EVALUASI KUALITATIF KAMPANYE POLITIK PARTAI GOLKAR DALAM PEMILIHAN UMUM CALON LEGISLATIF KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014 - FISIP Untirta Repository

EVALUASI KUALITATIF KAMPANYE POLITIK PARTAI GOLKAR DALAM PEMILIHAN UMUM CALON LEGISLATIF KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014

  SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

  Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Ilmu Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi

  Oleh: BOBBY WIBAWA PRASETYA NIM. 091685

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2014

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Barang siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, maka ALLAH memudahkan baginya jalan menuju surga.

  (HR. Muslim : 2699) PERSEMBAHAN Karya sederhana ini ku persembahkan untuk: Kedua Orang Tuaku, Teruntuk Mamahku Tersayang yang sangat luar biasa. Terimakasih untuk doa dan kasih sayang tak kan pernah terbayarkan

  

ABSTRAK

BOBBY WIBAWA PRASETYA. NIM. 6662091685. SKRIPSI. EVALUASI

KUALITATIF KAMPANYE POLITIK PARTAI GOLKAR DALAM PEMILIHAN

UMUM CALON LEGISLATIF KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014.

  

PEMBIMBING I : MIA DWIANNA W, S.SOS., M.I.KOM DAN PEMBIMBING 2 :

YOKI YUSANTO, S.SOS., M.I.KOM

  Partai Golkar Kabupaten Lebak menjadi partai peserta pemilu tahun 2014, Partai Golkar melakukan kampanye politik untuk mencapai perolehan suara yang besar, namun untuk mencapai target yang diharapkan perlu adanya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti tentang kampanye politik Partai Golkar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kampanye politik Partai Golkar, apakah dalam melakukan kampanye Partai Golkar sudah mengikuti cetak biru kampanye, bagaimana realisasi cetak biru kampanye Partai Golkar, serta bagaimana kinerja pelaksanaan selama proses kampanye. Penelitian ini menggunakan model Nowak dan Warneryd yang dijelaskan oleh McQuail dan Windahl (1993). Model ini merupakan model tradisional kampanye. Pada model ini proses kampanye dimulai dari tujuan yang hendak dicapai dan diakhiri dengan efek yang diinginkan. Model ini terdapat elemen kampanye yaitu efek yang diharapkan, persaingan komunikasi, objek komunikasi, populasi target dan kelompok penerima, saluran, pesan, komunikator dan efek yang dicapai. Fokus penelitian ini pada DPD Partai Golongan Karya Kabupaten Lebak. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan teknik penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah dengan melakukan wawancara bertahap, observasi, foto, kepustakaan literature. Hasil dan kesimpulan penelitian ini bahwa dalam hasil yang dicapai Partai Golkar sangat baik karena ada unsur-unsur pokok kampanye seperti perekrutan dan pelatihan personel kampanye, mengontruksi pesan, menyeleksi penyampaian pesan kampanye, dan menyeleksi saluran kampanye. Serta didukung oleh elemen-elemen dari model kampanye Nowak dan Warneryd maka hasilnya akan memenuhi tujuan Partai Golkar. Saran untuk Partai Golkar Evaluasi kampanye mampu meningkatkan dan memaksimalkan hasil yang dicapai oleh sebuah partai politik. Partai Golkar Kabupaten Lebak diharapkan tidak cepat merasa puas dengan hasil yang dicapai, apalagi pemilihan umum kali ini tujuan dari Partai Golkar sangatlah jauh dari yang diharapkan. Partai Golkar Kabupaten Lebak harus bahu-membahu untuk mengembalikan citra politik partai di masyarakat dari semua elemen di partai.

  

ABSTRACT

BOBBY WIBAWA PRASETYA. NIM. 6662091685. THESIS. EVALUATION

QUALITATIVE A POLITICAL CAMPAIGN PARTAI GOLKAR IN AN

ELECTION OF A CANDIDATE LEGISLATURES DISTRICT LEBAK 2014.

  

ADVISER I : : MIA DWIANNA W, S.SOS., M.I.KOM AND ADVISER II : YOKI

YUSANTO, S.SOS., M.I.KOM

Partai Golkar Kabupaten Lebak be a participanting in the general elections 2014, Partai

Golkar do a political campaign to reach it’s a great noise, but to achieve the target

expected need of evaluation conducted by researchers about a political campaign Partai

Golkar .The purpose of this research is to The purpose of this research is to evaluate a

political campaign golkar, whether in conducting campaign golkar has followed

blueprints campaign how the realization of campaign blueprints golkar, and how the

performance of the campaign during the process. The research also use the model Nowak

and Warneryd described by McQuail and Windahl (1993). This model is a traditional

model campaign. On the model of these processes campaign begins to the point of will

achieved and the ends with the desired effect. This model campaign there are elements

that is intended effect, competiting communication, communication object, target

populating and receiving group, the channel, the message,the communicator, and the

obtained effect. The research is focused on DPD Partai Golkar Kabupaten Lebak. The

research method in this research is qualitative approach anda this technique used

purposive sampling. The technique of collecting data in this research are interview,

observation, pictures, and literature. The results and conclusions of this research that in

achieved results golkar very good because there are basic elements of a campaign as

recruitment and training of personnel campaign constructed a message, select message

dissemination campaign channel and select campaign. Supported by elements of a model

campaign nowak and warneryd then it gives Partai Golkar will accomplishes its intended

purpose. Suggestions to the Partai Golkar campaign be able to improve evaluation and

maximize the results by a political party. Partai Golkar district lebak expected that it will

quickly feel satisfied with the results achieved, Moreover these elections are the purpose

of Partai Golkar be far away from the expected. Partai Golkar district lebak have to

work to restore the image of a political party in society of all elements in the party.

KATA PENGANTAR

  Puji Syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rakhmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul

  “Evaluasi Kualitatif Kampanye Politik Partai Golkar Dalam Pemilihan Umum Calon Legislatif Kabupaten Lebak Tahun 2014 ”. Solawat serta

  salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

  Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat menempuh ujian sarjana program S1 (Strata Satu) pada program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang selalu memotivasi dan memberikan dukungannya kepada peneliti. Penulis telah mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan kerendahan hati menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa atas kontribusinya sebagai pemimpin di kampus peneliti.

  2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si. selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan sebagai dosen penguji sidang.

  4. Ibu Mia Dwiana, S.Sos., M.I.Kom. selaku dosen pembimbing I skripsi dan dosen penguji sidang, terimakasih karena telah membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Yoki Yusanto, S.Sos., M.IKom. selaku dosen pembimbing II skripsi sekaligus dosen pembimbing akademik, terima kasih sudah membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  6. Ibu Rahmi Winangsih, Dra., M.Si selaku ketua penguji sidang skripsi

  7. Ibu Nina Yuliana, S.Sos, M.Si selaku anggota penguji sidang skripsi

  8. Bapak/Ibu Dosen jurusan Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis. Tak lupa juga untuk para staf dan karyawan jurusan Ilmu Komunikasi.

  9. Inu Ainul Hayat selaku Wakil Sekretaris DPD Partai Golongan Karya Kabupaten Lebak, yang telah membantu memberikan data yang diperlukan oleh peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

  10. Kedua orang tuaku tercinta yang selalu memberikan segalanya baik moril maupun materil serta doa tulus yang selalu menyertai setiap langkah penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

  11. Sahabat Warzien yang selalu menemani (Gladio, Fajrin, Mola, Eggy, Ega, Aan, Yoga, Kojil, Anwar, Danis, Ucup dan Mbot), terimakasih.

  12. Sahabat KOJO yang rela menjalani kebersamaan hampir 5 tahun di kampus tercinta (Arif, Bayu, Cony, Danang, Dany. Dwi, Fachri, Hamas, Iskandar,Isank, Jawa, Kori, Niken, Paleo, Piras, Rahmi, Randi, Tiwi dan Yanuar) Sukses Jo.

  13. Teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi 2009 atas segala canda tawa serta keceriaan. Terimakasih telah memberikan kesan yang sulit dilupakan dalam hidup peneliti. Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan baik dari segi kemampuan penyajian maupun pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada, maka kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis untuk memperbaiki kesalahan dan melengkapi kekurangan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.

  Serang, Oktober 2014 Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK…………………………………………………………….…………………..i

ABSTRACK………………………………………………………………………….…..ii

KATA PENGANTAR……………………………………………………......................iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….vi

DAFTAR TABEL……………………………………………………….........................ix

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………..x

DAFTAR LAMPIRAN……………………….…………………………………………xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………………1

  1.2 Rumusan Masa lah……………………………………………………………………..5

  1.3 Identifikasi Masa lah…………………………………………………………………...5

  1.4 Tujuan Peneliti an……………………………………………………………………...6

  1.5 Manfaat Peneli tian…………………………………………………………………….6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  2.1 Komunikasi Poli tik……………………………………………………………………7

  2.2 Evaluasi Kamp anye………………………………………………………………….13

  2.3 Kampanye Poli tik…………………………………………………………………….16

  2.4 Efek dan Tujuan K ampanye………………………………………………………….19

  2.4.1 Jenis dan Tipe Kampanye………………………………………………….20

  2.4.2 Media Kampany e Politik…………………………………………………..22

  2.5 Strategi dan Teknik dal am Kampanye……………………………………………….23

  2.6 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behaviour )…………………………..24

  2.6.1 Model Proses Komunikasi Kampanye……………………………………..26

  2.7 Kerangka Pemik iran………………………………………………………………….29

  2.8 Penelitian Sebel umnya……………………………………………………………….31

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Metodologi Peneli tian………………………………………………………………..34

  3.2 Informan Penel iti…………………………………………………………………….36

  3.3 Objek Peneliti an……………………………………………………………………...39

  3.4 Jenis Data …………………………………………………………………………….39

  3.5 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………………...40

  3.6 Analisis Data………………………………………………………………………....43

  4.7 Uji Validita s………………………………………………………………………….45

  4.8 Lokasi dan Jadwal Pene litian………………………………………………………...47

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian …………………………………………………………..51

  4.1.1 Partai G olkar……………………………………………………………….51

  4.1.2 Paradigma Parta i Golkar…………………………………………………...52

  4.1.3 Visi Partai Golkar………………………………………………………….54

  4.1.4 Misi Partai Golkar………………………………………………………….57

  4.2 Deskripsi Infor man…………………………………………………………………..58

  4.2.1 Informan Kunci…………………………………………………………….59

  4.2.2 Informan P endukung……………………………………………………….61

  4.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan……………………………………………………61

  4.3.1 Cetak Biru Kampanye Par tai Golongan Karya…………………………….66

  4.3.2 Realisasi Cetak Biru Kampanye Partai Golongan Karya………………….84

  4.3.3 Kinerja Pelaksanaan Kampanye Selama Proses Kegiatan Kampanye Partai Golongan K arya………………………………………………………………….92

BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpula n…………………………………………………………………………102

5.2 Saran………………………………………………………………………………..103

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya

  ………………………………………………………...32

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian……………………………………………………………...48Tabel 4.3.1 Bagan Kategorisasi Cetak Biru Kampan ye Partai Golongan Karya………...67Tabel 4.3.2 Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye Partai Golkar…….76Tabel 4.3.3 Bagan Kategorisasi Realisasi Cetak Biru Kampanye Partai Golongan

  Karya……………………………………………………………………………………..84

Tabel 4.3.4 Bagan Kategorisasi Kinerja

  Pelaksanaan Kampanye……………………….92

Tabel 4.3.5 Perolehan Suara P artai Golkar………………………………………………94Tabel 4.3.6 Bagan Perbandingan Evaluasi Kampanye

  …………………………………101

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 A Model of A Communication Campaign

  ………………….…………..….26 Gambar 2.2

  Bagan Kerangka Berfikir………………………………………………….30

Gambar 4.1.1 Logo Partai Golkar

  ……………………………………………………......51

Gambar 4.2.1 Informa n 1………………………………………………………………...59Gambar 4.2.2 Informan 2

  …………………………………………………………….......60 Gambar 4.3.1

  Slogan Partai Golongan Karya 2014……………………………………...91

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 :

  Foto Dokumentasi Kegiatan

  Lampiran 2 : Pedoman Observasi Lampiran 3 : Pedoman Wawancara Lampiran 4 : Hasil Wawancara Lampiran 5 : Struktur Organisasi Partai Golongan Karya Kabupaten Lebak

Lampiran 6 : Laporan Akuntan Independen Atas Penerapan Prosedur Disepakati

  Dan Audit Kepatuhan

  Lampiran 7 :

  Perolehan Suara Calon DPRD Legislatif Partai Golongan Karya Kabupaten Lebak 2014

  Lampiran 8 : Curiculum Vitae

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Mengevaluasi kesuksesan sebuah kampanye bukanlah hal yang mudah. Kebanyakan evaluasi kampanye hanya berupa daftar dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan hasil dari kegiatan yang dianalisis sehingga menghasilkan beberapa faktor yang menjadi baik buruknya sebuah kegiatan kampanye.

  Proses kampanye tidak selalu mengalir lancar sesuai apa yang diuraikan dalam cetak biru kampanyenya. Masalah pembatasan waktu dan anggaran, ego, politik, semuanya dapat mengakibatkan kampanye berjalan menuju arah yang salah. Panduan dari cetak biru kampanye saja tidak menghentikan kekeliruan-kekeliruan yang mungkin terjadi. Karenanya, pengalaman mempraktikan kampanye merupakan hal yang sangat berharga, terutama pada tahap-tahap awal kampanye

  Kampanye sering kali memiliki banyak tujuan. Bukan hanya tujuan yang dikemukakan kepada publik, seperti meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap sesuatu, tetapi juga tujuan pribadi yang tersembunyi. Seperti ada calon legislatif yang mengkampanyekan partainya guna dapat menjadi anggota DPRD dan memikirkan keuntungan tersendiri. Bila dalam kampanyenya tidak jujur terhadap tujuan dan objektif yang

  Untuk mengevaluasi kampanye harus dilakukan dimulai dari melihat apa saja perencanaan kampanye yang akan dilakukan, apakah perencanaan kampanye yang dilakukan berjalan dengan baik atau tidak, bagaimana realisasi dari perencanaan kampanye. Apakah realisasi kampanye sudah berjalan baik atau tidak, apa saja hasil evaluasi kampanye.

  Partai Golkar sebagai partai besar di Indonesia yang dalam setiap pemilu selalu masuk dalam peringkat tiga besar suara terbanyak ini memiliki cetak biru kampanye. Partai Golkar di Indonesia, memiliki simpatisan yang begitu banyak dan memiliki basis daerah yang begitu kuat. Pada Pemilu 1999 sebagai Pemilu pertama di era Reformasi dan diikuti oleh 48 partai politik diantaranya 11 partai berbasis islam, menghantarkan PDI Perjuangan memperoleh 35.689.073 suara, Golkar 23.741.749 suara, PPP dengan 11.329.905 suara, Partai Kebangkitan Bangsa dengan 13.336.982 suara, Partai Amanat Nasional dengan 7.528.956 suara, Partai Bulan Bintang dengan 2.049.708 suara, dan Partai Keadilan Sejahtera dengan 1.436.565 suara. Sedangkan Pemilu 2004 sebagai Pemilu kedua di era Reformasi, pesertanya justru berkurang dibandingkan Pemilu 1999 menjadi 24 partai politik. Perolehan suara tertinggi diraih oleh Partai Golkar dengan 24.480.757 suara yang kemudian diikuti oleh PDI Perjuangan dengan 21.026.629 suara, PKB dengan 11.989564 suara, PPP dengan 9.248.764 suara, Partai Demokrat PAN dengan 7.303.324 suara, PBB dengan 2.907.487 suara, Partai Bintang Reformasi dengan 2.764.998 suara dan Partai Damai Sejahtera dengan 2.414.254 suara.

  Untuk pemilu 2014 ini, diikuti oleh 12 Partai Politik dan 3 Partai Lokal Aceh yang ikut serta dalam pemilihan sekarang yaitu Partai Nasdem, Partai Golkar, PDIP, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sosial, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, PAN, Partai Hanura, PBB dan PKP Indonesia serta Partai Damai Aceh, Partai Nasional Aceh dan Partai Aceh.

  Partai Golkar di Kabupaten Lebak memiliki simpatisan yang begitu banyak dan basis daerah yang begitu kuat. Dalam pemilu 2009, Partai Golkar Kabupaten Lebak mendapat 9 kursi di DPRD Kabupaten Lebak. Ini merupakan hasil yang buruk dari sebelumnya yang mendapat 13 kursi pada masa Ketua Umum Alm H. Tb. Farid Mukim.

  Untuk pemilu 2014, menurut H. Mas Yogi Rochmat Abdulirohi selaku Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Lebak mengatakan bahwa Partai Golkar Kabupaten Lebak menargetkan suara sekitar 170.000 suara atau sama dengan 13 kursi di DPRD Kabupaten Lebak. Apakah pada pemilu 2014, suara yang ditargetkan oleh Partai Golkar Kabupaten Lebak akan tercapai.

  Sebelum dilaksanakannya pemilu 2014, di Kabupaten Lebak menggelar pemilihan kepala daerah calon bupati dan calon wakil bupati Ade Sumardi dan Ir. H. Amir Hamzah

  • – H. Kasmin. Partai Golkar Kabupaten Lebak mengusung pasangan calon Ir. H. Amir Hamzah dan H. Kasmin selaku Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Lebak.

  Dalam prosesnya, pasangan yang diusung oleh Partai Golkar pada pemungutan suara kalah dari pasangan Hj. Iti Octavia Jayabaya

  • – H. Ade Sumardi, tetapi tim sukses dari Ir. H. Amir Hamzah – H. Kasmin menilai adanya kecurangan saat penghitungan suara dan melaporkan kasus ini KPU Lebak dan Mahkamah Konstitusi. Pelaporan yang dilakukan oleh tim sukses Partai Golkar ke Mahkamah Konstitusi didukung oleh Ratu Atut Chosiyah selaku Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten sekaligus Gubernur Banten.

  Adanya kasus suap yang melibatkan nama Partai Golkar dan Ratu Atut dan melibatkan nama Mahkamah Konstitusi meembuat nama citra Partai Golkar di Banten khususnya di Kabupaten Lebak menurun.

  Bagaimana dengan Partai Golkar dalam menghadapi pemilu 2014 nanti.

  Untuk mengetahui bagaimana proses kampanye Partai Golkar pada pemilihan umum calon legislatif Kabupaten Lebak 2014, peneliti mengikuti proses awal kampanye Partai Golkar sampai sesudah pemungutan suara pemilu calon legislatif.

  Melihat alasan-alasan diatas wajar kiranya bila para ahli kampanye kemudian menempatkan evaluasi sebagai bagian proses kampanye yang tak terpisahkan, dimulai dari perencanaan yang meliputi analisis situasi pelaksanaan yang merupakan penerapan dan enyesuaian dari rancangan yang telah dibuat, kemudian diakhiri dengan evaluasi yang ditujukan untuk menilai kefektifan kampanye.

  Dari latar belakang diatas, maka penulis ingin mengetahui dan mengevaluasi kampanye politik Partai Golkar dengan melakukan penelitian dengan judul,

  “Evaluasi Kualitatif Terhadap Kampanye

Politik Partai Golkar Dalam Pemilihan Umum Calon Legislatif

Kabupaten Lebak Tahun 2014”

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

  

Bagaimana evaluasi kualitatif terhadap kampanye politik Partai

Golkar dalam pemilihan umum calon legislatif Kabupaten Lebak

tahun 2014 ?

  1.3 Identifikasi Masalah

  Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka identifikasi masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana cetak biru kampanye ?

  2. Bagaimana realisasi cetak biru kampanye ?

  3. Bagaimana kinerja pelaksanaan kampanye selama proses

  1.4 Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian adalah untuk : 1. Untuk menjelaskan cetak biru kampanye.

  2. Untuk menjelaskan realisasi cetak biru kampanye.

  3. Untuk menjelaskan kinerja atau pelaksanaan kampanye selama proses kegiatan kampanye.

  1.5 Manfaat Penelitian

  Didalam melakukan penelitian ini, penulis mengharapkan ada manfaat/kegunaan yang dapat diambil baik bagi diri penulis sendiri maupun bagi masyarakat pada umumnya. Manfaat/kegunaan penelitian ini dibedakan kedalam dua bentuk, yaitu :

  1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dan memperkaya khazanah pengetahuan dibidang komunikasi, khusunya kajian tentang komunikasi politik.

  2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman tentang kegiatan kampanye politik, khusunya kegiatan kampanye politik Partai Golkar dalam Pemilihan Umum calon legislatif Kabupaten Lebak tahun 2014 secara langsung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Politik

  Komunikasi merupakan aktifitas yang tidak dapat dipisahkan dalam keseharian manusia dalam berbagai bidang. Di dalam setiap realitas kehidupan politik pasti terjadi komunikasi. Komunikasi tidak hanya tampil dalam bentuk aksi-aksi protes menuntut hak yang terampas maupun menyuarakan aspirasi tetapi kehidupan politik meniscayakan adanya rapat, pidato, kampanye, kontrak antar lembaga, siding dalam parlemen, perundingan atau negosisasi.

  Secara etismologis Komunikasi berasal dari bahasa latin

  

communicare yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Untuk

  pengertian secara definitif komunikasi dinyatakan oleh Carl I. Hoveland sebagai berikut:

  “Communication is the process by which an individual

transmit stimuli (usually verbal symbols) to modify the behaviour of

another individuals.” (Komunikasi adalah sebuah proses dimana seorang

  individu mengirim atau mentransfer stimulan (yang biasanya berupa lambing-lambang verbal)

  • – untuk mengubah prilaku individu lain). Menurut Littlejohn didalam komunikasi terdapat level atau tingkatan komunikasi yakni Komunikasi Antar Personal, Komunikasi Kelompok, Komunikasi Organisasi dan Komunikasi Massa.
Komunikasi Antar Personal adalah komunikasi yang melibatkan antar sesame orang atau individu dan biasanya face to face. Komunikasi Kelompok adalah komunikasi atau hubungan antar individu didalam kelompok kecil, dan biasanya digunakan untuk pengambilan keputusan.

  Komunikasi Organisasi lebih kompleks lagi, karena hubungannya tidak hanya melibatkan antar individu akan tetapi antara individu dan kelompok- kelompok. Sedangkan Komunikasi Massa adalah komunikasi yang melibatkan ranah publik, dan memuat banyak hubungan, yakni hubungan

  1 antarpersonal, kelompok, dan organisasi.

  Harold D. Laswell menyatakan bahwa cara terbaik untuk menerangkan proses komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan: Who

  Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect (Siapa Mengatak Apa, Melalui Siaran, Kepada Siapa, dan Dengan Efek Apa).

  Jawaban dari pertanyaan tersebut menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban pertanyaan yang diajukan, yakni:  Komunikator (communicator, source, sender)  Pesan (Message)  Media (channel, media)  Komunikan (communicant, communicare, receiver,

  recipient )

   Efek (effect, impact, influence) Lebih lanjut lagi Lasswell mengemukakan bahwa fungsi komunikasi meliputi 3 hal, yaitu:

  1. The surveillance of the environment (pengamatan lingkungan).

  Fungsi ini merupakan kegiatan mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai peristiwa dalam suatu lingkungan, seperti penggarapan dan penyampaian berita.

  2. The correlation of the parts of society in responding to the

  environment (korelasi kelompok-kelompok dalam masyarakat

  ketika menanggapi lingkungan). Fungsi ini merupakan kegiatan interpretasi terhadap informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan, seperti propaganda-propaganda dan tajuk rencana.

  3. The transmission of the social heritage from one generation to

  the next (transmisi warisan sosial dari generasi yang satu ke

  generasi yang lain). Fungsi ini merupakan kegiatan pengkomunikasikan informasi, nilai, dan norma sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain atau dari anggota kelompok kepada pendatang baru, seperti kegiatan

  2 pendidikan/pembelajaran.

  . SMCR merupakan

  Source-Message-Channel-Receiver Theory

  singkatan dari Source (sumber)

  • Message (pesan) – Channel (saluran/media) – Receiver (penerima). Pada rumus S-M-C-R, khusus
mengenai C (channel) yang berarti saluran atau media dua pengertian, yakni primer dan sekunder. Saluran primer adalah media yang merupakan lambang, misalnya bahasa, gambar atau warna yang digunakan dalam komunikasi tatap muka (face to face communication), sedangkan saluran

  

sekunder adalah media berwujud, baik media massa misalnya surat kabar,

  televisi atau radio, maupun media non massa misalnya surat telepon atau poster.

  Untuk masyarakat perkotaan atau kelas menengah keatas, komunikasi melalui media massa sangat efektif karena pola hidup mereka yang sibuk tidak member mereka peluang untuk melakukan komunikasi langsung dengan orang lain. Apalagi kalau mereka tidak mempunyai kepentingan langsung dengan komunikator. Bagi mereka, media massa cetak dan elektronik merupakan cara yang paling efektif untuk mengetahui dan menyampaikan umpan balik setiap pesan politik yang ada.

  Sementara itu untuk masyarakat pedesaan, apalagi masyarakat pedalaman yang secara literial tidak mempunyai tradisi membaca, pesan politik hanya bias disampaikan oleh sistem komunikasi tradisional. Dalam konteks ini, komunikasi yang paling efektif adalah dengan menggunakan sistem komunikasi lokal yang sesuai dengan budaya masyarakat. Pendekatan-pendekatan interpersonal dengan tokoh-tokoh lokal yang menjadi pengatur lalu lintas opini menjadi kunci keberhasilan dalam

  

3

sistem komunikasi tradisional ini.

  Menurut McQuail (1992: 472-243) mengatakan bahwa

  “Political Communication all processes of information (including facts, opinions, beliefs, etc) transmission, exchange and search angaged in by participants in the course of institutionalized political activities” (Komunikasi Politik

  adalah semua proses penyampaian informasi, termasuk fakta, pendapat, keyakinan-keyakinan dan seterusnya, pertukaran dan pencarian tentang itu semua yang dilakukan oleh para partisipan dalam konteks kegiatan politik

  4 yang lebih bersifat melembaga).

  “Political Communication is a sub-field of political science and communication that deals with productions dissemination, procession and effects of information, both through media and interpersonally, within a political context. This includes the study of the media, the analysis of speeches by politicians and those that are trying to influence the political process, and formal and informal conversations among members of the public, among other aspects.”

  Sedangkan pengertian komunikasi politik menurut Lord Windlesham seperti yang dikutip oleh Dan Nimmo adalah sebagai berikut:

  “Political communication is the deliberate of a political message 3 by a sender to a receive behave in a way might not oyherwise have done.”

M. Rizwan Haji Ali. 2007. Strategi Politik Memenangkan Pilkada Damai, Tulisan opini didalam

  (Komunikasi politik adalah suatu penyampaian pesan politik yang secara sengaja dilakukan oleh komunikator kepada komunikan dengan tujuan untuk membuat komunikan berprilaku tertentu).

  Jadi yang menjadi inti permasalahan dan pembahasan pada komunikasi politik adalah isi pesan dan tujuannya. Dari definisi tentang komunikasi politik diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam komunikasi politik, maka politik adalah isi pesan dan atau tujuan dari sebuah komunikasi politik.

  Dalam studi komunikasi politik terdapat tiga elemen penting yang saling berhubungan erat dalam menciptakan proses komunikasi politik.

  Pertama adalah organisasi poliitik seperti partai politik, organisasi masyarakat, kelompok penekan, organisasi ‘peneror’ dan pemerintah.

  Sedang yang kedua adalah media dan ketiga adalah warga Negara. Didalam kehidupan-kehidupan berdemokrasi, maka kegiatan komunikasi politik sangat lazim dilakukan, terlebih lagi ketika memasuki proses menjelang pemilu maupun pilkada. Pada saat proses tersebut berlangsung, maka aktivitas komunikasi politik terlihat dimana-mana dan sangat tinggi sekali intensitasnya.

  Didalam iklim politik yang penuh dengan persaingan terbuka dan transparan, maka setiap kontestan membutuhkan sesuatu metode yang dapat memfasilitasi mereka dalam memasarkan inisiatif politik, gagasan politik, isu politik, ideoligi partai, karakteristik pemimpin dan program maka diharapkan segala sesuatu yang menjadi cita-cita dan harapan partai politik dapat tercapai.

  Jadi untuk dapat memenangkan sebuah pemilihan kepala daerah (Pilkada) maka pendekatan dan komunikasi politik harus dijalankan secara optimal oleh para kontestan. Para kontestan perlu melakukan kajian untuk mengidentifikasi besaran (size) pendukungnya, massa mengambang dan pendukung kontestan lainnya.

2.2 Evaluasi Kampanye

  Evaluasi kampanye diartikan sebagai upaya sistematis untuk menilai berbagai aspek yang berkaitan dengan proses pelaksanaan dan pencapaian tujuan kampanye. Dari definisi tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa evaluasi kampanye tidak hanya dilakukan pada saat kampanye telah berakhir, namun juga ketika kampanye tersebut masih berlangsung. Definisi tersebut juga menunjukkan adanya dua aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi yakni bagaimana kampanye dilaksanakan dan apa hasil yang dicapai sebagai konsekuensi

  5 pelaksanaan program tersebut.

  Membuat perencanaan yang matang sebenarnya bukan sesuatu yang sulit. Tim perencana kampanye dapat merumuskan perencanaan berdasarkan lima pertanyaan sederhana yaitu : apa yang ingin dicapai? Siapa yang akan menjadi sasaran? Pesan apa yang akan disampaikan?

  6 Bagaimana mengevaluasinya?.

  Terkait dengan proses pelaksanaan, terdapat dua hal yang menjadi fokus perhatian yakni bagaimana cetak biru kampanye direalisasikan dari waktu ke waktu serta bagaimana kinerja pelaksanaan kampanye selama proses kegiatan tersebut berlangsung. Secara singkat penilaian terhadap proses implementasi rancangan kampanye dapat dilakukan dengan menganalisis catatan harian kampanye yang berisis berbagai data dan fakta sebagai hasil proses pemantauan (monitoring), pengamatan dilapangan dan wawancara yang dilakukan untuk mendapat umpan balik. Hasil dari evaluasi proses ini harus didapatkan saat itu juga karena akan digunakan untuk proses kampanye selanjutnya. Jika permasalahan muncul dalam kampanye yang sedang berlangsung maka harus dapat diselesaikan dan dicari solusinya saat itu juga agar kampanye tidak berujung pada kegagalan. Disini terlihat bahwa evaluasi ini hampir tidak berbeda dengan kegiatan pemantauan pada tahap pelaksanaan. Kenyataannya memang demikian adanya.

  Pada evaluasi proses pelaksanaan kampanye juga dilakukan penilaian terhadap kinerja pelaksanaan kampanye baik pada tataran individuala maupun kolektif (tim kerja). Unsur-unsur penilaian tersebut dapat didasarkan pada rincian dan kelengkapan rencana kerja yang dibuat, pemenuhan target kerja, kualitas pekerjaan, ketepatan waktu penyelesaian, kemampuan mencari alternatif pemecahan saat menghadapi masalah atau bisa juga dikombinasikan dari semua itu.

  Berkaitan dengan aspek pencapaian tujuan kampanye, beberapa hal yang menjadi pusat perhatian adalah perubahan kesadaran, sikap dan perilaku publik sesuai tujuan yang telah ditentukan, pemenuhan fungsi media dan evaluasi efisiensi biaya.

  Menurut Gregory (2000) pakar kampanye inggris, mengemukakan lima alasan penting lainnya mengapa evaluasi perlu dilaksanakan.

  Pertama, evaluasi dapat memfokuskan usaha yang dilakukan. Jika Anda tahu bahwa Anda akan dinilai berdasarkan kriteria tertentu maka Anda akan memfokuskan usaha Anda pada hal-hal yang menjadi prioritas pencapaian tujuan. Kedua, evaluasi menunjukkan keefektifan pelaksana kampanye dalam merancang dan mengimplementasikan programnya. Bila dalam suatu program kampanye Anda berhasil menunjukkan keefektifan kerja, maka itu akan meningkatkan kredibilitas Anda sebagai pelaksana kampanye. Ketiga, adalah memastikan efisiensi biaya. Kampanye selalu melibatkan biaya yang besar, dan penyelenggara kampanye tidak ingin dana dan berbagai sumber lain terbuang sia-sia. Mereka selalu menghendaki adanya pencapaian tujuan yang berarti sebagai ganti biaya yang dikeluarkan sudah jelas peruntukannya. Keempat, evaluasi membantu pelaksanaan untuk menetapkan tujuan secara realistis, jelas dan terarah. Disini berbagai hal yang tidak relevan akan dengan cepat pelaksana kampanye. Dalam hal ini pelaksana kampanye dapat mempertanggungjawabkan segala kebijakan, tindakan bahwa rancangan kampanye yang telah dibuat sebelumnya.