KEBERADAAN MUSIK EMO ( STUDI TERHADAP EKSISTENSI DAN PERKEMBANGANNYA ).

KEBERADAAN MUSIK EMO ( STUDI TERHADAP EKSISTENSI DAN
PERKEMBANGANNYA )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

FADLI AFFANDI
NIM 071222510146

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

ABSTRAK
FADLI AFFANDI, NIM 071222510146, Keberadaan Komunitas Musik Emo
Di Kota Medan (Studi Terhadap Eksistensi dan Perkembangannya) Jurusan

Sendratasik, Program Studi Pendidikan Seni Musik, Universitas Negeri
Medan 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perkembangan dan Keberadaan Musik
Emo di kota Medan.

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif yang
dimana data tersebut di teliti melalui wawancara, pengumpulan data, dalam
bentuk buku, karya tulis ilmiah maupun elektronik yang bahan materinya
berdasarkan topik dari penelitian. Penelitian ini memilih lokasi di Gedung
Pertunjukan Aek Mual di jalan Setia Budi Medan. Populasi yang diambil dalam
penelitian ini adalah pelaku musik dan penikmat dalam Komunitas Musik Emo
serta informan yang berhubungan untuk menjadi kajian dalam penelitian ini.

Setelah analisis dilakukan, ditemukan hasil bahwa Perkembangan musik Emo di
kota Medan di mulai dari tahun 2000an dikarenakan musik yang sangat
mendominasi di kota Medan adalah musik rock dan Keberadaan musik Emo
dalam komunitas Musik Emo di kota Medan benar-benar ada dan masih aktif
sampai saat ini, komunitas ini selalu mengadakan acara rutinan sebulan sekali.
Dalam hal ini ketua dari komunitas diambil sebagai sampel penelitian untuk
skripsi ini dikarenakan beliau adalah orang yang paling senior dan berpengaruh

pada perkembangan musik emo di kota medan.

Kata Kunci : Keberadaan Komunitas Emo

i

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................

i

KATA PENGANTAR .........................................................................

ii

DAFTAR ISI ......................................................................................

i


LAMPIRAN .......................................................................................

vii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................

1

B. Identifikasi Masalah..............................................................

6

C. Pembatasan Masalah ............................................................

7


D. Perumusan Masalah..............................................................

8

E. Tujuan Penelitian ..................................................................

9

F. Manfaat Penelitian ................................................................

10

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL

11

A. Landasan Teoritis ................................................................

11


1. Pengertian Keberadaan ................................................

12

2. Pengertian Perkembangan...............................................

12

3. Pengertian Komunitas ..................................................

13

4. Pengertian Musik Blues ................................................

14

B. Kerangka Konseptual ..........................................................

16


BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................

17

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..............................................

18

B. Populasi dan Sampel ............................................................

19

1. Populasi ............................................................................

19

2. Sampel ..............................................................................

19


C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................

20

D. Teknik Analisa Data ............................................................

23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................

24

A. Perkembangan dan Keberadaan Musik Emo di Kota Medan

24

B. Respon masyarakat terhadap komunitas Musik Emo
Di Kota Medan .....................................................................

iv


36

C.Kendala yang di hadapi komunitas Musik Emo
Di kota Medan .........................................................................

43

BAB V PENUTUP .............................................................................

45

A. Kesimpulan...........................................................................

45

B. Saran .....................................................................................

46


DAFTAR PUSTAKA .........................................................................

47

LAMPIRAN FOTO ...........................................................................

50

v

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Pertunjukan Musik Emo di Kota Medan........................ 38
Gambar 4.2 Style Komunitas Musik Emo ........................................ 39
Gambar 4.3 Perform Band Missin’ Envy.......................................... 41
Gambar 4.4 Studio Musik JG 411 medan ......................................... 42
Gambar 4.5 Komunitas Musik Emo di Gedung Aek Mual ................ 45

LAMPIRAN FOTO


Halaman

Foto 1 : Penampilan Band Missin’ Envy .......................................... 51

Foto 2: Personil Missin’ Envy ........................................................ 51

Foto 3: Penampilan Band Missin’ Envy .......................................... 52

Foto 4: Penampilan Band Missin’ Envy .......................................... 52

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aliran musik Emo merupakan sub aliran dan musil punk rock yang
tentunya tidak terlepas dari pengaruh perkembangan musik yang sangat
fenomenal di dunia yaitu musik rock. Hal ini bisa memberi arti bahwa musik
adalah elemen budaya yang juga selalu berkembang di luar kebudayaan itu
sendiri. Dan kutipan yang di ambil dari terjemahan buku “The Music-Culture as a
World of Music” dalam World of Music: An Introduction to the Music of the

Word’s Peoples, oleh: Jeff Tinton, James T.Koetting, David McAlester, David B.
Reck dan Mark Slobin, bahwa musik adalah suatu hal yang mengalir, ia
merupakan elemen kebudayaan yang dinamis, dan ia dapat berubah dan
beradaptasi terhadap ekspresi dan emosi manusia. Ide atau gagasan tentang musik,
organisasi sosial musik, repertoar, serta kebudayaan material musik berbeda dan
satu kebudayaan musik ke kebudayaan musik yang lain. Dapat disimpulkan
bahwa musik dapat berkembang dan melahirkan genre-genre baru yang saling
berkaitan. Seperti halnya yang terjadi pada musik rock yang sudah benjaya di era
60-an dan kemudian berkembang. Hal ini terbukti dengan lahirnya genre-genre
baru dari musik rock, mulai dari pop rock; hard rock; psycadelic rock; classic
rock; new classic rock; modern rock; dan progressive rock. Lahirnya musik rock
memiliki peranan penting terhadap munculnya aliran-aliran musik yang
berkarakter keras seperti pada karakter musik rock, salah satunya ialah musik

punk rock yang berkembang di era 70-an. Aliran musik punk rock ini di pelopori
oleh grup musik The clash, dan pada tahun 80-an lahirlah band punk rock sex
pistols yang menjadi icon band punk rock. Kemudian musik punk rock tersebut
juga berkembang dan melahirkan aliran-aliran musik punk rock yang lebih
ekstrim lagi seperti punk hardcore, punk melodic, emo dan sebagainya. Dimana
masing-masing aliran tersebut memiliki ciri khas yang dapat membedakan antara
satu dan lainnya tanpa menghilangkan ke khasan yang ada pada musik punk rock
itu sendiri.
Emo identik dengan musik yang berlirik puitis, melankolis, berarti dalam,
mengandung banyak kemarahan dan kesedihan tentang kematian, keinginan untuk
bunuh diri, ditinggal kekasih, hidup yang susah atau tentang keluarga yang broken
home. Lirik-lirik tadi biasanya disuarakan dengan teriakan yang keras, yang
menggambarkan kesedihan mereka. Band-band emo banyak menggunakan suara
suara gitar yang kompleks dalam lagu mereka, namun tidak jarang hanya
menggunakan gitar akustik saja. Dibanding musik punk, musik emo seringkali
lebih soft dan lambat. Ciri khas dari aliran ini yaitu teriakan atau screaming yang
keras dan vokalisnya untuk lebih mendapatkan soul emosional dan lagu yang
mereka bawakan.
Munculnya musik emo ternyata mampu menarik perhatian para penikmat
musik di seluruh dunia hingga sampai ke Indonesia. Tentunya dalam hal ini media
massa lah yang sangat berperan penting terhadap perkembangan musik ini hingga
bisa diterima masyarakat di Indonesia khususnya.

Sedangkan perkembangan musik emo di Medan dimulai dari munculnya
kelompok musik yang beraliran emo yang muncul di acara-acara musik sejak
tahun 2005. Diantaranya adalah kelompok band emo yang berasal dari medan
seperti Republik, Loveheaters, Missin’ Envy, dan lain sebagainya. Seiring
perkembangan waktu, semakin banyak bermunculan kelompok-kelompok musik
yang beraliran emo yang kebanyakan dimainkan oleh remaja yang masih duduk di
bangku sekolah sampai mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya remajaremaja yang menggunakan gaya atau dandanan ala musisi emo seperti, rambut
belah pinggir dan poninya agak panjang, celana jeans kuncup yang lebar di bagian
paha, sepatu kets, baju berukuran nge-pas dengan badan dan boxer (sejenis celana
pendek yang di kenakan sebagai pakaian dalam) yang sedikit dinampakkan di
pinggang, sampai dengan celak mata yang memberikan kesan kelam dan keputus
asaan. Selain itu juga banyak band-band emo yang tampil di acara-acara PENSI
(Pentas Seni) di sekolah-sekolah menegah umum di Medan yang notabene bandband tersebut beranggotakan siswa-siswi dari sekolah itu sendiri.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana
perkembangan muik emo di kota Medan khususnya. Yang kemudian akan penulis
tuliskan ke dalam sebuah skripsi dengan judul “Keberadaan Komunitas Musik
Emo Di Kota Medan ( Studi Terhadap Eksistensi dan Perkembangannya)”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan
menjadi terarah serta masalah yang di bahas tidak terlalu luas. Hal ini sejalan
dengan pendapat Ali (1984:49) bahwa :
“ untuk kepentingan karya ilmiah, sesuatu yang perlu di perhatikan adalah
masalah penelitian sedapat mungkin diusahakan tidak terlalu luas. Masalah yang
luas akan menghasilkan analisis yang sempit dan sebaliknya jika ruang lingkup
yang dipersempit maka dapat diharapkan analisis secara luas.”

Sesuai pendapat tersebut dan dari uraian yang terdapat pada latar belakang
masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat di identifikasikan sebagai
berikut:
1. Bagaimana keberadaan Komunitas musik Emo di kota Medan?
2. Bagaimana respon atau persepsi masyarakat di luar komunitas musik Emo
terhadap musik Emo itu sendiri di kota Medan?
3. Bagaimana perkembangan musik Emo yang terjadi di kota Medan?
4. Dapatkah keberadaan musik Emo diterima oleh seluruh lapisan
masyarakat di kota Medan?
5. Apa kendala yang di hadapi dalam Komunitas musik Emo di kota Medan?
6. Bagaimana bentuk, karakteristik musik Emo di kota Medan?

C. PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah ialah usaha untuk menetapkan batasan masalah yang
akan di teliti. Batasan masalah ini berguna untuk mengidentifikasikan faktor mana

saja yang termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian dan faktor mana yang
tidak termasuk dalam ruang lingkup penelitian.
Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat
cakupan, ketebatasan waktu, dana,

kemampuan penulis,

maka

penulis

mengadakan pembatasan masalah untuk memudahkan memecahkan masalah yang
dihadapi dalam penelitian ini. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan
pendapat Sukardi (2003:30) yang mengatakan bahwa:
“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu
penelitian sangatlah bevariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti. Oleh
karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan
penelitian, dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan yang jelas.”
Berdasarkan pendapat tersebut, penulis membatasi masalah penelitian
sebagai berikut:
1.

Bagaimana keberadaan musik Emo di kota Medan?

2.

Bagaimana perkembangan musik Emo dalam komunitas musik Emo itu
sendiri di kota Medan ?

3.

Bagaimana respon masyarakat terhadap komunitas musik Emo itu sendiri
di kota Medan?

4.

Bagaimana pengaruh eksistensi musik Emo terhadap perkembangan
genre-genre musik yang lain di kota Medan?

5.

Bagaimana

pengaruh musik

Emo

meggemari musik Emo di kota Medan?

terhadap

remaja-remaja

yang

D. PERUMUSAN MASALAH

Dari identifikasi masalah seperti yang telah diungkapkan sebelumnya,
maka akan dijelaskan rumusan masalah penulisan ini. Perumusan masalah
merupakan pertanyaan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup
permasalahan yang akan diteliti berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan
masalah. Dalam perumusan masalah kita akan mampu untuk lebih memperkecil
batasan-batasan masalah yang sekaligus lebih mempertajam arah penulisan.
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian
yang hendak dilakukan, sebuah penelitian berupaya untuk menemukan jawaban
pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik sehingga dapat
mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan.
Berdasarkan pendapat diatas, hal tersebut sangat selaras dengan pendapat
Maryeani (2005:14), yang mengatakan bahwa :
“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan
di garap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena
penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana
terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga bisa disikapi sebagai
jabaran senantiasa berfokus pada butir-bitir masalah sebagaimana dirumuskan.”

Berdasarkan

identifikasi

diatas

dan

pembatasan

masalah

yang

dikemukakan, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana perkembangan musik Emo dan perkembangan komunitasnya sendiri
di kota Medan?

E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin di capai dalam
penelitian. Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang akan
dilakukan tidak terarah karena tidak tahu apa yang akan dicapai dalam kegiatan
tersebut. Hal ini di perkuat pendapat Ali (2008:9) yang mengatakan bahwa:
“Kegiatan seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian sangat
mempengaruhi keberhasilan penelitian yang dilaksanakan, karena penelitian pada
dasarnya merupakan titik anjak dari titik tuju yang akan dicapai seseorang pada
kegiatan penelitian yang dilakukan. Itu sebabnya tujuan penelitian harus
mempunyai rumusan yang tegas, jelas, dan operasiaonal berdasarkan pendapat
tersebut.”
Berdasarkan pendapat di atas, yang penulis lakukan merupakan salah satu
bagian dari kajian dalam bidang Seni Musik dan berhubungan dengan
perkembangan musik Emo di kota Medan. Adapun tujuan yang ingin dicapai
penulis dalam tulisan ini adalah:
1. Untuk mendeskribsikan keberadaan musik Emo di kota Medan
2. Untuk mengetahui perkembangan musik Emo dalam komunitas musik
Emo di kota Medan
3. Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap komunitas musik Emo di
kota Medan.

F. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang ingin dicapai dalam tulisan ini adalah:
1. Sebagai bahan dokumentasi untuk menambah referensi di jurusan Seni
Musik, tentang salah satu musik popular yang berkembang di kota Medan.
2. Dapat dijadikan data untuk bahan penulisan selanjutnya tentang musik
Emo.
3. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat pada umumnya, UNIMED
khususnya.
4. Memperkenalkan pelaku-pelaku musik Emo
5. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai musik Emo.
6. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya, yang relevan dengan
topik penelitian ini.

BAB V
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan mengenai Keberadaan Komunitas Musik Emo (
Studi Terhadap Eksistensi Dan Perkembangannya)

dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Keberadaan musik Emo dalam komunitas musik Emo di kota Medan benarbenar ada dan masih aktif sampai saat ini.

2. Perkembangan musik Emo di kota Medan dimulai dari tahun 2006 dikarenakan
musik yang sangat mendominasi di kota medan adalah musik rock.

3. Pendengar ataupun musik Emo semakin bertambah dari pertama kali dibentuk
komunitas musik Emo.

4. Musik Emo semakin diterima dan dikenal di masyarakat kota Medan, walupun
penikmatnya para anak-anak muda.

5. Musik Emo tetap berjalan di kota Medan walupun ada kendala dan tidak
berjalan sesuai harapan.

6. Acara musik Emo rutin diadakan oleh komunitas musik Emo di kota Medan
yang bertempat di geung Aek Mual di jalan Setia Budi Medan.

B.SARAN

Dari hasil penulisanpenulis, ada beberapa saran yang dapat penulis berikan
kepada pembaca , penuis, pemusik, dan masyarakat pada umumnya. Komunitas
musik Emo harus tetap eksis, jangan berhenti, lebih terkoodinir dan lebih kompak
dalam menjalankan sebuah acara, karena menurut penulis seiring dengan waktu
musik dengan sendirinya akan berkembang, tinggal adanya interaksi antara pelaku
dan pendengar musik itu sendiri. Tentunya penulis berharap agar tulisan ini bisa
membuka wawasan berfikir bagi para pembaca dan masyarakat umum mengenai
keberadaan dan perkembangan musik Emo.

Selain itu, penulis mengharapkan agar kiranya memasyarakatkan musik
Emo yang ada di kota Medan khususnya denagn memberi pengertian yang
sebenar-benarnya baik dari pendekatan teori, maupun praktek, hal ini dapat
dilakukan dalam bentuk seminar, demo klinik, work shop dari tokoh musik

Emo dan lain-lain.

1

DAFTAR PUSTAKA
Aswita, Effi & Thamrin. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Medan:
Diktat Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Azari, Azril. (2001). Bentuk dan Gaya Penuluisan Karya Tulis Ilmiah.
Cetakan Ke-4, Jakarta : Universitas Trisakti
Ammer, Christine 2004. The Facts On File Dictionary of Music New York :
Trust. 2004
Anggraini, Adisty Dwi. 2008. “Pembentukan Identitas Slankers Melalui
Pemaknaan Terhadap Simbol-Simbol Budaya Musik Slank”. Skripsi
Sarjana Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Pertanian. Institute Pertanian Bogor.
Arjuna. 2011. Metode Penelitian. Dalam kutipan dari Andri Prasetyo berupa
bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif : dalam perpektif Rancangan
Penelitian.Yogyakarta : Arruzz Media.
Echols, M John 2005 kamus inggris Indonesia, jakarta: PT. Gramedia, 2005
Merriam, Alan P 1964 The Antropology Of Music.Evaston III: Northwestern
University Press, 1964
Mega, Nancy Sihombing. 2010. perkembangan musik ballet di kota Medan
studi kasus cinderella karya sergei prokoviev produksi aurora ballet
centre. Skripsi sarjana fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Medan .
Nanda, faisal. 2010. Perkembangan Musik funky Di Kota Medan tinjauan
terhadap band costello. Skripsi Sarjana Fakultas bahasa dan seni
Universitas Negeri Medan .
Putra, Syaif. 2007. Perkembangan Musik Progressive Metal Di Kota Medan.
Skripsi Sarjana Fakultas Sastra Departemen Etnomusikologi Universitas
Sumatera Utara Medan.
Purba, Mauli dan Ben M. Pasaribu 2006 Musik Populer. Jakarta: Pendidikan
Seni Nusantara (PSN)
Romdhoni, Irfan Muhammad. 2008 Musisi dan Religiositas. Skripsi Sarjana
Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta.

2

Ridhali, Raja Mandadwika. 2008 Perkembangan Musik Indie Di Kota
Medan. Skripsi sarjana fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Medan .
Shuker, Roy 2001 Understanding Popular Music. New York : Taylor &
Francis, 2001.
Srisumantri, S. Jujun. 2001. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan. 2001
Suyatno dan Sutinah. Metode Penulisan Kualitatif. Jogjakarta : Arrauzz
Media. 2006

Waluyo, Adrian. Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Surabaya : Dara Publika.
2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Blues , diakses 5 juli 2013