar. Dengan demikian, pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumnya merupakan isyarat (signal) bahwa manajemen memandang prospek perusahaan tersebut suram dan dapat berakibat harga saham turun. f. Pecking Order Hypothesis (Baldric Sirega r, 2005: 220)

  Pecking Order Hypothesis (POH) menyatakan bahwa

  perusahaan lebih mengutamakan dana internal daripada dana eksternal dalam aktivitas pendanaan. Kecukupan dana internal dapat dilihat dari besarnya laba, laba ditahan, atau arus kas. Apabila dana eksternal dibutuhkan, maka perusahaan lebih mengutamakan penggunaan hutang daripada ekuitas. Ide dasar POH sangat sederhana, yaitu perusahaan membutuhkan dana eksternal hanya apabila dana internal tidak cukup dan sumber dana eksternal yang lebih diutamakan adalah hutang daripada emisi saham.

  Ada empat alasan yang mendasari mengapa POH memprediksi bahwa perusahaan mengutamakan hutang daripada ekuitas apabila pendanaan eksternal dibutuhkan yaitu: (Baldric Siregar, 2005: 221) 1). Pasar menderita kerugian karena adanya asimetri informasi antara manajer dengan pasar.

  2). Emisi utang dan emisi saham sama-sama membutuhkan biaya transaksi bagi perusahaan.

  3). Perusahaan mendapatkan manfaat pajak dengan mengeluarkan hutang.

  4). Kontrol manajemen lebih besar terhadap perusahaan bila

C. Dividen

  1. Pengertian Dividen Dividen adalah laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham (Dewi Astuti, 2004: 50). Pembayaran dividen bisa dalam bentuk uang tunai, saham atau barang, namun yang paling umum adalah pembayaran dalam bentuk uang tunai. Bagi invesor jumlah rupiah yang diterima dari pembayaran dividen risikonya lebih kecil daripada capital gain , selain itu dividen dapat diperkirakan sebelumnya.

  Sedangkan capital gain lebih sulit diperkirakan, sehingga pembayaran dividen yang tinggi dapat diartikan bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. Sebaliknya penurunan pembayaran dividen dapat diartikan bahwa prospek tingkat keuntungan perusahaan kurang baik.

  Akhirnya harga saham cenderung mengikuti naik turunnya besarnya dividen yang dibayarkan.

  Pengaruh penurunan besarnya dividen yang dibayarkan dapat menjadi informasi yang kurang baik bagi perusahaan karena dividen merupakan tanda tersedianya laba perusahaan dan besarnya dividen yang dibayar sebagai informasi tingkat pertumbuhan laba saat ini dan mendatang. Dengan anggapan tersebut, harga saham akan turun, karena banyak pemegang saham akan menjual sahamnya.

  2. Bentuk – bentuk Dividen (Baridwan, 1997 : 236)

  a. Dividen kas Dividen paling umum dibayarkan dalam bentuk kas, pembayaran dilakukan satu kali dalam satu tahun. Biasanya perusahaan harus memenuhi tiga kondisi agar dapat membayar dividen tunai yaitu: 1) laba ditahan mencukupi 2) kas yang memadai 3) tindakan formal dari Dewan Komisaris

  b. Dividen aktiva selain kas (property dividen) Aktiva yang dibagikan dapat berupa surat-surat berharga perusahaan lainnya yang dimiliki oleh perusahaan dagang.

  c. Dividen likuidasi Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pengembalian modal.

  d. Dividen utang Dividen utang terjadi bila laba tidak dibagi saldonya mencukupi untuk pembayaran dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak cukup, sehingga pimpinan perusahaan akan mengeluarkan scrip dividen yaitu janji yang tertulis untuk membayar jumlah tertentu di masa yang akan datang.

  e. Dividen saham (stock dividen) yang beredar. Apabila dividen saham ini dilakukan, maka tidak akan menambah jumlah modal sendiri, akan tetapi akan mengubah komposisi modal perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian, saldo laba ditahan akan berkurang sebesar jumlah yang dikapitalisai (Abdul Halim, 2005 : 94 ).

  Rasio pembayaran dividen (Dividen Payout Ratio / DPR) adalah persentase laba bersih yang dibayarkan sebagai dividen tunai. Target

  payout ratio seharusnya didasarkan pada preferensi sebagian besar investor.

  3. Beberapa Teori terkait dengan Dividen

  a. Teori Ketidakrelevanan Dividen Teori ini menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan maupun terhadap biaya modalnya sehingga kebijakan dividen tidak relevan. Nilai suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan dasarnya menghasilkan laba dan risiko bisnisnya. Investor kurang mempedulikan antara dividen dan capital gain. Jika menginginkan kas investor menjual saham dan sebaliknya jika tidak menginginkan kas mereka membeli saham. Teori ini juga didasarkan pada asumsi yang kurang relevan seperti tidak ada pajak dan biaya pialang. b. Teori Bird-In-The-Hand Teori ini menyatakan bahwa nilai perusahaan akan dimaksimumkan dengan menentukan rasio pembagian dividen yang tinggi. Investor lebih menghargai pendapatan yang diterima dari dividen daripada pendapatan yang diharapkan diterima dari keuntungan modal (capital gain).

  c. Teori Preferensi Pajak Investor lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada yang tinggi. Keuntungan modal (capital gain) dikenakan tarif lebih rendah daripada dividen dan investor dikenai tingkat pajak yang lebih besar pada dividen dibanding capital gain, capital gain tidak terkena pajak jika saham tidak dijual. Karena itu, investor lebih menyukai capital gain daripada dividen, dan ingin perusahaan menahan laba untuk pertumbuhan sehingga harga saham meningkat.

  4. Isu lain dalam kebijakan dividen

  a. Hipotesis Kandungan Informasi atau Pengisyaratan MM mengasumsikan bahwa setiap investor dan juga manajer mempunyai informasi yang sama mengenai pendapatan dan dividen perusahaan di masa mendatang. Namun dalam kenyataannya, investor yang berbeda mempunyai pandangan yang berbeda tentang tingkat pembayaran dividen di masa mendatang dan ketidakpastian informasi yang lebih baik mengenai prospek masa depan daripada pemegang saham.

  Kenaikan dividen seringkali menyebabkan kenaikan harga saham, sementara pemotongan dividen umumnya menyebabkan penurunan harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa investor secara keseluruhan lebih menyukai dividen daripada keuntungan modal.

  Akan tetapi, MM berpendapat lain. Mereka memberikan fakta yang cukup kuat bahwa perusahaan-perusahaan enggan menurunkan dividen, sehingga mereka tidak menaikkan dividen kecuali kalau mereka mengantisipasi laba yang lebih tinggi di masa mendatang. lebih tinggi daripada yang diperkirakan merupakan isyarat bagi investor bahwa manajemen memperkirakan peningkatan laba di masa mendatang. Sebaliknya penurunan dividen atau kenaikan yang lebih kecil daripada yang diperkirakan, merupakan suatu isyarat bahwa manajemen meramalkan laba yang rendah di masa mendatang. Jadi, MM menegaskan bahwa reaksi investor terhadap perubahan dalam kebijakan dividen tidak harus menunjukkan investor lebih menyukai dividen daripada laba yang ditahan.

  Sebaliknya mereka menyatakan bahwa perubahan harga saham sesudah pembagian dividen hanya menunjukkan adanya kandungan informasi atau pengisyaratan yang penting dalam pengumuman b. Pengaruh Klientele Pengaruh klientele merupakan kecenderungan suatu perusahaan untuk menarik sekelompok investor yang menyukai kebijakan dividennya. Adanya pengaruh kliente tidak menunjukkan bahwa satu kebijakan dividen lebih baik daripada kebijakan dividen yang lain.

  5. Kebijakan dividen (Astuti, 2004: 145–147).

  Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau menahannya guna diinvestasikan kembali. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi kebijakan tersebut adalah

  a. Peraturan pemerintah Beberapa negara ikut campur tangan dalam mengatur kebijakan dividen bagi perusahaan supaya dapat melindungi kreditur.

  b. Hambatan dalam perjanjian/kontrak Bank akan membatasi pembayaran dividen tunai sampai batas tertentu dari laba bisa dicapai atau bank mengatur pembayaran denda sampai jumlah tertentu.

  c. Hambatan internal Jumlah pembayaran dividen tunai tergantung pada tersedianya kas perusahaan. Walaupun laporan rugi laba menyatakan adanya laba yang cukup besar namun jumlah tersebut belum tentu sama dengan d. Perkiraan pertumbuhan di masa yang akan datang Pimpinan perusahaan akan cenderung menahan laba untuk pembiayaan rencana pembangunan bila melihat ada banyak peluang untuk pengembangan perusahaan.

  e. Pertimbangan pemilik perusahaan Perusahaan perlu mengutamakan kesejahteraan pemilik dalam menentukan kebijakan dividen dan perlu memberi kebebasan jika ada peluang investasi yang lebih menguntungkan bagi pemilik. Bila peluang investasi lain di luar perusahaan tampak lebih menguntungkan maka perusahaan hendaknya menentukan persentase pembayaran dividen yang lebih besar.

  f. Pertimbangan pasar Perusahaan sebaiknya mempertimbangkan reaksi pasar dalam membuat kebijakan dividen. Pasar akan bereaksi positif atas kebijakan dividen yang tetap atau bertumbuh secara tetap sedangkan reaksi negatif dari pasar akan menurunkan harga saham

D. Review Penelitian Terdahulu

  Penelitian mengenai Leverage Keuangan, Investasi dan Dividen telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Myer dan Majluf, 1984 (dikutip dalam Baldric Siregar, 2005 : 219) yang memperkenalkan salah satu teori daripada dana eksternal dalam aktivitas pendanaan. Perusahaan membutuhkan dana eksternal hanya apabila dana internal tidak mencukupi. Namun apabila dana eksternal dibutuhkan, perusahaan lebih mengutamakan penggunaan hutang daripada ekuitas.

  Baskin (1989) menguji apakah asimetri informasi mempengaruhi kebijakan pendanaan perusahaan seperti yang diprediksikan oleh Pecking

  

Order Hypothesis (POH). POH memprediksi bahwa perusahaan

  mengutamakan pendanaan melalui hutang daripada ekuitas apabila dana internal tidak mencukupi. Karena dana yang tersedia tidak memadai, maka perusahaan mengeluarkan hutang untuk mendanai investasi. Baskin menemukan bahwa leverage keuangan mempengaruhi investasi secara positif

  Allen (1993) (dikutip dalam Baldric Siregar, 2005: 223) menguji perilaku pendanaan perusahaan publik Australia. Allen menemukan bahwa keuangan berpengaruh secara positif karena. Pengaruh positif ini

  leverage

  terjadi karena perusahaan mengeluarkan hutang apabila dana internal tidak mencukupi untuk melakukan investasi.

  Tong dan Green (2004) (dikutip dalam Baldric Siregar, 2005: 223) menguji keputusan keuangan perusahaan publik China yang terdaftar di bursa Shanghai dan Shenzen. Mereka menemukan bahwa hutang berhubungan negatif dengan ketersediaan dana internal. Temuan ini perusahaan kepada pemegang saham, maka dana internal tidak lagi mencukupi untuk melakukan investasi sehingga perusahaan berusaha memperoleh dana eksternal melalui hutang.

  Heti Herawati (2001) yang menganalisis hubungan antara , Rentabilitas Ekonomi dan Rentabilitas Modal Sendiri

  Financial Leverage

  menemukan bahwa hubungan antara Financial Leverage dan Rentabilitas Ekonomi adalah negatif dan tidak signifikan dengan intensitas lemah, serta hubungan antara Financial Leverage dan Rentabilitas Modal Sendiri adalah negatif dan tidak signifikan dengan intensitas lemah.

  S. Prasetyo Kurniawan (2004) yang meneliti Pengaruh Laba Per Lembar Saha m, Financial Leverage dan Perubahan Harga Saham di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2002-2003 menemukan bahwa variabel laba per lembar saham tidak mempunyai hubungan positif terhadap variabel harga saham, variabel Financial Leverage tidak mempunyai hubungan negatif terhadap harga saham, dan variabel laba per lembar saham, serta Financial

  Leverage tidak berhubungan positif terhadap variabel harga saham.

  Baldric Siregar (2005) menguji tentang hubungan antara Leverage Keuangan, Investasi dan Dividen menemukan bahwa leverage keuangan berpengaruh positif terhadap dividen dan investasi berpengaruh negatif terhadap dividen.

E. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

  1. Pengaruh Leverage Keuangan terhadap Dividen Perusahaan yang terus berkembang akan selalu melakukan inovasi terhadap produk dan akan memperluas skala usaha. Untuk melakukannya, perusahaan memerlukan dana yang kadang tidak sedikit. Perusahaan perlu memikirkan perencanaan pendanaan yang baik supaya investasi yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak terjadi kekurangan dana.

  Kekurangan dana akan merugikan perusahaan karena kemungkinan investasi gagal dilaksanakan sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan. Kekurangan dana dapat diatasi dengan modal sendiri, utang maupun campuran antara keduanya. Jika perusahaan memilih investasi dibiayai dengan hutang maka akan meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan untuk suatu investasi tetapi juga meningkatkan risiko investasi bagi pemilik (pemegang saham biasa) karena mereka menanggung risiko keuangan (financial risk). Financial

  risk merupakan risiko yang harus ditanggung oleh pemegang saham biasa akibat penggunaan hutang (financial leverage) (Brigham, 2001: 145).

  Namun penggunaan hutang juga menguntungkan yaitu dapat memotong bunga yang dibayarkan untuk tujuan pajak sehingga menurunkan bunga efektif dari bunga dan pemegang hutang mendapat pengembalian tetap, dalam kondisi prima. Pada tingkatan tertentu misalnya 50%, utang dapat menaikkan laba per lembar saham, harga saham dan risiko.

  Meskipun menggunakan hutang, perusahaan tetap memperhatikan kesejahteraan pemegang saham dengan cara membagikan dividen sehingga perusahaan mengeluarkan kebijakan dividen. Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau menahannya guna diinvestasikan kembali pada perusahaan (Astuti, 2004 : 145). Dividen merupakan bagian dari penghasilan yang diharapkan pemegang saham dan dapat dibayarkan secara tunai dalam bentuk uang kas. Jumlah pembayaran dividen tunai tergantung dari tersedianya uang kas perusahaan. Laba yang cukup besar dalam Laporan Rugi Laba belum tentu sama dengan jumlah uang kas tunai yang ada di perusahaan. Laporan Arus Kas akan lebih menentukan jumlah pembayaran dividen tunai karena arus kas mencerminkan kemampuan perusahaan membayar dividen (Brigham, 2001 : 84).

  Dalam menentukan kebijakan dividen perusahaan juga mempertimbangkan reaksi pasar atas kebijakan tersebut. Umumnya pasar menganggap kebijakan dividen yang tetap atau bertumbuh secara tetap sebagai sinyal yang baik dari perusahaan. Akibatnya pemilik perusahaan kadang enggan menurunkan pembayaran dividen meski laba turun. Hal ini dilakukan agar pasar tidak bereaksi negatif dan tidak menurunkan harga pada saat laba turun dan arus kas yang kurang memadai tetapi, maka perusahaan dapat menggunakan arus kas yang berasal dari hutang.

  Berdasarkan kerangka teori yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Ho : Leverage Keuangan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen H A : Leverage Keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen

  2. Pengaruh Investasi terhadap Dividen Perusahaan yang sukses akan memperoleh laba. Laba tersebut dapat dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai namun juga dapat ditahan dan diinvestasikan kembali pada perusahaan.

  Beberapa perusahaan sering dihadapkan pada kenyataan bahwa perusahaan dapat menghasilkan arus kas dalam jumlah besar tetapi peluang investasi terbatas. Ini biasa terjadi pada perusahaan dalam industri yang menguntungkan. Perusahaan biasa membagikan persentase kas yang besar kepada pemegang saham sehingga menarik bagi investor yang menyukai dividen tinggi. Perusahaan lain membagikan sedikit atau tidak membagikan kas sama sekali kepada pemegang saham, tetapi menahannya untuk investasi. Perusahaan juga dapat mengikuti kebijakan dividen investasi yang menguntungkan sehingga dana internal tidak digunakan untuk membayar dividen tetapi diprioritaskan untuk menjalankan investasi.

  Berdasarkan kerangka teori yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Ho : Investasi tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividen

  H A : Investasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividen

Dokumen yang terkait

Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap voluntary disclosure perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 44 114

Pengaruh corporate governace, struktur modal dan struktur kepemilikan manajerial terhadap pembayaran dividen Pada perusahaan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 96

Analisis pengaruh efektifitas komponen modal kerja,leverage, umur perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang go public Indonesia : studi kasus pada perusahaan manufaktur go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009

1 8 100

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

Pengaruh modal kerja terhadap kinerja keuangan : studi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index tahun 2006-2007

0 6 130

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154

Pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sektor otomotif dan komponen

1 27 145

Pengaruh leverage, likuiditas, dan firm size terhadap kesulitan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei periode 2013-2016 - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

Pengaruh leverage, likuiditas, dan firm size terhadap kesulitan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei periode 2013-2016 - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

Pengaruh leverage, likuiditas, dan firm size terhadap kesulitan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei periode 2013-2016 - Perbanas Institutional Repository

0 0 28