MANFAAT HASIL BELAJAR DESAIN MODE BUSANA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK INDUSTRI.

(1)

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MANFAAT HASIL BELAJAR DESAIN MODE BUSANA

SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK INDUSTRI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh Dinar Rahayu

0906263

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Contoh Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode

Busana Sebagai Kesiapan

Praktek Industri

Oleh Dinar Rahayu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Dinar Rahayu 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DINAR RAHAYU

MANFAAT HASIL BELAJAR DESAIN MODE BUSANA

SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK INDUSTRI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I

Dra. Katiah, M.Pd NIP. 19561220 198601 2 001

Pembimbing II

Dra. Hj. Liunir Zulbahri, M.Pd NIP. 19490320 197412 2 001

Diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Dra. Hj. Tati Abas Iwan, M.Si NIP. 19560201 1984403 2 001


(4)

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

MANFAAT HASIL BELAJAR DESAIN MODE BUSANA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK INDUSTRI

Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar Desain Mode Busana sebagai kesiapan Praktek Industri ditinjau dari kompetensi peran dan fungsi desainer pada usaha bidang busana, teknik menggambar desain mode busana, aspek-aspek desain mode busana dan jenis-jenis gambar desain mode busana. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, Sampel yang digunakan adalah sampel total. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana angkatan 2010 yang berjumlah 41 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: lebih dari setengahnya responden mengetahui manfaat hasil belajar Desain Mode Busana sebagai kesiapan Praktek Industri, ditinjau dari kompetensi peran dan fungsi desainer pada usaha bidang busana, teknik menggambar desain mode busana, aspek-aspek desain mode busana dan jenis-jenis gambar desain mode busana. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa lebih dari setengahnya mahasiswa telah merasakan manfaat hasil belajar Desain Mode Busana sebagai kesiapan Praktek Industri.

Kata kunci : Desain Mode Busana, Hasil Belajar, Manfaat, Praktek Industri. BENEFITS OF LEARNING OUTCOMES FASHION DESIGN

AS INDUSTRY PRACTICE

Abstract: The purpose of this study was to obtain data on the benefits of learning outcomes as a Clothing Fashion Design Industry Practice readiness competencies in terms of the role and function of fashion designers in the fields of business , engineering design drawing fashion fashion , fashion design aspects of fashion and other types of fashion designs fashion drawings . The method used is descriptive method , samples are samples in total . The population was students of Education dressmaking class of 2010 , amounting to 41 people . The technique of collecting data using questionnaires , based on the results of the study showed that : more than half of the respondents know the benefits of learning outcomes as readiness Clothing Fashion Design Industry Practice , reviewed darikompetensi role and function of fashion designers in the fields of business , engineering design drawing fashion fashion , fashion design aspects clothing and other types of fashion designs fashion drawings . The conclusion from this study showed that more than half of students have benefited learning outcomes as readiness Fashion Design Industry Practice.


(5)

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Mata Kuliah Desain Mode Busana ... 7

1. Tujuan Mata Kuliah Desain Mode Busana ... 7

2. Materi Mata Kuliah Desain Mode Busana ... 7

B. Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana ... 33

C. Kesiapan Praktek Industri ... 34

1. Kesiapan ... 34

2. Praktek Industri... 36

D. Pertanyaan Penelitian ... 40

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

B. Metode Penelitian ... 42

C. Definisi Operasional ... 42

D. Instrument Penelitian ... 44

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 44

F. Teknik Pengolahan Data ... 44

G. Prosedur Penelitian ... 46

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pemaparan Data ... 48

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 92

B. Rekomendasi ... 93


(6)

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN :

1. Kisi-kisi Penelitian ... 97

2. Instrument Penelitian ... 99

3. Surat-Surat ... 119


(7)

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Pendidikan Terakhir ... 48 4.2 Motivasi Masuk Program Studi Pendidikan Tata Busana ... 48 4.3 Tujuan Masuk Program Studi Pendidikan Tata Busana ... 49 4.4 Pengalaman yang Paling Dikuasai dari Pelaksanaan Prakerin/Magang . 49 4.5 Tempat Prakerin/Magang Pada Usaha Busana ... 50 4.6 Manfaat Hasil Belajar Peran dan Fungsi Desainer Sebagai Kesiapan

Praktek Industri ... 51 4.7 Manfaat Hasil Belajar Peran dan Fungsi Desainer Sebagai Konsultan

Desain Sebagai Kesiapan Praktek Industri ... 52 4.8 Manfaat Hasil Belajar Peran dan Fungsi Desainer Dalam Proses

Mendesain Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri ... 53 4.9 Manfaat Hasil Belajar Peran dan Fungsi Desainer Sebagai Ahli

Mempromosikan Produk Sebagai Kesiapan Praktek Industri ... 54 4.10 Manfaat Hasil Belajar Proporsi Tubuh Manusia Dalam Desain Busana

Sebagai Kesiapan Praktek Industri ... 56 4.11 Manfaat Hasil Belajar Membuat Proporsi Tubuh Manusia Dalam

Desain Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri ... 57 4.12 Manfaat Hasil Belajar Rangka Benang Sebagai Kesiapan Praktek

Industri ... 58 4.13 Manfaat Hasil Belajar Menggambar Rangka Benang Sebagai

Kesiapan Praktek Industri ... 59 4.14 Manfaat Hasil Belajar Menggambar Pose Tubuh Sebagai Kesiapan

Praktek Industri ... 61 4.15 Manfaat Hasil Belajar Tahapan Menggambar Desain Busana

Sebagai Kesiapan Praktek Industri... 62 4.16 Manfaat Hasil Belajar Menggambar Kepala dan Wajah Sebagai

Kesiapan Praktek Industri ... 63 4.17 Manfaat Hasil Belajar Menggambar Lengan Sebagai Kesiapan

Praktek Industri ... 64 4.18 Manfaat Hasil Belajar Menggambar Kaki Sebagai Kesiapan Praktek

Industri ... 66 4.19 Manfaat Hasil Belajar Menggambar Macam-Macam Garis Leher

Sebagai Kesiapan Praktek Industri... 67 4.20 Manfaat Hasil Belajar Menggambar Macam-Macam Kerah Sebagai

Kesiapan Praktek Industri ... 68 4.21 Manfaat Hasil Belajar Menggambar Macam-Macam Lengan Sebagai

Kesiapan Praktek Industri ... 69 4.22 Manfaat Hasil Belajar Menggambar Macam-Macam Rok Sebagai

Kesiapan Praktek Industri ... 70 4.23 Manfaat Hasil Belajar Teknik Pewarnaan Desain Busana Sebagai


(8)

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.24 Manfaat Hasil Belajar Teknik Pewarnaan Desain Busana dengan Pensil Hitam Sebagai Kesiapan Praktek Industri ... 72 4.25 Manfaat Hasil Belajar Desain Struktural Pada Siluet Busana Sebagai

Kesiapan Praktek Industri ... 73 4.26 Manfaat Hasil Belajar Desain Dekoratif Sebagai Kesiapan Praktek

Industri ... 74 4.27 Manfaat Hasil Belajar Desain Fungsional Sebagai Kesiapan Praktek

Industri ... 75 4.28 Manfaat Hasil Belajar Desain Sketsa (design sketching) Sebagai

Kesiapan Praktek Industri ... 76 4.29 Manfaat Hasil Belajar Membuat Desain Sketsa (design sketching)

Sebagai Kesiapan Praktek Industri... 78 4.30 Manfaat Hasil Belajar Desain Penyajian (presentation drawing)

Sebagai Kesiapan Praktek Industri... 79 4.31 Manfaat Hasil Belajar Membuat Desain Penyajian (presentation

drawing) Sebagai Kesiapan Praktek Industri ... 80 4.32 Manfaat Hasil Belajar Desain Produksi (production sketching) Sebagai

Kesiapan Praktek Industri ... 81 4.33 Manfaat Hasil Belajar Membuat Desain Produksi (production

sketching) Sebagai Kesiapan Praktek Industri ... 82 4.34 Manfaat Hasil Belajar Desain Ilustrasi (design ilustration) Sebagai

Kesiapan Praktek Industri ... 81 4.35 Manfaat Hasil Belajar Membuat Desain Ilustrasi (design ilustration)


(9)

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar ...

Halaman

4.36 Proporsi Tubuh Normal Dan Desain Ilustrasi ... 13

4.37 Model Rangka Benang ... 13

4.38 Model Rangka Balok ... 14

4.39 Model Rangka Elips ... 15

4.40 Berbagai Pose Tubuh Wanita ... 15

4.41 Langkah Menggambar Busana ... 16

4.42 Tehnik Menggambar Wajah ... 17

4.43 Teknik Menggambar Telapak Tangan ... 18

4.44 Pose Tangan ... 18

4.45 Pose Kaki Perempuan ... 19

4.46 Teknik Menggambar Sepatu ... 19

4.47 Macam-Macam Garis Leher ... 20

4.48 Macam-Macam Model Kerah ... 21

4.49 Macam-Macam Model Lengan ... 21

4.50 Macam-Macam Model Rok ... 22

4.51 Teknik Pewarnaan Desain Busana ... 26

4.52 Contoh Siluet Pada Busana ... 27

4.53 Contoh Desain Dekoratif... 27

4.54 Contoh Desain Fungsional ... 28

4.55 Contoh Desain Sketsa (Design Sketching) ... 29

4.56 Contoh Desain Penyajian (Presentation Drawing) ... 30

4.57 Contoh Desain Produksi dan Surat Perintah Kerja ... 32


(10)

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Persaingan dunia kerja saat ini begitu ketat akibat dari perkembangan Ilmu Pengetahuan; Teknologi; dan Seni (IPTEKS), sehingga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dan handal. Berkenaan dengan itu keahlian seseorang perlu diperkuat dengan keahlian yang jelas dan dikuasainya. Keahlian di dunia kerja sangat banyak diantaranya keahlian yang berkaitan dengan keahlian desain mode busana. Untuk mendorong perkembangan mode busana harus didukung dengan SDM yang professional dan handal untuk mampu menciptakan produk yang inovatif dan kreatif.

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga sebagai lembaga pendidikan tinggi di lingkup Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia terdiri dari tiga program studi, yaitu Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Program Studi Pendidikan Tata Boga dan Program Studi Pendidikan Tata Busana. Program Studi Pendidikan Tata Busana sebagai salah satu Program Studi di lingkup FPTK Universitas Pendidikan Indonesia berupaya mendidik calon tenaga pendidik yang profesional dan memiliki wawasan luas dalam bidang busana menjadi SDM profesional yang mampu bersaing di lapangan kerja dalam tataran era globalisasi. Tujuan tersebut mengacu pada misi Prodi Pendidikan Tata Busana poin 1 : “Menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan tenaga pendidik yang profesional dan tenaga

profesional lainnya yang berdaya saing global”. Misi tersebut dijabarkan dalam tujuan kurikulum Program Studi Pendidikan Tata Busana (2006:4) yaitu sebagai berikut :

1. Menghasilkan sarjana PKK yang memiliki kompetensi pedagogi, kepribadian, professional dan sosial bidang pendidikan Tata Busana. 2. Menjadi Program Studi Pendidikan Tata Busana yang mampu melakukan

penelitian dan pengembangan bidang pendidikan Tata Busana.

3. Menjadi Program Studi Pendidikan Tata Busana yang mampu melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam membantu


(11)

2

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peningkatkan kehidupan keluarga dan masyarakat dalam membantu peningkatan kehidupan keluarga dan masyarakat dalam pendidikan Tata Busana.

Upaya mewujudkan tujuan tersebut di atas maka mahasiswa diwajibkan untuk menempuh berbagai Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS), diantaranya adalah mata kuliah Desain Mode Busana. Mata kuliah desain mode busana merupakan Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS) salah satu mata kuliah wajib ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana dengan syarat telah lulus mata kuliah Dasar Desain Mode, dengan bobot perkuliahan 2 sks dan dilaksanakan pada semester IV (empat) atau ditingkat dua semester genap dalam bentuk teori dan praktek. Mata Kuliah Desain Mode memiliki tujuan umum perkuliahan yang tercantum dalam silabus perkuliahan desain mode busana (2012:1) sebagai berikut:

Mahasiswa yang telah menyelesaikan perkuliahan ini diharapkan mampu memahami peran dan fungsi desainer pada berbagai usaha bidang busana, desainer Indonesia dan Dunia, gambaran umum tren mode, mengembangkan konsep pembuatan design sketching pada model busana anak/wanita, presentation drawing pada pembuatan busana kerja instansi/perusahaan, desain production sketching pada perencanaan produksi busana santai/casual, dan konsep pembuatan desain fashion illustration dan mengembangkan konsep pembuatan desain 3 dimensi.

Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan desain mode busana dengan baik dan sungguh-sungguh akan memberikan nilai positif pada diri mahasiswa yang cenderung adanya perubahan-perubahan perilaku pada individu, sebagaimana yang dikemukakan oleh Nana Sudjana, (2011:20) bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya”. Hasil belajar desain mode dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa dalam menguasai kompetensi dasar yang mencakup peran dan fungsi desainer pada usaha bidang busana, teknik menggambar desain busana aspek-aspek desain mode dan jenis-jenis gambar desain mode.

Hasil belajar desain mode busana diharapkan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk mempersiapkan diri melaksanakan praktek industri. Kesiapan dapat diartikan keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap


(12)

3

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi, sesuai yang diungkapkan Slameto, (2010: 113) yaitu :

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi tertentu yang mencangkup kondisi fisik, mental dan emosional, kobutuhan motif dan tujuan, serta keterampilan, pengetahuan yang telah dipelajari.

Kesiapan seseorang sangat berpengaruh dalam membentuk kepercayaan diri seseorang untuk melakukan pekerjaan baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu kesiapan merupakan hal terpenting yang harus dimiliki oleh seseorang untuk siap melaksanakan praktek industri.

Praktek industri adalah salah satu mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana. Dilaksanakan pada semester delapan atau pada tingkat empat semester genap dengan bobot perkuliahan 3 sks. Bentuk perkuliahan praktek industri di Program Studi Pendidikan Tata Busana berupa praktek lapangan dilakukan di industri mitra, baik industri besar dan usaha kecil menengah atau usaha jasa pembuatan busana, usaha kriya dan usaha rias. Pelaksanaan praktek industri yaitu dilaksanakan kurang lebih selama 3 bulan minimal 30 kali pertemuan dengan 7/8 jam kerja per hari. Mata kuliah praktek industri memiliki tujuan umum yang tercantum dalam pedoman pelaksanaan praktek industri (2012:3) sebagai berikut :

1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar bekerja di usaha garmen, butik, konfeksi, usaha jasa layanan desain busana, usaha kriya dan usaha tata kecantikan.

2. Menumbuhkan jiwa enterpreuner di kalangan mahasiswa PKK Program Studi Pendidikan Tata Busana.

3. Meningkatkan jaringan kemitraan antara Prodi Pendidikan Tata Busana dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) khususnya dengan industri besar dan menengah yang bergerak dibidang usaha busana, kriya, layanan jasa desain busana dan jasa tata kecantikan.

Program kegiatan pembelajaran praktek industri disesuaikan dengan keahlian mahasiswa dan kebutuhan pihak mitra usaha. Secara garis besar ruang lingkup program kegiatan pada saat praktek industri berkisar pada manajemen usaha, proses produk pengembangan desain produk, pemasaran produk/pelayanan


(13)

4

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konsumen dan jejaring kemitraan. Program kerja praktek industri mahasiswa belajar bekerja pada bidang manajemen usaha, proses produksi, pemasaran produk/pelayanan konsumen dan jejaring kemitraan. Kegiatan mendesain busana terdapat pada proses produksi yang didalamnya mencakup kegiatan pengembangan desain produk, di bagian inilah tuntutan mitra praktek industri mengharapkan ide-ide baru untuk mengembangkan desain-desain produk dari mahasiswa peserta praktek industri. Hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana yang telah melaksanakan praktek industri di lokasi mitra industri sebagian besar mitra memberikan tugas mendesain busana untuk berbagai kesempatan sesuai dengan permintaan tampat mitra kepada mahasiswa saat praktek industri. Hasil studi pendahuluan penulis menemukan bahwa mahasiswa yang akan melaksanakan praktek industri harus mempersiapkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mendesain busana sehingga apabila dilokasi mitra praktek industri mendapatkan tugas mendesain busana mahasiswa sudah siap.

Berkenaan dengan itu maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang manfaat hasil belajar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana angkatan tahun 2010.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Manfaat hasil belajar desain mode busana diharapkan dapat memberikan perubahan tingkah laku yang positif kepada mahasiswa dan dapat menumbuhkan kesiapan mahasiswa untuk siap melaksanakan praktek industri. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.

2. Hasil belajar desain mode busana diharapkan dapat mempengaruhi perubahan tingkah laku mahasiswa, sehingga hasil belajar diharapkan dapat dijadikan bekal ilmu dan keterampilan yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk siap melaksanakan praktek industri.


(14)

5

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kesiapan praktek industri merupakan kondisi mahasiswa dalam menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk merespon atas segala tugas yang akan diberikan ti tempat praktek industri, diantaranya memiliki kemampuan potensi fisik dan mental yang sehat disertai pengetahuan dan keterampilan dalam menggambar desain mode busana.

Rumusan masalah dalam penelitian ini disusun untuk mendapat kejelasan dari tujuan penelitian yang akan dicapai, Sugiyono (2011:35) menyatakan bahwa :

“Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana manfaat hasil belajar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri ?

Ruang lingkup permasalahan ini cukup luas dan mempertimbangkan terbatasnya waktu, tenaga dan kemampuan berfikir maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah diperlukan untuk memudahkan dan menghindari terlalu luasnya masalah yang akan dibahas. Luasnya masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pada manfaat hasil belajar desain mode busana ditinjau dari kompetensi peran dan fungsi desainer pada usaha bidang busana, teknik menggambar desain mode busana, aspek-aspek desain mode busana dan jenis-jenis gambar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan pedoman atau dasar dalam melakukan penelitian untuk menentukan arah dan usaha yang tepat, guna mencapai tujuan dalam penelitian. Untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri secara spesifik, tujuan yang hendak dicapai sesuai permasalahan penelitian, yaitu :

1. Manfaat hasil belajar pengetahuan desain mode busana ditinjau dari kompetensi peran dan fungsi desainer pada usaha bidang busana sebagai kesiapan praktek industri.

2. Manfaat hasil belajar desain mode busana ditinjau dari kompetensi teknik menggambar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri.


(15)

6

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Manfaat hasil belajar desain mode busana ditinjau dari kompetensi aspek-aspek desain mode busana dan jenis-jenis gambar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik secara teoritis dan praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini antara lain :

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis yang diperoleh dari penelitian ini yaitu dapat memberikan wawasan keilmuan yang lebih luas berkenaan dengan manfaat hasil belajar desain mode busana bagi peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Manfaat praktis

Diharapkan dapat memberikan gambaran dalam upaya meningkatkan kesiapan mahasiswa melaksanakan praktek industri dan mengembangkan hasil belajar desain mode busana. Bagi penulis penelitian ini merupakan sarana untuk mendapatkan pengalaman dalam menulis dan melakukan penelitian dalam bidang pembelajaran tata busana.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terbagi menjadi lima bab. Bab I berisi uraian tentang pendahuluan. Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Bab II kajian pustaka tentang uraian tinjauan mata kuliah desain mode busana, manfaat hasil belajar desain mode busana, kesiapan, praktek industri dan pertanyaan penelitian. Bab III metode penelitian yang terdiri yang terdiri atas lokasi, populasi, sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan prosedur penelitian. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan tentang pemaparan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan. Bab V kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dan saran ditunjukan kepada pengguna hasil penelitian dan peneliti selanjutnya.


(16)

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercayai sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian atau menganalisis pertanyaan. Data atau informasi dapat diperoleh dari jumlah populasi dan sampel penelitian.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan kegiatan untuk mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Lokasi penelitian ini adalah Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Dr. Setiabudi No. 229 telp. (022) 2013163 Bandung 40154.

2. Populasi Penelitian

Suatu penelitian memerlukan adanya sejumlah data yang bisa disebut dengan populasi. Populasi menurut pendapat Sugiyono (2011:80) adalah: “Wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI Bandung angkatan 2010 yang berjumlah 43 orang yang telah lulus mata kuliah desain mode busana. Namun 2 mahasiswa merupakan mahasiswa dengan konsentrasi paket pilihan Rias yang nantinya pelaksanaan praktek industri akan ditempatkan pada usaha riasa, maka total sampel yang digunakan berjumlah 41 orang.

3. Sampel Penelitian

Sampel merupakan representatif bagi keseluruhan populasi, Winarno Surakhmad (1990:100) mengatakan bahwa, “Sampel yang jumlahnya sebesar populasi seringkali disebut sampel total”. Sampel dalam penelitian ini mengacu pada pendapat yang dikemukakan diatas, yaitu sampel total. Oleh karena itu,


(17)

42

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seluruh objek dalam populasi dijadikan sampel penelitian sehingga sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2010 sejumlah 41 orang.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode ini berpusat pada permasalahan aktual yang akan dibahas dengan memusatkan diri pada pemecahan masalah, sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nana Syaodih Sukmadinata (2007:72) :

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain. Tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variable-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.

Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban atas masalah yang ada pada masa sekarang yang menggunakan, menyusun, menjelaskan dan menganalisis data tentang manfaat hasil belajar desain mode busana untuk kesiapan mengikuti praktek industri pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2010, yang didukung kegiatan mulai dari pengumpulan, penyusunan dan penjelasan data yang diperoleh dari responden yang telah mengisi angket.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan untuk menghindari kesalah pahaman antara pembaca dan penulis. Adapun beberapa istilah yang harus dijelaskan dari judul penelitian “Manfaat hasil belajar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri” antara lain :


(18)

43

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Manfaat menurut W.J.S Poerwadarminta (2008:912) adalah “Guna atau faedah suatu hal”.

b. Hasil Belajar adalah “Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.” (Nana Sudjana, 2011:22)

c. Desain Mode Busana dalam kurikulum Program Studi Pendidikan Tata Busana tahun 2012 adalah salah satu Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS) yang waib ditempuh mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI. Bentuk perkuliahan adalah teori dan praktek dan dilaksanakan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana pada semester IV. Tujuan umum perkuliahan desain mode busana yang tercantum dalam silabus perkuliahan (2012:1) sebagai berikut :

Mahasiswa yang telah menyelesaikan perkuliahan ini diharapkan mampu memahami tentang peran dan fungsi desainer pada berbagai usaha bidang busana, desainer Indonesia dan Dunia, gambaran umum tren mode, mengembangkan konsep pembuatan desain sketsa/design sketching pada model busana anak/wanita, presentation drawing pada desain busana kerja instansi/perusahaan, konsep pembuatan desain production sketching pada perencanaan produksi busana santai/casual, dan konsep pembuatan desain fashion illustration dan mengembangkan konsep pembuatan desain 3 dimensi.

Definisi operasional dari manfaat hasil belajar desain mode busana pada penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan di atas adalah faedah dari kemampuan yang dimiliki mahasiswa yang diperoleh setelah mengikuti perkuliahan desain mode busana yang mempelajari seluruh materi yang berbentuk teori dan praktek desain mode busana.

2. Kesiapan Praktek Industri (P.I)

a. Kesiapan menurut Slameto (2010:113) adalah “Keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam tertentu terhadap suatu situasi”.

b. Praktek industri adalah mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana. Praktek industri akan membantu mahasiswa untuk memantapkan hasil belajar yang diperoleh pada bangku


(19)

44

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkuliahan serta membekali mahasiswa dengan pengalaman nyata di dunia industri. Praktek industri menurut Indra Djati Sidi (2001:127) adalah :

Suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian yang memadukan secara sistematik dan sinkron terhadap program pendidikan dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui praktek langsung di dunia kerja.

Kesiapan praktek industri adalah kondisi seseorang atau individu yang telah siap mengikuti praktek industri dalam program pendidikan dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui praktek langsung di dunia usaha baik industri busana atau usaha jasa pembuatan busana.

D. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner (angket). Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapat data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis kepada responden mengenai manfaat hasil belajar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana angkatan 2010. Instrumen selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran bersama dengan kisi-kisi instrumen.

E. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrument yang baik meliputi pengkajian masalah yang sedang diteliti, membuat kisi-kisi butir soal instrument, pembuatan butir soal, penyuntingan, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal instrument yang kurang baik dan pengujian instrument kepada responden.

F. Teknik Pengolahan Data

Teknik penelitian yang dilakukan berupa statistic sederhana atau statistic deskriptif yang disesuaikan dengan metode dan variable yang digunakan. Data yang akan diolah adalah data dari hasil angket yang telah disebarkan kepada responden. Dengan menggunakan statistik sederhana dengan menjabarkan hasil


(20)

45

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perhitungan presentase pada jawaban masing-masing pertanyaan sesuai dengan jawaban yang telah terkumpul. Langkah-langkah dalam pengolahan data yaitu : 1. Membuat instrument

Instrument yang digunakan dalam penelitian berupa angket yang dibuat dalam bentuk pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Instrumen pengumpul data (angket) menggambarkan permasalahan dalam penelitian agar jawaban dari responden sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Penyebaran dan pengumpulan Instrumen

Instrumen penelitian (angket) yang telah selesai dibuat kemudian diperbanyak sesuai jumlah responden dan dibagikan kepada seluruh responden untuk dijawab. Angket diisi secara lengkap oleh responden pada setiap item sesuai dengan pedoman, setelah diisi angket dikembalikan kepada penulis.

3. Mengecek data

Pengecekan data dimulai dengan pengumpulan angket yang telah diisi responden sesuai dengan jumlah responden, kemudian menghitung jumlah angket yang dikembalikan serta memeriksa kelengkapan jawaban dan cara pengisiannya. 4. Analisis data

Penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah presentase, yaitu presentase dari angket yang dijawab atau direspon oleh responden, pengolahan yang dilakukan yaitu :

a. Menyeleksi data yaitu pemeriksaan atau pengecekan terhadap kemungkinan adanya kesalahan dalam daftar pertanyaan.

b. Mentabulasi data yaitu proses pengelompokan data dengan cara menjumlahkannya kemudian memasukan data kedalam table-tabel sehingga data diketahuinya.


(21)

46

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabulasi data dilakukan untuk mempertegas data sesuai dengan pengelompokan masing-masing jawaban yang disesuaikan dengan frekuensi jawaban responden.

6. Pengolahan Data

Pengolahan data bertujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden karena jumlah jawaban responden pada setiap itemnya berbeda. Pengolahan data yang digunakan dalam bentuk table presentase. Rumusan presentase sebagaimana yang dikemukakan oleh Anas Sudijono (2011:43) bahwa rumus untuk menghitung presentase yaitu :

Keterangan:

p : angka presentase

f : frekuensi yang sedang dicari presentasenya

n : Number of case (jumlah frekuensi/banyaknya individu) 100% : bilangan tetap

7. Penafsiran data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh data yang jelas dari setiap jawaban pada pertanyaan yang telah diajukan. Data yang telah dipresentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan sebagai berikut :

100 % : Seluruhnya 76%-99% : Sebagian besar

51%-75% : Lebih dari setengahnya

50% : Setengahnya

26%49% : Kurang dari setengahnya 1%-25% : Sebagian kecil

0% : Tidak seorang pun

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian berfungsi sebagai pedoman dalam penelitian, yang


(22)

47

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian akhir. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu :

1. Tahap persiapan

a. Melakukan pengamatan lapangan dan mempelajari buku sumber sebagai acuan untuk membuat proposal.

b. Pemilihan masalah dan perumusan masalah. c. Pembuatan proposal penelitian.

d. Pengajuan dosen pembimbing.

e. Menyusun desain skripsi mulai dari BAB I, BAB II, BAB III, kisi-kisi instrument dan instrument penelitian sebagai bahan seminar I.

f. Seminar I desain skripsi. 2. Tahap pelaksanaan

Tahapan berikutnya adalah tahapan pelaksanaan yang dilakukan setelah seminar I (desain skripsi) dan hasil perbaikan desain skripsi seluruhnya telah disetujui. Tahapan pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut :

a. Penyebaran instrument untuk pengambilan data dari responden. b. Pengumpulan instrument.

c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian.

d. Penyusunan dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dan saran. e. Proses bimbingan untuk seminar II.

f. Penyusunan draf skripsi mulai dari BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V dan instrument penelitian.

g. Seminar II (draf skripsi).

h. Tahap perbaikan draf skripsi hasil seminar II. 3. Tahap akhir

Draf skripsi dan seluruhnya telah disetujui, skripsi dijadikan bahan ujian sidang skripsi S1.


(23)

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Rekomendasi dibawah ini sekiranya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkaitan, berdasarkan hasil pembahasan penelitian yaitu :

1. Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Ditinjau Dari Kompetensi Peran Dan Fungsi Desainer Pada Usaha Bidang Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri.

Manfaat hasil belajar desain mode busana, ditinjau dari kompetensi peran dan fungsi desainer pada usaha bidang busana menunjukan bahwa: lebih dari setengahnya mahasiswa menyatakan telah merasakan manfaat pengetahuan peran dan dan fungsi desainer pada usaha bidang busana. Manfaat tersebut ditunjukan dengan diperolehnya wawasan tentang peran dan fungsi desainer sebagai konsultan desain dan ahli mempromosikan produk, wawasan tersebut dapat dijadikan sebagai kesiapan pelaksanaan praktek industri.

2. Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Ditinjau Dari Kompetensi Teknik Menggambar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri.

Manfaat hasil belajar desain mode busana, ditinjau dari kompetensi teknik menggambar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri menunjukan bahwa: lebih dari setengahnya mahasiswa menyatakan telah merasakan manfaat teknik menggambar desain mode busana. Manfaat tersebut ditunjukan dengan adanya keterampilan mempelajari teknik menggambar desain mode busana meliputi pembuatan proporsi tubuh manusia pada pembuatan desain busana, menggambar rangka desain busana, penerapan pose tubuh pada pembuatan desain busana, tahapan menggambar desain mode busana, menggambar bagian-bagian tubuh, menggambar bagian-bagian busana dan teknik pewarnaan gambar desain busana


(24)

93

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Ditinjau Dari Kompetensi Aspek-Aspek Desain Mode Busana Dan Jenis-Jenis Gambar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri.

Manfaat hasil belajar desain mode busana ditinjau dari kompetensi aspek-aspek desain mode busana dan jenis-jenis gambar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri menunjukan bahwa: lebih dari setengahnya mahasiswa menyatakan telah merasakan manfaat aspek-aspek desain mode busana dan jenis-jenis gambar desain mode busana. Manfaat keterampilan tersebut ditunjukan adanya keterampilan menerapkan desain struktural, desain dekoratif, desain fungsional, menggambar desain sketsa, desain penyajian, desain produksi dan desain ilustrasi. B. Rekomendasi

Saran yang penulis ajukan berikut ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan perimbangan untuk menjadikan masukan bagi pihak-pihak yang bersangkutan. 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Angkatan 2010

Berdasarkan temuan penelitian menunjukan bahwa lebih dari setengahnya mahasiswa merasakan manfaat hasil belajar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri dan sebagian kecil masih belum merasakan manfaat hasil belajar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri. Berkenaan dengan itu diharapkan dapat dijadikan perhatian dan bahan masukan agar mahasiswa lebih mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dalam desain mode busana yang berdampak pada meningkatnya motivasi mahasiswa di dalam menyiapkan diri untuk mengikuti pelaksanaan praktek industri. Salah satu cara untuk memotivasi diri adalah dengan banyak berlatih mendesain busana dan banyak membaca buku sumber yang berkenaan dengan desain mode busana.

2. Dosen Mata Kuliah Desain Mode Busana

Hasil studi pendahuluan penulis menemukan bahwa keterampilan mendesain busana sangat dibutuhkan pada saat pelaksanaan praktek industri. Keterampilan


(25)

94

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendesain busana mahasiswa harus dipersiapkan sebaik mungkin untuk kesiapan praktek industri. Namun sebagian kecil mahasiswa belum merasakan manfaat dari hasil belajar teknik menggambar desain mode busana ini ditafsirkan karena mahasiswa yang memiliki latar belakang pendidikan dari SMA dan MAN kurang memiliki pengalaman sebelumnya dalam mendesain busana. Sehubungan dengan itu didalam upaya memberikan pelayanan kepada mahasiswa yang memiliki perbedaaan kemampuan maka dosen disarankan :

a. Memberikan bimbingan secara individual kepada mahasiswa di dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan.

b. Pola kerja di industri menuntut efisiensi, kerja cepat dan disiplin, untuk lebih mempersiapkan mahasiswa melaksanakan praktek industri maka pola kerja dalam industri disarankan diterapkan pada pengerjaan tugas-tugas mahasiswa, seperti mengerjakan tugas dengan disiplin dan tepat waktu dalam pengumpulan tugas. 3. Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI

Bertitik tolak dari hasil penelitian penulis merekomendasikan bahwa pada Program Studi Pendidikan Tata Busana sudah waktunya menyediakan sarana sanggar busana, dengan adanya sanggar busana mahasiswa diharapkan dapat lebih meningkatkan diri terutama yang berkenaan dengan pengetahuan dan keterampilan desain mode busana dan sekaligus sebagai wahana belajar bekerja bagi mahasiswa dengan tetap adanya bimbingan dan arahan dari dosen terkait, sehingga memberikan penguatan pada mahasiswa yang berkenaan dengan pengetahuan dan keterampilan mendesain busana sebagai bekal didalam melaksanakan praktek industri.


(26)

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arisanti, A. (2011) Macam-macam model lengan. [online]. Tersedia: http://anaarisanti.blogspot.com. [15 September 2013].

Depdikbud. (1982) Desain Busana untuk SMKK/SMKTK. Jakarta: Tidak Diterbitkan.

Ernawati, Dkk. (2008) Tata Busana Jilid 2 Untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Fitinline. (2013) Fashion Sketching. [online]. Tersedia: http://www.fitinline.com. [10 Desember 2013].

Kumagai, Kijoro. (1987) Fashion Illustrations Ladies, Men And Children. Tokyo: Graphic-sha Publishing Co.,Ltd.

Kurikulum Program Studi Pendidikan Tata Busana. (2012) PKK FPTK UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Lafuente, M. (2005) Essential Fashion Illustration. Singapore: Loft Publication. Lyvin. (2013) Fortofolio Fashion Ilustrasi. [online]. Tersedia: http://www.lyvin.com.

[10 Desember 2013].

Mamdy, Wisri A. (2001) Menggambar Anatomi Modis Untuk Merancang Busana. Jakarta: Meutia Cipta Sarana.

Poerwadarminta, W.J.S (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Poespo, G (2003) Tehnik Menggambar Mode Busana. Yogyakarta: Kanisius.

Poespo, S. (2009) Kebaya dan Gaun Pengantin Muslim. [online]. Tersedia: mudahmenikah.wordpress.com/kebaya-dan-gaun-pengantin-muslim. [15 September 2013].


(27)

96

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Purwanti, E. (2013) Manfaat Hasil Belajar membuat Busana Anak Sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak. Skripsi, Jurusan PKK Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.

Rachmawati, A. (2013) Penerapan Hasil Belajar Menggambar dan Modifikasi Desain Fesyen 1 Pada Pembuatan Desain Busana Casual Remaja. Skripsi, Jurusan PKK Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.

Riyanto, Arifah A. (2003) Desain Busana. Bandung: YAPEMDO.

Sidi, I Djati. (2001) Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta: Paradigma, Logos Wacana Ilmu.

Silabus Desain Mode Busana. (2012) PKK FPTK UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan. Silabus Praktek Industri. (2012) PKK FPTK UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Slameto. (2010) Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2011) Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudjiono, A. (2011) Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Surakhmad,W. (1990) Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsido.

Syaodih Sukmadinata, N. (2007) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono (2011) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. (2001). Menggambar Desain Busana Secara Kering. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Jakarta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Wiana, Winwin. (2009) Tinjauan Peran Desainer Pada Industri Garmen di Bandung. Tesis, Institut Teknologi Bandung.


(28)

97

Dinar Rahu, 2014

Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Rekomendasi dibawah ini sekiranya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkaitan, berdasarkan hasil pembahasan penelitian yaitu :

1. Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Ditinjau Dari Kompetensi Peran

Dan Fungsi Desainer Pada Usaha Bidang Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri.

Manfaat hasil belajar desain mode busana, ditinjau dari kompetensi peran dan fungsi desainer pada usaha bidang busana menunjukan bahwa: lebih dari setengahnya mahasiswa menyatakan telah merasakan manfaat pengetahuan peran dan dan fungsi desainer pada usaha bidang busana. Manfaat tersebut ditunjukan dengan diperolehnya wawasan tentang peran dan fungsi desainer sebagai konsultan desain dan ahli mempromosikan produk, wawasan tersebut dapat dijadikan sebagai kesiapan pelaksanaan praktek industri.

2. Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Ditinjau Dari Kompetensi

Teknik Menggambar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri.

Manfaat hasil belajar desain mode busana, ditinjau dari kompetensi teknik menggambar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri menunjukan bahwa: lebih dari setengahnya mahasiswa menyatakan telah merasakan manfaat teknik menggambar desain mode busana. Manfaat tersebut ditunjukan dengan adanya keterampilan mempelajari teknik menggambar desain mode busana meliputi pembuatan proporsi tubuh manusia pada pembuatan desain busana, menggambar rangka desain busana, penerapan pose tubuh pada pembuatan desain busana, tahapan menggambar desain mode busana, menggambar bagian-bagian tubuh, menggambar bagian-bagian busana dan teknik pewarnaan gambar desain busana


(2)

3. Manfaat Hasil Belajar Desain Mode Busana Ditinjau Dari Kompetensi Aspek-Aspek Desain Mode Busana Dan Jenis-Jenis Gambar Desain Mode Busana Sebagai Kesiapan Praktek Industri.

Manfaat hasil belajar desain mode busana ditinjau dari kompetensi aspek-aspek desain mode busana dan jenis-jenis gambar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri menunjukan bahwa: lebih dari setengahnya mahasiswa menyatakan telah merasakan manfaat aspek-aspek desain mode busana dan jenis-jenis gambar desain mode busana. Manfaat keterampilan tersebut ditunjukan adanya keterampilan menerapkan desain struktural, desain dekoratif, desain fungsional, menggambar desain sketsa, desain penyajian, desain produksi dan desain ilustrasi.

B. Rekomendasi

Saran yang penulis ajukan berikut ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan perimbangan untuk menjadikan masukan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Angkatan 2010

Berdasarkan temuan penelitian menunjukan bahwa lebih dari setengahnya mahasiswa merasakan manfaat hasil belajar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri dan sebagian kecil masih belum merasakan manfaat hasil belajar desain mode busana sebagai kesiapan praktek industri. Berkenaan dengan itu diharapkan dapat dijadikan perhatian dan bahan masukan agar mahasiswa lebih mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dalam desain mode busana yang berdampak pada meningkatnya motivasi mahasiswa di dalam menyiapkan diri untuk mengikuti pelaksanaan praktek industri. Salah satu cara untuk memotivasi diri adalah dengan banyak berlatih mendesain busana dan banyak membaca buku sumber yang berkenaan dengan desain mode busana.

2. Dosen Mata Kuliah Desain Mode Busana

Hasil studi pendahuluan penulis menemukan bahwa keterampilan mendesain busana sangat dibutuhkan pada saat pelaksanaan praktek industri. Keterampilan


(3)

94

mendesain busana mahasiswa harus dipersiapkan sebaik mungkin untuk kesiapan praktek industri. Namun sebagian kecil mahasiswa belum merasakan manfaat dari hasil belajar teknik menggambar desain mode busana ini ditafsirkan karena mahasiswa yang memiliki latar belakang pendidikan dari SMA dan MAN kurang memiliki pengalaman sebelumnya dalam mendesain busana. Sehubungan dengan itu didalam upaya memberikan pelayanan kepada mahasiswa yang memiliki perbedaaan kemampuan maka dosen disarankan :

a. Memberikan bimbingan secara individual kepada mahasiswa di dalam

menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan.

b. Pola kerja di industri menuntut efisiensi, kerja cepat dan disiplin, untuk lebih mempersiapkan mahasiswa melaksanakan praktek industri maka pola kerja dalam industri disarankan diterapkan pada pengerjaan tugas-tugas mahasiswa, seperti mengerjakan tugas dengan disiplin dan tepat waktu dalam pengumpulan tugas.

3. Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI

Bertitik tolak dari hasil penelitian penulis merekomendasikan bahwa pada Program Studi Pendidikan Tata Busana sudah waktunya menyediakan sarana sanggar busana, dengan adanya sanggar busana mahasiswa diharapkan dapat lebih meningkatkan diri terutama yang berkenaan dengan pengetahuan dan keterampilan desain mode busana dan sekaligus sebagai wahana belajar bekerja bagi mahasiswa dengan tetap adanya bimbingan dan arahan dari dosen terkait, sehingga memberikan penguatan pada mahasiswa yang berkenaan dengan pengetahuan dan keterampilan mendesain busana sebagai bekal didalam melaksanakan praktek industri.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arisanti, A. (2011) Macam-macam model lengan. [online]. Tersedia: http://anaarisanti.blogspot.com. [15 September 2013].

Depdikbud. (1982) Desain Busana untuk SMKK/SMKTK. Jakarta: Tidak Diterbitkan.

Ernawati, Dkk. (2008) Tata Busana Jilid 2 Untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Fitinline. (2013) Fashion Sketching. [online]. Tersedia: http://www.fitinline.com. [10 Desember 2013].

Kumagai, Kijoro. (1987) Fashion Illustrations Ladies, Men And Children. Tokyo: Graphic-sha Publishing Co.,Ltd.

Kurikulum Program Studi Pendidikan Tata Busana. (2012) PKK FPTK UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Lafuente, M. (2005) Essential Fashion Illustration. Singapore: Loft Publication. Lyvin. (2013) Fortofolio Fashion Ilustrasi. [online]. Tersedia: http://www.lyvin.com.

[10 Desember 2013].

Mamdy, Wisri A. (2001) Menggambar Anatomi Modis Untuk Merancang Busana. Jakarta: Meutia Cipta Sarana.

Poerwadarminta, W.J.S (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Poespo, G (2003) Tehnik Menggambar Mode Busana. Yogyakarta: Kanisius.

Poespo, S. (2009) Kebaya dan Gaun Pengantin Muslim. [online]. Tersedia: mudahmenikah.wordpress.com/kebaya-dan-gaun-pengantin-muslim. [15 September 2013].


(5)

96

Purwanti, E. (2013) Manfaat Hasil Belajar membuat Busana Anak Sebagai Kesiapan Uji Level Busana Anak. Skripsi, Jurusan PKK Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.

Rachmawati, A. (2013) Penerapan Hasil Belajar Menggambar dan Modifikasi Desain Fesyen 1 Pada Pembuatan Desain Busana Casual Remaja. Skripsi, Jurusan PKK Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.

Riyanto, Arifah A. (2003) Desain Busana. Bandung: YAPEMDO.

Sidi, I Djati. (2001) Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta: Paradigma, Logos Wacana Ilmu.

Silabus Desain Mode Busana. (2012) PKK FPTK UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan. Silabus Praktek Industri. (2012) PKK FPTK UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Slameto. (2010) Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2011) Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudjiono, A. (2011) Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Surakhmad,W. (1990) Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsido.

Syaodih Sukmadinata, N. (2007) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono (2011) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. (2001). Menggambar Desain Busana Secara Kering. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Jakarta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Wiana, Winwin. (2009) Tinjauan Peran Desainer Pada Industri Garmen di Bandung. Tesis, Institut Teknologi Bandung.


(6)