PERANAN ABRI SEBAGAI KEKUATAN SOSIAL POLITIK PADA MASA ORDE BARU.

PERANAN ABRI SEBAGAI KEKUATAN SOSIAL POLITIK
PADA MASA ORDE BARU

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagai Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

NURUL AMALIA
NIM. 3103321042

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK
NURUL AMALIA. NIM. 3103321042. PERANAN ABRI SEBAGAI KEKUATAN SOSIAL

POLITIK PADA MASA ORDE BARU
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang sejarah terbentuknya ABRI.
Untuk mengetahui latar belakang terbentuknya dwifungsi ABRI. Untuk mengetahui peranan
ABRI sebagai kekuatan social politik di masa Orde Baru. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Desember 2013 sampai Januari 2014. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kepustakaan (library risearch)
Saat ini ABRI mempunyai peran penting dalam upaya mempertahankan kemerdekaan.
Dalam perjalanan ABRI ternyata tidak hanya menjalankan peranan dalam mempertahankan
kemerdekaan dan sekaligus mempertahankan negara Republik Indonesia. Dengan adanya
penahanan Presiden Soekarno dan wakil presiden Moh.Hatta oleh pihak belanda pada tahun
1949. Maka pengendalian pemerintahan sipil dilakukan oleh pihak ABRI. Sejak ini ABRI tidak
hanya berperan sebagai lembaga yang bertugas di bidang kemiliteran saja tetapi sudah
memasuki tugas sipil.
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh Sejarah perkembangan ABRI
berawal dari lahirnya Badan Keamanan Rakyat (BKR) tanggal 22 Agustus 1945. Kemudian
menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada tanggal 5 Oktober 1945, diubah lagi namanya
menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Tanggal 26 Januari 1946, TKR diubah menjadi Tentara
Republik Indonesia (TRI) dan tanggal 3 Juni 1947 TRI diubah menjadi Tentara Nasional
Indonesia (TNI). Istilah ABRI lahir ketika penyatuan angkatan-angkatan dan kepolisian kedalam
satu wadah melalui sebuah Surat Keputusan Presiden No. 225/Plt Tahun 1962. Dwifungsi ABRI

diawali dengan banyaknya kekosongan dalam pemerintahan sipil pasca proklamasi
kemerdekaan, sehingga dari inisiatif para pemimpin militer pada saat itu diusulkan untuk diisi
oleh golongan militer. Kemudian rapuhnya pemerintahan sipil dibawah Presiden Soekarno dalam
menyikapi perubahan cara pandang golongan militer sehingga terjadi ketidaksesuaian pendapat
antara golongan pemerintah dengan golongan militer.

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil’alamin, segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Sang Khalik
ALLAH SWT, Sang Maha Pencipta, yang telah memberikan seluruh rahmat dan karuniaNya
yang begitu besar kepada saya sehingga dengan keterbatasan yang dimiliki dapat menyelesaikan
skripsi ini. Serta juga shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan para sahabat yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan serta dengan mengharapkan syafaat-Nya kelak dikemudian hari, amin
ya robbal’alamin.
Penulisan skripsi ini merupakan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan. Dalam penyelesaian skripsi ini penulis telah banyak mendapat
dorongan, bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.


Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya

2.

Dr. H. Restu, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan beserta
jajarannya.

3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ibu Ketua Jurusan dan Ibu Dra. Hafnita S.D. Lubis,
M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan.
4.

Bapak Pristi Suhendro lukitoyo,S.Hum.M.Si selaku Pembimbing Akademik (PA) dan
penguji utama yang telah banyak membimbing dan memberi masukan kepada penulis
selama mengikuti studi.

5.

Bapak Drs.Ponirin,M.si selaku dosen Pembimbing Skripsi (PS) selaku dosen pembimbing
skripsi, yang meluangkan waktu nya untuk memberi saran ,masukan kepada penulis


6.

Para penguji Ibu, Dra. Hafnita S.D. Lubis, M.Si dan Bapak Drs.Yushar Tanjung M.Si selaku
para penguji yang telah memberi banyak saran dalam memperbaiki dalam penyusunan
perbaikan skripsi, serta seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah UNIMED
yang telah membuka cakrawala pengetahuan sekaligus mendedikasi melalui proses belajar
mengajar selama beberapa tahun saya ucapkan terima kasih atas bimbingannya.

7.

Seluruh Staf/Pegawai di jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan yang telah banyak memberikan bantuan kepada Penulis selama menjalani
administrasi hingga penulisan skripsi ini.

8.

Seluruh Staf/Pegawai di Pusat Studi Sejarah Dan Ilmu-Ilmu Sosial Lembaga Penelitian
Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis berupa
buku-buku dan informasi hingga selesai penulisaan skripsi ini.


9.

Rekan-rekan di jurusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Medan,Khususnya Ekstensi
angkatan tahun 2010

yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.
Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenan memberi masukan dan arahan yang
konstruktif dalam penulisan skripsi ini sejak awal sampai pada tahap ujian akhir sehingga
penulisan skripsi ini menjadi lebih sempurna dan terarah. Penulis berharap semoga semua
bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari
ALLAH SWT agar selalu dilimpahkan kebaikan, kesehatan, kesejahteraan dan rezeki kepada
kita semua di setiap gerak dan langkah dalam lindungan ALLAH SWT.
Teristimewa Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta,
Suharjo.Bsc dan Ir Umi Salamah. Terima kasih telah memberikan cinta, kasih sayang, doa,
dukungan serta bantuan moril, spiritual, dan materil mulai dari kelahiran saya hingga tiada
akhirnya, pengorbanan yang tidak ternilai dengan apapun tidak akan dapat terbalaskan sampai
kapanpun. Serta tidak lupa Penulis ucapkan salam sayang selamanya kepada adik Sopi Yani

Zulmi. Kepada Uak H. Azhar Nasution dan Hj.Nur’aini juga kakak dr Sri rani Syahputri
Nasution, Ainul Mardiah Nasution , SH. Terima kasih telah memberikan doa dan dukungannya.
Terima Kasih juga kepada para sahabat-sahabat ku : M.Ihsan Nst, Risa, Aldi, Ammar,
Lili, Nirwana, Fahrunnisya, Azlisa, Yosi, Rita, Hartini, Nazla, dan juga sahabat-sahabat di PLLT
2013 di SMP Panca Jaya Galang serta seluruh sahabat terkasih.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan kepada Bapak dan Ibu guru di Sekolah dahulu
yaitu : SD Dr Cipto Mangun Kusumo, SMP Dr Cipto Mangun Kusumo, dan SMA Negeri 1
Bandar. Serta seluruh sahabat-sahabat di sekolah mulai dari SD, SMP, DAN SMA.

Akhir kata, atas segala perhatian yang telah diberikan untuk hasil karya ini, sekali lagi
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga hasil karya ini sedikit banyak
juga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Februari 2014
Penulis,

Nurul Amalia
Nim. 3103321042

DAFTAR ISI

ABSTRAK

.................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI
BAB I

.................................................................................................... iv

PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 3
C. Perumusan Masalah .................................................................... 3
D. Tujuan Kegiatan ........................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 5

A. Kajian Konseptual ..................................................................... 5
1. Peranan ABRI sebagai Kekuatan Sosial Politik .................. 5
B. Kerangka Berfikir ...................................................................... 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 11
A. Metode Penelitian ...................................................................... 11
B. Sumber Data .............................................................................. 11
C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 12
D. Teknik Menganalisis Data ......................................................... 13

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 15
A. Latar Belakang Sejarah Terbentuknya ABRI ............................ 15
1. Pembentukan Tentara Nasional ........................................... 26
2. Badan Keamanan Rakyat (BKR) ......................................... 27
B. Latar Belakang Terbentuknya Dwifungsi ABRI ........................ 29
1. Periode Revolusioner, Agutus 1945, Desember 1949

Penetapan Dwifungsi

................................... 29

2. Periode Demokrasi Liberal 1950-1957

Pengekangan Dwifungsi

...............................35

3. Transisi dari Demokrasi Liberal Terpimpin, 1957 – 1959
Mendapatkan Kembali Dwifungsi

...............................40

4. Fase Demokrasi Terpimpin 1959-1969 Dwifungsi
Nasution Dalam Praktek

...............................44


5. Masa Orde Baru sejak 1965-1997 Dominasi Dwfungsi ...50
C. Peranan ABRI sebagai Kekuatan Sosial Politik di Masa Orde
Baru

...............................57

1. Peranan Fraksi ABRI di Dewan Perwakilan Rakyat .......57
2. Peran ABRI sebagai Dinamisator dan Stabilisator ..........60
3. Peran ABRI dalam mengembangkan Demokrasi
Pancasila

...............................62

4. Peranan Sebagai Wakil Golongan Karya ABRI
Sekaligus Wakil Rakyat

...............................64

5. Peran ABRI dalam Pemilihan Umum .............................67
BAB V


KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................70
A. Kesimpulan ............................................................................70
B. Saran ......................................................................................71

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Sejarah perkembangan ABRI berawal dari lahirnya Badan Keamanan Rakyat (BKR)
tanggal 22 Agustus 1945. Kemudian menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada
tanggal 5 Oktober 1945, diubah lagi namanya menjadi Tentara Keselamatan Rakyat.
Tanggal 26 Januari 1946, TKR diubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dan
tanggal 3 Juni 1947 TRI diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Istilah ABRI
lahir ketika penyatuan angkatan-angkatan dan kepolisian kedalam satu wadah melalui
sebuah Surat Keputusan Presiden No. 225/Plt Tahun 1962.
2. Dwifungsi ABRI diawali dengan banyaknya kekosongan dalam pemerintahan sipil pasca
proklamasi kemerdekaan, sehingga dari inisiatif para pemimpin militer pada saat itu
diusulkan untuk diisi oleh golongan militer. Kemudian rapuhnya pemerintahan sipil
dibawah Presiden Soekarno dalam menyikapi perubahan cara pandang golongan militer
sehingga terjadi ketidaksesuaian pendapat antara golongan pemerintah dengan golongan
militer. Puncaknya pada masa Orde Baru, peran tersebut mendapat legitimasi dan
legalisasi menjadi pedoman dan langkah bagi militer untuk terjun dalam bidang diluar
militer seperti ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.
3. Peran sosial politik ABRI salah satunya dalam bidang ideologi adalah dengan
memasyarakatkan pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (P-4). Namun
peranan tersebut tidak seluruhnya diamalkan dan dijalankan oleh semua prajurit ABRI.

Namun sebagian tidak mendapatkan kesempatan yang lebih maupun hanya menjalankan
tugas seharihari sebagai seorang prajurit yang patuh pada atasan.

B. Saran
1. Peran ABRI Sebagai Kekuatan Sosial Politik pada Masa Orde Baru (1966-1997). Bagi
para mahasiswa diharapkan dapat menjadi tumpuan dalam mengontrol jalannya reformasi
yang sedang digalakkan ditubuh ABRI sehingga menempatkan golongan militer pada
peran dan fungsinya sebagaimana mestinya yaitu mengawal bangsa dan negara
mewujudkan reformasi total dan mempertehankan keamanan negara.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, B.R.O.G, 1945. Some Aspects of Indonesian Politics under the Japanase Occupation.
Albert C Waldack dan Li Col John B Hasemen (1981. Dwifungsi the Indonesian army in civil
Affairs Military Review
Ali Murtopo.1974. Strategi Politik Nasional, Jakarta; Yayasan Proklamasi
Nasution. 1963. Tentara Nasional Indonesia, Pustaka Militer Bandung-Jakarta
Brigjen TNI (Purn) ASS. Tambunan .1985. Fungsi Sosial Politik ABRI . Bandung: Binacipta
Buttow, R.C. 1954. Japan’s Decision to Surrender, Stanford University Press.
David Jenkins. 1983. The Evolution of Indonesian Army doctrinal thinking the Concept of
Dwifungsi. Southeast Asian Journal of Social Science. Vol. 11.
Ensiklopedia. 1973. Populer Politik Pembangunan Pancasila, Jakarta: Yayasan Cipta Loka
Caraka.
Muhaimin, Yahya. 1982. Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia, Gajah Mada,
University Press.
Departemen Pertahanan Keamanan.1982. Buku Angkatan Republik Indonesia tentang Dwi
Fungsi ABRI .
Hendri Supriyatmono. 1994. Dwifungsi ABRI dan Kontribusi Kearah Reformasi Politik.
Yogyakarta: Sebelas Maret University Press
:
Naustion,A.H.1979.Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia.Bandung: Angkasa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1986. Indonesia Merdeka. PT. Citra Lamtoro Gung
Persada : Jakarta
HJ. Benda, 1958. Kebijakan Jepang terhadap Kaum Muslim Indonesia, The Crescent and the
Rissing Sun, W. Van Hoeve, Den Haag dan Bandung.
Menteri/Sekretaris Negara Republik Indonesia.1974- 1975. 30 Tahun Nasution. A.H.1998.
Jederal Tanpa Pasukan Politisi tanpa Partai.GrafitiPers:Jakarta.
Rosady, M. 1964. Riwayat Pemberontakan PETA, Majalah Sejarah Militer Angkatan Darat,
Majalah Berkala yang diterbitkan oleh Pusat Sejarah Angkatan Darat Bandung.
G. Mc. Turnan Kahin. And Revolution in Indonesia, Cornell University Press, 1952.

G.J Pauker. 1962. dalam JJ. Jhonson. (ed) The Role of the militer in Indonesia, Princeton
University Press.
Nugroho Notosusanto. 1968. Pertempuran Surabaya, Edisi Kedua. SBP, Jakarta.
R. Pirngadie, Revolution, 1966. Political Stability and the Army in Indonesia, Makalah untuk
Educational Center of Asia, Manila
Soebijono & A.S.S. Tambunan.1995. Dwifungsi ABRI: Yogyakarata
Soebijono. 1993. Perkembangan dan Perannya dalam Kehidupan Politik di Indonesia.
Jogyjakarta: Gajah Mada University Press.
Sjahrir, S. 1949. Out of Exlie, New York
Said Salim. 1991. Genesis of power : General Sudirman and the Indonesian Militeri in Politic.
Singapure: Institute of Southeast Asian Studies.
Syamsudin, Helius.2007. Metodologi Sejarah. Ombak:Yogyakarta
Sulastomo.2008.Transisi Orde lama ke Orde Baru. Jakarta
Soekanto Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta
Kartodirjdo Sartono.1976. Sejarah Nasional Indonesia. Departemen Pendidikan Kebudayaan.
Garis Besar Haluan Negara. 1990. Jakarta: Bumi Aksara
Tri Ubaya Cakti 1966. SESKOAD Doktrin Perjuangan TNI. Jakarta: Angkatan Darat