Analisis Kebangkrutan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score dan Metode Springate berdasarkan Analisis Laporan Keuangan Perusahaan (Studi Kasus PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk., PT. Pan Brothers Tbk., dan PT. Argo Pantes Tbk. Periode 2009

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Analysis of company's financial performance is very important for companies that has gone public. Financial report has become an important part of the report company performance is intended for investors, creditors, suppliers, and employees in order to see whether the company is experiencing losses or have the possibility of bankruptcy

The increasing price of cotton as textile raw materials in 2010 has forced the company to suppress production volume and improve its working capital, it will potentially lead to textile companies to go bankrupt. This research object is the PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk., PT. Pan Brothers Tbk., And PT. Argo Pantes Tbk. The purpose this research is to investigate prediction of bankruptcy from each of companies examined in the last three years. Bankruptcy analysis used here is the Altman Z-Score and Springate.

The final results of this research describes that PT. Sunson textile Manufacturer Tbk. and PT. Argo Pantes Tbk. revealed has the potential to go bankrupt during the period of 2009-2011. While PT. Pan Brothers Tbk. in 2009-2011 by using the Altman Z-score are revealed in a state of gray area. If using method of Springate, PT. Pan Brothers Tbk. otherwise healthy.


(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Analisis kinerja keuangan perusahaan sangatlah penting bagi perusahaan yang telah go public. Laporan keuangan menjadi bagian yang penting dalam laporan kinerja perusahaan bagi para investor, kreditor, pemasok, dan karyawan untuk melihat apakah perusahaan tersebut mengalami kerugian ataupun bisa saja berpotensi untuk bangkrut.

Meningkatnya harga bahan baku tekstil yaitu kapas pada tahun 2010 mengakibatkan perusahaan harus menekan volume produksi dan meningkatkan modal kerjanya, hal ini mengakibatkan perusahaan tekstil akan berpotensi untuk bangkrut. Objek Penelitian ini adalah PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk., PT. Pan Brothers Tbk., dan PT. Argo Pantes Tbk.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prediksi kebangkrutan dari tiga tahun terahkir masing-masing perusahaan. Analisis kebangkrutan yang digunakan adalah dengan metode Altman

Z-Score dan metode Springate.

Hasil ahkir dari penelitian ini menjelaskan bahwa PT. Sunson textile Manufacturer Tbk. dan PT. Argo Pantes Tbk. dinyatakan berpotensi bangkrut pada periode tahun 2011. Sedangankan PT. Pan Brothers Tbk. pada tahun 2009-2011 dinyatakan berada dalam kondisi grey area dengan metode Altman Z-Score. Sedangkan dengan metode Springate PT. Pan Brothers Tbk. dinyatakan sehat.


(3)

vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Kinerja Keuangan Perusahaan ... 7


(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 7

2.2.2 Manfaat Laporan Keuangan ... 8

2.2.3 Tujuan Laporan Keuangan ... 9

2.2.4 Jenis Jenis Laporan Keuangan ... 10

2.3 Analisis Laporan Keuangan ... 11

2.4 Kebangkrutan ... 13

2.4.1 Pengertian Kebangkrutan ... 13

2.4.2 Faktor-Faktor Penyebab Kebangkrutan ... 15

2.5 Metode Altman Z-Score... 18

2.6 Metode Springate ... 19

2.7 Penelitian Terdahulu ... 20

2.8 Kerangaka Berpikir ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Objek Penelitian ... 24

3.2 Jenis Penelitian ... 24

3.3 Populasi dan Sampel ... 25

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 25


(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 27

4.1 Proses dan Hasil Pembahasan Metode Altman Z-Score ... 27

4.1.1 X1 (Working Capital to Total Assets) ... 27

4.1.2 X2 (Retained Earnings to Total Assets) ... 29

4.1.3 X3 (Earning Before Interest and Tax to Total Assets) ... 30

4.1.4 X4 (Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities) ... 32

4.1.5 X5 (Sales to Total Assets) ... 33

4.1.6 Hasil Nilai Z ... 35

4.2 Proses dan Hasil Pembahasan Metode Springate ... 37

4.1.1 A (Working Capital / Total Assets) ... 37

4.1.2 B (Earning Before Interest and Tax to Total Assets) ... 38

4.1.3 C (Earning Before Tax To Current Liabilities) ... 39

4.1.4 D (Sales to Total Assets) ... 40

4.1.5 Hasil Nilai S ... 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 44

5.1 Kesimpulan ... 44

5.2 Saran ... 44


(6)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Working Capital ... 27

Tabel 4. 2 Total Assets ... 28

Tabel 4. 3 Retained Earnings ... 29

Tabel 4.4 Earning Before Interest and Tax... 31

Tabel 4.5 Market Value of Equity ... 32

Tabel 4. 6 Value of Total Liabilities ... 32

Tabel 4.7 Sales ... 34

Tabel 4.8 Hasil Nilai Z ... 35

Tabel 4.9 Earning Before Tax ... 39

Tabel 4.10 Current Liabilities ... 40

Tabel 4.11 Hasil Springate ... 42


(7)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tekstil dan produk tekstil adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Seiring perkembangan zaman, tekstil kini tidak hanya sebagai kebutuhan pokok, tetapi juga merupakan bagian dari gaya hidup (lifestyle) masyarakat di Indonesia. Dengan adanya perkembangan budaya dan perkembangan fashion dunia, maka turut meramaikan trend fashion di Indonesia, di mana berarti memacu perusahaan di Indonesia untuk memproduksi produk tekstil dan garmen yang berkualitas dan beragam.

Produk tekstil dan garmen merupakan salah satu komoditi ekspor unggulan nonmigas Indonesia yang dikirim ke beberapa negara tujuan ekspor seperti negara-negara di Amerika dan Eropa. Namun, terjadinya beberapa fenomena selama perusahaan beroperasi menyebabkan menurunnya pendapatan perusahaan. Pada tahun 2005, pada tahun 2008-2009 terjadi krisis keuangan global yang menyebabkan volume permintaan dari negara tujuan ekspor menurun, dan pada tahun 2010 terjadi kenaikan harga bahan baku tekstil yaitu kapas yang membuat perusahaan harus menekan volume produksi atau menambah modal untuk memenuhi pesanan yang telah disepakati. Hal tersebut telah mengakibatkan terjadinya kesulitan keuangan pada industri ini yang diakibatkan oleh harga bahan baku dan biaya produksi yang semakin meningkat terutama masalah mesin tekstil yang kebanyakan tidak digunakan karena tidak adanya orderan atau pesanan yang datang. Regulasi


(9)

2 Universitas Kristen Maranatha pemerintah di bidang fiskal, moneter dan administrasi serta perjanjian perdagangan semakin memperburuk sektor industri ini. Selain dikarenakan krisis ekonomi yang berkepanjangan, kesulitan yang dialami juga disebabkan oleh dihapusnya kuota ekspor dan produk tekstil serta berbagai perjanjian yang tercantum dalam Free Trade

Agreement (FTA) Asean-Cina.

Melihat fakta-fakta tersebut, dapat terlihat banyak ketidakpastian selama perusahaan beroperasi yang dapat menyebabkan kinerja perusahaan meningkat atau menurun. Kinerja perusahaan yang baik, harus ditingkatkan dan dipertahankan. Sedangkan, jika kinerja perusahaan menurun terus-menerus dan fundamental perusahaan tidak cukup kuat, maka dikhawatirkan perusahaan mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba. Kebangkrutan juga sering disebut likuidasi perusahaan atau penutupan perusahaan atau insolvabilitas. Kebangkrutan sebagai kegagalan didefinisikan dalam beberapa arti (Adnan dan Kurniasih, 2000): yaitu kegagalan ekonomi (economic failure) dan kegagalan keuangan (financial failure).

Perusahaan sangat perlu untuk memprediksi kebangkrutan, salah satunya dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan, baik itu berupa laporan keuangan jangka pendek maupun laporan keuangan jangka panjang. Laporan keuangan yang digunakan untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan suatu perusahaan pada umumnya terdiri dari (Adnan dan Kurniasih, 2000):

1. Laporan Neraca (Balance Sheet), yaitu suatu ringkasan posisi atau keadaan keuangan perusahaan yang menunjukan aktiva, kewajiban dan ekuitas atau modal yang dimiliki perusahaan pada suatu periode tertentu


(10)

3 Universitas Kristen Maranatha 2. Laporan Laba-Rugi (Income Statement), yaitu laporan yang menunjukan

penghasilan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan sehingga mencerminkan perusahaan dalam keadaan laba atau rugi pada periode tertentu

3. Laporan lainnya (laporan yang melengkapi laporan neraca atau laba-rugi), seperti :

 Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang menunjukan sebab terjadinya perubahan jumlah modal suatu perusahaan pada awal dan akhir tahun

 Laporan sumber dan penggunaan dana, yaitu laporan yang menunjukan keperluan dana dan sumbernya.

Laporan keuangan perusahaan tersebut dapat digunakan dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan, salah satu metodenya adalah dengan menggunakan analisis rasio. Dengan menggunakan analisis rasio keuangan kita dapat mengetahui hubungan-hubungan dari posisi tertentu dalam laporan neraca dan laporan laba-rugi, selain itu kita juga dapat melihat sejauh mana kemampuan perusahaan dipandang dari segi likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan pasar. Dalam menganalisis laporan keuangan sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan dan menganalisis dua atau lebih periode dari laporan keuangan tersebut, hal ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui kelemahan-kelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang telah dianggap cukup baik yang juga dapat berguna bagi penentuan penyusunan strategi yang akan dilakukan untuk perusahaan di masa yang akan datang (Munawir, 2002).


(11)

4 Universitas Kristen Maranatha Analisis rasio keuangan juga bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap kebangkrutan pada sebuah perusahaan. Kemampuan dalam memprediksi kebangkrutan dapat memberikan keuntungan bagi pihak investor dan kreditur. Ketika sebuah badan usaha mengajukan pernyataan kebangkrutan, seringkali kreditur kehilangan bagian dari nominal piutang dan bunganya. Bagi investor kebangkrutan akan mempunyai konsekuensi berkurangnya aktivitas atau bahkan kehilangan ekuitas secara keseluruhan. Perusahaan sendiri dalam proses kebangkrutan akan menanggung biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu dengan mengetahui indikator kebangkrutan sejak dini akan ada banyak pihak yang bisa diselamatkan, selain itu untuk menganalisis kebangkrutan perusahaan diperlukan prosedur perhitungan melalui keuangan (Munawir, 2002).

Selain menggunakan analisis rasio, untuk mengetahui kondisi perusahaan apakah sehat atau tidak dapat digunakan analisis diskriminan yang pertama kali dikembangkan oleh Edward I. Altman yang digunakan untuk meramalkan apakah suatu perusahaan akan bangkrut dalam beberapa tahun mendatang. Altman telah mengkombinasikan beberapa rasio menjadi model prediksi dengan teknik statistik, yaitu analisis diskriminan yang dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan 5 variabel yang menghasilkan nilai Z (Z-Score). Z-Score adalah nilai skor yang ditentukan dari tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan (Munawir, 2002).

Gordon L.V. Springate (1978) melakukan penelitian yang serupa untuk menemukan suatu model yang dapat digunakan dalam memprediksi adanya potensi kebangkrutan perusahaan. Gordon L.V. Springate akhirnya menemukan 4 rasio yang dapat digunakan dalam memprediksi adanya potensi kebangkrutan perusahaan.


(12)

5 Universitas Kristen Maranatha Keempat rasio tersebut adalah rasio modal kerja terhadap total aset, rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aset, rasio laba sebelum pajak terhadap total liabilitas lancar, dan rasio total penjualan terhadap total aset. Keempat rasio tersebut dikombinasikan dalam suatu formula yang dirumuskan Gordon L.V. Springate yang selanjutnya terkenal dengan istilah Metode Springate.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa penilaian kinerja perusahaan sangat penting untuk dilakukan. Dalam kaitan ini maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Kebangkrutan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score dan Metode Springate Berdasarkan Analisis Laporan Keuangan Perusahaan (Studi Kasus PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk. , PT. Pan Brothers Tbk. , dan PT. Argo Pantes Tbk.

Periode 2009-2011)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kondisi PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk., PT. Pan Brothers Tbk., dan PT. Argo Pantes Tbk. dilihat dari metode Altman

Z-Score?

2. Bagaimana kondisi PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk., PT. Pan Brothers Tbk., dan PT. Argo Pantes Tbk. dilihat dari metode Springate? 3. Bagaimana perbandingan hasil analisis kebangkrutan metode Altman


(13)

6 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk. , PT. Pan Brothers Tbk., dan PT. Argo Pantes Tbk. dilihat dari metode Altman Z-Score dan metode Springate.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat memberi kontribusi yang baik bagi perusahaan dalam proses menilai kinerja pada aspek keuangan perusahaan dan dalam menentukan kebijakan mengenai kelangsungan kehidupan perusahaan yang digunakan untuk mendeteksi sedini mungkin adanya potensi kebangkrutan.

2. Bagi Universitas

a. Sebagai tambahan informasi dan wawasan bagi mahasiswa. b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian mahasiswa lainnya. 3. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini peneliti bertujuan untuk dapat mengembangkan dan mengaplikasikan teori-teori manajemen keuangan, khususnya bidang analisis keuangan model Z-Score dan Springate yang didapatkan selama masa penelitian.


(14)

44 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Metode Altman Z-Score dan Springate dapat memprediksi keadaan perusahaan manufaktur di Indonesia. Melihat hasil perhitungan yang ada, 2 dari 3 perusahaan yang diteliti dinyatakan berpotensi untuk bangkrut yaitu, PT. Sunson textile Manufacture dan PT. Argo Pantes. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan. Beberapa masalah yang ada ialah terjadinya penurunan aset lancar setiap tahunnya. Hal ini mengakibatkan perusahaan sangat sulit untuk melunasi kewajibannya. Selain itu, kerugian yang dialami kedua perusahaan ini sangat besar setiap tahunnya, sehingga perusahaan sangat sulit untuk berkembang. Faktor lainnya adalah menurunnya penjualan perusahaan tiap tahunnya, hal ini mengakibatkan perusahaan tidak dapat memutar balik modalnya sehingga menghasilkan liabilitas yang besar. Sedangkan untuk PT. Pan Brothers dinyatakan berada dalam kondisi grey area dalam metode

Z-Score, dan dinyatakan sehat dalam metode Springate. Perusahaan ini sangat baik

dalam mengelola keuangannya dari tahun ke tahun. Hal ini ditunjukan dari kemampuan perusahaan dalam meningkatkan asetnya dan mengontrol kewajibannya agar tidak terjadi penurunan pada nilai variabel kebangkrutan.

5.2 Saran

Dalam variabel yang digunakan dengan model Altman memerlukan perhatian yang serius khususnya dari pihak intern perusahaan. Berdasarkan kesimpulan di atas


(15)

45 Universitas Kristen Maranatha maka sebaiknya pihak manajemen perusahaan lebih berhati-hati dalam hal manajemen asetnya jangan sampai arus modal kerja yang dihasilkan menjadi negatif. Biaya-biaya operasional perusahaan juga perlu diperhatikan penggunaannya agar lebih efisien jangan sampai lebih besar daripada pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan.

Berdasarkan analisis kebangkrutan PT. Sunson textile Manufacture dan PT. Argo Pantes harus dapat lebih mengontrol akan kewajibannya agar tidak terjadi penurunan pada nilai variabel kebangkrutan, penurunan pada variabel - variabel kebangkrutan yang terjadi pada periode 2009-2011 dikarenakan peningkatan kewajiban yang tidak diiringi dengan peningkatan pada kinerja perusahaan. Struktur modal kedua perusahaan tersebut juga harus diperbaik lagi, mengingat banyaknya kerugian yang dialami perusahaan dan membengkaknya biaya operasional perusahaan seperti biaya penjualan barang.


(16)

46 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M.A dan Kurniasih. 2000. Analisis Tingkat Kesehatan Perusahaan Untuk Memprediksi Potensi Kebangkrutan Dengan Pendekatan Altman, JAAI volume 4 no 2.

S. Munawir. 2002. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Revisi. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Hastuti, Theresia. 2005. Hubungan Antara GCG dan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan, Simposium Nasional Akuntasi VII.

Muslich, Mohammad. 2008. Manajemen Keuangan Modern (Analisis, Perencanaan, dan Kebijaksanaan), Bumi Aksara, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial, Refika Aditama, Jakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung.

Supardi. 2003. Validitas Penggunaan Z-Score Altman Untuk Menilai Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Go-Public di Bursa Efek Jakarta, Dalam Kompak No.7

http://www.idx.co.id/ www.panbrotherstbk.com/ www.argo.co.id


(1)

Analisis rasio keuangan juga bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap kebangkrutan pada sebuah perusahaan. Kemampuan dalam memprediksi kebangkrutan dapat memberikan keuntungan bagi pihak investor dan kreditur. Ketika sebuah badan usaha mengajukan pernyataan kebangkrutan, seringkali kreditur kehilangan bagian dari nominal piutang dan bunganya. Bagi investor kebangkrutan akan mempunyai konsekuensi berkurangnya aktivitas atau bahkan kehilangan ekuitas secara keseluruhan. Perusahaan sendiri dalam proses kebangkrutan akan menanggung biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu dengan mengetahui indikator kebangkrutan sejak dini akan ada banyak pihak yang bisa diselamatkan, selain itu untuk menganalisis kebangkrutan perusahaan diperlukan prosedur perhitungan melalui keuangan (Munawir, 2002).

Selain menggunakan analisis rasio, untuk mengetahui kondisi perusahaan apakah sehat atau tidak dapat digunakan analisis diskriminan yang pertama kali dikembangkan oleh Edward I. Altman yang digunakan untuk meramalkan apakah suatu perusahaan akan bangkrut dalam beberapa tahun mendatang. Altman telah mengkombinasikan beberapa rasio menjadi model prediksi dengan teknik statistik, yaitu analisis diskriminan yang dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan 5 variabel yang menghasilkan nilai Z (Z-Score). Z-Score adalah nilai skor yang ditentukan dari tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan (Munawir, 2002).

Gordon L.V. Springate (1978) melakukan penelitian yang serupa untuk menemukan suatu model yang dapat digunakan dalam memprediksi adanya potensi kebangkrutan perusahaan. Gordon L.V. Springate akhirnya menemukan 4 rasio yang dapat digunakan dalam memprediksi adanya potensi kebangkrutan perusahaan.


(2)

Keempat rasio tersebut adalah rasio modal kerja terhadap total aset, rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aset, rasio laba sebelum pajak terhadap total liabilitas lancar, dan rasio total penjualan terhadap total aset. Keempat rasio tersebut dikombinasikan dalam suatu formula yang dirumuskan Gordon L.V. Springate yang selanjutnya terkenal dengan istilah Metode Springate.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa penilaian kinerja perusahaan sangat penting untuk dilakukan. Dalam kaitan ini maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Kebangkrutan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score dan Metode Springate Berdasarkan Analisis Laporan Keuangan Perusahaan (Studi Kasus PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk. , PT. Pan Brothers Tbk. , dan PT. Argo Pantes Tbk.

Periode 2009-2011)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kondisi PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk., PT. Pan Brothers Tbk., dan PT. Argo Pantes Tbk. dilihat dari metode Altman

Z-Score?

2. Bagaimana kondisi PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk., PT. Pan Brothers Tbk., dan PT. Argo Pantes Tbk. dilihat dari metode Springate? 3. Bagaimana perbandingan hasil analisis kebangkrutan metode Altman


(3)

Z-1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk. , PT. Pan Brothers Tbk., dan PT. Argo Pantes Tbk. dilihat dari metode Altman Z-Score dan metode Springate.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat memberi kontribusi yang baik bagi perusahaan dalam proses menilai kinerja pada aspek keuangan perusahaan dan dalam menentukan kebijakan mengenai kelangsungan kehidupan perusahaan yang digunakan untuk mendeteksi sedini mungkin adanya potensi kebangkrutan.

2. Bagi Universitas

a. Sebagai tambahan informasi dan wawasan bagi mahasiswa. b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian mahasiswa lainnya. 3. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini peneliti bertujuan untuk dapat mengembangkan dan mengaplikasikan teori-teori manajemen keuangan, khususnya bidang analisis keuangan model Z-Score dan Springate yang didapatkan selama masa penelitian.


(4)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Metode Altman Z-Score dan Springate dapat memprediksi keadaan perusahaan manufaktur di Indonesia. Melihat hasil perhitungan yang ada, 2 dari 3 perusahaan yang diteliti dinyatakan berpotensi untuk bangkrut yaitu, PT. Sunson textile Manufacture dan PT. Argo Pantes. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan. Beberapa masalah yang ada ialah terjadinya penurunan aset lancar setiap tahunnya. Hal ini mengakibatkan perusahaan sangat sulit untuk melunasi kewajibannya. Selain itu, kerugian yang dialami kedua perusahaan ini sangat besar setiap tahunnya, sehingga perusahaan sangat sulit untuk berkembang. Faktor lainnya adalah menurunnya penjualan perusahaan tiap tahunnya, hal ini mengakibatkan perusahaan tidak dapat memutar balik modalnya sehingga menghasilkan liabilitas yang besar. Sedangkan untuk PT. Pan Brothers dinyatakan berada dalam kondisi grey area dalam metode

Z-Score, dan dinyatakan sehat dalam metode Springate. Perusahaan ini sangat baik

dalam mengelola keuangannya dari tahun ke tahun. Hal ini ditunjukan dari kemampuan perusahaan dalam meningkatkan asetnya dan mengontrol kewajibannya agar tidak terjadi penurunan pada nilai variabel kebangkrutan.


(5)

maka sebaiknya pihak manajemen perusahaan lebih berhati-hati dalam hal manajemen asetnya jangan sampai arus modal kerja yang dihasilkan menjadi negatif. Biaya-biaya operasional perusahaan juga perlu diperhatikan penggunaannya agar lebih efisien jangan sampai lebih besar daripada pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan.

Berdasarkan analisis kebangkrutan PT. Sunson textile Manufacture dan PT. Argo Pantes harus dapat lebih mengontrol akan kewajibannya agar tidak terjadi penurunan pada nilai variabel kebangkrutan, penurunan pada variabel - variabel kebangkrutan yang terjadi pada periode 2009-2011 dikarenakan peningkatan kewajiban yang tidak diiringi dengan peningkatan pada kinerja perusahaan. Struktur modal kedua perusahaan tersebut juga harus diperbaik lagi, mengingat banyaknya kerugian yang dialami perusahaan dan membengkaknya biaya operasional perusahaan seperti biaya penjualan barang.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M.A dan Kurniasih. 2000. Analisis Tingkat Kesehatan Perusahaan Untuk Memprediksi Potensi Kebangkrutan Dengan Pendekatan Altman, JAAI volume 4 no 2.

S. Munawir. 2002. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Revisi. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Hastuti, Theresia. 2005. Hubungan Antara GCG dan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan, Simposium Nasional Akuntasi VII.

Muslich, Mohammad. 2008. Manajemen Keuangan Modern (Analisis, Perencanaan, dan Kebijaksanaan), Bumi Aksara, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial, Refika Aditama, Jakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung.

Supardi. 2003. Validitas Penggunaan Z-Score Altman Untuk Menilai Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Go-Public di Bursa Efek Jakarta, Dalam Kompak No.7

http://www.idx.co.id/ www.panbrotherstbk.com/ www.argo.co.id


Dokumen yang terkait

Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan Analisa Model Z-Score Altman Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel)

3 51 79

Analisis Rasio Keuangan dengan Metode Altman Z-Score Untuk Mengukur Kebangkrutan Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

5 96 95

Analisis Keuangan PT. Perkebunan Nusantara III Menggunakan Analisis Metode Z-Score dan Economic Value Added (EVA)

11 82 84

Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Menggunakan Metode Altman Z-Score (Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverage yang Listed di BEI)

0 3 18

Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Menggunakan Metode Altman Z-Score (Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverage yang Listed di BEI)

0 10 18

Analisis Kebangkrutan dengan Menggunakan Metode Altman Z-score Springate dan Zmijewski pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015

0 0 5

Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan Analisa Model Z-Score Altman Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel)

0 0 11

Analisis Laporan Keuangan untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaaan dengan Membandingkan Model Altman Z-Score dan Model Springate pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 11

Analisis Laporan Keuangan untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaaan dengan Membandingkan Model Altman Z-Score dan Model Springate pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan - Analisis Laporan Keuangan untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaaan dengan Membandingkan Model Altman Z-Score dan Model Springate pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang T

0 0 35