ANALISIS PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN POWER PACK PLANT DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PEMELIHARAAN DI PT. LASER JAYA SAKTI GEMPOL – PASURUAN.
ANALISIS PERENCANAAN PEMELIHARAAN
MESIN POWER PACK PLANT DENGAN MENGGUNAKAN
METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA
PEMELIHARAAN DI PT. LASER J AYA SAKTI
GEMPOL – PASURUAN
SKRIPSI
OLEH :
RIZKA TOYIBA
NPM : 0832010002
J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
ANALISIS PERENCANAAN PEMELIHARAAN
MESIN POWER PACK PLANT DENGAN MENGGUNAKAN METODE
MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PEMELIHARAAN
DI PT. LASER J AYA SAKTI
GEMPOL-PASURUAN
OLEH :
RIZKA TOYIBA
NPM : 0832010002
Telah Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Negara Lisan
Gelombang V Tahun Ajar an 2011-2012
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Ir. ERLINA PURNAMAWATY, MT.
NIP. 19580828 198903 2 001
Ir . HARI PURWOADI, MM.
NIP. 19480828 198403 1 001
Mengetahui
Kepala Pr ogr am Studi Teknik Industr i
UPN “Veter an” J awa Timur
Dr . Ir . MINTO WALUYO, MM.
NIP. 19611130 199003 1 001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISIS PERENCANAAN PEMELIHARAAN
MESIN POWER PACK PLANT DENGAN MENGGUNAKAN METODE
MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PEMELIHARAAN
DI PT. LASER J AYA SAKTI
GEMPOL – PASURUAN
OLEH :
RIZKA TOYIBA
NPM : 0832010002
Telah Diper tahankan Dihadapan dan Diter ima Oleh Tim Penguji Skr ipsi
J ur usan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industr i
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada Tanggal, 13 April 2012
Dosen Penguji
Dosen Pembimbing
1.
1.
Ir. DIDI SAMANHUDI, MMT.
NIP. 19580625 198503 1 001
Ir . ERLINA PURNAMAWATY, MT.
NIP. 19580828 198903 2 001
2.
2.
Ir. HANDOYO, MT.
NIP. 19570209 198503 2 003
Ir. HARI PURWOADI, MMT.
NIP. 19480828 198403 1 001
3.
Ir. ERLINA PURNAMAWATY, MT.
NIP. 19580828 198903 2 001
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur
Ir. SUTIYONO, MT.
NIP. 19600713 198703 1 001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Penyusun mengucapkan Alkhamdulillah, atas kehadirat Allah SWT. yang
telah memberikan rakhmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan
skripsi
PEMELIHARAAN
dengan
MESIN
judul
POWER
“ANALISIS
PACK
PERENCANAAN
PLANT
DENGAN
MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN
BIAYA PEMELIHARAAN DI PT. LASER JAYA SAKTI GEMPOLPASURUAN”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Teknik di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penyusun menyadari bahwa skripsi ini tidaklah dapat tercipta tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktu dan tenaga serta
ilmunya untuk memberikan bimbingan, masukan, dan dorongan yang tentunya
sangat memberikan motivasi dalam pelaksanaan dan penyelesaian skripsi ini.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, penyusun sampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Pencipta alam semesta, Allah SWT. beserta para Rasul, Nabi, dan MalaikatNya.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP., selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Ir. Sutiyono, MT., selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM., selaku Kepala Jurusan Teknik Industri,
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur sekaligus Dosen
Wali penyusun dan Dosen Penguji Seminar II Skripsi.
5. Bapak Drs. Pailan, MPd., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri,
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
6. Ibu Ir. Erlina Purnamawaty, MT., selaku Dosen Pembimbing I Skripsi.
7. Bapak Ir. Hari Purwoadi, MM, selaku Dosen Pembimbing II Skripsi.
8. Ibu Ir. Yustina Ngatilah, MT., selaku Dosen Penguji Seminar I Skripsi.
9. Bapak Ir. Handoyo, MT., selaku Dosen Penguji Seminar I Skripsi DAN Dosen
Penguji Ujian Negara Lisan.
10. Bapak Drs. Sartin, M.Pd., selaku Dosen Penguji Seminar II Skripsi.
11. Bapak Ir. Didi Samanhudi, MMT., selaku Dosen Penguji Ujian Negara Lisan.
12. Bapak M. Fauzi Lubis, ST., selaku Direktur PT. Laser Jaya Sakti GempolPasuruan yang telah memberika kesempatan pada penyusun untuk
melaksanakan penelitian skripsi di PT. Laser Jaya Sakti Gempol-Pasuruan.
13. Bapak Hendarto, selaku Manager Power Pack Plant PT. Laser Jaya Sakti
Gempol-Pasuruan sekaligus pembimbing pabrik yang telah meluangkan waktu
dan dengan sabar memberikan penjelasan data-data yang diperlukan
penyusun.
14. Seluruh Staf dan Karyawan PT. Laser Jaya Sakti Gempol-Pasuruan yang juga
membantu dalam pelaksanaan penelitian skripsi.
15. Orang tua penyusun, terima kasih buat Do’a di setiap sujudmu dan
dukungannya baik dalam moral maupun materi, dengan penuh kasih sayang
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dan ketulusannya dalam menyelesaikan skripsi ini. Buat Kakak-kakak
penyusun, terima kasih buat Doa dan supportnya.
16. Mochamad Fatoni, insyaAllah imam ku, terima kasih atas segal bantuan, doa,
dukungan serta semangat buat aku dan selalu mengingatkan sholat dan makan.
17. Teman – teman TI angkatan ’08 khususnya Fahma, Dinda, Etry, Hilda, Ayu,
Pita, Vony, Wempy, Geraldi, Johan, dan Famey
terima kasih saran dan
semangat yang telah kalian berikan.
18. Semua yang telah membantu, yang tidak bisa penyusun sebut satu-persatu.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
apa yang diharapkan dan mungkin banyak terdapat kekurangan baik isi maupun
penyajiannya. Hal ini tidak lain karena keterbatasan ilmu dan kemampuan yang
penyusun miliki. Oleh karena itu penyusun berharap adanya kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahauan dan bagi para pembaca.
Surabaya, Mei 2012
Penyusun
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ...........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
ABSTRAK .......................................................................................................xiii
ABSTRACT .................................................................................................... xiv
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah ..................................................................... 2
1.4 Asumsi.................................................................................... 3
1.5 Tujuan Penelitian .................................................................... 3
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................. 3
1.7 Sistematika Penulisan.............................................................. 4
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA............................................................... 6
2.1 Pengertian Pemeliharaan ...................................................... 6
2.1.1 Kebijaksanaan Pemeliharaan ......................................... 6
2.1.2 Tujuan Pemeliharaan..................................................... 7
2.2 Jenis-Jenis Pemeliharaan ....................................................... 9
2.3 Sistem Pemeliharaan ........................................................... 10
2.3.1 Planned Maintenance ................................................. 10
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3.2 Predictive Maintenance............................................... 12
2.3.3 Improvement Maintenance .......................................... 13
2.4 Perencanaan Pemeliharaan .................................................. 14
2.5 Pengawasan Pemeliharaan................................................... 17
2.6 Pengendalian Ongkos .......................................................... 18
2.7 Tenaga Kerja dan Lingkungan Kerja ................................... 19
2.8 Klasifikasi Kondisi Kerusakan ............................................ 19
2.9 Proses Markov Chain .......................................................... 20
2.9.1 Kegunaan Probabilitas dan Keputusan Markov............ 24
2.9.2 Perhitungan Probabilitas Untuk Masing-Masing Mesin27
2.9.2.1 Matrik Transisi Satu Langkah .......................... 28
2.9.2.2 Perencanaan Pemeliharaan Markov Chain ....... 29
2.10 Biaya Down Time................................................................ 32
2.11 Biaya Penyelenggaraan Pemeliharaan Pencegahan .............. 33
2.12 Biaya Kerusakan ................................................................. 34
2.13 Biaya Rata-Rata Ekspektasi................................................. 34
2.14 Jenis Kerusakan dan Kegiatan Pemeliharaan ...................... 34
2.14.1 Jenis Kerusakan ........................................................ 34
2.14.2 Kegiatan Pemeliharaan ................................................. 34
2.15 Penelitian Terdahulu ........................................................... 37
BAB III
METODE PENELITIAN ......................................................... 41
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 41
3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ...................... 41
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................... 42
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah ................................. 43
3.5 Metode Pengolahan Data....................................................... 48
3.6 Biaya Pemeliharaan............................................................... 53
3.7 Perhitungan Biaya Rata-Rata Ekspektasi .............................. 54
3.8 Perhitungan Penghematan Biaya Pemeliharaan .................... 55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 56
4.1 Pengumpulan Data ............................................................. 56
4.1.1 Data Jenis dan Jumlah Mesin Power Pack Plant ......... 56
4.1.2 Data Mesin Power Pack Plant yang Mengalami
Perubahan Status......................................................... 56
4.1.2.1 Data Jenis dan Jumlah Mesin Power Pack Plant
pada Kondisi Baik, Kerusakan Ringan,
Kerusakan Sedang, dan Kerusakan Berat ........ 61
4.1.3 Data Waktu Pemeliharaan ........................................... 65
4.1.3.1 Data Waktu Pemeliharaan Corrective .............. 65
4.1.3.2 Data Waktu Pemeliharaan Preventive .............. 67
4.1.4 Data Biaya Pemeliharaan ............................................ 68
4.1.4.1 Data Biaya Down Time .................................... 68
4.1.4.2 Data Biaya Preventive ..................................... 69
4.2 Pengolahan Data ................................................................. 69
4.2.1 Pemeliharaan Metode Perusahaan ............................... 69
4.2.1.1 Mesin Bending ................................................ 70
4.2.1.2 Mesin Cutting .................................................. 73
4.2.1.3 Mesin Milling .................................................. 75
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.2 Pemeliharaan Metode Markov Chain .......................... 77
4.2.2.1 Probabilitas Pemeliharaan Usulan Mesin Bending
........................................................................ 78
4.2.2.2 Probabilitas Pemeliharaan Usulan Mesin Cutting
........................................................................ 85
4.2.2.3 Probabilitas Pemeliharaan Usulan Mesin Milling
........................................................................ 91
4.2.3 Penghematan Biaya Pemeliharaan ............................... 97
4.2.4 Perencanaan Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Tahun
2013............................................................................ 98
4.3 Hasil dan Pembahasan....................................................... 100
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 103
5.1 Kesimpulan ...................................................................... 103
5.2 Saran ................................................................................ 103
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ABSTRAK
Kemajuan teknologi yang semakin cepat dan mutakhir mengakibatkan
kebutuhan akan tenaga manusia mulai digeser untuk digantikan dengan mesin
atau peralatan produksi lainnya. Mesin dan peralatan yang dalam kondisi baik
akan dapat melancarkan jalannya proses produksi. Untuk menjaga mesin-mesin
tersebut dapat digunakan dengan sebaik mungkin dibutuhkan kegiatan
pemeliharaan mesin yang kontinyu.
PT. Laser Jaya Sakti Gempol – Pasuruan yang bergerak di bidang
pabrikasi dan machinery mempunyai permasalahan dalam pemeliharaan mesin
produksi yang tidak teratur dan biaya pemeliharaan yang besar. Banyak mesin
yang tiba-tiba mengalami kerusakan saat proses produksi yang sedang
berlangsung, hal ini tentunya sangat mengganggu jalannya produksi. Biaya
pemeliharaan akan membengkak karena kurang terkontrolnya secara rutin mesinmesin yang ada. Mesin-mesin yang sering mengalami kerusakan terdapat pada
Power Pack Plant, maka dilakukan penelitian pada plant tersebut.
Dengan adanya masalah pada perusahaan tersebut, maka dilakukan
perencanaan pemeliharaan mesin Power Pack Plant menggunakan metode
Markov Chain dengan harapan dapat meminimumkan biaya pemeliharaan dengan
cara mengadakan kegiatan pemeliharaan mesin secara berkala dan teratur meliputi
kegiatan pengontrolan, perbaikan dan penggantian spare part sehingga akan
memberikan hasil produksi yang terjamin.
Biaya pemeliharaan metode perusahaan sebesar Rp 47.513.675,- dan biaya
pemeliharaan metode Markov Chain sebesar Rp 31.654.390,- sehingga terjadi
penghematan sebesar Rp 15.859.285,- atau sebesar 33,38%. Hal ini membuktikan
bahwa metode Markov Chain memang dapat dipakai untuk meminimumkan biaya
pemeliharaan mesin di perusahaan. Perencanaan pemeliharaan mesin Power Pack
Plant berdasarkan perhitungan pemeliharaan pencegahan adalah pemeliharaan
pencegahan terhadap mesin Bending dilakukan setiap 3 bulan sekali, mesin
Cutting dan mesin Milling dilakukan setiap 2 bulan sekali untuk mencegah
terjadinya kerusakan.
Kata Kunci : Perencanaan Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Markov Chain
xiii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
xiv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ABSTRACT
An increasingly rapid technological advances and recent to result in the
need for human labor starts is shifted to be replaced by machines or other
production equipment. Machinery and equipment in good condition will be able to
speed the course of the production process. To keep these machines can be used
with the best possible machine required continuous maintenance activities.
PT. Laser Jaya Sakti Gempol - Pasuruan to act in manufacturing and
machinery have a production machine maintenance problems in irregular and
large maintenance costs. Many machines suddenly suffered damage during the
production process which is ongoing, it is certainly very disturbing the way of
production. Maintenance costs will swell due to lack of regular uncontrolled
existing machines.
Because of the problems at the company, then do the engine maintenance
planning Plant Power Pack using the Markov Chain method with hope to
minimizing the cost of maintenance by conducting periodic maintenance and
regular engine includes control, repair and replacement of spare parts that will to
give the products that guaranted.
Total cost of maintenance the company method Rp 47.513.675,- and total
cost of maintenance the Markov Chain method Rp 31.654.390,- resulting in
savings Rp 15.859.285 or 33,38%. This proves that Markov Chain method can be
used to minimize maintenance costs at the company. Engine maintenance
planning of Plant Power Pack based on the calculation of preventive maintenance
is preventive maintenance for Bending machines doing every 3 months, Cutting
machines and Milling machines doing every 2 months to prevent damage.
Key Words : Planning Maintenance, Cost of Maintenance, Markov Chain
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
xiv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang semakin cepat dan mutakhir mengakibatkan
kebutuhan akan tenaga manusia mulai digeser untuk digantikan dengan mesin
atau peralatan produksi lainnya. Mesin dan peralatan yang dalam kondisi baik
akan dapat melancarkan jalannya proses produksi. Untuk menjaga mesin-mesin
tersebut dapat digunakan dengan sebaik mungkin dibutuhkan kegiatan
pemeliharaan mesin yang kontinyu.
PT. Laser Jaya Sakti Gempol – Pasuruan yang bergerak di bidang
pabrikasi dan machinery mempunyai permasalahan dalam pemeliharaan mesin
produksi yang tidak teratur dan biaya pemeliharaan yang besar. Banyak mesin
yang tiba-tiba mengalami kerusakan saat proses produksi yang sedang
berlangsung, hal ini tentunya sangat mengganggu jalannya produksi. Biaya
pemeliharaan akan membengkak karena kurang terkontrolnya secara rutin mesinmesin yang ada. Mesin-mesin yang sering mengalami kerusakan terdapat pada
Power Pack Plant, maka dilakukan penelitian pada plant tersebut.
Perencanaan pemeliharaan mesin dapat diselesaikan dengan metode
Markov Chain. Markov Chain adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk
memperkirakan perubahan-perubahan di waktu yang akan datang dalam variabelvariabel dinamis atas dasar perubahan-perubahan di waktu yang akan datang
dalam variabel-variabel atas dasar perubahan-perubahan dari variabel-variabel
dinamis tersebut di waktu yang lalu.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1
2
Dengan adanya masalah pada perusahaan tersebut, maka dilakukan
perencanaan pemeliharaan mesin Power Pack Plant menggunakan metode
Markov Chain dengan harapan dapat meminimumkan biaya pemeliharaan dengan
cara mengadakan kegiatan pemeliharaan mesin secara berkala dan teratur meliputi
kegiatan pengontrolan, perbaikan dan penggantian spare part sehingga akan
memberikan hasil produksi yang terjamin.
1.2
Per umusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan yaitu :
“Bagaimana PT. Laser Jaya Sakti melakukan perencanaan pemeliharaan mesin
Power Pack Plant sehingga dapat meminimumkan biaya pemeliharaan ?”
1.3
Batasan Masalah
Agar penulisan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan alurnya
maka perlu di berikan batasan-batasan masalah sebagai berikut :
1. Pembahasan hanya dilakukan pada mesin-mesin Power Pack Plant, yaitu :
Mesin Bending, Mesin Cutting, dan Mesin Milling.
2. Perhitungan biaya didasarkan pada biaya down time dan biaya preventif yang
terjadi pada saat dilakukan pemeliharaan mesin Power Pack Plant.
1.4
Asumsi
Ada
beberapa
asumsi
yang
digunakan
dalam
penelitian
untuk
memecahkan permasalahan pemeliharaan mesin Power Pack Plant, antara lain :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
1. Spare part mesin tersedia pada saat dibutuhkan.
2. Pemeliharaan hanya dilakukan pada saat mesin shut down (mesin dalam
kondisi mati).
1.5
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini adalah merencanakan
pemeliharaan mesin Power Pack Plant yang optimum sehingga meminimumkan
biaya pemeliharaan mesin.
1.6
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk :
1. Merencanakan pemeliharaan mesin produksi yang lebih sistematis dan teratur
untuk tahun-tahun berikutnya, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan
lancar serta pencapaian biaya pemeliharaan mesin yang seminimal mungkin
sehingga keuntungan perusahaan dapat meningkat.
2. Menambah wawasan tentang pentingnya Markov Chain dalam dunia industri
serta menjadi bahan literatur bagi mahasiswa lain.
3. Menerapkan teori yang didapat selama perkuliahan, khususnya tentang
Markov Chain serta memperluas wawasan pengetahuan melalui penelitian.
1.7
Sistematika Penulisan
Pada dasarnya sistematika penulisan berisikan mengenai uraian yang akan
dibahas pada masing-masing bab, sehingga dalam setiap bab akan mempunyai
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
pembahasan topik tersendiri. Adapun sistematika penulisan dari tugas akhir ini
adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah yang
diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang
dipakai dalam penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
Bab ini berisi dasar-dasar teori yang digunakan untuk mengolah
dan menganalisa data-data yang diperoleh dari pelaksanaan
penelitian, yaitu teori mengenai penjadwalan dan pemeliharaan
mesin dengan menggunakan metode Markov Chain.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini
yaitu hal-hal yang dilakukan untuk mencapai tujuan dari penelitian
atau gambaran atau urutan kerja menyeluruh selama pelaksanaan
penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi pengolahan dari data yang telah dikumpulkan
dan melakukan analisa, langkah-langkah pemecahan masalah dan
metode analisis serta pembahasan penelitian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari analisa yang telah
dilakukan sehingga dapat memberikan suatu rekomendasi sebagai
masukan bagi pihak perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1
Penger tian Pemelihar aan
Istilah pemeliharaan dapat diartikan sebagai suatu kondisi dari setiap
tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya
sampai suatu kondisi standar yang dapat diterima (Anthony corder, 1988, hal. 4).
Sedangkan menurut Sofyan Assauri, 2008, hal. 134, pengertian
pemeliharaan
adalah
“suatu
kegiatan
untuk
memelihara
atau
menjaga
fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penggantian yang
diperlukan agar terdapat suatu pengadaan operasi produksi yang memuaskan
sesuai dengan apa yang direncanakan”.
2.1.1
Kebijaksanaan Pemeliharaan
Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat manusia tidak akan rusak,
tetapi usia kegunaanya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan berkala
dengan melakukan suatu aktifitas yang dikenal dengan pemeliharaan (Anthony
Corder, 1988, hal. 1).
Penentuan kebijaksanaan pemeliharaan diperlukan untuk menyusun suatu
rencana yang akan diterapkan dalam sistem produksi yang telah berlangsung.
Apabila terabaikan, hal ini berakibat terganggunya proses produksi yang
berdampak penurunan jumlah barang yang akan diproduksi. Kebijaksanaan ini
ditetapkan sendiri untuk masing-masing perusahaan. Adakalanya perusahaan
mengabaikan jadwal rencana pemeliharaan yang didasarkan pada analisa
6
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
matematis guna meminimumkan waktu kerusakan dan memberikan cara terbaik
untuk beroperasi.
2.1.2
Tujuan Pemeliharaan
Sedangkan tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefinisikan dengan
jelas sebagai berikut (Anthony Corder, 1988, hal. 3) :
1. Untuk memperpanjang usia kegunaan asset (yaitu setiap bagian dari suatu
tempat kerja, bangunan dan isinya). Hal ini terutama penting dinegara
berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian. Di
negara-negara maju kadang-kadang lebih menguntungkan untuk ‘mengganti’
daripada ‘memelihara’.
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk
produksi (atau jasa) dan mendapatkan laba (return of investment) maksimum
yang mungkin.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan
dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit pemadam
kebakaran, penyelamat, dan sebagainya.
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
Sedangkan menurut Sofjan Assauri tujuan utama dari fungsi pemeliharaan
(Sofyan Assauri, 2008, hal: 134) adalah :
1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana
perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu.
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas
dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang
ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi
tersebut.
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan sehemat mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien keseluruhanya.
5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan
para pekerja.
6. Mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya
dari perusahaan, dan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan
yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan
total biaya yang terhemat.
Sedangkan beberapa tujuan utama pemeliharaan untuk menunjang
aktifitas dalam bidang pemeliharaan menurut Supandi, 2000 hal 16 adalah :
1. Memperpanjang waktu pengoperasian fasilitas indusri yang digunakan
semaksimal mungkin, dengan biaya pemeliharaan seminimum mungkin dan
adanya proteksi yang aman dari investasi modal.
2. Menyediakan biaya tertentu dan informasi – informasi lainnya yang dapat
menunjang penuh dalam bidang pemeliharaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
3. Menentukan metode evaluasi prestasi kerja yang dapat berguna untuk
manajemen secara umum dan bagi pengawas (supervisor) pemeliharaan
khususnya.
4. Membantu dalam menciptakan kondisi kerja yang aman, baik untuk bagian
operasi maupun personil pemeliharaan lainnya dengan menetapkan dan
menjaga standart pemeliharaan yang benar.
5. Meningkatkan keterampilan para pengawas dan para operator pemeliharaan
melalui latihan.
2.2
J enis-J enis Pemelihar aan
Adapun jenis-jenis pemeliharaan :
1. Preventive Maintanance
Pekerjaan pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan atau cara pemeliharaan yang direncanakan untuk pencegahan
(preventive). Pemeliharaan preventive dimaksudkan untuk mengefektivkan
pekerjaan inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan, dan penyetelan. Pemeliharaan
preventive yang dilaksanakan sebelum kerusakan terjadi, penting diterapkan
pada industri yang bersifat kontinyu atau memakai sistem otomatis.
2. Corrective Maintanance
Pekerjaan pemeliharaan
yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas sehingga mencapai standart yang dapat
diterima. Corrective maintenance termasuk dalam cara pemeliharaan yang
direncanakan untuk perbaikan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
3. Pemeliharaan Berjalan
Pemeliharaan yang dilakukan pada saat mesin/peralatan dalam keadaan
bekerja. Sistem ini diterapkan pada mesin yang beroperasi terus-menerus.
Kegiatan pemeliharaan dilakukan dengan jalan monitoring secara aktif.
4. Predictive Maintenance
Predictive maintenance dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan
atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem pemeliharaan.
Biasanya pemeliharaan predictive dilakukan dengan bantuan panca indera atau
alat monitoring yang canggih sehingga efisiensi kerja tercapai karena adanya
kelainan dapat diketahui dengan cepat.
5. Breakdown Maintenance
Cara perawatan yang direncanakan untuk memperbaiki kerusakan.
Pekerjaan perawatan ini dilakukan setelah terjadi kerusakan dan untuk
memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat, dan tenaga
kerjanya. Penerapan sistem perawatan ini dilakukan pada mesin-mesin industri
yang ringan dan dapat diperbaiki dengan cepat.
2.3
Sistem Pemeliharaan
2.3.1
Planned Maintenance
Merupakan suatu pemeliharaan yang diorganisir dan dilakukan dengan
pemikiran ke masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan sebelumnya.
Secara garis besar, planned maintenance (pemeliharaan terencana), yaitu :
Preventive Maintenance, merupakan pemeliharaan mesin yang dilakukan pada
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
selang waktu yang ditentukan sebelum terjadinya kerusakan mesin. Penerapan
sistem pemeliharaan preventive dapat mengurangi kemacetan produksi, biaya
perbaikan dan membatasi gangguan yang akan menghambat pelaksanaan proses
produksi. Preventive maintenance meliputi kegiatan inspeksi / pengecekan dan
kegiatan rutin seperti pelumasan, pembersihan suatu alat atau mengganti suatu
filter, dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk mencegah timbulnya kerusakan
dari suatu alat pada saat proses produksi berlangsung, juga untuk menjaga agar
peralatan atau komponen bisa tahan lama dan meminimalisasi terjadinya
emergency maintenance (pemeliharaan darurat) serta untuk meminimumkan biaya
perbaikan.
Emergency maintenance jelas akan lebih mahal dibandingkan dengan
preventive maintenance, karena dalam hal ini harus diperhitungkan juga biaya
yang hilang karena terhentinya kegiatan produksi, re-scheduling dari rencana
tersebut.
Sebenarnya tujuan utama dari pemeliharaan preventive adalah untuk
menemukan gejala yang dapat menyebabkan gangguan pada mesin sebelum
terjadi kerusakan. Hal ini dapat dimungkinkan dengan merencanakan dan
menjadwalkan pekerjaan pemeliharaan yang setidaknya dapat mengontrol kondisi
mesin sejak awal.
Semua fasilitas produksi yang mendapatkan preventive maintenance akan
terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi yang siap
dioperasikan setiap saat. Maka pembuatan rencana dan schedule pemeliharaan
harus tepat dan teliti.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sasaran utama dari preventive
maintenance adalah :
1. Mengurangi jumlah peralatan kritis yang mengalami kerusakan.
2. Menurunkan kerugian proses produksi akibat tidak terpakainya mesin karena
mengalami kerusakan.
3. Memperpanjang umur dari pemakaian peralatan produksi.
4. Memperoleh data-data yang penting tentang catatan spesifikasi dari suatu
mesin dimana sebagai dasar untuk memutuskan kapan untuk melakukan
kegiatan service, overhaul atau penggantian dari suatu alat untuk
memaksimalkan pengembalian dari investasi perusahaan.
5. Memperoleh planning dan scheduling yang sistematis dan efisien dari
kegiatan pemeliharaan khususnya preventive maintenance.
6. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja bagi para pekerjanya.
2.3.2
Predictive Maintenance
Tujuan utama dari predictive maintenance adalah memaksimalkan fasilitas
atau mesin utama tepat waktu dimana merupakan suatu kegiatan yang tidak terschedule. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, salah satu kegiatan yang harus
dilakukan secara kontinyu adalah memonitor suatu kondisi dan efisiensi dari suatu
sistem.
Lima kegiatan yang dilaksanakan pada predictive maintenance :
1. Vibration monitoring
2. Process parameter monitoring
3. Thermography
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
4. Tribology
5. Inspeksi visual
Pada dasarnya pemeliharaan korektif termasuk dalam cara pemeliharaan
yang direncanakan untuk perbaikan. Menghilangkan problema yang merugikan
untuk mencapai kondisi operasi yang lebih ekonomis.
2.3.3
Improvement Maintenance
Suatu sistem pemeliharaan yang dilakukan untuk mengubah sistem suatu
alat menjadi maksimal penggunaannya.
Tujuan dari improvement maintenance adalah :
1. Memudahkan operasi dari suatu mesin.
2. Memudahkan pemeliharaan.
3. Menaikkan kapasitas hasil produksi.
4. Memperkecil biaya pemeliharaan akibat ketidakefisienan dari penggunaan
suatu mesin.
5. Meningkatkan keselamatan kerja.
Sistem pemeliharaan secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Unplanned Maintenance
Merupakan suatu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah mesin
mengalami kerusakan. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dari
pemeliharaan jenis ini, antara lain :
1. Pemeliharaan jenis ini sebaiknya dihindarkan, karena pada saat terjadi
kerusakan belum tentu suku cadang pengganti, tools maupun tenaga kerja
dalam keadaan siap untuk dipekerjakan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
2. Efek samping yang terjadi pada rangkaian-rangkaian mesin yang
bersangkutan sebagai akibat dari berhenti mendadak yang sifatnya
merugikan.
3. Pada tingkat tertentu pada volume dan lamanya waktu penyelesaian
pekerjaan akan mempengaruhi rencana-rencana produksi, pemasaran, dan
biaya.
4. Pada kenyataannya, hal ini sulit untuk dilaksanakan karena tergantung dari
kondisi mesin dan tenaga kerjanya. Bila tenaga kerjanya kurang dapat
mengurangi kualitas dari pemeliharaan.
Keuntungan dari pemeliharaan jenis ini adalah :
1. Tidak memerlukan schedule pemeliharaan.
2. Pada mesin dengan motor-motor kecil, penggantian akan lebih murah
daripada memperbaikinya.
b. Corrective Maintenance
Merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah mesin
mengalami kerusakan dan biasanya merupakan suatu kerusakan kecil dan
waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan adalah pendek.
2.4
Perencanaan Pemelihar aan
Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam kegiatan pemeliharaan
tentunya rencana pemeliharan tersebut harus sistematis dan benar-benar
terprogram dengan baik supaya dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan
lancar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan
pemeliharaan, yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
a. Perencanaan Kerja
Dalam merencanakan pekerjaan-pekerjaan yang akan dikerjakan harus
diketahui dengan benar dan jelas apa-apa saja yang perlu diperhatikan,
misalnya :
1. Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi pemeliharaan, reparasi,
atau pembuatan. Dijelaskan juga jenis mesin beserta cara kerjanya,
komponen mesin, penaksiran dari umur mesin, dan lain-lain. Informasi ini
harus dibuat sejelas mungkin, bila perlu dibuat sketsanya supaya tidak
terjadi salah pengertian.
2. Cara perawatan mesin dan waktunya. Cara perawatan harus disesuaikan
dengan kontruksi mesin supaya mempermudah membongkar pasang
mesin.
Biasanya
setiap
perusahaan
mempunyai
pedoman
untuk
memperbaiki mesin. Hal ini perlu diketahui supaya perbaikan mesin dapat
dilakukan dengan semestinya. Proses perbaikan harus dilakukan selangkah
demi selangkah supaya mesin dapat berfungsi dengan baik sesuai rencana.
Dengan memperhitungkan hal di atas, maka waktu penyelesaian pekerjaan
dapat diperkirakan sehingga dapat disesuaikandengan jadwal kerja.
3. Tenaga kerja, peralatan, dan material. Pengaturan jumlah pekerja penting
diperhatikan karena akan menentukan seberapa banyak tenaga kerja yang
diperlukan beserta tingkat
keahliannya
sehingga
dapat dihindari
kekurangan atau kelebihan tenaga kerja. Perbaikan mesin harus dilakukan
oleh orang-orang yang professional mengingat biaya pengadaan mesin
tidak murah serta perlu penanganan khusus.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
Pekerjaan
membongkar,
membersihkan,
mengganti,
memperbaiki,
memasang, dan menyetel harus jelas prosedurnya supaya dapat ditentukan
pula jenis-jenis alat yang diperlukan. Hal ini penting supaya dapat
dihindari penggunaan peralatan yang tidak perlu dan berlebihan.
Pada proses perbaikan mesin atau sejenisnya seringkali diperlukan juga
suku cadang. Ketersediaan suku cadang di gudang harus diperhatikan
supaya proses kerja tidak terhambat hanya karena tidak tersedianya suku
cadang yang diperlukan.
4. Sasaran Produksi. Tercapainya sasaran produksi menjadi tanggung jawab
semua unsur perusahaan meliputi bagian perencanaan, produksi,
pemasaran, keuangan, dan perawatan. Sehingga untuk mencapai sasaran
tersebut setiap pihak yang berkaitan harus saling mendukung dan bekerja
optimal karena semua resiko yang dihadapi harus di tanggung bersama.
5. Program kerja harian dan laporan mengenai penugasan, macam serta
lokasinya. Pada dasarnya mencakup uraian kerja yang dilaksanakan, siapa
orang yang akan melaksanakan, taksiran ongkos, lokasi, dan jumlah
kerusakan
perlengkapan
yang
akan
diperbaiki,
taksiran
waktu
penyelesaian, tanggal mulai dan selesai serta keterangan-keterangan
lainnya.
b. Penjadwalan Kerja
Setelah prosedur-prosedur dari rencana kerja sudah disusun oleh setiap
seksi maka langkah selanjutnya adalah menyesuaikan rencana kerja tersebut
dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Penyesuaian kerja ini dapat
dituangkan dalam jadwal kerja. Penjadwalan kerja ini penting dibuat supaya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
tidak terjadi benturan kerja dan dapat disesuaikan waktu pengerjaannya.
Terkadang dalam bekerja, suatu seksi tidak dapat bekerja sendiri tetapi butuh
bantuan dari seksi lain, maka dengan adanya penjadwalan kerja dapat dibuat
pertimbangan-pertimbangan.
Penjadwalan kerja ini dapat disusun harian, mingguan, bulanan atau
tahunan disesuaikan dengan kebutuhan. Namun, adapula pekerja yang bersifat
darurat karena adanya gejala kerusakan berat sehingga harus segera
diperbaiki. Hal tersebut harus dipertimbangkan secara khusus terutama bila
menyangkut industri dengan proses kontinyu dimana produksi harus
dihentikan apabila salah satu mesin harus diperbaiki.
Dalam membuat jadwal pemeliharaan perlu juga dijelaskan dan
disebutkan:
1. Mesin atau alat yang harus dikerjakan
2. Lokasi perbaikan
3. Jenis pekerjaan yang harus dilakukan
4. Kapan pekerjaan harus dimulai
5. Waktu yang diperlukan dan kapan pekerjaan diselesaikan
6. Tenaga kerja yang diperlukan dan penanggungjawabnya
7. Material, perkakas serta biaya yang harus disediakan
2.5 Pengawasan Pemelihar aan
Setelah rencana kerja dan jadwal kerja disusun maka langkah selanjutnya
adalah pelaksanaan pemeliharaan. Tentunya dalam pelaksanaan sering terjadi hal-
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
hal yang menyimpang yang tidak diduga sebelumnya. Oleh karena itu, perlu
adanya pengawasan.
Pengawasan kerja ini dapat dilakukan oleh kepala regu, kepala seksi atau
lainnya yang paham betul terhadap pekerjaan yang dilakukan. Adanya
pengawasan yang ketat dapat mengurangi kesalahan kerja dan keteledoran kerja
apalagi bila pekerjaan tersebut dilakukan oleh manusia. Pengawasan disini bukan
hanya sekedar pengawasan terhadap manusianya, tetapi juga pengawasan metode
kerja, peralatan, penggunaan material, dan penggunaan biaya. Adanya
pengawasan yang terkontrol dapat mengurangi tindakan-tindakan yang tidak perlu
dan dapat menekan ongkos seminimal mungkin.
2.6
Pengendalian Ongkos
Besarnya ongkos pemeliharaan dipengaruhi oleh siasat yang diambil oleh
pimpinan. Siasat yang biasa dipilih oleh pimpinan dalam pemeliharaan adalah :
1. Undermaintaining
2. Overmaintaining
Pada undermaintaining jumlah anggaran biaya pemeliharaan dibawah
jumlah yang diperlukan. Apabila siasat ini dipilih maka pimpinan akan
menanggung resiko terjadinya breakdown
mesin yang dapat mengakibatkan
kerugian proses produksi. Kebijaksanaan overmaintaining yaitu pemeliharaan
secara berlebihan maka ongkos total pemeliharaan akan lebih besar dari keperluan
sebenarnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
2.7
Tenaga Kerja dan Lingkungan Ker ja
Tenaga kerja juga perlu diperhatikan untuk menunjang kelancaran
pekerjaan pemeliharaan. Agar karyawan dapat bekerja dengan baik maka ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Dalam seleksi/perekrutan tenaga kerja terampil, pendidikan dan keahlian calon
tenaga kerja harus sesuai dengan kriteria pekerjaannya.
2. Mengadakan training khusus dan tambahan keahlian bagi pekerjaannya.
3. Pemberian sistem insentif atau hadiah.
4. Perhatian terhadap kesejahteraan karyawan, keluarganya, dan lain-lain.
Dengan memperhatikan hal tersebut di atas maka diharapkan dapat tercipta
tenaga kerja yang profesional dan berkualitas tinggi sehingga pekerjaan yang
dibebankan dapat ditangani dengan semestinya.
2.8
Klasifikasi Kondisi Ker usakan
Untuk menghitung nilai probabilitas transisi dari suatu proses Markov
Chain dalam masalah ini, maka sistem mesin akan dikelompokkan sesuai dengan
kondisi kerusakannya. Kondisi disini adalah tingkat kesiapan mesin saat
dilakukan pemeliharaan periodik terhadap mesin tersebut. Untuk menentukan
tingkat kondisi ini, sistem diperiksa secara berkala. Setelah dilakukan
pemeriksaan kondisi mesin dapat digolongkan menjadi 4 yaitu :
1. Kondisi baik
Kondisi dimana mesin dapat beroperasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan.
Kondisi ini disebut status 1.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
2. Kondisi kerusakan ringan
Kondisi dimana mesin dapat beroperasi dengan baik, tetapi kadang-kadang
terjadi kerusakan kecil. Kondisi ini disebut status 2.
3. Kondisi kerusakan sedang
Kondisi dimana mesin dapat beroperasi tetapi keadaannya mengkhawatirkan.
Kondisi ini disebut status 3
4. Kondisi kerusakan berat
Mesin tidak dapat digunakan untuk beroperasi sehingga proses produksi
terhenti. Kondisi ini disebut status 4.
Tabel 2.1. Status dan Kondisi Ker usakan
Status
Kondisi
Baik
1
Kerusakan ringan
2
Kerusakan sedang
3
Kerusakan berat
4
Sumber : Jurnal Optimum Vol. 3 No. 2, 2002, Hal 173-184
2.9
Pr oses Markov Chain
Sebelum membahas metode untuk menentukan kemungkinan transisi akan
diuraikan lebih dulu tentang pengertian dasar rantai Markov (Markov Chain) dan
proses stokastik, karena metode Markov Chain merupakan kejadian khusus dari
proses stokastik.
Rantai Markov (Markov Chains) adalah suatu teknik matematika yang
biasa digunakan untuk melakukan pembuatan modeling bermacam-macam sistem
dan proses bisnis. Teknik ini dapat digunakan untuk memperkirakan perubahan –
perubahan di waktu yang akan datang dalam variable-variabel dinamis atas dasar
perubahan – perubahan variable dinamis tersebut di masa lalu. Rantai Markov
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
telah banyak diterapkan untuk menganalisa tentang pemeliharaan mesin. (Ariyani
Enny, Penelitian Operasional, 2008, hal 81)
Proses stokastik
{X(t) : t ε T} adalah suatu himpunan variabel
acak/random {X(t)} yang tertentu dalam suatu ruang sampel yang sudah
diketahui, dimana t merupakan parameter waktu (indeks) dari sekumpulan
data/suatu himpunan (T) yang telah diketahui. Seringkali T merupakan suatu
kelompok bilangan non negatif dan X(t) menyatakan karakteristik yang dapat
diukur dari sesuatu pada waktu t. Karena X(t) adalah variabel random maka tidak
dapat diketahui dengan pasti pada status manakah suatu proses akan berada pada
waktu t, bila t menunjukkan saat terjadinya status diwaktu yang akan datang.
Dimana t = 0,1,2,…(P. Siagian, 1987 : 490).
Proses stokastik dapat dibedakan menjadi dua yaitu proses bebas dan
proses Markov. Dalam masalah ini hanya akan dibahas yang berkaitan dengan
proses Markov, yang mempunyai ruang status terbatas dan himpunan parameter
waktu t yang diskrit terbatas.
Suatu proses stokastik dikatakan sebagai proses Markov Chain bila
perkembangannya dapat disebut sebagai deretan peralihan-peralihan diantara
nilai-nilai tertentu yang disebut sebagai status probabilitas yang mempunyai sifat
bahwa bila diketahui proses berada pada status tertentu, maka kemungkinan
berkembangnya proses dimasa yang akan datang hanya tergantung pada status
saat ini dan tidak tergantung dari cara-cara bagaimana proses itu mencapai status
tersebut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Proses stokastik {Xt}0 dikatakan mempunyai sifat Markovian jika
P{Xt+1=j| X0 = k0, X1 = k1, ..., Xt - 1 = kt - 1, Xt = i}= P{Xt + 1 = j| Xt = i} untuk t = 0,
1, 2,…. dan setiap urutan i, j, k0, k1, ...., kt-1.
Dengan kata lain, sifat Markovian ini menyatakan bahwa probabilitas bersyarat
dari “kejadian” mendatang, dengan “kejadian” masa lampau dan state saat ini Xt =
i, adalah independen terhadap kejadian di waktu lalu dan hanya tergantung pada
state saat ini.
Proses stokastik {Xt} (t = 0, 1, ...) adalah rantai Markov jika sifat tersebut
mempunyai sifat Markovian.
Probabilitas bersyarat P{Xt
+ 1=
j | Xt = i} untuk rantai Markov disebut
probabilitas transisi (satu langkah) . Jika untuk setiap i dan j, P{Xt - 1= j | Xt = 1} =
P{X1 = j | X0 = i} untuk semua t = 1, 2,… , maka disebut probabilitas transisi (satu
langkah) dikatakan stasioner. Oleh karena itu, probabilitas transisi stasioner
menyiratkan bahwa probabilitas transisi tidak berubah seiring dengan waktu.
Keberadaan probabilitas transisi stasioner (satu langkah) juga menyiratkan bahwa
untuk tiap i, j, dan n (n = 0, 1, 2, ...), P{Xt + n = j | Xt = i} = P{Xn = j | X0 = i} untuk
semua t = 0, 1, .... Probabilitas bersyarat ini disebut probabilitas transisi nlangkah.
Untuk menyederhanakan notasi penulisan dengan probabilitas transisi
stasioner, misalkan
Pij + 1 = P{Xt + 1 = j| Xt = i}
Pij(n) = P{Xt + n = j| Xt = i}
Oleh karena itu, probabilitas transisi n-langkah Pij(n) hanyalah merupakan
probabilitas bersyarat sehingga sistem akan berada pada state j tepat setelah n
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
langkah (satuan waktu), jika state tersebut bermula pada state i pada waktu t
kapan pun. Ketika n = 1, perhatikan bahwa Pij(n) = Pij (untuk n = 0, Pij(n)adalah
hanya jika P{X0 = j | X0 = i} dan itu adalah 1 ketika i = j dan 0 ketika i ≠j.
Oleh karena Pij (n) adalah probabilitas bersyarat, probabilitas tersebut harus
nonnegatif, dan oleh karena prosesnya harus membuat perubahan ke state lain
maka probabilitas tersebut harus memenuhi sifat
Pij(n) > 0, untuk semua i dan j; dan n = 0,1,2,...
dan
M
∑P
j=0
ij
(n)
= 1 untuk semua i, n = 0, 1, 2, ....
Cara mudah untuk menunjukkan semua probabilitas transisi n-langkah adalah
dalam bentuk matrik.
P(n ) =
State
0
1
.
.
M
0
P00(n)
P10(n)
.
.
PM0(n)
1
P01(n)
P11(n)
.
.
PM1(n)
...
...
...
...
...
...
M
P0M(n)
P1M(n)
.
.
PMM(n)
untuk n = 0, 1, 2, ...
atau, ekuivalen dengan matriks transisi n-langkah
P (n)
State 0
0 P00( n )
1 P10( n )
=
... ...
M PM( n0)
1
... M
(n)
( n)
P01 ... PoM
(n)
( n)
P11 ... P1M
... ... ...
(n)
PM( n1) ... PMM
Perhatikan bahwa probabilitas transisi pada baris dan kolom tertentu adal
MESIN POWER PACK PLANT DENGAN MENGGUNAKAN
METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA
PEMELIHARAAN DI PT. LASER J AYA SAKTI
GEMPOL – PASURUAN
SKRIPSI
OLEH :
RIZKA TOYIBA
NPM : 0832010002
J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
ANALISIS PERENCANAAN PEMELIHARAAN
MESIN POWER PACK PLANT DENGAN MENGGUNAKAN METODE
MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PEMELIHARAAN
DI PT. LASER J AYA SAKTI
GEMPOL-PASURUAN
OLEH :
RIZKA TOYIBA
NPM : 0832010002
Telah Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Negara Lisan
Gelombang V Tahun Ajar an 2011-2012
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Ir. ERLINA PURNAMAWATY, MT.
NIP. 19580828 198903 2 001
Ir . HARI PURWOADI, MM.
NIP. 19480828 198403 1 001
Mengetahui
Kepala Pr ogr am Studi Teknik Industr i
UPN “Veter an” J awa Timur
Dr . Ir . MINTO WALUYO, MM.
NIP. 19611130 199003 1 001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISIS PERENCANAAN PEMELIHARAAN
MESIN POWER PACK PLANT DENGAN MENGGUNAKAN METODE
MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PEMELIHARAAN
DI PT. LASER J AYA SAKTI
GEMPOL – PASURUAN
OLEH :
RIZKA TOYIBA
NPM : 0832010002
Telah Diper tahankan Dihadapan dan Diter ima Oleh Tim Penguji Skr ipsi
J ur usan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industr i
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada Tanggal, 13 April 2012
Dosen Penguji
Dosen Pembimbing
1.
1.
Ir. DIDI SAMANHUDI, MMT.
NIP. 19580625 198503 1 001
Ir . ERLINA PURNAMAWATY, MT.
NIP. 19580828 198903 2 001
2.
2.
Ir. HANDOYO, MT.
NIP. 19570209 198503 2 003
Ir. HARI PURWOADI, MMT.
NIP. 19480828 198403 1 001
3.
Ir. ERLINA PURNAMAWATY, MT.
NIP. 19580828 198903 2 001
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur
Ir. SUTIYONO, MT.
NIP. 19600713 198703 1 001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Penyusun mengucapkan Alkhamdulillah, atas kehadirat Allah SWT. yang
telah memberikan rakhmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan
skripsi
PEMELIHARAAN
dengan
MESIN
judul
POWER
“ANALISIS
PACK
PERENCANAAN
PLANT
DENGAN
MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK MEMINIMUMKAN
BIAYA PEMELIHARAAN DI PT. LASER JAYA SAKTI GEMPOLPASURUAN”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Teknik di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penyusun menyadari bahwa skripsi ini tidaklah dapat tercipta tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktu dan tenaga serta
ilmunya untuk memberikan bimbingan, masukan, dan dorongan yang tentunya
sangat memberikan motivasi dalam pelaksanaan dan penyelesaian skripsi ini.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, penyusun sampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Pencipta alam semesta, Allah SWT. beserta para Rasul, Nabi, dan MalaikatNya.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP., selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Ir. Sutiyono, MT., selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM., selaku Kepala Jurusan Teknik Industri,
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur sekaligus Dosen
Wali penyusun dan Dosen Penguji Seminar II Skripsi.
5. Bapak Drs. Pailan, MPd., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri,
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
6. Ibu Ir. Erlina Purnamawaty, MT., selaku Dosen Pembimbing I Skripsi.
7. Bapak Ir. Hari Purwoadi, MM, selaku Dosen Pembimbing II Skripsi.
8. Ibu Ir. Yustina Ngatilah, MT., selaku Dosen Penguji Seminar I Skripsi.
9. Bapak Ir. Handoyo, MT., selaku Dosen Penguji Seminar I Skripsi DAN Dosen
Penguji Ujian Negara Lisan.
10. Bapak Drs. Sartin, M.Pd., selaku Dosen Penguji Seminar II Skripsi.
11. Bapak Ir. Didi Samanhudi, MMT., selaku Dosen Penguji Ujian Negara Lisan.
12. Bapak M. Fauzi Lubis, ST., selaku Direktur PT. Laser Jaya Sakti GempolPasuruan yang telah memberika kesempatan pada penyusun untuk
melaksanakan penelitian skripsi di PT. Laser Jaya Sakti Gempol-Pasuruan.
13. Bapak Hendarto, selaku Manager Power Pack Plant PT. Laser Jaya Sakti
Gempol-Pasuruan sekaligus pembimbing pabrik yang telah meluangkan waktu
dan dengan sabar memberikan penjelasan data-data yang diperlukan
penyusun.
14. Seluruh Staf dan Karyawan PT. Laser Jaya Sakti Gempol-Pasuruan yang juga
membantu dalam pelaksanaan penelitian skripsi.
15. Orang tua penyusun, terima kasih buat Do’a di setiap sujudmu dan
dukungannya baik dalam moral maupun materi, dengan penuh kasih sayang
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dan ketulusannya dalam menyelesaikan skripsi ini. Buat Kakak-kakak
penyusun, terima kasih buat Doa dan supportnya.
16. Mochamad Fatoni, insyaAllah imam ku, terima kasih atas segal bantuan, doa,
dukungan serta semangat buat aku dan selalu mengingatkan sholat dan makan.
17. Teman – teman TI angkatan ’08 khususnya Fahma, Dinda, Etry, Hilda, Ayu,
Pita, Vony, Wempy, Geraldi, Johan, dan Famey
terima kasih saran dan
semangat yang telah kalian berikan.
18. Semua yang telah membantu, yang tidak bisa penyusun sebut satu-persatu.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
apa yang diharapkan dan mungkin banyak terdapat kekurangan baik isi maupun
penyajiannya. Hal ini tidak lain karena keterbatasan ilmu dan kemampuan yang
penyusun miliki. Oleh karena itu penyusun berharap adanya kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahauan dan bagi para pembaca.
Surabaya, Mei 2012
Penyusun
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ...........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
ABSTRAK .......................................................................................................xiii
ABSTRACT .................................................................................................... xiv
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah ..................................................................... 2
1.4 Asumsi.................................................................................... 3
1.5 Tujuan Penelitian .................................................................... 3
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................. 3
1.7 Sistematika Penulisan.............................................................. 4
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA............................................................... 6
2.1 Pengertian Pemeliharaan ...................................................... 6
2.1.1 Kebijaksanaan Pemeliharaan ......................................... 6
2.1.2 Tujuan Pemeliharaan..................................................... 7
2.2 Jenis-Jenis Pemeliharaan ....................................................... 9
2.3 Sistem Pemeliharaan ........................................................... 10
2.3.1 Planned Maintenance ................................................. 10
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3.2 Predictive Maintenance............................................... 12
2.3.3 Improvement Maintenance .......................................... 13
2.4 Perencanaan Pemeliharaan .................................................. 14
2.5 Pengawasan Pemeliharaan................................................... 17
2.6 Pengendalian Ongkos .......................................................... 18
2.7 Tenaga Kerja dan Lingkungan Kerja ................................... 19
2.8 Klasifikasi Kondisi Kerusakan ............................................ 19
2.9 Proses Markov Chain .......................................................... 20
2.9.1 Kegunaan Probabilitas dan Keputusan Markov............ 24
2.9.2 Perhitungan Probabilitas Untuk Masing-Masing Mesin27
2.9.2.1 Matrik Transisi Satu Langkah .......................... 28
2.9.2.2 Perencanaan Pemeliharaan Markov Chain ....... 29
2.10 Biaya Down Time................................................................ 32
2.11 Biaya Penyelenggaraan Pemeliharaan Pencegahan .............. 33
2.12 Biaya Kerusakan ................................................................. 34
2.13 Biaya Rata-Rata Ekspektasi................................................. 34
2.14 Jenis Kerusakan dan Kegiatan Pemeliharaan ...................... 34
2.14.1 Jenis Kerusakan ........................................................ 34
2.14.2 Kegiatan Pemeliharaan ................................................. 34
2.15 Penelitian Terdahulu ........................................................... 37
BAB III
METODE PENELITIAN ......................................................... 41
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 41
3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ...................... 41
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................... 42
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah ................................. 43
3.5 Metode Pengolahan Data....................................................... 48
3.6 Biaya Pemeliharaan............................................................... 53
3.7 Perhitungan Biaya Rata-Rata Ekspektasi .............................. 54
3.8 Perhitungan Penghematan Biaya Pemeliharaan .................... 55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 56
4.1 Pengumpulan Data ............................................................. 56
4.1.1 Data Jenis dan Jumlah Mesin Power Pack Plant ......... 56
4.1.2 Data Mesin Power Pack Plant yang Mengalami
Perubahan Status......................................................... 56
4.1.2.1 Data Jenis dan Jumlah Mesin Power Pack Plant
pada Kondisi Baik, Kerusakan Ringan,
Kerusakan Sedang, dan Kerusakan Berat ........ 61
4.1.3 Data Waktu Pemeliharaan ........................................... 65
4.1.3.1 Data Waktu Pemeliharaan Corrective .............. 65
4.1.3.2 Data Waktu Pemeliharaan Preventive .............. 67
4.1.4 Data Biaya Pemeliharaan ............................................ 68
4.1.4.1 Data Biaya Down Time .................................... 68
4.1.4.2 Data Biaya Preventive ..................................... 69
4.2 Pengolahan Data ................................................................. 69
4.2.1 Pemeliharaan Metode Perusahaan ............................... 69
4.2.1.1 Mesin Bending ................................................ 70
4.2.1.2 Mesin Cutting .................................................. 73
4.2.1.3 Mesin Milling .................................................. 75
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.2 Pemeliharaan Metode Markov Chain .......................... 77
4.2.2.1 Probabilitas Pemeliharaan Usulan Mesin Bending
........................................................................ 78
4.2.2.2 Probabilitas Pemeliharaan Usulan Mesin Cutting
........................................................................ 85
4.2.2.3 Probabilitas Pemeliharaan Usulan Mesin Milling
........................................................................ 91
4.2.3 Penghematan Biaya Pemeliharaan ............................... 97
4.2.4 Perencanaan Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Tahun
2013............................................................................ 98
4.3 Hasil dan Pembahasan....................................................... 100
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 103
5.1 Kesimpulan ...................................................................... 103
5.2 Saran ................................................................................ 103
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ABSTRAK
Kemajuan teknologi yang semakin cepat dan mutakhir mengakibatkan
kebutuhan akan tenaga manusia mulai digeser untuk digantikan dengan mesin
atau peralatan produksi lainnya. Mesin dan peralatan yang dalam kondisi baik
akan dapat melancarkan jalannya proses produksi. Untuk menjaga mesin-mesin
tersebut dapat digunakan dengan sebaik mungkin dibutuhkan kegiatan
pemeliharaan mesin yang kontinyu.
PT. Laser Jaya Sakti Gempol – Pasuruan yang bergerak di bidang
pabrikasi dan machinery mempunyai permasalahan dalam pemeliharaan mesin
produksi yang tidak teratur dan biaya pemeliharaan yang besar. Banyak mesin
yang tiba-tiba mengalami kerusakan saat proses produksi yang sedang
berlangsung, hal ini tentunya sangat mengganggu jalannya produksi. Biaya
pemeliharaan akan membengkak karena kurang terkontrolnya secara rutin mesinmesin yang ada. Mesin-mesin yang sering mengalami kerusakan terdapat pada
Power Pack Plant, maka dilakukan penelitian pada plant tersebut.
Dengan adanya masalah pada perusahaan tersebut, maka dilakukan
perencanaan pemeliharaan mesin Power Pack Plant menggunakan metode
Markov Chain dengan harapan dapat meminimumkan biaya pemeliharaan dengan
cara mengadakan kegiatan pemeliharaan mesin secara berkala dan teratur meliputi
kegiatan pengontrolan, perbaikan dan penggantian spare part sehingga akan
memberikan hasil produksi yang terjamin.
Biaya pemeliharaan metode perusahaan sebesar Rp 47.513.675,- dan biaya
pemeliharaan metode Markov Chain sebesar Rp 31.654.390,- sehingga terjadi
penghematan sebesar Rp 15.859.285,- atau sebesar 33,38%. Hal ini membuktikan
bahwa metode Markov Chain memang dapat dipakai untuk meminimumkan biaya
pemeliharaan mesin di perusahaan. Perencanaan pemeliharaan mesin Power Pack
Plant berdasarkan perhitungan pemeliharaan pencegahan adalah pemeliharaan
pencegahan terhadap mesin Bending dilakukan setiap 3 bulan sekali, mesin
Cutting dan mesin Milling dilakukan setiap 2 bulan sekali untuk mencegah
terjadinya kerusakan.
Kata Kunci : Perencanaan Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Markov Chain
xiii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
xiv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ABSTRACT
An increasingly rapid technological advances and recent to result in the
need for human labor starts is shifted to be replaced by machines or other
production equipment. Machinery and equipment in good condition will be able to
speed the course of the production process. To keep these machines can be used
with the best possible machine required continuous maintenance activities.
PT. Laser Jaya Sakti Gempol - Pasuruan to act in manufacturing and
machinery have a production machine maintenance problems in irregular and
large maintenance costs. Many machines suddenly suffered damage during the
production process which is ongoing, it is certainly very disturbing the way of
production. Maintenance costs will swell due to lack of regular uncontrolled
existing machines.
Because of the problems at the company, then do the engine maintenance
planning Plant Power Pack using the Markov Chain method with hope to
minimizing the cost of maintenance by conducting periodic maintenance and
regular engine includes control, repair and replacement of spare parts that will to
give the products that guaranted.
Total cost of maintenance the company method Rp 47.513.675,- and total
cost of maintenance the Markov Chain method Rp 31.654.390,- resulting in
savings Rp 15.859.285 or 33,38%. This proves that Markov Chain method can be
used to minimize maintenance costs at the company. Engine maintenance
planning of Plant Power Pack based on the calculation of preventive maintenance
is preventive maintenance for Bending machines doing every 3 months, Cutting
machines and Milling machines doing every 2 months to prevent damage.
Key Words : Planning Maintenance, Cost of Maintenance, Markov Chain
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
xiv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang semakin cepat dan mutakhir mengakibatkan
kebutuhan akan tenaga manusia mulai digeser untuk digantikan dengan mesin
atau peralatan produksi lainnya. Mesin dan peralatan yang dalam kondisi baik
akan dapat melancarkan jalannya proses produksi. Untuk menjaga mesin-mesin
tersebut dapat digunakan dengan sebaik mungkin dibutuhkan kegiatan
pemeliharaan mesin yang kontinyu.
PT. Laser Jaya Sakti Gempol – Pasuruan yang bergerak di bidang
pabrikasi dan machinery mempunyai permasalahan dalam pemeliharaan mesin
produksi yang tidak teratur dan biaya pemeliharaan yang besar. Banyak mesin
yang tiba-tiba mengalami kerusakan saat proses produksi yang sedang
berlangsung, hal ini tentunya sangat mengganggu jalannya produksi. Biaya
pemeliharaan akan membengkak karena kurang terkontrolnya secara rutin mesinmesin yang ada. Mesin-mesin yang sering mengalami kerusakan terdapat pada
Power Pack Plant, maka dilakukan penelitian pada plant tersebut.
Perencanaan pemeliharaan mesin dapat diselesaikan dengan metode
Markov Chain. Markov Chain adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk
memperkirakan perubahan-perubahan di waktu yang akan datang dalam variabelvariabel dinamis atas dasar perubahan-perubahan di waktu yang akan datang
dalam variabel-variabel atas dasar perubahan-perubahan dari variabel-variabel
dinamis tersebut di waktu yang lalu.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1
2
Dengan adanya masalah pada perusahaan tersebut, maka dilakukan
perencanaan pemeliharaan mesin Power Pack Plant menggunakan metode
Markov Chain dengan harapan dapat meminimumkan biaya pemeliharaan dengan
cara mengadakan kegiatan pemeliharaan mesin secara berkala dan teratur meliputi
kegiatan pengontrolan, perbaikan dan penggantian spare part sehingga akan
memberikan hasil produksi yang terjamin.
1.2
Per umusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan yaitu :
“Bagaimana PT. Laser Jaya Sakti melakukan perencanaan pemeliharaan mesin
Power Pack Plant sehingga dapat meminimumkan biaya pemeliharaan ?”
1.3
Batasan Masalah
Agar penulisan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan alurnya
maka perlu di berikan batasan-batasan masalah sebagai berikut :
1. Pembahasan hanya dilakukan pada mesin-mesin Power Pack Plant, yaitu :
Mesin Bending, Mesin Cutting, dan Mesin Milling.
2. Perhitungan biaya didasarkan pada biaya down time dan biaya preventif yang
terjadi pada saat dilakukan pemeliharaan mesin Power Pack Plant.
1.4
Asumsi
Ada
beberapa
asumsi
yang
digunakan
dalam
penelitian
untuk
memecahkan permasalahan pemeliharaan mesin Power Pack Plant, antara lain :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
1. Spare part mesin tersedia pada saat dibutuhkan.
2. Pemeliharaan hanya dilakukan pada saat mesin shut down (mesin dalam
kondisi mati).
1.5
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini adalah merencanakan
pemeliharaan mesin Power Pack Plant yang optimum sehingga meminimumkan
biaya pemeliharaan mesin.
1.6
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk :
1. Merencanakan pemeliharaan mesin produksi yang lebih sistematis dan teratur
untuk tahun-tahun berikutnya, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan
lancar serta pencapaian biaya pemeliharaan mesin yang seminimal mungkin
sehingga keuntungan perusahaan dapat meningkat.
2. Menambah wawasan tentang pentingnya Markov Chain dalam dunia industri
serta menjadi bahan literatur bagi mahasiswa lain.
3. Menerapkan teori yang didapat selama perkuliahan, khususnya tentang
Markov Chain serta memperluas wawasan pengetahuan melalui penelitian.
1.7
Sistematika Penulisan
Pada dasarnya sistematika penulisan berisikan mengenai uraian yang akan
dibahas pada masing-masing bab, sehingga dalam setiap bab akan mempunyai
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
pembahasan topik tersendiri. Adapun sistematika penulisan dari tugas akhir ini
adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah yang
diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang
dipakai dalam penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
Bab ini berisi dasar-dasar teori yang digunakan untuk mengolah
dan menganalisa data-data yang diperoleh dari pelaksanaan
penelitian, yaitu teori mengenai penjadwalan dan pemeliharaan
mesin dengan menggunakan metode Markov Chain.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini
yaitu hal-hal yang dilakukan untuk mencapai tujuan dari penelitian
atau gambaran atau urutan kerja menyeluruh selama pelaksanaan
penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi pengolahan dari data yang telah dikumpulkan
dan melakukan analisa, langkah-langkah pemecahan masalah dan
metode analisis serta pembahasan penelitian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari analisa yang telah
dilakukan sehingga dapat memberikan suatu rekomendasi sebagai
masukan bagi pihak perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1
Penger tian Pemelihar aan
Istilah pemeliharaan dapat diartikan sebagai suatu kondisi dari setiap
tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya
sampai suatu kondisi standar yang dapat diterima (Anthony corder, 1988, hal. 4).
Sedangkan menurut Sofyan Assauri, 2008, hal. 134, pengertian
pemeliharaan
adalah
“suatu
kegiatan
untuk
memelihara
atau
menjaga
fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penggantian yang
diperlukan agar terdapat suatu pengadaan operasi produksi yang memuaskan
sesuai dengan apa yang direncanakan”.
2.1.1
Kebijaksanaan Pemeliharaan
Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat manusia tidak akan rusak,
tetapi usia kegunaanya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan berkala
dengan melakukan suatu aktifitas yang dikenal dengan pemeliharaan (Anthony
Corder, 1988, hal. 1).
Penentuan kebijaksanaan pemeliharaan diperlukan untuk menyusun suatu
rencana yang akan diterapkan dalam sistem produksi yang telah berlangsung.
Apabila terabaikan, hal ini berakibat terganggunya proses produksi yang
berdampak penurunan jumlah barang yang akan diproduksi. Kebijaksanaan ini
ditetapkan sendiri untuk masing-masing perusahaan. Adakalanya perusahaan
mengabaikan jadwal rencana pemeliharaan yang didasarkan pada analisa
6
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
matematis guna meminimumkan waktu kerusakan dan memberikan cara terbaik
untuk beroperasi.
2.1.2
Tujuan Pemeliharaan
Sedangkan tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefinisikan dengan
jelas sebagai berikut (Anthony Corder, 1988, hal. 3) :
1. Untuk memperpanjang usia kegunaan asset (yaitu setiap bagian dari suatu
tempat kerja, bangunan dan isinya). Hal ini terutama penting dinegara
berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian. Di
negara-negara maju kadang-kadang lebih menguntungkan untuk ‘mengganti’
daripada ‘memelihara’.
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk
produksi (atau jasa) dan mendapatkan laba (return of investment) maksimum
yang mungkin.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan
dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit pemadam
kebakaran, penyelamat, dan sebagainya.
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
Sedangkan menurut Sofjan Assauri tujuan utama dari fungsi pemeliharaan
(Sofyan Assauri, 2008, hal: 134) adalah :
1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana
perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu.
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas
dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang
ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi
tersebut.
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan sehemat mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien keseluruhanya.
5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan
para pekerja.
6. Mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya
dari perusahaan, dan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan
yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan
total biaya yang terhemat.
Sedangkan beberapa tujuan utama pemeliharaan untuk menunjang
aktifitas dalam bidang pemeliharaan menurut Supandi, 2000 hal 16 adalah :
1. Memperpanjang waktu pengoperasian fasilitas indusri yang digunakan
semaksimal mungkin, dengan biaya pemeliharaan seminimum mungkin dan
adanya proteksi yang aman dari investasi modal.
2. Menyediakan biaya tertentu dan informasi – informasi lainnya yang dapat
menunjang penuh dalam bidang pemeliharaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
3. Menentukan metode evaluasi prestasi kerja yang dapat berguna untuk
manajemen secara umum dan bagi pengawas (supervisor) pemeliharaan
khususnya.
4. Membantu dalam menciptakan kondisi kerja yang aman, baik untuk bagian
operasi maupun personil pemeliharaan lainnya dengan menetapkan dan
menjaga standart pemeliharaan yang benar.
5. Meningkatkan keterampilan para pengawas dan para operator pemeliharaan
melalui latihan.
2.2
J enis-J enis Pemelihar aan
Adapun jenis-jenis pemeliharaan :
1. Preventive Maintanance
Pekerjaan pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan atau cara pemeliharaan yang direncanakan untuk pencegahan
(preventive). Pemeliharaan preventive dimaksudkan untuk mengefektivkan
pekerjaan inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan, dan penyetelan. Pemeliharaan
preventive yang dilaksanakan sebelum kerusakan terjadi, penting diterapkan
pada industri yang bersifat kontinyu atau memakai sistem otomatis.
2. Corrective Maintanance
Pekerjaan pemeliharaan
yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas sehingga mencapai standart yang dapat
diterima. Corrective maintenance termasuk dalam cara pemeliharaan yang
direncanakan untuk perbaikan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
3. Pemeliharaan Berjalan
Pemeliharaan yang dilakukan pada saat mesin/peralatan dalam keadaan
bekerja. Sistem ini diterapkan pada mesin yang beroperasi terus-menerus.
Kegiatan pemeliharaan dilakukan dengan jalan monitoring secara aktif.
4. Predictive Maintenance
Predictive maintenance dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan
atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem pemeliharaan.
Biasanya pemeliharaan predictive dilakukan dengan bantuan panca indera atau
alat monitoring yang canggih sehingga efisiensi kerja tercapai karena adanya
kelainan dapat diketahui dengan cepat.
5. Breakdown Maintenance
Cara perawatan yang direncanakan untuk memperbaiki kerusakan.
Pekerjaan perawatan ini dilakukan setelah terjadi kerusakan dan untuk
memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat, dan tenaga
kerjanya. Penerapan sistem perawatan ini dilakukan pada mesin-mesin industri
yang ringan dan dapat diperbaiki dengan cepat.
2.3
Sistem Pemeliharaan
2.3.1
Planned Maintenance
Merupakan suatu pemeliharaan yang diorganisir dan dilakukan dengan
pemikiran ke masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan sebelumnya.
Secara garis besar, planned maintenance (pemeliharaan terencana), yaitu :
Preventive Maintenance, merupakan pemeliharaan mesin yang dilakukan pada
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
selang waktu yang ditentukan sebelum terjadinya kerusakan mesin. Penerapan
sistem pemeliharaan preventive dapat mengurangi kemacetan produksi, biaya
perbaikan dan membatasi gangguan yang akan menghambat pelaksanaan proses
produksi. Preventive maintenance meliputi kegiatan inspeksi / pengecekan dan
kegiatan rutin seperti pelumasan, pembersihan suatu alat atau mengganti suatu
filter, dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk mencegah timbulnya kerusakan
dari suatu alat pada saat proses produksi berlangsung, juga untuk menjaga agar
peralatan atau komponen bisa tahan lama dan meminimalisasi terjadinya
emergency maintenance (pemeliharaan darurat) serta untuk meminimumkan biaya
perbaikan.
Emergency maintenance jelas akan lebih mahal dibandingkan dengan
preventive maintenance, karena dalam hal ini harus diperhitungkan juga biaya
yang hilang karena terhentinya kegiatan produksi, re-scheduling dari rencana
tersebut.
Sebenarnya tujuan utama dari pemeliharaan preventive adalah untuk
menemukan gejala yang dapat menyebabkan gangguan pada mesin sebelum
terjadi kerusakan. Hal ini dapat dimungkinkan dengan merencanakan dan
menjadwalkan pekerjaan pemeliharaan yang setidaknya dapat mengontrol kondisi
mesin sejak awal.
Semua fasilitas produksi yang mendapatkan preventive maintenance akan
terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi yang siap
dioperasikan setiap saat. Maka pembuatan rencana dan schedule pemeliharaan
harus tepat dan teliti.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sasaran utama dari preventive
maintenance adalah :
1. Mengurangi jumlah peralatan kritis yang mengalami kerusakan.
2. Menurunkan kerugian proses produksi akibat tidak terpakainya mesin karena
mengalami kerusakan.
3. Memperpanjang umur dari pemakaian peralatan produksi.
4. Memperoleh data-data yang penting tentang catatan spesifikasi dari suatu
mesin dimana sebagai dasar untuk memutuskan kapan untuk melakukan
kegiatan service, overhaul atau penggantian dari suatu alat untuk
memaksimalkan pengembalian dari investasi perusahaan.
5. Memperoleh planning dan scheduling yang sistematis dan efisien dari
kegiatan pemeliharaan khususnya preventive maintenance.
6. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja bagi para pekerjanya.
2.3.2
Predictive Maintenance
Tujuan utama dari predictive maintenance adalah memaksimalkan fasilitas
atau mesin utama tepat waktu dimana merupakan suatu kegiatan yang tidak terschedule. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, salah satu kegiatan yang harus
dilakukan secara kontinyu adalah memonitor suatu kondisi dan efisiensi dari suatu
sistem.
Lima kegiatan yang dilaksanakan pada predictive maintenance :
1. Vibration monitoring
2. Process parameter monitoring
3. Thermography
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
4. Tribology
5. Inspeksi visual
Pada dasarnya pemeliharaan korektif termasuk dalam cara pemeliharaan
yang direncanakan untuk perbaikan. Menghilangkan problema yang merugikan
untuk mencapai kondisi operasi yang lebih ekonomis.
2.3.3
Improvement Maintenance
Suatu sistem pemeliharaan yang dilakukan untuk mengubah sistem suatu
alat menjadi maksimal penggunaannya.
Tujuan dari improvement maintenance adalah :
1. Memudahkan operasi dari suatu mesin.
2. Memudahkan pemeliharaan.
3. Menaikkan kapasitas hasil produksi.
4. Memperkecil biaya pemeliharaan akibat ketidakefisienan dari penggunaan
suatu mesin.
5. Meningkatkan keselamatan kerja.
Sistem pemeliharaan secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Unplanned Maintenance
Merupakan suatu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah mesin
mengalami kerusakan. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dari
pemeliharaan jenis ini, antara lain :
1. Pemeliharaan jenis ini sebaiknya dihindarkan, karena pada saat terjadi
kerusakan belum tentu suku cadang pengganti, tools maupun tenaga kerja
dalam keadaan siap untuk dipekerjakan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
2. Efek samping yang terjadi pada rangkaian-rangkaian mesin yang
bersangkutan sebagai akibat dari berhenti mendadak yang sifatnya
merugikan.
3. Pada tingkat tertentu pada volume dan lamanya waktu penyelesaian
pekerjaan akan mempengaruhi rencana-rencana produksi, pemasaran, dan
biaya.
4. Pada kenyataannya, hal ini sulit untuk dilaksanakan karena tergantung dari
kondisi mesin dan tenaga kerjanya. Bila tenaga kerjanya kurang dapat
mengurangi kualitas dari pemeliharaan.
Keuntungan dari pemeliharaan jenis ini adalah :
1. Tidak memerlukan schedule pemeliharaan.
2. Pada mesin dengan motor-motor kecil, penggantian akan lebih murah
daripada memperbaikinya.
b. Corrective Maintenance
Merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah mesin
mengalami kerusakan dan biasanya merupakan suatu kerusakan kecil dan
waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan adalah pendek.
2.4
Perencanaan Pemelihar aan
Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam kegiatan pemeliharaan
tentunya rencana pemeliharan tersebut harus sistematis dan benar-benar
terprogram dengan baik supaya dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan
lancar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan
pemeliharaan, yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
a. Perencanaan Kerja
Dalam merencanakan pekerjaan-pekerjaan yang akan dikerjakan harus
diketahui dengan benar dan jelas apa-apa saja yang perlu diperhatikan,
misalnya :
1. Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi pemeliharaan, reparasi,
atau pembuatan. Dijelaskan juga jenis mesin beserta cara kerjanya,
komponen mesin, penaksiran dari umur mesin, dan lain-lain. Informasi ini
harus dibuat sejelas mungkin, bila perlu dibuat sketsanya supaya tidak
terjadi salah pengertian.
2. Cara perawatan mesin dan waktunya. Cara perawatan harus disesuaikan
dengan kontruksi mesin supaya mempermudah membongkar pasang
mesin.
Biasanya
setiap
perusahaan
mempunyai
pedoman
untuk
memperbaiki mesin. Hal ini perlu diketahui supaya perbaikan mesin dapat
dilakukan dengan semestinya. Proses perbaikan harus dilakukan selangkah
demi selangkah supaya mesin dapat berfungsi dengan baik sesuai rencana.
Dengan memperhitungkan hal di atas, maka waktu penyelesaian pekerjaan
dapat diperkirakan sehingga dapat disesuaikandengan jadwal kerja.
3. Tenaga kerja, peralatan, dan material. Pengaturan jumlah pekerja penting
diperhatikan karena akan menentukan seberapa banyak tenaga kerja yang
diperlukan beserta tingkat
keahliannya
sehingga
dapat dihindari
kekurangan atau kelebihan tenaga kerja. Perbaikan mesin harus dilakukan
oleh orang-orang yang professional mengingat biaya pengadaan mesin
tidak murah serta perlu penanganan khusus.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
Pekerjaan
membongkar,
membersihkan,
mengganti,
memperbaiki,
memasang, dan menyetel harus jelas prosedurnya supaya dapat ditentukan
pula jenis-jenis alat yang diperlukan. Hal ini penting supaya dapat
dihindari penggunaan peralatan yang tidak perlu dan berlebihan.
Pada proses perbaikan mesin atau sejenisnya seringkali diperlukan juga
suku cadang. Ketersediaan suku cadang di gudang harus diperhatikan
supaya proses kerja tidak terhambat hanya karena tidak tersedianya suku
cadang yang diperlukan.
4. Sasaran Produksi. Tercapainya sasaran produksi menjadi tanggung jawab
semua unsur perusahaan meliputi bagian perencanaan, produksi,
pemasaran, keuangan, dan perawatan. Sehingga untuk mencapai sasaran
tersebut setiap pihak yang berkaitan harus saling mendukung dan bekerja
optimal karena semua resiko yang dihadapi harus di tanggung bersama.
5. Program kerja harian dan laporan mengenai penugasan, macam serta
lokasinya. Pada dasarnya mencakup uraian kerja yang dilaksanakan, siapa
orang yang akan melaksanakan, taksiran ongkos, lokasi, dan jumlah
kerusakan
perlengkapan
yang
akan
diperbaiki,
taksiran
waktu
penyelesaian, tanggal mulai dan selesai serta keterangan-keterangan
lainnya.
b. Penjadwalan Kerja
Setelah prosedur-prosedur dari rencana kerja sudah disusun oleh setiap
seksi maka langkah selanjutnya adalah menyesuaikan rencana kerja tersebut
dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Penyesuaian kerja ini dapat
dituangkan dalam jadwal kerja. Penjadwalan kerja ini penting dibuat supaya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
tidak terjadi benturan kerja dan dapat disesuaikan waktu pengerjaannya.
Terkadang dalam bekerja, suatu seksi tidak dapat bekerja sendiri tetapi butuh
bantuan dari seksi lain, maka dengan adanya penjadwalan kerja dapat dibuat
pertimbangan-pertimbangan.
Penjadwalan kerja ini dapat disusun harian, mingguan, bulanan atau
tahunan disesuaikan dengan kebutuhan. Namun, adapula pekerja yang bersifat
darurat karena adanya gejala kerusakan berat sehingga harus segera
diperbaiki. Hal tersebut harus dipertimbangkan secara khusus terutama bila
menyangkut industri dengan proses kontinyu dimana produksi harus
dihentikan apabila salah satu mesin harus diperbaiki.
Dalam membuat jadwal pemeliharaan perlu juga dijelaskan dan
disebutkan:
1. Mesin atau alat yang harus dikerjakan
2. Lokasi perbaikan
3. Jenis pekerjaan yang harus dilakukan
4. Kapan pekerjaan harus dimulai
5. Waktu yang diperlukan dan kapan pekerjaan diselesaikan
6. Tenaga kerja yang diperlukan dan penanggungjawabnya
7. Material, perkakas serta biaya yang harus disediakan
2.5 Pengawasan Pemelihar aan
Setelah rencana kerja dan jadwal kerja disusun maka langkah selanjutnya
adalah pelaksanaan pemeliharaan. Tentunya dalam pelaksanaan sering terjadi hal-
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
hal yang menyimpang yang tidak diduga sebelumnya. Oleh karena itu, perlu
adanya pengawasan.
Pengawasan kerja ini dapat dilakukan oleh kepala regu, kepala seksi atau
lainnya yang paham betul terhadap pekerjaan yang dilakukan. Adanya
pengawasan yang ketat dapat mengurangi kesalahan kerja dan keteledoran kerja
apalagi bila pekerjaan tersebut dilakukan oleh manusia. Pengawasan disini bukan
hanya sekedar pengawasan terhadap manusianya, tetapi juga pengawasan metode
kerja, peralatan, penggunaan material, dan penggunaan biaya. Adanya
pengawasan yang terkontrol dapat mengurangi tindakan-tindakan yang tidak perlu
dan dapat menekan ongkos seminimal mungkin.
2.6
Pengendalian Ongkos
Besarnya ongkos pemeliharaan dipengaruhi oleh siasat yang diambil oleh
pimpinan. Siasat yang biasa dipilih oleh pimpinan dalam pemeliharaan adalah :
1. Undermaintaining
2. Overmaintaining
Pada undermaintaining jumlah anggaran biaya pemeliharaan dibawah
jumlah yang diperlukan. Apabila siasat ini dipilih maka pimpinan akan
menanggung resiko terjadinya breakdown
mesin yang dapat mengakibatkan
kerugian proses produksi. Kebijaksanaan overmaintaining yaitu pemeliharaan
secara berlebihan maka ongkos total pemeliharaan akan lebih besar dari keperluan
sebenarnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
2.7
Tenaga Kerja dan Lingkungan Ker ja
Tenaga kerja juga perlu diperhatikan untuk menunjang kelancaran
pekerjaan pemeliharaan. Agar karyawan dapat bekerja dengan baik maka ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Dalam seleksi/perekrutan tenaga kerja terampil, pendidikan dan keahlian calon
tenaga kerja harus sesuai dengan kriteria pekerjaannya.
2. Mengadakan training khusus dan tambahan keahlian bagi pekerjaannya.
3. Pemberian sistem insentif atau hadiah.
4. Perhatian terhadap kesejahteraan karyawan, keluarganya, dan lain-lain.
Dengan memperhatikan hal tersebut di atas maka diharapkan dapat tercipta
tenaga kerja yang profesional dan berkualitas tinggi sehingga pekerjaan yang
dibebankan dapat ditangani dengan semestinya.
2.8
Klasifikasi Kondisi Ker usakan
Untuk menghitung nilai probabilitas transisi dari suatu proses Markov
Chain dalam masalah ini, maka sistem mesin akan dikelompokkan sesuai dengan
kondisi kerusakannya. Kondisi disini adalah tingkat kesiapan mesin saat
dilakukan pemeliharaan periodik terhadap mesin tersebut. Untuk menentukan
tingkat kondisi ini, sistem diperiksa secara berkala. Setelah dilakukan
pemeriksaan kondisi mesin dapat digolongkan menjadi 4 yaitu :
1. Kondisi baik
Kondisi dimana mesin dapat beroperasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan.
Kondisi ini disebut status 1.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
2. Kondisi kerusakan ringan
Kondisi dimana mesin dapat beroperasi dengan baik, tetapi kadang-kadang
terjadi kerusakan kecil. Kondisi ini disebut status 2.
3. Kondisi kerusakan sedang
Kondisi dimana mesin dapat beroperasi tetapi keadaannya mengkhawatirkan.
Kondisi ini disebut status 3
4. Kondisi kerusakan berat
Mesin tidak dapat digunakan untuk beroperasi sehingga proses produksi
terhenti. Kondisi ini disebut status 4.
Tabel 2.1. Status dan Kondisi Ker usakan
Status
Kondisi
Baik
1
Kerusakan ringan
2
Kerusakan sedang
3
Kerusakan berat
4
Sumber : Jurnal Optimum Vol. 3 No. 2, 2002, Hal 173-184
2.9
Pr oses Markov Chain
Sebelum membahas metode untuk menentukan kemungkinan transisi akan
diuraikan lebih dulu tentang pengertian dasar rantai Markov (Markov Chain) dan
proses stokastik, karena metode Markov Chain merupakan kejadian khusus dari
proses stokastik.
Rantai Markov (Markov Chains) adalah suatu teknik matematika yang
biasa digunakan untuk melakukan pembuatan modeling bermacam-macam sistem
dan proses bisnis. Teknik ini dapat digunakan untuk memperkirakan perubahan –
perubahan di waktu yang akan datang dalam variable-variabel dinamis atas dasar
perubahan – perubahan variable dinamis tersebut di masa lalu. Rantai Markov
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
telah banyak diterapkan untuk menganalisa tentang pemeliharaan mesin. (Ariyani
Enny, Penelitian Operasional, 2008, hal 81)
Proses stokastik
{X(t) : t ε T} adalah suatu himpunan variabel
acak/random {X(t)} yang tertentu dalam suatu ruang sampel yang sudah
diketahui, dimana t merupakan parameter waktu (indeks) dari sekumpulan
data/suatu himpunan (T) yang telah diketahui. Seringkali T merupakan suatu
kelompok bilangan non negatif dan X(t) menyatakan karakteristik yang dapat
diukur dari sesuatu pada waktu t. Karena X(t) adalah variabel random maka tidak
dapat diketahui dengan pasti pada status manakah suatu proses akan berada pada
waktu t, bila t menunjukkan saat terjadinya status diwaktu yang akan datang.
Dimana t = 0,1,2,…(P. Siagian, 1987 : 490).
Proses stokastik dapat dibedakan menjadi dua yaitu proses bebas dan
proses Markov. Dalam masalah ini hanya akan dibahas yang berkaitan dengan
proses Markov, yang mempunyai ruang status terbatas dan himpunan parameter
waktu t yang diskrit terbatas.
Suatu proses stokastik dikatakan sebagai proses Markov Chain bila
perkembangannya dapat disebut sebagai deretan peralihan-peralihan diantara
nilai-nilai tertentu yang disebut sebagai status probabilitas yang mempunyai sifat
bahwa bila diketahui proses berada pada status tertentu, maka kemungkinan
berkembangnya proses dimasa yang akan datang hanya tergantung pada status
saat ini dan tidak tergantung dari cara-cara bagaimana proses itu mencapai status
tersebut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Proses stokastik {Xt}0 dikatakan mempunyai sifat Markovian jika
P{Xt+1=j| X0 = k0, X1 = k1, ..., Xt - 1 = kt - 1, Xt = i}= P{Xt + 1 = j| Xt = i} untuk t = 0,
1, 2,…. dan setiap urutan i, j, k0, k1, ...., kt-1.
Dengan kata lain, sifat Markovian ini menyatakan bahwa probabilitas bersyarat
dari “kejadian” mendatang, dengan “kejadian” masa lampau dan state saat ini Xt =
i, adalah independen terhadap kejadian di waktu lalu dan hanya tergantung pada
state saat ini.
Proses stokastik {Xt} (t = 0, 1, ...) adalah rantai Markov jika sifat tersebut
mempunyai sifat Markovian.
Probabilitas bersyarat P{Xt
+ 1=
j | Xt = i} untuk rantai Markov disebut
probabilitas transisi (satu langkah) . Jika untuk setiap i dan j, P{Xt - 1= j | Xt = 1} =
P{X1 = j | X0 = i} untuk semua t = 1, 2,… , maka disebut probabilitas transisi (satu
langkah) dikatakan stasioner. Oleh karena itu, probabilitas transisi stasioner
menyiratkan bahwa probabilitas transisi tidak berubah seiring dengan waktu.
Keberadaan probabilitas transisi stasioner (satu langkah) juga menyiratkan bahwa
untuk tiap i, j, dan n (n = 0, 1, 2, ...), P{Xt + n = j | Xt = i} = P{Xn = j | X0 = i} untuk
semua t = 0, 1, .... Probabilitas bersyarat ini disebut probabilitas transisi nlangkah.
Untuk menyederhanakan notasi penulisan dengan probabilitas transisi
stasioner, misalkan
Pij + 1 = P{Xt + 1 = j| Xt = i}
Pij(n) = P{Xt + n = j| Xt = i}
Oleh karena itu, probabilitas transisi n-langkah Pij(n) hanyalah merupakan
probabilitas bersyarat sehingga sistem akan berada pada state j tepat setelah n
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
langkah (satuan waktu), jika state tersebut bermula pada state i pada waktu t
kapan pun. Ketika n = 1, perhatikan bahwa Pij(n) = Pij (untuk n = 0, Pij(n)adalah
hanya jika P{X0 = j | X0 = i} dan itu adalah 1 ketika i = j dan 0 ketika i ≠j.
Oleh karena Pij (n) adalah probabilitas bersyarat, probabilitas tersebut harus
nonnegatif, dan oleh karena prosesnya harus membuat perubahan ke state lain
maka probabilitas tersebut harus memenuhi sifat
Pij(n) > 0, untuk semua i dan j; dan n = 0,1,2,...
dan
M
∑P
j=0
ij
(n)
= 1 untuk semua i, n = 0, 1, 2, ....
Cara mudah untuk menunjukkan semua probabilitas transisi n-langkah adalah
dalam bentuk matrik.
P(n ) =
State
0
1
.
.
M
0
P00(n)
P10(n)
.
.
PM0(n)
1
P01(n)
P11(n)
.
.
PM1(n)
...
...
...
...
...
...
M
P0M(n)
P1M(n)
.
.
PMM(n)
untuk n = 0, 1, 2, ...
atau, ekuivalen dengan matriks transisi n-langkah
P (n)
State 0
0 P00( n )
1 P10( n )
=
... ...
M PM( n0)
1
... M
(n)
( n)
P01 ... PoM
(n)
( n)
P11 ... P1M
... ... ...
(n)
PM( n1) ... PMM
Perhatikan bahwa probabilitas transisi pada baris dan kolom tertentu adal