PENGARUH INFLASI, KURS DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN KELOMPOK INDUSTRI REAL ESTATE AND PROPERTY YANG GO PUBLIC DAN LISTED PADA BURSA EFEK INDONESIA ( PERIODE 2008 SAMPAI DENGAN 2012 ).

PENGARUH INFLASI, KURS DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP
HARGA SAHAM PERUSAHAAN KELOMPOK INDUSTRI
REAL ESTATE AND PROPERTY YANG GO PUBLIC
DAN LISTED PADA BURSA EFEK INDONESIA
( PERIODE 2008 SAMPAI DENGAN 2012 )

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Administrasi Bisnis Pada FISIP UPN “Veteran” J awa Timur

Oleh:
EMY RASETYANI
NPM 1042010009
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
SURABAYA
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH INFLASI, KURS DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP
HARGA SAHAM PERUSAHAAN KELOMPOK INDUSTRI
REAL ESTATE AND PROPERTY YANG GO PUBLIC
DAN LISTED PADA BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2008 SAMPAI DENGAN 2012
Oleh
EMY RASETYANI
1042010009
Telah Dipertahankan Dihadapkan dan Diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 20 Desember 2013
Menyetujui,
Pembimbing utama

Tim Penguji :
1. Ketua


RY. Rusdianto S.Sos, M.Si
NPT. 372069500461
Dra. Sonja Andarini, M,Si
NIP. 196503261993092001
2. Sekretaris

RY. Rusdianto S.Sos, M.Si
NPT. 372069500461
3. Anggota

Susi Hariyawati, S.Sos, M.Si
NIP.19640215991032001
Mengetahui,
DEKAN

Dra. Ec. Hj. Suparwati, M. Si.
NIP. 1955907181983022001
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Inlasi, Kur s dan
Suku Bunga BI Ter hadap Harga Saham Perusahaan Kelompok Industri Real
Estate And Property yang Go Public dan Listed Pada Bursa Efek Indonesia
Per iode 2008 Sampai Dengan 2012”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu
kewajiban bagi mahasiswa Univeersitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur, khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dalam rangka memenuhi
tugas akademik guna melengkapi sebagian syarat untuk menempuh ujian skripsi.
Hasil penulisan skripsi ini bukanlah kemampuan dari penulis semata, namun
terwujud karena bantuan dan bimbingan dari Bapak RY. Rusdianto, S.Sos, M.Si
sebagai dosen pembimbing. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini :
1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si sebagai dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Dra. Lia Nirawati, M.Si selaku ketua program studi Ilmu Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.


iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Ibu Dra. Siti Ning Farida, M.Si selaku sekretaris Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh teman – teman penulis yang selalu memberi dukungan dan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan tersebut dapat
memberi limpahan berkat dari Allah SWT. Penulis menyadari dengan segala
kerendahan hati bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak
kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Harapan penulis, semoga dengan terselesainya skripsi ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi semua pihak. Amin.


Surabaya,

Desember 2013

Penulis

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

HALAMAN J UDUL

i

LEMBAR PERSETUJ UAN


ii

LEMBAR PENGESAHAN

iii

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI

vi

DAFTAR TABEL

xi

DAFTAR GAMBAR


xiii

ABSTRAKSI

xiv
1

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Perumusan Masalah

7

1.3

Tujuan Penelitian


7

1.4

Manfaat Penelitian

8

BAB I : TINJ AUAN PUSTAKA

9
9

2.1 Penelitian Terdahulu
2.2 Tinjauan Teori

10

2.2.1 Manajemen Keuangan


10

2.2.2 Manajemen Investasi

11
vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3 Investasi

12

2.1.2.1 Pengertian Investasi

12

2.1.2.2 Tujuan Investasi


14

2.2.4 Pasar Modal

15

2.2.4.1 Pengertian Pasar Modal

15

2.1.4.2 Jenis-Jenis Pasar Modal

18

2.1.4.3 Fungsi Pasar Modal

20

2.1.4.4 Para Pelaku Pasar Modal


21

2.2.5 Saham

22
2.2.5.1 Pengertian Saham

22

2.2.5.2 Berbagai Nilai Dari Saham

26

2.2.6 Harga Saham

28

2.2.6.1 Pengertian Harga Saham

28

2.2.6.2 Jenis Harga Saham

28

2.2.6.3 Analisis Saham

32

2.2.5 Inflasi

35

2.2.5 Kurs (Nilai Tukar)

38

2.2.5 Suku Bunga

40

2.3 Kerangka Pemikiran

42
vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.4 Hipotesis

44

BAB III : METODE PENELITIAN

45

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

45

3.2 Teknik Penentuan Populasi Dan Sampel

47

3.2.1 Populasi

47

3.2.2 Sampel

47

3.3 Teknik Pengumpulan Data

49

3.3.1 Jenis Data

49

3.3.2 Metode Pengumpulan Data

49

3.3.3 Sumber Data

49

3.4 Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis

50

3.4.1 Uji Analisis

50

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

51

3.4.3 Uji Hipotesis

54

3.4.3.1 Uji F

54

3.4.3.2 Uji t

56

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

58
58

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.1 Sejarah Pasar Modal

58

4.1.2 Sejarah Umum Bursa Efek Indonesia

59

4.1.3 Gambaran Umum Mengenai Perusahaan Real Estate and Property

60

4.1.3.1 Sejarah Umum Lippo Karawaci, Tbk

60

4.1.3.2 Sejarah Umum Duta Pertiwi, Tbk

62

4.1.3.3 Sejarah Umum Ciputra Surya, Tbk

63

4.1.3.4 Sejarah Umum Duta Anggada Realty, Tbk

64

4.1.3.5 Sejarah Umum Summarecon Agung, Tbk

65

4.1.3.6 Sejarah Umum Surya Semesta Internusa, Tbk

67

4.1.3.7 Sejarah Umum Lippo Cikarang, Tbk

68

4.1.3.8 Sejarah Umum Pembangunan Jaya Ancol, Tbk

69

4.1.3.9 Sejarah Umum Indonesia Prima Property, Tbk

72

4.1.3.10 Sejarah Umum Gowa Makasar Tourism Development, Tbk

73

4.1.3.11 Sejarah Umum Ciputra Property, Tbk

74

4.1.3.12 Sejarah Umum Intiland Development, Tbk

75

4.1.3.13 Sejarah Umum Metro Realty, Tbk

76

4.1.3.14 Sejarah Umum Plaza Indonesia Realty, Tbk

77

4.1.3.15 Sejarah Umum Roda Vivatex, Tbk

78

4.2 Penyajian Hasil Penelitian

78
ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

78

4.3 Analisis Statistik Inferensial

99

4.3.1 Uji Asumsi Klasik

99

4.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda

106
117

4.4 Pembahasan
4.4.1 Uji Simultan

117

4.4.2 Uji Parsial

117

4.4.2.1 Inflasi (X1)

117

4.4.2.2 Kurs (X2)

118

4.4.2.3 Suku Bunga (X3)

119

4.4.3 Variabel Dominan

120

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

121

5.1 Kesimpulan

121

5.2 Saran

122

LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
EMY RASETYANI, PENGARUH INFLASI, KURS DAN SUKU BUNGA BI
TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN KELOMPOK INDUSTRI
REAL ESTATE AND PROPERTY YANG GO PUBLIC DAN LISTED PADA
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 SAMPAI DENGAN 2012.
Kebutuhan informasi mengenai harga saham bagi investor semakin
meningkat, hal ini disebabkan investor ingin mengurangi kerugian. Penelitian ini
akan menggunakan analisis ekonomi makro untuk mengetahui inflasi, kurs, dan
suku bunga berpengaruh secara simultan dan secara parsial terhadap harga saham.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan kelompok industri
real estate and property yang go public dan listed di Bursa Efek Indonesia
periode 2008 – 2012. Sedangkan sampel yang diambil sebagai obyek penelitian
yaitu sebanyak 15 (lima belas) perusahaan, dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh
dari PT Bursa Efek Indonesia ( BEI ), untuk data internal perusahaan yaitu harga
saham perusahaan kelompok industri real estate and property yang go public dan
listed di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2010. Sedangkan untuk variabel
inflasi, kurs, dan suku bunga diperoleh melalui situs resmi Bank Indonesia ( BI )
periode 2008 – 2012.
Data analisis menggunakan metode regresi linear berganda dan untuk uji
hipotesis menggunakan uji F sebagai uji simultan serta uji t sebagai uji parsial
terhadap variabel penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel inflasi, kurs, dan suku bunga
berpengaruh secara simultan terhadap harga saham. Pada pengujian secara parsial
diperoleh hasil, variabel inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga
saham. Sedangkan variabel kurs dan suku bunga berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
Kata kunci : Inflasi, kurs, suku bunga BI, harga saham.

xiv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan
usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat
pemodal atau investor. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua, pasar
modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan
seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat
menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan
risiko masing-masing instrumen keuangan.
Perusahaan atau bentuk usaha apapun sudah dapat dipastikan bertujuan untuk
mencari keuntungan guna menjaga keberlangsungan perusahaan dan menjaga
existensinya baik dalam usaha menghadapi pesaingnya maupun untuk memperluas
usaha

sehingga

dapat

memperkuat

posisi

perusahaan

di

pasar.

Dalam

mempertahankan eksistensinya, perusahaan perlu melakukan pengelolaan sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efektif dan efisien.
Harga saham di bursa tidak selamanya tetap, adakalanya meningkat dan bisa
pula menurun, tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Di pasar modal,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

terjadinya fluktuasi harga saham tersebut menjadikan bursa efek menarik bagi
beberapa kalangan pemodal (investor). Di sisi lain, kenaikan dan penurunan harga
saham bisa terjadi karena faktor fundamental, psikologis, maupun eksternal.
Terdapat beberapa faktor makro yang mempengaruhi aktifitas investasi saham
di BEI, diantaranya adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga BI dan nilai kurs valuta
asing, dan lainnya. Tingginya tingkat inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat
dan juga meningkatnya harga faktor produksi. Hal itu biasanya akan berdampak pada
anggapan pesimis mengenai prospek perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa
yang terkena dampak inflasi sehingga dapat mempengaruhi penawaran harga saham
perusahaan tersebut dan pada akhirnya berakibat pada pergerakan indeks harga saham
di Bursa Efek Indonesia.
Tingkat suku bunga BI juga merupakan salah satu variabel yang dapat
mempengaruhi harga saham. Secara umum, mekanismenya adalah bahwa suku bunga
BI bisa mempengaruhi suku bunga deposito yang merupakan salah satu alternatif
bagi investor untuk mengambil keputusan dalam menanamkan modalnya. Jika suku
bunga BI yang ditetapkan meningkat, investor akan mendapatkan hasil yang lebih
besar atas suku bunga deposito yang ditanamkan sehingga investor akan cenderung
untuk mendepositkan modalnya dibandingkan menginvestasikan dalam saham. Hal
ini mengakibatkan investasi di pasar modal akan turun dan pada akhirnya berakibat
pada melemahnya harga saham. Berikut ini adalah daftar harga saham tahunan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

perusahaan real estate and property yang go public dan listing di Bursa Efek
Indonesia yang mempunyai saham tahunan diatas Rp. 300 :
Tabel 1.1
Rata – rata harga saham tahunan Perusahaan Real Estate And Property
Periode 2008 sampai dengan 2012
Harga Saham

Nama Perusahaan
2008
Lippo Karawaci, Tbk
737.50
Duta Pertiwi, Tbk
977.50
Ciputra Surya, Tbk
462.75
Duta Anggada Realty, Tbk
350.83
Summarecon Agung, Tbk
158.37
Surya Semesta Internusa, Tbk
149.69
Lippo Cikarang, Tbk
418.33
Pembangunan Jaya Ancol, Tbk 743.33
Indonesia Prima Property, Tbk
362.50
Gowa Makasar Tourism
260.83
Development, Tbk
Ciputra Property, Tbk
306.08
Intiland Development, Tbk
247.30
Metro Realty, Tbk
171.25
Plaza Indonesia Realty, Tbk
1623.33
Roda Vivatex, Tbk
1319.18
Rata – Rata
552.58
Sumber : PT Bursa Efek Indonesia, 2013.

2009
702.50
780.00
451.92
292.50
205.21
83.54
216.42
489.17
424.17
123.59

2010
555.00
1238.33
629.17
175.59
465.83
118.33
303.75
672.50
255.59
153.00

2011
663.33
1907.50
756.67
202.33
563.75
370.21
1100.83
853.33
241.75
618.75

2012
862.50
2489.58
1718.33
637.08
798.33
1077.50
3122.08
954.17
318.33
660.00

282.67
209.50
123.23
1820.83
1339.17
502.96

348.33
529.59
285.42
1840.83
1604.17
611.69

432.09
345.42
494.17
2190.83
3177.09
927.87

650.83
350.00
577.50
1595.83
2597.92
1227.33

Dari table yang disajikan tersebut dapat dilihat harga saham rata – rata dari 5
tahun terakhir mengalami perubahan, pada saat tahun 2009 mengalami penurunan
sebesar 49.62 namun pada tahun – tahun berikutnya mengalami peningkatan secara
drastis.
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa variabel yaitu inflasi, kurs, dan
suku bunga sebagai variabel bebas yang berpengaruh terhadap harga saham sebagai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

variabel terikat. Berikut daftar inflasi, kurs dan suku bunga dari tahun 2008 sampai
tahun 2012 :
Tabel 1.2
Daftar inflasi, kurs, dan suku bunga per iode 2008 – 2012
Var iabel
(X)

2008

2009

10.23%
4.89%
Inflasi
9679.55 10398.35
Kurs
8.67%
7.15%
Suku
Bunga
Sumber : Bank Indonesia, 2013.

Tahun
2010

2011

2012

Rata –
Rata

5.13%
9084.55
6.50%

5.38%
8779.49
6.58%

4.28%
9380.39
5.77%

5.98%
9360.79
6.93%

Dari tabel yang disajikan diatas dapat diambil 3 kesimpulan, yaitu yang
pertama: pada inflasi 5 tahun terakhir mengalami penurunan pada tahun 2009 sekitar
5.34%, sedangkan pada tahun 2010 dan 2011 mengalami peningkatan dan pada tahun
2012 mengalami penurunan kembali. Kedua; tingkat kurs pada tahun 2009
mengalami peningkatan setelah itu tahun 2010 dan 2011 mengalami penurunan
hingga pada tahun 2012 mengalami peningkatan kembali. Ketiga; suku bunga BI
selama 5 tahun terakhir mengalami fluktuasi dari tahun pertama hingga tahun – tahun
berikutnya.
Inflasi dimaksudkan adalah suatu keadaan dimana senatiasa meningkatnya
harga – harga pada umumnya, atau suatu keadaan dimana senantiasa turunnya nilai
mata uang karena meningkatnya jumlah uang yang beredar tidak diimbangi dengan
peningkatan persediaan barang. Tingkat inflasi dapat berpengaruh positif maupun
negatif tergantung derajat inflasi itu sendiri.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Tingkat inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang
terlalu panas (overheated). Artinya, kondisi ekonomi mengalamai permintaan atas
produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga harga-harga
cenderung mengalami kenaikkan. Inflasi yang terlalu tinggi juga menyebabkan
penurunan daya beli uang (purchasing power of money). Disamping itu, inflasi yang
tinggi juga bisa mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dari
investasinya.
Kurs merupakan variabel makro ekonomi yang turut mempengaruhi
volatilitas harga saham. Depresiasi mata uang domestik akan meningkatkan volume
ekspor. Bila permintaan pasar internasional cukup elastis hal ini akan meningkatkan
cash flow perusahaan domestik, yang kemudian meningkatkan harga saham.
Sebaliknya, jika emiten membeli produk dalam negeri, dan memiliki hutang dalam
bentuk dollar maka harga sahamnya akan turun. Depresiasi kurs akan menaikkan
harga saham dalam perekonomian yang mengalami inflasi.
Secara teori, tingkat bunga dan harga saham memiliki hubungan yang negatif
(Tandelilin, 2001). Tingkat bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi nilai
sekarang (present value) aliran kas perusahaan, sehingga kesempatan-kesempatan
investasi yang ada tidak akan menarik lagi. Tingkat bunga yang tinggi juga konsumsi
menyebabkan perekonomian bertumbuh, dan meningkatkan skala omset penjualan
perusahaan, karena masyarakat yang bersifat konsumtif. Dengan meningkatnya omset
penjualan maka keuntungan perusahaan juga meningkat. Peningkatan keuntungan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

menyebabkan harga saham perusahaan tersebut juga meningkat. Peningkatan
keuntungan menyebabkan harga saham perusahaan tersebut juga meningkat.
Sektor properti sebagai salah satu sektor yang penting di Indonesia. Sektor
properti merupakan indikator penting untuk menganalisis kesehatan ekonomi suatu
negara. Industri properti juga merupakan sektor yang pertama memberi sinyal jatuh
atau sedang bangunnya perekonomian sebuah negara (Santoso, 2005).
Meningkatnya pertumbuhan properti di Indonesia diindikasi dengan
banyaknya masyarakat yang menginvestasikan modalnya di industri properti.
Penyebabnya adalah supply tanah bersifat tetap sedangkan demand akan selalu besar
seiring pertambahan penduduk. Selain itu, harga tanah bersifat rigid, artinya penentu
harga bukanlah pasar tetapi orang yang menguasai tanah (Rachbini 1997).
Dalam penelitian ini, akan membahas harga saham perusahaan kelompok
industri real estate and propety yang go public di bursa efek Indonesia pada tahun
2008 – 2012. Dipilihnya perusahaan kelompok industri real estate and property
sebagai sampel dikarenakan perusahaan tersebut mempunyai persaingan bisnis yang
kuat, dengan permintaan pasar yang semakin meningkat.
Berdasarkan uraian dan permasalahan diatas maka dalam penelitian ini akan
menganalisis mengenai “Pengaruh Inflasi, Kur s dan Suku Bunga BI Terhadap
Harga Saham Perusahaan Kelompok Industri Real Estate And Property yang Go
Public dan Listed pada Bur sa Efek Indonesia Periode 2008 Sampai Dengan
2012”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

1.2 Per umusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan, perumusan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah secara simultan variabel inflasi, kurs, dan suku bunga Bank Indonesia
berpengaruh terhadap harga saham perusahaan kelompok industri real estate
and property yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) ?
2. Apakah secara parsial variabel inflasi, kurs, dan suku bunga Bank Indonesia
berpengaruh terhadap harga saham perusahaan kelompok industri real estate
and property yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) ?
3. Variabel manakah yang paling dominan pengaruhnya terhadap harga saham
perusahaan kelompok industri real estate and property yang go public di
Bursa Efek Indonesia (BEI)

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel inflasi, kurs dan suku
bunga Bank Indonesia secara simultan (bersama-sama) terhadap harga saham
perusahaan kelompok industri industri real estate and property yang go public
di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel inflasi, kurs dan suku
bunga Bank Indonesia secara parsial terhadap harga saham perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

kelompok industri industri real estate and property yang go public di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
3. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel manakah yang paling dominan
pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan kelompok industri real estate
and property yang go public dan listed di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai referensi bagi investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaanperusahaan khususnya kelompok industri real estate and property di Indonesia
dengan melihat dari sudut pandang ekonomi makro.
2. Sebagai referensi bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti tentang pasar modal di
Indonesia khususnya yang berkaitan dengan ekonomi makro.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu
Sugeng Raharjo (2010) melakukan penelitian mengenai pengaruh inflasi,
nilai kurs rupiah dan tingkat suku bunga terhadap harga saham di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat inflasi berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham dan nilai tukar rupiah terhadap dollar tidak
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan suku
bunga BI tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Sri Mona Octafia (2011) melakukan penelitian mengenai pengaruh tingkat
suku bunga SBI, nilai tukar dan jumlah uang yang beredar terhadap indeks harga
saham sektor property dan real estate dengan pendekatan error correction model.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan jangka panjang atau
ekulibrium diantara tingkat suku bunga SBI, nilai tukar, jumlah uang yang beredar
dan indeks harga saham sektor propery dan real estate. Dalam jangka pendek,
tingkat suku bunga SBI dan nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap indeks harga daham sektor property dan real estate dan jumlah uang
yang beredar berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap indeks harga
saham sektor property dan real estate. Dalam jangka panjang, tingkat suku bunga
SBI dan jumlah uang yang beeredar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
indeks harga saham sektor property dan real estate, sedangkan nilai tukar

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham sektor property
dan real estate.
Penelitian yang sekarang penulis lakukan yaitu tentang pengaruh inflasi,
kurs, suku bunga BI terhadap harga saham perusahaan kelompok industi real
estate and property yang go public dan listed di Bursa Efek Indonesia periode
2008 - 2012 dengan variabel terikat ( Y ) harga saham dan tiga variabel bebas
yaitu inflasi ( X1), kurs ( X2 ), dan suku bunga Bank Indonesia ( X3 ).

2.2 Tinjauan Teori
2.2.1 Manajemen Keuangan
Menurut Husnan ( 2004 : 4 ) manajemen keuangan merupakan semua
kegiatan yang menyangkut kegiatan perencanaan , analisis dan pengendalian
kegiatan keuangan. Orang yang melaksanakan kegiatan tersebut sering disebut
manajer keuangan.
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi
keuangan. Fungsi – fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh
dana ( raising of fund ) dan bagaimana menggunakan dana tersebut. Manajer
keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari
investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjakan aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa
memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan
berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab
manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi
keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden
suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan
untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Kegiatan penting lainnya yang harus
dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu:
1. Manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lainnya yang
bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2. Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan
investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer diperusahaan agar
perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
4. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar
keuangan, dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga
perusahaan dapat diperdagangkan.
2.2.2 Manajemen Investasi
Investasi dalam arti luas merupakan pengorbanan sejumlah uang saat ini
untuk memperoleh sejumlah uang dimasa akan datang. Menurut Sunariyah ( 2004
: 4 ) investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di
masa yang akan datang. Sedangkan menurut Fakhrudin ( 2001 : 195 ) dikatakan
bahwa, investasi adalah komitmen dana dengan tujuan memperoleh pengembalian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

ekonomi selama satu periode waktu, yang biasanya dalam bentuk arus kas
periodik dan atau nilai akhir.
Definisi berikutnya adalah menurut Tandelilin ( 2001 : 37 ), investasi
adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yng dilakukan saat
ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang.
Menurut Husnan ( 2004 : 18 ) menyatakan investasi adalah setiap penggunaan
uang dengan maksud untuk memperoleh penghasilan.
Menurut bentuknya investasi dibedakan menjadi investasi dalam aktiva
finansial ( financial investment ) dan investasi dalam aktiva riil ( real investment ).
Investasi dalam aktiva finansial lebih merupakan kepemilikan hak klaim atau
aktiva yang diwujudkan dalam bentuk dokumen legal yang kemudian disebut
sebagai sekuritas ( surat berharga, sedangkan untuk investasi dalam aktiva riil
berupa aktiva berwujud yang tampak nyata (bangunan, tanah). Seorang investor
yang menghendaki tingkat pengembalian tinggi, tentu akan menghadapi resiko
yang tinggi pula. Untuk menyikapi hal tersebut, maka salah satu caranya adalah
menggunakan upaya diversifikasi yang tepat diantara bermacam-macam bentuk
pilihan investasi yang ada.

2.2.3 Investasi
2.2.3.1 Pengertian Investasi
Investasi yang akan diteliti adalah investasi yang berkaitan dengan pasar
modal. Investasi menurut Sunariyah (2004 : 4) adalah penanaman modal untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan
harapan mendapatkan keuntungan dimasa-masa yang akan datang.
Investasi menurut Halim (2003 : 2) adalah penempatan sejumlah dana
pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang.
Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor membuat
keputusan investasi pada efek-efek yang bisa di pasarkan dan kapan dilakukan.
Tahap-tahap proses investasi menurut Halim (2003 : 2-4) adalah :
a. Menentukan tujuan investasi
Tiga hal yang perlu dipertimbangkan yaitu tingkat pengembalian yang
diharapkan,

tingkat

resiko,

ketersediaan

jumlah

dana

yang

akan

diinvestasikan.
b. Melakukan Analisis
Investor melakukan analisis terhadap suatu efek / sekelompok efek. Tujuannya
adalah untuk mengidentifikasi efek yang salah harga.
c. Melakukan pembentukan portofolio.
d. Melakukan evaluasi kinerja portofolio
Dalam tahap ini, dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yng telah dibentuk,
baik terhadap tingkat keuntungan yang diharapkan maupun terhadap tingkat
resiko yang ditanggung.
e. Melakukan revisi kinerja portofolio
Pada tahap ini dilakukan revisi terhadap efek-efek yang membentuk portofolio
tersebut, jika dirasa apa yang sudah dibentuk tidak sesuai dengan tujuan
investasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2.3.2 Tujuan Investasi
Menurut Suad Husnan (2004 : 17), investasi tidak hanya dilakukan oleh
suatu perusahaan profit saja, akan tetapi individu yang mempunyai kelebihan dana
pun dapat melakukan investasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan dimasa
yang akan dating. Keuntungan yang didapatkan investor dari investasi dalam
bentuk saham pada dasarnya dapat berupa :
1. Capital gain
Capital gain merupakan keuntungan dari hasil jual beli saham, berupa
selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dari nilai beli saham.
2. Deviden
Deviden merupakan bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan
kepada pemegang saham. Keuntungan lain dari investasi saham adalah
kemudahannya dalam pemindahan hak perusahaan dari seseorang
ketangan orang lain. Orang – orang yang memiliki dalam perusahaan dapat
menjuak sahamnya kepihak lain saat dan harga tertentu karena setiap
lembar sahamnya adalah aktiva pribadi pemiliknya dan dapat dilepaskan
jika dikehendaki, selain itu ada lagi keuntungan yang didapat dari investasi
saham, adalah dapat ikut menentukan kebijakan yang diambil peerusahaan
yaitu lewar hak suara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Investasi merupakan suatu tindakan melepaskan dan saat sekarang yang
diharapkan untuk memperoleh arus kas masuk pada waktu akan datang selama
umur proyek itu. Investasi ini bisa berbentuk investasi pada real assets misalnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

tempat hiburan, pendirian pabrik, pendirian hotel, restoran dan lain – lain. Serta
dapat pula investasi dalam bentuk keuangan (Financial assets) seperti pembelian
surat berharga berupa saham ataupun obligasi. Investor yang melepaskan dananya
untuk membeli saham berarti investor itu ikut memiliki perusahaan yang menjual
saham tersebut.

2.2.4 Pasar Modal
2.2.4.1 Pengertian Pasar Modal
Pengertian pasar modal di Indonesia tercantum dalam pasal 1 Undang –
Undang no.8 tahun 1995 yang mendefinisikan bahwa pasar modal merupakan
kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek (
saham ), perusahaan public yang berkaitam dengan efek. Menurut Fakhrudin (
2001 : 258 ) pasar modal merupakan pasar untuk berbagi intrument keuangan
jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik bentuk hutang ataupun modal
sendiri.
Menurut Tandelilin ( 2001 : 13 ) pasar modal juga dapat didefinisikan
sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang pada umumnya memiliki
umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Menurut Sunariyah ( 2004
: 4 ) pasar modal merupakan suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk
didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang
keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Sedangkan tempat
terjadinya jual beli sekuritas disebut bursa efek.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Pengertian pasar modal secara umum menurut Sunariyah (2004 : 4-5)
adalah suatu system keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah
bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta
keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Sedangkan dalam arti sempit,
pengertian pasar modal adalah suatu pasar (tempat berupa gedung) yang disiapkan
guna memperdangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis surat berharga
lainnya dengan memakai jasa perantara perdangan efek.
Transaksi investasi atau jual beli surat berharga di pasar modal menurut
Sunariyah (2004 : 5-6) dapat berbentuk:
a. Utang Berjangka (jangka pendek / panjang)
Merupakan salah satu bentuk pendanaan dalam suatu entitas (badan usaha)
yang dilakukan dengan menerbitkan surat berharga dan dijual kepada para
pemilik dana ataupun para investor.
b. Penyertaan
Merupakan salah satu bentuk penanaman modal pada suatu entitas yang
dilakukan dengan menyetorkan sejumlah dana tertentu dengan tujuan untuk
menguasai sebagian hak pemilikan atas perusahaan tertentu.
Peranan pasar modal dalam suatu perekonomian negara menurut
Sunariyah (2004 : 9-10) adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Tabungan (Saving Function)
Nilai mata uang cenderung akan turun di masa yang akan datang. Bagi
penabung, metode yang digunakan sangat dipengaruhi oleh kemungkinan rugi
sebagai akibat penurunan nilai mata uang yang dimilikinya, maka perlu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

mempertimbangkan agar kerugian yang bakal dideritanya tetap minimal. Surat
berharga yang diperdagangkan yang diperdagangkan di pasar modal member
jalan yang begitu murah dan mudah, tanpa risiko adanya penurunan nilai mata
uang untuk menginvestasikan dana, dengan membeli surat berharga,
masyarakat diharapkan bisa mengantisipasi standar hidup yang lebih baik.
b. Fungsi kekayaan (Wealth Function)
Pasar modal adalah suatu cara untuk menyimpan kekayaan dalam jangka
panjang dan jangka pendek sampai dengan kekayaan tersebut dapat
dipergunakan kembali. Cara ini lebih baik karena kekayaan itu tidak
mengalami depresi (penyusutan) seperti pada aktiva lainnya. Surat berharga
mempunyai kekuatan beli (purchasing power) pada masa yang akan datang.
c. Fungsi likuiditas (Liquidity Function)
Kekayaan yang disimpan dalam surat-surat berharga, bisa dilikuidasi melalui
pasar modal dengan risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan aktiva lain.
Proses likuidasi surat berharga dengan biaya relatif murah dan lebih cepat.
Dengan kata lain, psar modal adalah ready market untuk melayani pemenuhan
likuiditas para pemegang surat berharga.
d. Fungsi pinjaman (Credit Function)
Pasar modal bagi suatu perekonomian negara merupakan sumber pembiayaan
pembangunan dari pinjaman yang di himpun dari masyarakat. Pemerintah
lebih mendorong pertumbuhan pasar modal untuk mendapatkan dana yang
lebih mudah dan murah, karena melihat kenyataan bahwa pinjaman dari bank
dunia mempunyai rate bunga yang relatif

tinggi. Selain itu, perusahaan-

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

perusahaan juga menjual obligasi di pasar modal untuk mendapattkan dana
dengan biaya bunga rendah dibandingkan dengan bunga bank.

2.2.3.2 J enis-J enis Pasar Modal
Penjualan saham kepada masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa
cara, umumnya penjuualan dilakukan sesuai dengan jenis ataupun bentuk pasar
modal dimana sekuritas tersebut diperjualbelikan.
Menurut Sunariyah (2004: 13-14) jenis-jenis pasar modal tersebut ada
beberapa macam, yaitu:
a. Pasar Perdana (primary market)
Pasar perdana adalah “Penawaran saham dari perusahaan yang
menerbitkan saham (emiten) kepada investor selama waktu yang ditetapkan oleh
pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar
sekunder”. Pasar perdana merupakan pasar modal yang memperdagangkan
saham-saham atau sekuritas lainnya yang dijual untuk pertama kalinya
(penawaran umum) sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa. Harga saham di
pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang akan go
publik (emiten), berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan
untuk pertama kalinya diterbitkan emiten dan dari hasil penjualan saham tersebut
keseluruhannya masuk sebagai modal perusahaan.
b. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati
masa penawaran pada masa pasar perdana. Jadi, pasar sekunder merupakan pasar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

dimana saham dan sekuritas lain diperjualbelikan secara luas, setelah melalui
masa penjualan di pasar perdana. Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh
permintaan dan penawaran yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, pertama faktor
internal perusahaan, merupakan faktor yang berhubungan dengan kebijakan
internal pada suatu perusahaan beserta kinerja yang telah dicapai. Kedua, faktor
eksternal perusahaan, yaitu hal-hal diluar kemampuan perusahaan atau diluar
kemampuan manajemen untuk mengendalikan.
c. Pasar Ketiga (Third Market)
Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain diluar
bursa (over the counter market). Di Indonesia, pasar ketiga ini disebut bursa
pararel yang merupakan suatu system perdagangan efek yang terorganisasi diluar
bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder yang diatur dan dilaksanakan oleh
perserikatan perdagangan Uang dan Efek deengan diawasi dan dibina oleh Badan
Pengawasan Pasar Modal. Jadi, dalam pasar ketiga ini tidak memiliki pusat lokasi
perdagangan yang dinamakan floor trading (lantai bursa). Operasi yang ada pada
pasar ketiga berupa pemusatan informasi yang disebut”trading information”.
Informasi yang diberikan dalam pasar ini meliputi : harga-harga saham, jumlah
transaksi, dan keterangan lain mengenai surat berharga yang bersangkutan.
d. Pasar Keempat (Fourth Market)
Pasar Keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar pemodal atau
dengan kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang
lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek. Bentuk transaksi dalam
perdagangan semacam ini biasanya dilakukan dalam jumlah besar (block sale).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.4.3 Fungsi Pasar Modal
Fungsi pasar modal meliputi (Sri H. Handoko, Fandy, 2002) :
1. Bagi pemerintah (sektor pembangunan) pasar modal merupakan wahana untuk
memobilisasi dana masyarakat, dimana dana tersebut tidak mempunyai efek
inflatoir.
2. Bagi dunia usaha, modal adalah alternative untuk memperoleh dana segar
yaitu dengan go public.
3. Bagi investor, pasar modal merupakan salah satu alat penyalur dana (investasi)
selain depositi beerjangka dan tabungan.
Tanjung (2000), membedakan fungsi modal menjadi fungsi secara makro
dan mikro.
Dari sudut pandang makro, fungsi pasar modal adalah :
1. Sebagai salah satu alternative sumber pembiayaan investasi aotau
pembangunan nasionalo baik dari sector pemerintahan maupun swata.
2. Sebagai salah satu wujud dari instrument moneter yaitu melalui
pelaksanaan open market policy.
3. Sebagai salah satu cara mengikutsertakan pemodal kecil dalam kegiatan
pembangunan disektor pemerintah atau swasta.
Dari sudut pandang mikro, fungsi pasar modal mencakup beberapa hal :
1. Untuk menyehatkan struktur pemodalan perusahaan.
2. Dalam situasu tertentu go public juga dijadikan salah satu cara untuk
menaikkan nilai perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Pasar modal merupakan alternatif mengenai pembiayaan pembangunan.
Modal dari pasar modal dapat berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Di pasar
modal yang diperjual belikan adalah kepemilikan perusahaan dan surat penyataan
utang lainnya yang berjangka panjang (Algifari, 2001 : 7). Pasar modal
mempunyai peran penting dalam kegiatan ekonomi makro. Pasar modal dapat
berperan sebagai alat untuk memperoleh dana yang lebih menguntungkan
dibandingkan dengan modal yang diperoleh dari sector perbankan. Modal yang
diperoleh dari sini, selain mudah memperolehnya, juga biaya yang diperlukan
lebih murah (Algifari, 2001).

2.2.4.4 Para Pelaku Pasar Modal
Disebut pelaku utama pasar modal, karena pihak – pihak ini yang paling
berperan dalam perdagangan efek. Berikut ini pelaku utama dalam bursa efek.
1. Emiten
Emiten adalah pihak yang melakukan penjualan surat – surat berharga
atau melakukan emisi di bursa. Dalam melakukan penjualannya,
emiten dapat memilih dua macam instrument pasar modal, yaitu
bersifat kepemilikan atau utang.
2. Investor
Investor adalah pemodal yang akan membeli atau menanamkan
modalnya di perusahaan yang akan melakukan penjualan surat – surat
berharga. Sebelum membelu atau menanamkan modalnya, investor
melakukan analisis terhadap perusahaan tersebut, prospek emiten, dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

lain-lainnya. Investor ini dapat berasal dari dalam negeri dan luar
negeri.
3. Penjamin Emisi (underwriter)
Penjamin emisi merupakan lembaga yang menjamin terjualnya saham
atau obligasi sampai batas waktu tertentu.
4. Perantara Perdagangan Efek (pialang)
Pialang merupakan perantara antara penjual dengan pembeli surat –
surat berharga. Pialang disebut juga dengan broker. Tugas pialang
meliputi : memberikan informasi tentang emiten , dan melakukan
penjualan surat – surat berharga kepada para investor.
5. Manajer Investasi
Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola
efek untuk para nasabah

2.2.5 Saham
2.2.5.1 Pengertian Saham
Pengertian saham menurut Fakhrudi ( 2001 : 175 ) adalah bukti penyertaan
modal di suatu perusahaan atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu
perusahaan. Sedangkan Hardianto ( 2001 : 6 ) saham adalah tanda penyertaan atau
kepemilikan seseorang yang berupa selembar kertas yang menerangkan bahwa
pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas
tersebut ( emiten ).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Wujud saham yang berupa selembar kertas dan menerangkan bahwa
pemilik kertas adalah pemilik perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak
kepemilikannya dalam bentuk saham. Suatu perseroan terbatas mengeluarkan
sertifikat saham kepada pemiliknya sebagai bukti investasi mereka dalam usaha.
Satuan dasar modal saham adalah lembar saham. Suatu perseroan terbatas
mengeluarkan sertifikat saham untuk sejumlah lembar saham yang diinginkan.
Saham yang ditangan pemegang saham disebut saham beredar. Total jumlah
saham dalam peredaran pada tiap waktu mewakili seratus persen kepemilikan
perseroan terbatas disebut modal saham.
Menurut Fakhrudin ( 2001 : 175 ), ada beberapa sudut pandang untuk
membedakan saham yaitu :
1. Ditinjau dari segi manfaatnya saham digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Saham Biasa ( common stock )
Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap
pembagian deviden dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi. Saham biasa merupakan saham yang paling
banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar.
b. Saham Preferen ( perfered stock )
Merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan
saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap ( seperti bunga
obligasi ), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki
investor. Saham preferen serupa dengan saham biasa karena dua hal yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yamg
tertulis diatas lembaran saham tersebut dan membayar deviden.
2. Ditinjau dari segi peralihannya dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Saham atas unjuk ( bearer stock )
Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya agar mudah dipindah
tangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang
memegang saham tersebut dialah yang diakui sebagai pemiliknya dan berhak
untuk ikut menghadiri dalam RUPS.
b. Saham atas nama ( registered stock )
Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana
cara peralihannya harus melalui prosedur.
3. Ditinjau dari kinerja perdagangannya dibagi menjadi :
a. Blue Chip Stocks
Yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi,
sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan
konsisten dalam membayar deviden.
b. Income Stocks
Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar deviden lebih
tinggi dari rata – rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi
dan secara teratur membandingkan deviden tunai. Emiten ini tidak suka
menekan laba dan tidak mementingkan potensi pertumbuhan harga saham.
c. Growth Stocks

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Saham – saham dari emiten yang dimiliki pertumbuhan pendapatan yang
tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
d. Speculative Stocks
Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh
penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemampuan
penghasilan tinggi dimasa mendatang, meskipun belum pasti.
e. Counter Cylical Stocks
Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi
bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi,
dimana emitennya mampu memberikan deviden yang tinggi sebagai akibat
dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada
masa resesi. Emiten seperti ini bisanya bergerak dalam produk yang sangat
dan selalu dibutuhkan masyarakat seperti rokok, consumer goods.
Keuntungan yang diperoleh dalam berinvestasi saham adalah :
1. Capital Gain adalah keuntungan dari jual beli saham, berupa selisih antara
nilai jual yang lebih tinggi dari pada nilai beli saham.
2. Deviden adalah bagian keuntungan perusahaan yang akan dibagikan
kepada pemegang saham.
3. Saham juga dapat dijaminkan ke bank untuk memperoleh kredit sebagai
anggunan tambahan dari anggunan pokok.
4. Saham perusahaan seperti juga tanah atau aktiva berharga sejenis, nilainya
akan meningkat sejalan dengan waktu dan perkembangan atau kinerja

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

perusahaan. Pemodal jangka panjang mengandalkan kenaikkan nilai
saham ini untuk meraih keuntungan dari investasi saham.
Kerugian yang diperoleh dalam berinvestasi saham yaitu :
1. Capital Loss adalah kerugian dari hasil jual beli saham, berupa selisih
antara nilai jual yang berlebih rendah daripada nilai beli saham.
2. Opportunity Loss adalah kerugian berupa selisih suku bunga deposito
dikurangi total hasil yang diperoleh dari investasi saham.
3. Kerugian karena perusahaan dilikuidasi, namun nilai likuidasinya lebih
rendah dari harga beli saham.

2.2.5.2 Berbagai Nilai Dari Saham
Dunia usaha mengacu pada beberapa nilai saham yang beredar, nilai –
nilai ini antara lain :
1. Nilai pasar
Nilai pasar adalah harga dimana seseorang dapat menjualn atau membeli
selembar saham. Pembeeritahuan atas laba bersih perseroan terbatas (PT),
posisi keuangan, prospek masa dating dan kondisi perekonomian umum
menentukan nilai pasar. Surat kabar harian melaporkan harga pasar dari
berbagai saham. Laporan keuangan perusahaan melaporkan nilai pasar yang
rendah dan tinggi dari saham biasa pada tiap kwartal.
2. Nilai Penarikan
Perusahaan mungkin akan membeli kembali atai menarik saham preferen
mereka untuk menghindari pembayaran deviden. Saham preferen yang dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

ditarik kembali dengan harga tertentu disebut saham preferen ditarik kembali.
Pada beberapa kasus, perusahaan mempunyai pilihan untuk menarik kembali
saham preferennya dengan harga tertentu.
3. Nilai Likuidasi
Nilai likuidasi hanya berlaku pada saham preferen, adalah jumlah yang
sisetujui perusahaan untuk dibayarkan kepada pemegang saham preferen
untuk setiap lembarnya jika perusahaan dilikuidasi. Deviden yang belum
dibayar ditambahkan pada nilai likuidasi untuk menentukan pembayaran
pada pemegang saham preferen jika perusahaan dilikuidasi.
4. Nilai Buku
Nilai buku suatu saham adalah jumlah ekuitas pemilik pada catatan
perusahaan pada tiap lembar sahamnya. Perusahaan sering melaporkan jumlah
ini pada laporan tahunan mereka. Nilai buku dari saham preferen adalah nilai
penarikannya ditambah deviden saham kumulatif yang belum dapat dibayar,
jika ada. Nilai buku perlembar saham sama dengan jumlah nilai penarikan dan
deviden kumulatif yang belum dapat dibayar dibagi jumlah saham preferen
yang beredar. Setelah perusahaan menghitung nilai saham preferen, maka
perusahaan akan menghitung nilai buku perlembar saham biasa. Perusahaan
membagi ekuitas saham dengan jumlah saham biasa yang beredar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs), Inflasi Dan Bi Rate Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Property Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

0 3 17

SKRIPSI Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs), Inflasi Dan Bi Rate Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Property Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014.

0 2 12

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs), Inflasi Dan Bi Rate Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Property Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014.

0 2 12

Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Bi Rate Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 14

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN LEMBAGA KEUANGAN YANG GO PUBLIC DAN LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 SAMPAI DENGAN 2012.

0 0 130

PENGARUH FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN SUKU BUNGA TERHADAP RETURN SAHAM INDUSTRI REAL ESTATE AND PROPERTY DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

PENGARUH INFLASI, KURS DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN KELOMPOK INDUSTRI REAL ESTATE AND PROPERTY YANG GO PUBLIC DAN LISTED PADA BURSA EFEK INDONESIA ( PERIODE 2008 SAMPAI DENGAN 2012 )

0 0 18