Pengaruh Perawatan Ortodontik Cekat Terhadap Tingkat Kepercayaan Diri Pelajar Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan Al-Ma'Soem, Jatinangor-Sumedang Tahun 2012.

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH PERAWATAN ORTODONTIK CEKAT TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI

PELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS YAYASAN PENDIDIKAN AL-MA’SOEM, JATINANGOR-SUMEDANG

TAHUN 2012

Kepercayaan diri adalah dimensi evaluatif yang menyeluruh dari diri. Penampilan fisik merupakan kontributor yang sangat berpengaruh pada kepercayaan diri remaja, terutama penampilan wajah. Sebagai bagian dari struktur wajah, gigi mempunyai peran penting karena kebanyakan orang seringkali memperhatikan susunan dan kesejajaran gigi. Untuk itu maloklusi dapat mempengaruhi penampilan secara keseluruhan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi seberapa besar perawatan ortodontik cekat mampu meningkatkan kepercayaan diri pelajar Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan Al-Ma’soem. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik-deskriptif retrospektif dengan rancangan penelitian cross-sectional. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling, dimana penentuan jumlah sampel sesuai dengan kriteria inklusi penelitian yang telah ditentukan. Besar sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah 26 orang. Pengambilan data menggunakan instrumen Psychosocial Impact of Dental Aesthetic Questionnaire (PIDAQ). Hasil penelitian dengan menggunakan uji-T berpasangan menunjukkan perbedaan yang signifikan antara tingkat kepercayaan diri sebelum dan setelah menjalani perawatan ortodontik cekat. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa -Thitung (-9,197) < Ttabel (2,064), dan nilai p (0,000) < 0,05. Disimpulkan bahwa perawatan ortodontik cekat mempengaruhi tingkat kepercayaan diri pelajar Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan Al-Ma’soem. Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut pada populasi yang sama untuk mengetahui pengaruh jangka panjang perawatan ortodontik cekat terhadap tingkat kepercayaan diri.


(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF FIX ORTHODONTIC TREATMENT

ON STUDENT’S LEVEL OF SELF-CONFIDENCE IN SENIOR HIGH SCHOOL AL-MA’SOEM EDUCATIONAL INSTITUTE

JATINANGOR-SUMEDANG IN THE YEAR 2012

Self-confidence is a comprehensive evaluative dimension of self. Physical appearance is the most influential contributor to adolescent confidence, especially facial appearance. As part of the structure of the face, the teeth have an important role because most people tend to pay attention to the arrangement and alignment

of teeth. So that malocclusion can affect the overall performance.

The aim of this research was to evaluate how much fix orthodontic

treatment be able to increase student’s self-confidence in Senior High School

Al-Ma’soem Educational Institute. The research design was retrospective descriptive-analytic method with cross-sectional study. Sampling method was purposive sampling, whereas the amount of sample determined by inclusion criteria. There were 26 students met the criteria of inclusion. Psychosocial Impact of Dental Aesthetic Questionnaire (PIDAQ) was used to determine each subject’s self-confidence level. The result using paired T-test showed significant differences between self-confidence level before and after fix orthodontic treatment.

Statistical analysis result showed that -Tcount (-9,197) < Ttable (2,064), and p value

(0,000) < 0,05. It was concluded that fix orthodontic treatment be able to increase the self-confidence level. It is suggested to do further research on the same population to determine the long-term effect of fix orthodontic treatment on the level of self-confidence.


(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

PRAKATA... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR GRAFIK... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Manfaat Hasil Penelitian... 4

1.5 Kerangka Pemikiran... 5

1.6 Hipotesis Penelitian... 7

1.7 Metode Penelitian... 8

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1 Definisi Ortodontik... 9

2.2 Tujuan Perawatan Ortodontik... 9


(4)

ix

2.3.1 Alat Ortodontik Lepasan... 11

2.3.1.1 Kelebihan Alat Ortodontik Lepasan... 13

2.3.1.2 Kekurangan Alat Ortodontik Lepasan... 13

2.3.2 Alat Ortodontik Cekat... 14

2.3.2.1 Kelebihan Alat Ortodontik Cekat... 15

2.3.2.2 Kekurangan Alat Ortodontik Cekat... 15

2.3.2.3 Indikasi Penggunaan Alat Ortodontik Cekat... 16

2.3.2.4 Kontraindikasi Penggunaan Alat Ortodontik Cekat... 16

2.4 Persyaratan Alat Ortodontik yang Ideal... 17

2.4.1 Persyaratan Biologis... 17

2.4.2 Persyaratan Mekanis... 18

2.4.3 Persyaratan Estetik... 18

2.5 Remaja... 19

2.6 Kepercayaan Diri... 21

2.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri... 22

2.8 Macam-Macam Indeks yang Berhubungan dengan Pengukuran Tingkat Kepercayaan Diri... 24

2.8.1 Rosenberg Self-Esteem Scale... 24

2.8.2 The Children’s Self-Concept Scale... 24

2.8.3 Psychological Impact of Dental Aesthetic Questionnaire (PIDAQ)... 24


(5)

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 27

3.1 Jenis Penelitian... 27

3.2 Populasi dan Sampel... 27

3.3 Variabel Penelitian... 28

3.4 Kategori Tingkat Kepercayaan Diri... 28

3.4 Alur Penelitian... 28

3.5 Definisi Operasional... 29

3.5 Analisis Data... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 30

4.1 Hasil Penelitian... 30

4.1.1 Analisis Univariat... 30

4.1.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi Menjalani Perawatan Ortodontik... 30

4.1.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur 32 4.1.1.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 33

4.1.1.4 Distribusi Responden Menurut Score Kuisioner PIDAQ... 33

4.1.1.5 Distribusi Responden Menurut Kategori Tingkat Kepercayaan Diri... 35

4.1.2 Analisis Bivariat... 38


(6)

xi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 46

5.1 Kesimpulan... 46

5.2 Saran... 46

DAFTAR PUSTAKA... 47

LAMPIRAN... 50


(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Tingkat Kepercayaan Diri Sebelum dan Sesudah Perawatan Ortodontik Berdasarkan Kuisioner

PIDAQ... 36 Tabel 4.2 Analisis Distribusi Data Kolmogorov-Smirnov Test... 39 Tabel 4.3 Analisis Hipotesis dengan Uji-T Berpasangan... 40


(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Howley’s Retainer... 12

Gambar 2.2 Kesling Wrap-Around Retainer... 12

Gambar 2.3 The Pre-Adjusted Edge-Wise Appliances... 14

Gambar 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 33

3.2 Pulpen...9


(9)

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik Judul Grafik Halaman

Grafik 4.1 Alasan Pasien Menjalani Perawatan Ortodontik Cekat... 31 Grafik 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur... 32 Grafik 4.3 Distribusi Responden Menurut Peningkatan Score Kuisioner

PIDAQ... 34 Grafik 4.4 Kategori Tingkat Kepercayaan Diri Sebelum Menjalani

Perawatan Ortodontik Cekat... 37 Grafik 4.5 Kategori Tingkat Kepercayaan Diri Setelah Menjalani


(10)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Scoring Kuisioner PIDAQ Sebelum Menjalani

Perawatan Ortodontik... 50

Lampiran 2 Data Scoring Kuisioner PIDAQ Setelah Menjalani Perawatan Ortodontik... 51

Lampiran 3 Psychosocial Impact of Dental Aesthetic Questionnaire (PIDAQ)... 52

Lampiran 4 Angket Penelitian... 54

Lampiran 5 Komisi Etik... 55


(11)

50

Lampiran 1. Hasil perhitungan tingkat kepercayaan diri pelajar Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan Al-Ma’soem sebelum menjalani perawatan ortodontik Berdasarkan Kuisioner PIDAQ.

DSC SI PI AC Nilai Total

1 14 24 17 8 63

2 18 26 16 10 70

3 13 22 16 6 57

4 9 14 11 7 41

5 13 23 11 7 54

6 12 21 14 9 56

7 12 23 16 5 56

8 15 22 13 6 56

9 13 20 13 6 52

10 16 23 16 8 63

11 15 23 16 9 63

12 12 21 15 6 54

13 11 21 15 6 53

14 12 19 14 6 51

15 10 22 12 3 47

16 16 21 12 6 55

17 15 23 14 5 57

18 20 24 16 9 69

19 12 19 14 6 51

20 9 11 8 3 31

21 9 22 16 7 54

22 16 22 15 8 61

23 16 23 12 6 57

24 13 18 13 6 50

25 16 23 19 5 63

26 12 23 14 6 55


(12)

51

Lampiran 2.Hasil perhitungan tingkat kepercayaan diri pelajar Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan Al-Ma’soem setelah menjalani perawatan ortodontik Berdasarkan Kuisioner PIDAQ.

DSC SI PI AC Nilai Total

1 17 26 17 9 69

2 21 26 30 12 89

3 17 24 25 9 75

4 20 23 16 10 69

5 14 23 14 8 59

6 17 23 17 8 65

7 19 24 17 9 69

8 23 28 17 12 80

9 22 22 16 9 69

10 17 24 18 9 68

11 17 24 18 9 68

12 18 28 17 12 75

13 18 28 18 12 76

14 17 25 16 12 70

15 18 25 15 9 67

16 18 26 14 9 67

17 18 24 16 7 65

18 21 24 18 9 72

19 18 22 15 9 64

20 16 16 12 8 52

21 20 30 19 11 80

22 19 21 16 9 65

23 21 25 16 7 69

24 18 24 17 9 68

25 19 30 20 6 75

26 18 19 18 9 64


(13)

52

Lampiran 3. Psychosocial Impact of Dental Aesthetic Questionnaire (PIDAQ). Lembar 1

Nama : __________________________

Umur : __________________________

Kelas : __________________________

*Keterangan :

SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

1. Alasan menjalani perawatan ortodontik :

Gigi berjejal/gigi tidak beraturan. SS S TS STS

Gigi berjarak. SS S TS STS

Gigi condong kedepan. SS S TS STS

Arahan dokter gigi. SS S TS STS

2. Psycological Impact of Dental Aesthetic Questionnaire I (DSC)

a. Saya bangga dengan gigi-gigi saya. SS S TS STS

b. Saya gemar memperlihatkan gigi ketika saya tersenyum. SS S TS STS

c. Saya senang melihat gigi-gigi saya ketika bercermin. SS S TS STS

d. Orang-orang mengatakan gigi-gigi saya menarik. SS S TS STS

e. Saya puas dengan penampilan gigi saya. SS S TS STS


(14)

53

Lembar 2

II (SI)

a. Saya menahan diri ketika saya tersenyum agar gigi-gigi saya

tidak terlalu terlihat. SS S TS STS

b. Pada beberapa orang yang tidak terlalu saya kenal dengan baik, terkadang saya khawatir tentang apa yang mereka pikirkan terhadap gigi saya.

SS S TS STS

c. Saya takut orang lain membuat julukan yang menghina

gigi-gigi saya. SS S TS STS

d. Saya agak malu untuk bergaul karena gigi-gigi saya. SS S TS STS e. Saya terkadang menyadari diri saya menutup mulut dengan

tangan untuk menyembunyikan gigi-gigi saya. SS S TS STS f. Terkadang saya berpikir orang-orang menatap gigi-gigi saya. SS S TS STS g. Saya jengkel ketika orang-orang menghina gigi saya

walaupun maksud mereka bercanda. SS S TS STS h. Saya terkadang khawatir apa yang lawan jenis pikir tentang

gigi saya. SS S TS STS

III (PI)

a. Saya iri dengan orang lain yang memiliki penampilan gigi

yang baik. SS S TS STS

b. Saya agak tertekan ketika melihat gigi orang lain. SS S TS STS c. Terkadang saya merasa tidak senang dengan penampilan

gigi saya. SS S TS STS

d. Saya pikir, kebanyakan orang yang saya kenal mempunyai

gigi yang lebih baik daripada gigi saya. SS S TS STS e. Saya merasa jelek ketika saya berpikir tentang penampilan

gigi saya. SS S TS STS

f. Saya berharap gigi-gigi saya terlihat lebih baik. SS S TS STS

IV (AC)

a. Saya tidak suka melihat gigi-gigi saya di depan cermin. SS S TS STS b. Saya tidak suka melihat gigi-gigi saya di dalam foto. SS S TS STS c. Saya tidak suka melihat gigi-gigi saya ketika melihat video


(15)

54

Lampiran 4. Angket Penelitian

ANGKET PENELITIAN

Nama :

____________________________________

____________________

Kelas : X / XI-IPA / XI-IPS / XII-IPA / XII-IPS Tempat/Tgl Lahir :

_______________ __

/

__

/

____

*tgl/bln/thn

Nomor Hp :

_______________

1. Apakah saudara/i pernah menjalani perawatan ortodontik? YA / TIDAK

2. Jenis alat ortodontik apa yang pernah saudara/i gunakan? CEKAT / LEPASAN

3. Berapa lama saudara/i menjalani perawatan ortodontik? ...tahun.

4. Apakah saudara/i bersedia berperan menjadi subjek penelitian lebih lanjut dengan

mengisi berkas kuisioner? YA / TIDAK

Paraf


(16)

55


(17)

(18)

57

RIWAYAT HIDUP

Nama : Indah Tiana Sari

NRP : 0812033

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 18 Agustus 1989 Alamat Tinggal : Jl. Bojong Reungas No.69

Majasetra-Majalaya Bandung 40382 Riwayat Pendidikan :

- 1994-1995 : TK Aisyiyah Majalaya - 1995-2001 : SD Negeri II Majalaya - 2001-2004 : SMP Negeri I Majalaya

- 2005-2007 : SMA Yayasan Pendidikan Al-Ma’soem - 2008-sekarang : Program Studi Kedokteran Gigi Universitas


(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepercayaan diri adalah dimensi evaluatif yang menyeluruh dari diri. Penampilan fisik merupakan suatu kontributor yang sangat berpengaruh pada kepercayaan diri remaja.1 Bagi remaja, hal yang paling penting adalah penampilan, terutama penampilan wajah. Penampilan wajah sangat mempengaruhi kepercayaan diri mereka.2

Penampilan dapat dilihat dari bentuk wajah dan kesimetrisan wajah. Walaupun penilaian mengenai menarik atau tidaknya wajah seseorang sangat tergantung oleh faktor etnis dan budaya, akan tetapi darimana pun budaya dan etnis itu berasal, wajah yang tidak simetris merupakan suatu masalah psikososial.3 Sebagai bagian dari struktur wajah, gigi mempunyai peran yang penting karena kebanyakan orang seringkali memperhatikan susunan dan kesejajaran gigi. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Kerosuo et al., pada tahun 1995 di Finlandia, menyatakan bahwa maloklusi dapat mempengaruhi penampilan secara keseluruhan. Pada beberapa pasien dengan kasus maloklusi yang berat, dilaporkan bahwa mereka merasa tidak berharga dan merasa rendah diri, juga pada beberapa pasien dengan kasus maloklusi yang jauh lebih berat lagi, mereka merasa penampilannya sangat memalukan.4

Maloklusi adalah penyimpangan susunan gigi yang tidak sesuai baik secara estetik maupun fungsional dari oklusi yang ideal. Banyak faktor yang


(20)

2

berhubungan dengan maloklusi amat berpengaruh pada persepsi estetik wajah. Faktor tersebut diantaranya adalah susunan gigi anterior, bentuk dan posisi gigi, ketebalan bibir, kesimetrisan gingiva atau kontur gigi, profil bibir, overjet, dan lain-lain.5

Susunan gigi yang baik membuat senyum tampak lebih menarik, senyum yang menarik membentuk kepercayaan diri dan penilaian positif dari orang-orang disekitar.2 Anak-anak dan remaja dengan penampilan gigi yang buruk seringkali menjadi sasaran ejekan teman-temannya. Akibatnya mereka menjadi tidak percaya diri untuk berinteraksi sosial.6 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh DiBiase et al., pada tahun 2001, menyatakan bahwa anak-anak dengan kasus maloklusi lebih memungkinkan menjadi korban tindasan teman-temannya, seperti ejekan, julukan yang buruk, sampai tindakan fisik.4 Hal ini terjadi juga pada penderita dewasa dengan maloklusi yang berat, mereka mendapatkan julukan yang berhubungan dengan deformitas fasial yang dialami sejak masa kanak-kanak. Shaw et al., pada tahun 1991, yang menyatakan bahwa jika seseorang merasa tidak puas dengan penampilan dental sejak usia kanak-kanak, kemungkinan besar akan tetap dirasakan sepanjang hidupnya.2 Penindasan di sekolah dapat mempengaruhi bukan hanya psikososial sekarang ini, namun juga psikososial seseorang di masa yang akan datang.4,7

Dahulu, tujuan utama pasien mendapat perawatan ortodontik adalah untuk meningkatkan kesehatan oral dan fungsi oral, namun sekarang ini estetik dan peningkatan kesejahteraan psikososial lebih dipertimbangkan oleh pasien sebagai manfaat perawatan ortodontik yang tidak kalah penting.5 Hal tersebut menjadi


(21)

3

alasan mengapa kebanyakan pasien yang melakukan perawatan ortodontik lebih mengeluhkan penampilan dan pandangan sosial, daripada fungsi dan kesehatan oralnya.5,8,9,10,11

Penampilan fisik, terutama penampilan wajah merupakan hal yang paling penting bagi remaja. Remaja dapat dikarakteristikkan sebagai fase kehidupan yang sensitif secara psikologis.2 Penampilan fisik, terutama dentofasial muncul sebagai pusat pencarian jati diri mereka.12

Karena tingkat kepercayaan diri yang rendah diasumsikan sebagai hal yang merugikan terutama pada remaja,11 dan mengingat bahwa tujuan dari perawatan ortodontik adalah untuk meningkatkan kesehatan oral, fungsi oral, estetik, dan psikososial,3 peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh perawatan ortodontik cekat terhadap tingkat kepercayaan diri pelajar Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan Al-Ma’soem.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka didapatkan identifikasi masalah sebagai berikut :

Apakah perawatan ortodontik cekat dapat meningkatkan kepercayaan diri pelajar Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan Al-Ma’soem?


(22)

4

1.3 Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengevaluasi seberapa besar perawatan ortodontik cekat mampu meningkatkan kepercayaan diri pelajar Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan Al-Ma’soem.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara praktis maupun ilmiah :

1.4.1 Manfaat Praktis

1. Memberikan gambaran pada guru, terutama pada pelajar SMA Yayasan Pendidikan Al-Ma’soem mengenai pengaruh perawatan ortodontik cekat, bukan hanya terhadap fungsi dan kesehatan oral, tapi juga terhadap kepercayaan diri seseorang.

2. Memberikan informasi tambahan bagi para klinisi mengenai pengaruh positif yang dihasilkan dari perawatan ortodontik cekat sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat.

1.4.2 Manfaat Ilmiah

1. Sebagai data awal untuk penelitian lebih lanjut dimasa yang akan datang. 2. Sebagai kontribusi untuk pengembangan perawatan ortodontik dimasa yang


(23)

5

1.5 Kerangka Pemikiran

Terminologi “ortodontik” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “orthos” yang berarti normal, benar, atau lurus. Dan “dontos” yang berarti gigi. Ortodontik merupakan bidang yang berkaitan dengan perbaikan posisi gigi dan perbaikan maloklusi.Walaupun beberapa posisi gigi merupakan hasil dari gigi dan jaringan lunak, maloklusi bukan suatu penyakit, melainkan suatu variasi posisi gigi atau variasi kompleks kraniofasial yang normal.12 Dan variasi tersebut selalu terjadi akibat adanya kombinasi faktor alamiah maupun lingkungan.13 Maloklusi adalah susunan gigi pada arkus dental, relasi antar kedua arkus dan relasi arkus pada basis kranium yang berlainan dengan formula yang berlaku.14,15

Maloklusi merupakan salah satu masalah yang paling umum terjadi dan prevalensinya tinggi di kebanyakan negara.4 Prevalensi maloklusi yang tinggi berhubungan dengan faktor genetik dan faktor lingkungan yang sekarang ini lebih umum terjadi dibandingkan dengan jaman dahulu.4,6 Maloklusi mempunyai hubungan sebab akibat baik dengan karies gigi maupun dengan penyakit periodontal. Secara teoritis, oral hygiene yang baik pada pasien dengan kasus maloklusi akan lebih sulit didapatkan daripada gigi-gigi dengan oklusi yang ideal.15,16

Maloklusi dapat menyebabkan tiga macam masalah untuk pasien, yaitu :3,12 1. Diskriminasi sosial karena masalah penampilan dan estetika wajah


(24)

6

2. Masalah dengan fungsi oral, termasuk masalah dalam pergerakan rahang (inkoordinasi otot atau rasa nyeri), temporomandibular joint dysfunction (TMD), masalah mastikasi, penelanan, dan berbicara.

3. Resiko lebih tinggi terhadap trauma, penyakit periodontal, dan karies. Salah satu akibat dari maloklusi adalah mempengaruhi psikososial pasien. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Shaw et al., pada tahun 1980, disimpulkan bahwa anak-anak cenderung menghina penampilan gigi yang buruk daripada penampilan yang lain, seperti pakaian, berat badan, telinga, dan lain-lain.6 Besarnya pemahaman masyarakat mengenai pengaruh maloklusi terhadap fisik, sosial, dan psikologis, memberi kesadaran mengenai konsekuensi maloklusi terhadap kehidupan seseorang. Selain itu, sejak efek fisik, sosial, dan psikososial merupakan alasan utama mengapa seseorang ingin menjalani perawatan ortodontik, dapat dikemukakan bahwa hasil utama yang diharapkan dari perawatan ortodontik adalah peningkatan kesehatan fisik, sosial, dan psikososial.4

Penelitian yang dilakukan oleh Bull dan Rumsey di New York pada tahun 1988, menyimpulkan bahwa penampilan dentofasial merupakan kunci penentu menarik atau tidaknya seseorang. Mereka menemukan kelompok subjek dengan ketidaksesuaian skeletal cenderung merasa sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya.2 Penelitian yang dilakukan pada tahun 2000 oleh Langlois et. al.,, menyatakan bahwa penampilan dentofasial bukan hanya mempengaruhi pandangan sosial, namun juga memberikan pengaruh pada penilaian kecerdasan seseorang. Seorang guru seringkali menilai kecerdasan dan potensi akademis seorang murid berdasarkan penampilan fasial. Seorang murid


(25)

7

yang memiliki penampilan yang menarik mendapat perlakuan yang lebih baik daripada anak yang memiliki penampilan kurang menarik, dan hal ini dapat mempengaruhi prestasi akademisnya.4 Dari penelitian yang dilakukan oleh Min-Ho Jung pada tahun 2008, dengan subjek penelitian sebanyak 4.509 pelajar Sekolah Menengah Pertama di Seoul, melaporkan bahwa terdapat tingkat kepercayaan diri yang rendah pada sejumlah pelajar dengan gigi anterior berjejal, dan terdapat tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi pada sejumlah pelajar yang telah menjalani perawatan ortodontik dengan alat ortodontik cekat.5

Pada tahun 1962, WHO (World Health Organisation) melaporkan mengenai pernyataan dari International Expert Committee on Dental Health, bahwa segala bentuk anomali harus diperlakukan sebagai kebutuhan perawatan jika kecacatan atau gangguan fungsi yang dimiliki mengganggu kesehatan/kesejahteraan fisik dan emosi seseorang. Jika anomali tersebut adalah kasus maloklusi, maka memungkinkan untuk dilakukan perawatan ortodontik, dengan harapan dapat meningkatkan kesehatan seseorang.14,15,16

1.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan hal-hal tersebut, didapatkan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Perawatan ortodontik cekat meningkatkan kepercayaan diri pelajar Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan Al-Ma’soem.


(26)

8

1.7 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik deskriptif retrospektif, dengan rancangan penelitian cross-sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu metode penarikan sampel responden sesuai dengan kriteria inklusi penelitian yang telah ditentukan. Dari jumlah keseluruhan populasi pelajar SMA Yayasan Pendidikan Al-Ma’soem yaitu sebanyak 1.060 orang, besar sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah 26 orang. Pengambilan data menggunakan instrumen Psychosocial Impact of Dental Aesthetic Questionnaire (PIDAQ).

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan Al-Ma’soem, Jl. Raya Cileunyi – Rancaekek No 22. Jatinangor - Sumedang 45363.


(27)

9

1

. Fuhrmann, Barbara Schneider. 1990. Adolescence, Adolescents. 2nd Edition. London : Brown Higher Education.

2

. Bishara SE. 2001. Textbook of Orthodontics. Iowa: Saunders Company, United States of America.

3

. Proffit WR, Fields HW, Sarver DM. 1986. Contemporary orthodontics. 4th

edition. St. Louis : Mosby Elsevier. 4

. M. Zhang, C. McGrath, U. Hägg. The Impact of Malocclusion and its Treatment on Quality of Life. International Journal of Pediatric Dentistry.

2006; 16: 381-387. Available from URL :

http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1365-263X.2006.00768.x/full

5

. Min-Ho Jung. Evaluation of The Effect of Malocclusion and Orthodontic Treatment on Self-Esteem in an Adolescent Popolation. American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics. 2010; Volume 138(2): 160-165.


(28)

10

http://www.sciencedirect.com.ezproxy.ums.edu.my/science/article/pii/S088 9540610005238

6

. Shaw WC, Meek SC, Jones DS. Nicknames, Teasing Harassment and The

Salience of Dental Features Among School Children. British Journal of

Orthodontics, 1980; 7: 75-80.

7

. Federica Verdecchia, Marco Bee, Luca Lombardo, et al. Influence of Anterior Tooth Alignment on Peer Perception in 8- to 10-year-old Children. Eropean Journal of Orthodontics. 2011; 33: 155-160. Available from URL :

http://ejo.oxfordjournals.org/content/33/2/155

8

. Jaana Rusanen, Satu Lahti, Mimmi Tolvanen, Pertti Pirttiniemi. Quality of Life in Patient with Severe Malocclusion Before Treatment. European Journal of Orthodontics. 2010; 32: 43-48. Available from URL :

http://ejo.oxfordjournals.org/content/32/1/43.full

9

. Kari Birkeland, Olav E. Bѳe, Per Johan Wisth. Relationship Between Occlusion and Satisfaction with Dental Appearance in Orthodontically Treated and Untreated Group. Eropean Journal of Orthodontics. 2000; 22:

509-518. Available from URL :

http://ejo.oxfordjournals.org/content/22/5/509

10

. H. Asuman Kiyak. Does Orthodontic Treatment Affect Patient’s Quality of Life?. Journal of Dental Education. 2008; Volume 72(8): 886-894. Available from URL : http://www.jdentaled.org/content/72/8/886.full


(29)

11

11

. Emler N. Self-esteem. The Costs and causes of low self-worth. York, UK: Joseph Rowntree Foundation; 2001.

Available from URL : www.jrf.org.uk/sites/files/jrf/1859352510.pdf

12

. Bodil Wilde Larsson, Kurt Bergstrӧm. Adolescents’ Perception of The Quality of Orthodontic Treatment. Scand J Caring Sci; 2005: 19: 95-101. Available from URL : http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1471-6712.2005.00325.x/abstract

13

. Harris, Edward F. Interpreting Heritability Estimates in The Otrhodontic Literature. Seminar Orthodontic. 2008; 14: 125-134.

14

. D. Roberts Harry, J. Sandy. Who Needs Orthodontics?. British Dental Journal. 2003; 195: 433-437. Available from URL :

http://avaxsearch.com/?q=Journal%20of%20Clinical%20Orthodontics

15

. Klages, U., Bruckner, A., Guld, Yvette., Zentner, A. Dental Esthetics, Orthodontic Treatment, and Oral-Health Attitudes in Young Adults. American Journal of Orthodontic and Dentofacial Orthopedics; 2005: 128 (4): 442-449.

16

. Pamela M. Kenealy, Anne Kingdon, Stephen Richmond, William C. Shaw. The Cardiff Dental Study: A 20-year Critical Evaluation of The Psychological Health Gain From Orthodontic Treatment. British Journal of Health Psychology; 2007: 12: 17-49. Available from URL :


(30)

46

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Perawatan ortodontik cekat meningkatkan kepercayaan diri pelajar Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan Al-Ma’soem.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian serupa pada populasi yang berbeda dengan teknik pengambilan sampel yang berbeda mengenai pengaruh perawatan ortodontik cekat terhadap tingkat kepercayaan diri seseorang. 2. Perlu dilakukan penelitian longitudinal pada populasi yang sama untuk mengetahui pengaruh jangka panjang perawatan ortodontik cekat terhadap tingkat kepercayaan diri seseorang.

3. Perlu dilakukan penelitian serupa mengenai perbedaan tingkat kepercayaan diri antara perempuan dan laki-laki setelah menjalani perawatan ortodontik cekat.


(31)

47

DAFTAR PUSTAKA

1. Fuhrmann BS. Adolescence, adolescents. 2nd Edition. London : Brown Higher Education; 1990.

2. Bishara SE. Textbook of orthodontics. Iowa : Saunders Company; 2001.

3. Proffit WR, Fields HW, Sarver DM. Contemporary orthodontics. 4th

edition. St. Louis : Mosby Elsevier. 1986

4. Zhang M, McGrath C, Hägg U. The Impact of Malocclusion and its Treatment on Quality of Life. International Journal of Pediatric Dentistry;

2006: 16: 381-387. Available from URL :

http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1365-263X.2006.00768.x/full 5. Min-Ho J. Evaluation of The Effect of Malocclusion and Orthodontic

Treatment on Self-Esteem in an Adolescent Popolation. American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics; 2010: Volume 138(2): 160-165.

Available from URL :

http://www.sciencedirect.com.ezproxy.ums.edu.my/science/article/pii/S088 9540610005238

6. Shaw WC, Meek SC, Jones DS. Nicknames, Teasing Harassment and The

Salience of Dental Features Among School Children. British Journal of

Orthodontics; 1980: 7: 75-80.

7. Verdecchia F, Bee Marco, Lombardo Luca, Sgarbanti C, Gracco A. Influence of Anterior Tooth Alignment on Peer Perception in 8- to 10-year-old Children. Eropean Journal of Orthodontics; 2011: 33: 155-160. Available from URL : http://ejo.oxfordjournals.org/content/33/2/155

8. Rusanen J, Lahti S, Tolvanen M, Pirttiniemi P. Quality of Life in Patient with Severe Malocclusion Before Treatment. European Journal of Orthodontics; 2010: 32: 43-48. Available from URL :

http://ejo.oxfordjournals.org/content/32/1/43.full

9. Birkeland K, Bѳe OE, Wisth PJ. Relationship Between Occlusion and Satisfaction with Dental Appearance in Orthodontically Treated and


(32)

48

Untreated Group. Eropean Journal of Orthodontics; 2000: 22: 509-518. Available from URL : http://ejo.oxfordjournals.org/content/22/5/509

10. Kiyak HA. Does Orthodontic Treatment Affect Patient’s Quality of Life?. Journal of Dental Education; 2008: Volume 72(8): 886-894. Available from URL : http://www.jdentaled.org/content/72/8/886.full

11. Emler N. Self-esteem. The Costs and causes of low self-worth. York, UK: Joseph Rowntree Foundation; 2001.

Available from URL : www.jrf.org.uk/sites/files/jrf/1859352510.pdf

12. Larsson BW, Bergstrӧm K. Adolescents’ Perception of The Quality of Orthodontic Treatment. Scand J Caring Sci; 2005: 19: 95-101. Available from URL : http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1471-6712.2005.00325.x/abstract

13. Harris EF. Interpreting Heritability Estimates in The Otrhodontic Literature. Seminar Orthodontic. 2008; 14: 125-134.

14. Harry DR, Sandy J. Who Needs Orthodontics?. British Dental Journal;

2003: 195: 433-437. Available from URL :

http://avaxsearch.com/?q=Journal%20of%20Clinical%20Orthodontics

15. Klages U, Bruckner A, Guld Y, Zentner A. Dental Esthetics, Orthodontic

Treatment, and Oral-Health Attitudes in Young Adults. American Journal of Orthodontic and Dentofacial Orthopedics; 2005: 128 (4): 442-449.

16. Kenealy PM, Kingdon Anne, Richmond Stephen, Shaw WC. The Cardiff

Dental Study : A 20-year Critical Evaluation of the Psychological Health Gain From Orthodontic Treatment. British Journal of Health Psychology; 2007: 12: 17-49.

17. Sudarso ISR. Solusi Penetapan Waktu dan Manajemen Perawatan

Ortodonti Pada Anak Masa Tumbuh-Kembang. Dentika Dental Journal; 2008: 13 : 68-73.

18. Harrison JE, O’Brien KD, Worthington HV. Orthodontic Treatment for

Prominent Upper Front Teeth in Children. Cochrane Database of


(33)

49

19. Singh G. Textbook of Orthodontics. 2nd edition. New Delhi, India : Jaypee Brothers Medical Publisher; 2007

20. Rogers D. The Psychology of Adolescence. 2nd edition. 1972

21. Santrok JW. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta : Penerbit Erlangga; 2003

22. Hurlock EB. Adolescent Development. 5th edition. New York : Mcgraw-Hill Book Co; 1980

23. Lemme BH. Development in Adulthood. Boston : Allyn & Bacon; 1995.

24. Mahrita E. Pengembangan Inventori Kepercayaan Diri : Penelitian Reliabilitas, Validitas, dan Norma Pada Sampel Mahasiswa Berusia 18-27 Tahun. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia; 1997.

25. Piers EV, Herzberg DS, Harris DB. Piers-Harris Children’s Self-Concept

Scale (The Way I Feel About My Self). 2nd Edition. Los Angeles : Western

Psychological Services.

Available from URL :

http://students.uwsp.edu/slars622/soeportfolio/artifacts/356/Test%20eval.pd f

26. Klages U, Claus N, Wehrbein H, Zentner A. Development of a Questionnaire For Assessment of The Psychosocial Impact of Dental Aesthetics in Young Adults. Europian Journal of Orthodontics; 2006: 28:

103-111. Available from URL :

http://ejo.oxfordjournals.org/content/28/2/103.abstract

27. Supranto J. Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi 6. Jakarta : Erlangga; 2000 28. Gazit-Rappaport T, Haisraeli-Shalish Miri, Gazit E. Psychological Reward

of Orthodontic Treatment in Adult Patients. European Journal of Orthodontics; 2010: 32: 441-446. Available from URL :

http://ejo.oxfordjournals.org/content/32/4/441.full.pdf+html

29. Susanti FR. Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Penyesuaian Sosial Siswa Kelas VIII SMP Santa Maria Fatima. Jurnal Psiko-Edukasi; 2008: 6: 21-33.


(1)

10

http://www.sciencedirect.com.ezproxy.ums.edu.my/science/article/pii/S088 9540610005238

6

. Shaw WC, Meek SC, Jones DS. Nicknames, Teasing Harassment and The Salience of Dental Features Among School Children. British Journal of Orthodontics, 1980; 7: 75-80.

7

. Federica Verdecchia, Marco Bee, Luca Lombardo, et al. Influence of Anterior Tooth Alignment on Peer Perception in 8- to 10-year-old Children. Eropean Journal of Orthodontics. 2011; 33: 155-160. Available from URL : http://ejo.oxfordjournals.org/content/33/2/155

8

. Jaana Rusanen, Satu Lahti, Mimmi Tolvanen, Pertti Pirttiniemi. Quality of Life in Patient with Severe Malocclusion Before Treatment. European Journal of Orthodontics. 2010; 32: 43-48. Available from URL : http://ejo.oxfordjournals.org/content/32/1/43.full

9

. Kari Birkeland, Olav E. Bѳe, Per Johan Wisth. Relationship Between Occlusion and Satisfaction with Dental Appearance in Orthodontically Treated and Untreated Group. Eropean Journal of Orthodontics. 2000; 22:

509-518. Available from URL :

http://ejo.oxfordjournals.org/content/22/5/509

10

. H. Asuman Kiyak. Does Orthodontic Treatment Affect Patient’s Quality of Life?. Journal of Dental Education. 2008; Volume 72(8): 886-894.


(2)

11

. Emler N. Self-esteem. The Costs and causes of low self-worth. York, UK: Joseph Rowntree Foundation; 2001.

Available from URL : www.jrf.org.uk/sites/files/jrf/1859352510.pdf 12

. Bodil Wilde Larsson, Kurt Bergstrӧm. Adolescents’ Perception of The Quality of Orthodontic Treatment. Scand J Caring Sci; 2005: 19: 95-101. Available from URL : http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1471-6712.2005.00325.x/abstract

13

. Harris, Edward F. Interpreting Heritability Estimates in The Otrhodontic Literature. Seminar Orthodontic. 2008; 14: 125-134.

14

. D. Roberts Harry, J. Sandy. Who Needs Orthodontics?. British Dental Journal. 2003; 195: 433-437. Available from URL :

http://avaxsearch.com/?q=Journal%20of%20Clinical%20Orthodontics

15

. Klages, U., Bruckner, A., Guld, Yvette., Zentner, A. Dental Esthetics, Orthodontic Treatment, and Oral-Health Attitudes in Young Adults. American Journal of Orthodontic and Dentofacial Orthopedics; 2005: 128 (4): 442-449.

16

. Pamela M. Kenealy, Anne Kingdon, Stephen Richmond, William C. Shaw. The Cardiff Dental Study: A 20-year Critical Evaluation of The Psychological Health Gain From Orthodontic Treatment. British Journal of Health Psychology; 2007: 12: 17-49. Available from URL : http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1348/135910706X96896/abstract


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Perawatan ortodontik cekat meningkatkan kepercayaan diri pelajar Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan Al-Ma’soem.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian serupa pada populasi yang berbeda dengan teknik pengambilan sampel yang berbeda mengenai pengaruh perawatan ortodontik cekat terhadap tingkat kepercayaan diri seseorang. 2. Perlu dilakukan penelitian longitudinal pada populasi yang sama untuk mengetahui pengaruh jangka panjang perawatan ortodontik cekat terhadap tingkat kepercayaan diri seseorang.

3. Perlu dilakukan penelitian serupa mengenai perbedaan tingkat kepercayaan diri antara perempuan dan laki-laki setelah menjalani perawatan ortodontik cekat.


(4)

47

DAFTAR PUSTAKA

1. Fuhrmann BS. Adolescence, adolescents. 2nd Edition. London : Brown Higher Education; 1990.

2. Bishara SE. Textbook of orthodontics. Iowa : Saunders Company; 2001. 3. Proffit WR, Fields HW, Sarver DM. Contemporary orthodontics. 4th

edition. St. Louis : Mosby Elsevier. 1986

4. Zhang M, McGrath C, Hägg U. The Impact of Malocclusion and its Treatment on Quality of Life. International Journal of Pediatric Dentistry;

2006: 16: 381-387. Available from URL :

http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1365-263X.2006.00768.x/full 5. Min-Ho J. Evaluation of The Effect of Malocclusion and Orthodontic

Treatment on Self-Esteem in an Adolescent Popolation. American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics; 2010: Volume 138(2): 160-165.

Available from URL :

http://www.sciencedirect.com.ezproxy.ums.edu.my/science/article/pii/S088 9540610005238

6. Shaw WC, Meek SC, Jones DS. Nicknames, Teasing Harassment and The Salience of Dental Features Among School Children. British Journal of Orthodontics; 1980: 7: 75-80.

7. Verdecchia F, Bee Marco, Lombardo Luca, Sgarbanti C, Gracco A. Influence of Anterior Tooth Alignment on Peer Perception in 8- to 10-year-old Children. Eropean Journal of Orthodontics; 2011: 33: 155-160. Available from URL : http://ejo.oxfordjournals.org/content/33/2/155

8. Rusanen J, Lahti S, Tolvanen M, Pirttiniemi P. Quality of Life in Patient with Severe Malocclusion Before Treatment. European Journal of Orthodontics; 2010: 32: 43-48. Available from URL : http://ejo.oxfordjournals.org/content/32/1/43.full

9. Birkeland K, Bѳe OE, Wisth PJ. Relationship Between Occlusion and Satisfaction with Dental Appearance in Orthodontically Treated and


(5)

48

Untreated Group. Eropean Journal of Orthodontics; 2000: 22: 509-518. Available from URL : http://ejo.oxfordjournals.org/content/22/5/509

10. Kiyak HA. Does Orthodontic Treatment Affect Patient’s Quality of Life?. Journal of Dental Education; 2008: Volume 72(8): 886-894. Available from URL : http://www.jdentaled.org/content/72/8/886.full

11. Emler N. Self-esteem. The Costs and causes of low self-worth. York, UK: Joseph Rowntree Foundation; 2001.

Available from URL : www.jrf.org.uk/sites/files/jrf/1859352510.pdf

12. Larsson BW, Bergstrӧm K. Adolescents’ Perception of The Quality of Orthodontic Treatment. Scand J Caring Sci; 2005: 19: 95-101. Available from URL : http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1471-6712.2005.00325.x/abstract

13. Harris EF. Interpreting Heritability Estimates in The Otrhodontic Literature. Seminar Orthodontic. 2008; 14: 125-134.

14. Harry DR, Sandy J. Who Needs Orthodontics?. British Dental Journal;

2003: 195: 433-437. Available from URL :

http://avaxsearch.com/?q=Journal%20of%20Clinical%20Orthodontics 15. Klages U, Bruckner A, Guld Y, Zentner A. Dental Esthetics, Orthodontic

Treatment, and Oral-Health Attitudes in Young Adults. American Journal of

Orthodontic and Dentofacial Orthopedics; 2005: 128 (4): 442-449.

16. Kenealy PM, Kingdon Anne, Richmond Stephen, Shaw WC. The Cardiff

Dental Study : A 20-year Critical Evaluation of the Psychological Health Gain From Orthodontic Treatment. British Journal of Health Psychology;

2007: 12: 17-49.

17. Sudarso ISR. Solusi Penetapan Waktu dan Manajemen Perawatan

Ortodonti Pada Anak Masa Tumbuh-Kembang. Dentika Dental Journal;

2008: 13 : 68-73.

18. Harrison JE, O’Brien KD, Worthington HV. Orthodontic Treatment for Prominent Upper Front Teeth in Children. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2007; Issue 3.


(6)

19. Singh G. Textbook of Orthodontics. 2nd edition. New Delhi, India : Jaypee Brothers Medical Publisher; 2007

20. Rogers D. The Psychology of Adolescence. 2nd edition. 1972

21. Santrok JW. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta : Penerbit Erlangga; 2003

22. Hurlock EB. Adolescent Development. 5th edition. New York : Mcgraw-Hill Book Co; 1980

23. Lemme BH. Development in Adulthood. Boston : Allyn & Bacon; 1995. 24. Mahrita E. Pengembangan Inventori Kepercayaan Diri : Penelitian

Reliabilitas, Validitas, dan Norma Pada Sampel Mahasiswa Berusia 18-27 Tahun. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia; 1997.

25. Piers EV, Herzberg DS, Harris DB. Piers-Harris Children’s Self-Concept Scale (The Way I Feel About My Self). 2nd Edition. Los Angeles : Western Psychological Services.

Available from URL :

http://students.uwsp.edu/slars622/soeportfolio/artifacts/356/Test%20eval.pd f

26. Klages U, Claus N, Wehrbein H, Zentner A. Development of a Questionnaire For Assessment of The Psychosocial Impact of Dental Aesthetics in Young Adults. Europian Journal of Orthodontics; 2006: 28:

103-111. Available from URL :

http://ejo.oxfordjournals.org/content/28/2/103.abstract

27. Supranto J. Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi 6. Jakarta : Erlangga; 2000 28. Gazit-Rappaport T, Haisraeli-Shalish Miri, Gazit E. Psychological Reward

of Orthodontic Treatment in Adult Patients. European Journal of Orthodontics; 2010: 32: 441-446. Available from URL : http://ejo.oxfordjournals.org/content/32/4/441.full.pdf+html

29. Susanti FR. Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Penyesuaian Sosial Siswa Kelas VIII SMP Santa Maria Fatima. Jurnal Psiko-Edukasi; 2008: 6: 21-33.