HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA SMP Hubungan Antara Prokrastinasi Akademik Dengan Perilaku Menyontek Pada Siswa SMP.

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN
PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA SMP

Naskah Publikasi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh:
DWI HARI ADI SUMARMO

F 100 080 152

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN
PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA SMP

Naskah Publikasi


Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh:
DWI HARI ADI SUMARMO

F 100 080 152

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

ii

ABSTRAKSI
HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN
PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA SMP
Dwi Hari Adi Sumarmo

[email protected]
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kata menyontek mungkin sudah tidak asing lagi bagi pelajar dan mahasiswa.
Masalah menyontek selalu terjadi dalam dunia pendidikan dan selalu terkait dengan
tes atau ujian. Salah satu penyebab terjadinya perilaku menyontek pada pelajar adalah
karena prokrastinasi di bidang akademik. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara prokrastinasi akademik dengan perilaku menyontek
pada siswa SMP. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ada hubungan
positif antara prokrastinasi akademik dengan perilaku menyontek pada siswa SMP”.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perilaku
menyontek dan prokrastinasi akademik. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
SMP N 11 Surakarta kelas VII - IX dengan jumlah 580 siswa dengan rincian 272
siswa laki-laki dan 308 siswi perempuan. Peneliti mengambil sampel dari dua kelas
yaitu kelas VIII-A dan kelas VIII-E di SMP Negeri 11 Surakarta. Instrumen
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu skala. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah korelasi product moment.
Berdasarkan hasil pembahasan, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
berikut: 1.) Ada hubungan positif yang signifikan antara prokrastinasi akademik
dengan perilaku menyontek pada siswa SMP. 2.) Tingkat perilaku menyontek
tergolong sedang. 3.) Tingkat prokrastinasi akademik pada siswa yang tergolong

sedang 4.) Sumbangan efektif prokrastinasi akademik terhadap perilaku menyontek
pada siswa sebesar 0,184 atau 18,4%. Hal ini berarti masih terdapat beberapa variabel
lain yang mempengaruhi perilaku menyontek sebesar 81,6%.

Kata kunci : Prokrastinasi Akademik dan Perilaku Menyontek

vi

CORRELATION BETWEEN ACADEMIC PROCRASTINATION AND
CHEATING BEHAVIOR OF SECONDARY SCHOOL STUDENTS
Dwi Hari Adi Sumarmo
[email protected]
Faculty of Psychology, Muhammadiyah University of Surakarta
Abstract
Word “cheating” may be familiar one for students. “Cheating” problem is
always found in education world and it is always related to test or examination. One
of causes that may induce a cheating behavior is academic procrastination. Purpose of
the research is to know relationship between academic procrastination and cheating
behavior of secondary school students. Hypothesis of the research is “’Positive
correlation is found between academic procrastination and cheating behavior of

secondary school students”
Variables of the research are academic procrastination and cheating behavior.
Population of the research was 7th to 9th students of SMP Negeri 11 Surakarta
amounting to 580 individuals consisting of 272 male and 308 female students.
Sample was taken from two classrooms, namely VIII-A and VIII-E of the secondary
school amounting to 67 students. Data of the research was collected by using
academic procrastination scale and cheating behavior scale. The data was analyzed by
using product moment correlation.
Based on results of discussion, it can be concluded that: 1) a significant positive
correlation was found between academic procrastination and cheating behavior of the
secondary school’s students; 2) the cheating behavior was categorized as moderate
level; 3) effective contribution of academic procrastination on the cheating behavior
of students was 0.184 or 18.4% meaning that the remaining 81.6% were affected by
some other variables on the cheating behavior.
Key words: Academic procrastination and Cheating Behavior

vii

di pendidikan dasar hingga pendidikan


PENGANTAR
Kata menyontek mungkin sudah

tinggi, dari Sekolah Dasar (SD) hingga

tidak asing lagi bagi pelajar dan mahasiswa.

Strata 3 (S3), terjadi di desa dan kota, di

Masalah menyontek selalu terjadi dalam

sekolah maju dan sekolah abal-abal, serta di

dunia pendidikan dan selalu terkait dengan

Indonesia dan di banyak negara lain

tes atau ujian. Ujian diadakan untuk

(Hartanto, 2012).


mengetahui hasil dari kegiatan belajar

Menurut Brait (dalam Hartanto,

mengajar selama satu semester atau satu

2012), perilaku yang paling sering dijumpai

tahun

dalam

ajaran.

Selain

itu

juga


untuk

mencontek

adalah

meminta

mengetahui tingkat pemahaman peserta

informasi atau jawaban dari orang atau

didik

telah

teman lain memberikan ijin kepada orang

pemahaman


lain untuk menyalin pekerjaan, menyalin

akan

diberikan.
seorang

materi-materi
Semakin

peserta

baik
didik

yang

maka


akan

tugas orang lain (plagiarizing). Bentuk

menunjukkan hasil ujian yang optimal juga.

menyontek dengan menggunakan bantuan

Setiap orang pasti ingin mendapat nilai

teknologi dalam penelitian yang dilakukan

yang baik dalam ujian, dan sudah tentu

oleh McCabe (2001 dalam Hartono, 2012)

berbagai macam cara dilakukan untuk

yang menyatakan bahwa 74 persen siswa


mencapai tujuan itu.

pernah menggunakan dan memanfaatkan

Menyontek biasanya mengacu pada

teknologi

untuk

menyontek.

Siswa

pelanggaran aturan di sekolah atau kampus

menyontek didorong oleh keinginan untuk

yang


dilakukan

keuntungan

pada

untuk

mendapatkan

mendapatkan nilai yang baik. Mereka

situasi

yang

berpikir bahwa dengan mendapatkan nilai

penuh

persaingan. Ketidakjujuran akademis terjadi
1

yang baik, mereka akan mendapatkan masa

dan menimbulkan perasaaan tidak nyaman

depan yang lebih baik.

secara subjektif.

Berbagai

literatur

menyebutkan

Ferrari, Johnson & McCown (1995)

terdapat berbagai gejala atau indikator

memaparkan

perilaku menyontek. Gejala yang paling

mempengaruhi

sering ditemui pada siswa yang menyontek

antara lain, pertama faktor internal yaitu

adalah

faktor dalam diri individu yang turut

procrastination

menunda-nunda

tugas

(kebiasaan

penting).

Istilah

membentuk

beberapa

faktor

prokrastinasi

perilaku

yang

akademik

prokrastinasi

prokastinasi pertama kali digunakan oleh

akademik. Faktor internal ini meliputi;

Brown

faktor

dan

Holtzman

dalam

manual

fisik

seperti

kondisi

fisiologis

surveys of study habits and attitude pada

seseorang misalnya kelelahan dan faktor

tahun 1967 (Naili, Frida & Imam, 2010).

psikologis seseorang yang meliputi tipe

Istilah

untuk

kepribadian, motivasi dan persepsi baik

kecenderungan

ataupun buruk terhadap suatu objek. Kedua

prokrastinasi

menggambarkan

digunakan

suatu

menunda-nunda penyelesaian tugas atau

faktor

pekerjaan

gagal

lingkungan baik lingkungan rumah maupun

menyelesaikan tugas-tugas tersebut tepat

lingkungan sekolah, kondisi lingkungan di

pada waktunya (Wie, 2008). Solomon dan

sekolah berkaitan dengan persepsi siswa

Rothblum (dalam Ferrari, Johnson &

terhadap kemampuan guru dalam proses

McCown

belajar mengajar (kompetensi pedagogik),

sehingga

1995)

seseorang

mendefinisikan

eksternal,

meliputi;

kondisi

prokrastinasi sebagai suatu penundaan yang

banyaknya

sengaja dilakukan pada tugas penting,

penyelesaian pada waktu yang hampir

dilakukan berulang-ulang secara sengaja

bersamaan, pengasuhan otoriter ayah.
2

tugas

yang

menuntut

Adapun tujuan utama penelitian ini

HASIL DAN PEMBAHASAN

adalah untuk mengetahui hubungan antara

Berdasarkan hasil analisis product

prokrastinasi akademik dengan perilaku

moment dari Pearson dalam uji hipotesis

menyontek pada siswa SMP. Sedangkan

yang dihitung menggunakan program SPSS

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

di peroleh nilai r= 0,429 ; p= 0,000 ( p <

adalah

antara

0,01 ). Hasil ini menunjukkan hipotesis

prokrastinasi akademik dengan perilaku

penelitian yang berbunyi “Ada hubungan

menyontek

positif

ada

hubungan

positif

yang

sangat

signifikan

antara

prokrastinasi akademik dengan perilaku
menyontek”. Hal ini berarti hipotesis yang

METODE
Metode penelitian

menggunakan

diajukan dalam penelitian yaitu : ada

metode kuantitatif. Subjek penelitian yaitu

hubungan

siswa SMP Negeri 11 Surakarta kelas VIII

akademik dengan perilaku menyontek dapat

dengan mengambil sampel dua kelas dari

di terima. Hal ini berarti semakin tinggi

kelas VIII yaitu kelas VIII-A dan VIII-E

prokrastinasi

dengan

Metode

tinggi pula perilaku menyontek. Dengan

pengumpulan data menggunakan skala

demikian masih ada 81,6 % faktor yang

prokrastinasi akademik dan skala perilaku

dapat mempengaruhi perilaku menyontek.

menyontek. Metode analisis data yang

Seperti yang di ungkapkan Hartanto (2012)

digunakan adalah korelasi product moment.

mengemukakan bahwa ada faktor lain yang

jumlah

67

siswa.

positif

antara

akademik

prokrastinasi

maka

semakin

mempengaruhi perilaku menyontek yaitu:
self-efficacy (keyakinan diri), kecemasan

3

yang berlebihan, motivasi belajar yang

memiliki tingkat perilaku menyontek yang

rendah dan keinginan akan nilai tinggi.

sedang meskipun ada juga yang sangat

Hasil penelitian ini diperoleh bahwa

tinggi, tinggi maupun rendah.

tingkat kategorisasi prokrastinasi akademik

Berdasarkan hasil analisis data,

di atas, dapat diketahui bahwa yang

diperoleh hasil sumbangan prokrastinasi

memiliki kategori sangat tinggi berjumlah 5

akademik terhadap perilaku menyontek

subjek dengan prosentase 7,4%, kategori

melalui R2 ( koefisien determinasi ) sebesar

tinggi

dengan

0,184 atau 18,4 %. Artinya, masih ada 81,6

prosentase 18%, kategori sedang berjumlah

% dari variabel lain yang mempengaruhi

47 subjek dengan prosentase 70,1%, dan

perilaku menyontek, misalnya self-efficacy

kategori rendah berjumlah 3 subjek dengan

(keyakinan

prosentase 4,5%.

berlebihan, motivasi belajar yang rendah

berjumlah

Penelitian
tingkat

12

ini

Berdasarkan

subjek

diperoleh
tabel

bahwa

SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan

berjumlah 15 subjek dengan prosentase

pembahasan dalam penelitian ini, maka

22,3%, kategori tinggi berjumlah 16 subjek

dapat diambil kesimpulan bahwa:

dengan prosentase 23,9%, kategori sedang

1.

berjumlah 34 subjek dengan prosentase

Hal

Ada hubungan positif yang signifikan
antara prokrastinasi akademik dengan

50,8%, kategori rendah berjumlah 2 subjek
3%.

yang

kategorisasi

bahwa yang memiliki kategori sangat tinggi

prosentase

kecemasan

dan keinginan akan nilai tinggi.

perilaku menyontek di atas, dapat diketahui

dengan

diri),

perilaku menyontek. Semakin tinggi

ini

prokrastinasi akademik maka semakin

menunjukkan bahwa sebagian besar subjek
4

1. Bagi Siswa

tinggi pula perilaku menyontek begitu
pula

2.

3.

4.

sebaliknya

semakin

Bagi siswa-siswi SMP N 11

rendah

prokrastinasi akademik maka semakin

Surakarta,

rendah pula perilaku menyontek.

bahkan

Tingkat prokrastinasi akademik pada

menyontek

subyek penelitian tergolong sedang.

adalah dengan jalan memaksimalkan

Tingkat

kompetensi

perilaku

menyontek

pada

hendaknya

mengurangi

menghilangkan
tersebut.

diri

Salah

dengan

perilaku
satunya

banyak

subjek penelitian tergolong sedang

membaca, diskusi dengan teman, guru,

Hasil

prokrastinasi

dan les tambahan. Selain itu, siswa-

akademik terhadap perilaku menyontek

siswi hendaknya memanfaatkan media

melalui r2 ( koefisien determinasi )

belajar yang tersedia dengan maksimal

sebesar 0,184 atau 18,4 %. Artinya,

seperti:

masih ada 81,6 % dari variabel lain

laboratorium, dan fasilitas lain.

yang

sumbangan

mempengaruhi

menyontek,

misalnya

(keyakinan

diri),

berlebihan,

motivasi

perilaku

belajar

internet,

2. Bagi Guru
Sebagai

self-efficacy

kecemasan

perpustakaan,

individu

yang

yang

bersinggungan lansung dengan siswa,

yang

peranan guru selain harus meningkatkan

rendah dan keinginan akan nilai tinggi.

kompetensi dalam proses belajar dan
mengajar juga harus berperan sebagai
motivator yang mampu meningkatkan

Saran
Penelitian

ini

diharapkan

dapat

kepercayaan diri, sehingga perilaku

berguna bagi semua pihak terutama bagi:

menyontek siswa dapat diminimalisir.
Selain itu, secara tekhnis guru juga
5

harus lebih kreatif dalam menjalankan

mental dan moral siswanya, dan lebih

perannya untuk menghilangkan potensi-

memahami

potensi yang mengarah pada perilaku

agar

menyontek, semisal dengan: rolling

kewajibannya dengan optimal.

pengawas dengan guru lain ketika ujian,
mengadakan
mengadakan

ulangan
ujian

mendadak,

lesan,

mengatur

tempat duduk siswa.
3. Bagi Pihak Sekolah
Sebagai

lembaga

yang

berhubungan langsung dengan siswa,
hendaknya pihak sekolah melakukan
langkah preventif untuk menanggulangi
perilaku menyontek siswanya. Langkah
tersebut

bisa

menyediakan
memadai,

dilakukan
media

lingkungan

dengan

belajar

yang

belajar

yang

kondusif dan kreatif, jujur, serta dengan
senantiasa memaksimalkan peran guru
BK.

Selain

itu,

pihak

sekolah

hendaknya juga menjalin kerjasama
dengan

orang

memperhatikan

tua
aspek

siswa

guna

pembinaan
6

dinamika

siswa

dapat

psikologisnya,
menjalankan

DAFTAR PUSTAKA

Ary Ginanjar, A., 2005. Rahasia Sukses
Membangun Kecerdasan Emosi
dan Spiritural ESQ (Emotional
Spiritual Quotient) The ESQ Way
165. Jakarta: Penerbit Arga.

Davis, James (2002). The rowman &
littlefield guide to writting with
sources. Thirs Edition. Rowman
AND Littlefield Publisher, Inc
Davis, James (2002). The rowman &
littlefield guide to writting with
sources. Thirs Edition. Rowman
AND Littlefield Publisher, Inc

Ary Ginanjar, A., 2005. Rahasia Sukses
Membangun Kecerdasan Emosi
dan Spiritural ESQ (Emotional
Spiritual Quotient) The ESQ Way
165. Jakarta: Penerbit Arga.

Djamarah, S.B (2002). Bahasa Sukses
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Charlebois, K.J (2007). Doing tomorrow
what could be done today: an
investigation
of
academic
procrastination. Diambil dari
www.proquest.com (on-line). Pada
tanggal 15 Mei 2015

Djamarah, S.B (2002). Bahasa Sukses
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Charlebois, K.J (2007). Doing tomorrow
what could be done today: an
investigation
of
academic
procrastination.
Diambil
dari
www.proquest.com (on-line). Pada
tanggal 15 Mei 2015
Cizek (2003). Preventing, detecting, and
addressing academic dishonesty.
Handbook
of
Teaching
of
Psychology

Ferrari

J.R.,”Self Handicapping By
Procrastinator:
Academic
Procrastination”
http://www.carleton
.cartpychyl/interner.html, diakses
28 Mei 2009

Ferrari

J.R.,”Self Handicapping By
Procrastinator:
Academic
Procrastination

http://www.carleton
.cartpychyl/interner.html, diakses
28 Mei 2009

Ghufron, M. N., & Risnawita S. R. (2012).
Teori-teori psikologi. Yogyakarta:
Arruzz Media.

Cizek (2003). Preventing, detecting, and
addressing academic dishonesty.
Handbook
of
Teaching
of
Psychology

Ghufron, M. N., & Risnawita S. R. (2012).
Teori-teori psikologi. Yogyakarta:
Arruzz Media.

7

Gufron (2003). Hubungan Prokrastinasi
dan Kontrol Diri. Diambil dari
http://w DAFTAR PUSTAKA

dari Persepsi Terhadap Intensitas
Kompetisi dalam Kelas dan
Kebutuhan
Berprestasi.
PSIKODIMENSIA, Kajian Ilmiah
Psikologi. September – Desember.
Vol 3. No 1. ISSN 1441- 6073. hal
10 -16. Semarang : Fakultas
Psikologi Universitas Katholik
Soegijapranata.

Gufron (2003). Hubungan Prokrastinasi dan
Kontrol Diri. Diambil dari
http://www.damandiri.or.id/file/mn
urgufronugmbab1.pdf.
Tanggal
akses 20 Mei 2015.

Haryono, W., Hardjanta, G., dan Eriyani, P.
2001. Perilaku Menyontek Ditinjau
dari Persepsi Terhadap Intensitas
Kompetisi dalam Kelas dan
Kebutuhan
Berprestasi.
PSIKODIMENSIA, Kajian Ilmiah
Psikologi. September – Desember.
Vol 3. No 1. ISSN 1441- 6073. hal
10 -16. Semarang : Fakultas
Psikologi Universitas Katholik
Soegijapranata.

Hamptom, Amber, E, 2005, “Locus of
Control and Procrastination”,
www.capital.edu.com, diakses 23
oktober 2009
Hamptom, Amber, E, 2005, “Locus of
Control and Procrastination”,
www.capital.edu.com, diakses 23
oktober 2009
Hanna, R., 2012. Budaya Menyontek di
Kalangan Pelajar. Jakarta: MIS
Alkhairaat Mogolaing.

Hendricks, B (2004) Academic Dishonesty:
A Study in The Magnitude of and
Justification
for
Academic
Dishonesty
among
College
Undergraduate
and
Graduate
Students. Journal of College
Student Development. 35 (March),
212-260

Hanna, R., 2012. Budaya Menyontek di
Kalangan Pelajar. Jakarta: MIS
Alkhairaat Mogolaing.
Hartanto, D., 2012. Bimbingan dan
Konseling:
Menyontek:
mengungkap Akar Masalah dan
Solusinya. Jakarta: Penerbit Indeks
Jakarta.

Hendricks, B (2004) Academic Dishonesty:
A Study in The Magnitude of and
Justification
for
Academic
Dishonesty
among
College
Undergraduate
and
Graduate
Students. Journal of College
Student Development. 35 (March),
212-260

Hartanto, D., 2012. Bimbingan dan
Konseling:
Menyontek:
mengungkap Akar Masalah dan
Solusinya. Jakarta: Penerbit Indeks
Jakarta.

Kartadinata, I, & Sia, T, “Prokrastinasi
Akademik
dan
Manajemen
Waktu”,
Anima,
Indonesian

Haryono, W., Hardjanta, G., dan Eriyani, P.
2001. Perilaku Menyontek Ditinjau
8

Sia

Psycholoical Journal, 23 (2), 2008,
Hal.115
Kartadinata, I, & Sia, T, “Prokrastinasi
Akademik
dan
Manajemen
Waktu”,
Anima,
Indonesian
Psycholoical Journal, 23 (2), 2008,
Hal.115

Solomon, L.J & Rothblum, E.D (1984).
Akademic
procrastination:
Frequency
and
cognitivebehavioral correlates. Journal of
Counseling Psychology. Vol 31
No.4

Lari, S.M.M., 2001. Etika & Pertumbuhan
Speritual. Jakarta: PT Lentera
Basritama.

Solomon, L.J & Rothblum, E.D (1984).
Akademic
procrastination:
Frequency
and
cognitivebehavioral correlates. Journal of
Counseling Psychology. Vol 31
No.4

Lari, S.M.M., 2001. Etika & Pertumbuhan
Speritual. Jakarta: PT Lentera
Basritama.
M.N.Ghufron, “Hubungan Control Diri dan
Persepsi
Remaja
Terhadap
Penerapan Disiplin Orang Tua
Dengan Prokrastinasi Akademik”,
www.mitrapedulicenter.multiply.c
om, diakses 23 April 2009

Surijah, E. A., & Tjunjing, S. (2007).
Mahasiswa
versus
tugas:
Prokrastinasi
akademik
dan
conscientiousness.
Anima,
Indonesian Psychological Journal,
22 (4), 352-374.

M.N.Ghufron, “Hubungan Control Diri dan
Persepsi
Remaja
Terhadap
Penerapan Disiplin Orang Tua
Dengan Prokrastinasi Akademik”,
www.mitrapedulicenter.multiply.c
om, diakses 23 April 2009

Surijah, E. A., & Tjunjing, S. (2007).
Mahasiswa
versus
tugas:
Prokrastinasi
akademik
dan
conscientiousness.
Anima,
Indonesian Psychological Journal,
22 (4), 352-374.

Sarwono, S.W. 2000. Psikologi Remaja.
Jakarta: CV. Rajawali.

Westphal (2004). Plagiarism. Dikutip pada
http://leo.stcloudstate.edu/research/
plagiarism.html. Tanggal akses 23
Agustus
2013ww.damandiri.or.id/file/mnur
gufronugmbab1.pdf. Tanggal akses
20 Mei 2015.

Sarwono, S.W. 2000. Psikologi Remaja.
Jakarta: CV. Rajawali.
Sia

Tjundjing,”Apakah
Penundaan
Menurunkan Prestasi?”, Anima,
Indonesia Pscchological Journal,
Vol.22, No.1, 2006, Hal.20

Tjundjing,”Apakah
Penundaan
Menurunkan Prestasi?”, Anima,
Indonesia Pscchological Journal,
Vol.22, No.1, 2006, Hal.20

Westphal (2004). Plagiarism. Dikutip pada
http://leo.stcloudstate.edu/research/
9

plagiarism.html. Tanggal akses 23
Agustus 2013

10

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA SMP Hubungan Antara Prokrastinasi Akademik Dengan Perilaku Menyontek Pada Siswa SMP.

0 5 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Prokrastinasi Akademik Dengan Perilaku Menyontek Pada Siswa SMP.

1 2 8

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Sma.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa SMA.

0 5 15

HUBUNGAN ANTARA PENGAWASAN DENGAN PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA SMP N 1 SELO BOYOLALI Hubungan Antara Pengawasan Dengan Perilaku Menyontek Pada Siswa Smp N 1 Selo Boyolali.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA PENGAWASAN DENGAN PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA SMP N 1 SELO BOYOLALI Hubungan Antara Pengawasan Dengan Perilaku Menyontek Pada Siswa Smp N 1 Selo Boyolali.

0 1 19

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA SMP N 1 SELO BOYOLALI Hubungan Antara Konformitas Dengan Perilaku Menyontek Pada Siswa Smp N 1 Selo Boyolali.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA SMP N 1 SELO BOYOLALI Hubungan Antara Konformitas Dengan Perilaku Menyontek Pada Siswa Smp N 1 Selo Boyolali.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN ORIENTASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA PADA Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Orientasi Akademik Dengan Perilaku Menyontek Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika.

0 1 20

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN ORIENTASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA PADA Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Orientasi Akademik Dengan Perilaku Menyontek Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika.

0 4 19