STUDI PERENCANAAN ANGKUTAN KERETA API KOMUTER JURUSAN SURABAYA – LAMONGAN VIA STASIUN GUBENG.

STUDI PERENCANAAN ANGKUTAN KERETA API K OMUTER
J URUSAN SURABAYA-LAMONGAN VIA STASIUN GUBENG

TUGAS AKHIR
Untuk Memenuhi Sebagian Persyar atan Dalam Memperoleh
Gelar Sar jana Teknik (S-1)

Diajukan oleh :
NOOR FARDIANSYAH MAULA
0853010010

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum. Wr.Wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul “STUDI PERENCANAAN
ANGKUTAN

KERETA

API

KOMUTER

JURUSAN

SURABAYA–

LAMONGAN VIA STASIUN GUBENG”.
Penyusunan tugas akhir ini dilakukan guna melengkapi dan memenuhi
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Strata Satu ( S1 ) di

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UPN “ Veteran ” Jawa Timur.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini saya banyak mendapat bimbingan serta
bantuan yang sangat bermanfaat untuk menyelesaikannya.
Dan sebagai akhir kata diharapkan agar tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi saya dan para pembaca pada umumnya.
Atas terselesainya tugas akhir ini, saya menyampaikan rasa hormat dan
mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Ibnu Sholichin, ST, MT. Selaku dosen pembimbing utama yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi,
wawasan, saran, dan petunjuk selama penyusunan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Nugroho Utomo, ST. Selaku dosen pembimbing pendamping yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi,
wawasan, saran, dan petunjuk selama penyusunan Tugas Akhir ini.

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Bapak Nyoman Dita P P, ST, MT. Selaku dosen wali yang memberikan
dukungan dan semangat dalam proses kegiatan perkuliahan maupun untuk

Tugas Akhir ini.
4. Ibu Ir. Siti Zaenab, MT. Selaku dosen pembimbing statistik yang
memberikan bantuan dan dukungan moral yang sangat besar kepada saya
5. Bapak Febru Djoko Handayono (Almarhum). Terimah kasih bapak sudah
mengajari apa itu essensi kehidupan.
6. Seluruh dosen dan karyawan Teknik Sipil, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur, atas semua ilmu pengetahuan yang
diberikan.
7. Bapak Herijanto Widodo Selaku Asisten Manager SDM yang telah
memberikan data pada untuk penelitian tugas akhir ini
8. Seluruh karyawan Daerah Operasi VIII Surabaya, terima kasih atas
kesempatan yang diberikan kepada saya untuk melakukan penelitian tugas
akhir ini.
9. Buat ketiga orang tuaku tercinta bapak Noor Fachri Maula (Almarhum),
bapak Agus Priyono, dan ibunda Zainab Akib kalian adalah sumber
kehidupan, pembimbing utama hidup, dan pendidikku. Merekalah yang
telah membesarkan serta mendidik untuk mampu bersikap terbuka,
disiplin, berani dan bijaksana. Mereka memiliki peran yang sangat penting
dan tak terhingga. Dan berkat doa restu merekalah saya dapat
menyelesaikan tugas akhir ini


iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10. Buat saudara – saudaraku, kakak Reza F maula, kakak Ince Suil F Maula,
kakak Fitriesya Maulani. Terima kasih buat semua kakak – kakak tercinta
dari kalian saya belajar apa itu identitas diri. Juga buat adik tercinta Angga
DK, dengar – dengar lagi kata orang tua.
11. Terima kasih yang sebesar – besarnya buat “Sudhian Arya: terima kasih
atas pembelajaran akan arti keikhlasan walaupun saya masih belum tahu
apa-apa tentang ikhlas, Erwin Dwiyanto : terimah kasih guru atas semua
ilmu yang kau berikan entah itu bermanfaat atau tidak, Firman : ayo
semangat terus, Peri & Hendra : terima kasih buat semuanya dalam 4
tahun ini saya minta maaf kalo ada salah. Kemudia “UNTUK SEMUA
ANGKATAN 2008 TEKNIK SIPIL UPN VETERAN JATIM” terima
kasih telah menjadi bagian kehidupan sehari – hari di kampus, terlebih
pada saat penyelesaian Tugas Akhir ini.
Harapan Saya semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua
untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang bidang Perhubungan dan

Transportasi. AMIN.
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Surabaya, Mei 2012
Penyusun

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ................................................................................

ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................

ix

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang .................................................................

1

1.2


Rumusan Masalah .............................................................

2

1.3

Maksud dan Tujuan ..........................................................

2

1.4

Pembatasan Masalah .........................................................

2

1.5

Lokasi Studi ......................................................................


3

TINJ AUAN PUSTAKA
2.1

Pengertian Sistem Transportasi ........................................

4

2.1.1 Komponen Sistem Transportasi ............................

5

2.1.2 Peranan Transportasi .............................................

5

2.2


Ankutan Umum Penumpang.............................................

6

2.3

Konsep Pemilihan Moda ..................................................

7

2.3.1

Pengertian Pemilihan Moda ..................................

7

2.3.2

Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Moda......


9

2.4 Model Pemilihan Moda .....................................................

11

2.5 Perhitungan Jumlah Sampel ...............................................

14

2.6 Perhitungan Standar Operasi .............................................

14

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.7 Perhitungan Kebutuhan Kereta Penumpang dan headway
BAB III


BAB IV

16

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Identifikasi Permasalahan .................................................

17

3.2 Studi Literatur ...................................................................

17

3.3 Pengumpulan Data ............................................................

18

3.3.1 Data Primer ............................................................

18

3.3.2 Data Sekunder .......................................................

19

3.3 Bagan Alur Metodologi Penelitian ...................................

20

ANALISA DATA
4.1 Perhitungan Jumlah Sampel..............................................

21

4.2 Identifikasi Identitas Responden.......................................

22

4.2.1 Identifikasi Identitas Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin .................................................................

22

4.2.2 Identifikasi Identitas Responden Berdasarkan Usia 22
4.2.3 Identifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan ....

23

4.2.4 Identifikasi Responden Berdasarkan Tujuan.........

24

4.2.5 Identifikasi Responden Berdasarkan Maksud
Perjalanan ..............................................................

24

4.2.6 Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis
Kendaraaan yang digunakan .................................

25

4.2.7 Identifikasi Faktor Persepsi Konsumen Terhadap
Fungsi Pelayanan Akses Antar Stasiun .................

26

4.3 Evaluasi Akses Antar Stasiun Untuk Surabaya-Lamongan 32
4.3.1 Hasil uji Crosstabs .................................................

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

37

4.3.2 Upaya-upaya sebagai bahan Evaluasi bagi kereta
komuter Surabaya-Lamongan ...............................

51

4.4 Perencanaan komuter Jurusan Surabaya-Lamongan ........

53

4.4.1 Kereta eksisting operasi saat ini ............................

53

4.4.2 Jumlah penumpang rencana ..................................

55

4.4.3 Penentuan armada komuter rencana jurusan Stasiun
Surabaya Gubeng – Stasiun Lamongan.................
BAB V

56

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .......................................................................

64

5.2 Saran ...............................................................................

65

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

66

LAMPIRAN

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

STUDI PERENCANAAN ANGKUTAN KERETA API KOMUTER
J URUSAN SURABAYA – LAMONGAN VIA STASIUN GUBENG

Oleh :
Noor Fardiansyah M
0853010010

ABSTRAK
Dalam perkembangan jaman saat ini kemajuan moda transportasi merupakan hal
yang harus diperhatikan terutama yang menyangkut harkat hidup orang banyak
seperti kereta api. Kereta api khususnya di daerah Jawa Timur merupakan salah satu
pilihan moda yang sangat penting untuk dibahas karena dapat memacu bangkitanbangkitan di daerah-daerah yang nantinya di lewati jalur kereta api sendiri terutama
rute Surabaya-Lamongan yang akan ditinjau. Data yang dipersiapkan untuk
mengetahui keefektifan fungsi pelayanan akses Stasiun Pasar Turi dan okupansi
penumpang komuter Surabaya – Lamongan dalam kondisi eksisting yaitu, data
survei lapangan, kuisioner, observasi, gambar lokasi, dan data penumpang dari Daop
VII Surabaya. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui kelayakan fungsi sarana
dan prasarana akses menuju Stasiun Pasar Turi, menentukan jumlah penumpang
komuter Surabaya – Lamongan via Stasiun Gubeng dalam kondisi eksisting,
menentukan tingkat keefektifan komuter jurusan Surabaya – Lamongan. Berdasarkan
hasil analisa yang didapatkan dari output SPSS Statistic 19.0 untuk kelayakan dan
keefektifan fungsi pelayanan komuter Surabaya – Lamongan, yaitu mayoritas yang
memilih sangat setuju sebanyak 369 jawaban (42%). Kemudian hasil perhitungan
prediksi penumpang 5 tahun kedepan, direncanakan prediksi penumpang pada tahun
2012 sebanyak 384169 orang, tahun 2013 sebanyak 6199492 orang, tahun 2014
sebanyak 930199492 orang, tahun 2015 sebanyak 13311700 orang, tahun 2016
sebanyak 18346570 orang, dan tahun 2017 sebanyak 24523340 orang. Jadi dapat
diketahui bagaiamana gambaran keefektifan moda transportasi kereta komuter dan
rute Stasiun Gubeng – Stasiun Lamongan via Stasiun Gubeng dalam kondisi
eksisting.
Kata kunci : Moda, Komuter, Transportasi, Prediksi

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pembentukan dan perkembangan suatu kota tidak dapat dilepas dari peranan
sistem transportasi, karena tanpa adanya perencanaan transportasi yang baik maka
akan timbul konflik-konflik yang akan mengganggu keteraturan transportasi
dikemudian hari. Jadi suatu perencanaan transportasi harus dapat melayani
pergerakan barang maupun orang untuk berpindah dari tempat asal ke tempat
tujuan dengan efektif, efisien, aman dan murah.
Adapun studi ini dilakukan untuk mengetahui okupansi penumpang pada rute
Surabaya – Lamongan via Stasiun Gubeng ini dengan asumsi jalur kereta api
Stasiun Gubeng – Stasiun Pasar Turi sudah dioperasikan dan untuk mengetahui
banyaknya penumpang ataupun barang yang dapat dipindahkan jika jalur kereta
api yang menghubungkan Stasiun Gubeng dan Stasiun Pasar Turi yang eksisting
dapat dimanfaatkan atau dioperasikan sesuai dengan kegunaannya agar nantinya
para penumpang maupun barang dapat langsung disalurkan dari Stasiun Gubeng
yang merupakan jalur selatan ke Stasiun Pasar Turi. Dengan diukurnya tingkat
okupansi penumpang ini semoga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
penumpang dan pemerintah yang di sini diwakilkan oleh PT.KAI untuk lebih
mengefektifkan jalur kereta yang eksisting namun belum ada pemanfaatan.
Meskipun penelitian ini masih sangat terbatas diharapkan dapat memberikan
sumbangan dan pemikiran bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap
transportasi kereta api di Jawa Timur.
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

1.2. Perumusan Masalah
Dari penjelasan uraian di atas, maka permasalahan yang timbul adalah :
1. Bagaimana kelayakan fungsi sarana dan prasarana akses menuju Stasiun
Pasar Turi ?
2. Penentuan jumlah penumpang komuter Surabaya-Lamongan via Stasiun
Gubeng dalam kondisi eksisting ?
3. Bagaimana keefektifan moda transportasi komuter jurusan SurabayaLamongan ?
1.3. Maksud Dan Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang ada tujuan dari pada studi ini adalah :
1. Menentukan kelayakan fungsi sarana dan prasarana akses menuju Stasiun
Pasar Turi.
2. Untuk mengetahui jumlah penumpang komuter Surabaya–Lamongan via
Stasiun Gubeng dalam kondisi eksisting.
3. Menentukan atau menghitung tingkat keefektifan komuter jurusan
Surabaya – Lamongan.
1.4. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan judul tugas akhir di atas di beri beberapa batasan :
1. Tidak memperhitungkan okupansi rute selain Surabaya – Lamongan.
2. Tidak memperhitungkan pendapatan atau kerugian resmi PT.KAI atau
instansi yang terkait termasuk tarif (tiket/karcis) penumpang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

3. Tidak memperhitungkan faktor kepuasan, kenyamanan, dan keamanan
armada kereta api pada rute Surabaya - Lamongan.
4. Tidak memperhitungkan kesejahteraan pengguna jasa kereta api.
1.5. Lokasi Studi

Gambar 1.1. Stasiun Gubeng Dan Stasiun Lamongan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sistem Transpor tasi
Pengertian sistem transportasi merupakan gabungan dari dua defenisi yaitu
sistem dan transportasi. Sistem adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan
antara satu variabel dengan variabel lain dalam tatanan yang terstruktur,
sedangkan transportasi adalah suatu usaha untuk memindahkan, menggerakkan,
mengangkut atau mengalihkan orang ataupun barang dari suatu tempat ke tempat
lain, dimana di tempat lain objek tersebut lebih berguna atau dapat berguna untuk
tujuan-tujuan tertentu.
Maka, dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, sistem
transportasi adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara berbagai
variabel dalam suatu kegiatan atau usaha untuk memindahkan, menggerakkan,
mengangkut, atau mengalihkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain
secara terstruktur untuk tujuan tertentu.
Adapun yang menjadi tujuan perencanaan sistem transportasi adalah :
1. Mencegah masalah yang tidak diinginkan yang diduga akan terjadi pada
masa yang akan datang (tindakan preventif).
2. Mencari jalan keluar untuk berbagai masalah yang ada (problem solving).
Melayani kebutuhan transportasi (demand of transport) seoptimum dan
seseimbang mungkin.

4
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

3. Mempersiapkan tindakan/kebijakan untuk tanggapan pada keadaan di
masa depan.
4. Mengoptimalkan penggunaan daya dukung (sumber daya) yang ada, yang
juga mencakup penggunaan dan yang terbatas seoptimal mungkin, demi
mencapai tujuan atau rencana yang maksimal (daya guna dan hasil guna
yang tinggi).
2.1.1. Komponen Sistem Transportasi
Dalam ilmu transportasi, alat pendukung proses perpindahan diistilahkan
dengan sistem transportasi mencakup berbagai unsur (subsistem) berupa:
a. Ruang untuk bergerak (jalan).
b. Tempat awal / akhir pergerakan (terminal).
c. Yang bergerak (alat angkut/kenderaan dalam bentuk apapun).
d. Pengelolaan : yang mengkoordinasi ketiga unsur sebelumnya.
Berfungsinya alat pendukung proses perpindahan ini sesuai dengan yang
diinginkan, tidaklah terlepas dari kehadiran subsistem tersebut di atas secara
serentak. Masing-masing unsur itu tidak bisa hadir beroperasi sendiri-sendiri,
kesemuanya harus terintegrasi secara serentak. Seandainya ada salah satu saja
komponen yang tidak hadir, maka alat pendukung proses perpindahan (sistem
transportasi) tidak dapat bekerja dan berfungsi.
2.1.2. Per anan Transpor tasi
Transportasi memiliki peranan penting dan strategi dalam pembangunan
nasional, mengingat transportasi merupakan sarana untuk memperlancar roda

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

perekonomian, memperkokoh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi
hampir semua aspek kehidupan. Pentingnya transportasi sebagai urat nadi
kehidupan ekonomi, sosial ekonomi, politik, dan pertahanan keamanan memiliki
dua fungsi ganda yaitu sebagai unsur penunjang dan sebagai unsur pendorong.
Sebagai unsur penunjang, transportasi berfungsi menyediakan jasa transportasi
yang efektif untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor dan menggerakkan
pembangunan nasional. Sebagai unsur pendorong, transportasi berfungsi
menyediakan jasa transportasi yang efektif untuk membuka daerah-daerah yang
terisolasi, melayani daerah terpencil, merangsang pertumbuhan daerah tertinggal
dan terbelakang.
Jadi, transportasi memegang peranan yang sangat penting karena
melibatkan dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia yang saling
berkaitan. Semakin lancar transportasi tersebut, maka semakin lancar pula
perkembangan pembangunan daerah maupun nasional.
2.2. Angkutan Umum Penumpang
Angkutan umum penumpang (AUP) adalah angkutan penumpang yang
dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Termasuk dalam pengertian angkutan
umum penumpang adalah angkutan kota (bus, mini bus dsb), kereta api, angkutan
air dan angkutan udara.Tujuan utama keberadaan angkutan umum penumpang
adalah menyelenggarakan pelayanan angkutan yang baik dan layak bagi
masyarakat. Ukuran pelayanan yang baik adalah pelayanan yang aman, cepat,
murah dan nyaman. Selain itu keberadaan AUP juga membuka lapangan kerja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Variabel tingkat pelayanan angkutan umum menurut penelitian yang
dilakukan oleh J. de D. Ortuzar dan kawan-kawan, adalah meliputi biaya
perjalanan, waktu perjalanan selama dalam kendaraan, waktu tunggu, waktu
berjalan kaki, okupansi bus, kemungkinan duduk selama perjalanan, kenyamanan
kendaraan, penampilan dan perilaku operator bus, penggunaan waktu alternatif
selama dalam perjalanan, resiko kecelakaan, variabel waktu perjalanan dan
variabel waktu tunggu.
2.3. Konsep Pemilihan Moda
2.3.1. Penger tian Pemilihan Moda
Tahap pilihan moda merupakan suatu tahapan proses perencanaan
angkutan yang bertugas dalam menentukan pembebanan perjalanan atau
mengetahui jumlah (dalam arti proporsi) orang dan barang yang akan
menggunakan atau memilih berbagai model transportasi yang tersedia untuk
melayani suatu titik asal-tujuan tertentu, demi beberapa maksud perjalanan
tertentu pula. Hal ini tergantung dengan perilaku pelaku perjalanan yang
dipengaruhi oleh sekumpulan faktor atau variabel.
Pemilihan moda dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu:
A. Pengguna Jasa Transportasi/Pelaku Perjalanan (Trip maker)
1. Golongan paksawan (captive), merupakan jumlah terbesar di negara
berkembang, yaitu golongan masyarakat yang terpaksa menggunakan
angkutan umum karena ketiadaan mobil pribadi. Mereka secara
ekonomi adalah golongan masyarakat lapisan menengah ke bawah
(miskin atau ekonomi lemah).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

2. Golongan pemilih (choice), merupakan jumlah terbanyak di negaranegara maju, yaitu golongan masyarakat yang mempunyai kemudahan
(akses) ke kenderaan pribadi dan dapat memilih untuk menggunakan
angkutan umum atau angkutan pribadi. Mereka secara ekonomi adalah
golongan masyarakat lapisan menengah ke atas (kaya atau ekonomi
kuat).
B. Bentuk Alat (Moda) Transportasi / Jenis Pelayanan Transportasi
Secara umum, ada 2 kelompok besar moda transportasi, yaitu:
a. Kendaraan pribadi (Private Transportation)
Moda transportasi yang dikhususkan untuk pribadi seseorang dan
seseorang itu bebas menggunakannya kemana aja, kapan saja, dan
dimana saja yang diinginkan atau tidak menggunakannya sama
sekali.
b. Kendaraaan umum (Public Transportation)
Moda transportasi yang diperuntukkan buat bersama (orang banyak),
kepentingan bersama, menerima pelayanan bersama, mempunyai
arah dan titik tujuan yang sama, serta terikat dengan peraturan trayek
yang sudah ditentukan dan jadwal yang sudah ditetapkan dan para
pelaku perjalanan harus wajib menyesuaikan diri dengan ketentuanketentuan tersebut apabila angkutan umum ini sudah mereka pilih.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

2.3.2. Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Moda
Model pemilihan moda bertujuan untuk mengetahui proporsi orang
yang akan menggunakan setiap moda. Pemilihan moda mempertimbangkan
pergerakan yang menggunakan lebih dari satu moda dalam perjalanan
(multimoda). Jenis pergerakan inilah yang sangat umum dijumpai di
Indonesia yang terdiri dari banyak pulau sehingga presentase pergerakan
multimoda sangat tinggi. Jadi, dapat dikatakan bahwa pemodelan pemilihan
moda merupakan bagian terlemah dan tersulit dimodelkan dari keempat
tahapan model perencanaan transportasi (Tamin, 2000).
Ada 4 (empat) kelompok faktor yang dianggap kuat pengaruhnya
terhadap pelaku perjalanan dalam memilih suatu moda transportasi (Fidel
Miro, 2005), yaitu:
1. Kelompok

faktor

karekteristik

si

pelaku

perjalanan

(traveler

characteristics factor).
Beberapa variabel berikut ini diyakini sangat mempengaruhi pemilihan
moda:
a. Ketersediaan atau pemilikan kendaraan pribadi (car ownership).
b. Pendapatan (income), berupa daya beli sang pelaku perjalanan untuk
membiayai perjalananya.
c. Kondisi kendaraan pribadi (tua, jelek, baru dll).
d. Kepadatan pemukiman (density of residential development).
e. Sosial ekonomi lainnya, seperti struktur dan ukuran keluarga
(pasangan muda, punya anak, pensiun atau bujangan), usia, jenis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

kelamin, jenis pekerjaan, lokasi pekerjaan, punya surat ijin
mengemudi (SIM) atau tidak.
2. Kelompok faktor karakteristik perjalanan (travel characteristics factor).
Terdapat beberapa variabel yang dianggap kuat pengaruhnya terhadap
perilaku pengguna jasa moda transportasi dalam memilih moda:
a. Tujuan perjalanan (trip purpose) seperti pergi bekerja, sekolah,
sosial dan lain-lain.
b. Waktu perjalanan (time of trip made) seperti pagi hari, siang, tengah
malam, hari libur dan seterusnya.
c. Panjang perjalanan (trip length), merupakan jarak fisik (km) antara
asal dengan tujuan, termasuk panjang rute, waktu pembanding kalau
menggunakan moda-moda lain, disini berlaku bahwa semakin jauh
perjalanan, semakin orang cendrung memilih untuk naik angkutan
umum.
3. Kelompok faktor karakteristik sistem transportasi (transportation system
characteristics factor).
Hal ini dapat dikelompokkan menjadi dua kategori. Pertama, faktor
kuantitatif seperti:
a. Waktu relatif perjalanan (relative travel time), mulai dari lamanya
waktu menunggu kendaraan, dan waktu di atas kendaraan.
b. Biaya relative perjalanan (relative travel cost), merupakan seluruh
biaya yang timbul akibat melakukan perjalanan dari asal ke tujuan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

untuk semua moda yang berkompetisi seperti tarif, bahan bakar dan
lain-lain.
c. Tingkat kehandalan angkutan umum dari segi waktu (tepat waktu),
ketersediaan ruang parkir dan tarif.
Kedua, faktor kualitatif
d. Tingkat pelayanan relative (relative level of service). Merupakan
variabel yang cukup bervariasi dan sulit diukur, contohnya adalah
variabel kenyamanan dan kesenangan.
e. Tingkat akses/indeks daya hubung/kemudahan pencapaian tempat
tujuan.
4. Kelompok faktor karakteristik kota dan zona (spacial characteristics
factor)
Variabel yang ada dalam kelompok ini contohnya :
a. Variabel Jarak kediaman dengan tempat kegiatan (CBD).
b. Variabel Kepadatan penduduk (population density).
2.4. Model Pemilihan Moda
Model merupakan alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk
mencerminkan

suatu

realita

(dunia

sebenarnya)

secara

terukur

atau

penyederhanaan realita untuk tujuan tertentu, yaitu penjelasan dan pengertian
yang lebih mendalam serta kepentingan peramalan.
Model pemilihan moda bertujuan untuk mengetahui proporsi orang yang
akan menggunakan setiap moda. Proses ini dilakukan dengan maksud untuk
mengkalibrasi model pemilihan moda dengan mengetahui peubah bebas (atribut)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

yang mempengaruhi pemilihan moda tersebut. Setelah dilakukan proses kalibrasi,
model dapat digunakan untuk meramalkan pemilihan moda dengan menggunakan
nilai peubah bebas (atribut) untuk masa mendatang. Dalam ilmu transportasi
terutama dalam perencanaan, model berperan diantaranya:
a. Sebagai alat bantu (media) untuk memahami cara kerja sistem.
b. Untuk memudahkan dan memungkinkan dilakukannya perkiraan
terhadap hasil-hasil atau akibat-akibat dari langkah-langkah/alternatif
yang diambil dalam proses dan pemecahan masalah pada masa yang
akan datang.
Model dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :
1. Model fisik, yaitu model yang memperlihatkan dan menjelaskan suatu
objek yang sama dengan skala yang lebih kecil sehingga didapatkan
gambaran yang lebih jelas dan rinci serta terukur mengenai prilaku objek
tersebut jika dibangun dalam skala sebenarnya. Misalnya :
a. Model arsitek (model rumah, perumahan, mall, dan lain-lain)
b. Model teknik (model pengembangan wilayah, kota, kawasan, dan
lain-lain)
2. Model peta dan diagram, yaitu model yang menggunakan garis (lurus dan
lengkung), gambar, warna, dan bentuk sebagai media penyampaian
informasi yang memperlihatkan realita objek tersebut. Misalnya, kontur
ketinggian, kemiringan tanah, lokasi sungai dan jembatan, gunung, batas
administrasi pemerintah, dan lain-lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

3. Model statistik dan matematik, yaitu model yang menggambarkan keadaan
yang ada dalam bentuk persamaan-persamaan dan fungsi matematis
sebagai media dalam usaha mencerminkan realita. Misalnya, menerangkan
aspek fisik, sosial-ekonomi, dan model transportasi. Keuntungan
pemakaian model matematis dalam perencanaan transportasi adalah bahwa
sewaktu pembuatan formulasi, kalibrasi serta penggunaannya, para
perencana dapat belajar banyak melalui eksperimen, tentang kelakuan dan
mekanisme internal dari sistem yang sedang dianalisis.
4. Model deskriptif dan normatif, dimana model deskriptif adalah model
yang berusaha menerangkan perilaku sistem yang ada, sedangkan model
normatif adalah model yang berusaha menerangkan perilaku sistem yang
ideal menurut keinginan si pembuat model (standar atau tujuan si pembuat
model).
Dalam studi ini, model yang digunakan adalah model statis dan matematik
yang mana menggunakan persamaan atau fungsi matematika sebagai media
dalam usaha mencerminkan realita. Beberapa keuntungan dalam pemakaian
model statis dan matematis dalam perencanaan transportasi adalah bahwa
sewaktu pembuatan formulasi, kalibrasi serta penggunaannya, para perencana
dapat belajar banyak melalui eksperimen tentang perilaku dan mekanisme
internal dari sistem yang sedang dianalisis.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.5. Perhitungan J umlah Sampel
Perhitungan sampel dilakukan dengan menggunakan persamaan Slovin
(Sugiyono, 2009). Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang cukup
representatif untuk mewakili populasi yang ada.

n=

N
………………………………………………………...(2.1)
1 + N .e²

Dimana,
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan data
yang masih dapat ditolerir/diinginkan atau biasa disebut dengan
tingkat kepercayaan. Biasanya diambil sebesar 1% sampai 10%.Pada
penelitian ini digunakan standard error sebesar 9% guna mengurangi
kebiasaan yang terlampau besar sehingga sampel yang digunakan
lebih presisi.
2.6. Perhitungan Standar Oper asi
Standar pengoperasian kereta
TSO 7,5%

SO 85%
SGO 92,5%

TSGO 7,5%

SG 100%
Keterangan :
A

= Armada ( sarana yang dimiliki PT. Kereta Api)

TSG = Tidak siap guna ( konservasi )

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

SG

= Siap guna ( A – TSG ) = 100%

TSGO = Tidak siap guna operasi = 7,5% ( Balai Yasa )
SGO = Siap guna operasi ( SG – TSGO ) = 92,5%
TSO = Tidak siap operasi = 7,5% ( didipo/lintas )
SO

= Siap operasi ( SGO – TSO ) = 85% ( stamformasi + cadangan )
1. Berdasarkan hasil evaluasi yang diperlukan untuk perawatan
sarana di Balai Yasa ( TSGO ) dihitung mulai pengiriman dari
dipo induknya sampai dengan pengiriman kembali ke dipo
induknya (setelah PA) rata – rata satu persatu butuh 5 bulan.
2. Perawatan di Balai Yasa harus dilaksanakan secara rutin, dan
berdasarkan kebutuhan yang berlaku 2 tahun ( 24 bulan ) sekali
dan pada tahun 2008 dilaksanakan secara bertahap perawatan
dengan periodik 3 tahun sekali.

2.7. Perhitungan Kebutuhan Ker eta Penumpang dan Headway
1. Perhitungan jumlah kereta penumpang yang dibutuhkan digunakan
rumus seperti di bawah ini (Nasution, 2004) :

N=

Li × F
Kojb

Di mana,
N

: Jumlah kereta penumpang yang dibutuhkan

Li

: Beban tiap lintasan dalam penumpang km/waktu

F

: Frekuensi pengangkutan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Kojb : Kapasitas output tiap rangkaian KA/th dalam km/th
= U X V X km ……… orang-km/th
U

: Utilitas rangkaian KA
Ka penumpang = jam/hari = y = hari/tahun

V

: Kecepatan rata – rata rangkaian KA dalam km/jam

Km

: kapasitas muat satu kereta

2. Perhitungan headway
Pengoperasian antar KA berturutan di dalam petak jalur dengan aspek sinyal tiga,
mendapatkan jarak antara KA minimum dengan tanda berlaju terus (proceed)
adalah (satuan waktu, sekon) :
TR = 3,6

Bila

2B + L + C
+t
V

B = panjang petak blok
L = panjang KA
C = jarak minimum yang dipersyaratkan menurut sinyal
V = kecepatan KA (km/jam)
t = waktu yang dipersyaratkan dari sinyal 3 pada saat KA di depan
meninggalkan sinyal 1.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pada penyusunan tugas akhir ini perlu suatu metodologi yang praktis dan
sistematis dengan tujuan untuk mempermudah serta memperjelas topik yang akan
dibahas. Metode yang tepat akan memberikan gambaran secara jelas tentang
langkah-langkah yang akan dikerjakan sesuai dengan tujuan. Di bawah ini
dijelaskan

masing-masing

tahapan

studi

untuk

dapat

menyelesaikan

permasalahan, antara lain :
3.1.

Identifikasi Per masalahan
Penulisan tugas akhir ini mempelajari tentang latar belakang studi

okupansi penumpang pengguna moda angkutan kereta api rute Surabaya –
lamongan via Stasiun Gubeng. Juga bagaimana mengidentifikasi permasalahan
yang timbul dan merumuskannya menjadi suatu tujuan yang harus diselesaikan
untuk mengatasi permasalahan, seperti yang dijelaskan pada bab I.
3.2.

Studi Literatur
Dalam tahapan studi literatur ini yang dilakukan ada mempelajari sumber

literatur seperti peraturan-peraturan yang digunakan, buku acuan serta literatur
berupa laporan penelitian studi yang berkaitan dan dibutuhkan dalam pemecahan
masalah guna menambah wawasan dalam mendalami teori. Sehingga pencapaian
tujuan dapat dilakukan secara tepat.

17
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

3.3.

Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data, terlebih dahulu dilakukan survey

pendahuluan agar proses pengumpulan data ke depan dapat berjalan lancar.
Adapun survey pendahuluan yang dilakukan adalah melakukan pendataan
mengenai waktu untuk setiap pemberangkatan kereta api sekaligus jumlah
penumpang dan melakukan survey dengan menggunakan alat kuisioner dalam
mengukur kinerja dan operasional moda angkutan kereta api rute Surabaya –
Lamongan. Sehingga dari data survey pendahuluan tersebut selanjutnya
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Menentukan waktu survey
b. Menentukan jumlah sampel
c. Menentukan jumlah surveyor
d. Menentukan teknik pengambilan data
e. Menentukan sumber responden
Selanjutnya untuk keperluan analisis dibutuhkan beberapa data yang dibagi dua
taitu data primer dan data sekunder yang diuraikan sebagai berikut :
3.3.1. Data Primer
Data-data primer yang diperoleh di lapangan, antara lain :
1. Observasi
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung dilapangan dan pada obyek yang di teliti
yaitu Stasiun Gubeng.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2. Kuisioner
Kuisioner disebarkan bagi penumpang kereta api di lakukan di
dalam kereta maupun distasiun terkait, dimaksudkan untuk dapat
mengetahui tujuan ataupun asal (Origin Destination) para
penumpang kereta api di rute “Surabaya-Lamongan”. Pertanyaanpertanyaan kepada penumpang disajikan dalam bentuk form
survey.
3.3.2. Data Sekunder
Data di peroleh dari Dinas Perhubungan dan LLAJ Perkeretaapian,
PT.KAI dan pihak yang terkait secara langsung berupa arsip-arsip dokumen yang
berhubungan dengan penelitian. Adapun data-data tersebut adalah :
1. Gambar rute kereta
Gambar ini diperoleh dari dinas perhubungan atau identifikasi di
lapangan kemudian dituangkan dalam gambar yang berupa gambar
lokasi trayek saat ini, sehingga diperoleh gambaran mengenai letak
rute di lokasi studi.
2. Jumlah armada kereta api lintas pendek eksisting
Yaitu jumlah rata-rata armada dan keseluruhan penumpang yang
ada saat ini di stasiun terkait yang diperoleh dari, PT.KAI (Daerah
Operasi VIII).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

3.4.

Bagan Alur Metodologi Penelitian
Latar Belakang

Identifikasi Permasalahan
Pengumpulan Data variable yang
mempengaruhi penelitian secara
umum

Data Sekunder :
-Gambar rute kereta
-jumlah armada kereta api eksisting :
a. jumlah penumpang
b. jumlah armada

Data Primer :
Data yang di dapat
langsung di lapangan
dengan cara :
-Observasi
-Kuisioner

Penetapan variabel sesuai dengan
Origin Destination Survey
(Survey asal-tujuan)

Analisa ranking, distribusi
Frekuensi dan Crosstabs
Hasil ouput SPSS dan
perencanaan kebutuhan kereta

Kesimpulan

Gambar 3.1. Bagan Alur Metodologi Penelitian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV
ANALISA DATA

4.1.

Per hitungan J umlah Sampel
Perhitungan sampel dilakukan dengan menggunakan persamaan Slovin

(Sugiyono, 2009). Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang cukup
representatif untuk mewakili populasi yang ada.

n=

N
………………………………………………………...(4.1)
1 + N .e²

Dimana,
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan data
yang masih dapat ditolerir/diinginkan atau biasa disebut dengan
tingkat kepercayaan. Biasanya diambil sebesar 1% sampai 10%. Pada
penelitian ini digunakan standard error sebesar 9% guna mengurangi
kebiasaan yang terlampau besar sehingga sampel yang digunakan
lebih presisi.
• Perhitungan jumlah sampel
Jumlah penduduk Surabaya Utara, Timur, Selatan, dan Pusat = 2471189 jiwa
E diambil sebesar
n=

= 9%
N
2471189
=
= 123.45 ≈ 125
1 + N .e² 1 + (2471189 • 0.09²)

Dari nilai yang diperoleh, diambil sebesar 125 sampel untuk data kuisioner

21
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

4.2.

Identifikasi Identitas Responden

4.2.1. Identifikasi Identitas Responden Berdasarkan J enis Kelamin
Dari hasil survei kuisioner tentang identitas responden berdasarkan jenis
kelamin diperoleh data yang ditabelkan seperti pada 4.1 berikut :
Tabel 4.1. Identifikasi responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
Wanita
22
Pria
103
Sumber : Hasil survei

J umlah responden berdasarkan jenis kelamin

18%

Wanit a
Pria

82%

Gambar 4.1 Diagram persentase berdasarkan jenis kelamin

4.2.2. Identifikasi Identitas Responden Berdasarkan usia
Dari hasil survei kuisioner tentang identitas responden berdasarkan usia
diperoleh data yang ditabelkan seperti pada 4.2 berikut :
Tabel 4.2. Identifikasi responden berdasarkan usia
Rentang Usia (tahun)
17-25
26-35
36-45
15 responden

63 responden

35 responden

46-55

56-72

11 responden

1 responden

Sumber : Hasil survey

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

J umlah responden berdasarkan usia
1%
12%

9%

Rentang Usia 17-25

28%

Rentang Usia 26-35
Rentang Usia 36-45

50%

Rentang Usia 46-55
Rentang Usia 56-72

Gambar 4.2. Diagram persentase berdasarkan usia
4.2.3.

Identifikasi Responden Berdasar kan Pekerjaan
Dari hasil survei tentang identitas responden berdasarkan pekerjaan

diperoleh data yang ditabelkan seperti tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3. Identifikasi responden berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan
Pegawai Pegawai
Ibu rumah
Pelajar/Mahasiswa Negeri
Swasta
Wiraswasta
tangga
14
3
68
19
6

Lain-lain
15

Sumber : Hasil survei

J umlah responden berdasarkan pekerjaan
5%

3%
12% 11%

Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa
Pekerjaan Pegawai Negeri
Pekerjaan Pegawai Swasta

15%

Pekerjaan Wiraswasta
54%

Pekerjaan Ibu rumah tangga
Pekerjaan Lain-lain

Gambar 4.3. Diagram persentase berdasarkan pekerjaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

4.2.4.

Identifikasi Responden Berdasarkan Tujuan
Dari hasil survei kuisioner tentang identitas responden berdasar tujuan

diperoleh data yang ditabelkan seperti pada tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.4. Identifikasi responden berdasarkan tujuan
Tujuan Perjalanan
Surabaya
Lamongan
15 responden
110 responden
Sumber : Hasil survei

Tujuan perjalanan responden
12%
Surabaya
88%

Lamongan

Gambar 4.4. Diagram berdasarkan persentase tujuan perjalanan

4.2.5.

Identifikasi Responden Berdasarkan Maksud Perjalanan
Dari hasil survei kuisioner tentang identitas responden berdasarkan

maksud perjalanan diperoleh data yang ditabelkan seperti pada tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.5 Identifikasi responden berdasarkan maksud perjalanan
Maksud Perjalanan
Rumah Bekerja Berkunjung Sekolah
Lain-lain
23
85
16
1
0
Sumber : Hasil survei

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

M aksud perjalanan responden
1% 0%
13%

18%

Rumah
Bekerja
Ber kunjung
Sekolah
Lain-lain

68%

Gambar 4.5. Diagram persentase berdasarkan maksud perjalanan
4.2.6. Identifikasi Responden Berdasarkan J enis Kendar aan yang
Digunakan
Dari hasil survei kuisioner tentang identitas responden berdasarkan Jenis
kendaraan yang digunakan menuju Stasiun Pasar Turi diperoleh data yang
ditabelkan seperti pada tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6. Identifikasi responden berdasarkan jenis kendaraan yang digunakan
Jenis kendaraan yang digunakan dari Stasiun Gubeng menuju Pasar Turi
Taxi
Angkutan Kota
Bus
Lain-lain
12
113
0
0
Sumber : Hasil survei
Kendar aan yang digunakan r esponden menuju Stasiun Pasar Tur i
0%
10%

Taxi
Angkutan Kota
90%

Bus
Lain-lain

Gambar 4.6. Diagram persentase kendaraan yang digunakan menuju stasiun

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

4.2.7.

Identifikasi Faktor Persepsi Konsumen Terhadap Fungsi Pelayanan
Akses Antar Stasiun
Dari hasil suvei kuisioner tentang persepsi konsumen terhadap fungsi

pelayanan akses antar stasiun diperoleh data yang ditabelkan seperti pada tabel
4.7. :
Tabel 4.7.Evaluasi bagi fungsi pelayanan akses antar stasiun.
Persepsi
Sangat
Atribut
tidak Tidak
Sangat
No
Setuju setuju Cukup Setuju Setuju
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Maksud Perjalanan
4
1
16
26
78
2. Jenis kenderaan yang digunakan
0
0
0
12
113
3. Pengoperasian akses antar Stasiun
4
0
16
80
25
4. Akses menuju Stasiun Pasar Turi
0
4
44
59
18
Ketepatan waktu berangkat dan
5.
kedatangan
26
4
8
36
51
6. Travel time
25
3
6
66
25
7. Penghasilan rata-rata
7
10
3
46
59
Sumber : Pengolahan data

Maksud perjalanan
3% 1%
13%
21%
62%

1

Sangat tidak setuju

2

Tidak setuju

3

Cukup

4

Setuju

5

Sangat setuju

Gambar 4.7. Diagram persentase berdasarkan maksud perjalanan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

Berikut ini adalah hasil uji frekuensi untuk maksud perjalanan berdasarkan
peringkat dengan menggunakan program SPSS Statistics 19.0
Tabel 4.8. Maksud perjalanan
Frequency
Valid

Percent

1

4

3.2

2

1

0.8

3

16

12.8

4

26

20.8

5

78

62.4

Total

125

100.0

Sumber :Output SPSS

J enis kendaraan yang digunakan
0%
0%
0%
10%

1

Sangat tidak setuju

2

Tidak setuju

3

Cukup

4

Setuju

5

Sangat setuju

90%

Gambar 4.8. Diagram persentase berdasarkan Jenis kendaraan yang
digunakan
Berikut ini adalah hasil uji frekuensi untuk jenis kendaraan yang
digunakan berdasarkan peringkat dengan menggunakan program SPSS Statistics
19.0

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

Tabel 4.9.Jenis kendaraan yang digunakan
Frequency
Valid

4
5
Total

Percent

12

9.6

113

90.4

125

100.0

Sumber :Output SPSS

Pengoperasian akses antar stasiun
0%
3%

20%

13%

64%

1

Sangat tidak setuju

2

Tidak setuju

3

Cukup

4

Setuju

5

Sangat setuju

Gambar 4.9. Diagram persentase berdasarkan pengoperasian akses antar stasiun
Berikut ini adalah hasil uji frekuensi untuk pengoperasian akses antar
stasiun berdasarkan peringkat dengan menggunakan program SPSS Statistics 19.0
Tabel 4.10. Pengoperasian akses antar stasiun
Frequency
Valid

1
3
4
5
Total

Percent

4

3.2

16

12.8

80

64

25

20

125

100.0

Sumber :Output SPSS

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

Akses menuju Stasiun Pasar Turi
0%
15%

3%

1

Sangat tidak setuju

2

Tidak setuju

3

Cukup

4

Setuju

5

Sangat setuju

35%

47%

Gambar 4.10. Diagram persentase berdasarkan akses menuju Stasiun Pasar Turi
Berikut ini adalah hasil uji frekuensi untuk akses menuju Stasiun Pasar
Turi berdasarkan peringkat dengan menggunakan program SPSS Statistics 19.0
Tabel 4.11. Pengoperasian akses menuju Stasiun Pasar Turi
Frequency
Valid

2
3
4
5
Total

Percent
4

3.2

44

35.2

59

47.2

18

14.4

125

100.0

Sumber :Output SPSS

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

30

Ketepatan waktu berangkat dan kedatangan

21%
41%

1

Sangat tidak setuju

2

Tidak setuju

3

Cukup

4

Setuju

5

Sangat setuju

3%
6%

29%

Gambar 4.11. Diagram persentase berdasarkan ketepatan waktu berangkat dan
kedatangan
Berikut ini adalah hasil uji frekuensi untuk ketepatan waktu berangkat dan
kedatangan berdasarkan peringkat dengan menggunakan program SPSS Statistics
19.0
Tabel 4.12. Ketepatan waktu berangkat dan kedatangan
Frequency
Valid

1
2
3
4
5
Total

Percent
26

20.8

4

3.2

8

6.4

36

28.8

51.0

40.8

125

100.0

Sumber :Output SPSS

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

31

Travel time

20%

1

Sangat tidak setuju

2

Tidak setuju

3

Cukup

4

Setuju

5

Sangat setuju

20%
2%
5%

53%

Gambar 4.12. Diagram persentase berdasarkan travel time
Berikut ini adalah hasil uji frekuensi untuk travel time berdasarkan
peringkat dengan menggunakan program SPSS Statistics 19.0
Tabel 4.13. Ketepatan travel time
Frequency
Valid

1
2
3
4
5
Total

Percent
25

20

3

2.4

6

4.8

66

52.8

25

20

125

100.0

Sumber :Output SPSS

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

32

Penghasilan rata - rata

6%

8%

2%
1

Sangat tidak setuju

2

Tidak setuju

3

Cukup

4

Setuju

5

Sangat setuju

47%

37%

Gambar 4.13. Diagram persentase berdasarkan penghasilan rata – rata
Berikut ini adalah hasil uji frekuensi untuk penghasilan rata – rata
berdasarkan peringkat dengan menggunakan program SPSS Statistics 19.0
Tabel 4.14. Penghasilan rata – rata
Frequency
Valid

1

7

5.6

10

8

3

2.4

46

36.8

59

47.2

125

100.0

2
3
4
5
Total

Percent

Sumber :Output SPSS

4.3.

Evaluasi Akses Antar Stasiun Untuk Surabaya– Lamongan
Berikut ini adalah hasil pengolahan analisa ranking menggunakan SPSS
Statistics 19.0

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

33

Tabel 4.15. Ranking sangat setuju
Ranking sangat setuju
Jenis kendaraan yang digunakan (Item 2)
Maksud Perjalanan (Item1)
Penghasilan rata-rata (Item 7)
Ketepatan waktu berangkat dan kedatangan (Item 5)
Pengoperasian akses antar Stasiun (Item 3)
Travel time (Item 6)
Akses menuju Stasiun Pasar Turi (Item 4)
Total jawaban
Rata - rata
Persentase

Responden dengan
score 5
113
78
59
51
25
25
18
369
52.7
42

Sumber : Pengolahan data

Tabel 4.16. Ranking setuju
Ranking setuju
Pengoperasian akses antar Stasiun (Item 3)
Travel time (Item 6)
Akses menuju Stasiun Pasar Turi (Item 4)
Penghasilan rata-rata (Item 7)
Ketepatan waktu berangkat dan kedatangan (Item 5)
Maksud Perjalanan (Item1)
Jenis kendaraan yang digunakan (Item 2)
Total jawaban
rata - rata
Persentase

Responden dengan
score 4
80
66
59
46
36
26
12
325
46.4
37

Sumber : Pengolahan data

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

34

Tabel 4.17. Ranking biasa
Ranking biasa
Akses menuju Stasiun Pasar Turi (Item 4)
Maksud Perjalanan (Item1)
Pengoperasian akses antar Stasiun (Item 3)
Ketepatan waktu berangkat dan kedatangan (Item 5)
Travel time (Item 6)
Penghasilan rata-rata (Item 7)
Jenis kendaraan yang digunakan (Item 2)
Total jawaban
Rata - rata
Persentase

Responden dengan
score 3
44
16
16
8
6
3
0
93
13.3
11

Sumber : Pengolahan data

Tabel 4.18. Ranking tidak setuju
Ranking tidak setuju
Penghasilan rata-rata (Item 7)
Akses menuju Stasiun Pasar Turi (Item 4)
Ketepatan waktu berangkat dan kedatangan (Item 5)
Travel time (Item 6)
Maksud Perjalanan (Item1)
Jenis kendaraan yang digunakan (Item 2)
Pengoperasian akses antar Stasiun (Item 3)
Total jawaban
Rata - rata
Persentase

Responden dengan
score 2
10
4
4
3
1
0
0
22
3.1
2

Sumber : Pengolahan data

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

35

Tabel 4.19. Ranking sangat tidak setuju
Ranking sangat tidak setuju
Ketepatan waktu berangkat dan kedatangan (Item 5)
Travel time (Item 6)
Penghasilan rata-rata (Item 7)
Maksud Perjalanan (Item1)
Pengoperasian akses antar Stasiun (Item 3)
Jenis kendaraan yang digunakan (Item 2)
Akses menuju Stasiun Pasar Turi (Item 4)
Total jawaban
Rata - rata
Persentase

Responden dengan
score 1
26
25
7
4
4
0
0
66
9.4
8

Sumber : Pengolahan data

Dari distribusi frekuensi dan analisa rangking dapat diketahui sebaran
jawaban responden sehingga dapat diketahui persepsi terhadap pelayanan juga
kemudahan akses antar Stasiun untuk mendukung komuter rute Surabaya –
Lamongan secara jelas dan terperinci. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.20.
No
1
2
3
4
5
6
7
Total jawaban
Rata - rata
Persentase

Hasil pengujian distribusi frekuensi jawaban responden
berdasarkan total skor dan rata – rata persentase
Skor
Total
1
2
3
4
5
4
1
16
26
78
125
0
0
0
12
113
125
4
0
16
80
25
125
0
4
44
59
18
125
26
4
8
36
51
125
25
3
6
66
25
125
7
10
3
46
59
125
66
22
93
325
369
9.4
3.1
13.3
46.4
52.7
8
2
11
37
42
100

Sumber : Pengolahan data

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

36

Keterangan :
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju